You are on page 1of 2

Bertanya, Kenapa Takut?

Dalam setiap kesempatan bertemu dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, setelah menjelaskan materi pembelajaran saya selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Bagi saya, pertanyaan dari siswa menunjukkan bahwa siswa memperhatikan materi yang saya sampaikan sekaligus memberi sedikit gambaran kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Untuk beberapa kelas, saya cukup puas karena ada beberapa siswa yang bertanya. Meski terkadang pertanyaan yang mereka sampaikan tidak ada kaitannya dengan materi pelajaran yang saya sampaikan saat itu, saya selalu berusaha menjawab pertanyaan dari siswa karena saya tidak ingin membatasi keingintahuan siswa terhadap sesuatu. Sayangnya pada beberapa kelas saya tidak menemukan satu pun siswa yang mau bertanya meski sudah berulangkali saya beri kesempatan dan motivasi untuk bertanya. Mengapa?? Sekian detik setelah saya memberikan kesempatan bertanya pada siswa dan tidak ada satu pun siswa yang bertanya, saya selalu memperhatikan ekspresi wajah mereka. Saya yakin ada banyak pertanyaan di kepala mereka, tetapi kenapa tak ada satu pun yang mengungkapkan pertanyaannya? Saat saya tanyakan kejelasan dari materi yang saya sampaikan, mereka pun hanya menjawab bersama : jelaass Meski setelah beberapa saat saya tanyakan beberapa hal untuk materi yang baru saja saya sampaikan tak ada satu pun yang bersuara. Heran? Bingung? Putus asa? Pasti! Saya hampir frustasi saat menghadapi kelas yang seperti itu, pasif. Akhirnya dalam sesi pembelajaran saat itu saya membiarkan siswa beraktifitas seperti rencana kegiatan pembelajaran yang saya tuangkan dalam RPP tanpa pertanyaan, dan dipastikan saat itu diskusi kelompok dan kelas menjadi tidak maksimal. Saat itu kepala saya penuh dengan pertanyaan.. mengapa??? Akhirnya diakhir pembelajaran saya memberikan pertanyaan untuk menggali beberapa alasan mengapa siswa tidak berani mengungkapkan pendapat atau bertanya dalam pembelajaran. Ada beberapa alasan yang membuat siswa enggan atau tidak berani bertanya, diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4. Takut dianggap bodoh atau ditertawakan teman. Takut disuruh maju menyelesaikan soal ke depan oleh guru. Takut jika diminta menjelaskan ulang materi yang baru saja disampaikan oleh guru. Tidak membaca materi pelajaran atau kurang memperhatikan guru saat pelajaran sehingga sama sekali tidak paham materi yang akan ditanyakan. 5. Takut mengemukakan pendapat karena bingung cara menyampaikannya (tidak dapat berbahasa dengan baik). 6. Ada guru yang marah saat siswa bertanya sesuatu di kelas.

Dari beberapa alasan tersebut menunjukkan bahwa peran guru sebagai pengelola kelas sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Guru seharusnya tidak sekedar menyampaikan materi tetapi juga perlu melakukan pendekatan pada siswa serta menumbuhkan motivasi pada siswa untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah : 1. Memilih cara dan metode mengajar yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan keadaan siswa termasuk memperhatikan penampilan. 2. Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehingga siswa paham betul apa yang harus dikuasai dari kegiatan pembelajaran. 3. Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa. 4. Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok. Pancing siswa yang pasir untuk aktif dalam kegiatan kelompok. 5. Selalu melakukan evaluasi dan informasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya. 6. Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah. 7. Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut. 8. Berikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Misalnya pujian, penghargaan atau hadiah bagi siswa/kelompok yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik. 9. Tanamkan pada siswa bahwa bertanya tidak menunjukkan sebuah ketidakmampuan, tetapi sebuah kemampuan untuk mengatasi ketidaktahuan akan sesuatu. Dengan melakukan hal tersebut di atas, ternyata dapat meningkatkan motivasi siswa untuk bertanya saat proses pembelajaran setidaknya siswa yang semula diam saat diberi kesempatan bertanya mulai berani bertanya. Dan sebagai seorang guru, kita harus bijak untuk menghargai dan menjawab pertanyaan mereka.
http://sukasains.com/tulisanku/bertanya-kenapa-takut/ sukajiyah

You might also like