You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH

FILSAFAT DAN LOGIKA


Berpikir Kreatif Dan Inovatif Dalam Berwirausaha

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung 2011

Kelompok 5
Fetria Sari (092050219) Nadia A. Putri (102050246) Apriyandi (102050043) Rizki Alfarizi (092050110)

BAB I Pendahuluan
Setiap pengusaha dituntut untuk selalu memiliki kreativitas tinggi dan inovasi baru. Banyak sekali contoh yang menunjukan bahwa kreativitas dan inovasi merupakan salah satu faktor penting, walaupun bukan satu-satunya faktor yang bisa membawa seseorang menjadi pengusaha sukses. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang. Proses berfikir kreatif dan bertindak inovatif merupkana nilai tambah dan sumber peluang bagi pengusaha .

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pada era globalisasi ini persaingan dalam segala bidang semakin ketat. Apalagi dalam dunia ekonomi dan bisnis, semakin hari persaingan menjadi semakin ketat. Tidak ada cara lain untuk bertahan dan memenangkan persaingan kecuali dengan mengembangkan sikap kreatif dan inovatif. dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita akan menjadi beda dengan yang lain, menjadi unik dan akan berpotensi menjadi yang terdepan dalam persaingan bisnis dan usaha yang semakin ketat. Sikap kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun tidak semua orang mampu mengembangkannya. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif diperlukan suatu kesungguhan dan ketekunan. Namun kesungguhan dan ketekunan saja tidaklah cukup, diperlukan juga tips, trik dan tutorial bagaimana mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dari orang orang yang memang ahli di bidang pengembangan diri.

BAB II Isi Pembahasan


Kreatif dan Inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian. Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi. Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.

Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis. Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalir seperti air. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan.

Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu: 1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif. Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti. 2. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari. Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. 3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada dalam pasar yang benar-benar berbeda. Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian. 4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan. Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari! 5. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda.

Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba. 6. Dengarkan orang lain. Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita. 7. Dengarkan apa kata pelanggan. Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya. 8. Berbicara dengan anak kecil. Anak-anak tidak membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga. 9. Simpan kotak mainan di kantor Anda. Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.

10. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas. Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita. 11. Luangkan waktu Anda. Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara, baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha. Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha "look at old and think something new or different". Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Inovatif

adalah kreativitas

yang diterjemahkan menjadi

sesuatu

yang dapat

diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Sifat inovasi dapat ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu kerja keras, terobosan, dan kaizen (perbaikan terus-menerus).

Inovatif Atau Kreatif

Perbedaan kreatif dan inovatif secara singkat dapat di paparkan sebagai berikut: KREATIF = Memiliki daya cipta / INOVATIF = Berdaya perubahan berdaya cipta 1. Menciptakan sesuatu yang berbeda 1. Menciptakan sesuatu yang belum dari yang lain. 2. ada menjadi ada. Pembaharuan / menciptakan Menghubungkan ide ide / hal 2. hal yang tadinya tidak berhubungan.

sesuatu yang sama sekali berbeda.

Contoh ide kreatif: grup 2 tang Contoh Inovasi: Alm, tri utomo menghasilkan dengan produk air putih mengemas air putih dalam kemasan yang plastik yang di beri merek aqua.

kemasan

plastik

berbeda (tutup anti tumpah)

Ada yang bilang bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan karya seni tertutup, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Pada goresan kuas yang keberapakah, lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati oleh para penikmat seni/lukisan. Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menarik konsumen dengan berbagai cara, antara lain bila konsumen membeli 2 buah produk akan mendapat 1 produk tambahan, menberi duiskon (bila membeli dalam jumlah banyak maupun diskon harga bila membeli dengan cara tunai). menurunkan harga produk atau jasa, gratis bagi pembeli perfana sampai pembeli ke 5, atau pembeli mendapat potongan 50% dan lain sebagainya.

Fungsi kreatifitas Menyadari peran fungsi kreatifitas dalam proses inovatif merupakan hal yang penting. Kreatifitas adalah pembangkitkan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efesiensi pada suatu system.

Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan , yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang di gunakan dapat bervariasi.

Sifat proses kreatif Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif pada tingkat tertentu. Tetapi orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif daripada orang lain. Misal nya, dalam bidang seni dan olah raga. Hal yang sama juga dapat dialami oleh orang orang yang dididik dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreatifitas. Mereka telah diajari untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena mereka tidk dikembangkan secara positif dan jika mereka menjadi kreatif mereka harus belajar cara menimplementasikan proses kreatif. Tahapan - tahapan dalam proses kreatif, para ahli sependapat bahwa mengenai sifat umum dan hubungan di antara tahapan tahapan ini, meskipun mereka menyebutkan dengan sebutan yang berbeda beda. Mereka juga sependapat bahwa tahapan tahapan ini tidak selalu menjadi dengan tata urutan yang sama untuk tahap aktifitas kreatif. Berikut disajikan uraian tahapan tahapan tersebut:

Latar belakang atau akumulasi pengetahuan. Kreasi yang berhasil biasanya didahului dengan penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi membaca, percakapan dengan orang lain yang bekerja dalam bidangnya, mengikuti pertemuan profesional dan lokakarya. Kadang kadang masih ditambahi dengan penelitian atas bidang pengetahuan baik yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan informasi yang di perlukan. Eksplorasi ini memberikan perspektif pada persoalan yang di cari pemecahnnya, dan mempunyai arti tertentu bagi wirausahawan yang memerlukan pemahaman dasar atas semua aspek pengembangan suatu produk baru. Beberapa cara untuk mengembangkan daya pikir kreatif dapat disebutkan sebagai berikut:

Membaca informasi tentang berbagai hal. Menjadi anggota perhimpunan profesional. Mengikuti rapat dan seminar profesional. Membicarakan subjek yang diminati dengan setiap orang.

Mengamati majalah, syrat kabar, jurnal untuk mencari artikel yang berhubungan dengan subjek yang di minati.

Mencatat setiap informasi yang berguna. Menaruh perhatian pada setiap sesuatu

Ciri ciri orang kreatif Banyak orang cenderung beranggapan bahwa kreatifitas hanya dimiliki orang mereka yang jenius. Sebenarnya kreatifitas banyak di jumpai pada orang biasa yang tidak tergolong jenius. Ciri ciri orang yang kreatif dapat di sebutkan sebagai berikut: 1. Cerdas. Kreatifitas tidak berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan yang luar biasa. 2. Memiliki citra diri yang positif. 3. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang lain. 4. Termotivasi oleh permasalahan yang menantang. 5. Menghargai kemandirian dan tidak tergantung pada persetujuan kelompok. 6. Lebih peduli pada arti dan implikasi suatu problem daripada terhadap rincian yang rumit.

Lingkungan kreatif Kreatifitas dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang tepat. Tidak ada perusahaan yang mempunyai manajer dan pemilik yang kreatif jika lingkungan yang mendukung berkembangnya kreatifitas tidak terbentuk. Ciri ciri lingkungan kreatif adalah sebagai berikut : 1. Manajemen yang dapat memberikan kepercayaan kepada karyawan tanpa melakukan pengawasan yang berlebihan. 2. Saluran komunikasi yang baik dari pihak luar. 3. kepribadian yang bervariasi. 4. kesediaan menerima perubahan. 5. kesenangan mencoba ide baru. 6. Rasa takut yang tidak berlebihan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan. 7. Seleksi dan promosi karyawan berdasarkan prestasi. 8. Penerapan teknik yang menumbuhkan ide dengan anjuran dan tukar pikiran.

9. Sumber daya pembiayaan,manajerial, personel, dan waktu yang memadai untuk mencapai sasaran.

C.

Hambatan Dalam Berpikir Kreatif

1.

Hambatan Yang Dibuat Sendiri Pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1 = 2, apabila ada jawaban yang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh.

2.

Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan/menerima apa adanya, misalnya seperti berikut: a. b. Terpaku pada apa yang sering dilihat/dialami selama ini. Tidak mau keluar dari kemapanan atau batasan-batasan yang ada serta tidak mau keluar

dari bingkai-bingkai atau batasan yang ada sebelumnya. c. Terpaku pada aturan-aturan, budaya, dan batasan-batasan baku yang telah

membelenggu.

3. a. b.

Hambatan Jawaban Tunggal Dan Tepat Kita menyukai rasa aman dan sesuatu yang pasti-pasti saja. Kita seringkali memutuskan sesuatu dengan sangat cepat tanpa berpikir panjang.

4. a.

Mengevaluasi Terlalu Cepat. Ingin dianggap pintar/cerdas sehingga seringkali kita mengevaluasi sesuatu dengan

cepat dan mengambil keputusan juga dengan cepat (lebih cepat lebih baik). b. Terlalu cepat menyalahkan orang lain sehingga seringkali kita menganggap bahwa diri

kita sendiri adalah benar dan cenderung menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Misalnya: Apabila ada teman yang membrikan atau menyampaikan ide/pendapat, maka seringlkali ide/pendapat tersebut kita anggap tidak berguna tanpa berpikir lebih lama lagi.

5. a.

Takut Dianggap Bodoh. Tidak berani mengeluarkan ide/pendapat yang sebenarnya sudah dipikirkan dan ada

dalam benak pikirannya, tetapi tidak berani untuk menyampaikanya didepan umum. b. Tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam pikirannya adalah ide yang sesungguhnya

memang benar.

Misalnya: Ide memasang iklan dibodi bus atau kendaraan umum ataupun di mobil. dahulu, orang yang memberikan ide itu ditertawakan dan tidak diterima bahkan ditolak oleh banyak pihak. akan tetapi, sekarang ide tersebut banyak dipakai oleh berbagai perusahaan, baik besar maupuun kecil. bayangkan bila mobil atau kendaraan umum yang dipasangi iklan mengalami tabrakan, mogok, atau terbalik diselokan, dijurang, sungai, atau ditengah jalan protocol dan tidak segera di efakuasi, maka berapa pasang mata yang bisa melihat atau menyimak dan tidak sengaja membaca iklan dibodi kendaraan tersebut.

D.

Persyaratan Berpikir Kreatif

1.

Perlu

Persiapan.

Pendidikan

formal

dan

informal

mengenai

interpreineurship

(berkewirausahaan) 2. 3. 4. 5. Usaha. Kumpulkan sebanyak mungkin ide, jangan di evaluasi terlebih dahulu. Inkubasi. Menggabungkan ide-ide yang sudah ada sehingga muncul ide atau embrio baru. Pengertian. Memahami persoalan/permasalahan secara mendalam. Evaluasi. Pilih yang terbaik dari segi biaya, hukum, dan sebagainya.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas, berat berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) sedangkan inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things). Kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena memiliki objek, konsep, teori, dan metode ilmiah.

BAB III Kesimpulan


Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan, dan pengalaman. dan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah Faktor Lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreatifitas dan Proses Pemicu.

1. Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang. 2. Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru. 3. Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis.

Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif pada tingkat tertentu bagi wirausahawan harus sudah siap mintal secara total, dan adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis. dan adanya visi untuk mencapai tujuan. Sehingga Wirausahawan harus juga memiliki sifat yang kreatif dan inovatif supaya mengembangkan usahanya dan dapat menarik konsumen dengan suatu ide ide yang baru dan di sukai konsumen.

You might also like