You are on page 1of 50

MODUL PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEDERAJAT DI PROVINSI ACEH


Disusun oleh: Edy Hendras Wahyono Sutisna Nando

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

MODUL PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEDERAJAT DI PROVINSI ACEH

Disusun oleh: Edy Hendras Wahyono Sutisna Nando


M o d u l P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Perpustakaan Nasional RI


Modul Pendidikan Pelestarian dan Lingkungan Hidup Edy Hendras Wahyono...(at al.) -- Banda Aceh: Fauna dan Flora International Program Pendidikan dan Penyadartahuan Nanggroe Aceh Darussalam 2009 134 halaman; 17,5 x 25 cm ISBN 978-979-15540-5-3

Cetakan pertama, Mei 2009

Penyusun: Edy Hendras Wahyono Tisna Nando Ilustrasi: Iswadi, Indra Sakti (FFI) dan Don Bason Foto: Asriadi, Zulfan Monika, Mahdi Ismail, Kimabajo (FFI) Desain Sampul Eko Wahono

Diterbitkan oleh Fauna dan Flora International Program Pendidikan dan Penyadartahuan Nanggroe Aceh Darussalam Jl. Patimura No. 20, Jakarta Selatan Telp.: 021-726 7762 Email: hadian_w@yahoo.fr

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS Ar Ruum :41)

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang uji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan hidayah Nya, tak lupa salawat dan salam kita tujukan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan melalui perjalan yang sangat panjang, akhirnya kami dari FFI telah dapat menyusun buku panduan pendidikan konservasi alam dan lingkungan hidup ini, sebagai sumbangsih kami kepada lingkungan khususnya di NAD, melalui jalur pendidikan. Pendidikan bagi kami adalah sangat penting, karena melalui jalur pendidikan, kami yakin pesan yang akan kami sampaikan untuk pelestarian alam dan lingkungan di Aceh akan sampai pada kelompok sasaran, melalui para pendidik di sekolah. Kami sadar bahwa alam yang terus berubah setiap saat, selayaknya kita perlu memberikan pemahaman, dan tentu pengetahuan harus selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan lingkungan, sehingga kita dituntut melakukan program pendidikan dengan hal yang baru, dengan pengetahuan yang berbeda. Seperti sabda Rasulullah SAW: Didiklah anak-anakmu, karena mereka lahir pada jaman yang berbeda denganmu Hal ini menunjukkan bahwa, kita harus dituntut untuk terus mendidik kepada anak-anak kita sesuai dengan perkembangan jaman. Mudah-mudahan buku panduan untuk guru yang ringkas ini, dan sengaja kami susun dengan berbagai metode yang interaktif, memberikan pengetahuan dan pemahaman guru, serta pesan yang kita siapkan kepada anak didik sampai dan mudah dimengerti.

Banda Aceh, Mei 2008. Tim Penyusun.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

UCAPAN TERIMAKASIH

emakin sadarnya umat manusia terhadap perubahan lingkungan yang terjadi seharihari, sudah mulai nampak. Cuaca yang tak dapat diduga, pergantian musim kemarau dan musim hujan sudah tak dapat diterka. Akibat terjadinya perubahan alam itu, terjadilah bencana dimana-mana. Banjir, tanah longsor, kekeringan, kekurangan air. Semua terjadi di seluruh permukaan bumi ini. Untuk meningkat penyadaran banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah melalui program pendidikan. Program penyadaran tak hanya cukup dengan mengetahui, mengerti, memahami, namun juga harus dialkukan dengan tindakan, terutama dengan tindakan perubahan diri. Proses perubahan memerlukan waktu, sehingga perlu sekali dilakukan sedini mungkin agar umat manusia mengerti dan bertindak. Untuk menuju ke proses perubahan diri setiap insan, itulah FFI Program Aceh mencoba memberikan sumbangsih sebuah metode pembelajaran yang sederhana, interaktif, kreatif dan menyenangkan, melalui program pendidikan lingkungan di sekolah. Untuk penyusunan buku pedoman metode pembelajaran pendidikan pelestarian alam dan lingkungan hidup untuk guru ini melalui proses yang panjang. Alhamdulillah kini buku sudah disusun untuk menambah pengetahuan alam yang terintegrasi melalui mata pelajaran di sekolah. Hingga tersusunnya buku ini tanpa ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,niscaya tidak akan terwujud. Oleh karena itu, penyususn mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak. Terutama kepada semua rekan dan sejawat yang ada di FFI Indonesia Program pada umumnya dan FFI Program Aceh pada khususnya, dari rekan-rekan semua dapat mendapatkan ide, pemikiran untuk mengembangkan buku ini. Dari lingkungan lembaga pendidikan, kami tak lupa mengucapkan terima kasih, terutama kepada jajaran Dinas Pendidikan dan Pengajaran yang ada di Provinsi Aceh, tanpa adanya dukungan dan masukan, tak mungkin buku ini akan terwujud. Bagi rekan-

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

rekan guru SD, SMP dan SMU dan sederajat, kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Karena dari masukan beliau-beliau yang setiap hari berhadapan dengan siswa, mengetahui cara yang tepat untuk memberikan pengetahuan kepada siswa. Rekan-rekan volunteer yang sering membantu kegiatan di program penyadaran dan pendidikan konservasi FFI Aceh Program, kami ucapkan terima kasih. Karena banyak sekali bantuan yang diberikan pada program ini sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Akhir kata kami ucapkan kepada Multi Donor Fund (MDF) yang telah menberikan dukungan dana untuk penyiapan materi, melakukan sosialisasi, lokakarya dan pelatihan. Tanpa dukungan finansial, maka buku ini tidak akan tersusun. Banda Aceh Juli 2009.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. Hal 6 UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... Hal 7 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... Hal 12 BAB II Penggunaan Modul .................................................................................. Hal 16 BAB III Beberapa Tehnik Pembelajaran Lingkungan ........................................... Hal 19 BAB IV. Materi Pembelajaran Lingkungan Hidup................................................... Hal 24 Bagian Pertama Kelas X Semester 1 Permasalahan lingkungan di sekitar kita.................................................. 1. Dimana kita hidup ........................................................................ 2. Menggali akar permasalahan ...................................................... 3. Permasalahan lingkungan dalam keluarga ................................. 4. Mencari Solusi ............................................................................ Bagian Kedua Kelas X Semester 2 Pengelolaan Sampah ............................................................................. 1. Sampah organik dan an organik ................................................ 2. Kertas daur ulang ....................................................................... 3. Kompos ....................................................................................... 4. Pemanfaatan barang bekas ........................................................ Bagian Ketiga Kelas XI Semester 1 Cinta Air dari hulu sampai hilir ................................................................. 1. Daerah tangkapan air ................................................................. 2. DAS ............................................................................................. 3. Kelayakan air untuk konsumsi ....................................................

Hal 27 Hal 27 Hal 31 Hal 33 Hal 35

Hal 38 Hal 39 Hal 41 Hal 42 Hal 44

Hal 47 Hal 47 Hal 52 Hal 55

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

4. 5. 6.

Sumur resapan ........................................................................... Hal 57 Fakta Tentang Air ................................................................... Hal 59 Meditasi di Pinggir Sungai ...................................................... Hal 60

Bagian Keempat Kelas XI Semester 2 Jaga Hutan Untuk Kehidupan Kelas II Semester 2 ............................. 1. Manfaat hutan bagi kehidupan................................................ 2. Mengenal kawasan pelestarian alam ..................................... 3. Keanekaragaman hayati......................................................... 4. Belajar mengamati flora dan fauna ........................................ 5. Menanam pohon, menyelamatkan masa depan .................... Bagian Kelima Kelas XII Semester 1 Bumi Semakin Panas .......................................................................... 1. Beberapa penyebab pemanasan global ................................ 2. Pencemaran yang ada di sekitar kita ..................................... 3. Dampak pemanasan global bagi kehidupan umat ................. 4. Apa yang harus kita lakukan .................................................. Bagian Keenam Kelas XI Semester 2 Menuju Sekolah Hijau ....................................................................... 1. Apa Itu Sekolah Hijau ........................................................... 2. Perubahan Perilaku................................................................ 3. Pengembangan Sekolah Hijau .............................................. 3. Hidup serasi dengan alam .................................................... BAB V Merancang Kegiatan di Sekolah ........................................................ BAB VI Permainan untuk pendekatan usaha pelestarian alam ........................ BAB VII PENUTUP ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

Hal 63 Hal 63 Hal 69 Hal 79 Hal 83 Hal 94

Hal 96 Hal 96 Hal 101 Hal 104 Hal 105

Hal 108 Hal 108 Hal 109 Hal 109 Hal 110

Hal 112

Hal 117

Hal 131 Hal 132

10

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

11

Bab I

Pendahuluan
A. Pengembangan Modul
etelah bergulirnya MoU dua menteri yaitu Menteri Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup, mengenai pendidikan lingkungan hidup untuk sekolah, maka program pendidikan lingkungan di sekolah, mulai direspon oleh pemerintah daerah di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Diknas. Di beberapa daerah, program memasukan PLH ke dalam muatan lokal mulai dilakukan. Namun hal ini belum dibarengi dengan penyiapan sumber daya manusia khusus untuk menangani program tersebut, sehingga banyak sekolah yang memerlukan bantuan ke berbagai pihak untuk menyiapkan tenaga pengajar di sekolah.

Hal inilah yang perlu mendapatkan jawaban dan bantuan, yaitu menyiapkan sumber daya manusia, khususnya guru pengajar untuk memberikan tehnik pengajaran, materi ajar dan bahan-bahan ajar atau simulasi dan permainan agar dalam penyampaian pengetahuan mengenai lingkungan hidup mudah dimengerti, menyenangkan, tidak membosankan dengan harapan siswa bisa melakukan kegiatan. Khususnya sekolah yang menyediakan waktu belajar mengenai lingkungan, dan bukan bagian dari materi ajar yang selama ini dimasukkan ke dalam pelajaran biologi, kimia, fisika dan geografi. Sehingga memerlukan pendidik khusus menangani program ini.

12

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

B. Peran Guru
Sejak tahun 1970, pendidikan konservasi alam dan lingkungan hidup telah memulai untuk mengembangkan pola pendekatannya untuk lebih sempurna dan menyeluruh. Sebelumnya pendidikan lingkungan hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan dan kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar bagi para siswa di sekolah sekolah. Saat ini pendekatan yang dikembangkan lebih kepada tidak hanya menciptakan sekolah (siswa dan guru) yang mempunyai pengetahuan tentang lingkungan sekitar tetapi menciptakan perilaku positif dan juga ikut mengambil tindakan dalam upaya pelestarian alam. Guru adalah agen perubah perilaku, mereka berhadapan dengan siswa 5-6 hari seminggu, dan memberikan pelajaran 5-8 jam sehari. Guru adalah seorang yang sangat effektif dalam menyebarkan pengetahuan kepada siswa sekolah dari berbagai lapisan, melalu jalur pendidikan. Pendidikan pelestatarian alam dan lingkungan hidup sebagai salah satu bentuk usaha menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada, bertujuan untuk memperkenalkan alam dan meningkatkan kesadaran akan nilai penting sumber daya alam yang beraneka dalam sebuah ekosistem kehidupan. Proses memperkenalkan alam dan isinya dengan cara berada langsung di alam bebas, dengan melakukan pengamatan, memberikan permainan, simulasi, merupakan cara yang efektif untuk menghadirkan kesadaran pen-

tingya keseimbangan dan keberadaan sebuah ekosistem. Oleh karena itu buku modul yang dikemas dengan muatan lokal ini, khususnya untuk siswa sekolah menengah atas dan sederajat, akan lebih mengenai sasaran, bila siswa diajak belajar langsung ke lapangan, untuk melihat isu yang berkembang dan melakuka aksi yang nyata.

C. Proses Pembelajaran
Belajar adalah sebuah proses, perlu waktu yang tak sedikit. Belajar untuk sampai tahap mengerti dan melakukan, tidak bisa dilakukan dengan instan, cepat saji dan cepat dinikmati. Namun memerlukan perjalanan, memerlukan cara untuk mencapai ke arah tujuan sebuah pembelajaran itu sendiri. Ada beberapa hal untuk melakukan proses ini pembelajaran ini antara lain: 1. Impian. Tak ada sebuah hasil karya yang ditemukan dan dikembangkan oleh manusia, tanpa melalui sebuah impian, khayalan atau imajinasi. Dengan kahayalan dan impian semuanya bisa terwujut jika dilandasi dengan kemauan, minat dan antusias. Dalam program inipun demikian, diperlukan impian-impian setiap peserta, sehingga dapat mewujudkan sebuah hasil karya nyata tentang lingkungan yang asri, alami dan bersahabat dengan manusia. 2. Menyenangkan. Peter Kline menyatakan dalam sebuah buku The

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

13

Ada pepatah China kuno mengatakan bahwa, kalau kita hanya mendengar, suatu saat akan lupa. Kalau kita melihat suatu kali kita akan ingat, namun bila kita melakukan makan kita akan paham.

4.

senang kalau langsung bersentuhan dengan obyek. Pengembangan. Pada tahap akhir adalah sebuah pengembangan diri, dimana pengetahuan yang di dapat dari alam, informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, menjadikan bahan untuk memicu pengembangan diri.

D. Memotivasi
Menumbuhkan motivasi siswa adalah sebuah cara bagaimana siswa dapat melakukan kegiatan, mencintai kegiatan dan kegiatan merupakan sebuah kebutuhan. Kegiatan apa saja, termasuk belajar mengajar. Pendidikan bidang lingkungan, juga perlu sebuah motivasi, agar siswa dapat berbuat apa yang dapat dilakukan semampu, atau sejauh mana mereka mengetahui tentang pelestarian alam. Karena anggapan siswa tentang pendidikan lingkungan ratarata adalah sebuah aturan yang sangat membatasi ruang gerak, karena perlu sebuah kelestarian. Namuns ebenarnya bukan itu, tetapi memberikan pemahaman tentang lingkungan dengan berbagai cara sesuai dengan gaya anak muda, kehendak dan inpian seorang siswa sekolah. Materi tentang lingkungan dapat dipelajari sendiri, tetapi memberikan motivasi memerlukan cara yang berbeda. Oleh karena itu, dalam pemberian materi tentang lignkunagnini diperlukan sebuah cara yang sedikit berbeda untuk kalangan siswa SMA dan sederajat.

3.

Everiday Genius, bahwa belajar yang efektif dapat dilakukan, jika dalam keadaan atau suasana yang menyenangkan. Oleh karena itu, modul ini akan disusun dengan berbagai hal yang menyenangkan, melalui berbagai permainan, simulasi yang terkait dengan kebersamaan dan problem solving daln diri setiap siswa. Langsung. Ada pepatah China kuno mengatakan bahwa, kalau kita hanya mendengar, suatu saat akan lupa. Kalau kita melihat suatu kali kita akan ingat, namun bila kita melakukan makan kita akan paham. Nah, mengajak siswa langsung untuk berbuat, adalah suatu kegiatan dimana siswa akan melakukan kegiatan yang terkait dengan lingkungan. Melakukan sebuah aksi pelestarian alam, itulah harapan kami, dan mengajak untuk berbuat mencintai alam, itulah harapan akhir dari kegiatan ini. Untuk belajar tentang alam poun demikian, siswa akan lebih baik, pasti lebih

14

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

15

Bab II

Penggunaan Modul

uku modul Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup ini, merupakan modul yang ditujukan untuk pegangan guru, dimana guru dapat menggunakan beberapa materi yang dapat disesuaikan dengan berbagai mata pelajaran yang menyangkut mengenai lingkungan. Modul ini disusun untuk persiapan bahan muatan lokal yang dapat digunakan oleh sekolah menengah atas atau sederajad yang lebih memfokuskan mengenai isu lokal. FFI yang memiliki program pelestarian alam dan lingkungan hidup, lebih menekankan pada pengetahuan tentang usaha pelestarian alam yang langsung ataupun tidak, terkait dengan kehidupan manusia, mulai dari hulu hingga hilir. Untuk materi yang disajikan, lebih banyak pemberian pengetahuan kepada siswa dengan metode simulasi dan permainan, dengan harapan menyenangkan, kreatif, interaktif dan tidak membosankan. Selain itu memberikan ketrampilan untuk diri siswa, dengan harapan dapat dijadikan bekal kelak dikemudian hari setelah terjun di lingkungan masyarakat.

Untuk memudahkan dalam penggunaan buku ini serta berkaitan dengan pelajaran yang diberikan atau isu lokal yang ada, beberapa hal yang perlu disampaikan, antara lain : 1. Paling penting dalam pemberian materi kepada siswa, adalah bagaimana guru dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam perogram pelestarian alam. Memotivasi dan merangsang siswa paling mudah, adalh dengan memberikan berbagai permainan yang terkait dengan lingkungan dan kerjasama. Umumnya siswa khususnya dan generasi muda pada umumnya, bila mendengar perkataan pendidikan pelestarian alam, mereka berpikir banyak sekali larangan, sehingga materi program ini sebaiknya dikemas dengan sesuatu yang menyenangkan. Pokok bahasan, akan menekankan pada isu lokal dan mendukung mata pelajaran yang diberikan. Selain itu pokok bahasan ini yang akan diuraikan mengenai hal-hal yang menyangkut permasalahan

2.

3.

16

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

4.

5.

6.

lingkungan yang dihadapi manusia saat ini. Tema materi yang akan disampaikan, yang saat ini sudah diterapkan di sekolah, adalah tema lingkungan di sekitar kita, dimana setiap siswa melakukan kegiatan dan pengamatan langsung dan bersentuhan dengan obyek, dan mengetahui program yang dilakukan. Dengan demikian siswa mempunyai pengalaman langsung dalam melakukan kegiatan, dan mengetahui permasalahan lingkungan dan usaha pelestarian alam. Materi dan metode pembelajaran. Bagian ini akan mencoba memberikan beberapa metode berupa simulasi dan permainan, yang disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Metode pembelajaran tentang pelestarian alam dan lingkungan hidup, menggunakan panca indera, sehingga siswa diharapkan dapat memahami mengenai lingkungan ayang ada di sekitar kita. Selain itu juga kunjungan ke lapangan atau di sekitar sekolah, tempat tinggal, pedesaan, perkotaan dsb. Langkah-langkah untuk melakukan

7.

8.

simulasi dan permainan, akan kami jelaskan tahapan demi tahapan untuk melakukan permainan itu, serta penggunaan alat atau bahan pendukung lainnya. Sehingga akan memudahkan dalam penerapan pengetahuan melalui permainan kepada siswa. Ketrampilan yang digunakan atau diperlukan untuk melakukan kegiatan, permainan dan simulasi meliputi semua materi pelajaran yang terkait, baik yang menyangkut pengetahuan sosial dan pengetahuan alam. Dalam buku ini juga dilampirkan beberapa permainan untuk memecahkan suasana, agar suasana sebelum mengikuti pembelajaran tentang lingkungan ini senang, sehingga siswa dapat mengikuti dengan semangat. Selain itu juga perlu memberikan motivasi kepada siswa. Karena motivasi inilah yang sangat diperlukan.

Tujuan secara keseluruhan, siswa diajarkan untuk menganalisa sebuah permasalahan di lingkungan sekitar kita, kalau dapat memberikan solusi, kerjasama dan berbuat untuk masa depan.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

17

18

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Bab III

Beberapa Teknik Pembelajaran Lingkungan


A. Menyederhanakan Persoalan
lagi, sedangkan menurut ceritera nenek mereka, dahulu banyak sekali binatang itu mudah ditemukan. Nah, untuk menjawab hal yang demikian, tentunya seorang anak dengan pengetahuan yang masih terbatas, daya nalarnya masih belum sampai, bila kita jelaskan dengan sebuah pengertian dengan bacaan atau ceritera. Salah satu hal yang paling mudah untuk diberikan jawaban tersebut adalah dengan permainan, melihat gambar atau dengan simulasi. Karena persolanan apapun dapat ditunjukkan dengan permainan, sehingga permasalahan yang sulit dapat disederhanankan.

adang-kadang kita sebagai orang tua atau pendidik, agak sedikit kebingungan untuk menjawab sebuah pertanyaan sederhana dari siswa atau anak kita, agar jawaban yang kita berikan dapat dimengerti, dipahami dengan menggunakan bahasa atau pengetahuan yang mereka miliki atau kuasai. Sebagai contoh. Ada seorang anak kelas II SD, menanyakan mengapa binatang tertentu sudah sulit ditemukan

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

19

Bermain sebenarnya bukan hanya milik mahluk hidup yang namanya manusia, namun dilakukan oleh semua binatang. Dalam tahapan bermain mengandung unsur pembelajaran, agar nanti bila telah menginjak dewasa dapat melakukan seperti apa yang mereka impikan. Anak-anak usia 15 hingga 18 tahun, setingkat dengan sekolah menengah atas, mereka mempunyai beberapa perilaku dan ditengarai oleh : Senang diperlakukan sebagai orang dewasa, Mampu membuat keputusan mengenai apa yang mereka ingin pelajari dan kapan mereka ingin mempelajarinya, Suka ingin tahu mengenai harapan dan standar sebelum berpartisipasi, Sangat sosial dan sering tertekan oleh tekanan usia sebaya, Kegiatan langsung merupakan proses belajar terbaiknya, Cenderung untuk tertarik dengan hal-hal yang sangat aneh, tidak jelas dan fantastis, Dapat membangun dan memahami abstraksi, Ingin dimasukan sebagai anggota kelompok Dari kenyataan inilah, kami mencoba untuk menyusun buku panduan PKA dan LH ini dengan berbagai bentuk yang interaktif, menyenangkan, tidak membosankan, dan semua dilakukan bersama. Sebenarnya bermaian tak hanya disukai oleh anak-anak, dewasapun saat ini juga banyak dikenalkan dengan

berbagai permainan, atau simulasi untuk mencari solusi yang terbaik dengan persoalan yang setiap saat muncul di sekitar kita. Karena dalam permainan mengandung pesan atau filosofi dalam sebuah kehidupan. Hanya saja untuk kalangan siswa sekolah menengah atas, harus mencari menu yang tepat agar mereka senang dan termotivasi untuk melakukan kegiatan pelestarian alam. Nah disinilah peran fasilitator, peran guru untuk membuat sebuah resep kegiatan agar dapat diminati oleh siswa. Dalam menyusun buku Modul Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup ini, yang dikhususkan untuk pegangan guru dalam memberikan pemahaman tentang lingkungan, akan dikemas dengan berbagai permainan, simulasi dan bernyanyi. Semuanya akan menambah pengalaman siswa dalam mengenal alam lingkungannya. Materi pembelajaran, sebenarnya sudah disampaikan bagi pendidik di kelas setiap hari yang terkait dengan pengetahuan lingkungan yang ada di sekitar kita, sehingga kami hanya menambahkan beberapa pengetahuan yang penting untuk disampaikan, dengan berbagai kemasan.

B. Tahapan Bermain
Dalam menyampaikan materi permaian, tentu kita mempunyai tujuan, permainan apa yang akan kita sampaikan sesuai dengan materi pelajaran apa yang akan diberikan. Agar penyampaian materi

20

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

mencapai tujuan yang diinginkan, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan. Setiap tahap memiliki fungsi dan tujuan berbeda. Secara umum, tahapan tersebut adalah:

1.

Permainan Awal.

Permainan yang dikelompokkan dalam permainan ini bisanya untuk mencairkan suasana atau sering disebut ice breaking. Permainan ini umumnya dilakukan pada awal suatu kegiatan. Biasanya siswa masih malu-malu atau segan satu sama lain, atau malah takut untuk maju ke depan atau ragu menyampaikan pendapat, terutama jika antar saling peserta belum saling mengenal.

Permainan ini memegang peranan penting dan bisa merangsang rasa ingin tahu dan membangun konsentrasi siswa. Karena kegiatan ini berfungsi sebagai sarana perkenalan antar siswa ataupun guru lebih dekat, serta membangkitkan semangat dari para siswa, maupun untuk meminimalkan kepasifan dari para siswa sebelum melakukan pelajaran. Jenis permainan ini biasanya selalu dilakukan pada awal rangkaian kegiatan, merupakan aktivitas yang memancing tawa, dan memberi kesempatan bagi para siswa untuk berinteraksi secara aktif dan intensif (misalnya bersentuhan, bercakap-cakap/ menyampaikan informasi, dsb). Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5 10 menit.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

21

2.

Permainan Pembangkit Antusiasme

Permainan pembangkit yang berisi tentang materi yang akan disampaikan dan dapat memancing antusiasme siswa, merupakan pokok dan tujuan sebuah permainan itu dilalakukan. Umumnya permainan ini menimbulkan keingintahuan siswa dari sebuah permainan tersebut. Atau sebuah permainan untuk memberikan pengetahuan tentang alam kepada peserta, melalui permainan. Misalnya pengetahuan tentang jaring-jaring kehidupan. Mahluk hidup di alam saling tergantung satu sama lain. Apabila salah satu terputus, makan kehidupan mereka di alam akan ter-

ganggu. Hal ini dapat ditunjukkan dengan permainan yang mudah dipahami oleh siswa. Masih bayak contoh permainan lainnya.

3.

Permainan Evaluasi

Pembelajaran di luar kelas dapat diketahui atau dipahami oleh siswa atau tidak, dalam sebuah kegiatan di luar kelas. Untuk mengetahui hal itu dapat dilakukan evaluasi langsung. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan sebuah permainan juga. Misalnya membuat puisi, ceritera di depan siswa yang lain, lukisan dsb. Hal ini secara langsung, guru dapat mengetahui respon atau kesan para siswa.

22

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

23

Bab IV

Materi Pembelajaran Lingkungan


ateri pembelajaran lingkungan ini, akan mencakup 6 bagian yang ditujukan untuk guru pengajar di sekolah SMA atau sederajat. Setiap bagian ada 4 pokok masalah, dan diharapkan 4 pokok masalah itu dapat dilakukan selama satu semerter. Setiap bagian tersebut akan membahas beberapa hal, antara lain:

lingkungan hidup yang ada di sekitar kita. Materi ini lebih terfokus untuk membahas mengenai perubahan diri, sebelum bertindak ke kegiatan yang lebih luas. Selain itu juga bagian ini memeberikan kegiatan yang nyata dan dapat dilakukan dari lingkungan diri sendiri.

Bagian III dan IV


Untuk kelas sebelas (kelas II SMA), materi ini akan mengajak siswa untuk menganalisa sebuah kejadian di alam ini. Bagian ini lebih banyak memfokuskan pembahasan tentang masalah air dan

Bagian I dan II.


Dua bagian ini ditujukan untuk siswa kelas satu (Kelas Sepuluh), selama dua semester dengan pokok bahasan mengenai

24

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Bagian ini lebih banyak memfokuskan pembahasan tentang masalah air dan hutan. Karena keduanya saling mempunyai keterkaitan satu sama lain, dan tak dapat dipisahkan. Pada ujungnya adalah kita harus bertindak untuk menyelamatkan bumi ini dari kekurangan air bersih dan penyelamatan hutan

hutan. Karena keduanya saling mempunyai keterkaitan satu sama lain, dan tak dapat dipisahkan. Pada ujungnya adalah kita harus bertindak untuk menyelamatkan bumi ini dari kekurangan air bersih dan penyelamatan hutan.

Bagian V dan VI
Bagian akhir dari materi pembelajaran ini ditujukan kepada siswa kelas duabelas (kelas III SMA). Siswa ini lebih banyak untuk berpikir lokal, namun mempunyai dampak secara globat. Permasalahan global yang saat ini yang melanda dunia adalah

pemanasan global, yang dapat merubah sebuah tatanan dunia, perubahan alam, perubahan iklim dan menimbulkan berbagai bencana alam. Sehingga siswa akan diajak untuk memikirkan masa depan, untuk kehidupan di masa yang akan datang, dengan materi pembelajaran tentang menuju sekilah hijau. Sedangkan bab sebelum materi pembelajaran, merupakan petunjuk praktis penggunaan buku ini, dan bab terakhir berisikan mengenai bagaimana mengajak siswa berpikir bersama untuk perencanaan masa depan, seperti menuju sekolah hijau dsb. Selain itu dalam bab terakhir juga akan memberikan beberapa permainan yang dapat membantu memberikan motivasi kepada siswa untuk merangsang siswa melakukan kegiatan pelestarian alam dengan berbagai permainan yang terkait dengan kebersamaan.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

25

26

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Bagian Pertama: Kelas X Semester I

Permasalahan Lingkungan di Sekitar Kita


ermasalahan lingkungan di sekitar kita sangatlah komplek, baik yang nampak, terekpos di media cetak ataupun elektronik, atau sudah menjadi bencana bagi kita semua. Misalnya, mengapa saat ini sumur kering, sungai tak lagi jernih, sawahpun kekurangan air, atau udara saat ini pengap atau suhu meningkat, sehingga membuat gerah. Di bawah ini ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswa belajar melakukan analisa dan

mencoba memberikan solusi, mulai dari perubahan diri dan melakukan kegiatan untuk perbaikan lingkungan.

1. Dimana kita hidup


A. Bumi dan planet lain
Kita hidup pada sebuah planet yang biru, bila dilihat dari angkasa luar, dengan berbagai permasalahan yang ada. Setiap saat bumi yang kita huni mengalami berbagai ancaman, mulai dari peram-

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

27

28

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

bahan hutan yang mengakibatkan banjir, tanah longsor, kekeringan dan saat ini yang mengancam kehidupan manusia adalah pemanasan global yang mengakibatkan ancaman bagi kehidupan. Kita perlu tahu juga, bahwa bumi ini amatlah kecil bila dibandingkan dengan planet-planet lain ciptaan Allah SWT. Coba kita lihat beberapa planet yang ada di alam ini. Perhatikan beberapa gambar di awah ini perandingan antara bumi dan palnet lain. Dilihat dari peragaan gambar di atas, bumi sangat kecil, seperti sebuah kelereng yang melayang di angkasa. Masalah kehancuran alam semesta itu hanya Allah SWT yang mengetahui, namun masalah kehancuran kehidupan di permukaan bumi, adalah tanggung jawab kita bersama sebagai manusia. Sekarang apa kaitannya dengan bumi yang kita tempati ini, untuk memberikan pemahaman tentang pelestarian alam untuk anak didik, agar mereka mengetahui posisi manusi di alam ini.

B.

Kegiatan yang Dapat Dilakukan.

o o

1.

Permainan Hidup Adalah Sebuah Pilihan Tujuan Kegiatan: yang akan diberikan kepada siswa lebih mengarah tentang posisi manusia dalam ekosistem kehidupan Seting Kegiatan: o Ajak siswa ke luar kelas, dan berikan permainan yang sifatnya atau mem-

punyai tujuan bekerja sama. Dalam bab terakhir berbagai kegiatan kebersamaan kami lampirkan, Buatlah kelompok kecil, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelas, minimal 4 kelompok. Dan berikan mereka peran sebagai manusia, sebagai khalifah Allah SWT di alam ini. Misalnya peran sebagai siswa, anggota dewan, sebagai presiden, sebagai menteri, atau sebagai ketua RT. Berikan tugas mereka untuk mendiskusikan (selama 10 menit) peran mereka itu. Kalau bisa agak berjauhan dengan kelompok lainnya sehingga diskusi mereka tidak terganggu. Siapkan kursi sesuai dengan jumlah kelompok, di atasnya letakkan tulisan yang sesuai dengan tugas yang anda berikan. Misalnya kursi pertama sebagai anggota DPR, kursi kedua sebagai Siswa, Kursi ketiga sebagai Presiden, dan kursi keempat sebagai Kepala desa. Kemudian kelompok siswa menuju kursi yang sudah disediakan. Berilah waktu untuk mengemukakan pendapat mereka tentang peran yang diemban sebagai manusia. Dalam diskusi berikan waktu saling menyanggah, mengkritik, atau memberikan masukan.

2.

Pemahaman tentang lingkungan Permainan ini merupakan salah satu cara untuk melihat diri siswa mengenai pemahaman tentang lingkungan.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

29

Tujuan Kegiatan: Memahami permasalahan lingkungan yang dilakukan sehari-hari. Seting kegiatan: 1. Berikan permainan tentang kebersamaan yang ada di bagian terakhir buku ini, agar siswa termotivasi dalam melakukan kerja sama. 2. Buatlah 10 pertanyaan yang menyangkut tentang pemanfaatan sumber daya alam, pelestarian alam dan lingkungan dan kebersihan lingkungan atau kebiasaan seharihari yang dilakukan oleh siswa, baik di rumah atau di sekolah. 3. Buatlah sepuluh garis atau tali untuk pembatas. 4. Siswa berbaris di belakang garis pertama. Setiap pertanyaan bila siswa menjawab YA, melangkah ke garis di depannya, dan yang menjawab TIDAK tetap tinggal di garis sebelumnya. 5. Pertanyaan-pertanyaannya adalah (guru dapat membuat pertanyaaan sesuai dengan tujuan permainan ini) sebagai berikut Beberapa contoh pertanyaan yang dapat dikembangkan: Siapa diantara siswa yang ke sekolah dengan berjalan kaki atau naik sepeda (bukan sepeda motor), yang melakukan melangkah ke depan. Siapa diantara kalian kalau tidur mematikan lampu. Bagi yang mematikan lampu me-

langkah ke depan, bagi yang tidak, tetap tinggal di tempat. Diantara kalian, siapa yang membantu melakukan kerjabakti untuk membersihkan jalan atau membantu orang tua membersihkan halaman. Siapa yang pernah melakukan penanaman pohon, baik di halaman atau di kebun. Apabila kalian membantu menyapu di halaman, tentu ada sampahnya, nah siapa di antara kalian yang tidak membakar sampah tersebut? Diantara kalian, siapa yang pernah mendengar tentang kawasan Ulu Masen? Kalau tak ada yang tahu, guru bisa menjelaskan apa itu Ulu Masen? Tetapi kalau ada siswa yang mengetahui, tolong mereka untuk menceriterakan. Diantara kalian, siapa yang memelihara binatang liar (bukan binatang yang dibudidayakan seperti sapi, kambing atau ayam). Bagi yang tidak memelihara, silahkan melangkah ke depan Apakah kalian senang berburu binatang. Misalnya menembak burung atau tupai dengan senapan angin atau menjerat satwa. Bagi yang tidak suka berburu silahkan melangkah ke depan. Kalian tentu pernah mendengar tentang sampah organik dan an organik. Nah pertanyaannya

30

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

adalah. Plastik merupakan sampah organik yang mudah membusuk. Bagi yang menjawab tidak, melangkah ke depan. Siapa diantara kalian yang tidak merokok. Bagi yang merokok, tetap tinggal ditempat.

kup masalah di kecamatan, kabupaten atau setingkat desa, sehingga mereka benar-benar memahami, dan mereka turut berperan dalam memberikan solusi.

B.
1.

Seting kegiatan.
Membuat pohon masalah. 1. Ajak siswa ke luar kelas, dan berikan permainan pembuka atau atau permainan kerjasama agar mereka senang dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan. 2. Bagikan kertas setiap siswa, dan diharapkan mereka menulis permasalahan lingkungan yang ada disekitar mereka atau yang mereka ketahui tentang masalah lingkungan. 3. Kemudian hasilnya tempelkan pada kertas plano atau kertas koran. 4. Selanjutnya mereka memilih permasalahn yang sama, dan dikumpulkan menjadi satu. 5. Setelah itu, buatlah satu masalah yang satu berkaitan dengan masalah yang lain dengan tanda panah. 6. Setelah itu, bila telah dijumpai pokok maslah, maka klasifikasikan mana yang merupakan penyebab, dan mana yang merupakan akibat dari isu lingkungan tersebut. Berita di media. o Siswa mengumpulkan berita lingkungan dari media. o Kemudian didiskusikan di da-

C. Catatan Bagi Guru.


o Untuk memberikan penilaian dalam muatan lokal, guru dapat memberikan tugas kepada mereka, tiap kelompok atau tugas kelompok. Diskusi yang dilakukan di atas lebih menekankan pada peranan manusia (yang diperankan) dalam menangani masalah krisi lingkungan. Materi dapat dikemas dengan berbagai pokok masalah. Misalnya masalah banjir, illegal loging, pencemaran lingkungan, sampah, tanah longsor dsb.

2. Menggali Akar Permasalahan


A. Memetakan permasalahan lingkungan.
Pandangan seorang siswa dengan guru atau pengajar, terntu berbeda dalam memandang sebuah permasalahan pelestarian alam dan lingkungan hidup. Masih terkait dengan permainan peran di atas adalah siswa mencoba menggali atau mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita. Permasalah lingkungan bisa menca-

2.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

31

lam kelas, mengapa isu itu ada. Misalnya banjir atau tanah longsor. Diskusi itu dapat disederhanakan menjadi pohon masalah, sesuai dengan isi berita yang ada.

C. Catatan bagi guru.


o Berikan contoh yang jelas sebelum memberikan tugas kepada mereka. Misalnya siswa

32

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

menulis tentang illegal loging, banjir, longsor, kemiskinan, pertambahan penduduk dsb. Kemudian guru memberikan contoh, masalah illegal loging menyebabkan banjir, tanah longsor, kekeringan, konflik satwa dsb. Untuk penilaian, siswa dapat diberikan tugas untuk membuat tulisan mengenai masalah lingkungan atau guntingan koran mengenai permasalahan lingkungan. Dari guntingan itu siswa diharapkan membuat sebuah pohon masalah yang intinya dari berita tersebut.

3. Permasalahan Lingkungan Dalam Keluarga


A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Permasalahan lingkungan yang ada di lingkungan RT hingga global, tentu sangat tergantung dari diri kita sendiri sebagai bagian dari kehidupan. Apakah manusia mau berubah untuk memerbaiki lingkungan, atau akan membiarkan dan datang sebuah bencana yang menghancurkan. Nah untuk kagiatan selanjutnya adalah bagaimana perilaku siswa sebagai anggota keluarga, atau kegiatan keluarga yang dapat mempengaruhi lingkungan

Apakah manusia mau berubah untuk memerbaiki lingkungan, atau akan membiarkan dan datang sebuah bencana yang menghancurkan.
Misalnya mengenai pembuangan sampah, pemanfaatan plastik, melakukan pertanian dengan menggunakan pestisida sebagai bahan pembasmi hama, melakukan pembakaran sebelum pertanian dilakukan, mencuci kendaraan, penggunaan listrik, penggunaan kayu atau minyak tanah untuk memask, transportasi, atau penggunaan sumber daya alam yang langsung dari alam dsb. Banyak hal yang semuanya itu tentu mempengaruhi lingkungan, besar kecilnya dampak yang ditimbulkan tergantung banyak sedikitnya pemanfaatan sumber daya alam yang digunakan oleh keluarga.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

33

B. Seting Kegiatan
Permainan kacang 5.

membacakan petunjuk permainan. Kemudian siswa pandanga terfokus pada tulisan yang telah disiapkan oleh guru. Guru membuka tulisan tersebut dalam hitungann 5-10, kemudian menutup kembali. Tulisan yang harus disiapkan oleh guru adalah sbb: Ambillah kacang sebanyakbanyaknya, yang mendapatkan hasil paling banyak, dialah pemenang. Bila kacang habis permainan selesai dan bila kacang tersisa maka akan ditambah dua kali dan permainan dilanjutkan 6. Umumnya siswa akan mengambil sebanyak-banyaknya, dan ingin sebagai pemenang. Kemudian ulangi lagi dan berikan hitungan agak longgar, misalnya 10-15. Dan akan membaca dengan seksama.

Permaianan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Artinya, apakah siswa menyadari, alam perlu waktu untuk berkembang, tumbuh dan melakukan regenerasi. Sehingga manusia sebagai konsumen, perlu hemat, melestarikan agar tidak punah, tidak habis dan dapat terus dimanfaatkan secara berkesinambungan. 1. Tentunya berikan permainan yang menggembirakan, untuk membangkitkan motivasi mereka dalam pemahaman tentang lingkungan. 2. Kemudian bagi siswa menjadi 4-5 kelompok, dan membuat lingkaran kecil, dan duduk dibawah (lantai atau di rumput bila dilakukan permainan di luar lapangan). 3. Bagi kacang lebih kurang setiap siswa 10 butir kacang kulit. 4. Berikan petunjuk, selama melakukan permainan tidak boleh berdiskusi, dan pandangan semua harus menuju ke guru yang akan

7.

C. Catatan untuk guru


1. Diskusikan, mengapa setiap orang ingin menjadi pemenang, ingin mendapatkan yang paling banyak, tanpa menyadari untuk kehidupan dihari nanti. Disini akan terjadi silang pendapat, naluri sebagai manusi akan muncul ketika mendapatkan kesempatan, yaitu rakus, tamak. Namun pasti akan menyadari bila telah terjadi peringatan dari alam.

2.

34

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

4. Mencari Solusi
A. Masalah di sekitar kita
Pelajaran sebelumnya siswa sudah diajak untuk mengetahui peranan manusia di lingkungan, membuat pohon masalah dan mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang ada di keluarga, serta permahaman mengenai pemanfaatan sumber daya alam, maka untuk seting kegiatan berikutnya adalah bagaimana memberikan solusi yang sederhana untuk membantu mengurangi dampak kegiatan manusia itu terhadap lingkungan. Permasalahan dapat diambil contoh dari bab sebelumnya, mulai dari diri sendiri, keluarga dan komunitas masyarakat yang ada di sekitar siswa. Atau dapat juga mengambil catatan dari pembuatan pohon masalah. Pokok permasalahannya apa, dan akar masalahanya apa saja, dan dampak yang diakibatkan adanya masalah itu bagaimana. Ada permasalahan yang dapat diberikan dengan satu jenis solusi akan selesai (konvergen). Misalnya bencana kelaparan, dengan memberikana makanan, maka masalah lapar selesai. Namun ada permasalahan yang memerlukan berbagai penanganan (divergen). Misalnya bencana banjir, banyak masalah yang harus diberikan masukan, misalnya lahan gundul harus dihijaukan, perambahan kawasan harus ditertibkan dsb.

mengenai permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita, atau di sekolah. 1. Ajaklah keluar kelas, dan berikan motivasi dalam kehidupan, untuk membangkitkan semangat dalam mengikuti program pendidikan lingkungan dengan berbagai permainan. 2. Bagilah kelompok, paling banyak 5 oang per kelompok. 3. Berikan tugas untuk mengidentifikasi masalah lingkungan di sekolah, komunitas masyarakat di sekitar sekolah, taman, kebun, kantin, kamar kecil, rumah ibadah dsb. 4. Setiap kelompok dengan satu tugas. Misalnya permasalahan sanitasi, kebersihan kelas, sampah, listrik, halaman sekolah panas, saluran air mampet, WC bau, ruang belajar kumuh dsb. Apa masalahnya. Misalnya sampah yang menumpuk dan tersebar dimana-mana. Apa kira-kira solusi yang dapat ditawarkan oleh siswa untuk mengatasi masalah itu. Atau ruang kelas kusam, dan tidak dapat memberikan semangat untuk belajar, apa jalan keluarnya? 5. Setelah itu, apa yang dapat dilakukan oleh siswa? Membuat kesepakatan, melakukan aksi? 2. Identifikasi masalah lingkungan (2) Mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang ada disekitar kita, dapat dilakukan dengan menggunakan tehnologi yang saat ini ada, dan pasti beberapa siswa di sekolah memilikinya, yaitu HP (Hand Phone). Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini adalah: 1. Berikan tugas untuk membuat foto

B. Seting kegiatan
1. Identifikasi masalah lingkungan (1) Tujuan dari kegiatan ini, adalah siswa memberikan solusi yang sederhana,

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

35

8.

9.

atau rekaman vedio yang dianggap siswa kurang nyaman. Kurang nyaman dalam arti merusak keindahan, merusak lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap. Membuat foto atau rekaman kegiatan manusia yang menurut siswa kurang nyaman dan menggangu kehidupan. Misalnya kegiatan yang mengganggu keindahan, mengganggu kenyamanan, merusak lingkungan, atau kebiasaan yang krang baik seperti buang sampah di sungai, di got di jalan raya. Membuat foto atau rekaman yang menurut siswa paling indah, paling nyaman dan diidam-idamkan. Membuat foto atau rekaman yang menurut siswa dapat memperbaiki lingkungan, meningkatkan kenyamanan.

10. Bisakah foto dan rekaman itu dikompetisikan di tingkat kelas, sekolah atau antar sekolah. Hal ini merupakan pembelajaran siswa untuk mengidentifikasi masalah lingkungan yang ada di sekitar kita.

C. Catatan untuk guru.


1. Kegiatan ini tentu akan memerlukan waktu. Karena merubah perilaku, kebiasaan akan sulit. Untuk itu kita harus tak henti-hentinya memperingatkan, mengingatkan akan solusi yang sudah dibuat oleh siswa. Buat komitmen, kesepakatan di antara siswa dalam satu kelas. Untuk membuat taman biar indah, menanam pohon, pengumpulan sampah organik dan an organik, membuat gugus tugas piket dsb.

2.

36

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

37

Sahabat Ulu Masen, melakukan kegiatan bersih pantai

Bagian Kedua: Kelas X Semester II

Pengelolaan Sampah

i berbagai daerah permasalahan sampah sudah menjadi isu yang sangat serius. Tempat pembuangan akhir semakin kewalahan untuk menerima buangan sampah dari perkotaan. Sebab utama selain penduduk yang semakin padat, juga beberapa jenis sampah, memang sukar untuk membusuk, dan memerlukan waktu puluhan bahkan ada beberapa jenis yang perlu waktu ratusan tahun, untuk terurai. Oleh karena itu kita perlu bersikap bijak untuk menentukan sebuah pilihan, atau mengkonsumsi makanan yang

memiliki bungkus dari bahan yang sulit terurai. Di dalam pokok bahasan di bawah akan mencoba untuk membahas satu persatu permasalahan sampah yang ada di lingkungan sekitar kita. Sebuah fakta tentang sampah: Fakta tentang waktu urai beberapa jenis sampah. o Kertas 2,5 bulan o Kain katun 1,5 bulan o Kulit jeruk 6 bulan o Kardur karton 5 tahun o Filter rokok 10-12 tahun

38

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

pukan sampah di TPA, yang kini menjadi permasalahan besar diberbagai kota. Sealain membuat pencemaran, bila tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan atau menjadi sarang berbagai penyakit. Sampah teridri dari berbagai jenis dan sumber atau asalnya, antara lain : a. Sumber-sumber sampah 1. Rumah Tangga 2. Pertanian 3. Perkantoran 4. Perusahaan 5. Rumah Sakit 6. Pasar dll. b. 1. Sampah dibedakan menjadi Sampah Anorganik/kering: Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami.

o o o o o o

Kantong Plastik 10 20 tahun Sepatu kulit 25 40 tahun Baju nilon 30 40 tahun Plastik kertas 50 100 tahun Almunium 80-100 tahun Kaleng timah 200 400 tahun

Di bawah ini ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk siswa di sekolah:

1. Sampah Organik, An-organik Dan Sampah Berbahaya


A. Jenis sampah
Sampah tidak semuanya sia-sia, namun ada beberapa yang dapat dimanfaatkan dan ternyata dari sampah dapat digunakan dengan berbagai keperluan rumah tangga. Mengelola sampah, juga berarti membantu mengurangi penum-

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

39

2.

3.

Sampah organik/basah: Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Sampah berbahaya: contoh : Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll

Ada beberapa sampah yang dapat digunakan kembali (daur ulang), dan diamnfaatkan untuk keperluan lain.

Untuk memotivasi setiap siswa agar terlibat dalam kegiatan ini dapat dilakukan berbagai kegiatan, antara lain : 1. Setiap kelas diwajibkan membuat bak sampah di depan kelas, dengan motif, bentuk tergantung kreatifitas siswa. Paling tidak ada 2 bak sampah untuk organik dan an organik. 2. Guru bisa memberikan penilaian kreatifitas anak, misalnya semua hiasan seperti bingkai foto pahlawan, peta, pot bunga di meja, taplak meja dll. terbuat dari sampah dari kelasnya.

B. Pemisahan sampah.
Untuk melakukan pengelolaan sampah, agar beberapa sampah dapat digunakan kembali atau didaur ulang, yang harus dilakukan adalah : 1. Pemilahan sampah antara organik dan an-organik. 2. Sebelum dibuang ke TPA perlu dipilah kembali, mana yang dapat didaur ulang, dibuat kompos atau yang tidak.

2. Kertas Daur Ulang.


Kertas daur ulang, kini mulai banayk dikenal oleh beberapa kalangan. Mengingat penghematan kertas, berarti membantu melestarikan hutan. Karena kertas dibuat dari pohon. Harus menebang berapa batang pohon untuk mencukupi kebutuhan kertas di sebuah sekolah.

40

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Cara penghematan kertas selain mendaur ulang kertas, yaitu dengan memanfaatkan kertas bolak-balik. Di bawah ini ada salah satu cara untuk membuat kertas daur ulang. 1. Bahan : Kertas bekas ulangan, bekas ujian atau kertas yang sudah tidak terpakai lagi dari hasil kegiatan di sekolah. 2. Alat : Screen yang sudah dibingkai, ember, baskom, blender, kain katun, triplek, busa, karet (dapat dibuat dari sandal jepit) 3. Cara kerja. a. Robek kertas menjadi kecilkecil dan rendam dalam air selama sehari. b. Setelah kertas dirobek dapat juga langsung dihancurkan dengan blender. c. Tuangkan bubur kertas ke dalam ember yang berisi air dan aduk. d. Letakkan alas dari triplek (dapat juga dilapisi kain agar menyerap) sebagai alas pembuatan kertas daur ulang.

e.

f.

g. h. i.

Gunakan screen sablon, untuk mengambil bubur kertas. Tebal tipisnya kertas cetakan, tergantung dari pengambilan bubur kertas dengan menggunakan screen. Letakan di atas triplek yang sudah dilapisi kain (bisa juga tanpa kain). Tekan screen dengan karet (atau dipres). Untuk menyerap air dapat menggunakan spoon. Biarkan hingga kering, dan kupas kertas daur ulang yang ditempelkan pada triplek.

4.

Proses Selanjutnya adalah : a. Keringkan (dapat digantung seperti menjemur baju). b. Untuk mendapatkan hasil yang baik (halus) dapat disetrika. Kini kertas daur ulang siap digunakan untuk berbagai kebutuhan. c. Untuk membuat motif kertas daur ulang agar terlihat nilai

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

41

seni atau cetakan yang ada coraknya, sebelum dipres (sebelum poin 5 dan 6 di atas) berikan beberapa benda sesuai keinginan. Misalnya dengan bunga mawar, rumput, daun kering dsb. 5. Kertas dapat diberikan pewarnaan dengan berbagai bahan dari alam. Misalnya warna hijau dengan daun pandan atau daun suji, warna kuning dengan kunyit

3.

Kompos

Membuat kompos ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Ada pembuatan kompos yang sangat sederhana yang dapat dilakukan oleh rumah tangga, kelas nanmun ada pula pembuatan kompos yang memerlukan tempat yang luas karena diperlukan hasil akhir kompos yang besar untuk kerperluan pertanian. Pembuatan kompos ada yang diperlukan berbagai alat dan bahan, sehingga

42

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

akan terlihat cantik, dan tidak mempunyai kesan kotor dan bau. Di bawah ini ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa atau kalangan rumah tangga, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk pemupukan taman di halaman sekolah atau rumah a. Kompos menggunakan bak. Pembuatan ini dapat ditempatkan dimana saja, bahkan di halaman rumahpun dapat dilakukan. 1. Siapkan drum plastik dengan ukuran sedang, lebih kurang ukuran 50 liter, pipa paralon 1 Ichi. Bila memungkinkan buatlah bak dari batu bata dengan ukuran drum plastik tersebut. 2. Drum plastik dilubangi bagian bawah, sepertu lubang pengeluaran. 3. Tutup bagian atas dilubangi juga, kemudian masukkan pipa paralon yang telah dilubangi sisinya, untuk pertukaran udara. 4. Sampah organik bekas sisa makana, daun dapat dimasukkan setiap saat, dan kompos yang sudah jadi dapat diambil dari bawah. b. Pembuatan kompos dengan teknik Biopori. Arti dari biopori adalah lubang resapan. Sebenarnya biopori dibuat untuk membantu meresapkan air hujan ke dalam tanah, dengan menggunakan bor, namun lubang yang dibuat, dapat berfungsi sebagai tempat pembuatan kompos.

Cara kerja : o Alat untuk mengebor tanah. Tanah dibor sedalam 1-1,5 meter, dengan diameter 10 sentimeter. o Lubang yang sudah dibuat, dimasukkan sampah organik, dari daun atau sisa makanan. o Pembuatan biopori dapat dibuat di halaman rumah, dimana ditengarai air tidak tergenang saat hujan, atau di saluran air, atau dilapangan yang becek. Bagian atas ditutup dengan

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

43

potongan besi atau grass blok (cetakan semen yang berlubang) Biopori dapat dibuat satu lubang satu dengan yang lain lebih kurang 50 cm. Lebih bagus lagi lubang dibuat di sekitar pohon yang sudah tumbuh, untuk menambah nutrisi (humus) bagi tumbuhan. masyarakat yang memanfaatkan barang yang tak terpakai itu, menjadi sebuah kerajinan yang mempunyai nilai tinggi. Seperti misalnya, bekas bungkus berbagai bahan kebutuhan rumah tangga, seperti bekas bungkus minyak, sabun, mie instan, kaleng, botol kertas, dus, karton. Tinggal kita menghias, membentuk menjadi berbagai keperluan, tergantung apa yang diinginkan. Gambar di atas, merupakan hasil karya para siswa, dari berbagai barang bekas atau bungkus makanan. Berbagai keperluas siswa misalnya, mulai dari dompet, tas, tempat pinsil, jas hujan. Cara pembuatan : 1. Kumpulkan berbagai bungkus yang sudah tak terpakai. Misalnya bungkus sabun diterjen, bungkus minyak, mie instan dsb. 2. Cuci yang bersih dan keringkan. 3. Kemudian buat pola, sesuai dengan keinginan. Misalnya dompet, tas, jas hujan, colmek (yang biasa dipakai untuk mencuci agar baju tidak basah), tas belanja dsb.

Untuk memanen komps, dapat dilakukan dengan mengebor kembali (mengambil kompos dengan bor), kemudian lubang dapat diisu kembali dengan sampah organik. Ada beberapa keuntungan pembuatan kompos dengan tehnik ini antara lain: o Akan membantu pengurangan penumpukan sampah di TPA. o Mengurangi bau yang menyengat, karena dimasukkan dalam lubang kecil, sehingga terhindar dari penyakit atau menjadi sarang penyakit (disebarkan oleh lalat) o Menyuburkan tanah, lebih baik kalau dibuat di sekitar pohon o Kompos yang dihasilkan dapat untuk pupuk tanaman hias (pot).

4. Pemanfaatan Barang Bekas


Barang bekas yang ada di sekitar kita, sebenarnya ada beberapa yang dapat dimanfaatkan dan berguna.Bila kreatif, dapat dijadikan sumber mata pencaharian. Sudah banyak kelompok

44

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

4.

5.

6.

Setelah pola terbentuk, jahit satu persatu, sehingga memenuhi ukuran yang dipelukan. Agar lebih kuat, bagian dalam dapat menggunakan kertas daur ulang yang dicetak tebal, seperti karton. Dapat juga diberi resleting agar tertutup dengan rapih. Selamat mencoba.

3.

4. Pembuatan pernak-pernik kerajinan tangan juga dapat dibuat dri bahan dasar alam. Misalnya batang pisang yang dikeringkan, daun, bunga dan biji-bijian untuk mempercantik hasil karyanya. Seperti gambar di samping. Pembuatan tempat pinsil : 1. Bahan dari batang pisang yang telah dikeringkan. Bila ada , batang pisang yang paling baik adalah batang pisang biji (batu). Batang pisang dikeringkan (dijemur), dikupas bagian dalam, sehingga tinggal kulit bagian luar. Setelah kering beberapa hari, sisetrika agar rapih dan halus. 2. Bahan lainnya adalah bambu,

dipotong bagian ruasnya dengan panjang sesuai dengan keinginan, misalnya panjang sama dengan ukuran pinsil atau pulpen. Hias dengan batang pisang yang telah dikeringkan, dan dihias dengan berbagai biji agar menarik dan indah. Selain tempat pinsil juga bisa dibuat kotak tissu, kap lampu, pot untuk tanaman di meja dsb. Tergantung kreatifitas siswa.

Contoh pembuatan kartu undangan dengan menggunakan bahan kertas daur ulang dan dikombinasi dengan bahan dari alam. Pembuatan tempat tissu. 1. Siapkan kotak yang tebuat dari karton bekas atau dari kertas daur ulang. 2. Ukuran kotak sesuai dengan ukuran tisu yang diperlukan (kotak atau bundar). 3. Hiasi dengan bahan-bahan dari alam yang telah disiapkan.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

45

46

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

Bagian Ketiga: Kelas XI Semester I

Cinta Air Dari Hulu Sampai Hilir


1. Daerah Tangkapan Air
A. Pendahuluan
aerah tangkapan air, adalah daerah dimana tempat tersebut ditengarai sebagai hulu sungai. Biasanya daerah tersebut merupakan daerah pegunungan yang masih memilki pepohonan. Pepohonan inilah yang berperan penting untuk menangkap, menyimpan dan mengatur tata air pada daerah tangkapan air. Namun daerah seperti ini dibeberapa tempat sudah berkurang kwalitasnya, sudah banyak atau dirubah menjadi daerah pemukiman, perkebunan dan berbagai keperuntukan. Sehingga banyak daerah hilir yang kekurangan air

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

47

bersih saat kemarau, atau banjir saat musim hujan karena air langsung mengalir ke sungai, tanpa disimpan dan diatur oleh tetumbuhan yang hidup di hulu sungai itu.

B.
1.

Seting Kegiatan
2.

Penelusuran di hulu sungai Kegiatan ini akan lebih baik bila dilakukan di luar kelas atau berkunjung ke daerah-daerah yang perbukitan yang masih mempunyai hutan. Bisa diseting dengan kegiatan kunjungan lapangan, atau praktek kerja nyata. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: 1. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan bila ada kegiatan bersama yang melibatkan semua unsur sekolah. Biasanya saat penerimaan siswa baru yang akan dikenalkan dengan program pendidikan siswa.

Atau ada kegiatan yang melibatkan kelompok pecinta alam sekolah, kelompok sains, atau praktek kerja siswa kelas XII untuk membuat sebuah karya tulis. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan. Pertama: Mencari sejarah atau ceritera dari masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Hal yang perlu diali adalah bagaimana menurut masyarakat mengenai kebutuhan tentang air. Apakah kini semakin berkurang debitnya ataukah sama dengan beberapa waktu yang lalu. Misalnya lima, sepuluh atau duapuluh tahun yang silam. Kalau misalnya berkurang, apa penyebabnya. Selain itu apakah terjadi bencana lingkungan selama ini, seperti

48

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

3.

4.

banjir, tanah longsor dsb. Menurut mereka, apa sebabnya. Kedua, kelompok yang lebih terfokus kepada permasalahan ekonomi yang terkait dengan penggunaan sumber daya alam yang langsung memanen, mengambil dari hutan untuk kebutuhan hidup. Ketiga, kelompok IPA seperti biologi mengamati flora dan fauna (dalam bab berikutnya akan diberikan tehnik sederhana dalam pengamatan flora dan fauna). Sedangkan yang terkait dengan pelajaran IPA (Fisika atau kimia) cenderung mengamati masalah perairan. Seperti debit air, kandungan

5.

kimia air layak atau tidaknya untuk dikonsumsi. Dari beberapa kegiatan di atas, siswa akan belajar mengamati lingkungan yang ada di sekitar kita, di sekitar sekolah. Tentu nantinya akan menghasilkan pengamatan mereka yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

2. Aksi Kegiatan Penyelamatan air Selanjutnya menyambung kegiatan pertama, untuk kegiatan ini agar berkesinambungan, dan ada ikatan dengan masyarakat, perlu dilakukan aksi kegiatan untuk perbaikan lingkungan. Kegiatankegiatan dapat dilakukan bekerjasama dengan masyarakat setempat.

Gambar di atas adalah alah satu kegiatan siswa SMA untuk pengamatan daerah hulu sungai, dengan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, dan terkait dengan pelajaran sekolah. Misalnya mengamati laju air, kejernihan air dan kehidupan flora fauna. Untuk di daerah hilir dapat juga dilakukan dengan pengambilan sampel untuk diamati kandungan oksigen, kehidupan, kejernihan dsb. Sehingga mereka memahami sebuah arti penting dalam pelestarian air di hulu sungai sebagai pemasok kebutuhan sehari-hari.

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

49

1.

2.

3.

4.

Melakukan penghijauan. Penanaman sebaiknya selalu dirawat dengan baik dan tidah hanya menanam. Berikan tanggung jawab setiap siswa untuk merawat beberapa pohon, atau dengan ukuran tertentu (misalnya 10 x 10 ) menjadi tanggung jawab siswa dalah satu kelas. Agar tumbuhan itu dirawat oleh masyarakat, sebaiknya menanam dengan tumbuhan yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya tanaman buah yang nantinya dapat dipetik buahnya. Kalau memungkinkan, sekolah menangani langsung kegiatan di dalam suatu kawasan yang ditengarai sebagai daerah tangkapan hujan. Dapat dijadikan laboratorium alam, tempat praktek siswa. Di dalamnya dapat dilakukan berbagai program untuk pembelajaran siswa mengenai pelestarian alam dan lingkungan. Ingin mencoba !

C. Catatan untuk Guru


Program ini dapat dilakukan pada saat melakukan praktek lapangan yang terkait dengan pelajaran sekolah. Misalnya pelajaran grographi, biologi, ekonomi atau fisika atau pelajaran lain yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Hasil yang akan didapat, siswa mencoba menganalisa, mengapa terjadi penurunan debit air atau malah kekurangan air, mengapa terjadi tanah longsor saat hujan tiba. Dari sinilah dapat dilakukan sebuah kegiatan yang sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa atau komunitas sekolah. Misalnya kegiatan yang mendukung di daerah tangkapan hujan antara lain penanaman pohon, pembuatan lubang resapan, pembuatan sumur resapan, pengelolaan sampah, penggalian pasir atau batu yang perlu dikurangi. Membuat penyuluhan tentang perlunya pelestarian lahan dsb. Tentunya bila guru menginginkan penilaian, siswa dapat diberikan tugas baik individu ataupun kelompok kepada siswa.

Pembuatan lobang resapan air

50

M o d u l

P e n d i d i k a n

P e l e s t a r i a n

A l a m

d a n

L i n g k u n g a n

H i d u p

You might also like