You are on page 1of 8

Tembok TIAR TEMBOK TIAR | Inspirasi, cita, cinta dan harapan. Bersyukurlah kita masih dapat terus berjumpa.

Beranda Tentang Saya Bisnis Minggu, 26 Juni 2011 Makalah "Deteksi Dini Komplikasi Nifas 6 Minggu"

KELOMPOK 7: Astri Tugaslia Hadri Putri Srenggu Ratih Anjany Siti Hajrianti Winarty Olgha Widyastuti Rahayu D

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, atas berkat nikmat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami Kelompok VII dapat menyelesaikan Makalah Askeb IV Patologi yang berjudul Deteksi Dini Komplikasi dan Penyulit Masa Nifas 6 Minggu ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya kami mengharapkan saran dan kritiknya guna kesempurnaan makalah ini di masa

yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Palu, April 2011

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang b. Tujuan Bab II Pembahasan Bab III Pentup a. Kesimpulan b. Saran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian untuk mengenali secara dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas. Perlu pemantauan dalam masa nifas yang akan dijelaskan pada Bab II Pembahasan. B. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang deteksi dini pada masa nifas 6 minggu. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122). Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281). Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

Tujuan Asuhan Masa Nifas Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk : Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi seharihari.Memberikan pelayanan keluarga berencana.Mendapatkan kesehatan emosi. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain : Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.

Memberikan asuhan secara professional. Tahapan Masa Nifas Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu : Puerperium dini : Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. Puerperium intermedial : Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu. Remote puerperium : Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk : Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu: Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8 14 hari). Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36 42 hari). Pelayanan yang diberikan adalah : Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus). Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali , pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama. Pelayanan KB pasca salin

DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA 6 MINGGU POST PARTUM

POST PARTUM PSIKOSA Pengertian Post Partum Psikosa Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan. Penyebab Post Partum Psikosa Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa. Gejala Post Partum Psikosa Gejala yang sering terjadi adalah: 1. delusi 2. halusinasi 3. gangguan saat tidur 4. obsesi mengenai bayi Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat. Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian. Saran kepada penderita untuk: 1. beristirahat cukup 2. mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang 3. bergabung dengan orang-orang yang baru 4. bersikap fleksible 5. berbagi cerita dengan orang terdekat 6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis MASTITIS Penyebab: Payudara bengkak yg tidak disusukan dg adekwat Putting lecet sehingga pintu masuk kuman BH yg terlalu ketat

Nutrisi ibu jelek (anemi, kurang istirahat) Gejala: Bengkak, nyeri local / keseluruhan Kemerahan local / keseluruhan Payudara keras / merongkol Badan panas atau rasa sakit umum Manajemen: Menyusui diteruskan, ubah posisi menyusui Kompres hangat sebelum dan kompres dingin setelah disusukan/ payudara kosong Payudara yang terkena disusukan terlebih dulu Masase dan peras setelah menyusui Pakai baju / BH longgar Istirahat, cairan dan analgetik SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE DUCT) Penyebab: Saluran yang tidak efektif karena: Posisi dan tehnik yang salah sewaktu menyusui Hisapan yang kurang baik Tidak sering disusukan termasuk tidak disusukan Tekanan jari ibu, tidur atau baju waktu menyusui Pemakain BH yang ketat Stress dan kelelahan Sumbatan pada puting Komplikasi dari: putting lecet, payudara bengkak Gejala: o Benjolan terlihat jelas dan lunak o Nyeri, bengkak yang terlokalisir o Kadang meradang dan merasa tidak nyaman, panas Manajemen: Masase Kompres panas dingin secara bergantian Keluarkan ASI setelah menyusui bila masih terasa penuh Ubah posisi menyusui PAYUDARA BENGKAK (ENGORGMENT) Penyebab: Statis pembuluh darah dan limfe Tekanan intraduktal tek. Seluruh payudara

ASI tidak disusukan dengan adekwat Sumbatan pada duktus ( putting tdk dibersihkan dan BH ketat) Konsekwensi engorgment: Supply ASI Lecet putting Penyapihan dini Resiko mastitis Manajemen: Tujuan: kenyamanan ibu shg bisa terus memberika ASI dan produksi ASI Sering disusukan Gunakan BH yang menyangga dan sesuai Kompres dingin Kompres hangat atau diperas sebelum disusukan Analgetik ringan Tehnik menyusui yang baik Hindari nipple shield PUTTING SUSU LECET Merup. Masalah tersering ( 57 %) Penyebab: Kesalahan tehnik menyusui monoliasis/sariawan mulut bayi yg menular ke putting pemakain sabun, alcohol, krim atau zat iritan lain Bayi dg tali lidah (frenulum lingue) yang pendek menghentikan menyusu kurang hati-hati Manajemen: Susukan pada putting yg normal terlebih dahulu < frekensi dan lamanya menyusu pada putting yg lecet Tehnik menyusui yang benar pelembut putting dan anti infeksi Bekas ASI tdk perlu dibersihkan, cukup diangin-anginkan Hindari sabun, alcohol atau zat iritan lain Bubuhkan minyak lanolin atau minyak kelapa yg sudah dimasak k/p menghindari payudara penuh dan bayi tdk menyusu dg keras Sering menyusui beri nistatin

Periksa bayi apakah ada moniliasis

BENGKAK PADA KAKI Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi, dan mungkin lebih sering mengalaminya. Faktor predisposisi a. Obesitas b. Peningkatan umur maternal dan tingginya paritas c. Riwayat sebelumnya mendukung d. Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada keadaan pembuluh vena e. Anemia maternal f. Hipotermi atau penyakit jantung g. Endometritis h. Varicostitis

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Asuhan lanjutan Masa Nifas 6 Minggu mencakup tindakan-tindakan konseling serta deteksi dini bila terjadi kelainan-kelainan.

B.

Saran

Sebagai seorang bidan, kita harus melakukan kunjungan pada masa nifas karena pada masa ini terjadi banyak sekali komplikasi dan penyulit yang harus di deteksi secara dini.

You might also like