Professional Documents
Culture Documents
Stroke Prevention
Stroke Prevention
LITERATUR
Adams HP et al (2003). Guidelines for the Early Management of Patients With Ischemic Stroke. A Scientific Statement From the Stroke Council of the American Stroke Association. Stroke 34:1056-1083. Aminoff Mj, Daroff RB ,2003. Encyclopedia of the Neurological Sciences 8th ed. California: Elsevier Inc, pp 651-674 Chandra.B,1994, Neurologi Klinik,Bagian Ilmiu Penyakit Saraf FK Unair , Surabaya. deGroot J,Chusid JG,1988,Correlative Neuroanatomy,20th.ed.Prentice Hall International Inc. USA. Duus P,1989, Topical Diagnosis in Neurology,2nd reviced ed.Georg Thieme Veriag Stitgart. New York. Gilroy, John. 2000. Basic Neorologi. Third Edition. Mac Graw Hill Companies Guidelines stroke, 2006 . Kelompok studi serebrovaskuler PERDOSSI Islam .S, 2002. Stroke Unit: A Multidisciplinary and Organised Stroke Care. SMF/Lab Ilmu Penyakit Saraf FK Unair / RSU Dr. Soetomo Surabaya Warlow CP et al (1996). Stroke. A Practical Guide to Management. Blackwell Science, London, pp 598-649. Widjaja .D,2006, Biomolecular Events in acute ischemic stroke,Department of Neurology, Airlangga university, Faculty of Medicine, Surabaya
TOPIK
Metabolik sindroma Stroke
Klasifikasi stroke Faktor resiko stroke
Pencegahan stroke
SENSOR
SENSOR
METABOLIK SINDROMA
METABOLIK SINDROMA
Apakah Stroke ? serangan otak atau brain attacks terjadi jika aliran darah ke otak tersumbat atau jika pembuluh darah otak pecah.
Akibat stroke ? Kematian sel saraf di daerah yang tidak menerima aliran darah, sehingga terjadi kelainan sesuai dengan daerah yang dikenai
1998 99-2000
RSCM
101 (UPKS)
9.0 10.2 %
99-2000
1. Terbanyak kasus stroke tidak fatal 2. Gangguan pasca stroke meliputi disabilitas fisik demensia depressi epilepsi jatuh/fraktur 3. Disabilitas permanen dr kasus yg sembuh sebanyak 30%.
Disabilitas Fisik
Persentese dan Tipe Kecacatan 2.930.000 kasus Stroke yg hidup (studi Framingham, 1991) 1. ketergantungan parsial atau total: 31 %
: 34 %
Pembagian Stroke
I. Iskhemik/infark otak 1. Trombosis: 2. Emboli: 3. Anteritis: II. Perdarahan otak 1. Intraserebral (PIS): 2. Subarakhnoid (PSA)
mendadak !!
Mendadak lumpuh separoh badan Mendadak buta satu atau kedua mata Mendadak kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan Mendadak bingung, bicara sulit dimengerti Mendadak sakit kepala tanpa sebab yang jelas Mendadak kesemutan separoh badan
UMUR
Determinan stroke yang paling kuat adalah umur. Insiden stroke
JENIS KELAMIN
Perbedaan jenis kelamin dalam insiden dan mortalitas stroke menunjukkan resiko lebih besar pada laki-laki.
Pada National Health and Nutrition Survey, resiko stroke pada kulit hitam lebih besar dari pada kulit putih, bahkan sesudah pengaturan usia, hipertensi dan diabetes.
HEREDITAS/ BAWAAN
Stroke Penyakit yang kompleks dipengaruhi - faktor-faktor genetik & - lingkungan.
HIPERTENSI
Hipertensi juga dikenal sebagai silent killer karena sering kali muncul tanpa gejala 90% pasien muncul tanpa gejala
Tekanan darah tinggi tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol agar pasien dapat hidup lebih baik
Sixth Report of the Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VI). Arch Intern Med. 1997;157:2413-2446.
Stroke
45
Biennial age-adjusted rate per 1,000 subjects
40 35 30 25 20 15 10 5 0
9,5 6,2 3,3 2,4 Women Men 5,0 2,0 Women 12,4 9,9 7,3 3,5 2,1 Women 6,3 13,9 22,7 21,3
Normotensive Hypertensive
Risk ratio:
Men
Women
Men
Men
2.0
2.2
3.8
2.6
2.0
3.7
4.0
3.0
Resiko stroke pada orang dengan hipertensi definit (tensi > 160/95) adalah 3.1 pada laki-laki dan 2.9 pada wanita. Pada hipertensi borderline, resiko stroke adalah 1.5 dibandingkan normotensi.
Pada British Regional Heart Study, laki-laki dengan tekanan darah sistolik (TDS) antara 160 180 mmHg mempunyai 4x resiko stroke dari pada laki-laki dengan TDS < 160 mmHg. Orang dengan SBP > 180 mempunyai resiko stroke 6x.
Kontrol Hipertensi
Studi prospektif dan clinical trial menunjukkan penurunan resiko stroke dengan mengontrol Hipertensi ringan, sedang maupun berat pada semua umur.
terutama AF penyakit katub jantung infark miokard penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, adanya LVH pada EKG & prolap katub mitral.
menurunkan infark jantung nonfatal pada penelitian pencegahan primer (primery preventive study) Warfarin bermanfaat dalam pencegahan emboli kardiogenik pada penderita dengan infark jantung dinding anterior akut, trombus pada ventrikel dan atrium kiri dan penggantian katub prostetik
Terapi intensif DM dapat resiko komplikasi mikro angiopati seperti Retinopati, Nephropati, Neuropati
tetapi
ATHEROSCLEROSIS
Terbentuknya plaque (penumpukan substansi lemak yang mengeras) di dalam pembuluh darah Bisa terjadi di seluruh pembuluh darah
PROSES ATHEROSCLEROSIS
Pembuluh darah yang sehat memiliki dinding yang rata dan halus sehingga aliran darah lancar Kadar lemak dan kolesterol yang tinggi di dalam darah, akan menyebabkan penumpukan lemak (plaque) di dinding pembuluh darah Bila kadar kolesterol tetap tinggi, plaque akan semakin bertambah, pembuluh darah semakin sempit dan mudah tersumbat
Terjadinya plaque
Monocyte
LDL-C
Adhesion molecule
Macrophage
CRP
Endothelial dysfunction
Inflammation
Oxidation
CRP=C-reactive protein; LDL-C=low-density lipoprotein cholesterol. Libby P. Circulation. 2001;104:365-372; Ross R. N Engl J Med. 1999;340:115-126.
LIPID
Kadar Lipid dan Resiko Stroke
Peningkatan kadar lipid serum, trigliserida. Kolesterol, LDLkolesterol dan HDL-kolesterol dipandang sebagai faktor resiko terutama untuk penyakit jantung koroner dari pada stroke.
Dengan pengukuran serial carotid ultrasound menunjukkan regresi Carotid Plaque dengan pemberian statin.
37
97 94 81
91 81 59 59
10 years
NON- SMOKERS
SMOKERS
24 26 70 80 4 90 2
100
100 90 80
Survival At Each Age Point (%)
70 60 50 40 30 20 10 0 40 50 60 70
Age (Years)
80
90
100
60 50 40 30 20 10 0 40 50 60 70
Age (Years)
80
90
100
Faktanya
70 % perokok ingin berhenti merokok tetapi.
HANYA 5%-10% yang dapat melakukannya tanpa bantuan
1. 2. 3.
Hughes JR. New treatments for smoking cessation. CA Cancer J Clin. 2000;50:143-151 FoulisJ, Burke M, Steinberg M, William JM, Ziedonis DM. Advances in pharmacotherapy for tobacco dependence. Expert Opin Emerg Drugs. 2004;9:3953 Department of Health. Smoking kills: a White Paper on Tobacco. London, England: Stationery Office; 1998
ROKOK
Perokok dan peningkatan resiko stroke
prediktor independen dari stroke iskemik dengan resiko 2.5 (laki-laki) dan 3.1 (wanita)
Pada penelitian Framingham, perokok mempunyai resiko infark otot 1.7 (sesudah dikontrol semua faktor resiko yang lain) Perokok berat (> 10 btg / hari) resiko 2x lipat daripada perokok ringan ( < 10 btg / hari)
Penghentian Rokok
Prospective Cohort Study Penghentian merokok dapat resiko stroke
ALKOHOL
a. Konsumsi Alkohol dan Resiko Stroke
Pengaruh Alkohol pada observasi epidemiologi terdapat hubungan antara alkohol dan stroke, dengan peningkatan resiko stroke pada peminum alkohol sedang sampai berat ( 300 g/minggu) dan pengaruh protektif pada peminum ringan (10 40 g/minggu) dibandingkan yang pantang alkohol.
b. Reduksi Alkohol Belum ada penelitian tentang modifikasi penggunaan alkohol dengan resiko stroke. Sebaiknya dihentikan !!!
AKTIVITAS FISIK
Hubungan aktivitas fisik dgn stroke
Penelitian Framingham membuktikan manfaat kombinasi aktivitas fisik waktu luang dan waktu kerja pada laki-laki. Efek protektif dari aktivitas fisik melalui perannya dalam mengontrol macam-macam faktor resiko
Intake natrium yg
Peningkatan kadar Homocystein akan menyebabkan penyakit pembuluh darah termasuk stroke.
Penelitian Framingham Kekurangan asam folat, vitamin B6 dan B12 Kadar Homocystein
Sebaliknya:
Peningkatan diet dan suplemen vitamin B6 Resiko stroke
Diet banyak buah-buahan dan sayur dapat menurunkan resiko stroke, melalui mekanisme anti oksidan, vitamin C, vitamin E dan Beta-Caroten termasuk Flavunoid yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur akan menghambat pertumbuhan Atherosclerosic- Plaque.
Diagram hubungan antara stadium dan pregesifitas stroke dan tindakan pencegahannya.
0-30 th 30-50 th > 50 th
Foam Cells
Atheroma
Lipid management
Primary goal LDL Secondary goal HDL Secondary goal TG < 100 mg/dL > 40 mg/dL < 150 mg/dL
25 kg/m2 80 cm
90 cm
Diabetes management
Goal: HbAlc <7%
3. Perhatikan berat badan dan likar pinggang 4. Berhenti merokok & jangan mau menjadi perokok pasif 5. Batasi konsumsi alkohol 6. Kendalikan stress
SEMOGA BERMANFAAT