You are on page 1of 2

Azis Yudantoro Setiadi 10505244004 3B1

Berdasarkan hasil hitungan pada prinsip jarak optis pada theodolite yang telah dihitung, diperoleh bahwa d = ks + m, hasil ini adalah mengacu/merujuk (mereferensi) juga pada gambar sebelumnya, sedangkan pada gambar 1 diatas, ketentuan tersebut berubah menjadi :
l = k T1 L1 + m .................................... (1)1

Lihat

T1TM

: Cos = ___________________________________ + (T1M+L1M) = (TM+LM) Cos T1L1 = TLCos ...... (2)

L1LM:

Substitusi pers. (2) ke (1)

l = k TLCos + m atau l = ks Cos + m ...................... (3)

Pada

IMP

Cos =

=IM Cos ................. (4)

Padahal IP =d, M= l, maka pers. (4) menjadi : d = l Cos ............................... (5) Substitusi pers. (3) ke (5), diperoleh : d= (ks Cos + m ) Cos h=ks Cos2 + m Cos............. (6)
IMP =

, padahal MP= h, LM= l, maka h=l Sin.................................. (7)

Substitusi pers. (3) ke (7), diperoleh : h= (ks Cos + m )Sin =ks Sin Cos + mSin = ksSin2 + m Sin......................... (8) Untuk menghitung h pad pers. (8) dapat juga menggunakan fungsi trigonometri Tan. H AB = Ti + h - bt (untuk sudut vertikal positif) ........ (9) H AB = bt + h - Ti (untuk sudut vertikal negatif) ....... (10)

Dengan demikian hasil hitungan untuk memperoleh beda tinggi antara titik A dan B pada helling positif adalah dengan mensubstitusikan pers. (8) ke (9), yang diperoleh : Rumus untuk Hiperling Positif :

Rumus Untuk Hiperling Negatif:

You might also like