You are on page 1of 6

ILMU LOGAM

MAGNESIUM

Disusun oleh : 1. MUCH RIURAHMAN (2109030069) 2. M. ISSAM CHALIBI 4. DANDY BAGUS S (2109030019) (2109030055) 3. M. LUQMAN HAKIM (2109030031)

D3 TEKNIK MESIN FTI- ITS

I.

Pembuatan Magnesium

Magnesium adalah salah satu unsur yang paling luas penyebarannya, dan merupakan penyusun 1,9% dari kerak bumi. Biasanya magnesium terdapat dalam bentuk klorida, silikat, hidrat oksida, sulfat, atau karbonat, baik sebagai garam kompleks maupun garam sederhana. Magnesium adalah suatu logam yang sangat ringan, berwarna putih perak dan sangat banyak digunakan dalam industri. Magnesium adalah logam yang berada di urutan kedelapan terbanyak di dunia. Bahan bakunya tersebar di seluruh dunia, terlebih lagi karena air laut merupakan sumber senyawa magnesium yang paling praktis dan paling utama. Sumber magnesium lainnya adalah dolomit (CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), dan karnalit (MgCl2.KCl.6H2O). Satu kilometer kubik air laut mengandung 1,3 x 10^6 ton magnesium.

Walaupun logam magnesium pertama kali dipisahkan oleh Bussy pada tahun 1829, namun adanya logam itu pertama kali ditemukan oleh Davy pada tahun 1808. Sampai tahun 1918, hampir keseluruhan magnesium yang diproduksi digunakan untuk lampu kilat dalam fotografi dan dalam piroteknik. Pada tahun 1930, magnesium sudah dapat dibuat untuk produk cor yang rumit, lembaran, tempaan, dan sudah dapat pula dilas dengan baik. Paduan (alloy) magnesium yang sangat kuat tetapi ringan dikembangkan untuk industri pesawat terbang dalam Perang Dunia II dan sesudahnya.

Cara yang paling murah untuk membuat magnesium adalah dengan proses elektrolitik. Pada masa Perang Dunia II, magnesium dibuat juga dengan dua proses lain, yaitu proses silikotermik atau proses ferosilikon dan proses reduksi karbon. Proses reduksi karbon ternyata tidak pernah dapat beroperasi secara memuaskan, sehingga sejak lama tidak lagi dipakai. Proses silikotermik masih banyak digunakan saat ini. &

Elektrolisis Magnesium Klorida & Magnesium klorida yang diperlukan diperoleh dari air garam dan reaksi magnesium hidroksida (dari air laut atau dolomit) dengan asam klorida. Produsen perintis magnesium, yaitu Dow Chemical Co. di Freeport dan Velasco, Texas, membuat magnesium dengan mengelektrolisis magnesium klorida dari air laut, dimana gamping yang diperlukan diperoleh dari kulit kerang. Kulit kerang yang seluruhnya terdiri dari kalsium karbonat yang hampir murni, dibakar sehingga menjadi gamping, dijadikan slake, dan dicampur dengan air laut sehingga magnesium hidroksida mengendap. Magnesium hidroksida ini dipisahkan dengan menyaringnya dan direaksikan dengan asam klorida yang dibuat dengan klor yang keluar dari sel. Dari sini terbentuk larutan magnesium klorida yang lalu diuapkan menjadi magnesium klorida padat di dalam evaporator dengan pemanasan langsung dan diikuti dengan pengeringan di atas rak. Klorida ini cenderung terdekomposisi pada waktu pengeringan. Setelah dehidrasi (proses penghilangan air), magnesium klorida tersebut diumpankan ke sel elektrolisis, dimana bahan ini terdekomposisi menjadi logam dan gas klor. & Proses Silikotermik atau Proses Ferosilikon & Langkah-langkah proses silikotermik terdiri dari pencampuran dolomit gilingan yang dijadikan slake dengan ferosilikon sebanyak 70-80% dan fluorspar 1% dan kemudian dijadikan pelet. Pelet itu diumpankan ke dalam tanur. Tanur kemudian divakumkan dan dipanaskan sampai 1170 derajat celsius. Kalsium oksida (CaO) yang terdapat di dalam dolomit bakaran itu membentuk dikalsium silikat yang tak melebur dan dikeluarkan dari reaktor pada akhir proses. Reaksi pokok proses silikotermik ini adalah sebagai berikut. 2(MgO.CaO) + 1/6FeSi6 --> 2Mg + (CaO)2SiO2 + 1/6Fe Pada akhir proses, tanur didinginkan sedikit dan magnesium dikeluarkan dari kondensor dengan suatu prosedur yang berdasarkan atas perbedaan kontraksi antara magnesium dan baja.

II.

Jenis-jenis Magnesium

Adapun jenis-jenis magnesium adalah sebagai berikut : Magnesium Hidroksida Magnesium Sulfat Magnesium Sitrat Magnesium Dead Burn Magnesium Karbonat Magnesium Stearat

III.

Proses Penguatan

Mg murnni dan paduannya umumnya menunjukan ductility yang terbatas pada temperature ruang. Bebeapa percobaan dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanik Mg dan paduannya ke deformasi plastic melalui proses equal-chanel angular pressing (ECAP). Hal ini menujukkan bahwa ECAP diterapkan dengan sukses untuk bahan-bahan tersebut pada temperature tinggi dan ini mengarah pada perbaikan sifat karena terjadi rekristalisasi selama proses pengepresan dan perbaikan signifikan dalam kekuatan dan keuletan bahan-bahan tersebut. Karena perbaikan ini hanya terlihat setelah melewati satu ECAP die, maka disimpulkan bahwa pengenalan ECAP menyediakan prosedur sederhana dan efektif untuk meingkatkan suhu lingkungan sifat mekanik material, seperti HCP logam, di mana umumnya ductilitis diukur terbatas.

IV.

Aplikasi Magnesium

Magnesium memiliki kegunaan yang sangat pentng dalam banyak hal, dari bidang industri sampai kedokteran. Beberapa penggunaan magnesium di antaranya: Sebagai alloying agent, untuk memperbaiki karakter mekanik fabrikasi dan las alumunium. Magnesium oksida digunakan untuk bahan tahan api dalam tungku lapisan untuk memproduksi besi, baja, logam nonferrous, kaca, dan semen. Magnesium yang bersifat ringan dimanfaatkan dalam campuran bahan konstruksi badan pesawat dan misil. Sifat magnesium yang mudah terbakar dan memancarkan api yang indah dimanfaatkan dalam fotografi, kbang api, piroteknik, termasuk bom. Digunakan dalam pembuatan ponsel, komputer, laptop, kamera, dan komponen elektronik lainnya

&

&

You might also like