You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kebanyakan gangguan Andrologi jarang dibahas sosial untuk alasan rasa malu, rasa bersalah karena andrologi ini berhubungan dengan privasi manusia. Bukan hanya itu saja tetapi juga karena lemahnya pengetahuan manusia tentang pentingnya menjaga alat vital dan kelainan andrologi. Selain itu tidak semua latihan kebugaran seksual dapat meningkatkan kebugaran seksual, misalnya latihan lompat katak, untuk otot paha dan panggul, dapat menyebabkan varikokel pada pria. Varikokel adalah pelebaran vena daerah skrotal, menyebabkan gangguan fungsi testis, sehingga kualitas sperma terganggu dan dapat menyebabkan ketidaksuburan / infertilitas pada pria sebesar 8 -23 %. Itu sebabnya latihan lompat katak untuk kebugaran fisik maupun kebugaran seksual tidak lagi dianjurkan. Berdasarkan fenomena itu kami membuat makalah ini agar pembaca mengetahui secara detail apa itu andrologi?. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 Apa itu Andrologi? Faktor apa saja yang mempengaruhi fertilitas pria? Apa bagian bagian spermatozoa? Apa perbedaan spermatozoa normal dan abnormal? Apa saja Kelainan seksual sering terjadi?

1.3 Tujuan 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 Mengetahui Pengertian Andrologi Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi fertilitas pria Mengetahui bagian-bagian dari sperma Mengetahui perbedaan spermatozoa normal dan abnormal Mengetahui Kelainan seksual sering terjadi

BAB II ISI 2.1 Pengertian 2.1.1 Pengertian Andrologi Secara Umum Andrologi merupakan disiplin ilmu baru yang khusus meneliti struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki, juga ilmu kedokteran yang memadukan ilmu dasar dan praktek klinis, dan beberapa disiplin ilmu yang saling infiltrasi. Penelitian andrologi termasuk penyakit alat vital pria, gangguan fungsi seksual pria, klimakterik pria, kesuburan pria serta pengaturannya, kemandulan pria, penyakit kelamin serta penyakit yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pria. 2.1.2 Pengertian Andrologi menurut para ahli Andrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu andros. Ilmuan Ginekologi Jerman, Profesor Harald Siebker pada tahun 1951 menggunakan kata itu, menekankan pentingnya penelitian atas fungsi reproduksi pria dan penyakit terkait. Dibandingkan dengan sejarah perkembangan ilmu kebidanan atau ginekologi yang telah berlangsung selama 100 tahun lebih, andrologi merupakan disiplin ilmu yang tergolong masih muda, namun tingkat kejangkitan dan kompelsitas penyakit pria sedikitpun tidak kalah dibanding penyakit wanita. Justru karena penelitian yang sistematis dan praktek klinik dalam jangka panjang, pencegahan dan pengobatan sebagian besar penyakit wanita sudah cenderung baku; akan tetapi banyak penyakit pria belum mengundang perhatian cukup dari dokter dan penderita, maupun masyarakat. Perhimpunan Andrologi Asosiasi Kedokteran Tiongkok didirikan pada tahun 1995. Dewasa ini, sejumlah rumah sakit di Tiongkok telah mendirikan poliklinik pria untuk secara sistematis mempelajari pencegahan dan pengobatan penyakit pria.

2.2 Faktor faktor yang memepengaruhi fertilitas pria A. Genetik/Keturunan Sindroma Klinefelter yang jumlah kromosomnya 47xxy sehingga jaringan interstil kurang menghasilkan Androgen. B. Anatomi Sistem Reproduksi Pria Untuk mempelajari Ilmu Andrologi diperlukan pengetahuan dasar tentang sistem reproduksi pria. Sistem Reproduksi pria terdiri dari sejumlah organ yang bekerja bersama untuk menghasilkan spermatozoa, untuk sampai ke saluran reproduksi wanita. Sel germinal haploid berasal dari testis berproses dan mencapai maturasinya pada saat mencapai penghentian sementara di epididimis, selanjutnya Vas deferens membawa spermatozoa dari epididimis ke ampula, di ampula, spermatozoa bercampur dengan cairan vesikula seminalis, dan terus berlanjut mengikuti kanal ejakulasi melalui prostat dan pada akhirnya bermuara ke uretra. Sel-sel germinal tersebut akan bercampur dengan cairan ejakulat dari kelenjar seks aksesori (vesikula seminalis, prostat & kelenjar Cowper), Selanjutnya pada saat ejakulasi sperma akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra penis. Seluruh sistem itu tergantung pada mekanisme neuro-endokrin melalui pengaturan dan kendali dari hipofisis dan hipotalamus. Pengetahuan tentang anatomi dan embriologi dari masing-masing komponen saluran reproduksi pria penting dalam mengembangkan pemahaman dasar dan sistem secara keseluruhan. Beberapa organ penting dalam sistem reproduksi pria adalah : 1. Testis Testis merupakan pusat dari sistem reproduksi pria, Organ ini pula yang menghasilkan sel germinal haploid melalui proses spermatogenesis, dan juga menghasilkan hormon androgen. Secara embriologis testis berasal dari gonad primitif pada permukaan medial mesonefros embrionik, pada minggu ketujuh perkembangan janin, terjadi proliferasi dari mesenkim yang akan memisahkan korda seks dari epitel selom, pada bulan keempat korda seks melekuk menjadi berbentuk U sehingga dapat beranastomosis untuk

membentuk rete testis. Pada fase ini sel kelamin primordial disebut sebagai pra-spermatogonium dan sel-sel epitel korda seks sebagai sel Sertoli. Jaringan mesenkim di dalam ruang interstisial tubulus menghasilkan sel Leydig yang merupakan sel penghasil androgen. Rete testis meluas ke jaringan dan akan beranastomosis dengan tubulus mesonefrik membentuk duktus eferen yang akan berhubungan dengan epididimis. Testis abdominal selanjutnya akan turun ke dalam skrotum, gangguan pada fase ini akan menyebabkan masalah pada fertilitas. Skrotum dibentuk dari epitel selom yang menembus dinding perut dan membuat ridge genital sebagai prosesus vaginalis. Selanjutnya terjadi proses pembentukan fasia dinding abdomen dari sel epitel, dari proses tersebut juga dibentuk fasia skrotum, pada fase ini testis berjalan turun di belakang prosesus vaginalis dan menutupi lapisan fasia testis pada setiap sisi, selanjutnya kulit di atasnya menonjol membentuk tonjolan genital, dan akan berdiferensiasi membentuk skrotum. 2. Epididimis Epididimis, vas deferens, dan vesikula seminalis berasal dari saluran mesonefrik (Kanal Wolffii). Pada awalnya dibentuk sebagai embrio awal sistem ekskretoris, sistem mesoneprik terdiri dari saluran longitudinal dan serangkaian cabang tubulus dari saluran yang menuju gonad. Meskipun sebagian besar akan desending, beberapa tubulus ini bertahan dan beranastomosis dengan pertemuan tubulus seminiferus (rete testis), membentuk duktus eferen (atau ductuli efferentes) melalui spermatozoa yang keluar dari testis. Bagian dari saluran mesonefrik yang terdekat dengan ductuli efferentes berelongasi, menjadi berbelit secara luas, dan membentuk epididimis. Oleh karena berasal dari satu saluran epididimis, tidak seperti testis, terdiri dari satu tubulus dimana semua spermatozoa harus dapat keluar. Epididimis bersama-sama dengan testis turun ke dalam skrotum. Fungsi epididimis testis adalah untuk mematangkan spermatozoa. 3. Vas deferens Bagian dari saluran mesonefrik memanjang dari ujung kaudal epididimis ke vesikula seminalis selanjutnya akan menebal dan berotot dan membentuk vas deferens (atau duktus deferens). Bagian dari saluran yang kearah distal vesikula seminalis dikenal sebagai saluran ejakulasi dan berada di dalam kelenjar prostat. Fungsi utama dari vas deferens dan duktus 4

ejakulasi adalah transportasi spermatozoa dewasa dan sekresi cairan vesikel seminalis ke uretra prostat. 4. mesonefrik, Vesikula seminalis dari distal epididimis. Fungsi vesikula seminalis Vesikula seminalis berkembang sebagai kantong luar dari saluran menyumbangkan sebagian besar volume cairan ejakulat. Sekresi vesikula seminalis kaya fruktosa dan prostaglandin. Sementara fruktosa bisa menjadi sumber energi yang penting bagi spermatozoa, peran prostaglandin tidak diketahui. Vesikula seminalis juga memproduksi hormon androgen yang tergantung pada sekret protein yang terlibat dalam pembekuan cepat dari ejakulat. 5. Prostat Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di atas diafragma urogenital. Lokasinya langsung di sebelah anterior rektum memungkinkan prostat akan teraba dan dapat dibiopsi dari rektum. Prostat muncul dari beberapa pasangan berbeda tubulus primitif yang berevaginasi dari uretra posterior. Setiap rangkaian tubulus berkembang menjadi lobus terpisah, yaitu lobus kanan, kiri dan lobus lateral, lobus tengah, dan yang sangat kecil lobus anterior dan posterior. Lobus terdiri dari alveoli, dilapisi dengan epitel sekretorik, yang mengalir melalui serangkaian konvergen tubulus ke uretra prostat. Sekresi prostat berkontribusi terhadap volume cairan ejakulasi. Sekresi mengandung seng yang tinggi konsentrasinya, asam sitrat dan kolin, fungsi zat-zat ini tidak diketahui. Prostat juga mengeluarkan beberapa protein termasuk asam fosfatase, seminin, plasminogen aktivator dan prostate specific antigen (PSA). Fungsi dan peran yang definitif dari kebanyakan cairan prostat tidak diketahui, meskipun ada pendapat yang menyatakan zatzat tersebut penting sebagai media bagi spermatozoa pada proses sebelum dan setelah ejakulasi. Misalnya saja plasminogen aktivator dan seminin adalah suatu protease yang berperan dalam proses liquification dari cairan ejakulat. Walaupun fungsi PSA tidak diketahui, tetapi peningkatan titer PSA dalam darah merupakan marker diagnostik hipertrofi prostat maligna atau karsinoma prostat.

6.

Penis

Penis berasal dari tuberkulum genital, perkembangannya dipengaruhi oleh hormon androgen yang dihasilkan oleh testis janin, pada fase ini sel-sel kelamin berproliferasi menyebabkan pemanjangan tuberkulum kearah glans penis. Uretra terbentuk dari lipatan uretra yang berelongasi kearah glans penis. Dalam penis dewasa uretra disekat oleh suatu membran dan berjalan kearah glans melalui diafragma urogenital, akhirnya uretra masuk kedalam struktur penis. Pada sisi lateral uretra terdapat dua struktur yang disebut korpus cavernosum dan berhubungan dengan pembuluh darah, pada keadaan kedua korpus terisi darah penis akan membesar dan tegang disebut sebagai ereksi penis. Mekanisme ereksi sangat kompleks dan terpengaruh pada banyak hal misalnya saja sejumlah gangguan klinis. Ereksi cukup penting untuk prose reproduksi, dan gangguan pada fungsi ereksi (disfungsi ereksi) merupakan masalah klinis yang menjadi perhatian dibidang Andrologi. 7. pria Seluruh sistem reproduksi pria dikendalikan oleh hormon-hormon untuk dapat berfungsi dengan semestinya. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar hipofisis untuk menghasilkan Gonadotropin Hormon (GH), Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). FSH sendiri mengendalikan proses spermatogenesis dan LH menstimulasi produksi androgen oleh sel Leydig testis. Testis memerlukan hormon testosteron untuk mempertahankan proses spermatogenesis dan organ-organ aksesori androgen tergantung pada fungsi sekretorik yang sesuai. Produksi LH diatur oleh mekanime umpan balik testosteron yang beredar di hipofisis dan hipotalamus. Sekresi FSH diatur oleh inhibin, sebuah peptida hormon yang dihasilkan oleh sel Sertoli, dan juga dengan mengedarkan testosteron. loop endokrin ini dikenal sebagai Sumbu Hipotalamus-Hipofisis-Testis. Selain kendali hormonal, organ reproduksi juga terpengaruh oleh kendali saraf simpatik dan parasimpatik. Hal ini terutama berlaku bagi fungsi ereksi 6 Endokrin dan saraf kendali atas saluran reproduksi

penis, yang berada di bawah kontrol parasimpatis, dan untuk ejakulasi, yang berada di bawah kontrol simpatik. C. Hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) FSH (follicle stimulating hormone) LH (luteinizing hormone) Testosteron (Androgen) Protein Regulator SHBG (sex hormone binding globulin) ABP (androgen binding protein) Keluhan dan gejala yang tampak pada penurunan hormon androgen Beberapa keluhan dan gejala yang sering muncul pada kekurangan hormon testosteron adalah : Rasa lemah, perubahan suasana hati, lekas marah, kurang dapat berkonsentrasi, menurunnya kekuatan otot atau tulang, dan berkurangnya minat seks, gejala tersebut dapat menjadi tanda penurunan kadar testosteron yang juga disebut sebagai defisiensi androgen. Dalam beberapa keadaan kadar testosteron pria turun sampai pada titik dimana perawatan memang diperlukan. Kunjungan ke dokter setempat untuk pemeriksaan kesehatan umum dan tes darah untuk menguji kadar hormon secara akurat dapat menjadi langkah pertama menuju suatu peningkatan kualitas hidup. Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pengobatan baik terhadap defisiensi androgen maupun terhadap penyebab yang melatar belakanginya. Manfaat terapi testosteron untuk laki-laki dengan defisiensi testosteron ini terbukti baik terutama bila dilakukan oleh dokter yang ahli dalam bidang andrologi, oleh karena bila muncul efek sampingnya akan dapat diketahui segera dan diatasi. Kekurangan androgen mempengaruhi pria dari segala usia dan dapat disebabkan oleh genetik atau kelainan medis lain maupun kerusakan pada testis, kelainan diatas juga dapat terjadi sebagai bagian dari proses penuaan. Tidak seperti wanita yang kadar estrogen turun dengan cepat ketika mereka memasuki menopause, kadar testosteron pria berkurang sedikit demi sedikit secara bertahap. Dan tidak semua pria terlalu terpengaruh oleh penurunan

kadar testosteron karena terdapat beberapa hal yang menjadi dasar dari insight mereka, beberapa pria karena terikat oleh kultur, budaya, adat, posisi dll seringkali tidak mengeluh apapun, oleh karena itu istilah-istilah seperti menopause laki-laki dan andropaus' seringkali tidak cocok. Penting untuk memahami bahwa menurunnya kadar testosteron juga dapat menjadi tanda dari banyak penyakit lainnya, dalam kasus ini testosteron rendah adalah "gejala" dari masalah kesehatan utama dan bukan penyebabnya, seperti misalnya obesitas dan depresi dapat menurunkan kadar testosteron. Terapi testosteron dilakukan bila terbukti terdapat defisiensi androgen dengan segala akibatnya, perawatan borderline atau pria dengan kadar testosteron normal juga dapat berisiko bagi kesehatan jantung dan prostat. D. Syaraf Pada syaraf libido seksual di atur oleh mekanisme saraf dalam hipotalamus. Selanjutnya neuron sensitive androgen berperan untuk ejakulasi yang di atur oleh saraf simpatis. Kegagalan ejakulasi dapat disebabkan kurangnya kontraksi vesika seminalis dan duktus deferens. E. Immunitas Menghasilkan antibodi terhadap sperma F. Kandungan Semen Fruktosa yang dikeluarkan oleh vesika seminalis berfungsi Asam sitrat , spermin, seminin, enzim pospatase asam, =>dihasilkan oleh prostat yang berfungsi untuk sebagai sumber energi spermatozoa dalam bergerak glukoronidase,lizosim, amylase Amilase menggumpalkan semen setelah ejakulasi Spermin => memberi bau khas Seminin=>untuk merombak (lysis) sehingga semen encer atau mengencerkan lendir cerviks betina. Enzim lain=> memelihara dan memberi nutrisi sperma di luar tubuh jantan

Prostaglandin=>sebagai penghasil vesikula seminalis dan prostat yang melancarkan pengangkutan sperma dalam saluran kelamin jantan dan betina dengan mengurangi gerakan uterus,vasodilatasi,merangsang kontraksi otot polos saluran kelamin jantan saat ejakulasi Elektrolit (Na,K,Zn,Mg)=>dihasilkan prostat dan vesikula seminalis dan memelihara PH plasma semen. Enzim pembuahan=>Hyaluronidase,neuroaminidase,protease=>sebagian di akrosom spermatozoa=>selama masih berupa ejakulat(belum mendapat reaksi dari saluran kelamin betina) Inhibitor=>Dihasilkan oleh kelenjar kelamin jantan dan terkandung dalam plasma semen Hormon testosterone,FSH,LH dari testis Zat lain=>Asam amino,lemak,=>dari testis,saluran,kelenjar 2.3 Bagian-Bagian Spermatozoa Kepala Merupakan bagian terbesar yang berisi inti,dua pertiga bagian depan inti diselaputi tutup akrosom yang berisi enzim untuk menembus dan memasuki ovum Ekor Dibagi atas leher, bagian tengah, bagian utama dan bagian ujung 2.4 Perbedaan Spermatozoa Normal dan Abnormal Bentuk Normal Sperma Morfologi yang terlihat pada mikroskop bukanlah morfologi dari spermatozoon hidup, tetapi citra yang kita buat. Citra ini tergantung pada beberapa faktor, seperti : spermiogenesis, transport sperma, pematangan, aging, lamanya di plasma semen, teknik pengecatan, fiksasi, pewarnaan maupun kualitas mikroskop yang dipergunakan. Pewarnaan dan pengecatan dengan kualitas tinggi sangat penting ketika melakukan morfologi sperma. Setiap spermatozoon tanpa cacat secara morfologi adalah normal, diluar itu adalah abnormal.

Evaluasi yang dilakukan meliputi : kepala, midpiece, dan ekor pada 200 spermatozoa. Kriteria morfologi sperma disebut normal bila Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar s/d 2/3 panjangnya. Midpiece : langsing (< lebar kepala), panjang 2x panjang kepala, dan berada dalam satu garis lengan sumbu panjang kepala. Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9 x panjang kepala. Istilah-istilah yang dipakai pada bentuk yang abnormal adalah : Makro : 25 % > kepala normal Mikro : 25 % < kepala normal Taper : kurus, lebar kepala yng normal, tidak jelas batas akrosom, memberi gambaran cerutu Piri : memberi gambaran tetesan air mata Amorf : Bentuk kepala yg ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas akrosom Round : bentuk kepala seperti lingkaran, tidak menunjukkan akrosom Piri : tidak jelas adanya kepala yg nyata, tampak midpiece dan ekor saja Cytoplasmic droplet: menempel pada kepala atau midpiece, lebih cerah Ekor abnormal : pendek / spiral / permukaan tidak halus / ganda Spermatozoa Abnormal Spermatozoa dapat berbentuk lain dari biasa,terdapat baik pada orang fertil maupun infertile. Ada batas minimum % abnormal terhadap normal Bentuk abnormal terjadi karena : gangguan dalam spermatogenesis karena faktor hormonal,nutrisi,obat,radiasi atau penyakit Bentuk sperma abnormal : kepala gapeng,kepala raksasa,kepala kecil,kepala dua,ekor pendek dll

10

2.5 Kelainan seksual sering terjadi A. Kesulitan Ereksi Banyak pria yang suatu saat sulit ereksi walau sudah terangsang, karena berbagai sebab, termasuk factor factor psikologis, fisik, atau kombinasi dari keduanya. Ada pria yang bisa berereksi dengan mastrubasi atau selama melakukan hubungan oralseks, namun tidak bisa melakukan hubungan secara wajar. Ada yang bisa ereksi dengan seorang wanita namun tak bisa pada wanita lainnya. Pelajari diagram ini bila anda merasa mulai sulit ereksi atau mempertahankan ereksi. B. Ejakulasi Dini Kadang kadang ejakulasi bisa terjadi sebelum diharapkan. Hal ini menjadi masalah hanya bila selalu terjadi sehingga mengecewakan kedua pihak atas singkatnya kegiatan seks mereka. Kecemasan yang sering menyertai ejakulasi dini cenderung memperburuk masalah, dan bisa membuat anda menghindari kegiatan seks, sehingga merenggangkan keharmonisan hubungan dengan pasangan anda. Namun kecenderungan ejakulasi dini umumnya lambat laun bisa diatasi dengan kesabaran, dan pertolongan sendiri. C. Ejakulasi lambat Pelajari diagram di bawah ini bila meskipun anda bisa ereksi namun tidak bisa ejakulasi selekas yang anda harapkan, atau bahkan sama sekali tak ejakulasi. Mungkin ada penyebab fisik atau emisional pada gangguan semacam ini. Apapun yang anda duga menjadi penyebabnya, bicarakan secara terbuka dengan pasangan anda, agar ia bisa membantu mengatasi masalah anda.

11

Ndahnya gairah seks sering Apakah gairah mengurangi seksual anda MULAI kemampuan amat kecil atau DISINI seorang pria untuk tak ada, baik YA ereksi atau secara umum mempertahankan atau pasangan anda saaat ini? Jika TIDAK, ereksi. Apakah Apakah hal Y kegagalan itu biasanya A ereksi ini terjadi pada hanya terjadi Jika IYA: awal sesekali? Kecemasan berkenalan? Apakah dan gugup kadang atas kadang anda TIDA pemikiran terbangun K berhubungan dalam seks dengan Jika keadaan TIDAK: Jika Iya, pasangan ereksi? Sesekali sulit Apakah anda baru, dan ereksi ini cukup cemas atas normal, dan melakukan kemampuan bisa terjadi bila hubungan sendiri, bisa sedang tidak seks? Jika IYA: Kecemasan menimbulkan ingin Jika tidak, adalah kegagalan penyebab melakukannya; Apakah anda yang cukup umum aereksi. mungkin sedang dalam kesulitan karena letih, meminum ereksi,, dan stress atau obat tertentu? kenyataan bahwa sebab lain. Jika IYA: obat anda sering obatan terbangun dalam tertentu keadaan ereksi terutama anti membuktikan bahwa depresan dan tak terdapat anti ancietas, gangguan fisik. Jika TIDAK: bisa periksakan ke menghilangka dokter bila n anda belum kemampuan berhasil ereksi. membuat diagnosa dari diagram ini. Diagram Kesulitan Ereksi

12

Diagram Ejakulasi Dini MULAI DISINI Apakah ini pengalaman seks pertama anda? Jika IYA, Kurang pengalaman biasa menimbulkan enjakulasi dini. Hamper semua pria mengalami kesulitan menahan orgasme dalam kegiatan seks mereka yang pertama. Hal itu akan segera hilang denagn waktu dan pengalaman.

YA

Apakah anda baru hendak mengenal pasangan anda lebih dekat?

Tida k Jika IYA, Gairah dan kecemasan ketika berhubungan dengan pasangan baru bisa menimbulkan ejakulasi dini. Setelah anda mengenalnya lebih dekat, mungkin masalah itu tak akan timbul kembali.

Jika TIDAK, Apakah pengalaman seks pertama anda dikejar waktu atau terganggu takut ketahuan?

T I D A K

Jika TIDAK, Apakah anda cemas tidak bisa memuaskan pasangan anda?

Jika IYA, Seks yang terburu buru atau yang dihantui perasaan bersalah atau takut ketahuan orang tua atau orang lain, bisa menimbilkan ejakulasi dini. Kecemasan penampilan menimbulkan dini. terhadap bisa ejakulasi

IYA

Periksa kedokter bila anda belum berhasil membuat diagnosa dari diagram ini atau anda tidak berhasil mengatasi diri sendiri.

13

Mulai di sini

Apakah anda mudah ber- ejakulasi dengan masturbasi atau bila pasangan anda merangsang anda dengan tangan?

Y A

Apakah anda sering melakukan metode KB pencabutan?

Apakah anda sedang meminum sejenis obat? JIKA IYA, Obat obat tertentu, terutama antidepresan dan antikecemasan, bisa memperlambat ejakulasi atau bahkan mencegahnya sama sekali

JIKA TIDAK, Apakah anda cemas tak dapat memuaskan pasangan anda?

JIKA IYA, Keterbiasaan menahan ejakulasi karena takut pasangan anda hamil, bisa membuat ejakulasi sulit dicapai. penasehat seks

JIKA TIDAK, Periksakan ke dokter bila anda belum berhasil membuat diagnose dari diagram ini.

Apakah usia anda sudah 50 tahun?

JIKA IYA, Mencemaskan kemampuan seks sendiri, bisa membuat anda sedemikian tegang hingga tak dapat ejakulasi. JIKA TIDAK, Kecemasan dan kekurang percayaan diri dalam hal seks bisa menimbulkan keluhan ini.

JIKA IYA, Kegagalan ejakulasi yang sesekali terjadi adalah biasa di usia ini

Diagram Ejakulasi Lambat

14

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ilmu Andrologi saat ini sudah berkembang dengan cukup maju baik di Dunia maupun di Indonesia, kemajuan dan perkembangan Andrologi banyak mendapat dukungan dari bidang spesialisasi ilmu kedokteran lain dan penelitian serta penemuan ilmiah mutakhir. Peran Andrologi dalam mengatasi masalah infertilitas pada pria saat ini cukup menggembirakan, dengan makin beragamnya jenis penatalaksanaan yang mampu dilakukan, walaupun masih tertinggal dibandingkan dengan Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dalam penatalaksanaan infertilitas pada wanita, tetapi pada praktek sehari-hari Ilmu Andrologi dan Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan berjalan secara simultan sehingga mampu memberi harapan bagi terlaksananya keinginan pasangan infertilitas dalam mendapatkan dambaannya untuk memiliki keturunan. Dalam upaya memahami Andrologi berkaitan dengan peranannya sebagai jembatan dalam menangani masalah infertilitas pada pria, dibutuhkan pengetahuan mendasar mengenai anatomi sistem reproduksi dan urogenital pria serta pengaruh kendali hormon yang berperan pada sistem reproduksi pria, pengetahuan singkat mengenai saluran reproduksi pria menunjukkan suatu sistem yang terintegrasi dengan sempurna, seluruh sistem dikelola oleh androgen yang disekresi oleh testis di bawah kendali hipofisis dan hipotalamus. Penting pula untuk diingat bahwa banyak dari struktur ini secara embriologis berbeda, karenanya bila terdapat kelainan / gangguan perkembangan maka akan mempengaruhi struktur dan fungsi organ tersebut dengan cara yang berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA 15

http://indonesian.cri.cn/1/2004/11/16/1@18980.htm http://www.kalbe.co.id/index.php/event/index/? mn=news&tipe=detail&detail=20113 http://klinikandrologi.blogspot.com/2008/07/morfologi-sperma-morfologiyang.html http://annahabayahan.blogspot.com/2010/04/apa-bagaimana-bila-priamandul.html Dr. Smith, Tony. 2004.Dokter Di rumah Anda.Jakarta: Dian Rakyat

16

You might also like