You are on page 1of 14

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

STUDI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DI KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA (KRUS) SEBAGAI BAHAN PENUNJANG PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Lariman Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman

ABSTRACT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) has high potentially of Biodiversity, included invertebrates diversity to data collecting about of kinds, total and distribution. Information about invertebrate diversity very important for sains included as supporting learning. Keywords: KRUS, Invertebrates diversity

PENDAHULUAN Kebun Raya Unmul Samarinda merupakan hutan yang tumbuh secara alami, seiring dengan perkembangan penduduk dan pengembangan kota Samarinda maka Kebun Raya Unmul Samarinda berada ditengah kota. Disini masih ditemui jenis-jenis pohon besar yang dulunya pernah sebagai primadona ekspor kayu Indonesia keluar Negeri dan penghasil devisa Negara yang cukup besar. Disamping vegetasi tingkat tinggi, belukar juga masih banyak ditemui vegetasi tingkat rendah dan lumut. Binatang-binatang liar, burung, hewan air juga masih ada di dalam kawasan Kebun Raya ini. Kebun Raya Unmul Samarinda diharapkan berfungsi sebagai hutan pendidikan yang menunjang ilmu pengetahuan yang sejak tahun 2001, Universitas Mulawarman bersama dengan pemerintah Kota Samarinda mengembangkan fungsi ini kearah rekreasi alam, kelihatannya disambut masyarakat secara positif dengan bertambahnya jumlah pengunjung setiap minggunya. Dengan berkumpulnya masyarakat setiap harinya di Kebun Raya Unmul Samarinda, maka wajarlah kalau ditempat ini dijadikan pusat informasi, karena dengan berekreasi pengunjung dapat memperkaya diri dengan informasi yang berharga. Sebagai ilustrasi, sebelumya pada kawasan Kebun raya ini pernah mengalami beberapa kali kebakaran hutan yaitu tahun 1982/1983, 1992/1993, dan 1997/1998. Kebakaran 1982/1983 cukup luas sehingga terjadi degradasi kondisi vegetasi. Sebelum kebakaran tersebut jumlah jenis pohon ada 209, jumlah famili 125, dan jumlah individu pohon 445 per hektar, sebaliknya setelah terjadi kebakaran hutan maka jumlah jenis pohon menjadi 199, jumlah famili 113 dan jumlah individu pohon 335, per hektar yang berdiameter > 10 cm. (Riswan dan Yusuf, 1984). Inventarisasi tahun 1999 setelah terjadi kebakaran 1997/1998 maka di areal tegakan hutan sekunder tua yang tidak terbakar total ditemukan sejumlah 650 pohon masih hidup berdiameter > 10 cm dari 116 jenis pohon. Inventarisasi terbaru oleh HPHI dari 150 ha terdapat 2600 individu pohon hidup yang berdiameter > 50 cm. Namun banyak yang telah cacat.

FMIPA Universitas Mulawarman

139

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

Oleh karena itu pentingnya menjaga, meningkatkan kualitas dan kuantitas keanekaragaman alam hayati dan nabati dalam melestarikan sumber daya alam flora dan fauna di Kebun Raya Unmul Samrinda. Hal ini mutlak kita pertahankan sebagai aset yang tidak ternilai dalam kehidupan dan ilmu pengetahuan.

KONDISI UMUM KEBUN RAYA SAMARINDA Secara administrasi kondisi geografis Kebun Raya Unmul Samarinda berada di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara Pemerintah Kota Samarinda Propinsi Kalimatan Timur. Kelurahan Lempake dikelilingi oleh beberapa kelurahan yaitu sebelah barat kelurahan Sempaja (Kampung Bayur), sebelah timur Kelurahan Sungai Pinang Dalam, sebelah selatan Kelurahan Temindung Permai (Kampung Gunung Lingai) dan sebelah utara Kelurahan Sungai Siring. Secara geografis areal Kebun Raya Unmul Samarinda terletak antara 002510 Litang Selatan (LS) dan 117014 00 1170144 Bujur Timur (BT). Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson pada areal Kebun Raya Unmul Samarinda termasuk dalam iklim tipe A dengan nilai Q = 0 14,3% yang berasal dari perbandingan rataan bulan kering (curah hujan < 60 mm) dan rataan bulan basah (curah hujan > 100 mm) sehingga diperoleh nilai Q = 13,1%. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut termasuk sangat basah dengan curah hujan relatif tinggi. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember, sebaliknya curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Temperatur bulanan rataan 26,60C, kelembaban bulanan rataan 83,6% dan curah hujan bulanan rataan 161,3 mm. Mengacu pada Atlas East Kalimantan Transmigration Area Development Project/TAD, maka kondisi fisiografi dan topografi di areal Kebun Raya Unmul Samarinda termasuk dalam kelompok Kutai Valley and Ridge Fold Belt (5 m 1500 m dpl). Relief kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda bergelombang agak berbukit-bukit sampai datar dengan ketinggian 52 sampai 76 m dpl, selain itu juga dapat dijumpai daerah rawa-rawa, anak sungai dan danau. Secara umum topografi lahan pada Kebun Raya Unmul Samarinda dibedakan ke dalam 3 (tiga) kelompok lahan utama, yaitu sebagai berikut : 1. Lahan kering, terbentang dari arah Barat Laut menuju Timur Laut dan Tenggara di dalam kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda yang berupa perbukitan. 2. Lahan rawa rendah, terbentang dari arah Barat Daya menuju Timur Laut di dalam kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda 3. Lahan topografi peralihan, lahan ini berada terpencar antara topografi lahan kering dan lahan rawa rendah yang dapat mongering pada saat musim panas dan menjadi basah selama musim hujan. Kondisi geologi kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda tersusun oleh batubatuan quaternary dan Miocene serta endapan alluvial pada periode Kuarter. Sedangkan jenis tanahnya terdiri dari tanah liat berpasir atau geluh lempung yang disertai endapan batu kapur dari zaman myosin serta berwarna kemerah-merahan sehingga diklasifikasikan ke dalam tanah yang tergolong ke dalam kelompok tanah podsolik merah dan odsolik kuning.

140

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

Berdasarkan tipe hutan di daerah Kebun Raya Unmul Samarinda termasuk ke dalam jenis hutan Hutan Tropis Basah (Tropical Rain Forest), yang mana merupakan satu-satunya Hutan Alam khas Kalimantan yang masih dapat kita jumpai di daerah Kota Samarinda. Lokasi ini dapat dijangkau dengan angkutan umum/angkutan kota dengan arah jalan raya Samarinda Bontang atau ditempuh dengan jarak 12 km atau selama 15 20 menit dari pusat kota. Kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda terdapat di bagian tengah hulu Sub DAS Karang Mumus, kondisi seperti itu dapat mengakibatkan cabang-cabang sungai Karang Mumus yang berada di dalam kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda tersebut tidak terpengaruh oleh pasang surut aliran air sungai, sehingga aliran airnya terutama berasal dari urah hujan di kawasan tersebut yang selanjutnya mengalir ke arah selatan menuju Sungai Mahakam. Mengacu pada pola jaringan saluran sungainya (drainage network) dan kondisi hidrologinya bercirikan pola percabangan pohon (dendritic patter). Kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi menjadi 7 area hutan, yaitu : 1. Zona Hutan Lindung Utama (Primeval Reserve Forest) dengan luas 117 Ha. 2. Zona Hutan Alami dan Buatan untuk Penelitian (Natural and Artificial Forest for Research) dengan luas hutan 60 Ha. 3. Zona Arboretum Species Asli (Indigeneous Species Arboretum) dengan luas 16 Ha. 4. Zona Hutan Kayu Berharga (Precious Wood Arboretum) dengan luas 4 Ha. 5. Zona Hutan Koleksi (Introduced specieas Arboratum) dengan luas 27 Ha. 6. Zona Hutan Konifer (Caniferous Forest) dengan luas 16 Ha. 7. Zona Rekreasi dengan luas 60 Ha. Fasilitas Rekreasi Untuk merealisasikan program kerjasama antara Pemerintah Kota Samarinda dengan Universitas Mulawarman, maka kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda ini selain sebagai hutan pendidikan juga dikembangkan sebagai tempat wisata, yang mana tempat wisata ini merupakan kebanggaan Pemerintah Kota Samarinda dan menjadi objek wisata unggulan Propinsi Kalimantan Timur. Kebun Raya Unmul Samarinda dilengkapi dengan beberapa fasilitas diantaranya adalah : 1. Jalan jalan beraspal untuk kendaraan bermotor, selain itu juga dibangun jaringan jalan setapak dan jembatan yang dapat digunakan untuk pejalan kaki dan sepeda. 2. Sarana Olah raga, yang meliputi : Lapangan Sepak Bola, Atletik area dan Jogging Track. Yang menelusuri areal hutan. 3. Lamin (Gedung utama) yang dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan 4. Panggung terbuka untuk pagelaran kesenian atau show artis. 5. Caping Ground yang alami, Pramuka distrik yang dengan panggung utama, lapangan apel, bumi perkemahan dan lapangan parkir. 6. Musium Kayu 7. Model rumah panggung di atas rawa yang merupakan model rumah khas nenek moyang masyarakat Samarinda, dimana rumah ini dapat digunakan untuk acara-acara keluarga maupun pertemuan-pertemuan.

FMIPA Universitas Mulawarman

141

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

8. Danau Alami yang dilengakapi dengan sarana rekreasi perahu dayung, area memancing dan disekeliling danau dibangun gazebo-gazebo untuk berteduh dan bersantai. 9. Arboretum Hutan Buatan dan Buah-buahan seluas 62,4 Ha. Yang telah ditanami tanaman jenis buah-buahan, jenis bamboo, jenis palma, jenis tumbuhan hutan, jenis rotan dan jenis bunga-bungaan. 10. Kebun Binatang yang berisikan berbagai jenis burung khas Kalimantan seperti burung enggang, burung beo dll, berbagai jenis reptil seperti buaya, berbagai jenis ular, kura-kura dan biawak, berbagai jenis hewan mamalia seperti rusa, orang hutan, kera, beruk, musang, binturung, kuda dan beruang. 11. Vasilitas Umum seperti MCK, ruang P3K, mushola dan kantin 12. Selain itu pengujung juga dapat bermain-main atau foto bareng dengan orang hutan maupun hewan lain, selain itu juga dapat berkeliling lokasi wisata dengan menaiki delman/dokar.

KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA Hewan bersel tunggal yang tubuhnya terdiri atas satu sel saja. Sebagai contoh Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang digolongkan ke dalam hewan avertebrata. Di dalam dunia hewan telah diketahui bahwa hewan avertebrata dibedakan atas dua golongan, yaitu adalah anggota phylum Protozoa. Golongan hewan yang lain adalah termasuk hewan bersel banyak yang tubuhnya tersusun atas banyak sel. A. Protozoa Protozoa adalah hewan-hewan bersel satu, tidak dapat dilihat dengan mata biasa melainkan harus menggunakan mikroskop. Hidup bebas di dalam air atau bersifat parasit pada hewan lain. Tubuhnya berupa gumpalan protoplasma yang dapat dibedakan atas ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam). Ektoplasma dapat menghasilkan dinding sel yang dapat berupa selaput sel (pellicula) atau cangkang yang keras (test). Di dalam endoplasma terdapat bangunan bangunan yang berupa vacuolamakanan yaitu suatu rongga berisi cairan yangmengelilingi makanan; satu atau dua nucleus (inti) dan vacuola berdenyut. Alat gerak hewan-hewan dalam kelompok ini dapat berupa Pseudopodium (kaki semu), cilia ( rambut-rambut plasma) atau flagellum (bulu cambuk) . Cara makan hewanhewan tersebut dapat dengan menelan makanan secara utuh melalui permukaan sel. Cara ini dilakukan oleh hewan-hewan yang tidak memiliki mulut, bagi hewan-hewan yang mempunyai mulut makanan masuk ke mulut terus ke kerongkongan dan berakhir dalam vacuola makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui lubang pada ektoplasma. Bagi Protozoa yang parasit, mereka menyerap makanan yang berupa cairan dari tubuh induk semangnya melalui seluruh permukaan tubuhnya. Sebagian besar dari hewanhewan yang berflagella memperlihatkan cara makan yang mirip tumbuhan. Respirasi (pernapasan) dilakukan oleh seluruh permukaan luar tubuh. Vacuola berdenyut dapat berfungsi sebagai alat ekskresi yaitu alat yang mengeluarkan ampas metabolisme. Perkembangbiakan dilakukan dengan cara membelah diri. Pembelahan ini dimulai dari nucleus kemudian diikuti oleh selnya. Sel-sel baru dari hasil pembelahan ini ada yang hidup bebas sendiri-sendiri ada pula ang membentuk koloni. Pada beberapa

142

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

koloni sel-sel pembentuknya mempunyai tugas sendiri-sendiri untuk kepentingan bersama. Hal ini merupakan satu langkah menuju ke perkembangan bentuk organisme bersel banak ( Metazoa). Protozoa mencakup tidak kurang dari 15.000 jenis yang dikelompokan ke dalam dua subphlum Plasmodroma dan Ciliophora. Subphylum Plasmodroma mencakup protozoa yang alat geraknya berupa flagella atau pseudopodia atau sama sekali tidak punya alat gerak. Subphylum Ciliophora mencakup protozoa yang alat geraknya cilia dan protozoa yang tidak punya alat gerak. Kebun Raya Unmul Samarinda memiliki beberapa sungai-sungai kecil, rawa-rawa dan kolam-kolan yang merupakan habitat yang cocok untuk kehidupan protozoa. Protozoa yang terdapat di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRS) antara lain : 1. Amoeba ( Amoeba verrucosa ) Termasuk anggota kelas Sarcodina. Tubuhnya tidak dibungkus oleh pellicula sehingga bentuknya dapat berubah-ubah. Alat geraknya berupa pseudopodium yang merupakan tonjolan dari protoplasma. Ada empat tipe pseudopodium : lobopodia, bentuknya tumpul merupakan pemanjangan dari ektoplasma dan endoplasma; filopodia, berupa filamen dari ektoplasma; rhizopodia, merupakan pemanjangan dari sitoplasma yang membentuk jalinan; exopodia, berbentuk filamen lurus dan menjari. 2. Acinela ( Acinela tuberosa ) Termasuk anggota kelas Suctoria. Hidup melekat, tanpa cilia tetapi mempunai tentakel yang didalamnya berongga yang berguna untuk menghisap dengan cara menempelkan tentakel itu pada hewan lain. 3. Euglena ( Euglena viridis ) Termasuk anggota kelas Mastigophora. Tubuhnya dibungkus oleh pellicula sehingga bentuknya relatif tetap. Mempunyai alat gerak yang berupa bangunan seperti cambuk berpangkal pada bagian anterior sel dan disebut flagellum. Didalam sel biasanya terdapat satu nucleus, dan di dalam protoplasma terdapat kromatofora yang berwarna hijau, merah , kuning atau coklat. 4. Paramaecium ( Paramaecium caudatum ) Termasuk anggota kelas Ciliata. Tubuh terbungkus oleh pellicula sehingga bentuknya tetap. Mempunyai cili yang meupakan tonjolan-tonjolan ektoplasma, yang dalam beberapa spesies cilia ini dapat bergetar dengan cepat sebagai alat gerak. Pada spesies yang lain cilia-cilia itu bersatu membentuk bangunan yang berupa cirrus, tentakel, spina atau membranela. 5. Plasmodium ( Plasmodium malariae ) Termasuk anggota kelas Sporozoa. Merupakan Protozoa parasit yang hidup dalam sel, jaringan atau dalam rongga tubuh hewan. Tubuhnya dibungkus oleh pallicula tebal.

FMIPA Universitas Mulawarman

143

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

B. Annelida Annelida mencakup cacing-cacing gilig yang tubuhnya bersegmen-segmen, dapat dikenal bagian kepalanya, ada yang mempunyai alat gerak ada yang tidak. Phyllum ini mencakup lima kelas : Archiannelida, Polychaeta, Oligochaeta, Gephyrea, dan Hirudinea. Dari kelima kelas tersebut yang terdapat di Kebun Raya Unmul Samarinda ada dua kelas, yaitu Oligochaeta dan Hirudinea. 1. Cacing Tanah ( Pheretima posthuma ) Tubuh panjang, bersegmen, terdapat rambut (setae) untuk bergerak. Kutikula tipis. Saluran pencernaan lengkap dan berbentuk tubuler. Otot melingkar dan memanjang berkembang baik. Soelom biasanya lebar. Sistim peredaran darah tertutup. Segmentasi tubuh jelas. Setae sedikit setiap somit. Sifat kelamin monoesius. Hidup di darat / tanah yang lembab. 2. Pacet/ Kalimatak ( Haemadipsa sp. ) Tubuh pendek, bersegmen,. Kutikula tipis. Saluran pencernaan lengkap dan berbentuk tubuler. Otot melingkar dan memanjang berkembang baik. Soelom biasanya lebar. Sistim peredaran darah tertutup. Tubuh agak pipih, segmentasi tidak begitu jelas, tubuh bagian luar terbagi-bagi menjadi beberapa annulus (cincin-cincin). Tidak memiliki setae, tentakel dan para podia. Mempunyai suker besar dibagian belakang dan yang lebih kecil di bagian depan. Sifat kelamin monoesius. Hidup di tanah yang lembab.

C. Mollusca Anggota-anggota phylum ini memiliki tubuh yang bentuknya bilateral simetris, tidak bersegmen, umumnya tertutup cangkang dari bahan kapur, dapat dibedakan atas kepala, kaki, mantel dan isi perut. Phylum ini dibedakan atas lima kelas yaitu, Amphineura, scaphopoda, Pelecypoda, Gastropoda, dan Cephalopoda. Mollusca yang terdapat di Kebun Raya Unmul Samarinda adalah anggota dari kelas Gastropoda yaitu : 1. Bekicot (Achatina fulica) Tubuh terdiri atas kepala, leher, kaki dan punuk, jerohan. Pada kepala terdapat sepasang tentakel yakni sepasang yang pendek sebagai alat pembau. Sepasang yang panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kaki. Kaki lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu basah. Kaki dan kepala dapat disimpan dalam cangkakng bila keadaan tidak mengijinkan.

Gambar.1 Bekicot (Achatina fulica)

144

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

2. Helicina orbiculata Bercangkang bulat, orperculumnya adalah oval atau trianglar.

. Gambar.2 Helicina orbiculata 3. Helix pomata, Littorina litorea, Compeloma pondersum (siput air tawar) Bercangkang bulat dan spiral dan mempunyai insane, mata terdapat pada dasar tentakel.

Gambar.3 Siput air tawar D. Crustacea Anggota-anggota kelas ini memiliki tubuh cambarus sebeluar terdapat kutikula dimana kutikula disusun oleh pectin dan garam-garam mineral. Jika udang direbus warna berubah sifatnya dari basa menjadi masang. Tubuh dibagi menjadi du bagian uaitu anterior yang disebut cephalothorax dan posterior yang terdiri dari buku-buku yang disebut abdomen. Pada cephalothorax terdapat sunggut, embelan-embelan dan tungkaitungkai serta terdapat sebuah telson ujung yang khas dan pada abdomen tidak terdapat embelan-embelan. Crustacea yang terdapat di Kebun Raya Unmul Samarinda adalah : 1. Cambarus viridis (udang air tawar)

Gambar.3 Udang air tawar


FMIPA Universitas Mulawarman

145

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

2. Daphnia sp (kutu air) Crustacea dengan ukuran renik, dan terdapat pada air tawar.

Gambar.4 Udang air tawar E. Insecta (Serangga) Anggota-anggota kelas ini disebut juga serangga dan merupakan kelas terbesar di dalam arthropoda. Serangga termasuk binatang yang mempunyai tubuh dan tungkai beruas-ruas. Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala (caput), thoraks (dada), dan abdomen (perut). Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang antena dan seperangkat alat mulut sedangkan pada thoraks terdapat dua pasang sayap dan tiga pasang tungkai, sayap hanya terdapat pada serangga dewasa. Serangga dewasa tersebut disebut juga sebagai imago. Sesungguhnya tubuh serangga terdiri tidak kurang 20 ruas enam ruas terkonsolidasi membentuk kepala, tiga ruas membentuk thoraks dan 11 ruas membentuk abdomen. Insecta yang terdapat di Kebun Raya Unmul Samarinda adalah : a. Lepidoptera (Kupu-kupu) Ukuran tubuh dan warna hewan bermacam-macam, alat mulut pada saat larva tipe menggigit, sedangkan pada hewan dewasa termasuk tipe penghisap. Biasanya tidak mempunyai mandibula, maxsila bersatu membentuk proboscis, Antena panjang, bersayap membran 4 buah dan biasanya lebar. Tubuh bersisik atau berbulu. 1. Famili Papilionidae Kupu-kupu ekor burung wallet dan Parnassia. Bertubuh besar dan biasanya kupukupu yang berwarna gelap mempuntai raidius pada sayap depan lima cabang dan biasanya mempunyai 1 atau lebih perpanjangan seperti ekor pada sisi belakang dari sayap belakang. Dari famili ini dapat dijumpai beberapa species diantaranya adalah :

Papilio sp

Papilio sp Gambar.5 Famili Papilionidae

Parnassia sp

146

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

2. Famili Danaidae Kupu-kupu yang berwarna coklat dengan tanda-tanda hitam dan putih. Tungkaitungkai depan sangat kecil, tanpa kuku-kuku dan tidak dipakai untuk berjalan. Radius sayap dengan perabangan lima sel diskal trtutup oleh rangka-rangka sayap yang berkembang baik dan terdapat rangka sayap anal ketiga yang pendek pada sayap depan.

Danius chrysippus agyptis

Danius affinis

Danius plexppus (L.)

Danius aspasia

Danius sp

Danius sp

Danius sp

Danius aspasia Gambar.6 Famili Danaidae

3. Famili Pierinae Kupu-kupu berukuran sedang sampai kecil biasanya berwarna putih atau kekuningan dengan tanda-tanda hitam pada tepi sayap. Radius pada sayap depan biasanya bercabang 3 atau 4. Tungkai depan berkembang dan kaku tarsus terbelah dua.

Neophasia menapia

Pieridae sp Gambar.7 Famili Pierinae

Colios philladice

FMIPA Universitas Mulawarman

147

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

4. Famili Saturniidae Nengat raksasa atau ngengat raja. Sungut berlubu, bersisir dua, sayap berwarna coklat dengan banyak rambutnya dan berekor panjang.

Actius sp Gambar.8 Famili Saturniidae 5. Famili Nymphalidae Kupu-kupu berkali sekat, tungkai dapat sangat menyusut dan tidak ada kukukuku dan hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang dipakai untuk jalan.

Nymphlis sp. Gambar.9 Famili Nymphalidae b. Hemiptera (kepik) Mulut seolah-olah tersusun atas labrum dengan mandibula penusuk dan maxilla prostomium besar. Terdapat scutellum berbentuk segitiga pada dasar sayap, mempunyai 4 sayap atau tidak ada, sayap muka tebal dan mempunyai zat tanduk pada dasar, sedangkan sayap belakang adalah membran, terlipat dibawah sayap muka. Hidup didarat atau di air. Dari ordo ini dapat dijumpai beberapa speciesnya diantaranya adalah : 1. Thyanta custator (Kepik berbau busuk) Kepik berbau busuk tidak enak, pemakan tumbuhan dan mempunyai ruas dasar proboscis ramping.

148

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

Gambar.10 Thyanta custator (Kepik berbau busuk) 2. Acanthocephala femorata (Kepik bertungkai daun) Ukuran sedang sampai besar agak memanjang dan berwarna gelap dengan kepala yang lebih sempit dari pada pronotum.

Gambar.10 Acanthocephala femorata (Kepik bertungkai daun) 3. Gerris sp (Kepik pejalan air) Serangga bertungkai panjang dan hidup di atas permukaan air, lari dan meluncur di atas permukaan air dan makan serangga yang jatuh di atas permukaan air. Tungkai depan pendek dan dipakai untuk menangkap makanan. Tungkai tengah dan belakang untuk berjalan. Serangga ini berwarna gelap atau hitam, tubuh panjang dan semping.

Gambar.11 Gerris sp (Kepik pejalan air) Orthoptera Serangga yang termasuk dalam ordo ini adalah belalang, jangkir dal lain-lain. Alat mulur menggigit, sayap muka agak sempit dari bahan perkamen dan bervena, sebagian besar pemakan tanaman. 1. Gryllus bimaculatus (jangkrik lapangan) Warna tubuh hitam kecoklatan. Antena panjang dan halus seperti rambut. Tersi terdiri 3 segmen, mata tunggal tersusun dalam satu segitiga tumpul.
FMIPA Universitas Mulawarman

c.

149

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

Gambar.12 Gryllus bimaculatus (jangkrik lapangan) 2. Oxya chinensis (belalang cina) Belalang ini biasa disebut belalang cina. Ukurannya kecil, berwarna coklat atau hijau. Femura belakang berwarna coklat kehitaman, pada tibia terdapat duri-duri dan ujungnya berwarna hitam. Antena pendek dan terdiri dari satu pasang. Sayap terdiridari dua pasang yang berwarna coklat gelap pada bagian depan dan berwarna coklat terang pada sayap belakang.

Gambar.13 Oxya chinensis (belalang cina) d. Celeoptera (kumbang) Serangga yang termasuk dalam ordo ini ukuran tubuhnya beraneka ragam, tipe alat mulut menggigit, sayap muka tebal tanpa pembuluh darah, bertemu satu sama lain digaris median dorsal, sayap belakang berupa membra dengan sedikit pembuluh darah, terlipat di bawah sayap muka. Yang termasuk dalam ordo ini adalah Monochamus notatus (kumbang penggergaji). Dengan ciri-ciri warna kelabu totol-totol, sungut yang panjang kadang-kadang dua kali panjangnya dari pada tubuhnya.

Gambar.14 Monochamus notatus (kumbang penggergaji)

150

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 9, Nomor 1, April 2010

ISSN 1412-498X

e. Hymenoptera Serangga yang termasuk dalam ordo ini mempunyai tipe mulut menggigit menjilat bersayap 4 buah, ukuran kecil, mengandung sedikit pembuluh darah, terkunci pada waktu terbang. Yang termasuk dalam ordo ini adalah : 1. Episvron quinquennotalus (Tabunan laba-laba) Tubuh yang ramping dengan tungkai yang berduri panjang, pronotum yang agak segi empat pada pandangan lateral dan 1 lekukan transversal yang menciri melewati mesopleuron. Serangga ini berwarna gelap, sedangkan sayap-sayap berawan dan kekuning-kuningan, beberapa berwarna cemerlang.

Gambar.15 Episvron quinquennotalus (Tabunan laba-laba)

F. Arachnoidea Yang termasuk dalam kelompok kelas ini adalah, laba-laba, kutu, tugau, kalajengking dan mimi (ketam raja). Anggota-anggota dalam kelas ini memiliki sigat terbentu yaitu memiliki antenna, tidak memiliki rahang yang sebenarnya, memiliki alat pendepit (chelicerae) dan tubuh terdiri atas bagian anterior yakni cephalothorax dan bagian posterior yakni abdomen. Adapun laba-laba yang dijumpai di Kebun Raya Unmul Samarinda diantaranya adalah Oxyopes sp (Laba-laba sarang lingkaran). Serangga pembuat sarang berbentuk lingkaran, kaki terdiri atas tiga pasang, tubuh di bagi menjadi 2 bagian yaitu sefalotoraks dan abdomen, pada abdomen tidak beruas dan terdapat struktur alat kelamin, spirakel, dubur dan alat pembuat sarang.

Gambar.16 Oxyopes sp (Laba-laba sarang lingkaran)

FMIPA Universitas Mulawarman

151

Lariman

Studi Keanekaragaman Hewan Invertebrata

PENUTUP Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) sebagai hutan penelitiam dan pendidikan yang sekaligus sebagai hutan kota tempat pariwisata merupan tempat yang cocok untuk media belajar bagi para siswa di Kalimantan Timur (khususnya Samarinda) namur sayang informasi tentang keanekaraagamanya mash Sangat minim. Terutama keanekaragaman hewan kecil (hewan Avertebrata). Keanekaragaman hewan Avertebrata di KRUS perlu di kaji lebih teliti lagi agar dapat melengkapi informasi yang telah ada, sehingga dapat menarik bagi para siswa untuk mempelajari keanekaragaman hewan. Keanekaragam di KRUS akan semakin berkurang mengalami kepunahan apabila tidak dijaga kelestariannya, karena peristiwa kebakaran hutan sering terjadi dan banjir lumpur akibat pertambangan batu bara yang semakin sering terjadi di KRUS , untuk itu perlu perhatian yang lebih serius.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008 b. Mengupas Hewan Avertebrata. http://massofa.wordpress.com /2008/09/23/mengupas-hewan-avertebrata/. Diakses tanggal 23 Desember 2008 Anonim. 2008 d. Tacsonomy. http://zipcodezoo.com/Animals/Default.asp. Diakses tanggal 26 Desember 2008. Anonim, 2008 a. Filum Mollusca.http://www.edukasi.net/. Diakses tanggal 20 Desember 2008. Anonim, 2008 b. Lamellibranchiata. http://forum.detik.com/. Diakses tanggal 20 Desember 2008. Anonim, 2008 c. Klasifikasi Kerajaan Animalia. http://organisasi.org/. Diakses tanggal 21 Desember 2008. Anonim, 2008 d. Phylum Mollusca. http://gurungeblog.wordpress.com/. Diakses tanggal 21 Desember 2008. Campbell.2003.BIOLOGI Edisi ke l;ima jilid tiga. Erlangga: Jakarta

152

FMIPA Universitas Mulawarman

You might also like