You are on page 1of 11

I.PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam Gas dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu. Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. 1.2 Tujuan Dapat mengetahui dan mengukur daya hantar listrik dari berbagai konsentrasi cairan dengan alat elektroanalisa. 1.3 Waktu dan Tempat Praktikum dilakasanakan pada Selasa 17 April 2012 pukul 09.45 di Laboratorium Ilmu Pengatahuan Dasar Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.

II. MATERI DAN CARA KERJA 2.1 Materi 2.1.1 Alat Alat yang digunakan adalah seperangkat elektroanalisa 2.1.2 Bahan Bahan yang digunakan adalah NaOH, NaCl dan susu 2.2 Cara Kerja 1. Buat larutan dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6% untuk larutan NaOH dan NaCl dengan cara melarutkan masing-masing, 2, 4, dan 6 g NaOH dan NaClke dalam 1 liter aquades. 2. Buat larutan susu dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% dengan cara : susu murni dicampur dengan aquades : 25 ml susu murni dengan 75 ml aquades, 50 ml susu murni dengan 50 ml aquades, 75 ml susu murni dengan 25 ml aquades. 3. Larutan NaOH, NaCl dan susu dengan konsentrasi x % dibuat oleh asisten. 4. Pastikan sumber tegangan pada elektroanalisa masih OFF. 5. Isilah Beckerglass menggunakan cairan (point 1 dan 2) dengan konsentrasi yang paling rendah dahulu. Beckerglass diisi jangan sampai melebihi ujung atas batang elektroda karbon yang berwarna hitam. 6. Sumber tegangan di-ON-kan selama 5 detik dan dicatat besarnya daya hantar listrik cairan tersebut dengan cara membaca angka yang ditunjukan pada ampermeter yang ada pada rangkaian elektroanalisa. Setelah itu sumber tegangan di-OFF-kan. 7. Cairan pada beckerglass yang sudah diukur daya hantar listriknya diganti dengan cairan dengan konsentrasi yang lebih besar, kemjudian ulangi langkah kerja point 5 dan 6 sampai semua cairan dengan konsentrasi yang sudah dibuat (tersedia) terukur semua termasuk ada satu larutan X yang harus dicari konsentrasinya. Setiap selesai mengukur daya hantar listrik dengan konsentrasi tertentu maka cairan yang sudah diukur dikembalikan lagi ke botol asal. 8. Hasil pengukuran daya hantar listrik ditabulasikan pada tabel 9. Buat grafik hubungan antara konsentrasi dengan sumbu x terhadap daya hantar listrik sebagai sumbu y untuk masing-masing cairan. 10. Hitung konsentrasi cairan x dengan menggunakan grafik yang telah dibuat (point 10)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Hasil Daya Hantar Listrik Larutan NaOH NO Konsentrasi Cairan Daya hantar listrik Keterangan Urut NaOH (%) 1 2 1,1 2 4 4,2 3 6 3,6 4 X sampel 3,1 Perhitungan nilai x Nilai y 3.1 0,625x X y = a + bx : a = 0,47 b = 0,625 = a+bx = 0,47+0,625x = 3,1-0,47 = 4,2

Daya Hantar Listrik Larutan NaCl No. Konsentrasi Daya hantar listrik Urut Cairan NaCl (%) (ampere) 1. 2 1,6 2. 4 2,6 3. 6 3,2 4. X (sampel) 2,3 Perhitungan nilai x y = a + bx Nilai y 2,3 0,4 X : a = 0,86 b = 0,4 = = = = a + bx 0,86 + 0,4 x 2,3-0,86 3,6

Keterangan Waktu yang dibutuhkan untuk pembacaan pengukuran daya hantar listrik adalah sama yakni selama 2 detik

Grafik Daya Hantar Listrik Larutan NaCl

Keterangan : nilai sampel = 4,128 Daya Hantar Listrik Susu No. Urut Konsentrasi Susu (%) 1 25 2 50 3 75 4 X sampel Daya Hantar Listrik 0,5 1,2 1,5 0,9 Keterangan

3.2Pembahasan Perhitungan nilai x y = a + bx Nilai y 0,9 0,2X X : a = 0,06 b = 0,02 = = = = a + bx 0,06 + 0,02 x 0,9-0,06 42

Percobaan kali ini adalah mengukur daya hantar listrik cairan dengan elektroanalisa. Tujuannya adalah mengetahui dan mewngukur daya hantar listrik dari berbagai konsentrasi cairan. Cairan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu larutan NaCl. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan (Anonim, 2009 ). Langkah yang

dilakukan adalah membuat larutan NaCl pada becker glass dengan konsentrasi masing-masing sebanyak 2 %, 4 %, dan 6 %. Cara membuat larutan tersebut yakni dengan mencampurkannya dalam aquades 1 L dengan berat masing-masing 2 gram, 4 gram, dan 6 gram. Kemudian uji daya hantar listrik dengan mengggunakan karbon yang telah disambungkan dengan kabel dan digital meter. Cara pengujian daya hantar listrik ini adalah dengan meng-on-kan sumber tegangan sebesar 2220 V selama 2 detik, kemudian lihat nilai daya hantar tersebut pada digital meter. Hasil yang telah diperoleh yakni pada konsentrasi 2 %, daya hantar listrik sebesar 1,2 A. Pada konsentrasi 4 % daya hantar listrik sebesar 1,8 A. Untuk konsentrasi 6 %, daya hantar listrik yang dihasilkan sebesar 2,45 A. Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. (Anonim,2009). Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila di larutkan dalam pelarut (misalnya air) akaan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik (Bird, 1987). Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Contoh elektrolit adalah asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam akan menghantarkan listrik bila berupa larutan atau cairan. Misal NaCl, garam dapur yang padat tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam air, maka larutan garam dapur akan menjadi penghantar listrik yang baik. Cara lain ialah jika garam dapur dipanaskan hingga meleleh, maka cairan garam dapur akan menjadi penghantar listrik yang baik. NaCl(aq) --> Na+ + ClNaCl(l) --> Na+ + ClNaCl(s) tidak mengion Perpindahan elektron dari atom Na (melepas elektron) ke atom Cl (menangkap elektron), menyebabkan terjadinya hantaran listrik. (PakJac, 2009). Larutan elektrolit terbagi menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat misalnya NaCl dan HCl. Terbukti dengan nyala lampunya lebih terang. Sedangkan larutan elektrolit lemah seperti CH3COOH dan NaOH memiliki nyala lampu redup sekali karena tidak cukup kuat dalam menghantarkan listrik. (Childiezh,2009). Hasil percobaan yang diperoleh menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu cairan atau larutan maka semakin tinggi pula daya hantar listrik yang dihasilkan.

IV KESIMPULAN

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. 2. Larutan Semakin tinggi Konsentrasi semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
1.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Larutan. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan. Diakses 28 Mei 2009 Anomin, 2009. Natrium Klorida. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan. Diakses 28 Mei 2009. Bird, T. 1987. Kemia Fisik Untuk Universitas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Childiezh. 2009. Uji Llarutan Elektrolit dan Non Elektrolit. http://childiezh.blogspot.com/2009/01/uji-larutan-elektrolit-dannon.html. Diakses 28 Mei 2009 PakJac. 2009. Daya Hantar Listrik.http://www.e-smak3.net/course/111-dayahantar-listrik. Diaskses 28 Mei 2009

LAMPIRAN Larutan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zatzat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam Gas dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu. Tgl update 11:10, 12 Mei 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan Selasa, 2009 Januari 27 UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT A. Tujuan : Untuk mengetahui zat yang tergolong larutan elektrolit dan non elektrolit B. Waktu : 20 Februari 2008 C. Alat dan Bahan : Alat : Kabel 2 meter Bohlam tegangan 6 volt Baterai 4 buah Gelas reaksi Penjepit buaya 6 buah Karbon 2 buah Lap Bahan : Larutan NaCl Larutan NaOH Larutan CH3COOH Larutan CO(NH2)2 atau Larutan Urea Larutan C6H12O6 atau Larutan Gula Larutan HCl D. Cara kerja : Masukkan kedua ujung karbon ke dalam larutan yang akan diuji. Amati perubahannya E. Data Pengamatan : No Larutan yang diuji Nyala lampu Keterangan Nyala Tidak Nyala 1. NaCl Lampu menyala dan nyalanya lebih terang dibanding dengan larutan

yang lain. Larutan NaCl di dalam gelas reaksi bergelembung. 2. C6H12O6 atau Gula Lampu tidak menyala. Larutan gula tetap, tidak ada gelembung. 3. CO(NH2)2 atau Urea Lampu tidak menyala. Larutan urea tetap, tidak ada gelembung. 4. NaOH Lampu menyala tetapi nyalanya redup sekali. Larutan NaOH di dalam gelas reaksi bergelembung. 5. CH3COOH Lampu menyala tetapi nyalanya sangat redup sekali. Larutan asam asetat hanya bergelembung sedikit saja. 6. HCl Lampu menyala lumayan terang. Larutan asam klorida di dalam gelas reaksi bergelembung. F. Kesimpulan : Ada dua jenis larutan dilihat dari daya hantar listriknya yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut larutan elektrolit. Contohnya seperti pada larutan NaOH, HCl, NaCl dan CH3COOH. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan non elektrolit. Contohnya seperti pada Larutan C6H12O6 ( Larutan gula ) dan Larutan CO(NH2)2 ( Larutan urea ). Larutan elektrolit terbagi menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat misalnya NaCl dan HCl. Terbukti dengan nyala lampunya lebih terang. Sedangkan larutan elektrolit lemah seperti CH3COOH dan NaOH memiliki nyala lampu redup sekali karena tidak cukup kuat dalam menghantarkan listrik. http://childiezh.blogspot.com/2009/01/uji-larutan-elektrolit-dan-non.html Diposkan oleh cHiLdiezH di 11:10 DAYA HANTAR LISTRIK Posted 1 April, 2009 - 23:51 by PakJac Daya Hantar Listrik Hantaran listrik dapat terjadi jika elektron-elektron dalam suatu materi dapat bergerak/ berpindah. Zat Padat Zat padat yang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor dan sebaliknya yang tidak dapat menghatarkan listrik disebut isolator. Contoh zat padat yang dapat menghantarkan listrik adalah logam-logam, karbon (grafit). Logam-logam mempunyai ikatan logam, elektronnya mudah bergerak bagaikan kation logam dalam lautan elektron, sehingga mudah menghantarkan listrik. Zat Cair/Larutan Zat cair/larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit dan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut nonelektrolit. Contoh elektrolit adalah asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam akan menghantarkan listrik bila berupa larutan atau cairan. Misal NaCl, garam dapur yang padat tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam air, maka larutan garam dapur akan menjadi penghantar listrik yang baik. Cara lain ialah jika garam dapur dipanaskan

hingga meleleh, maka cairan garam dapur akan menjadi penghantar listrik yang baik. NaCl(aq) --> Na+ + ClNaCl(l) --> Na+ + ClNaCl(s) tidak mengion Perpindahan elektron dari atom Na (melepas elektron) ke atom Cl (menangkap elektron), menyebabkan terjadinya hantaran listrik. Gas Gas hanya dapat menghantarkan listrik pada tekanan rendah dan tegangan tinggi. Contoh: Lampu Neon (TL= tubular lamp) http://www.e-smak3.net/course/111-daya-hantar-listrik Natrium klorida Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Natrium klorida Nama Sistematis Natrium Klorida Nama lain Garam dapur; halit Identifikasi Nomor CAS [7647-14-5] Sifat Rumus molekul NaCl Massa molar 58.44 g/mol Penampilan Tidak berwarna/berbentuk kristal putih Densitas 2.16 g/cm3 Titik leleh 801 C (1074 K) Titik didih 1465 C (1738 K) Kelarutan dalam air 35.9 g/100 mL (25 C) Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25C, 100 kPa) Sangkalan dan referensi Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Sodium chlorida sebagai inhibitor benih rekalsitran Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut didalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah) yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi yang

tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu mengalami perkecambahan dan berjamur selama masa penyimpanan atau pengiriman ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan konsentrasi sodium chlorida (NaCl) maka hal ini dapat teratasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_kliorida 28 mEI

LAMPIRAN HASIL PRAKTIKUM :

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENGUKUR DAYA HANTAR LISTRIK CAIRAN DENGAN ELEKTROANALISA

Disusun Oleh : AGUNG SETIAJI BAGOES SAMPOERNO ROFIUM MAMUR USWATUN CHASANAH KELOMPOK I SUB KELOMPOK 2 KELAS B DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO 2009

D1E008008 D1E008010 D1E008012

You might also like