You are on page 1of 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) MUHAMMADIYAH PONTIANAK

MODUL PANDUAN PRAKTIKUM MAHASISWA

Mata Ajar

SISTEM PERSYARAFAN II
Koordinator: Ns. Kharisma Pratama, S.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2011-2012

PENUNTUN PRAKTIKUM PERAWATAN LUKA POST OPERASI KRANIOTOMI


I. PENGERTIAN Suatu tindakan keperawatan meliputi ganti balut dan mengangkat jahitan pada klien dengan luka post operasi kraniotomi. II. TUJUAN 1. 2. 3. 4. Menjaga luka dari trauma mekanik. Meningkatkan penyembuhan luka. Mencegah infeksi. Menilai proses penyembuhan luka.

III. PROSEDUR 1. Persiapan Alat a. Bak instrumen steril. b. Pinset anatomis steril 2 buah. c. Pinset cirrurgis 1 buah. d. Deppers steril. e. Gaas steril. f. Kom kecil steril 1 buah ( untuk tempat larutan NaCl 0,9% ). g. Lidi waten steril. h. Korentang dan tempatnya. i. Larutan NaCl 0,9% alkohol 70%. j. Nierbecken 2 buah ( satu kosong, satu berisi larutan klorin 1% ). k. Gunting plester. l. Plester / hipavik. m. Kantong plastik. n. Perlak dan alas. 2. Pelaksanaan a. Siapkan klien dan alat 1) Beritahu klien tujuan dan prosedur tindakan. 2) Jaga privasi klien 3) Posisikan klien senyaman mungkin. 4) Bebaskan / ekspose daerah luka. 5) Mencuci tangan. 6) Letakkan alat strategis, pasang perlak dan alas

b.

Buka balutan luar 1) Oles plester / hipavik dengan elkohol menggunakan lidi waten. 2) Buka plester / hipavik dengan pinset cirrurgis. Buang balutan kotor dengan tepat 1) Letakkan balutan luar di nierbecken kosong / kantong plastik. 2) Letakkan pinset cirrurgis didalam nierbecken berisi larutan klorin. Buka balutan dalam 1) Pergunakan pinset anatomis. 2) Ambil balutan dalam dan letakkan di nierbecken. 3) Kaji kondisi luka. Bersihkan luka 1) Ambil gaas steril. 2) Bersihkan luka dengan mengoles luka dengan larutan NaCl 0,9% dengan arah dari atas ke bawah dimulai dari tengah ( daerah luka ) dan dilanjutkan disisi-sisinya. 3) Atau dengan cara membersihkan satu sisi kemudian sisi yang lain. 4) Satu gaas untuk satu oles. 5) Kemudian ambil pinset anatomis yang kedua. 6) Ambil deppers dengan kedua pinset tersebut. 7) Tekan perlahan pada kedua sisi luka dengan arah dari atas ke bawah ( untuk mengetahui adanya eksudat / tidak ). Kaji kondisi luka Perhatikan keadaan luka, ukuran, penyatuan jaringan, keluaran, kelembaban dan nyeri. Berikan obat luka ( bila diindikasikan ) Berikan balutan steril 1) Tutup luka dengan gaas steril kering. 2) Pada luka basah tutup luka dengan gaas betadine, kemudian ditutup lagi dengan gaas steril kering. 3) Letakkan kedua pinset di nierbecken yang berisi larutan klorin. 4) Pasang plester / hipavik

c.

d.

e.

f.

g. h.

i.

Rapikan klien dan alat 1) Beritahu klien prosedur telah selesai dan perhatikan respon klien. 2) Kenakan kembali kain / pakaian klien. 3) Berikan posisi yang aman nyaman bagi klien.

j.

4) Bereskan alat-alat. 5) Mencuci tangan. Dokumentasikan tindakan keperawatan.

You might also like