You are on page 1of 2

Assembly-Serve Food Service System

Merupakan sistem yang paling umum, meskipun saat ini telah berubah menyesuaikan dengan linkungan operasi saat ini. Tenaga kerja saat ini merupakan aset yang langka dan mahal. Selain itu, terdapat banyak pilihan makanan yang dapat dibeli yang hanya membutuhkan pemanasan kemudian siap untuk dikonsumsi. Pada assembly-serve food service system, makanan dibayar ketika makanan setengah jadi atau masakan sedang dalam proses pemasakan menuju penyajian. Bentuk makanan yang diperjualbelikan adalaha makanan beku atau yang sudah didinginkan untuk segera diolah. Makanan tersebut kemudian diporsikan, dipanaskan, dan disajikan kepada pelanggan. Berikut ini adalah diagram dari Assembly-Serve Foos Service System :

Keuntungan dari penggunaan sistem ini antara lain : a. Biaya tenaga kerja yang lebih rendah Jenis makanan yang disediakan pada sistem ini adalah makanan setengah jadi, sehingga hanya sedikit membutuhkan tenaga/pekerja untuk proses produksi b. Alat yang digunakan sedikit Karena makanan yang disajikan merupakan makanan yang hampir sepenuhnya siap disajikan, hal yang perlu disiapkan adalah pengaturan kembali suhu makanan tersebut. Alat yang digunakan untuk menghangatkan kembali, mengatur jumlah porsi dan menyajiakannya pada pelanggan cukup simple, sehingga membutuhkan dana yang lebih sedikit dibandingkan harus membangun atau membuat fasilitas yang baru.

Kelemahan dari penggunaan sistem ini antara lain : a. Harga makanan yang tinggi Karena jenis makanan yang disediakan adalah makanan olahan siap saji, sebagian besar perkerja menyiapkan/membeli makanan yang sudah siap masak. Bahan makanan siap saji harganya reltif lebih mahal apabila dibandingkan dengan makanan yang disiapkan dan diolah sendiri. b. Variasi menu yang terbatas Pada umumnya menu makanan akan berkembang dari waktu ke waktu. Namun, dikarenakan keterbatasan jenis makanan yang dapat disiapkan secara konvensional, terpusat, dan siap saji, maka variasi menunya pun menjadi lebih terbatas. c. Ketersediaan item menu Ketersediaan jenis menu yang terbatas, menjadi masalah pada siklus menu. Pada beberapa pemilik jasa makanan memasukkan item dalam menu mereka hanya untuk mengatahui apakah produk tersebut tidak akan diproduksi lagi, diformulasi ulang, atau tidak lagi dikirimkan oleh distributor dimana mereka biasa membeli. d. Anggapan kualitas rendah Pembeli masih beranggapan bahwa home-made food mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan produk olahan yang siap saji.

You might also like