You are on page 1of 7

Pengertian

1. Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang ditopang paling tidak tiga kali dimensi laterial terkecil (Dipohisodo,1994). Kolom merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Kolom beton (tiang beton) adalah beton bertulang yang diletakkan dengan posisi vertikal. Kolom berfungsi sebagai pengikat pasangan dindng bata dan penerus beban dari atas menuju sloof yang kemudian diterima oleh pondasi. Seperti kita ketahui bahwa kolom adalah bagian dari struktur atas dalam posisi vertical yang berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding bata dan meneruskan beban diatasnya. Sedangkan komponen struktur yang menahan beban aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi dengan dimensi lateral terkecil kurang dari tiga dinamakan pedestal. Sebagian dari suatu kerangka bangunan dengan fungsi dan peran seperti tersebut. Kolom menempati posisi penting di dalam sistem struktur bangunan.

Kegagalan kolom akan berakibat langsung akan runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan dengannya atau bahkan merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur suatu bangunan. Pada umumnya kegagalan atau keruntuhan komponen tekan tidak diawali dengan tanda peringatan yang jelas, bersifat mendadak. Oleh karena itu, dalam merencanakan struktur kolom harus diperhitungkan secara cermat dengan memberikan cadangan kekuatan lebih tinggi daripada untuk komponen struktur lainnya. Bentuk dan susunan tulangan pada kolom dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : 1) 2) 3) Kolom segi empat atau bujur sangkar dengan tulangan memanjang dan sengkang. Kolom bundar dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral sengkang atau lateral. Kolom komposit yang terdiri atas beton dan profil baja atau pipa. Structural di dalamnya dengan/tanpa

diberi tulangan pokok memanjang.

2.

Balok

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban. Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut

mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996). Untuk menjadi penyaluran gaya yang baik di dalam balok, maka di daerah momen lapangan dan momen tumpuan maksimum dianjurkan supaya antara batang tulangan utama tidak melebihi 150 mm. Bila momen di suatu tempat menurun, jarak batas ini dapat digandakan menjadi 300 mm. Oleh karena itu, dalam sebuah penampang balok persegi setidaknya harus terdapat empat batang tulangan dipasang pada tiap sudut penampang, batang-batang disudut ini dan yang membentang sepanjang balok dilingkari oleh sekang-sekang. Agar mendapatkan kekakuan secukupnya bagi sengkang tulangan dianjurkan agar menggunakan batang-batang yang diameternya tidak kurang dari 6 mm.

Persyaratan balok menurut PBBI 1971.N.I - 2 hal. 91 sebagai berikut : 1) Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang bersih. Tinggi balok harus dipilih

sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang dipilih. 2) Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang tulangan untuk balok tidak boleh

diambil kurang dari 12 mm. Sedapat mungkin harus dihindarkan pemasangan tulangan balok dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus. 3) 4) Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari penampang. Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang sampingnya harus dipasang tulangan

samping dengan luas minimum 10% dari luas tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan tersebut tidak boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan 6 mm pada jenis baja keras. 5) Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak boleh diambil lebih dari 30 cm,

sedangkan dibagian balok sengkang-sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang tersebut tidak boleh diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter batang sengkang tidak boleh diambil kurang dari 6 mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.

3.

Pelat

Pelat beton bertulang merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya mempunyai arah horizontal dengan permukaan bawah dan atasnya sejajar atau mendekati sejajar. Pelat beton bertulang direncanakan untuk memikul beban yang merata yang bekerja pada seluruh luas permukaannya. Pelat biasanya ditumpu oleh gelagar atau balok bertulang dan biasanya pelat dicor menjadi satu kesatuan dengan gelagar tersebut. Tulangan-tulangan baja pada pelat biasanya dipasang sejajar dengan permukaan pelat. Batang-batang baja lurus dapat dipakai sebagai tulangan walaupun pada pelat-pelat menerus batang-

batang baja bawah seringkali dibengkokkan ke atas untuk memikul momen-momen negatif yang bekerja pada perekatan. Persyaratan pelat menurut PBBI 1971.N.I.- 2 hal.89 sebagai berikut : 1) pelat-pelat dimana tulangan pokoknya hanya berjalan dalam satu arah maka tegak lurus pada tulangan

pokok tersebut harus dipasang tulangan pembagi. 2) Pada pelat-pelat yang dicor setempat, diameter dari batang tulangan pokok dari jenis baja lunak dan baja

sedang harus diambil minimum 8 mm dan dari tulangan pembagi minimum diameter 6 mm. Pada penggunaan batang tulangan dari jenis baja keras, diameter dari batang tulangan pokok diambil minimum 5 mm dan dari tulangan pembagi minimum 4 mm.

( Sumber : http://chalieggazalih.blogspot.com/2012/03/penjelasan-kolom-balok-dan-pelat.html )

4. Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.

5. Pondasi
Fondasi adalah suatu bagian dari bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, dan berfungsi pendistribusi beban bangunan ke tanah. Fondasi biasanya memanjang hingga bawah tanah.

6. Pilecap
Pile cap di gunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur di atasnya yaitu te beam dan slab Langkah pelaksanaan pile cap sebagai berikut: 1. Setelah galian tanah mencapai elevasi yang di tentukan, maka tiang pile atau pancang di potong dan dilebihkan besi stek untuk pengikatan struktural dan di sisakan beton setinggi 7.5 cm untuk selimut beton. 2. 3. Pembuatan lantai kerja setebal 5 cm Meletakan pembesian pile cap yang sudah di pabrikasi.

4. Memasang bekisting batako untuk memberi bentuk pile cap dan memisahkan beton dengan tanah. 5. 6. Merangkai dengan pembesian tea beam dan slab agar menjadi satu kesatuan. Pengecoran yang di lakukan bersamaan antara tea beam dan pile cap.

(Sumber: http://www.ilmusipil.com/pile-cap-dan-tea-beam)

7. Tiebeam

Tea beam adalah balok yang terletak atau bertumpu pada permukaan tanah. Tea beam biasanya di gunakan untuk menghubungkan antara pile cap yang satu dengan pile cap yang lainya, tea beam juga berfungsi untuk menopang slab atau plat lantai yang berhubungan langsung dengan permukaan tanah. langkah pengerjaan tea beam hampir sama dengan pile cap. (Sumber: http://www.ilmusipil.com/pile-cap-dan-tea-beam) 8. Rangka Atap Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau kudakuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kudakuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kudakuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. (Sumber :

http://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/pengertian-struktur-konstruksi-

atap.html )

Fungsi
1. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan

meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.

2. Balok

3. Pelat Lantai Fungsi umum pelat lantai : - memisahkan ruang bawah dengan ruang atas - sebagai tempat berpijak penghuni di atas lantai - mendukung dinding batas yang tidak menerus ke bawah - memindahkan beban-beban pada dinding - menambah kemantapan bangunan dengan membentuk satu kesatuan bersama dengan dinding - mencegah perambatan gema suara dan meredam pantulan suara - isolasi terhadap pertukaran temperatur - menyebarkan jumlah beban pada luas yang lebih besar

Jenis tangga berdasarkan fungsi


4. Tangga dapat bersifat umum ataupun memiliki fungsi-fungsi tertentu. Tangga dapat bersifat
pasif ataupun aktif bergerak dengan menggunakan sistem mekanis. Jenis tangga mekanis juga dikenal dengan nama eskalator dan umumnya digunakan pada bangunan-bangunan publik dengan tujuan mempercepat arus transportasi vertikal antar lantai bangunan.

fungsi pondasi 5. Pondasi dari suatu bangunan khususnya pada bangunan gedung adalah suatu konstruksi dari bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah atas bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah berfungsi meneruskan beban atau gaya di atasnya dan termasuk berat pondasi ke tanah di bawahnya.

Secara umum, pondasi tiang adalah elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban kepada tanah, baik beban dalam arah vertical maupunhorizontal. Namun demikian fungsi pondasi tiang lebih dari itu dan penerapannya untuk masalah-masalah lain cukup banyak, diantaranya:

Untuk memikul beban-beban dari struktur atas; Untuk menahan gaya angkat (up-lift force); Untuk memadatkan tanah pasiran dengan cara penggetaran. Tiang ini kemudian ditarik lagi; Untuk mengurangi penurunan; Untuk memperkaku tanah di bawah pondasi mesin, mengurangiamplitude getaran dan frekuensi alamiah dari system; Untuk memberikan tambahan faktor keamanan, khususnya pada kaki jembatan yang dikhawatirkan mengalami erosi; Untuk menahan longsoran atau sebagai soldier piles.
( Sumber : http://pengantarsipil.blogspot.com/2011/10/fungsi-pondasi-tiang.html)

6. Pile cap
Poer/ Pile Cap, dimana pile cap ini berfungsi menahan gaya vertikal dan momen dari kolom untuk selanjutnya ditransfer ke tiang pancang.
7.

Tie Beam Tie Beam, di mana fungsi Tie Beam pada pondasi adalah : Tie beam merupakan balok pengikat antar pile cap Meratakan gaya beban bangunan Bila ada penurunan pada bagian bangunan, maka penurunan akan sama. Peningkatan kekakuan antar poer

8. Rangka Atap

SLOOF engertian Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas pondasi bangunan, demikian sebuah sumber menyebutkan. Sloof beton berfungsi sebagai perata

You might also like