You are on page 1of 12

SEPAK TERJANG TERORISME

UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA NIM JURUSAN KELOMPOK

: Zulfikar Rifki Adhani : 11.02.7941 : D3-MI :A

DOSEN

: M.Khalis Purwanto,Drs,MM

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA


SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Tugas Akhir Kuliah Pendidikan Pancasila ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Sepak Terjang Terorisme. Makalah ini berisikan tentang arti dan makna yang terkandung dalam dasar - dasar Pancasila. Yang mempunyai ajaran tentang nilai - nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana sikap mental warga negara yang baik yang berasaskan Pancasila. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.

Yogyakarta, Oktober 2011

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dengan adanya berbagai polemik yang terjadi di Negara ini,maka Pemerintahan Republik Indonesia dirasa semakin peka dengan apa yang dinamakan teroris terlebih dengan adanya berbagai bentuk kejadian yang menimpa banyak korban yang diakibatkan oleh seranganserangan atau bentuk kejadian berupa terror bom dari mulai Bom Bali 1 sampai yang terakhir di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB pada tanggal 17 Juli 2009. Berbagai usaha yang dilakukan bahkan setelah terjadi Bom Bali 1 pemerintahan RI membentuk suatu ketentuan undang-undang yang dinamakan Undang-undang Republik Indonesia Nomor.15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang nomor.1 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme menjadi undang-undang. Terlebih Pemerintahan RI membentuk suatu kesatuan khusus yang dinamakan Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana. Hingga pada puncaknya pasukan khusus ini dapat menghentikan sepak terjang salah satu gembong teroris yang paling diburu yakni Gembong teroris Noordin M Top yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 di Solo, Jawa Tengah, 17 September lalu, ternyata semua itu bukan akhir dari pada sepak terjang para teroris yang ada di Indonesia namun akan tetapi telah mengembangkan jaringan sel-sel baru terorisme.

Rumusan Masalah
Dengan adanya beberapa kejadian yang kami himpun terima menegnai teroris yang ada di Indonesia pada Khususnya, sehingga didapat beberapa maslah pertanyaan yang timbul di benak kami dintaranya:

1) Apa yang menjadi motif yang melatarbelakangi keberadaan teroris tersebut ? 2) Sudah sejauh mana sepakterjang yang telah dilakukan kelompok teroris tersebut ? 3) Adanya Desemen Khusus atau Densus 88 ini dalam hal kinerjanya sudah memuaskan,bahkan setelah adanya RUU yang menjadi UU No.15 Tahun 2003 mengenai tindak pidana terorisme sudah berjalan secara optimal dan telah menimbulkan efek jera?

Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya tugas makalah ini mengenai beberapa pemahaman mengenai segala bentuk seluk beluk mengenai teroris yang ada di Indonesia diantaranya :

a. b. c.

Mengatahui fungsi Kepolisian sebagai suatu bentuk kesatuan pengamana RI ? Mengetahui apa yang menjadi modal utama untuk menjadi anggota Densus 88, Menyadarkan kepada kita semua bahwa yang namanya teroris itu semuanya tidak akan menguntungkan maka dengan semangat kebersamaan antara kita mari kita wujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang terbebas dari yang namanya terorisme ?

BAB II PEMBAHASAN

Apa Yang Membuat Teroris Di Sangkutpautkan Dengan Islam


Islam dan teroris merupakan dua kata yang berlawanan dan tidak bisa disamakan. Islam merupakan agama monoteis ketiga dan yang terakhir menuntut kepatuhan total kepada Tuhan. Islam adalah sebuah kata dari bahasa Arab yang terdiri atas tiga konsonan, S-L-M, yang berarti kedamaian (salam), kebaikan, dan keselamatan. Dengan kata lain, Islam memberi seseorang kedamaian jiwa dan kebaikan hidup serta keselamatan dari balasan Tuhan dalam kehidupan sesudah mati.Sedangkan terorisme, meski memiliki banyak definisi, merupakan tindakan kekerasan terencana dan bermotivasi politik yang dilakukan terhadap orang-orang tak bersenjata atau penduduk sipil.

Dua istilah ini (Islam dan terorisme) sangat jauh berbeda karena Islam sangat menghargai nyawa manusia. Islam juga menganggap kehidupan sebagai semangat Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia. Dalam Alquran disebutkan bahwa siapa saja yang menghilangkan nyawa seseorang, maka Allah menganggap dia telah menghilangkan nyawa seluruh umat manusia (Surat 5 ayat 32). Tetapi, kita terhenyak ketika terjadi tragedi 11 September di AS. Mengapa aksi teroris seperti itu terjadi dan dilakukan orang-orang yang mengaku dirinya sebagai muslim sejati dan memiliki semangat besar untuk menyebarkan ajaran Islam.

Dengan kata lain Islam tidak mengenal kata teroris,semua itu hanya sebuah rekayasa yang bertujuan untuk mempecah belah agama Allah yakni agama Islam yang cinta akan kedamaian, tidak mengenal kekerasan atau tindakan biadab seperti yang mereka lakukan.

Sepak Terjang Terorisme di Indonesia Terorisme di Indonesia merupakan terorisme di Indonesia yang dilakukan oleh grup teror Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda. Sejak tahun 2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia. Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek

Jakarta, diikuti dengan empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002. Daftar terorisme di Indonesia : Bom Kedubes Filipina 2000 Bom Bursa Efek Jakarta Bom malam Natal 2000 Bom Plaza Atrium 2001 Bom Gereja Santa Anna dan HKBP 2001 Bom Tahun Baru 2002 Bom Bali 2002 Bom McDonald's Makassar 2002 Bom Kompleks Mabes Polri 2003 Bom Bandara Soekarno-Hatta 2003 Bom JW Marriott 2003 Bom Palopo 2004 Bom Kedubes Australia 2004 Bom Bali 2005 Bom Tentena 2005 Bom Pasar Palu 2005 Bom Jakarta 2009

Semua ini merupakan target yang telah disusun dengan rapih yang tidak hanya menelan banyak korban materi bahkan tidak sedikit nyawapun hilang dengan gampangnya mengatas namakan dengan istilah Jihad di jalan Allah apakah ini yang dinamakan jihad? Dengan serta merta menindas orang-orang yang tidak bersalah bahkan anak kecilpun jadi korban

kebiadaban yang dilakukan oleh yang dinamakan teroris ini.

Kinerja Pemerintah Dalam Membasmi Terori

Pengerebegan di Tumanggung Jawa Barat TEMANGGUNG Sekitar pukul 09.50, Sabtu (8/8) tadi, polisi akhirnya memasuki rumah Muzahri yang sebelumnya beberapa kali diledakkan dan ditembaki aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Polisi pun mendapati hanya ada satu orang di dalam rumah itu yang ditemukan tewas di kamar mandi. Dengan demikian, penggerebekan terhadap rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris paling diburu, Noordin M Top itu berakhir sudah. Kini polisi sudah terlihat lebih santai. Garis polisi sudah dipasang di rumah itu, sementara warga dan wartawan juga lebih leluasa mendekat, meski tetap tidak bisa memasuki rumah tersebut. Meski demikian, sampai saat ini belum diperoleh keterangan pasti, apakah korban tewas itu adalah Noordin M Top atau bukan. Tentang identitas dan ciri-ciri korban sampai saat ini juga belum diperoleh. Memang, sejak kemarin beredar rumor bahwa orang yang bersembunyi di rumah itu adalah Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia yang disebut-sebut mendalangi hampir seluruh peledakan bom di Indonesia. Saat ini, mayat korban tewas itu sudah dikeluarkan dari rumah Muzahri dan ditempatkan di sebuah rumah warga yang sebelumnya telah dikosongkan. Rumah itu sendiri dijaga ketat polisi. Wartawan juga belum bisa mendekati rumah itu untuk melihat kondisi korban. Juga belum ada keterang.

Kendala yang Dihadapi Pemerintah Dalam Membasmi Teroris


Gencarnya pemberitaan media tentang ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott dinilai telah menganggu aparat keamanan dalam upaya mereka mengejar para tersangka teroris yang melakukannya.

Lebih ironis lagi, pemberitaan media yang kurang bijak malah bisa menguntungkan para tersangka teroris, karena sebagian keinginannya tercapai lewat perantaraan media, yakni tersebarnya rasa takut di masyarakat. Seorang pengamat media menyebut, mungkin saja dedengkot teroris yang kini dicari-cari, Noordin M Top, merasa gembira atau tertawa menonton pemberitaan bom di media massa di Indonesia, terutama televisi. Sebab, bukan tidak mungkin justru tayangan media malah mengungkap sesuatu yang merupakan informasi berharga bagi para teroris untuk menghindar dari kejaran aparat keamanan. Karena itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan secara tak disadari media kini telah menjadi alat bagi teroris.Pemberitaan tentang ledakan bom itu ditayangkan 24 jam, dari pagi sampai pagi lagi. Teroris itu (memang) berharap media mempublikasikan apa yang ia kerjakan sehingga menakuti. Dengan tidak langsung kita (media) terpakai. Itulah maunya teroris, menakut-nakuti masyarakat, terang Nanan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/7).

Detik-Detik Setelah Noordin M Top Tewas

JAKARTA - SURYA- Seusai memeriksa kondisi jenazah Noodin M Top, Rabu (30/9), ahli forensik Universitas Indonesia dr Munim Idris menyatakan mendapati ada kelainan di tubuh gembong teroris asal Malaysia yang paling dicari polisi itu. Akan tetapi, Munim tak mau menyebutkan apa kelainan itu. Saya konfirmasi soal kelainan yang ditemukan dalam tubuh Noordin. Namun, ini wilayahnya Polri, bukan wilayahnya UI. Jadi saya tidak bisa ngomong, kata Munim yang sangat akrab dengan wartawan itu. Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sudah memastikan bahwa salah satu orang yang tewas dalam penggerebekan di Jebres, Surakarta, tanggal 17 September silam adalah Noordin M Top. Hasil itu dikuatkan oleh kesamaan DNA dan sidik jari.

Munim memastikan, hasil pemeriksaan terkait kelainan itu bisa diketahui dua sampai tiga hari mendatang. Soal kelainan itu urusan teknis. Hasilnya nanti dua-tiga hari lagi, tambahnya. Pembentukan Detasemen Khusus 88

Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Unit khusus berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Detasemen Khusus 88 Detasemen 88 Polri. Dibentuk 26 Agustus 2004 - kini Negara Indonesia Cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia Tipe Pasukan Operasi Khusus Spesialis Anti-teror domestik dan penegakan hukum di Indonesia Kekuatan diperkirakan 400 personil Mabes Megamendung, Jakarta Warna Merah Operasi Komando Kolonel Resimen Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian

Persenjataan Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan Amerika Serikat, seperti senapan serbu Colt M4, senapan penembak jitu Armalite AR10, dan shotgun Remington 870. Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya. Semua persenjataan yang diberikan, termasuk materi latihan, diberitakan sama persis dengan apa yang dimiliki oleh satuan khusus antiteroris AS.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil pengkajian makalah di atas mengenai hal-hal yang menyangkut masalah terorisme yang ada di Indonesia ini, pada akhirnya pemikiran-pemikiran inilah yang menjadikan manusia itu lupa akan batasan-batasan yang seyogyanya tidak dilakukan oleh manusia yang memiliki hati dan nurani seperti yang dilakukan oleh para Teroris yang seenaknya melakukan berbagai terror pengeboman di seluruh pelosok wilayah Indonesia yang menjadi sasaran empuk untuk dijadikan lahan kebiadaban mereka. Inilah yang menjadikan pemerintahan Republik Indonesia membentuk suatu ketetapan hukum sebagai suatu bentuk pembatasan dari adanya sebuah tindakan separatis, anarkis, dan tanpa prikemanusian yang bukan menjadi ciri Bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran dengan membikin suatu peraturan perundang-undangan yang dijadikan sebuah Undang-undang Republik Indonesia Nomor.15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang nomor.1 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme menjadi undangundang dan membentuk Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 yang merupakan sebuah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Di mana dengan adanya hal-hal yang termaktub dalam ketentuan undangundang tadi maka diharapkan walau tidak akan semuanya sirna begitu saja (teroris) tesebut,setidaknya akan membatasi ruang gerak dari keberadaan mereka. Dengan kata lain Terorisme yang ada di Indonesia pada umumnya yang ada di seluruh penjuru Dunia semuanya mesti kita lawan dikarnakan namanya terorisme semuanya merugikan dan tidak bisa dikatakan sebagai suatu bentuk Jihad yang sering dijadikan alasan oleh mereka.

Saran-saran
Demikianlah penulisan makalah mengenai masalah keberadaan teroris yang ada di Indonesia sebagai bentuk perkembangan Ilmu Atropologi yang kebablasan terlampau jauh dari tujuan antropologi yang sesungguhnya. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus Bangsa yang benar-benar telah memiliki bekal ilmu yang sesungguhnya jangan mudah tergoda dengan apa yang di atas namakan Jihad karena Jihad yang sesungguhnya ialah jihad dengan tidak serta merta melawan dan menindas kaum yang tidak bersalah dan dalam kontek wilayah yang bukan target perlawana jihad tersebut,marilah kita sama-sama rapatkan barisan dengan instansi pemerintahan agar kiranya berhati-hati dari sepak terjang teroris yang ada di Indonesia yang kapan saja di mana saja bisa saja terjadi,demi melawan tindak kekejaman, dengan terbunuhnya gembong teroris yang bernama Noordin Muhammad Top ini bukan berarti teroris di muka Bumi Indonesia akan lenyap begitu saja, malainkan kita jadikan sebuah acuan bahwa teroris bisa kita lawan apabila kita bersatu. Demikianlah pembahasan mengenai keberadaan teroris yang ada di Indonesia apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah ini,dikarenakan akan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata penulis ucapkan,

Waallaikum sallam wr,wb

DAFTAR PUSTAKA

Bersumber dari :
-Wikipedia Indonesia -http://www.hukumonline .com -Undang-Undang Republik Indonesia Online

You might also like