You are on page 1of 3

Strategi 4p Dalam Pengembangan Kreativitas Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan dirinya

secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbeda beda. Yang penting dalam pendidikan adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Pengembangan kreatifitas dengan pendekatan 4P 1. Pribadi, Kreatifitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide ide baru dan produk produk yang inovatif. 2. Pendorong, Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas. 3. Proses, Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna. 4. Produk, Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (Kesibukan , kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi. Faktor-faktor Pendorong Kreativitas Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983) Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan, sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan untuk bersibuk diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan lreatif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal. Hurlock pun (1999: 11) mengemukakan beberapa faktor pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu: 1. Waktu 5. Lingkungan yang merangsang 2. Kesempatan menyendiri 6. Hubungan anak-orangtua yang tidak posesif 3. Dorongan 7. Cara mendidik anak 4. Sarana 8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan

Wardiman Djojonegoro (dalam Dedi Supriadi,1997,vii) mengemukakan berbagai persyaratan dalam rangka pengembangan kreativitas 1. profesionalisme sebagai prasyarat kreativitas mengandung arti seseorang harus menguasai secara tuntas bidang keahliannya, disertai komitmen dan dorongan untuk mencapai prestasi yang setingginya. 2. toleransi terhadap perbedaan pendapat, dengan peningkatan kemampuan dalam penguasaan iptek hanya mungkin terjadi melalui sintesis dan perpaduan antara perspektif dan argumentasi yang berbeda-beda. Tradisi (budaya) yang dibangun di lingkungan pendidikan adalah bahwa suatu gagasan dan pendapat hendaknya benarbenar didasari pemikiran yang jernih dan dudukung buktibukti yang dapat diuji kebenarannya. 3. keterbukaan, kesediaan dan kesiapan untuk menerima informasi, gagasan dan nilai baru yang konstruktif. Dengan keterbukaan kita akan terhindar dari perangkap wawasan sempit yang dapat menghambat perkembangan kreativitas. Keterbukaan men u n t u t a d a n y a a t u r a n d a n e t i k a yang jelas sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Keterbukaan mensyaratkan adanya kekenyalan budayayang berpijak pada jati diri bangsa. Budaya yang kenyal adalah budaya yang terbuka bagi masuknya unsur budaya yang positif dan konstruktif serta cukup kuat dalam mencegah masuknya unsur budaya yang destruktif. Agar tidak menjurus budaya destruktif, kreativitas harus senantiasa dibingkai nilai etika desertai keimanan dan ketaqwaan se hi ngga memberi bobot yang seimbang dalam poses pembangunan nasional.Setelah tahapan persiapan dilakukan dalam mempersiapkan pengembangan budaya kreatif di sekolah, maka tahapan selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan perubahan di sekolah. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2246078-beberapa-persyaratan-pengembangankreativitas-di/#ixzz1LtM5x3qQ Menumbuhkan Kreatifitas Anak Doronglah anak untuk mengekspresikan diri dengan berbagai cara Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan, dan gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu Hormatilah cara anak mengekspresikan kreatifitasnya dengan memberikan pengakuan dan pujian terhadap proses kreatif yang dilakukannya Ciptakanlah lingkungan rumah yang kaya akan peluang mengekpresikan diri dengan menyediakan sumberdaya (mainan, buku, benda bekas), ruang dan waktu untuk kreatifitas Tanyakan dahulu pendapat/penilaian anak terhadap hasil karyanya sebelum orang di sekitarnya memberikan penilaian Akui hasil karya anak dengan membingkainya, menempel hasil karyanya, dan memujinya Hindarkan tindakan membanding-bandingkan anak dengan temannya Biarkan anak bermain dengan gembira, karena bermain adalah wujud kreatifitas bagi anak. Pada waktu bermain, anak akan merasa gembira dan pada saat itulah kreatifitas akan mengalir deras Sumber: Cara Mengembangkan Kreatifitas Anak. Reynold Bean, Binarupa Aksara, 1995.

Kabar baik bagi orang tua bahwa ternyata kreativitas anak dapat dibentuk melalui pembinaan oleh orang tua sejak dini. Beberapa cara yang sederhana berikut ini dapat menjadi masukan bagi Anda yang ingin meningkatkan kreativitas anak. 1. Percaya pada kemampuan anak Tunjukan kepada anak anda bahwa Anda percaya pada kemampuan mereka. Hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembentukan kreativitas anak. Sebagai gambaran, misalkan anak anda mewarnai rumput dengan warna biru, daripada menunjukan ketidaksetujuan lebih baik Anda bertanya dan memberi komentar positif. Hal ini akan merangsang anak untuk berpikir kratif. 2. Beri dukungan pada anak Para orang tua sebaiknya memberikan dukungan akan keinginan anak untuk berkreasi selama hal tersebut baik. Berilah anak Anda kebebasan untuk menentukan apa yang ingin dilakukannya dan berilah dukungan untuk anak mencapai apa yang ingin diraihnya tampa memaksanya. Semisalkan, anak Anda hobi melukis dan ingin mengikuti lomba lukis disekolahnya, dukunglah meraka, walaupun dia tidak bisa melukis dengan baik. Seandainya anak Anda tidak menjadi juara, tapi yakinlah bahwa anak akan terus berusaha untuk lebih kreati karena tahu kala Anda sebagai orang tua mendukungnya. 3. Sediakan fasilitas yang dapat mengasah kreativitas Fasilitas yang dimaksud disini antara lain adalah benda-benda yang dapat mengembangkan jiwa seni anak Anda seperti, kertas gambar, pensil warna, krayon, gunting, lem dan kertas lipat. Akan lebih baik lagi jika disediakan ruangan khusus yang menyediakan fasilitas tersebut agar anak bebas mewujudkan ide-idenya tampa takut dimarahi bila dia mengotori dirinya sendiri. Dan anda juga sebagai orang tua tidak perlu khawatir seluruh bagian rumah berantakan. 4. Beri anak pengalaman baru Berikanlah waktu khusus untuk anak Anda dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya seperti museum, kebun binatang dan taman rekreasi. Tidak harus menunggu liburan sekolah anak atau liburan akhir tahun untuk berekreasi, akhir pekan juga merupakan moment yang baik untuk anak mendapatkan pengalaman yang baru. Hal-hal baru ini dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga krativitas anak semakin meningkat.

You might also like