You are on page 1of 9

MODUL V Mata Kuliah : Kewarganegaraan Dosen : Dra. Eva Maulina.

MM

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Arti Warga Negara Secara umum warga berarti anggota, misalnya anggota keluarga, perkumpulan dan negara ( warga negara ). Warganegara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan (ius sanguinis), tempat kelahiran (ius soli), mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara yang bersangkutan. Adapun penduduk Indonesia adalah keseluruhan penghuni negara Kesatuan Republik Indonesia, baik yang warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia. Berkenaan engan warganegara, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengatur siapa saja yang termasuk warga negara Republik Indonesia. Dalam pasal 26 ayat (1) orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara. Ketentuan pasal ini dan penjelasannya menyatakan bahwa yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, peranakan Arab yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia serta disahkan dengan undang-undang. B. Asas Kewarganegaraan Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman yaitu :

a. Asas Kelahiran (Ius soli)


Asas kelahiran (Ius soli) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya bahwa seseorang lahir disuatu Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut, akan tetapi dengan tingginya mobilitas manusia maka diperlukan asas lain yang tidak hanya berpatokan pada kelahiran sebagai realitas bahwa orang tua yang memiliki status kewarganegaraan yang berbeda akan menjadi bermasalah jika kemudian orang tua tersebut melahirkan ditempat salah satu orang tuanya (misalnya di tempat ibunya). Jika asas ius soli ini tetap dipertahankan maka di anak tidak berhak untuk mendapatkan status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah maka muncul asas sanguinis.

b. Asas Keturunan (Ius sanguinis)


Asas keturunan (Ius sanguinis) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan. Jika suatu negara menganut sistem Ius sanguinis, maka seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara seperti Indonesia maka anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara Indonesia. c. Asas Perkawinan Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang memiliki asas kesatuan hukum, yaitu paradigma suami istri atau ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat dan bersatu. Di samping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat, karena suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak. Asas ini menghindari penyelundupan hukum, misalnya seorang yang berkewarganegaraan asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu negara dengan cara berpura-pura melakukan pernikahan dengan perempuan di negara tersebut setelah mendapat kewarganegaraan itu ia akan menceraikan isitrinya.

d. Unsur pewarganegaraan (naturalisasi)


Dalam naturalisasi ada yang bersifat aktif, yaitu seseorang yang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara. Sedangkan naturalisasi pasif, seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara atau tidak mau diberi status warga negara suatu negara, maka yang bersangkutan menggunakan hak repudiasi yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut. C. Problem Status Kewarganegaraan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Problem status kewarganegaraan seseorang apabila asas kewarnagenaraan di atas diterapkan secara tegas dalam sebuah negara akan mengakibatkan status kewarganegaraan seseorang sebagai berikut :

Apatride, yaitu seseorang tidak mendapat kewarganegaraan disebabkan

oleh orang tersebut lahir di sebuah negara yang menganut sistem ius sanguinis Bipatride, yaitu seseorang akan mendapat dua kewarganegaraan apabila

orang tersebut berasal dari orang tua yang mana negaranya menganut sistem sanguinis sedangkan dia lahir di suatu negara yang menganut asa ius soli

dua negara

Multipatride, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal diperbatasan antara Dalam rangka memecahkan prombem kewarganegaraan di atas setiap negara

memiliki peraturan sendiri-sendiri yang prinsip-prinsipnya bersifat universal sebagaimana dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 28D ayat (4) bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Oleh sebab itu Indonesia melalui UU No. 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia dinyatakan bahwa cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut : a. Karena kelahiran b. Karena pengangkatan c. Karena dikabulkan permohonan d. Karena pewarganegaraan e. Karana perkawinan f. Karena turut ayah dan ibu g. Karena pernyataan UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia Selama Indonesia merdeka telah berlaku cukup lama undang-undang kewarganegaraan Indonesia No. 62 tahun 1958 yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman yang harus dicabut dan diganti dengan UU No. 12 tahun 2006. beberapa hal yang prinsip dari UU No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI itu adalah : 1. Pengertian warga negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan /a tau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. Yang menjadi warga negara Indonesia adalah : a. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibunya WNI b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibunya WNA c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibuWNI, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut d. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI e. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI f. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau sebelum kawin g. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah ibunya Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 ini sudah menjadi kemudahan bagi wanita Indonesia kawin dengan WNA, disamping anaknya boleh menjadi WNI juga suaminya dapat ditarik menjadi WNI pula. Ancaman hukuman bagi petugas negara yang mencoba memperlambat dan menghalangi proses kewarganegaraan seseorang.

D. Hak dan Kewajiban warga negara menurut UUD 1945 Berdasarkan UUD 1945 hak dan kewajiban warganegara Indonesia, sebagai berikut : 1. Pasal 26 ayat (1) menjelaskan siapa warganegara. Yang menjadi warganegara adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undangundang sebagai warganegara. Hal-hal mengenai warganegara dan penduduk diatur dengan undang-undang (ayat 2) 2. Kesamaan penduduk dalam hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) menegaskan kesamaan kedudukan dalam hukum dan perintahan. Segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan danwajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualianya. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (ayat 2)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. Pasal 28 menegaskan kemerdekaan berserikat dan berkumul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagaimana ditetapkan dengan undang-undang 4. Kemerdekaan memeluk agama. Pasal 29 ayat (1) menyatakan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya Penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (2) menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan kepercayaan itu. Kebebasan memeluk agama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia karena kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat manusia sebagai mahluk ciptakan Tuhan. 5. Hak mendapat pendidikan. Pasal 31 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (ayat 2)

6. Kesejahteraan sosial. Pasal 33 mengatur kesejahteraan sosial, yaitu : pertama :


perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kedua, cabang-cabang yang penting bagi warga negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ketiga, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk besarnya kemakmuran rakyat. E. Hak dan Kewajiban Negara / Pemerintah Sebagaimana seorang warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban maka negara pun mempunyai hak dan kewajiban atas warga negara. Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban negara atau pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi : a. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban dan kesamaan bagi keseluruhan rakyat b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang mengusai hajat hidup orang banyak Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN sebesar-

c. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku 2. Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 (poin a, b, c, d) dan kewajiban negara menurut undangundang serta UUD meliputi: a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia b. Memajukan kesejahteraan umum c. Mencerdaskan kehidupan bangsa d. Ikut melaksanakan keteriban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial e. Negara f. menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk memeluk agama dan kepercayaannya Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar pendidikan nasional h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja negara dan belanja daerah i. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan bersatuan bangsa untuk kesejahteraan umat manusia j. Negara memajukan kebudayaan nilai budayanya. k. Negara l. menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional Negara menjamin cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak m. Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar o. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dang fasilitas pelayanan umum yang layak manusia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilaikemajuan peradaban serta g. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

F. Karakteristik warga negara yang bertanggung jawab Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali sebagai warga negara. Sejumlah sifat dan karakter warga negara Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab Sifat ini adalah sikap dan perilaku sopan santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. Bersikap kritis Sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat 3. Melakukan diskusi dan dialog Sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam menyelesaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog untuk pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi 4. Bersifat terbuka Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta terbuka, sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia 5. Rasional Sifat ini adalah pola dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran yang sehat 6. Adil Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat kemanusiaan 7. Jujur Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan akurat mencari kesamaan

Sedangkan karakteristik warga negara yang mandiri meliputi : 1. Memiliki kemandirian 2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga negara 3. menghormati martabat manusia dan kehormatan pribadi 4. berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun 5. mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bahan bacaan Modul V Azra, Azyumardi. 2003. Demokrasi Hak Asasi Manusia masyarakat Madani. Jakarta : Prenada Media Indonesia. UUD 1945 dan Amandemennya. Bandung: Fokus Media Malian, S. dan S Marjuki (editor0. 2003. Pendidikan Kewarganegaran dan Hak Asasi Manusia. UUI Press : Yogyakarta. Mansoer, Hamdan (Pnyt). 2002. Kapital Selekta Pendidikan Kewarganegaraan Bagian I. Jakarta : Depdiknas Pasha, Musthafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta; Citra Karsa Mandiri Soegito, A.T. 2005. Hak dan kewajiban warga negara (Makalah suscados PKn Desember 2005 di Jakarta. Jakarta : Dikti Soemarsono, S. dan H. Mansyur. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustama Utama : Jakarta. Soemiarno, 2005. Hak Asasi Manusia. Makalah yang disampaikan dalam kursus Calon Dosen Kewarganegaraan angkatan I, 12 23 Desember 2005, Dirjen Dikti Depdiknas, Jakarta.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Eva Maulina, MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

You might also like