You are on page 1of 6

NAMA NIM PRODI TUGAS

: UMI NUR AFIDA : 090210201033 : FKIP/ PLS : MANAJEMENT LEMBAGA PAUD

A. HAKIKAT ORGANISASI Organisasi (Yunani: , organon alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi walaupun pekerjaannya berbedabeda dan bermancam-macam, denga organisasi dimaksudkan supaya pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik (Henry Fayol, F. Drucker, 1997:3). Pengorganisasian merupakan penyusunan dan pengelompokkan bermacam-macam pekerjaan. Sedangkan organisasi merupakan penugasan orang-orang ke dalam fungsi pekerjan yang harus dilakukan agar terjadi aktivitas kerja sama dlam mencapai tujuan (Daniel Griffiths, 1959). Fungsi kegiatan baru terjadi bila diisi oleh manusia sebagai sumber daya pelaksan. Manusialah yang memegang peranan penting dalam setiap kegiatan yang disebut organisasi, mereka harus melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi yang harus dilakukannya. Di dalam organisasi ada tijuan yang akan dicapai, aturan bekerja, norma yang harus ditaati, metode dan prosedur mengerjakan, orang yang menjalankan pekerjaan, kesatuan arah dan perintah koordinasi, control dan kerja sama, hubungan social di antara orang orang yang ada didalamnya, serta penghargaan kepada setiap orang yang telah melaksankan pekerjaannya. (Bernard, 1993. Currier Davis, 1951. Jhon D. Millet, 1954. Luther Gulic. Albert Lepawsky. 1980. Amitai Etzioni, 1964). Sedangkan Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang

berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan lembaga social.

B. PRINSIP ORGANISASI Fayol mengusulkan empat belas prinsip dalam sebuah organisasi yaitu: 1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan pembagian kerja Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien. 2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang

memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya. 3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari

kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut. 4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana. 6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan. 7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan. 8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi. 9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu. 10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat. 11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan 12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti. 13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras. 14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

C. BENTUK-BENTUK ORGANISASI Bentuk-bentuk dalam organisasi dapat dibedakan atas:

1. Organisasi Garis Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

Kebaikannya : a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan. b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan

berhubungan langsung dengan bawahan. c. Proses pengambilan keputusan cepat. d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas. e. Rasa solidaritas tinggi Kelemahannya : a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran. b. c. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2. Organisasi Garis dan Staf Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.

Kebaikannya : a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan. b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli. c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi. d. e. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan. f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci. g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Kelemahannya : a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal. b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf c. Dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal

kewenangannya berbeda. d. e. Kesatuan komando berkurang. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.

3.

Organisasi Fungsional Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

Kebaikannya : a. b. c. d. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahannya : a. b. c. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.

4.

Organisasi Panitia Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.

Kebaikannya : a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam

pembahasan yang dalam dan terperinci. b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil. c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team. Kelemahannya : a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarutlarut yang menghambat pelaksanaan tugas. b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama. c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.

You might also like