You are on page 1of 2

Patofisiologi Diabetes Melitus Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darahtinggi karena tubuh

tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secaracukup.sehingga mengakibatkan hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi.Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas dan mengendalikan kadar glukosadalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya. Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan denganinsulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akanterikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel sehingga terjadi suatu rangkaianreaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel Adanya resistensi insulin pada diabetestipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel membuat insulin tidak efektif dalammenstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes tipe II paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia di atas30 tahun dan obesitas. Intoleransi glukosa yang berlangsung selama bertahun-tahun(lambat) awitan diabets tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Gejala-gejala yang biasadirasakan klien, yaitu kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsi, polofagi, luka pada kulityang sukar sembuh, dan infeksi vagina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi). Adanya kadar glukosa yang tinggi di dalam darah merupakan kriteria penegakandiagnosa diabetes melitus. Kadar gula darah plasma pada saat puasa (gula darah nuchter) besarnya di atas 140 mg/dl (SI 7, 8 mmol) atau kadar glukosa sewaktu (gula darahrandom) yang di atas 200 mg/dl (SI 11, 1 mmol/l) atau glukosa plasma yang dimbil 2 jamsetelah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat mencapai lebih dari 200 mg/dl pada satu kali pemeriksaan atau lebih merupakan kriteria diagnostik diabetes. Penanganan primer diabetes tipe II adalah dengan menurunkan berat badan. Halini disebabkan resistensi insulin berkaitan dengan obesitas. Latihan (olahraga) juga unsur yang penting untuk meningkatkan efektifitas insulin. Jika klien diabete dengan gula darahtidak terkontrol akan mengakibatkan komplikasi lain, seperti kaki diabetes yangdisebabkan hipergilkemia pada klien DM sehingga terjadi neuropati dan kelainan pada pembuluh darah . Neuropati, baik motorik maupun autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudahterjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudahmerebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akanmemperumit pengelolaan kaki diabetes.

You might also like