You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN

Pengertian Pantai

Pantai adalah tempat akumulasi sementara bahan rombakan sepanjang dan pada daerah kikisan gelombang ( wave cut). Bentukan pantai dapat berbeda-beda dari suatu tempat ketempat lainnya. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena adanya pengendapan yang berasal dari daratan atau laut, arus laut, ombak, dan tektonik. Yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan model pantai adalah gelombang (wave) dan arus (current), sedangkan gelombang pasanag surut sangat kecil pengaruhnya. Gelombang terbentuk karena adanya pergerakan dari angin. Dimana, besar kecilnya arah angin akan mempengaruhi pula terhadap besar kecilnya suatu gelombang. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan gelombang besar diantaranya seperti gempa bumi bawah laut, longsoran dasar laut, letusan gunung api dasar laut dapat menimbulkan gelombang besar yang disebut sebagai tsunami. Arus berbeda dengan gelombang. Arus mempunyai pergerakan menerus, sedangkan gelombang tidak. Dalam perkembangan selanjutnya, pantai dapat tererosi oleh gelombang dan arus dapat juga mengalami pelarutan serta korosi. Proses-Proses Alamiah Bentang alam pantai dikontrol oleh proses-proses alamiah yang bekerja secara terus-menerus. Pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam proses alamiah, yakni yang bersifat menghancurkan (dekstruktif), dan yang bersifat membangun dengan cara pengendapan (konstrukti). Di sekitar daerah pantai dapat terjadi proses akumulasi sedimen terutama di sekitar muara sungai. Akumulasi tersebut dikatakan dengan istilah delta. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dari erosi marin yakni : - Gelombang dan arus air laut - Influk material - Jenis batuan dan resistensinya - Kedalaman laut lepas pantai - Keterbukaan pantai terhadap ombak - Sifat strutur dari batuan tersebut - Stabilitas posisi garis pantai

BAB II KLASIFIKASI PANTAI

Jenis-Jenis Pantai Berdasarkan dari genesanya, garis pantai dapat di klasifikasikan menjadi 4 kelompok. Menerut Johnsons pembagian tersebut adalah sebagai berikut : a. Garis Pantai Tenggelam (submergence) Pantai ini terbentuk seakan-akan air laut menggenangi daratan. Pada awalnya, pantai jenis ini pantainya tidak mulus dengan banyak teluk-teluk tajam dan lembah tenggelam. Dasar laut mendalam secara tiba-tiba serta tidak teratur menggambarkan topografi lembah dan bukit-bukit lama. b. Garis Pantai Terangkat (emergence) Pantai yang terbentuk jika terjaadi pengangkatan daratan, sehingga terjadi kemunduran garis pantai. Pada awalnya pantai jenis ini mempunyai garis batas daratan-laut yang cenderung lurus. c. Garis Pantai Netral Pantai ini terbentuk karena terjadinya pengendapan aluvial, delta, dataran aluvial, dan dataran outwash merupakan ciri-ciri pantai netral. d. Garis Pantai Campuran (compound) Terbentuk oleh adanya pengangkatan dan penurunan. Pantai jenis ini dicirikan dengn banyaknya dataran pantai dan teluk-teluk. Pantai jenis ini merupakan pantai yang paling banyak terdapat di dunia, karena permukaan bumi yang dinamis menyebabkan terjadinya pengangkatan-penurunan yang terjadi berulang-ulang sepanjang sejarah geologi.

Gambar 2.1 Contoh Pantai di Indonesia Adapun contoh garis pantai di indonesia seperti tabel dibawah ini Nama Pantai Jenis Pantai Pantai Ayah Pantai Campuran Pantai Anyer Pantai Terangkat Tabel 2.2 Kesimpulan Klasifikasi pantai dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis yakni pantai terangkat, pantai tenggelam, pantai netral dan pantai campuran.

You might also like