You are on page 1of 9

APBD Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Kontribusi PAD terhadap APBD di kabupaten Banyumas masih sangat kecil.

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyumas terhadap APBD-nya, dalam kurun waktu lima tahun anggaran terakhir (2005 s/d 2009 ), digambarkan pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Peranan PAD terhadap APBD Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2005 s/d 2009 No 1. 2. 3. 4. 5. Tahun Anggaran 2005 2006 2007 2008 2009 PAD 37.499.524.000 38.897.109.000 43.279.254.000 52.983.604.900 68.835.633.400 Rata rata APBD 396.650.205.411,00 460.232.323.000,00 496.815.803.215,00 536.408.614.255,00 759.020.071.390,00 Persentase 7,47 % 8,45 % 8,71 % 9,9 % 9% 8,7 %

Sumber : Kantor Bapelittelarda Kab. Banyumas, 2009 Pertambahan volume kendaraan yang pesat jelas merupakan suatu potensi besar dalam bidang perparkiran, namun pemerintah balum menyadari potensi tersebut. Pertambahan volume kendaraan di Kabupaten Banyumas dapat dijelaskan dengan Tabel 2 berikut : Tabel 2. Jumlah dan Jenis Kendaraan di Kabupaten Banyumas Tahun 20052009 No Jenis Kendaraan Banyaknya Kendaraan Bermotor

2005 1 Sedan, Jeep, St. Wagon, Minibus, Bemo, sejenisnya hitam) 2 Sedan, Sedan 768 dan (plat 10.318

2006

2007

2008

2009

10.858

11.867

12.520

12.848

Station, Bemo dan sejenisnya kuning) 3 Bus, dan Microbus, sejenisnya (plat

797

913

923

800

155

158

164

165

176

(plat hitam) 4 Bus, dan Microbus, sejenisnya 777 867 981 935 505

(plat kuning) 5 Truck, Pick Up, Truck Tronton hitam) 6 Truck, Pick Up, Truck Tronton kuning) 7 Alat-alat Berat 10 7 18 25 14 Tangki, (Plat 144 143 147 140 97 Tangki, (Plat 6.763 7.175 7.836 8.106 6.858

Sepeda Scooter, dll

Motor,

75.606

86.646

102.620

118.415

111.307

JUMLAH

94.541

106.651 124.546

141.229

132.335

Sumber : BPS (Banyumas Dalam Angka, 2009) Tabel 3. Tarif Retribusi Parkir di Kaupaten. Banyumas Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2008. Tarif Retribusi Parkir (Rupiah)

No

Jenis Kendaraan

A. Angkutan Barang 1 2 3 Ukuran besar Ukuran sedang Ukuran kecil 2.000 1.500 1.000

B. Angkutan Orang 1 2 3 Ukuran besar Ukuran sedang Ukuran kecil 2.000 1.500 1.000 500

C. Kendaraan Bermotor Roda Dua

Sumber : UPT Perparkiran Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas, 2009

Tabel 4. Persentase Retribusi Parkir terhadap PAD Kabupaten Banyumas dari Tahun 2005 s/d 2009 Retribusi Parkir (Rupiah) 390.478.800 405.052.000 406.224.800 411.856.500 417.704.800 Rata-rata

No

Tahun

PAD (Rupiah)

Persentase

1 2 3 4 5

2005 2006 2007 2008 2009

29.655.378.000 38.897.109.000 43.279.254.000 52.983.604.900 68.835.633.400

0,13% 0,10% 0,09% 0,08% 0,06% 0,09%

Sumber : Unit Perpakiran Dinhubkominfo Kab. Banyumas. 2009 Tabel 5. Target dan Realisasi Pendapatan Retribusi Parkir di Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2005 s/d 2009 Realisasi (Rupiah) 390.478.800 405.052.000 406.224.800

No

Tahun Anggaran

Target (Rupiah)

Persentase

1. 2. 3.

2005 2006 2007

405.000.000 405.000.000 405.000.000

96,41% 100,02% 100,30%

4. 5.

2008 2009

410.000.000 414.000.000

411.856.500 417.704.800

100,45% 100,89%

Sumber : Unit Perpakiran Dnhubkominfo Kab. Banyumas. 2009

Pembahasan Salah satu sumber pendapatan daerah yang menjadi tumpuan sumber PAD adalah pajak daerah dan retribusi daerah. Daerah begitu bersemangat menerapkan banyak pajak dan retribusi, sehingga seringkali terjadi pengenaan pajak dan retribusi daerah yang melebihi kemampuan bayar masyarakat. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi, yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah adalah harus lebih selektif dalam menggali sumber pendapatan yang berasal dari pajak dan retribusi daerah dengan melakukan identifikasi potensi masing-masing komponen pajak dan retribusi daerah. Kontribusi sektor parkir merupakan salah satu jenis retribusi daerah dan pajak daerah. Meskipun pada kenyataannya parkir kadang dianggap sepele dan remeh oleh sebagian besar masyarakat. Padahal ini menyangkut sebuah aspek pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan analisis yang teliti agar aspek pelayanan itu dapat dipenuhi secara maksimal dan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat yang mengatur tentang perparkiran, yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah dan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum. Kedua keputusan menteri tersebut mendefinisikan parkir sebagai keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Keduanya menyebutkan bahwa penyelenggaraan tempat parkir merupakan kewenangan dan dalam penyelenggaraannya, daerah dapat bekerja sama dengan perseorangan atau badan hukum tertentu. Dari Tabel.2 diketahui bahwa pertambahan jumlah kendaraan di Kabupaten Banyumas cukup tinggi. Hal tersebut mendorong untuk dilakukannya analisis potensi pandapatan retribusi parkir di Kabupaten Banyumas. Penyelenggaraan perparkiran di Kabupaten Banyumas diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. Peraturan daerah tersebut sebenarnya sudah sangat tepat dan cukup merepresentasikan pengaturan perparkiran yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat pengguna kendaraan bermotor.

Besarnya tarif parkir berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Retribusi Parkir Ditepi Jalan Umum (pasal 8), yang sampai saat ini masih berlaku dapat dilihat pada tabel 3. Dalam pasal ini juga disebutkan bahwa tarif retribusi ini untuk satu kali parkir dan berlaku paling lama 4 (empat) jam. Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya bahwa volume kendaraan yang semakin bertambah setiap harinya, serta mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat yang terus meningkat merupakan kondisi yang menyebabkan perparkiran di Kabupaten Banyumas membutuhkan pengelolaan yang baik. Hal ini agar memberikan kontribusi yang berarti terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyumas. Kontribusi retribusi parkir terlihat dalam table berikut yang menggambarkan seberapa besar sumbangan parkir terhadap PAD Kabupaten Banyumas. Dari Tabel 4 diketahui bahwa pendapatan retribusi parkir mempunyai kontribusi walaupun hanya sebesar 0,09 persen, tapi itu merupakan kontribusi yang cukup besar jika dilihat dari banyaknya komponen retribusi daerah terhadap PAD Kabupaten Banyumas. Sehingga parkir merupakan suatu elemen penting dalam memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari Tabel 5 tersebut diketahui bahwa pendapatan retribusi parkir cenderung meningkat dari tahun ke tahun pendapatan parkir melebihi target yang telah ditentukan. Bahkan bukan tidak mungkin jika target yang ditetapkan lebih besar lagi. Berkaitan dengan pertumbuhan volume kendaraan dan mobilitas sosial ekonomi masyarakat, maka perparkiran di Kabupaten Banyumas mempunyai potensi besar . Potensi itu dapat dianalisis jika pengelolaan perparkiran dilakukan secara matang, sehingga target yang ditetapkan dapat dicapai. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tabel berikut yang menggambarkan relisasi pendapatan retribusi parkir di Kabupaten Banyumas antara Tahun Anggaran 2005 sampai 2009. Berdasarkan gambaran dan penjelasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa sebenarnya retribusi parkir mempunyai potensi yang besar dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD. Hal ini didasarkan pada target penerimaan pendapatan parkir yang cenderung selalu meningkat dan tercapai targetnya-targetnya, selain juga karena

perkembangan volume kendaraan bermotor di Kabupaten Banyumas yang semakin meningkat dan pesatnya kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya sosial ekonomi, merupakan alasan pendukung lainnya. Selama ini para pemilik kendaraan yang terbiasa memarkir kendaraan di fasiltas umum seringkali merasa jengah dengan pola perparkiran di wilayah Banyumas, sama dengan wilayah lainnya. Hal ini salah satunya karena melihat masalah perparkiran seakan-akan tidak beraturan. Tidak jarang terlihat petugas parkir ilegal bahkan yang berpakaian resmi sekalipun tidak memberikan karcis tanda parkir. Belum lagi mereka hanya menarik retribusi tanpa mau mengatur layout parkir. Dalam hal ini Pemda Banyumas sebenarnya telah mencari solusi dengan dikeluarkannya No. 2 Tahun 2008 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. Tetapi sebagian besar pengguna jasa parkir tidak tahu atau bahkan acuh tak acuh dengan Perda tersebut. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi Perda tersebut.

Tugas Asistensi Ekonomi Internasional APBD dan PAD Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Oleh

Restu S. Sitinjak 05091001068

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2011

You might also like