You are on page 1of 5

1.

RESISTANSI, REAKTANSI DAN IMPEDANSI Resistansi, reaktansi dan impedansi merupakan istilah yang mengacu pada karakteristik dalam rangkaian yang bersifat melawan arus listrik. Resistansi merupakan tahanan yang diberikan oleh resistor. Reaktansi merupakan tahanan yang bersifat reaksi terhadap perubahan tegangan atau perubahan arus. Nilai tahanannya berubah sehubungan dengan perbedaan fase dari tegangan dan arus. Selain itu reaktansi tidak mendisipasi energi. Sedangkan impedansi mengacu pada keseluruhan dari sifat tahanan terhadap arus baik mencakup resistansi, reaktansi atau keduanya. Ketiga jenis tahanan ini diekspresikan dalam satuan ohm

Soal soal Perhatikan gambar rangkaian R-L-C seri yang dihubungkan dengan arus dan tegangan listrik Bolak-balik. (R= Resistor=hambatan, L=inductor=kumparan, C=Kapasitas kapasitor)

Tentukan : a. Nilai reaktansi/hambatan induktif (XL) dari induktor b. Nilai reaktansi kapasitif/hambatan kapasitif dari kapasitor (XC) c. Nilai impedansi /hambatan total rangkaian d. Nilai tegangan maksimum sumber listrik e. Nilai tegangan efektif sumber listrik f. Nilai kuat arus maksimum rangkaian g. Nilai kuat arus efektif rangkaian h. Nilai tegangan antara titik A dan B i. Nilai tegangan antara titik B dan C j. Nilai tegangan antara titik C dan D k. Nilai tegangan antara titik A dan D l. Nilai faktor daya rangkaian m. Nilai sudut fase antara tegangan dan arus listrik n. Nilai daya yang diserap rangkaian o.Sifat rangkaian ( kapasitif, induktif atau resistif) p. Nilai tegangan sesaat sumber listrik saat t = (0,15) sekon q. Persamaan kuat arus sumber listrik r. Nilai kuat arus sesaat sumber listrik saat t = (0,45) sekon s. Nilai tegangan rata-rata u. Nilai kuat arus rata-rata v. Lukis diagram fasor arus dan tegangan dari rangkaian RLC di atas

w. Lukis diagram fasor hambatan, reaktansi dan impedansi dari rangkaian RLC di atas

Pembahasan Persamaan tegangan pada arus bolak-balik sebagai berikut : dimana V adalah nilai tegangan sesaat (saat waktu t), Vmax adalah nilai maksimum tegangan, adalah frekuensi sudut sumber listrik. Sehingga nilai frekuensi sudut sumber adalah = 200 rad/s Catatan : Jika beberapa referensi lain atau di sekolah menggunakan lambang-lambang yang berbeda disesuaikan saja. a. Untuk mencari reaktansi induktif dengan rumussebagai berikut :

b. Reaktansi kapasitif (XL) :

c.Impedansi rangkaian (Z) :

d. Nilai tegangan maksimum cari dari persamaan tegangan V maks = 100 Volt e. Tegangan efektif cari dari hubungannya dengan tegangan maksimum

f Nilai kuat arus maksimum :

g. Nilai kuat arus efektif/kuat arus yangmengalir (i)

h. Nilai tegangan antara titik A dan B : VAB = VR = I x R = ieff x R = 2 x 30 = 302 Volt i. Nilai tegangan antara titik B dan C:

VBC = VL = I x XL = ieff x XL = 2 x 80 = 802 Volt j. Nilai tegangan antara titik C dan D : VCD = VC = I x XC = ieff x XL = 2 x 40 = 402 Volt k Nilai tegangan antara titik A dan D : Secara umum untuk mencari tegangan antara dua titik katakanlah A dan D yang mengandung komponen R, L dan C dengan tegangan masing-masing yang sudah diketahui gunakan persamaan :

dimana VR , VL dan VC berturut- turut adalah tegangan pada masing-masing komponen R, L dan C .. l. Nilai faktor daya rangkaian : Faktor daya rangkaian (power factor = pf , in english) tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut fase dimana

m. Nilai sudut fase antara arus dan tegangan

n. Nilai daya yang diserap rangkaian

o. Sifat rangkaian ( kapasitif, induktif atau resistif)

Untuk sifat rangkaian gunakan ketentuan berikut : Jika XL > XC rangkaian bersifat induktif Jika XC > XL rangkaian bersifat kapasitif Jika XL = XC rangkaian bersifat resistif (resonansi seri) Sehingga rangkaian di atas bersifat induktif ( tegangan mendahului arus) p. Nilai tegangan sesaat sumber listrik saat t = ( 0,15) sekon :

q. Persamaan kuat arus sumber : Untuk mencari persamaan arus perhatikan ketentuan berikut : Jika persamaan tegangan dinyatakan dalam maka persamaan kuat arusnya adalah: i = imaks Sin (200t 53o)= 2 Sin (200t 53o) r. Nilai kuat arus saat t = 0,45 sekon i = imaks Sin (200t 53o)= 2 Sin (200x 0,45 53o)= 2 Sin 37 = 3x 0,6= 1,8 A s. Tegangan rata-rata u. Kuat arus rata-rata V = Vmax sin t

You might also like