You are on page 1of 4

Pendekatan Inovatif untuk Pengembangan Nilai-nilai Agama bagi Anak Taman Kanak-kanak

Program pengembangan nilai-nilai agama berbeda dengan pelaksanaan program pembelajaran kemampuan dasar lainnya. Pengembangan nilai-nilai agama berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinannya. Karena itu, diperlukan inovasi pengembangan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didik. Program kegiatan pembelajaran nilai-nilai agama yang paling tepat adalah : 1. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Rutin 2. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Terintegrasi 3. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Khusus

A. KAJIAN EMPIRIK
Untuk melaksanakan ketiga program tersebut ada beberapa persyaratan yang perlu dimiliki guru : mempelajari berbagai pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik, menyiapkan kurikulum yang komprehensif, dan adanya kesinambungan antara satu program pengembangan dengan program lainnya. Wujud dari penerapan ketiga pertimbangan itu adalah guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran nilai-nilai agama secara terpadu dalam penyampaian materi bidang kemampuan dasar umum (bahasa, daya piker, keterampilan, dan jasmani). Namun sangat disayangkan hingga saat ini kurikulum yang dijadikan acuan kita, masih belum secara tegas dan rinci menyajikan materi nilai-nilai keagamaan. Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak tahun 1994 hanya memberikan pedoman umum tentang penyelenggaraan pengembangan/pembelajaran kepribadian secara implisit, tanpa memberikan rincian materi dan target yang jelas. Akhirnya puncak persoalan itu membuahkan adanya ketidakseragaman dalam pencapaian target kompetensi standar nilainilai agama di Taman Kanak-kanak, penyajian materi pengembangan nila-nilai agama yang kurang tepat sasaran, penerapan metode yang tidak sesuai dengan perkembangan anak, dan mengakibatkan munculnya sikap anak yang seolah-olah kurang peduli dan tidak antusias dalam mengikuti program pengembangan tersebut karena terkesan terpaksa.

B. INOVASI PENGEMBANGAN
Menurut arti kamus (John M. Echols : 1995) Inovasi memiliki makna pembaharuan, perubahan (secara) baru. Jadi bila dihubungkan dengan masalah kurikulum, maka perlu adanya perubahan dan pembaharuan dalam penyusunan kurikulum. Sedangkan menurut M. Ansyar et. Al. (1993), inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu dan pada suatu jangka waktu tertentu, untuk menjawab masalah yang dihadapi. Adapun yang melatarbelakangi esensi inovasi dalam bidang pengmbangan pembelajaran adalah munculnya berbagai kendala dan kelemahan, serta kekuranglengkapan yang ada di lingkungan penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pihak praktisi pendidikan perlu melakukan inovasi. Itu berarti bahwa disain kurikulum dan pengembangan perlu diperbaharui untuk menjangkau kualitas lulusan yang diharapkan.

C. SUBSTANSI INOVASI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DI TAMAN KANAK-KANAK


Conny R. Semiawan (1995), memberi alternative inovasi dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, antara lain : 1. perlu adanya kurikulum terpadu (integrated curriculum) 2. perlu adanya pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learnig) 3. perlu adanya hari terpadu (integrated day) 1. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum) Dari segi konsep, Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak tahun 1994telah memenuhi kebutuhan anak dalam belajar sambil bermain di Taman Kanakkanak. Namun, untuk materi pengembangan nilai-nilai agama, hingga saat ini masih belum mencantum secara rinci dan pasti. Dalam pandangan kurikulum seyogianya hal tersebut harus ada dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh, serta antara satu tema atau kemampuan, dapat dihubungkan dengan teman atau kemampuan yang lainnya. 2. Pendekatan Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning) Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang dapat diterapkan pada saat penyampaian materi pelajaran kepada anak. Pendekatan ini menghendaki adanya kreativitas guru untuk menghubungkan satu tema yang sedang dipelajari dengan tema yang lain. Sehingga tanpa disadari anak akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. 3. Hari Terpadu (Integrated Day) Dari kenyataan yang terjadi di lapangan apa yang telah kita lakukan ketika membuat satuan kegiatan harian, pada prinsipnya telah menggambarkan adanya suatu program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak yang mengarah pada hari terpadu. Jadi, ketika kita merancang satuan kegiatan harian tersebut, materi nilai-nilai agama harus senantiasa mewarnai di setiap kegiatan yang guru dan anak akan lakukan.

Perencanaan Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan pada Anak Taman Kanak-kanak The Liang Gie (1972) mengartikan perencanaan sebagai suatu aktivitas yang menggambarkan (dimuka) hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari penyusunan perencanaan pengembangan pembelajaran meliputi : Guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system. Guru dapat menjajagi dan mengontrol seluruh proses belajar yang akan berlangsung/terjadi. Guru dapat meningkatkan kadar kreativitas anak. Guru dapat menggunakan media pembelajaran secara integral. Guru dapat menghindarkan diri dari lupa dan kebimbangan selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Anak didik dapat dipersiapkan terlebih dahulu untuk menerima dan mengkaji suatu bahan/materi pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar akan lebih lancar. Perencanaan pengembangan nilai-nilai agama pada anak taman kanak-kanak dapat disisipkan melalui pembuatan SKM Merupakan kajian analisis isi Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar yang diterjemahkan dalam bentuk format pengelompokan kemampuan dasar yang dihubungkan dengan tema-tema yang harus diajarkan kepada anak didik. Langkah-langkah pembuatan SKM: Hitunglah tanda ceklist yang ada pada setiap kemampuan yang ingin dicapai dari tema yang akan dibicarakan untuk pengembangan Kemampuan Dasar Anak, bahasa, daya pikir, keterampilan, dan jasmani. Membagi kemampuan yang diharapkan tersebut sesuai dengan jumlah pecan yang ada dari setiap tema yang dipilih Mendistribusikan kemampuan yang harus dikuasai anak dalam satu pekan untuk setiap sub tema, dengan memperhatikan kemampuan dan minat anak, serta bobot masing-masing kemampuan. Menuliskan nomor kode masing-masing kemampuan yang ada dalam GBPKB yang hendak dicapai setiap pecan untuk hari pertama dan seterusnya. Memilih dan menentukan kegiatan berdasarkan kemampuan yang ingin dicapai dan mengintegrasikan dengan materi nilai-nilai ajaran agama. Menuliskan seluruh sub tema yang dibicarakan secara ringkas. SKH Adalah rancangan kegiatan untuk satu hari yang merupakan penjabaran dari SKM yang harus diuraikan lebih lanjut oleh guru dan mengandung unsure kegiatan, waktu, kemampuan, media, metode, dan penilaian. Dilakukan melalui pembahasan tema yang diambil mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak sampai yang terjauh. Terdiri dari; Kegiatan Pembukaan. Merupakan kegiatan untuk pemanasan dan bersifat klasikal. Kegiatan Inti Merupakan pusat dari keaktifan dan kreatifitas anak waktu pengembangan, dan kemampuan social emosional anak. Kegiatan Istirahat/Makan. Kegiatan Penutup.. Kegiatan Istirahat/Makan.

You might also like