You are on page 1of 52

VAGINA SEMPIT ABG SMPSHARE403 Posted on March 13, 2012 by kumpulanceritadewasa.

info Cerita ngerasain memek sempit pink gadis smp Pernah terpikir gak ngerasaain memek abg smp?, bagimana rasanya ngelonin tubuh putih mulus Cewek SMP perawan? Tak terbayangkan olehku begitu nikmatnya berhubungan seks dengan gadis SMP yang masih perawan dan bermeki memerah mudah yang masih sempit. Ingin tau kisahnya, simak cerita ngesex bareng anak smp hot dibawah ini: Sekian lama aku berteman tak disangka dan diduga diapun mengutarakan maksud dan tujuannya mengajak berteman aku dahalulu karena dia ingin mengenal aku lebih jauh, Bila aku tak jawab,mungkin aku dikira sombong, setelah aku berpikir panjang dengan berbagai pertimbangan keputusan akhirnya aku pilihAku menerima jadi pacarnya singkat dan penuh malu aku kirim Smsuntuk kata IYA AKU MAU JADI CEWEKMU, dia gembira bukan kepalang tentu saja orang lain aja belum tentu bisa meraih hatiku, dengan uletnya dan gigihnya akupun luluh karena aku yakin dia tulus sayang sama aku sikap-sikap yang ditunjukin kepadaku telah jadi buktnya. Namaku Lady Gaga (nama samaran). Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Changjo namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Changjo seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasi belajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Changjo. Singkatnya, aku pacaran dengan Changjo. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Changjo telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat. Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Changjo. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Changjopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Changjo. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Changjo, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Adilla. Pembantunya pun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul. Tak lama kemudian, Agus dan Changjo pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Adilla. Dari Adilla, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Changjo kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila. Aku lihat Agus dan Adilla sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Changjo.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Adilla yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Adilla mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Adilla juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Adilla Changjo merapatkan tubuhnya kepadaku. Rim .kamu sayang aku enggak?tanyanya padaku. Eh..emang kenapa, Din ?kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Adilla Aku pengen kayak gitu .kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Adilla yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Adilla, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Adilla. Dengan diikuti teriakan kecil Adilla, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Adilla. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding .Lady?kata Changjo lagi. Eh enggak ah enggak mau malu .kataku. Malu sama siapa?kata Changjo. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. Malu sama Agus dan Adilla tuh kataku. Ah mereka aja cuek ayo dong Lady aku sudah enggak tahan nih kata Changjo. Ah..jangan ah kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Adilla. Tak terasa tangan Changjo mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Changjo mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini. Buka Bhnya, ya sayang pinta Changjo. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Changjo membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada.

Changjo mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaakata Changjo sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti .kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Adilla, mereka sekarang bermain doggy style. Adilla berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih pinta Changjo. Jangan Din takut .kataku. Takut apa sayang?kata Changjo. Takut hamil kataku. Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah katanya. Aku diam saja Changjo mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Changjo pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Changjopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat. Tangan Changjo tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Adilla, eh mereka bersodomi Adilla sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Adilla sedangkan tangan kiri Adilla mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Changjo terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokkuAh..sakit, pelan-pelan, Din..teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Changjo agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . Din, isep dong punyaku pinta Changjo sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. Ah..enggak ah kataku menolak. Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Adilla saja berani tuh pinta Changjo memelas. Dengan ragu aku pegang kontol Changjo. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Changjo sudah berdiri tegang rupanya. Ayo dong Lady sayang pinta Changjo lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal Hisap dong sayang seperti kamu makan permen Changjo mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Changjo. Ah ah. uuuhhh enak sayang teruskan .. erang Changjo. Tangan Changjo terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkin sudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Changjo terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Changjo menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Changjo melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriakAduuh sakit Din pelan-pelan dong Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih. Changjo melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Changjo lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku .Ahhh perih Din kataku. Changjo diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok katanya. Pelan-pelan Changjo mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Changjo semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali Terus Din Terus ahhhh ah .enak .kataku. Sempat kulirik Agus dan Adilla masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati .Din ah.ah .aku aku .entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa Keluarkan saja sayang kamu mau keluar .kata Changjo. Ahh iya Din aku mau keluar ..tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku . Changjo terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. Satu nol, sayangkata Changjo tersenyum. Changjo mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa Kenapa dicopot Din..tanyaku. Kita coba doggy style, sayang jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Changjo menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Adilla dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Changjo tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir jam aku dientot Changjo, tapi tampaknya Changjo belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Changjo mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Adilla ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Changjo? Mau ngapain Din tanyaku penasaran .Seperti Adilla dan Agus lakukan, Lady aku ingin menyodomimu sayang jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Changjo mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Changjo yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Changjo tampak mulai merayapi lubang pantatku Aduuuh sakit Din kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. Tenang sayang nanti juga enggak sakit jawab Changjo sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku Aduuuhh sakiiiitt kataku lagi. Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang kata Adilla sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. Kamu sudah sering disodomi, Nggi?tanyaku. Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Changjo coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo..kata Adilla sambil menyuruh Changjo mencoba lagi. Changjo mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku .Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi menspun tetap bisa dientot hi hihi kata Adilla. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Changjo mulai mengocok kontolnya di pantatku. Pelan-pelan, Din masih sakit pintaku pada Changjo. Iya sayang enak nih sempitkatanya. Adilla ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat Adilla ah .enak kataku. Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa

sakit itu bercampur rasa nikmatkata Adilla pada Changjo. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat .Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Changjo? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus kata Adilla. Tanya Lady saja deh, aku lagi asyik nihjawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. Gimana Lady? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok pinta Adilla. Ah..jangan deh kataku.Sudahlah Lady, kasih saja aku rela kokkata Changjo. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Adilla dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. Jaang kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi. jam Agus dan Changjo mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap. Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Adilla. Adilla menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Changjo melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Changjo. Changjo memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Changjo mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. TeLady kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Changjo. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Changjo .Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa .kataku pada Changjo. Kulihat Adilla dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat. Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa katanya. Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?kataku balik bertanya. Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku benerbener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang kata Changjo sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. Janji ya sayang katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?tawar Changjo. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Changjo. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat. Catatan, lady gaga serta Changjo disini bukan mamamonster hanya nama samaran saja. CERITA SEKS SUAMI ISTERISHARE225 Posted on October 27, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Kenyataan hubungan seks suami istri 2011 Tidak sedikit orang, terutama wanita, yang kemudian mengalami masalah seksual akibat trauma hubungan seksual pertama kali. Seorang pasien saya, wanita 26 tahun, selama dua tahun menikah terpaksa harus membohongi suaminya setiap kali melakukan hubungan seksual. Suatu tindakan bohong yang sebenarnya tergolong konyol karena sang suami yang seorang sarjana tidak mengetahui apa yang telah dilakukan istrinya setiap kali melakukan hubungan seksual. Ternyata hubungan seksual yang mereka lakukan adalah hubungan anal sex, yang sengaja dilakukan oleh sang istri sementara suaminya tidak mengetahui. Masalahnya, sang istri mengalami suatu gangguan fungsi seksual yang disebut vaginismus, yaitu suatu kekejangan abnormal otot vagina dan sekitarnya sehingga hubungan seksual tidak mungkin dilakukan. Apa sesungguhnya yang menyebabkan gangguan itu? Inilah peristiwa seksual yang dialami ketika pertama kali wanita itu melakukan hubungan seksual. Peristiwa itu terjadi pada malam pertama, ketika suaminya dengan sangat bergairah dan tergesa-gesa melakukan hubungan seksual, seolah-olah tidak memberi kesempatan kepadanya untuk sekadar berbaring dulu menikmati aroma malam pengantin. Dia yang saat itu tidak siap dan tidak terangsang, mengalami rasa sakit yang cukup menyiksa. Keadaan ini, yang diperparah oleh rasa ngeri melihat bercak darah, telah membekas sangat dalam di dalam dirinya. Kemudian hari-hari selanjutnya, bukan kemanisan bulan madu yang ia nikmati, melainkan penderitaan, setiap kali suaminya mendekat dan melakukan hubungan seksual. Pengalaman malam pertama itu benar-benar merupakan trauma seksual bagi wanita itu. Ternyata hubungan seksual tidaklah seindah apa yang dibayangkan sebelumnya. Akibatnya ternyata cukup menyedihkan dan berkepanjangan. Selama dua tahun perkawinan itu ia cukup menderita setiap kali melakukan hubungan seksual. Setiap kali melakukannya, ia merasa ketakutan, yang kemudian harus dilanjutkan dengan kebohongan berupa hubungan anal sex yang ternyata tidak diketahui oleh sang suami. Kini, setelah dua tahun menikah, wanita itu mulai bosan dan jengkel dengan apa yang dilakukan dan disembunyikan dari suaminya. Dia juga ingin menikmati kehidupan seksual yang normal. Lebih dari itu, muncul masalah lain karena sang suami, sering bertanya mengapa kehamilan tak kunjung datang. Jawabannya tentu saja sangat mudah: mana mungkin terjadi kehamilan kalau hubungan seksual selalu berlangsung secara anal sex. Kini dia justru pusing bagaimana harus menjawab pertanyaan suami, mengapa kehamilan tak kunjung datang. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi sang suami kalau dia harus berterus terang bahwa hubungan yang selama ini dilakukan adalah hubungan anal sex. Ternyata trauma seksual pertama kali bukan hanya dialami oleh wanita, melainkan juga pria. Pengalaman seksual pertama kali yang kemudian berakibat buruk dialami pula oleh pasien saya yang lain, seorang laki-laki berusia 30 tahun. Pada malam pengantinnya, sang istri yang memang sudah berpengalaman seksual sebelumnya, mengeluh karena pria itu terlalu cepat mengalami ejakulasi sehingga ia tidak merasa puas. Pria yang memang belum pernah melakukan hubungan seksual itu, benar-benar merasa terpukul dan malu, di samping kecewa dan tidak berdaya. Hari-hari selanjutnya, bagai di dalam neraka bagi pasangan suami-istri itu. Apa yang terjadi selanjutnya? Pria itu mengalami impotensi, dan tentu saja istrinya pusing kepala. Maka kacaulah suasana pengantin baru itu. Bahkan gangguan fungsi seksual itu tetap berlanjut sampai setahun kemudian, sampai dia datang ke klinik saya.

Kedua kasus ini hanya sekadar contoh betapa pentingnya pengalaman seksual pertama kali, atau pada malam pengantin, atau pada masa bulan madu. Banyak lagu atau kisah cinta yang mengumandangkan kemesraan suami-istri pada malam pengantin atau pada masa bulan madu. Masa ini adalah masa awal pernikahan sejak malam pengantin, yang diharapkan oleh pasangan pengantin baru sebagai masa yang penuh kemesraan. Tetapi ternyata tidak sedikit pengantin baru yang tidak menikmati kemanisan dan keindahan masa bulan madu. Kedua kasus di atas merupakan contoh yang jelas. Bagi mereka, masa bulan madu hanyalah impian pengarang lagu dan kisah cinta. Bahkan malam pengantin dan masa bulan madu merupakan masa yang menyakitkan, yang berakibat sangat panjang dan melelahkan. Pengalaman seksual pada malam pertama memang perlu diperhatikan oleh pengantin baru. Suami-istri yang sama-sama belum berpengalaman secara seksual, tentu memerlukan waktu untuk mengerti dan merasakan nilai hubungan seksual sebagai suatu bentuk komunikasi yang paling dalam. Dan inilah nilai moral secara umum yang masih berlaku di masyarakat kita, walaupun tidak dapat dibantah bahwa hubungan seksual sebelum menikah telah banyak terjadi. Seorang suami harus memaklumi kecemasan dan ketakutan seorang istri yang belum pernah melakukan hubungan seksual, pada malam pengantin. Maka suami harus mampu menahan diri sambil menciptakan suasana erotik, dan memberikan rangsangan seksual yang cukup efektif agar sang istri benar-benar menjadi siap, baik secara fisik maupun psikis. Dalam keadaan cukup terangsang dan siap secara total, sang istri tidak akan diganggu oleh rasa sakit. Atau kalau pun masih muncul rasa sakit, akan diterima sebagai sesuatu yang wajar, bukan sebagai sesuatu yang menyiksa. Demikian pula dengan kegiatan hubungan seksual, dapat diterima dan dilakukan sebagai suatu kebutuhan dan ekspresi cinta suami-istri. Kesan yang membekas di hati istri akan sangat berbeda kalau sang suami melakukannya semata-mata berdasar atas dorongan seksualnya sendiri tanpa memperhatikan kesiapan istrinya, baik secara fisik maupun psikis. Sebaliknya, kalau istri telah berpengalaman sedang sang suami masih perawan, maka istri diharapkan dapat memaklumi ketidakharmonisan yang terjadi pada malam pertama. Di sini sang istri dituntut bersabar, memberi waktu kepada suaminya agar memahami bagaimana hubungan seksual yang sebenarnya. Ketidaksabaran istri dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan pada sang suami. Kasus suami di atas merupakan contoh jelas tentang ketidaksabaran atau sikap tidak menyenangkan di pihak istri, yang berakibat buruk terhadap seksualitas suami. Dan lebih menyedihkan, itu terjadi pada malam pengantin. Berbeda dengan suami-istri yang sebelumnya telah berpengalaman secara seksual, terlepas dari norma moral atau agama yang ada. Dengan pengalaman itu, tentu mereka tidak terlalu banyak mengalami masalah pada malam pengantin. Paling tidak, bila dibandingkan dengan mereka yang belum berpengalaman sama sekali. Ini dapat dimengerti, karena kegiatan hubungan seksual sebenarnya adalah suatu proses belajar juga. Tidak benar hubungan seksual disebut sebagai kegiatan yang bersifat alamiah, artinya bukan hasil belajar. Tetapi bukan berarti pasangan yang sudah lama menikah atau sudah lama berpengalaman dalam melakukan hubungan seksual pasti mengerti benar tentang seksualitas. Ini terbukti dari banyaknya pasangan suami-istri yang telah lama menikah tetapi gagal membina kehidupan seksual yang harmonis karena ketidakmengertian tentang seksualitas, baik seksualitas dirinya maupun lawan jenisnya. Hubungan seksual yang berlangsung benar dan harmonis adalah hasil suatu proses belajar yang didasarkan atas pengetahuan seksualitas yang benar pula. Lalu apakah ini berarti, orang harus berpengalaman seksual dulu sebelum menikah? Tentu saja tidak harus demikian, karena ada nilai-nilai yang mengatur hubungan seksual antarmanusia. Maka akan sangat bermanfaat dan sangat membantu bila pasangan suami-istri dibekali dengan pendidikan seks sebelumnya. Tentu saja materinya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka sebagai orang dewasa, calon pengantin. Memang terasa janggal kalau sepasang pengantin baru memasuki kamar pengantin, tetapi tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan mereka lakukan. Salah-salah, akibat buruk yang terjadi, seperti pada kedua kasus di atas. Pendidikan seks khusus untuk orang dewasa atau calon pengantin dapat diberikan dalam bentuk satu paket kursus, yang membahas tentang seksualitas laki-laki dan perempuan. Teknik melakukan hubungan seksual merupakan sebagian materi khusus itu. Dengan demikian, pengantin baru memiliki pengetahuan yang cukup tentang seksualitas dirinya dan lawan jenisnya, dan tentu saja tentang apa yang mereka lakukan pada malam pertama. Materi pendidikan seks untuk orang dewasa ini tentu saja sangat berbeda dengan materi pendidikan seks untuk remaja, apalagi untuk anak-anak. Dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang seksualitas diri sendiri dan lawan jenisnya, hubungan seksual pertama kali akan berlangsung lebih baik walaupun mungkin belum seperti yang diharapkan. Tetapi paling tidak, trauma seksual dapat dihindari sehingga tidak terjadi akibat buruk seperti yang dialami oleh kedua kasus di atas. Selanjutnya melalui proses belajar pasangan itu harus berusaha membina kehidupan seksualnya agar berlangsung harmonis. Walaupun demikian, bukan berarti gangguan seksual tidak akan terjadi sama sekali. Gangguan fungsi seksual yang menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan seksual, mungkin saja terjadi mengingat faktor penyebabnya bervariasi. Kalau ini terjadi diharapkan pasangan itu menyadari, gangguan yang ada harus dilenyapkan agar dapat dicapai kehidupan seksual yang harmonis. Penyebab terbesar wanita menjadi sedingin es adalah faktor psikis. Umumnya, masalah psikoseksual merupakan awal mula frigiditas, sebaliknya jarang sekali medis. Banyak masalah yang membuat wanita menjadi sedingin es. Seorang wanita tidak serta-merta menjadi dingin. Bisa saja sebelumnya kehidupan intimnya baik-baik saja. Frigiditas bisa timbul di tengah pernikahan karena suatu perasaan kecewa yang berat terhadap pasangan, merasa dikhianati, atau ada kemarahan yang ditutupi. Laki Laki dan Wanita diciptakan memang sedemikian berbeda, sehingga dalam Hubungan Seksualitas Suami Istri pun banyak perbedaan, tetapi justru dengan perbedaan antara keduanya inilah akan tercipta harmonisasi Hubungan Seksualitas Suami Istri. Pria cenderung mempunyai orientasi fisik, sementara wanita lebih kepada hubungan (relasional). Wanita bisa lebih terangsang melalui perasaan, bau bau an, sentuhan lembut, dan kata-kata mesra, sedangkan pria bisa terangsang dengan bentuk serta penglihatan mereka. Wanita biasanya menginginkan seks lebih jarang. Para pria sering menginginkan Hubungan Seksualitas Suami Istri kapan saja dan dimana saja, memiliki respon seksual yang cepat dan susah

terganggu. sementara wanita mempunyai respon seksual yang sedikit lebih lama dan lebih gampang terganggu dengan suasana dan lingkungan sekitarnya. Jadi, bagi para suami ingatlah bahwa wanita pasangan Anda memberikan respon pada apa yang mereka rasakan. Sehingga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Hubungan Seksualitas Suami Istri sering-seringlah menambah deposit dalam rekening emosional pasangan untuk mempertahankan kedekatan yang akan memberikan dorongan kepada dia sehingga lebih mudah tersambung dengan anda secara seksual. Untuk para istri, perlu selalu diingat bahwasanya pria merespon apa yang dia lihat, jadi alangkah baiknya bila wanita/istri memperhatikan penampilan sehingga bisa meningkatkan menjaga daya tarik anda terhadap pria. Hubungan Seksualitas Suami Istri yang berkualitas adalah hal yang penting dalam hubungan pernikahan yang bahagia, karena Hubungan Seksualitas Suami Istri menimbulkan reaksi-reaksi dalam otak pria dan wanita, yang memperkuat ikatan antara pasangan suami istri. Semoga Hubungan Seksualitas Suami Istri Anda dan pasangan bisa menjadi lebih baik dan berkualitas lagi. Bagi Suami yang menginginkan hubungan seksualitas suami istri nya lebih mantaap dan sebagai hadiah untuk Istri dengan memberikan multi orgasme, kami rekomendasikan produk Hajar Jahanam Batu, Tissue Black Magic atau Hajar Jahanam Cair Hubungan suami istri anda akan sangat memuaskan, 1 jam, 3 jam atau bisa 5 jam terserah anda KISAH SUSTER PERAWAT NAKALSHARE1304 Posted on February 4, 2012 by kumpulanceritadewasa.info Cerita panas ini sangat seru dan mengairahkan, dan bermula dari sebuah pengangkatan pegawai, dan pegawai ini cewek yang bikin nafsu birahi. Cewek cantik ini sangat amoy, dan memiliki toket gede. Tentu para pria ingin banget ngentot dengan cewek ini. Jika terjadi gadis bugil telanjang ini, sangat amat di inginkan, terutama saya sendiri. Baiklah cerita 18 tahun ini akan segera saya mulai, simak cerita nya berikut ini. Saya adalah seorang Penjual alat-alat medis untuk keperluan rumah sakit. Saya memliki kisah yang terjadi tahun 2002 lalu. Kisah ini bermula saat saya mengangkat seorang pegawai baru yang bernama Angelina, dia adalah orang yang supel, ceria dan memliki kesabaran mendengarkan orang lain terutama bagi konsumen. Perawakannya Tinggi, putih dan matanya nakal, Biarin pikir saya, selama dia mampu menjualkan alat-alat medis perusahaan, dia tetap layak dipertahankan sebagai karyawan marketing yang digaji dengan baik. Walaupun kadang melihat Angelina pengin banget ngerasain tubuhnya. tetapi saya tidak mau terlibat cinta dengan karyawati saya, apalagi Making Love, walaupun saya sendiri belum menikah, wibawa saya sebagai boss bisa luntur jadi bubur. Alkisah saya memesan alat USG dua minggu yang lalu, dan kini tibalah barang pesanan senilai 450 juta tersebut dihadapan saya. USG (Ultra Sonografi) 3 dimensi berwarna. Angelina tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini. Siang itu setelah Angelina menjemput barang pesanan tersebut dari jasa courier, sekarang dua wujud menakjubkan itu ada di depan saya. Yang satu Angelina yang lain CKD-USG yang sangat istimewa itu. Kenapa istimewa, karena kalau untuk USG bayi dalam kandungan, wajah bayi pun bisa nampak seperti foto, juga untuk USG alat-alat dalam yang lain, baik itu ginjal, jantung, pembuluh darah yang besar, maupun ovarium (=telur) dari seorang wanita. Sempat saya telpon kepada Rumah Sakit pemesan bahwa barang pesanan mereka sudah datang, karena Direktur Medis sudah pulang. Saya telpon ke rumah beliau, dan beliau perintahkan untuk melakukan pengiriman barang jam 8 pagi besok di Rumah Sakit tempat beliau bekerja. Sambil dia pesan, agar barang yang diterima harus sudah siap dipakai dan dioperasikan. Mati ! pikir saya, karena itu artinya hari ini juga saya harus merakitnya, karena alat medis elektronik yang mahal seperti ini, semua komponen dalam bentuk lepas (CKD = Completely Knock Down). Akhirnya setelah menerima perintah dari pembeli, saya panggil bagian service yang Insinyur Elektro untuk mulai merangkai USG ini. Mulai sore tersebut, akhirnya dengan berdebar-debar, selesailah semua jam 12 malam. Angelina tentu saja tidak boleh pulang hingga malam tersebut, karena sebagai bagian Marketing diapun akan mendapat share keuntungan 5 % dari nilai transaksi ini. Selain melayani kami dengan membuatkan kopi. Pak Sabastian, 10 tahun lebih tua dari saya yang merakit alat ini sudah nampak kelelahan dan ikut tegang ketika saya mulai menancapkan kabel listrik. ONhiduplah alat mahal ini, kami bertiga termangu-mangu didepan alat ini, selain ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kami mendapat pesanan alat ini, juga pertama kali Pak Sebastian merakit. Tinggal kami bertiga di ruang elektrik perusahaan, semua karyawan tentu sudah pulang dan terlelap dirumah masing-masing. Kami bertiga takjub memandangi alat yang sudah hidup tersebut, nampaknya tidak ada trouble sedikitpun, Ayo kita coba, kita hanya punya waktu 7 jam sebelum menyerahkan barang ini suara saya memecah keheningan Saya, Pak ! Pak Sebastian langsung menyahut, selain dia sudah hapal alat-alat medis kedokteran, dia juga tahu kecanggihan alat ini dan pemeriksaan yang berharga 500.000 untuk setiap kali total USG seluruh tubuh. Dengan bersemangat Pak Sebastian melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik yang sebenarnya meja pingpong..Mulailah saya jadi ahli USG dadakan, berbekal buku manual dan seingat-ingatnya pelajaran Anatomi, saya mulai memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yang besar ini bisa digeser dengan mudah di badan pak Sebastian. Dari Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal.Luar Biasa !, dari layar nampak persis seperti mata saya ada didalam badan Pak Sebastian. Saya dan Angelina tertawa ketika nampak adanya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Sebastian, Pak Sebastian langsung meringis kawatir. Tenang saja Pak, masih kecil sekali, pakai obatpun saya harapkan bisa hilang. Saya gantian, Pak Angelina ikut-ikutan muncul suaranya setelah takjub melihat percobaan saya pada pak Sebastian. Saya mendadak bengong, selain ruang yang penuh dengan alat elektronik dan hanya ada meja pingpong ini, hanya ada Saya, Angelina dan Pak Sebastian. Saya memandang Pak Sebastian, nampaknya dia mengerti kejengahan saya, Iya, pak dicoba saja pada Angelina, sekalian untuk dicoba untuk melihat telur dan rahim, Tapi.kata saya. Sudahlah pak, dicoba daripada nanti kita diklaim nanti saya yang repot dia menyahut Cobalah Pak, tidak usah sungkan, biar saya pamit pulang dulu Pak Sebastian matanya nampak serius, tapi nampak diujung bibirnya senyum kecil, pengertian sekaligus menantang saya untuk memeriksa Angelina. Pamit Pak !, saya pulang dulu , Langsung dia ngeloyor pergi, mungkin kelelahan, mungkin tidak ingin mengganggu acara saya dengan Angelina.

Setelah Pak Sebastian tidak lagi di ruang, tinggal saya bersama Angelina, Jadi, Pak ? suara Angelina kembali muncul, saya hanya bisa mengangguk-angguk Ya, silahkan. Tanpa ragu sedikitpun Angelina melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak BH Krem dan sebagian payudara yang menyembul, kulit yang putih dan sangat bersih. AduhMy Dick mendadak bangkit ditengah malam !. Mulailah saya memberikan pelincir di perutnya yang putih dan kencang, Hi-hi-hi, dingin, pak. ketika pelincir menetes diperutnya. Saya periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. Saya tidak berani memeriksanya lebih lanjut. Pak, sekalian yang lain, mumpung gratis. Saya mulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena BHnya masih ditempat tentu saja saya tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya Angelina, eh.eh...Oh, ini Pak Sambil memegang BHnya Sebentar, Pak dengan gaya akrobat seorang wanita, BH Angelina sudah terlepas. Nampak payudara yang sangat indah di depan saya , puting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar akan tetapi kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan. Saya mulai mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya dengan menggesernya dari daerah perut. Nampaknya Angelina menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putingnya nampak mengeras menjulang. Lebih gila lagi malahan sekarang dia menutup kedua matanya, sambil berdesis pelan. Saya arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200 X, saya mulai membaca ruang-ruang jantungnya. Karena saya mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja saya harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yang saya baca dari layar monitor. Tak pernah sekejappun Angelina membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. My Dick sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Saat tangan kanan saya memegang dan menggeser prop USG, entah dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Angelina. Saya remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. Desis Angelina makin jelas kentara, Terus.PakTerus Pak Angelina berbisikMana tahan pikir saya. Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Saya isap-isap dan gigit-gigit pelan payudaranya. Enak Pak.terus.terus sambil tetap terus menutup mata.. Saya jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan saya sekarang sudah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. Saya elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab. Eh.eh..eh.enak pak Saya masukkan tangan saya kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan saya untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut. Saya tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang sudah basah, saya gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya. Lendir vaginanya mempermudah saya untuk menggosok-gosok jari tengah saya ke vaginanya, juga kelentitnya. Ekh..ekh..ekh..makin keras suara Angelina. Sebentar yaa..mendadak saya bangkit, saya segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Saya lepas segera semua baju yang saya kenakan juga CD saya. Saya sudah tidak sabar lagi. Angelinapun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Dari remang-remang penerangan dari ruang sebelah sekarang nampaklah Angelina yang telanjang bulat dan menakjubkan. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat, Pantas, alisnyapun lebat pikir saya. Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena lebatnya hutan kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak hutannya. Gantian sekarang malah Angelina yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri. Memeknya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Maklumlah, kami berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. Tapi sudahlah mulut saya sudah dalam posisi itu. Saya jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam vaginanya naik turun. Pak, masukin.pak Angelina memohon. Tanpa perintah kedua, saya berdiri. Saya tarik tubuh Angelina ketepi meja pingpong, segera saya masukkan tongkat naga saya ke vaginanya. Bless tanpa kesulitan saya masukkan My Dick saya, karena lendir di vagina Angelina sudah membanjir, selain posisi saya yang berdiri mempermudah hal itu. Saya pegang pinggulnya, saya tarik dan dorong tubuh Angelina, sesuai dengan arah laju pinggul saya yang maju mundur. Ekh..ekh..ekh.terus menerus suara Angelina terdengar keenakan. Setelah 10 menit mendadak tangan Angelina memegang sangat keras kedua tangan saya yang sedang memegang pinggulnya Maaasssss.. Angelina menjerit tertahan pada saat yang bersamaan, vagina Angelina berdenyut-denyut keras My Dick saya yang didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya. Angelina orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya. Setelah dia agak tenang, saya baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya. Sakit, mas..sakit, mas dia mengeluh. Tanggung pikir saya. Segera saya ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami, saya olesi kepala My Dick saya dan juga vagina Angelina, segera saya masukkan kembali My Dick saya kedalam vaginanya, sekarang kembali licin seperti semula. Terus. mas, enaksaya tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari saya, saya bantu Angelina dengan menggosok-gosok kelentitnya. Kali ini, sungguh sulit saya orgasme, konsentrasi saya buyar total, setelah Angelina memanggil saya dengan sebutan Mas, aduh saya ini boss-nya. Tapi what the hell, what will be, will be. Kembali saya berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi My Dick saya. Ruparupanya perkosaan saya dengan ibu jari kanan saya memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Angelina. Sedangkan otak saya masih berperang antara Mas dan Pak. Tahan mas.tahan.saya mau keluar lagi..dalam hitungan menit muncullah Maaasss.masss..masss. dan remasan lembut vagina Angelina yang berdenyut-denyut di My Dick saya. Angelina orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri saya, sedangkan tangan kanan saya masih aktif di kelentitnya. Rugi, kalau saya tidak orgasme pikir saya. Segera gantian saya menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Saya percepat pompaan saya di selangkangannya. Akkkkhhhhhhhhhhh.. saya mendengus panjang, saya keluarkan semua isi My Dick saya kevaginanya, dan saya tanamkan sedalam-dalamnya tongkat naga saya..saya orgasme. Saya tergeletak disamping Angelina, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan My Dick yang berleleran sperma.

Angelina memeluk saya , dijilat-jilat pelan telinga saya Maaf ya mas, sejak tadi malam memang saya lagi kepengin Angelina berbisik. Puas mas ?, saya puas sekali. Saya mengangguk. Ayo kita pulang saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. Segera kami berdiri dan merapikan baju, Angelina kekamar mandi membersihkan sisa-sisa sperma yang berleleran di vaginanya. Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Angelina kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil. CERITA PANAS NGENTOT BOKONG ABGSHARE330 Posted on November 6, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Gara gara foto kontol aktor dan memek artis Hari ini adalah hari pertama Aldi bersekolah sehingga aku sangat bersemangat sekali, setelah semuanya sudah beres aku meminta pak Rafii Ahmad untuk mengantarkan Aldi ke sekolahnya yang baru, beberapa saat Aldi terseyum ke arahku sebelum dia berangkat ke sekolah. Seperti pada umumnya ibu rumah tangga, aku berencana menyiapkan makanan yang special untuk Aldi sehingga aku memutuskan untuk memasak sesuatu di dapur, tetapi saat aku melangkah ke dapur tiba-tiba kakiku terasa kaku saat melihat kehadiran pak Charles yang sedang melakukan hubungan intim dengan mba Ayu Ting ting, mereka yang tidak menyadari kehadiranku masih asyik dengan permainan mereka, Hmm APA-APAAN INI? bentakku ke pada mereka, mendengar suaraku mereka terlihat tanpak kaget melihat ke hadiranku, kalian benar-benar tidak bermoral, memalukan sekali! Mereka tanpak terdiam sambil merapikan kembali pakaian mereka masing-masing, beberapa saat aku melihat penis pak Charles yang terlihat masih sangat tegang, sebenarnya aku sangat terkejut melihat ukuran penis pak Charles yang besar dan berurat, berbeda sekali dengan suamiku, maafin kami Bu, kini Ayu Ting ting membuka mulutnya, sedangkan pak Charles masih terdiam, Maaf kamu benar-benar wAyu Ting tingta murahan, kamu tahu kan pak Charles itu sudah punya istri kenapa kamu masih juga menggoda pak Charles, kamu itu cantik kenapa tidak mencari yang sebaya denganmu? emosiku semakin memuncak saat mengingat bi Mar istri dari pak Charles, saya tidak menyangka ternyata anda yang sangat saya hormati ternyata tidak lebih dari binatang, betapa teganya anda menghianati istri anda sendiri, beberapa kali aku menggelengkan kepalahku, sambil menunjuk ke arahnya, maaf Bu ini semua salah saya, jangan salahkan Ayu Ting ting kata pak Mar yang membela Ayu Ting ting, mulai sekarang kalian saya PECAT, dan jangan perna menyentuh ataupun menginjak rumah ini, KELUAR KALIAN SEMUA!! bentakku Mendengar perkataanku Ayu Ting ting terlihat pucat tidak menyangkah kalau kelakuan bisa membuatnya kehilangan pekerjaan, sedangkan pak Charles terlihat tenang-tenang saja malahan pak Charles tanpak terseyum sinis, he..he Ibu yakin dengan keputusan Ibu, pak Charles tertawa mendengar perkataanku, perlahan pak Charles mendekatiku, jangan perna main-main dengan saya Bu, ancamnya dengan sangat sigap pak Charles menangkap kedua tanganku, apa-apaan ini lepaskan saya, atau saya akan berteriak, aku mencoba mengancam balik mereka yang sedang mencoba mengikat kedua tanganku, teriak saja Bu, tidak akan ada orang yang mendengar, timpal Ayu Ting ting sambil membantu pak Charles mengikat kedua tanganku, Apa yang di katakan Ayu Ting ting ada benarnya juga, tetapi walaupun begitu aku tidak mau menyerah begitu saja dengan susah paya aku berusaha melepaskan diri tapi sayangnya tenagaku kalah besar dari mereka berdua, tanpa bisa berbuat apa-apa aku hanya dapat mengikuti mereka saat membawaku ke dalam kamar pak Charles. Sesampai di kamar aku di tidurkan di atas kasur yang tipis, sedangkan Ayu Ting ting mengambil sebuah Hp dan ternyata Hp itu di gunakan untuk merekamku, sehingga kehawatiranku semakin menjadi-jadi. kalian biadab, tidak tau terimakasih ****** kalian! air mataku tidak dapat kubendung lagi saat jari-jemari pak Charles mulai merabahi pahaku yang putih, ja-jangan, mau apa kalian lepaskan saya ku mohon jangan ganggu saya, kataku di sela-sela Charlesk tangis, siapa suruh ikut campur urusan saya, hehe maaf bu ternyata hari ini adalah hari keberuntungan saya, dan hari yang sil bagi Ibu, semakin lama aku merasa tangannya semakin dalam memasuki dasterku, tidak di sangkah impian saya akhirnya terkabul juga, sambungnya sambil meremasi paha bagian dalamku, makanya Bu jangan suka ikut campur urusan orang, kini giliran Ayu Ting ting yang menceramahiku, ya, saya ngaku salah tolong lepasin saya, kini aku hanya dapat memohon agar mereka sedikit iba melihatku, tetapi sayangnya apa yang kuharapkan tidak terjadi, pak Charles tanpa semakin buas memainkan diriku Aku hanya dapat melihat pasrah saat dasterku terlepas dari tubuhku, kedua payudaraku yang memang sudah tidak tertutupi apa-apa lagi dapat dia nikmati, jari-jarinya yang kasar mulai memainkan selangkanganku, sslluupsssslluuppss hhmm. ayo Bu puaskan saya? pinta pak Charles, sambil mengulum payudaraku beberapa kali lidahnya menyapu putting susuku yang mulai mengeras, ko memiawnya basah bu, hehe memang harus diakui, tubuhku tidak dapat membohonginya walaupun bibirku berkata tidak, wawa Ibukan sudah punya suami ko masih juga menggoda laki orang lain, ga malu ya Bu, Ayu Ting ting melotottiku seolah-olah ingin membalas perkataanku tadi, dasar wAyu Ting tingta munafik, sekarang Ibu tau kan kenapa saya menyukai pak Charles,bentak Ayu Ting ting kepadaku, sehingga membuat hatiku terasa amat sakit mendengarnya, aahhkk pak, hhmm. pak sudah jangan di terusin kataku dengan kaki yang tidak dapat diam saat jarinya menyelusup kedalam vaginaku yang sudah banjir, perlahan kurasakan jari telunjuknya menyelusuri belahan vaginaku, oo enak ya? hehe pa Charles tertawa melihatku yang sudah semakin terangsang, leherku terasa basah saat lidah pak Charles menjilati leherku yang jenjang,

Dengan sangat kasarnya pak Charles menarik celana dalamku, sehingga vaginaku yang tidak di tumbuhi rambut sehelaipun terlihat olehnya, aku memang sangat rajin mencukur rambut vaginaku agar terlihat lebih bersi dan seksi. Ayu Ting ting berjongkok di sela-sela kakiku, kamera Hp di arahkan persis di depan vaginaku yang kini sudah tidak ditutupi oleh sehelai kain, tanpa memikirkan perasaanku pak Charles membuka bibir vaginaku sehingga bagian dalam vaginaku dapat di rekam jelas oleh Ayu Ting ting, beberapa kali jari telunjuk pak Charles menggesek clitorisku, ohk pak plisss.. jangan? saya malu aku merasa sangat malu sekali di perlakukan seperti itu, baru kali ini aku bertelanjang di depan orang lain bukan suamiku sendiri, Haha malu kenapa Bu? ****** aja tidak malu ga pake baju masa ibu malu si katanya yang semakin merendahkan derajatku, setelah puas mempertontonkan vaginaku di depan kamera, pak Charles bertukar posisi dengan Ayu Ting ting untuk memegangi kakiku sedangkan pak Charles berjongkok tepat di bawa vaginaku, Dengan sangat lembut pak Charles menciumi pahaku kiri dan kanan secara bergantian, semakin lama jilatannya semakin ke atas menyentuh pinggiran vaginaku, aahkk sudah pak, rasanya sangat geli hhmm aku berusaha sekuat tenaga mengatupkan kedua kakiku tetapi usahaku sia-sia saja, dengan sangat rakus pak Charles menjilati vaginaku yang berwarna pink, sedangkan Ayu Ting ting tanpa puas melihat ke adaanku yang tak berdaya, nikmatin aja Bu, he..he.. saya dulu sama seperti ibu selalu menolak tapi ujung-ujungnya malah ketagihan kata Ayu Ting ting tanpa melepaskan pegangannya terhadap kakiku, Semakin lama aku semakin tidak tahan, tiba-tiba aku merasa tubuhku seperti di aliri listrik dengan tegangan yang tinggi, kalau seandainya Ayu Ting ting tidak memegang kakiku dengan sangat erat mungkin saat ini wajah pak Charles sudah menerima tendanganku, mataku terbelalak saat orgasme melandah tubuhku dengan sangat hebat, cairan vaginaku meleleh keluar dari dalam vaginaku, sehingga tubuhku terasa lemas, haha bagaimana Bu, mau yang lebih enak. pak Charles tertawa puas, aku hanya dapat menggelengkan kepalaku karena aku sudah tidak mampu lagi untuk mengeluarkan suara dari mulutku, perlahan pak Charles berdiri sambil memposisikan penisnya tepat di depan vaginaku, aahkk sakit aku memikik saat kepala penisnya menerobos liang vaginaku, uuhk hhmm pelan-pelan pak pintaku sambil menarik napas menahan rasa sakit yang amat sangat di vaginaku karena ukuran penis pak Charles jauh lebih besar dari penis suamiku, tahan Bu, bentar lagi juga enak ko kata Ayu Ting ting yang kini melepaskan ikatan di tanganku, setelah ikatanku terlepas Ayu Ting ting kembali merekam adegan panas yang kulakukan, Dengan sangat cepat pak Charles menyodok vaginaku sehingga terdengar suara plokkss.ploskkss saat penisnya mentok ke dalam vaginaku yang mungil, aahhkk aahhkk aaahh oooosemakin cepat sodokannya suaraku semakin lantang terdengar, oh yeeaa enak Bu, hhmm ternyata memiaw Ibu masih sempit sekali walaupun sudah perna menikah, katanya memujiku, tetapi mendengar pujiannya aku tidak merasa bangga melainkan aku meresa jijik terhadap diriku sendiri, Aku merasa vaginaku seperti di masuki benda yang sangat besar yang mencoba mengorek isi dalam vaginaku, rasanya memang sangat sakit sekali tetapi di sisi lain aku merasa sangat menikamati perkosaan rehadap diriku, selama ini aku belum perna merasakan hal seperti ini dari suamiku sendiri, ayo sayang, bilang kalau tongkol saya enak dengan sangat kasar pak Charles meremasi kedua payudaraku, ti-tidak. ahk hhmm aku di buat merem melek olehnya, ha..ha.. kamu mau jujur atau tidak, kalau tidak hhmm saya akan adukan semua ini kepada suamimu, haha katanya mengancamku dengan tawa yang sangat menjijikan, ja-jangan pak, aku memohon ke padanya, karena takut dengan ancamannya akhirnya aku menyerah juga iya, aahhkk aku suka kataku dengan suara yang hampir tidak terdengar, APA SAYA TIDAAK MENDENGAR? pak Charles berteriak dengan sangat kencang sehingga gendang telingaku terasa mau pecah mendengar teriakannya, IYA PAK, ENAK SEKALI SAYA SUKA SAMA tongkol BAPAK.aahhkuuhhkk!! dengan sekuat tenaga aku berusaha tegar dan berharap semuanya cepat berlalu, Setelah berapa menit kemudian tubuhku kembali merasa tersengat oleh aliran listrik saat aku kembali mengalami orgasme yang ke dua kalinya, Dengan sangat kasarnya pak Charles menarik tubuhku sehingga aku berposisi menungging, pantatku yang bulat dan padat menghadap dirinya, hhmm indah sekali pantatmu sayang katanya sambil meremasi bongkahan pantatku, pak, saya mohon cepat lakukan, ha..ha.. kenapa Bu, sudah ga tahan berkali-kali pantatku menerima pukulan darinya, sebenarnya aku tidak menyangka dengan kata-kataku tadi bisa membuatku semakin renda di mata mereka, sebenarnya aku hanya bermaksud agar semua permainan ini segera berakhir tapi sayangnya pak Charles tidak menginginkan itu, tenang Bu, santai saja dulu? Pak Charles sangat pintar memainkan tubuhku, dengan sangat lembut jari kasarnya menyelusuri belahan pantatku dari atas hingga ke bawah belahan vagianaku, gerakan itu di lakukan berkali-kali sehingga pantatku semakin terlihat membusung ke belakang, ohhkk pak, hhhmm. ku pejamkan mataku saat jarinya mulai menerobos lubang anusku, dengan gerakan yang sangat lembut jarinya keluar masuk dari dalam anusku, ahhkk.ooo sssttuuuuu pak ternyata rintihanku membuat pak Charles semakin mempercepat gerakan jarinya, pak Charles dengan rakusnya kembali menjilati vaginaku dari belakang sedangkan jari-jarinya masih aktif mengocok anusku. Pada saat aku sangat terangsang tiba-tiba kami mendengar suara ketukan yang kuyakini itu adalah pak Rafii Ahmad yang baru pulang dari mengantar Aldi,

Pak Rafii Ahmad tolongin saya kataku berharap ia bisa membantuku untuk lepas dari pelecehan yang ku alami, dengan santainya Ayu Ting ting membukakan pintu tanpa rasa takut kalau pak Rafii Ahmad mengadukan kejadian ini ke pada suamiku, pak Rafii Ahmad tanpak kaget saat melihat keadaanku yang sedang di gagahi oleh pak Charles, pak, tolong ku mohon, kataku memelas, Wawa. apa-apaan ini, beberapa kali pak Rafii Ahmad menggelengkan kepalahnya dengan mata yang tak hentihentinya memandangi tubuh mulusku, Udah pak, jangan sok mau jadi pahlawan kalau bapak mau embat aja, dia sudah menjadi budaknya saya, pak Charles mulai membujuk pak Rafii Ahmad dan aku hanya bisa berharap pak Rafii Ahmad tidak memperdulikan tawaran pak Charles, kenapa bengong? sini ikutan! ajaknya lagi jangan pak saya mohon tolongin saya, aku mengiba ke pada pak Rafii Ahmad, tetapi pak Charles tidak mau kalah kedua jarinya membuka bibir vaginaku, bapak liat ni, memiawnya sudah basa banget wanita ini munafik pak Rafii Ahmad terdiam seperti ada yang sedang di piirkannya, memiawnya masih sempit lo, apa lagi anusnya kayaknya masih perawan, bujuk pak Charles berharap pak Rafii Ahmad mau bergabung dengannya untuk menikmati tubuhku, Akhirnya pak Rafii Ahmad tidak tahan melihat vaginaku yang becek terpampang di depannya, hhmm oke lah tapi boolnya buat saya ya, tubuhku semakin terasa lemas, kini aku sudah tidak tau harus meminta tolong ke pada siapa lagi, perlahan pak Rafii Ahmad mendekatiku, sekarang Ibu dudukin tongkol saya, cepat perintah pa Charles sambil tidur telentang dengan penis yang mengancung ke atas, dengan sangat pelan aku menuduki penis pak Charles, eennnggkk. aku menggigit bibir bawahku saat kepala penis pak Charles kembali menembus vaginaku, perlahan penis itu amblas ke dalam vaginaku, dengan sangat erat pak Charles memeluk pinggangku agar tidak dapat bergerak, Setelah melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya, pak Rafii Ahmad mendekatiku dengan penis berada di depan anusku beberapa kali pak Rafii Ahmad menamparkan penisnya ke pantatku, pak sakit aahhkk aahkk ja-jangan pak saya belum pernah aku berusaha melepaskan diri saat pak Rafii Ahmad mulai berusaha memasuki anusku, sempat beberapa kali ia gagal meembus anusku yang memang masih perawan, haha ayo dong Pak, masak kalah sama cewek si kata pak Charles mmemanas-manasi pak Rafii Ahmad agar segera membobol anusku, pak Rafii Ahmad yang mendengar perkataan pak Charles menjadi lebih beringas dari sebelumnya, AAAAAA. aku berteriak sekencang-kencangnya saat penis pa Rafii Ahmad berhasil menerobos anusku, tanpa memberikan aku nafas ia menekan penisnya semakin dalam, aahkk. oohhkk pak, hhmm aku merintih ke sakitan saat pak Rafii Ahmad mulai memaju mundurkan penisnya di dalam anusku, gi mana pak? Enak kan? tanya pak Charles yang kini ikutan memaju mundurkan penisnya di dalam vaginaku, eehhkknngg mantab pak, enak banget he.he hhmm. semakin lama kedua pria tersebut semakin mempercepat tempo permainan kami, Sudah beberapa menit berlalu kedua orang pria ini belum juga menunjukan kalau mereka ingin ejakulasi, sedangkan diriku sedah beberapa kali mengalami orgasme yang hebat sehingga tubuhku terasa terguncang oleh orgasmeku sendiri. Setelah beberapa menit aku mengalami orgasme tiba-tiba pak Charles menunjukan bahwa dia juga ingin mencapai klimaks. Dengan sekuat tenaga pak Charles semakin menenggelamkan penisnya ke dalam vaginaku dalam hitungan beberapa detik kurasakan cairan hangat membasahi rahimku, aahkk enak. hhmm gumamnya saat menyemburkan sperma terakhirnya, setelah puas menodaiku pak Charles melepas penisnya di dalam vaginaku begitu juga dengan pak Rafii Ahmad yang melepaskan penisnya di dalam anusku, buka mulutmu cepetan, perintah pak Rafii Ahmad sambil menarik wajahku agar menghadap ke arah penisnya yang terlihat berdeyut-deyut, aku sangat kaget sekali saat pak Rafii Ahmad memuntahkan spermanya ke arah wajahku, sehingga wajahku ternodai oleh sperma pak Rafii Ahmad, Kini aku benar-benar sudah tidak memiliki tenaga sedikitpun, untuk mengangkat tubuhku saja terasa sangat berat sekali, sedangkan mereka tanpa puas memandangku yang sedang berpose mengangkang di depan mereka karena kedua kakiku kembali dipegangi Ayu Ting ting, sperma yang tadi di muntahkan pak Charles terasa mengalir keluar dari dalam vaginaku, ******** Aku duduk di atas sofa sambil melihat anak angkatku Aldi yang sedang di temAyu Ting ting suamiku belajar, wajah mereka terlihat sangat cerah sekali bertanda bahwa mereka sangat bahagia, entah kenapa tiba-tiba di pikiranku terlintas kembali apa yang terjadi tadi pagi yang menimpa diriku, semakin aku berusaha melupakannya rasanya ingatan itu semakin menghantuiku, aku tidak bisa membayangkan kalau sampai suamiku mengetahui kalau aku di perkosa oleh ketiga pembantuku sendiri, hhmm gi mana Aldi sudah negerti belom kataku sambil mengucek rambutnya yang sedang sibuk menghitung soal yang di berikan suamiku, ya sudah kalau begitu mama bikinin minuman dulu ya, buat kalian, kataku yang di sambut dengan teriakan mereka berdua, Baru satu langkah aku keluar dari kamar tiba-tiba pergelangan tanganku terasa sakit saat pak Rafii Ahmad menarik tanganku, bapak apaan sih!? bentakku dengan suara yang sangat pelan, ssstt jangan berisik kata pak Rafii Ahmad dengan jari telunjuk di bibirnya, nanti suami dan anak mu dengar, hhmm bapak cuman mau ini Bu, katanya lagi sambil mencubit payudaraku, dengan sigap aku mundur ke belakang, jangan main-main pak, beberapa kali aku memandang pintu kamarku yang tidak tertutup rapat, tetapi pak Rafii Ahmad tidak kehabisan akal dia balik mengancamku dengan mengatakan akan membongkar semua rahasiaku ke pada suamiku, sehingga nyaliku menjadi ciut, oke, hhmm kalau begitu bapak ikut saya kataku dengan suara yang bergetar, karena sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, dia terseyum puas melihatku tak berdaya dengan permintaanya, maaf Bu, saya inginnya di sini bukan di tempat lain, katanya dengan suara yang cukup jelas, setelah berkata seperti itu pak Rafii Ahmad langsung memelukku dengan erat sehingga aku sulit bernafas, hhmm bauh tubuh ibu benar-benar menggoda

saya, perlahanku rasakan lidahnya menjulur ke leherku pak ku mohon, jangan di sini pintaku ke padanya, Pak Rafii Ahmad yang mengerti kekhawatiranku langsung membalik tubuhku menghadap daun pintu kamarku yang sedikit terbuka, Ibu bisa bayangkan kalau sampai orang yang sedang di dalam kamar Ibu mengetahui apa yang sedang Ibu lakukan, ancamnya sambil menarik rambutku sehingga aku harus menutup mulutku dengan telapak tanganku agar suara terikanku tidak terdengar oleh suami dan anakku, Pak ku mohon jangan di sini, aku hanya bisa menurut saja saat pak Rafii Ahmad menyuruhku untuk menungging dengan tangan yang menyentuh lantai, sedangkan wajahku menghadap ke celah pintu kamarku yang terbuka, tahan ya Bu, katanya sambil menyingkap dasterku, sehingga celana dalamku yang berwarna hitam terpampang di depan matanya, dengan sangat kasar pak Rafii Ahmad meremas kedua buah pantatku yang padat sehingga aku tak tahan untuk tidak mendesah, aahkk.. pak hhmm.. ja-jangan di sini pak, pak Rafii Ahmad diam saja tidak mendengar kata-kataku melainkan pak Rafii Ahmad semakin membuatku terangsang dengan mengelus belahan vaginaku dari belakang, kalau kamu tidak mau ketahuan jangan bicara, bentak pak Rafii Ahmad sambil memukul pantatku ta-tapi pak, oohhkk aku ga kuat, kataku dengan suara yang sangat pelan, ku mohon pak mengertilah, Pak Rafii Ahmad seolah-olah tidak mau tahu, kini dengan rakusnya pak Rafii Ahmad menjilati vaginaku yang masih tertutup celana dalamku, sehingga aku merasa celana dalamku tampak semakin basah oleh air liurnya. Setelah puas menciumi vaginaku pak Rafii Ahmad memintaku untuk membuka celana dalamku sendiri masih dengan posisi menungging. Sangat sulit bagiku untuk melepaskan celana dalamku dengan posisi menungging belum lagi aku harus bekonsentrasi agar suaraku tidak keluar dengan keras walaupun pada akhirnya aku berhasil menurunkan celana dalamku sampai ke lutut, hhuuu mantab. katanya sambil merabahi vaginaku dari belakang, kamu mau tahukan gimana rasanya ngent*t di depan suamimu sendiri, katanya lagi sambil menunjuk ke arah suamiku yang sedang mengajari anaku Aldi, pak, ja-jangan aku sangat takut sekali kalau suamiku melihat ke arahku, tiba-tiba aku di kejutkan dengan jari telunjuk pak Rafii Ahmad yang langsung memasuki vaginaku sehingga aku terpekik cukup keras, sayang ada apa? kata suamiku dari dalam, saat mendengar suaraku. aahkk tidak pa, cuman hhmm.. tadi ada tikus lewat, jawabku asal-asalan agar suamiku tidak curiga ke padaku, tetapi untungnya suamiku tidak melihat ke arahku, dalam ke adaan terjepit seperti ini pak Rafii Ahmad masih asyik mempermainkan vaginaku dari belakang, ada tikus?? katanya lagi seolah-olah tidak percaya, apa perlu papa yang usir, mendengar tawarannya nafasku teras berhenti tetapi untungnya aku masih banyak akal, aahhgg ga usah hhmm.. pa kataku terputus-putus menahan rasa nikmat yang di berikan pak Rafii Ahmad kepadaku, untungnya suamiku tidak curiga dengan suaraku, asyikan Bu, ngobrol dengan suami sambil di mainin memiawnya, aku memandangnya dengan wajah yang memerah karena nafsuku sudah di puncak, ko diam cepat ajak suami Ibu ngobrol, mendengar perkataanya aku langsung melotot ke arahnya, Ibu mau kalau suami Ibu tau apa yang sekarang Ibu lakuin, mendengar ancamannya aku kembali terdiam, Dengan sangat terpaksa aku kembali mengajak suamiku mengobrol, walaupun di dalam hati aku merasa was-was takut kalau suamiku menyadari suaraku yang berubah menjadi desahan, paaa ma-mau minum apa? tanyaku yang kini sedang diperkosa oleh pak Rafii Ahmad, tanpa kusadari pak Rafii Ahmad sudah memposisikan penisnya di depan ibir vaginaku sehingga beberapa kali aku terpanjat saat pak Rafii Ahmad menghantamkan penisnya dengan sangat keras ke dalam vaginaku, terserah mama saja papa sama Aldi ikut aja, iya ma, apa aja asalkan enak, sambung Aldi, Waktu demi waktu telah berlalu sehingga sampai akhirnya sikapku berubah menjadi sedikit liar dan mulai menyukai cara pak Rafii Ahmad memperkosaku walaupun pada awalnya hatiku terasa miris sekali di perlakukan seperti ini, aahk. pak hhmm.. enak, aku melenggu panjang saat orgasme melandahku, kini perkosaan yang ku alami berganti dengan perselingkuhanku dengan pembantuku, ohhk memiaw istri majikan ternyata enak sekali, ahhkk katanya yang terus-terusan menggoyang penisnya di dalam vaginaku, pak aahhkk eehkk aku, hhmm ingin keluarrr, uuhhkk kali ini suaraku terdengar sangat manja Beberapa menit kemudian kami mengerang bersamaan saat kenikmatan melanda kami berdua, setelah merasa puas aku dan pak Rafii Ahmad kembali merapikan pakaian kami masing-masing, sebelum pak Rafii Ahmad pergi meninggalkanku sempat terlihat seyumannya yang tersungging di bibirnya. Setelah membuatkan minuman aku kembali ke kamarku menemui anak dan suamiku, mereka terlihat tanpak senang sekali melihatku hadir dengan membawa minuman dan makanan kecil, ini di minum dulu, nanti baru di lanjutin lagi, kataku sambil meletakan cangkir dan piring di atas meja kecil yang di gunakan Aldi untuk belajar, makasi mama kata Aldi yang langsung saja menyambar minuman yang baru ku bikin, entah kenapa setiap kali melihat Aldi hatiku terasa menjadi damai, dan semua masalah seperti terlupakan, Aku merasa sedikit aneh, saat suamiku memandangku dengan tatapan mencurigakan sehingga aku memberAyu Ting tingkan diri untuk bertanya ke padanya, ada pa, ko memandang mama seperti itu kataku sambil mengupas jeruk untuk Aldi yang sedang menulis, suamiku mendekatkan mulutnya ke telingaku, hhmm.. sayang ko kamu bau hhmm gitulah mendengar pertanyaannya jantungku terasa berhenti, bau, bau apa pa? tanyaku untuk memastikan apa maksud dari pertanyaan suamiku, kamu tadi ko lama ma, kami terdiam beberapa saat, mama abis dari kamar mandi ya, hhmmm papa jadi curiga ni, katanya sambil tertawa memandangku, mendengar perkataanya aku menjadi sedikit lega,

10

Iya ni pa, abis kangen si kataku manja sambil mencubit penis suamiku, Setelah yakin Aldi tertidur pulas, suamiku mengjakku untuk melayAyu Ting tingnya semalaman suntuk. Tubuhku memang terasa lelah karena seharian harus mengalami orgasme, tetapi di sisi lain aku sangat senang karena suamiku tidak mencurigai aku karena bau tubuhku seperti bau orang yang habis bercinta. Gimana cerita panasnya asik kan? THREESOME SEXSHARE28 Posted on January 26, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita esek esek bertiga panas Halo pembaca setia koleksi cerita ngentot dewasa, perkenalkan namaku Dana usia 27 tahun berasal dari Sumatra Utara. Aku sudah berkeluarga dengan 1 anak yang masih berusia 3 tahun. Aku dan R suamiku hidup sangat romantis dan sebenarnya keharmonisan kami sudah terbentuk sejak kami masih berteman (R adalah rekan kerja satu kantor sampai sekarang) yang seiring berjalannya waktu kamipun berpacaran. Ternyata keasikan pertemanan kami setelah memasuki masa pacaran tidak mengalami perubahan malah semakin kompak karena untuk pulang kerumah aku tidak perlu kuatir jam berapapun karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau kalau aku yang lembur maka R akan pulang duluan lalu kembali ke kantor untuk menjemput. Maklumlah sekalipun posisiku dikantor masih tergolong pegawai biasa tetapi kesibukan seolah tidak pernah berhenti dan aku sangat menikmati pekerjaan itu. Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum sangat banyak tuntutan. Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka dan tak jarang untuk dapat melunakkan hati mereka aku harus bersikap seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah. Untungnya suamiku cukup bijaksana dan dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku. Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome sex. Awalnya ketika itu kantorku menjelang tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang kantor menjelang pagi. Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang yang sudah tidak asing bagiku yaitu Nicholas (26) dan Nurdin (25) sehingga aku tidak perlu buangbuang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan kondisi kantorku. Kami janjian ketemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang harus dilakukan dan pembagian tugasnya. Karena sudah akrab kamipun menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di Tanggerang. 3 hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah jam 8 malam. Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan. Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Nicholas menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya. Bukan apa-apa Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang Ya udah begini saja, bagaimana kalau Mbak Muti bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta tolong suami Mbak Dana membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin, usul Nicholas Boleh juga, usul diterima sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Nicholas. Segera kutelpon suamiku R yang sedang berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Nicholas mengantarku ke cottage yang dimaksud. Setiba disana ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2 kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan menyesali. Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak Rupanya reaksiku ini disambut oleh Nicholas, kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Nurdin enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak? Boleh saja, jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah. Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam. Tak lama kemudian Nurdinpun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan kamar mandi. Tapi baru kusadar aku tidak membawa pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD yang menempel.. Duh bagaimana ya.. Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan?? Lalu mandilah aku dengan air panas yang sudah kuatur sesuai selera. Usai mandi akupun berbusana seperti yang sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Nicholas dan Nurdin sudah segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Nicholas yang mengenakan kaos singlet sedangkan Nurdin bertelanjang dada saja membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang membuat darahku sedikit berdesir.

11

Maaf Mbak Dana aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah Nurdin berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam. O ya, tapi sudah dijemur kan? tanyaku basa basi. Sudah sih, jawab Nurdin sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi. Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Dana.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha ganggu Nicholas sambil melirik ke aku dan kulihat Nurdin semakin malu. Rupanya introduksinya Nicholas tidak berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam pembicaraan tentang teknik-teknik ML. Dari situ baru kuketahui dari kisah-kisah mereka ternyata Nicholas sangat piawai dalam teknik sex. Nicholas terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan permainannya. Lain halnya dengan Nurdin yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Nurdin sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan adiknya sudah meronta-ronta. Semula aku bertahan untuk tidak menceritakan pengalamanku, tapi karena Nicholas pandai memanfaatkan suasana akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami sendiri. Lama kelamaan level cerita kamipun meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai. Begitu juga dengan Nurdin yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki penis yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Nurdin. Ah, kenapa harus minder.. Justru seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya. Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita posisi duduk sudah tak karuan.. Aku bersandar di pegangan sofa dengan kaki diatas pangkuan Nicholas dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana Nurdin duduk dilantai sambil menikmati Nicholas yang memijat betis indahku dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Nurdin memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan. Begitu nikmat sensasi pijatan yang mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Nicholas sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata terpejam ketika Nicholas dan Nurdin melepaskan celana sportku dengan alasan untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir. Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku. Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi dan hanya dapat dibuka didepan suamiku. Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa melahap kemaluanku.. Dan akhirnya Nurdin mengalah membiarkan Nicholas melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Nurdin yang berbeda dari Nicholas.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Nurdin lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga kemaluanku.. Setelah puas menggeluti kemaluanku Nicholas mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Nicholas lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya dan tetap telentang dengan posisi mengangkang.. Nicholas apa yang mau kamu lakukan?? Tapi pertanyaanku tidak digubris malah Nicholas memberi kode kepada Nurdin yang kemudian Nurdin menghampiriku dan didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang kemaluan Nurdin ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Dengan tetap lembut Nurdin menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga mulutku sekarang penuh sesak dengan penis milik Nurdin sementara dibawah sana Nicholas rupanya asik mencukuri kemaluanku.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika pekerjaan Nicholas selesai Nurdinpun mencabut penisnya dari mulutku. Ketika kutengok kemaluanku sudah licin memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Nicholas memulai tugas lainnya, penisnya yang tidak kalah besarnya dari milik Nurdin segera melompat dari celana pendeknya.. Sehingga yang terlihat sekarang 3 insan berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Nicholas sampai cairanku keluar seolah menyatakan siap untuk menyambut penis Nicholas yang besar dan penuh urat.. Sshh.. Hanya desisan itu yang keluar dari mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka lebar ketika kurasakan batang kemaluan Nicholas sudah tertanam seluruhnya di dalam liang senggamaku.. Setelah beberapa saat didiamkan yang ada dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan Nicholas..

12

Selang beberapa lama Nicholas tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan penis masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Nicholas memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali aku orgasme.. Tak lama kurasakan bokongku ada memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Nurdin sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang terjadi adalah kenyataan 2 penis besar mereka sudah tertanam dalam tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan menumpahkan di wajahku.. Setelah itu kami bertiga tertidur pulas dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan.. Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara salah satu dari mereka tetap bekerja. Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan.. Malah aku pernah melayani Nicholas dan Nurdin ditambah 3 orang temannya yang lain.. Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku R. KUTEBUS NILAI UJIAN ITU DENGAN KEPRAWANANKUSHARE145 Posted on August 3, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita panas dan piluku dengan dosen mata kuliah Dengan langkah ragu-ragu aku mendekati ruang dosen di mana Pak Hr berada. Winda, sebuah suara memanggil. Hei Ratna!.L itu. Tidak pak, selamat siang! Selamat siang!. Dengan lemas aku beranjak keluar dari ruangan itu. Kesal sekali rasanya, sudah belajar sampai larut malam, sampai di sini harus kembali lagi hari Minggu, huh! Mungkin hanya akulah yang hari Minggu masih berjalan sambil membawa tas hendak kuliah. Hari ini aku harus memenuhi ujian susulan di rumah Pak Hr, dosen berengsek itu. Rumah Pak Hr terletak di sebuah perumahan elite, di atas sebuah bukit, agak jauh dari rumah-rumah lainnya. Belum sempat memijit Bel pintu sudah terbuka, Seraut wajah yang sudah mulai tua tetapi tetap segar muncul. Ehh! Winda, ayo masuk!, sapa orang itu yang tak lain adalah pak Hr sendiri. Permisi pak! Ibu mana?, tanyaku berbasa-basi. Ibu sedang pergi dengan anak-anak ke rumah neneknya!, sahut pak Hr ramah. Sebentar ya, katanya lagi sambil masuk ke dalam ruangan. Tumben tidak sepeti biasanya ketika mengajar di kelas, dosen ini terkenal paling killer. Rumah Pak Hr tertata rapi. Dinding ruang tamunya bercat putih. Di sudut ruangan terdapat seperangkat lemari kaca temapat tersimpan berbagai barang hiasan porselin. Di tengahnya ada hamparan permadani berbulu, dan kursi sofa kelas satu. Gimana sudah siap?, tanya pak Hr mengejutkan aku dari lamunannya. Eh sudah pak! Sebenarnya. . ., sebenarnya Winda tidak perlu mengikuti ulang susulan kalau, kalau! Kalau apa pak?, aku bertanya tak mengerti. Belum habis bicaranya, Pak Hr sudah menuburuk tubuhku. Pak, apa-apaan ini?, tanyaku kaget sambil meronta mencoba melepaskan diri. Jangan berpura-pura Winda sayang, aku membutuhkannya dan kau membutuhkan nilai bukan, kau akan kululuskan asalkan mau melayani aku!, sahut lelaki itu sambil berusaha menciumi bibirku. Serentak Bulu kudukku berdiri. Geli, jijik, namun detah dari mana asalnya perasaan hasrat menggebu-gebu juga kembali menyerangku. Ingin rasanya membiarkan lelaki tua ini berlaku semaunya atas diriku. Harus kuakui memang, walaupun dia lebih pantas jadi bapakku, namun sebenarnya lelaki tua ini sering membuatku berdebar-debar juga kalau sedang mengajar. Tapi aku tetap berusaha meronta-ronta, untuk menaikkan harga diriku di mata Pak Hr. Lepaskan , Pak jangan hhmmpppff !, kata-kataku tidak terselesaikan karena terburu bibirku tersumbat mulut pak Hr. Aku meronta dan berhasil melepaskan diri. Aku bangkit dan berlari menghindar. Namun entah mengapa aku justru berlari masuk ke sebuah kamar tidur. Kurapatkan tubuhku di sudut ruangan sambil mengatur kembali nafasku yang terengah-engah, entah mengapa birahiku sedemikian cepat naik. Seluruh wajahku terasa panas, kedua kakikupun terasa gemetar. Pak Hr seperti diberi kesempatan emas. Ia berjalan memasuki kamar dan mengunci pintunya. Lalu dengan perlahan ia mendekatiku. Tubuhku bergetar hebat manakala lelaki tua itu mengulurkan tangannya untuk merengkuh diriku. Dengan sekali tarik aku jatuh ke pelukan Pak Hr, bibirku segera tersumbat bibir laki-laki tua itu. Terasa lidahnya yang kasap bermain menyapu telak di dalam mulutku. Perasaanku bercampur aduk jadi satu, benci, jijik bercampur dengan rasa ingin dicumbui yang semakin kuat hingga akhirnya akupun merasa sudah kepalang basah, hati kecilku juga menginginkannya. Terbayang olehku saat-saat aku dicumbui seperti itu oleh Aldy, entah sedang di mana dia sekarang. aku tidak menolak lagi. bahkan kini malah membalas dengan hangat. Merasa mendapat angin kini tangan Pak Hr bahkan makin berani menelusup di balik blouse yang aku pakai, tidak berhenti di situ, terus menelup ke balik beha yang aku pakai. Jantungku berdegup kencang ketika tangan laki-laki itu meremas-remas gundukan daging kenyal yang ada di dadaku dengan gemas. Terasa benar, telapak tangannya yang kasap di permukaan buah dadaku, ditingkahi dengan jari-jarinya yang nakal mepermainkan puting susuku. Gemas sekali nampaknya dia. Tangannya makin lama makin kasar bergerak di dadaku ke kanan dan ke kiri. Setelah puas, dengan tidak sabaran tangannya mulai melucuti pakaian yang aku pakai satu demi satu hingga berceceran di lantai. Hingga akhirnya aku hanya memakai secarik G-string saja. Bergegas pula Pak Hr melucuti kaos oblong dan sarungnya. Di baliknya menyembul batang penis laki-laki itu yang telah menegang, sebesar lengan Bayi. Tak terasa aku menjerit ngeri, aku belum pernah melihat alat vital lelaki sebesar itu. Aku sedikit ngeri. Bisa jebol milikku dimasuki benda itu. Namun aku tak dapat menyembunyikan kekagumanku. Seolah ada pesona tersendiri hingga pandangan

13

mataku terus tertuju ke benda itu. Pak Hr berjalan mendekatiku, tangannya meraih kunciran rambutku dan menariknya hingga ikatannya lepas dan rambutku bebas tergerai sampai ke punggung. Kau Cantik sekali Winda, gumam pak Hr mengagumi kecantikanku. Aku hanya tersenyum tersipu-sipu mendengar pujian itu. Dengan lembut Pak Hr mendorong tubuhku sampai terduduk di pinggir kasur. Lalu ia menarik G-string, kain terakhir yang menutupi tubuhku dan dibuangnya ke lantai. Kini kami berdua telah telanjang bulat. Tanpa melepaskan kedua belah kakiku, bahkan dengan gemas ia mementangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkanganku. Nafas laki-laki itu demikian memburu. Tak lama kemudian Pak membenamkan kepalanya di situ. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluanku yang tertutup rambut lebat itu. Aku memejamkan mata, oohh, indahnya, aku sungguh menikmatinya, sampaisampai tubuhku dibuat menggelinjang- gelinjang kegelian. Pak!, rintihku memelas. Pak, aku tak tahan lagi!, aku memelas sambil menggigit bibir. Sungguh aku tak tahan lagi mengalamai siksaan birahi yang dilancarkan Pak Hr. Namun rupanya lelaki tua itu tidak peduli, bahkan senang melihat aku dalam keadaan demikian. Ini terlihat dari gerakan tangannya yang kini bahkan terjulur ke atas meremas-remas payudaraku, tetapi tidak menyudahi perbuatannya. Padahal aku sudah kewalahan dan telah sangat basah kuyup. Paakk, aakkhh!, aku mengerang keras, kakinya menjepit kepala Pak Hr melampiaskan derita birahiku, kujambak rambut Pak Hr keras-keras. Kini aku tak peduli lagi bahwa lelaki itu adalah dosen yang aku hormati. Sungguh lihai laki-laki ini membangkitkan gairahku. aku yakin dengan nafsunya yang sebesar itu dia tentu sangat berpengalaman dalam hal ini, bahkan sangat mungkin sudah puluhan atau ratusan mahasiswi yang sudah digaulinya. Tapi apa peduliku? Tiba-tiba Pak Hr melepaskan diri, lalu ia berdiri di depanku yang masih terduduk di tepi ranjang dengan bagian bawah perutnya persis berada di depan wajahku. aku sudah tahu apa yang dia mau, namun tanpa sempat melakukannya sendiri, tangannya telah meraih kepalaku untuk dibawa mendekati kejantanannya yang aduh mak.., Sungguh besar itu. Tanpa melawan sama sekali aku membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu kukulum sekalian alat vital Pak Hr ke dalam mulutku hingga membuat lelaki itu melek merem keenakan. Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulutku. Itupun sudah terasa penuh. Aku hampir sesak nafas dibuatnya. Aku pun bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutku. Terasa benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidahku menyapu kepalanya. Beberapa saat kemudian Pak Hr melepaskan diri, ia membaringkan aku di tempat tidur dan menyusul berbaring di sisiku, kaki kiriku diangkat disilangkan di pinggangnya. Lalu Ia berusaha memasuki tubuhku belakang. Ketika itu pula kepala penis Pak Hr yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan. Ia terus berusaha menekankan miliknya ke dalam milikku yang memang sudah sangat basah. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Dan ketika dengan kasar dia tiba-tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku aku tak kuasa menahan diri untuk tidak mem*kik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diriku, hingga badanku mengejang beberapa detik. Pak Hr cukup mengerti keadaan diriku, ketika dia selesai masuk seluruhnya dia memberi kesempatan padaku untuk menguasai diri beberapa saat. Sebelum kemudian dia mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan kemudian makin lama makin cepat. Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap Pak Hr menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Pak Hr menyetubuhi aku dengan cara itu. Sementara bibirnya tak hentinya melumat bibir, tengkuk dan leherku, tangannya selalu meremas-remas payudaraku. Aku dapat merasakan puting susuku mulai mengeras, runcing dan kaku. Aku bisa melihat bagaimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Aku selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalam. Milikku hampir tidak dapat menampung ukuran Pak Hr yang super itu, dan ini makin membuat Pak Hr tergila-gila. Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Pak Hr membalik tubuhku hingga menungging di hadapannya. Ia ingin pakai doggy style rupanya. Tangan lelaki itu kini lebih leluasa meremas-remas kedua belah payudara aku yang kini menggantung berat ke bawah. Sebagai seorang wanita aku memiliki daya tahan alami dalam bersetubuh. Tapi bahkan kini aku kewalahan menghadapi Pak Hr. Laki-laki itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir setengah jam ia bertahan. Aku yang kini duduk mengangkangi tubuhnya hampir kehabisan nafas. Kupacu terus goyangan pinggulku, karena aku merasa sebentar lagi aku akan memperolehnya. Terus, terus, aku tak peduli lagi dengan gerakanku yang brutal ataupun suaraku yang kadang-kadang mem*kik menahan rasa luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu sampai, aku tak peduli lagi, aku mem*kik keras sambil menjambak rambutnya. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhku mengejang. Sungguh hebat rasa yang kurasakan kali ini. Sungguh ironi memang, aku mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan orang yang aku sukai. Tapi masa bodohlah. Berkali-kali kuusap keringat yang membasahi dahiku. Pak Hr kemudian kembali mengambil inisiatif. kini gantian Pak Hr yang menindihi tubuhku. Ia memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuhku. Sementara kami terus berpacu. Sungguh hebat laki-laki ini. Walaupun sudah berumur tapi masih bertahan segitu lama. Bahkan mengalahkan semua cowok-cowok yang pernah tidur denganku, walaupun mereka rata-rata sebaya denganku. Namun beberapa saat kemudian, Pak Hr mulai menggeram sambil mengeretakkan giginya. Tubuh lelaki tua itu bergetar hebat di atas tubuhku. Penisnya menyemburkan cairan kental yang hangat ke dalam liang kemaluanku dengan derasnya. Beberapa saat kemudian, perlahan-lahan kami memisahkan diri. Kami terbaring kelelahan di atas kasur itu. Nafasku yang tinggal satu-satu bercampur dengan bunyi nafasnya yang berat. Kami masing-masing terdiam mengumpulkan tenaga kami yang sudah tercerai berai.

14

Aku sendiri terpejam sambil mencoba merasakan kenikmatan yang baru saja aku alami di sekujur tubuhku ini. Terasa benar ada cairan kental yang hangat perlahan-lahan meluncur masuk ke dalam liang vaginaku. Hangat dan sedikit gatal menggelitik. Bagian bawah tubuhku itu terasa benar-benar banjir, basah kuyub. Aku menggerakkan tanganku untuk menyeka bibir bawahku itu dan tanganku pun langsung dipenuhi dengan cairan kental berwarna putih susu yang berlepotan di sana. Bukan main Winda, ternyata kau pun seperti kuda liar! kata Pak Hr penuh kepuasan. Aku yang berbaring menelungkup di atas kasur hanya tersenyum lemah. aku sungguh sangat kelelahan, kupejamkan mataku untuk sejenak beristirahat. Persetan dengan tubuhku yang masih telanjang bulat. Pak Hr kemudian bangkit berdiri, ia menyulut sebatang rokok. Lalu lelaki tua itu mulai mengenakan kembali pakaiannya. Aku pun dengan malas bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di lantai. Sambil berpakaian ia bertanya, Bagaimana dengan ujian saya pak?. Minggu depan kamu dapat mengambil hasilnya, sahut laki-laki itu pendek. Kenapa tidak besok pagi saja?, protes aku tak puas. Aku masih ingin bertemu kamu, selama seminggu ini aku minta agar kau tidak tidur dengan lelaki lain kecuali aku!, jawab Pak Hr. Aku sedikit terkejut dengan jawabannya itu. Tapi akupun segera dapat menguasai keadaanku. Rupanya dia belum puas dengan pelayanan habis-habisanku barusan. Aku tidak bisa janji!, sahutku seenaknya sambil bangkit berdiri dan keluar dari kamar mencari kamar mandi. Pak Hr hanya mampu terbengong mendengar jawabanku yang seenaknya itu. Aku sedang berjalan santai meninggalkan rumah pak Hr, ini pertemuanku yang ketiga dengan laki-laki itu demi menebus nilai ujianku yang selalu jeblok jika ujian dengan dia. Mungkin malah sengaja dibuat jeblok biar dia bisa main denganku. Dasar, namun harus kuakui, dia laki-laki hebat, daya tahannya sungguh luar biasa jika dibandingkan dengan usianya yang hapir mencapai usia pensiun itu. Bahkan dari pagi hingga sore hari ini dia masih sanggup menggarapku tiga kali, sekali di ruang tengah begitu aku datang, dan dua kali di kamar tidur. Aku sempat terlelap sesudahnya beberapa jam sebelum membersihkan diri dan pulang. Berutung kali ini, aku bisa memaksanya menandatangani berkas ujian susulanku. Masih ada mata kuliah Pengantar Berorganisasi dan Kepemimpinan , katanya sambil membubuhkan nilai A di berkas ujianku. Selama bapak masih bisa memberiku nilai A, kataku pendek. Segeralah mendaftar, kuliah akan dimulai minggu depan!. Terima kasih pak! kataku sambil tak lupa memberikan senyum semanis mungkin. Winda! teriakan seseorang mengejutkan lamunanku. Aku menoleh ke arah sumber suara tadi yang aku perkirakan berasal dari dalam mobil yang berjalan perlahan menghampiriku. Seseorang membuka pintu mobil itu, wajah yang sangat aku benci muncul dari balik pintu Mitsubishi Galant keluaran tahun terakhir itu. Masuklah Winda. Tidak, terima kasih. Aku bisa jalan sendiri koq!, Aku masih mencoba menolak dengan halus. Ayolah, masa kau tega menolak ajakanku, padahal dengan pak Hr saja kau mau!. Aku tertegun sesaat, Bagai disambar petir di siang bolong. Da,Darimana kau tahu?. Nah, jadi benar kan, padahal aku tadi hanya menduga-duga! Sialan!, Aku mengumpat di dalam hati, harusnya tadi aku bersikap lebih tenang, aku memang selalu nervous kalau ketemu cowok satu ini, rasanya ingin buru-buru pergi dari hadapannya dan tidak ingin melihat mukanya yang memang seram itu. Seperti tipikal orang Indonesia bagian daerah paling timur, cowok ini hitam tinggi besar dengan postur sedikit gemuk, janggut dan cambang yang tidak pernah dirapikan dengan rambut keritingnya yang dipelihara panjang ditambah dengan caranya memakai kemeja yang tidak pernah dikancingkan dengan benar sehingga memamerkan dadanya yang penuh bulu. Dengan asesoris kalung, gelang dan cincin emas, arloji rolex yang dihiasi berlian, cukup menunjukkan bahwa dia ini orang yang memang punya duit. Namun, aku menjadi muak dengan penampilan seperti itu. Dino memang salah satu jawara di kampus, anak buahnya banyak dan dengan kekuatan uang serta gaya jawara seperti itu membuat dia menjadi salah satu momok yang paling menakutkan di lingkungan kampus. Dia itu mahasiswa lama, dan mungkin bahkan tidak pernah lulus, namun tidak ada orang yang berani mengusik keberadaannya di kamus, bahkan dari kalangan akademik sekalipun. Gimana? Masih tidak mau masuk?, tanya dia setengah mendesak. Aku tertegun sesaat, belum mau masuk. Aku memang sangat tidak menyukai laki-laki ini, Tetapi kelihatannya aku tidak punya pilihan lain, bisa-bisa semua orang tahu apa yang kuperbuat dengan pak Hr, dan aku sungguh-sungguh ingin menjaga rahasia ini, terutama terhadap Erwin, tunanganku. Namun saat ini aku benar benar terdesak dan ingin segera membiarkan masalah ini berlalu dariku. Makanya tanpa pikir panjang aku mengiyakan saja ajakannya. Dino tertawa penuh kemenangan, ia lalu berbicara dengan orang yang berada di sebelahnya supaya berpindah ke jok belakang. Aku membanting pantatku ke kursi mobil depan, dan pemuda itu langsung menancap gas. Sambil nyengir kuda. Kesenangan. Ke mana kita?, tanyaku hambar. Lho? Mestinya aku yang harus tanya, kau mau ke mana?, tanya Dino pura-pura heran. Sudahlah Dino, tak usah berpura-pura lagi, kau mau apa?, Suaraku sudah sedemikian pasrahnya. Aku sudah tidak mau berpikir panjang lagi untuk meminta dia menutup-nutupi perbuatanku. Orang yang duduk di belakangku tertawa. Rupanya dia cukup mengerti apa kemauanmu Dino!, Dia berkomentar. Ah, diam kau Maki! Rupanya orang itu namanya Maki, orang dengan penampilan hampir mirip dengan Dino kecuali rambutnya yang dipotong crew-cut. Bagaimana kalau ke rumahku saja? Aku sangat merindukanmu Winda!, pancing Dino.

15

Sesukamulah. ..!, Aku tahu benar memang itu yang diinginkannya. Dino tertawa penuh kemenangan. Ia melarikan mobilnya makin kencang ke arah sebuah kompleks perumahan. Lalu mobil yang ditumpangi mereka memasuki pekarangan sebuah rumah yang cukup besar. Di pekarangan itu sudah ada 2 buah mobil lain, satu Mitsubishi Pajero dan satu lagi Toyota Great Corolla namun keduanya kelihatan diparkir sekenanya tak beraturan. Interior depan rumah itu sederhana saja. Cuma satu stel sofa, sebuah rak perabotan pecah belah. Tak lebih. Dindingnya polos. Demikian juga tempok ruang tengah. Terasa betapa luas dan kosongnya ruangan tengah itu, meski sebuah bar dengan rak minuman beraneka ragam terdapat di sudut ruangan, menghadap ke taman samping. Sebuah stereo set terpasang di ujung bar. Tampaknya baru saja dimatikan dengan tergesa-gesa. Pitanya sebagian tergantung keluar. Dari pintu samping kemudian muncul empat orang pemuda dan seorang gadis, yang jelas-jelas masih menggunakan seragam SMU. Mereka semua mengeluarkan suara setengah berbisik. Keempat orang laki-laki itu, tiga orang sepertinya sesuku dengan Dino atau sebangsanya, sedangkan yang satu lagi seperti bule dengan rambutnya yang gondrong. Sementara si gadis berperawakan tinggi langsing, berkulit putih dan rambutnya yang hitam lurus dan panjang tergerai sampai ke pinggang, ia memakai bandana lebar di kepalanya dengan poni tebal menutupi dahinya. Wajahnya yang oval dan bermata sipit menandakan bahwa ia keturunan Cina atau sebangsanya. Harus kuakui dia memang cantik, seperti bintang film drama Mandarin. Berbeda dengan penampilan ketiga laki-laki itu, gadis ini kelihatannya bukan merupakan gerombolan mereka, dilihat dari tampangnya yang masih lugu. Ia masih mengenakan seragam sebuah sekolah Katolik yang langsung bisa aku kenali karena memang khas. Namun entah mengapa dia bisa bergaul dengan orang-orang ini. Dino bertepuk tangan. Kemudian memperkenalkan diriku dengan mereka. Yos, dan Bram seperti tipikal orang sebangsa Dino, Tito berbadan tambun dan yang bule namanya Marchell, sementara gadis SMU itu bernama Shelly. Mereka semua yang laki-laki memandang diriku dengan mata lapar membuat aku tanpa sadar menyilangkan tangan di depan dadaku, seolah-olah mereka bisa melihat tubuhku di balik pakaian yang aku kenakan ini. Tampak tak sabaran Dino menarik diriku ke loteng. Langsung menuju sebuah kamar yang ada di ujung. Kamar itu tidak berdaun pintu, sebenarnya lebih tepat disebut ruang penyangga antara teras dengan kamar-kamar yang lain Sebab di salah satu ujungnya merupakan pintu tembusan ke ruang lain. Di sana ada sebuah kasur yang terhampar begitu saja di lantai kamar. Dengan sprei yang sudah acak-acakan. Di sudut terdapat dua buah kursi sofa besar dan sebuah meja kaca yang mungil. Di bawahnya berserakan majalah-majalah yang cover depannya saja bisa membuat orang merinding. Bergambar perempuan-perempuan telanjang. Aku sadar bahkan sangat sadar, apa yang dimaui Dino di kamar ini. Aku beranjak ke jendela. Menutup gordynnya hingga ruangan itu kelihatan sedikit gelap. Namun tak lama, karena kemudian Dino menyalakan lampu. Aku berputar membelakangi Dino, dan mulai melucuti pakaian yang aku kenakan. Dari blouse, kemudian rok bawahanku kubiarkan meluncur bebas ke mata kakiku. Kemudian aku memutar balik badanku berbalik menghadap Dino. Betapa terkejutnya aku ketika aku berbalik, ternyata di hadapanku kini tidak hanya ada Dino, namun Maki juga sedang berdiri di situ sambil cengengesan. Dengan gerakan reflek, aku menyambar blouseku untuk menutupi tubuhku yang setengah telanjang. Melihat keterkejutanku, kedua laki-laki itu malah tertawa terbahak-bahak. Ayolah Winda, Toh engkau juga sudah sering memperlihatkan tubuh telanjangmu kepada beberapa laki-laki lain?. Kurang ajar kau Dino! Aku mengumpat sekenanya. Wajah laki-laki itu berubah seketika, dari tertawa terbahak-bahak menjadi serius, sangat serius. Dengan tatapan yang sangat tajam dia berujar, Apakah engkau punya pilihan lain? Ayolah, lakukan saja dan sesudah selesai kita boleh melupakan kejadian ini. Aku tertegun, melayani dua orang sekaligus belum pernah aku lakukan sebelumnya. Apalagi orang-orang yang bertampang seram seperti ini. Tapi seperti yang dia bilang, aku tak punya pilihan lain. Seribu satu pertimbangan berkecamuk di kepalaku hingga membuat aku pusing. Tubuhku tanpa sadar sampai gemetaran, terasa sekali lututku lemas sepertinya aku sudah kehabisan tenaga karena digilir mereka berdua, padahal mereka sama sekali belum memulainya. Akhirnya, dengan sangat berat aku menggerakkan kedua tangan ke arah punggungku di mana aku bisa meraih kaitan BH yang aku pakai. Baju yang tadi aku pakai untuk menutupi bagian tubuhku dengan sendirinya terjatuh ke lantai. Dengan sekali sentakan halus BH-ku telah terlepas dan meluncur bebas dan sebelum terjatuh ke lantai kulemparkan benda itu ke arah Dino yang kemudian ditangkapnya dengan tangkas. Ia mencium bagian dalam mangkuk bra-ku dengan penuh perasaan. Harum!, katanya. Lalu ia seperti mencari-cari sesuatu dari benda itu, dan ketika ditemukannya ia berhenti. 36B!, katanya pendek. Rupanya ia pingin tahu berapa ukuran dadaku ini. BH-nya saja sudah sedemikian harum, apalagi isinya!, katanya seraya memberikan BH itu kepada Maki sehingga laki-laki itu juga ikut-ikutan menciumi benda itu. Namun demikian mata mereka tak pernah lepas menatap belahan payudaraku yang kini tidak tertutup apa-apa lagi. Aku kini hanya berdiri menunggu, dan tanpa diminta Dino melangkah mendekatiku. Ia meraih kepalaku. Tangannya meraih kunciran rambut dan melepaskannya hingga rambutku kini tergerai bebas sampai ke punggung. Nah, dengan begini kau kelihatan lebih cantik! Ia terus berjalan memutari tubuhku dan memelukku dari belakang. Ia sibakkan rambutku dan memindahkannya ke depan lewat pundak sebelah kiriku, sehingga bagian punggung sampai ke tengkukku bebas tanpa penghalang. Lalu ia menjatuhkan ciumannya ke tengkuk belakangku. Lidahnya menjelajah di sekitar leher, tengkuk kemudian naik ke kuping dan menggelitik di sana. Kedua belah tangannya yang kekar dan berbulu yang tadi memeluk pinggangku kini mulai merayap naik dan mulai meremas-remas kedua belah payudaraku dengan gemas. Aku masih menanggapinya dengan dingin dengan tidak bereaksi sama sekali selain memejamkan mataku.

16

Dino rupanya tidak begitu suka aku bersikap pasif, dengan kasar ia menarik wajahku hingga bibirnya bisa melumat bibirku. Aku hanya berdiam diri saja tak memberikan reaksi. Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku hingga secara tak sengaja lidahkupun meronta-ronta. Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk menikmati perasaan itu dengan utuh. Tak ada gunanya aku menolak, hal itu akan membuatku lebih menderita lagi. Dengan kuluman lidah seperti itu, ditingkahi dengan remasan-remasan telapak tangannya di payudaraku sambil sekali-sekali ibu jari dan telunjuknya memilin-milin puting susuku, pertahananku akhirnya bobol juga. Memang, aku sudah sangat terbiasa dan sangat terbuai dengan permaian seperti ini hingga dengan mudahnya Dino mulai membangkitkan nafsuku. Bahkan kini aku mulai memberanikan menggerakkan tangan meremas kepala Dino yang berada di belakangku. Sementara dengan ekor mataku aku melihat Maki beranjak berjalan menuju sofa dan duduk di sana, sambil pandangan matanya tidak pernah lepas dari kami berdua. Mungkin karena merasa sudah menguasai diriku, ciuman Dino terus merambat turun ke leherku, menghisapnya hingga aku menggelinjang. Lalu merosot lagi menelusup di balik ketiak dan merayap ke depan sampai akhirnya hinggap di salah satu pucuk bukit di dadaku, Dengan satu remasan yang gemas hingga membuat puting susuku melejit Dino untuk mengulumnya. Pertama lidahnya tepat menyapu pentilnya, lalu bergerak memutari seluruh daerah puting susuku sebelum mulutnya mengenyot habis puting susuku itu. Ia menghisapnya dengan gemas sampai pipinya kempot. Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri di bagian itu. Aku menggelinjang, melenguh apalagi ketika puting susuku digigit-gigit perlahan oleh Dino. Buah anggur yang ranum itu dipermainkan pula dengan lidah Dino yang kasap. Dipilin-pilinnya kesana kemari. Dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai putingnya menempel pada telaknya. Aku merintih. Tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya sehingga semakin membenam di kedua gunung kembarku yang putih dan padat. Aku sungguh tak tahu mengapa harus begitu pasrah kepada lelaki itu. Mengapa aku justeru tenggelam dalam permaianan itu? Semula aku hanya merasa terpaksa demi menutupi rahasia atas perbuatanku. Tapi kemudian nyatanya, permainan yang Dino mainkan begitu dalam. Dan aneh sekali, Tanpa sadar aku mulai mengikuti permainan yang dipimpin dengan cemerlang oleh Dino. Winda, Ya?, Kau suka aku perlakukan seperti ini?. Aku hanya mengangguk. Dan memejamkan matanya. membiarkan payudaraku terus diremas-remas dan puting susunya dipilin perlahan. Aku menggeliat, merasakan nikmat yang luar biasa. Puting susu yang mungil itu hanya sebentar saja sudah berubah membengkak, keras dan mencuat semakin runcing. Hsss, ah!, Aku mendesah saat merasakan jari-jari tangan lelaki itu mulai menyusup ke balik celana dalamku dan merayap mencari liang yang ada di selangkanganku. Dan ketika menemukannya Jari-jari tangan itu mula-mula mengusapusap permukaannya, terus mengusap-usap dan ketika sudah terasa basah jarinya mulai merayap masuk untuk kemudian menyentuh dinding-dinding dalam liang itu. Dalam posisi masih berdiri berhadapan, sambil terus mencumbui payudaraku, Dino meneruskan aksinya di dalam liang gelap yang sudah basah itu. Makin lama makin dalam. Aku sendiri semakin menggelinjang tak karuan, kedua buah jari yang ada di dalam liang vaginaku itu bergerak-gerak dengan liar. Bahkan kadang-kadang mencoba merenggangkan liang vaginaku hingga menganga. Dan yang membuat aku tambah gila, ia menggerak-gerakkan jarinya keluar masuk ke dalam liang vaginaku seolah-olah sedang menyetubuhiku. Aku tak kuasa untuk menahan diri. Nggghh! , mulutku mulai meracau. Aku sungguh kewalahan dibuatnya hingga lututku terasa lemas hingga akhirnya akupun tak kuasa menahan tubuhku hingga merosot bersimpuh di lantai. Aku mencoba untuk mengatur nafasku yang terengah-engah. Aku sungguh tidak memperhatikan lagi yang kutahu kini tiba-tiba saja Dino telah berdiri telanjang bulat di hadapanku. Tubuhnya yang tinggi besar, hitam dan penuh bulu itu dengan angkuhnya berdiri mengangkang persis di depanku sehingga wajahku persis menghadap ke bagian selangkangannya. Disitu, aku melihat batang kejantanannya telah berdiri dengan tegaknya. Besar panjang kehitaman dengan bulu hitam yang lebat di daerah pangkalnya. Dengan sekali rengkuh, ia meraih kepalaku untuk ditarik mendekati daerah di bawah perutnya itu. Aku tahu apa yang dimauinya, bahkan sangat tahu ini adalah perbuatan yang sangat disukai para lelaki. Di mana ketika aku melakukan oral seks terhadap kelaminnya. Maka, dengan kepalang basah, kulakukan apa yang harus kulakukan. Benda itu telah masuk ke dalam mulutku dan menjadi permainan lidahku yang berputar mengitari ujung kepalanya yang bagaikan sebuah topi baja itu. Lalu berhenti ketika menemukan lubang yang berada persis di ujungnya. Lalu dengan segala kemampuanku aku mulai mengelomoh batang itu sambil kadang-kadang menghisapnya kuat-kuat sehingga pemiliknya bergetar hebat menahan rasa yang tak tertahankan. Pada saat itu aku sempat melirik ke arah sofa di mana Maki berada, dan ternyata laki-laki ini sudah mulai terbawa nafsu menyaksikan perbuatan kami berdua. Buktinya, ia telah mengeluarkan batang kejantanannya dan mengocoknya naik turun sambil berkali-kali menelan ludah. Konsentrasiku buyar ketika Dino menarik kepalaku hingga menjauh dari selangkangannya. Ia lalu menarik tubuhku hingga telentang di atas kasur yang terhampar di situ. Lalu dengan cepat ia melucuti celana dalamku dan dibuangnya jauh-jauh seakan-akan ia takut aku akan memakainya kembali. Untuk beberapa detik mata Dino nanar memandang bagian bawah tubuhku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi. Si Makipun sampai berdiri mendekat ke arah kami berdua seakan ia tidak puas memandang kami dari kejauhan. Namun beberapa detik kemudian, Dino mulai merenggangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Paha kiriku diangkatnya dan disangkutkan ke pundaknya. Lalu dengan tangannya yang sebelah lagi memegangi batang kejantanannya dan diusap-usapkan ke permukaan bibir vaginaku yang sudah sangat basah. Ada rasa geli menyerang di situ hingga aku menggelinjang dan memejamkan mata. Sedetik kemudian, aku merasakan ada benda lonjong yang mulai menyeruak ke dalam liang vaginaku. Aku menahan nafas ketika terasa ada benda asing mulai menyeruak di situ. Seperti biasanya, aku tak kuasa untuk menahan jeritanku pada saat pertama kali ada kejantanan laki-laki menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Dengan perlahan namun pasti, kejantanan Dino meluncur masuk semakin dalam. Dan ketika sudah masuk setengahnya ia bahkan memasukkan sisanya dengan satu sentakan kasar hingga aku benar-benar berteriak karena terasa nyeri. Dan setelah itu, tanpa memberiku kesempatan untuk membiasakan diri dulu, Dino sudah bergoyang mencari kepuasannya sendiri.

17

Dino menggerak-gerakkan pinggulnya dengan kencang dan kasar menghunjam-hunjam ke dalam tubuhku hingga aku mem*kik keras setiap kali kejantanan Dino menyentak ke dalam. Pedih dan ngilu. Namun bercampur nikmat yang tak terkira. Ada sensasi aneh yang baru pertama kali kurasakan di mana di sela-sela rasa ngilu itu aku juga merasakan rasa nikmat yang tak terkira. Namun aku juga tidak bisa menguasai diriku lagi hingga aku sampai menangis menggebu-gebu, sakit keluhku setiap kali Dino menghunjam, tapi aku semakin mempererat pelukanku, Pedih, tapi aku juga tak bersedia Dino menyudahi perlakuannya terhadap diriku. Aku semakin merintih. Air mataku meleleh keluar. kami terus bergulat dalam posisi demikian. Sampai tiba-tiba ada rasa nikmat yang luar biasa di sekujur tubuhku. Aku telah orgasme. Ya, orgasme bersama dengan orang yang aku benci. Tubuhku mengejang selama beberapa puluh detik. Sebelum melemas. Namun Dino rupanya belum selesai. Ia kini membalikkan tubuhku hingga kini aku bertumpu pada kedua telapak tangan dan kedua lututku. Ia ingin meneruskannya dengan doggy style. Aku hanya pasrah saja. Kini ia menyetubuhiku dari belakang. Tangannya kini dengan leluasa berpindah-pindah dari pinggang, meremas pantat dan meremas payudaraku yang menggelantung berat ke bawah. Kini Dino bahkan lebih memperhebat serangannya. Ia bisa dengan leluasa menggoyangkan tubuhnya dengan cepat dan semakin kasar. Pada saat itu tanpa terasa, Maki telah duduk mengangkang di depanku. Laki-laki ini juga telah telanjang bulat. Ia menyodorkan batang penisnya ke dalam mulutku, tangannya meraih kepalaku dan dengan setengah memaksa ia menjejalkan batang kejantanannya itu ke dalam mulutku. Kini aku melayani dua orang sekaligus. Dino yang sedang menyetubuhiku dari belakang. Dan Maki yang sedang memaksaku melakukan oral seks terhadap dirinya. Dino kadang-kadang malah menyorongkan kepalanya ke depan untuk menikmati payudaraku. Aku mengerang pelan setiap kali ia menghisap puting susuku. Dengan dua orang yang mengeroyokku aku sungguh kewalahan hingga tidak bisa berbuat apa-apa. Malahan aku merasa sangat terangsang dengan posisi seperti ini. Mereka menyetubuhiku dari dua arah, yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada di arah lainnya semakin menghunjam. Kadang-kadang aku hampir tersedak. Maki yang tampaknya mengerti kesulitanku mengalah dan hanya diam saja. Dino yang mengatur segala gerakan. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan menjalar di sekujur tubuhku. Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan diriku melambung di luar batas yang pernah kuperkirakan sebelumnya. Dan kembali tubuhku mengejang, deras dan tanpa henti. Aku mengalami orgasme yang datang dengan beruntun seperti tak berkesudahan. Tidak lama kemudian Dino mengalami orgasme. Batang penisnya menyemprotkan air mani dengan deras ke dalam liang vaginaku. Benda itu menyentak-nyentak dengan hebat, seolah-olah ingin menjebol dinding vaginaku. Aku bisa merasakan air mani yang disemprotkannya banyak sekali, hingga sebagian meluap keluar meleleh di salah satu pahaku. Sesudah itu mereka berganti tempat. Maki mengambil alih perlakuan Dino. Masih dalam posisi doggy style. Batang kejantanannya dengan mulus meluncur masuk dalam sekali sampai menyentuh bibir rahimku. Ia bisa mudah melakukannya karena memang liang vaginaku sudah sangat licin dilumasi cairan yang keluar dari dalamnya dan sudah bercampur dengan air mani Dino yang sangat banyak. Permainan dilanjutkan. Aku kini tinggal melayani Maki seorang, karena Dino dengan nafas yang tersengal-sengal telah duduk telentang di atas sofa yang tadi diduduki Maki untuk mengumpulkan tenaga. Aku mengeluh pendek setiap kali Maki mendorong masuk miliknya. Maki terus memacu gerakkannya. Semakin lama semakin keras dan kasar hingga membuat aku merintih dan mengaduh tak berkesudahan. Pada saat itu masuk Bram dan Tito bersamaan ke dalam ruangan. Tanpa basa-basi, mereka pun langsung melucuti pakaiannya hingga telanjang bulat. Lalu mereka duduk di lantai dan menonton adegan mesum yang sedang terjadi antara aku dan Maki. Bram nampak kelihatan tidak sabaran Tetapi aku sudah tidak peduli lagi. Maki terus memacu menggebu-gebu. Laki-laki itu sibuk memacu sambil meremasi payudaraku yang menggelantung berat ke bawah. Sesaat kemudian tubuhku dibalikkan kembali telentang di atas kasur dan pada saat itu Bram dengan tangkas menyodorkan batang kejantanannya ke dalam mulutku. Aku sudah setengah sadar ketika Tito menggantikan Maki menggeluti tubuhku. Keadaanku sudah sedemikian acak-acakan. Rambut yang kusut masai. Tubuhku sudah bersimpah peluh. Tidak hanya keringat yang keluar dari tubuhku sendiri, tapi juga cucuran keringat dari para laki-laki yang bergantian menggauliku. Aku kini hanya telentang pasrah ditindihi tubuh gemuk Tito yang bergoyang-goyang di atasnya. Laki-laki gemuk itu mengangkangkan kedua belah pahaku lebar-lebar sambil terus menghunjam-hunjamka n miliknya ke dalam milikku. Sementara Bram tak pernah memberiku kesempatan yang cukup untuk bernafas. Ia terus saja menjejaljejalkan miliknya ke dalam mulutku. Aku sendiri sudah tidak bisa mengotrol diriku lagi. Guncangan demi guncangan yang diakibatkan oleh gerakan Titolah yang membuat Bram makin terangsang. Bukan lagi kuluman dan jilatan yang harusnya aku lakukan dengan lidah dan mulutku. Dan ketika Tito melenguh panjang, ia mencapai orgasmenya dengan meremas kedua belah payudaraku kuat-kuat hingga aku berteriak mengaduh kesakitan. Lalu beberapa saat kemudian ia dengan nafasnya yang tersengal-sengal memisahkan diri dari diriku. Dan pada saat hampir bersamaan Bram juga mengerang keras. Batang kejantanannya yang masih berada di dalam mulutku bergerak liar dan menyemprotkan air maninya yang kental dan hangat. Aku meronta, ingin mengeluarkan banda itu dari dalam mulutku, namun tangan Bram yang kokoh tetap menahan kepalaku dan aku tak kuasa meronta lagi karena memang tenagaku sudah hampir habis. Cairan kental yang hangat itu akhirnya tertelan olehku. Banyak sekali. Bahkan sampai meluap keluar membasahi daerah sekitar bibirku sampai meleleh ke leher. Aku tak bisa berbuat apa-apa, selain dengan cepat mencoba menelan semua yang ada supaya tidak terlalu terasa di dalam mulutku. Aku memejamkan mata erat-erat, tubuhku mengejang melampiaskan rasa yang tidak karuan, geli, jijik, namun ada sensasi aneh yang luar biasa juga di dalam diriku. Sungguh sangat erotis merasakan siksa birahi semacam ini hingga akupun akhirnya orgasme panjang untuk ke sekian kalinya. Dengan ekor mataku aku kembali melihat seseorang masuk ke ruangan yang ternyata si bule dan orang itu juga mulai membuka celananya. Aku menggigit bibir, dan mulai menangis terisak-isak. Aku hanya bisa memejamkan mata ketika Marchell mulai menindihi tubuhku. Pasrah.

18

Tidak lama kemudian setelah orang terakhir melaksanakan hasratnya pada diriku mereka keluar. aku merasa seluruh tubuhku luluh lantak. Setelah berhasil mengumpulkan cukup tenaga kembali, dengan terhuyung-huyung, aku bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaianku seadanya dan pergi mencari kamar mandi. Aku berpapasan dengan Dino yang muncul dari dalam sebuah ruangan yang pintunya terbuka. Lelaki itu sedang sibuk mengancingkan retsluiting celananya. Masih sempat terlihat dari luar di dalam kamar itu, di atas tempat tidur tubuh Shelly yang telanjang sedang ditindihi oleh tubuh Maki yang bergerak-gerak cepat. Memacu naik turun. Gadis itu menggelinjanggelinjang setiap kali Maki bergerak naik turun. Rupanya anak itu bernasib sama seperti diriku. Di mana aku bisa menemukan kamar mandi? tanyaku pada Dino. Tanpa menjawab, ia hanya menunjukkan tangannya ke sebuah pintu. Tanpa basa-basi lagi aku segera beranjak menuju pintu itu. Di sana aku mandi berendam air panas sambil mengangis. Aku tidak tahu saya sudah terjerumus ke dalam apa kini. Yang membuat aku benci kepada diriku sendiri, walaupun aku merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun demikian setiap kali teringat kejadian barusan, langsung saja selangkanganku basah lagi. Aku berendam di sana sangat lama, mungkin lebih dari satu jam lamanya. Setelah terasa kepenatan tubuhku agak berkurang aku menyudahi mandiku. Dengan berjalan tertatih-tatih aku melangkah keluar kamar mandi dan berjalan mencari pintu keluar. Sudah hampir jam sebelas malam ketika aku keluar dari rumah itu. Sampai di dalam rumah, Aku langsung ngeloyor masuk ke kamar. Aku tak peduli dengan kakakku yang terheran-heran melihat tingkah lakuku yang tidak biasa, aku tak menyapanya karena memang sudah tidak ada keinginan untuk berbicara lagi malam ini. Aku tumpahkan segala perasaan campur aduk itu, kekesalan, dan sakit hati dengan menangis. MAHASISWI PAYUDARA BESAR NGENTOTSHARE29 Posted on January 19, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita dewasa mahasiswi ngentot Jakarta tiap hari koq hujan, mendung dan yang lebih menakut-kan kalau begini terus lama-lama bisa banjir, kampus-ku sendiri memang berada di daerah langganan banjir, kayak-nya kalau setahun gak banjir warga disini pasti aja ngerasa ada yang kurang. Sama seperti aku sekarang, berdiri di depan pintu keluar kampus, langit udah gelap banget, sebenarnya masih ada satu jam pelajaran lagi, tapi kepala-ku tuch pening banget, mungkin akibat semalem keujanan, sebenar-nya sich gak terlalu terasa, tapi mana enak sich kuliah dalam keadaan kayak gini,.. iya gak ? he he he Ah akhirnya, setelah berbagai perhitungan matang, atas azaz kemalasan yang adil dan beradab, aku mulai melangkah keluar dari pintu kampus,.. Oh iya, nanti lupa lagi and pada protes,.. ini gue yang kemaren-kemaren juga,.. masih inget kan ? gak ? yawda lah gapapa, he he.. Duh, tar dijitak lagi, dibilang gak menghargai pembaca,.. boong deng hihihi, gue masih sama yang dulu, mahasiswi perguruan tinggi swasta,.. anak perantauan,.. sesekali kerja sambilan jadi SPG, yang terkadang nakal untuk mengeksplore pengalaman seks yang baru,.. he he he, bukan bilang diri sendiri cantik, tapi memang buat dapet perhatian dari lawan jenis di kampus sebenernya bukan perkara sulit buat gue, makanya jadi bosen he he. Udahlah narziz gallery-nya sampe sini aja,.. ^^ , memang Tuhan sayang sama bokap yang susah-susah cari duit and anak-nya madol begitu aja, baru beberapa langkah dari pintu keluar hujan langsung turun, pertama gerimis, namun cepat berubah lebat,.. binggung dalam keadaan itu, kembali atau terobos aja pulang ke kost.. akhirnya mengingat bokap yang cakep-capek cari duit buat kuliah aku, akhirnya aku putusin untuk menerobos hujan, kebetulan ada tukang becak, jadi ya gak akan kehujanan samapai tempat kost-ku yang lumayan jauh dari kampus,..Aku kasihan sama bokap kalau harus mengeluarkan uang untuk aku ke dokter lagi,.. Bang ke jalan semanggi ( sensored ) aku langsung naik, melompat kedalam becak, toh aku sudah tahu pasaran-nya 5000 untuk satu kali perjalanan dari kampus ke kost-ku,.. Aku melihat ke-kanan, ke-kiri baru sadar kalau becak yang aku naikin gak ada tukang becak-nya, terus jadi ngomong sama siapa donk tadi ? Dibawah bedeng kecil, gak tahu sich namanya apa, asal sebut aja itu istilahnya,.. pokok-nya pohon diatasnya ada atap dari asbes,.., ada beberapa tukang becak berteduh,.. aku pun memanggil salah satu tukang becak itu dari dalam becak,. Bang eh orang dari tadi, sini bang,.. panggil-ku,.. Salah satu yang berbadan paling besar dan hitam menghampiri-ku,.. Yeh, si neng yang naik gitu aja,.. kemana neng ? Jalan semanggi ( sensored ) bang,.. goceng ya,.. Aku langsung menawar,.. Lebihin atuh neng, ujan pan,.. dingin,.. Tawar si abang becak, genit juga nich si abang,.. Iya tar dilebihin seratus perak, ha ha .. Canda-ku,.. Iya gimana neng dech,.. si abang becak mulai mengayuh becak-nya, hujan makin deras, ditambah lagi Petir yang menyambar-nyambar, 10 menitan kemudian aku sampai di tempat kost-ku,. Nich bang,.. aku memberikan uang 7000 rupiah ke abang becak itu,.. sebelum aku berlari masuk, ya seperti itulah kebiasaan-ku hari-hari pulang dari kampus, kadang naik becak, kalau lagi malas, hujan ataupun panas,. Thanx ya yang dah baca, cerita gue pulang dari kampus ini,.. biasa aja kan ? Mank siapa yang bilang luar biasa,.. ha ha ha,. Ga deng becanda, tar dijitak lagi nich,.. ha ha ha,. Nah yang seru dimulai, berhubung aku seorang anak gadis, cantik, manis dan baik hati baru beberapa langkah masuk ke dalam kost-ku, aku melihat si abang tukang becak merinding kedinginan, hujan juga tambah lebat,.. rasanya gak tegak, mau kasih payung buat si abang biar gak kedinginan,.. ha ha gak becanda,.. Aku pun menyuruh si abang masuk,. Bang, masuk aja, ujan gede loh,.. Boleh non ? Tanya-nya tak enak hati,.. Boleh bang, masuk aja,.. Aku tahu, jam segini kost-ku pasti kosong, sibuk kuliah ataupun kerja,..

19

Makasih non,.. Aku tersenyum membalas, memang anak baik hati,.. Aku masuk ke dalam, mencari si Udin, pembantu pria di kost-kostan ini, khusus buat mempebaiki kalau-kalau ada yang rusak tau bocor, orang-nya kurus,.. Din, ada handuk sama baju gak ? Tanya-ku di depan pintu kamar-nya,.. Buat apa non ? Udin menyahut sambil membuka pintu,.. Itu kasian din, tadi saya naik becak, abangnya keujanan semua,.. pinjemin gih,.. suruh mandi,.. Yawda non, nanti saya kasihin, non juga basah tuch,.. Udin mengingatkan-ku rambut-ku juga memang basah kehujanan,. Yawda, Mang Ujang, makasih ya Mang Ujang, aku pun naik ke kamar-ku di lantai 2.. Rambut-ku basah oleh hujan. Demikian juga baju-ku, Sambil melepas pakaian bagian atas-ku, aku berkaca, memperhatikan lekuk tubuh, ya seoerti inilah tiap hari-nya,.takut bobot tubuh bertambah,.. he he.. Ah sutralah, tubuh-ku juga sudah mengigil kedinginan, aku melangkah masuk ke dalam kamar mandi setelah menyetel Ac-ku 27 derajat, aku memelorotkan celana-ku sebelum melepas kait bra-ku, dan mulai membasuh tubuh-ku dengan air hangat yang mengucur keluar dari shower di kamar mandi-ku,. Nyaman sekali rasa-nya saat tubuh-ku kedinginan karena air hujan dan udara yang cukup sejuk, terbasuh oleh air hangat yang begitu nyaman saat bersentuhan dengan kulit, uughh rasanya enak sekali aku membersihkan tiap centi bagian tubuh-ku, terutama bagian kaki-ku yang pastinya sedikit kotor karena mengijak air hujan yang menggenang tadi, sebelum mengambil shampoo, untuk membalur kepala-ku yang sedikit kena air hujan tadi, lebih baik mencegah daripada nanti sakit,.. sambil membalus rambut-ku yang berbusa hingga bersih akupun mengambil botol conditioner,.. Sambil menunggu beberapa menit aku berkaca di kaca kamar mandi yang mulai sedikit berembun, aku memperhatikan bagian belakang tubuh-ku dari pantulan cermin itu, ah lagi-lagi muncul garis scratch di bagian bokong-ku, pasti gara-gara berat badan yang gak stabil belakangan ini,.. belum lagi sebuah jerawat tumbuh di dekat hidung, benci dech,.. kesel liat-nya, pengen dipencet tapi pasti bakal tinggalin bekas.. Kembali aku membasuh rambut-ku, dengan air dingin tentu-nya,.. aku gak mau rambut-ku cepet-cepet rontok karena air panas yang merusak kulit kepala,.. segar,.. segar sekali rasanya habis mandi, aku mematikan air pancuran kamar mandi-ku,.. sambil mengeringkan seluruh bagian tubuh-ku, terutama bagian lekukan-lekukan tubuh, takut ada busa atau air yang tertinggal menempel disana,.. Tiba-tiba, aku seperti mendengar suara, seperti orang yang sedang tertawa cekikikan, apa aku salah dengar ya, tapi aku yakin mendengar suara orang tertawa tadi.. jangan-jangan Setan lagi ? bulu kuduk-ku langsung merinding tak karuan, aku membebat-kan handuk-ku menutupi tubuh-ku, membiarkan rambut-ku yang basah terurai,.. aku keluar dari kamar mandi dan mendapati,.. Mang Ujang dan Abang Becak yang tadi sedang asyik menonton di televisi kamar-ku,.. Heh, apa-apaan sich ?? Bentak-ku,..Gila berani banget mereka main masuk begitu saja kekamar-ku,.. Eh, si non udah selesai,. Mang Ujang dengan santai menjawab,.. Si abang becak tampak sedikit tegang, baju yang dipakainya kekecilan karena badan Mang Ujang memang lebih pendek dari tubuh si Abang Becak itu,.. Keluar, keluar,..keluar,.. Aku membuka pintu kamar-ku menyuruh mereka berdua keluar,.. namun mereka masih saja duduk membatu, mata mereka seolah menerawang menatap tubuh-ku yang hanya berbalut sebuah handuk putih polos dengan satu-satu-nya motif Teddy Bear di sisi-nya,.. Mata mereka seolah dapat melihat alur sebuah air yang mengalir turun di tubuh-ku mulai dari wajah, leher, bahu hingga menyelip masuk melewati belahan buah dada-ku,.. pasti mereka berfikir berapa beruntung-nya menjadi air itu, ahhhh tatapan mata seperti ini yang sering kali membuat-ku merasa seksi Jangan galak-galak kenapa non,.. Dengan logat Madura-nya yang kental,Mang Ujang menjawab-ku,.. Ini temen abang ini, katanya pengen juga non.. menunjuk Abang Becak disebelahnya,.. Ehhh, gila ya,.. apa maksud lu Jang,.. Lupa dech untuk bicara dengan santun lagi, toh kesal juga dipermalukan seperti itu,.. Yaaah, si non pake lupa lagi,.. masa lupa sama gocekan abang ? Si Ujang terkekeh, mana mungkin aku bisa melupakan, gocekannya yang lembut, lunak dan tak bertenaga itu, penis-nya layu seperti orang impoten sama sekali gak sesuai dengan tubuh-nya yang kekar berotot itu,.. ah pokok-nya sama sekali gak menarik,.. Ngomong lu,.. Sodok mang Ujang ke Abang Becak disebelahnya,.. Iya non, tadi Mang Ujang cerita sama saya waktu saya mandi di bawah,.. , Kata-nya non sexy dan Tak melanjutkan,.. whatever, aku gak mau mulai duluan untuk menebak kalimat selanjut-nya, lebih baik menunggu, tar yang ada jadi pada illfill lagi, ha ha ha,.. Saya bentar lagi mau pulang kampung Neng, sudah 4 tahun saya pengen nyobain neng,.. , Maksudnya nyobain Mahasiswi kayak neng gitu,.. Ngomong-nya terbata-bata, tapi mendengar alasanya yang segera pulang kampung tentu, sedikit membuat-ku tenang, kalau-kalau sampai terjadi sesuatu, jelas aku gak mau dikerjai beramai-ramai oleh Tukang Becak dekat kampus itu, terlebih bisa-bisa cerita itu menyebar kemana-mana,.. habis sudah masa depan, dan image anak baik-baik yang selama ini kubangun pun jadi sia-sia belaka,.. Aku meneliti perawakan si Abang becak itu, wajahnya jelek, dengan jerawat batu, rambut tak terurus, tapi tubuh-nya itu kekar berisi, aku paling suka melihat lelaki bertubuh kekar seperti itu, pastinya bisa mendekap-ku erat,..tapi mudah-mudahan tubuh Abang Becak ini bukan tipuan seperti badan si Ujang,.. Aku memicing-kan mata kearah mang Ujang yang sudah kelewatan, seenaknya membuka aib ku kesembarangan orang dan bertingkah kurang ajar dengan masuk ke Kamar-ku yang lupa kukunci itu seenaknya, tatapan-ku membuat Mang Ujang tak enak hati dan tak berani beradu mata menatap-ku,.. Ke..lu..ar Lanjut-ku,.. Non Protes Ujang dan Abang Becak itu hampir bersamaan,..

20

Tapi entah apa yang membuat Ujang yang biasa-nya ngotot itu berubah menjadi begitu penurut, Ia berjalan perlahan menuju pintu keluar kamar-ku, diikuti si Abang Becak yang dari tadi kulihat sibuk menelan ludah tiap melihat aku bergerak-gerak,.. Keluar,.. Ulang-ku lagi Namun tiba-tiba dengan biadab-nya Ujang membekap tubuh-ku,. Tangan-nya menutup mulut-ku hingga tak bisa bersuara,.. Tutup pintu-nya,.. Suruh Ujang pada Abang Becak, yang terbengong-bengong melihat Ujang menyergap-ku,.. Pintu kamar-ku dikunci dan ditutup,.. Ujang menyuruh Abang Becak itu menggantikan-nya membekap tubuh-ku,.. Aku berusaha melepaskan diri dari kunci-an si Abang Becak ini, namun Si Abang Becak malah mengunci tangan-ku lebih erat lagi, tubuh-nya bergesekan dengan kulit-ku membuat tubuh-ku merinding, terlebih saat merasakan dada-nya yang bidang berotot itu di punggung-ku, rasanya Ujang bergegas menuju meja computer-ku, mengutak-atik sesuatu di computer-ku itu,.. entah apa yang dilakukan-nya, namun wajah-nya berubah putus asa,.. Ahhh, rusak lagi dech computer pikir-ku, melihat reaksi Mang Ujang.. Mang Ujang berpindah ke Televisi dan menyalakan suara-nya keras-keras, mungkin ia mencari tombol win-amp di computerku tadi, bisa jadi ia mau mencontoh anggota DPR yang menyalakan Music diruangan-nya waktu memperkosa Sekretaris Pribadinya itu, Ah tau berita juga orang ini, yang pasti apa yang dilakukan Mang Ujang itu membuat-ku terfikir sesuatu yang nakal.. Nah, sekarang mau teriak juga gak akan kedengaran kan non, apalagi sepi jam begini, lumayan 2 jam Si Ujang terkekeh, jelek sekali,.. Lepasin,.. Protes-ku,..aku memberontak, namun si Abang Becak enggan melepas-ku,.. malah terkadang tangannya menyentuh dada-ku, entah disengaja atau kebetulan belaka,. Si Abang Becak akhirnya mau melepaskan-ku setelah menerima tanda dari Mang Ujang, aku dilepaskannya namun baru sesaat lepas dari kuncian si Abang Becak, Mang Ujang malah sudah menindih-ku sekarang, ia terkekeh-kekeh tepat di depan wajah-ku,.. Perlahan ia membuka handuk-ku, aku tak bisa melawan, karena betis-nya menahan tangan-ku untuk berontak,.. sakit.. Tuch liat, bagus kan Bur,.. Mang Ujang terkekeh, memperlihat-kan sepasang payudara-ku ke Abang Becak itu,.yang lagilagi menelan ludah, tangan Mang Ujang malah sudah menempel di payudara-ku itu, mengusap-usapnya meski masih sedikit oleh air bekas aku mandi tadi,.. Lagi-lagi Abang Becak itu menelan ludah-nya, haus kali pikir-ku,.. Coba pegang nich,.. Ujang menawarkan buah dada-ku itu pada si Abang Becak,. Aku berusaha memberontak melawan, seolah pura-pura diperkosa, entah dari man aide gila ini muncul.. he he Tangan si Abang Becak yang kasar itu menyentuh kulit tubuh-ku pertama di perut-ku, sebelum telapak tangan-nya yang begitu kasar itu mulai bergerak naik dan sampai di payudara-ku, perlahan mulai meremas-nya,.. Awwww,.. Aku menjerit kecil, tertahan oleh remasan tangan si Abang Becak itu, Kenyal-kan,.. Ujang lagi-lagi berkomentar,. Mending dia diam saja, bau mulut-nya itu,.. Tangan si Abang Becak itu meremas-remas payudara-ku, memilin-milin putingnya,.. ughh apa lagi saat mulutnya tiba-tiba mendarat telak di payudara-ku itu dan memainkan payudara-ku dengan lidahnya yang tebal dan berteksture kasar itu,.. begitu terasa bagaimana mulutnya itu mulai menyedot di kedua puting-ku, enak sekali rasanya, terlebih bermain seperti sedang diperkosa ini membuat-ku sedikit lebih bernafsu dari biasanya,.. Mang Ujang turun dari tubuh-ku, membiarkan si Burhan nama Tukang Becak itu, menggarap bagian atas-ku, aku berusaha memberontak, aku bergerak ke sana kemari, sementara si Abang Becak itu terus meremas-remas payudara-ku,.. Mang Ujang kembali naik dan tak dapat kupercaya saat ia tiba-tiba menampar wajah-ku, menahan perih aku sedikit mengeluarkan air mata,.. Liat ya nanti Mang Ujang,. Pasti aku balas,.. Kemudian ia kembali turun kebawah,..merengangkan kedua paha-ku dan jemarinya langsung menempel di bibir vagina-ku seperti mulai mencari sesuatu dibawah sana aku mendesah-desah tertahan merasakan sentuhannya di seluruh permukaan bibir vagina-ku itu, terlebih saat ia berhasil menemukan bagian itu, tubuh-ku seolah terjalari sebuah sengatan yang membuat tubuh-ku menggelinjang nikmat.. Jemarinya perlahan mulai menerobos masuk, hanya sebatas satu ruas jari, rasanya tanggung dan memberikan perasaan ingin dirangsang lebih lagi,.. apalagi saat lidah Mang Ujang mendarat di bibir vagina-ku itu, perlahan merambat naik lidahnya, bergerak-gerak menuju bagian yang tadi ditekan-tekan oleh jemarinya,.. mengganti jempolnya yang tadi merangsang bagian itu dan langsung menyedot-nya, ughh rasanya begitu menggelegar, aku paling suka saat seseorang menjilati vagina-ku seperti itu, rasanya benar-benar waaah,.. Jemari-nya yang mulai didesak-desakan keluar masuk, dan semakin lama semakin bertambah cepat apalagi si Abang Becak pun mulai tak lagi canggung, untuk meremas dan menyedot-nyedot di payudara-ku itu,.. tubuh-ku bergetar-getar hebat dirangsang oleh mereka berdua, terus menggeliyat-geliyat tak karuan, perhatian-ku sedikit terpecah saat kurasakan penis si Abang Becak yang begitu keras menempel di perut-ku meski masih terbalut celana-nya yang tipis,.. Ughh kerasnya penis itu membuat-ku kian terangsang, terlebih dari apa yang kurasakan peniis itu sepertinya cukup besar dan keras aku mulai berkhayal bentuk penis itu, sementara aku masih menggeliyat-geliyat dalam pelukan si Abang Becak,.. Jemari Udin keluar masuk dalam lubang kewanitaan-ku itu, kian lama kian bertambah cepat, membuat-ku mengeliyat-geliyat keenakan, Abang Becak itu kembali berusaha mencium-ku, namun lagi-lagi kutolak, aku tak mau mencium sembarangan orang, apa lagi hanya itu yang bisa kulakuan untuk sekedar mempertahankan suasana tetap bermain seperti sekarang,.. Abang Becak itu tak lagi berusaha mencium-ku setelah berulang kali kutolak,.. sebelum akhirnya ia kembali menyedot di Payudara-ku, aku menggelinjang-gelinjang kecil merasakan sedotan-nya, geli-geli, namun terkadang ia menggigit-gigit kecil di puting-nya, perih tapi juga enak begitu nyaman,. Sementara dibawah sana, ditambah lagi Mang Ujang yang makin kesetanan mengerjai-ku, jemari-nya keluar masuk begitu cepat, terbantu lagi oleh cairan kewanitaan-ku yang mulai meleleh, jemari itu kian lancar keluar masuk, aku mendesah-desah penuh kenikmatan oleh rangsangan kedua-nya.. Payudara-ku yang digigit-gigit perlahan, sementara dibawah sana sesekali Mang Ujang menyedot-nyedot clitoris-ku, ditambah Jari-nya yang keluar masuk, terkadang begitu sengaja melakukan penetrasi-penetrasi pendek yang membuat-ku

21

terlonjak-lonjak tanggung, tubuh-ku terus mengelinjang-gelinjang tak beraturan, ditambah lagi di kutit bagian selangkangankuyang begitu sensitive itu merasakan bibir Mang Ujang yang tebal dengan sedikit bulu-bulu kumis-nya yang bergesekan dengan kulit di selangkangan-ku itu, rasanya menambah sesuatu bumbu yang berbeda.. Tubuh-ku tersentak-sentak dikerjai oleh mereka berdua, aku masih sesekali berusaha melawan, untuk pura-pura saja, namun ABnag Becak itu membekap tubuh-ku erat-erat, membuat-ku tak bisa lagi bergerak-gerak menghindar. Yang kini dapat kugerakan hanya pinggul-ku itu pun sesekali ditahan oleh Mang Ujang Entah gerakan tubuh-ku itu begitu Erotis membuat si Abang Becak itu tiba-tiba berkata,. Din, dah gak tahan nich,.. Nich gue kasih kondom,.. Mang Ujang mengeluarkan kondom dari kantung celana-nya,.. Perlahan si Abang Becak memelorotkan celana-nya, aku sedikit kaget melihat penisnya yang kekar itu, sedikit lebih besar dari bayangan-ku tadi,.. ughhh aku mulai tak sabar membayangkan saat penis itu mulai masuk dan menyetubuhi-ku pasti rasanya, Burhan si Tukang Becak itu setengah berdiri dihadapan-ku, membuka bungkusan kondom yang di berikan Mang Ujang, dan memasukan benda berbentuk seperti cincin itu ke kepala penis-nya sebelum menarik kondom itu hingga membalut seluruh batang penis-nya itu, Mang Ujang memberikan kesempatan burhan untuk menggarap-ku terlebih dahulu, ia membimbing penis-nya itu ke bibir vagina-ku, sambil menekan-kan batang penis-nya yang besar itu ke vagina-ku, tangan-nya menangkap pinggul-ku, kawatir aku bergerak-gerak mungkin, jelas ditangkap seperti itu membuat-ku tak bisa bergerak banyak, sementara aku mulai merasakan penis itu mulai ditekan masuk, Ahmmm,.. aku merintih halus, perlahan penis Abang Becak yang keras itu mulai masuk, meski terbalut kondom namun karena begitu keras-nya aku dapat merasakan penis itu seperti telanjang, perlahan masuk sebelum tertahan, kembali si Burhan tukang Becak itu, menarik penisnya sebelum kembali ditekan-nya masuk lebih dalam lagi,..sebelah kaki-ku, yang sebelah kanan diangkat naik, sedikit membuat penis itu kian terasa didalam sana, karena kaki-ku tak lagi serenggang tadi,.. Sempit kan Bur,.. Komentar Mang Ujang lagi,.. Burhan mengganguk menjawab-nya,.. Burhan si Abang Becak menekan masuk penis-nya lagi, berulang-ulang,.. aku terus mendesah, hingga akhirnya penis itu berhasil masuk seutuhnya dalam vagina-ku, perih tercampur rasa hangat di dalam sana,.. aku menarik nafas panjang, sedikit beristirahat sebelum kurasakan Burhan mulai menggoyang-kan pinggul-nya menggenjot-ku,..sementara tangan-nya mencengkram paha-ku seperti bertumpu di sebuah pilar, tubuh-ku ikut terbawa-bawa tiap kali ia menarik ataupun menyodokan penis-nya dalam vagina-ku,.. Kian lama kian cepat pula ia menyetubuhi-ku, perih-perih namun juga enak karena disetubuhi seperti ini,. Tiba-tiba Burhan bergerak setengah membaringkan tubuh-nya, penis-nya masih dalam tubuh-ku, saat bergerak itu rasanya vagina-ku itu seperti diaduk,. dalam posisi setengah berbaring Burhan menggerakan pinggulnya dia terus menyetubuhi-ku, penisnya keluar masuk dari vagina-ku, perlahan aku pun mulai merenguk kenikmatan dari apa yang dikerjakan oleh Burhan, sungguh itu posisi baru yang kurasakan,..rasa-nya enak juga, he he Dia menyetubuhi-ku dengan irama yang begitu bervariasi, terkadang keras terkadang perlahan, namun yang membuat ku benar-benar tak tahan adalah saat dia kembali menggoyang pinggulnya memutar, rasanya seperti diaduk-aduk, dari posisi itu, tangan-nya dapat membelai rambut panjang-ku, sesekali ia menyusupkan jemari-nya ke telinga-ku membuat-ku menggelinjang geli,.. Ughhh, hmmm.. Kami mendesah bergantian, berulang kali Burhan berusaha mencium-ku, namun aku masih menolak ciuman-nya itu, bau mulut-nya benar-benar tak sedap, terlebih kalau aku mencium-nya sama saja aku menyerahkan diri-ku begitu saja, justru dalam keadaan seperti diperkosa seperti ini, sesekali aku dapat merasakan cengkraman-nya yang begitu kuat mencengkram-ku, atau tangan-nya yang berusaha menutup mulut-ku agar tak mendesah terlalu keras, dasar tolol, buat apa pasang TV keras-keras,.. Entah berapa menit telah berlalu, tubuh kami mulai penuh dengan keringat, saat Mang Ujang naik ke ranjang-ku dan mengangkat kepala-ku, ia ingin membuat-ku melihat selangkangan-nya yang tak lagi bercelana, penis-nya menggelayut lemas, setengah ereksi.. bahkan Burhan yang masih sibuk menggerakan penisnya keluar masuk dalam vagina-ku itu sempat berhenti sesat melihat bentu penis Mang Ujang,.. Mata-nya tercekat, wajahnya seperti ingin tertawa, meski reaksi itu tak disadari oleh Mang Ujang,.. Aku menahan tawa juga melihat reaksi Burhan tadi, namun saat aku menahan tawa itu Burhan malah menggerakan Penis-nya lagi, kian lama kian bertambah cepat menyetubuhi-ku, membelah vagina-ku itu menerobos masuk, sedikit mengkilat bukan hanya oleh cairan cinta-ku namun juga kondom oleh dia guna-kan, Gimana non, mantep kan.. ?? Tanya Mang Ujang, aku mengganguk kecil,.. memang berbeda sekali dengan Mang Ujang yang loyo, Burhan benar-benar dahsyat menyetubuhi-ku, baru mendapat pujian seperti itu, Burhan langsung menyetubuhi-ku dengan cepat, makin lama kian bertenaga, tubuh-ku terlontar-lontar meski sedang di bersender ke paha Mang Ujang,.. Payudara-ku yang terlempar-lempar ditangkap oleh Mang Ujang, ia meremas-remas payudara-ku sambil berusaha menciumku, aku pun menolak mencium Mang Ujang, giginya hancur tak rata, membuat-ku jijik untuk menerima ciuman-nya Tubuh-ku bergetar-getar nikmat, Burhan merasakan bagaimana penis-nya kian terjepit, mungkin menyadari aku yang akan segera mencapai puncak kenikmatan-ku, Burhan menghujamkan penis-nya kuat-kuat berulang-ulang, membuat tubuh-ku terlonjak-lonjak dan kian melayang,.. Satu dua sodokan-nya, hingga sodokan keempat yang membuat-ku tak sanggup bertahan lebih lama lagi, aku mencengkram tangan Burhan yang menempel dipaha-ku,.. Ahhh,.. Aku menjerit nikmat berselang dengan suara televisi saat akhirnya aku mencapai puncak kenikmatan-ku,.. nafasku memburu lelah, keringat-ku bercucuran, untung Burhan memberikan-ku kesempatan untuk beristirahat sejenak,..

22

Sebelum kemudian Burhan membimbing-ku menaiki penis-nya,.. ia mengarahkan-ku dalam posisi favorite-ku WOT,..namun tetap saja aku merasa cukup lelah setelah dua kali mencapai puncak kenikmatan, perlahan penis Burhan kembali masuk dalam tubuh-ku, aku menggelinjang merasakan bagaimana penis itu masuk dan menusuk lebih dalam lagi.. Penis Burhan yang masih berada dalam tubuh-ku begitu terasa, tubuh-ku setengah menunduk kedepan, masih sedikit kelelahan saat aku mulai menggerakan pinggul-ku naik turun, perlahan aku mendesah diikuti Burhan yang juga ikut menggerakan pinggulnya hingga membuat penisnya tertanam lebih dalam lagi,.. Sedikit kelelahan dalam posisi WOT membuat-ku tak dapat bergerak terlalu cepat, tampaknya itu membuat Burhan tak puas, ia menarik tubuh-ku hingga membuat tubuh-ku tegak tak menunduk seperti tadi lagi, kedua tangan-ku bertumpu di paha-nya yang kekar, sementara tangan Burhan berada di Bokong-ku, perlahan membantu-ku bergerak naik turun, diikuti pinggul Burhan yang juga bergerak melakukan penetrasi,.. Ughhh, .. Aku mendesah-desah nikmat,. Aku mulai active menggerakan tubuh-ku, aku menyetubuhi Burhan naik turun,.. entah berapa lama dalam posisi itu, tubuh-ku kian tambah berpeluh, desakan kenimatan yang tadi sudah mereda kembali muncul dan menguasai tubuh-ku lagi, nafsu-ku kembali menggelora membuat-ku ingin kembali mereguk kenikmatan lebih dari yang sebelumnya,.. Burhan menarik tangan-ku kebelakang, hingga membuat tubuh-ku condong ke arahnya,.. dengan posisi demikian Burhan menjadi lebih mudah dan lancar membenamkan penisnya dalam vagina-ku,.. Oughh, owww aku mendesah tak karuan, dalam posisi demikian membuat Burhan dapat lebih aktive, menyetubuhi-ku perlahan goyangan Burhan kian cepat, dan kian dalam bertenaga, sodokan-sodokan seolah mencabik tubuh-ku, namun di sisi lain juga memberikan kenikmatan yang tak terkatakan,.. Belum lagi aku terbiasa dengan keadaan, penis Burhan yang keluar masuk dengan demikian cepat-nya, kurasakan jemari Burhan mulai bermain-main di selangkangan-ku, mencoba merangsang-ku lebih lagi dengan jemari-nya,.. Ingin rasa-nya menghentikan goyangan jemari-nya yang bergerak-gerak liar dibawah sana, namun juga bila aku menarik satu tangan-ku, mungkin tangan yang lain-nya tak akan kuat menopang-ku dalam posisi demikian,.. Aku urung menggunakan tangan-ku, mengehntikan jari-jari Burhan,. jemarinya yang bergerak-gerak membelai vagina-ku itu membuat-ku kian mendesah tak karuan, penis-nya terus menyodok masuk, aku menggeliat-geliat geli merasakan jemari-nya yang menstimulasi-ku, tubuh-ku mulai berputar-putar, seperti orang yang menumbuk, pinggul-ku bergerak-gerak tak karuan, penis Burhan didalam sana seperti mengaduk tubuh-ku, namun pasti Burhan juga merasakan kenikmatan yang sama dengan yang kurasakan.. Jemari Burhan kian giat memainkan vagina-ku entah tampak-nya ia begitu menikmati tubuh-ku yang terlontar-lontar tak karuan, bergoyang mengaduk penisnya di dalam, sana yang juga tentu membuat aku sendiri melayang tak karuan merasakan penisnya itu dalam tubuh-ku, aku terus memejamkan mata-ku, memejamkan mata sekedar apresiasi kenikmatan yang menguasai diri-ku, penis Burhan masih demikan keras meski sesekali berdenyut di dalam sana.. Aku mendesah-desah tak karuan, pikiran-ku mulai kembali menjadi kosong, yang kuinginkan hanya segera mencapai klimaks secepatnya,.. sementara penis Burhan kiani berdenyut-denyut didalam sana, aku yang menyadari-nya pun tak menyia-nyiakan kesempatan, aku langsung mengoyangkan pinggul-ku,.. Penis-nya timbul tenggelam dalam vagina-ku, aku terus menggoyang-kan tubuh-ku tak mau kalah, keinginana untuk sampai bersama-sama membuat aku berusaha menahan desakan klimaks yang benar-benar sudah diujung, hingga akhirnya usaha-ku mulai menunjukan hasil, Burhan mendesah panjang, sementara penisnya menggeletar-geletar menandakan ia mencapai segera puncaknya,.. Tubuh-ku pun ikut menggelinjang diatas sana, Burhan yang sudah mencapai klimaks-nya membuat-ku aku tak lagi berusaha menahan klimaks-ku, tubuh-ku bergetar diatas tubuh Burhan, sebelum akhirnya kujatuhkan tubuh-ku keatas tubuh Burhan,.. penis Burhan yang sudah layu mulai menyusut keluar, diatas penis-nya ada sedikit gumpalan sperma yang tertahan di dalam kondom yang ia kenakan,.. Belum lagi berkurang rasa letih-ku, Mang Ujang sudah menaiki tubuh-ku,, penisnya menggantung setengah layu, setengah keras, ukurannya lebih kecil dari milik Burhan, sebenarnya aku malas meladeni-nya, aku terus menolak saat ia berusaha memasukan penisnya ke mulut-ku, terus terang aku sedikit jijik untuk mengoral penis itu, terlebih melihat bentuk penis ituyang smaa sekali tak sesuai dengan selera-ku,..namun tampaknya Mang Ujang tak kekurangan akal,.. Tiba-tiba Mang Ujang memencet hidung-ku hingga membuat-ku terpaksa bernafas dengan mulut-ku, saat itu penisnya langsung didesakan dalam mulut-ku, terpaksa aku menelan penis itu, layu dalam mulut-ku, perlahan aku menggerakan lidahku membalut penis itu yang mulai sedikit bertambah keras,.. lidah-ku kugerakan menyelisir batang penis-nya, sebelum sesekali memijit kantung zakarnya itu, kumainkan dengan lidah-ku hingga membuat Mang Ujang mengeletar-geletar keenakan diatas sana,.. Penis-nya kuusap dengan jempol-ku tepat dibelahannya, sementar lidah-ku kumainkan di penis-nya yang berkedut-kedut itu, aku mengocok penis itu perlahan hingga membuat Mang Ujang makin kegirangan,.. Mang Ujang sudah tak sabar dan lalu berusaha mengapai bagian selangkangan-ku, ia mengangkat satu kaki-ku persis seperti yang dilakukan Burhan tadi,. Penisnya yang agak lembek itu didesakan masuk, sementara perlahan penis-nya berusaha masuk, aku kesal sendiri karena penis itu tampak begitu sulit untuk menerobos masuk,.. Berulang ia mencoba-nya, sebelum akhirnya penis itu berhasil masuk, pinggulnya mulai bergoyang menyetubuhi-ku, ya aku ingat saat pertama kali aku mengerjai Mang Ujang,. waktu itu juga seperti ini, aku hanya bisa mendesah-desah kecil, sementara Mang Ujang asyik sendiri menyetubuhi-ku,.. Sekitar 10 menit kemudian tanpa aku sempat merasakan apa-pun, Mang Ujang mencabut penis-nya dari dalam Vagina-ku, sebelum mengocok-nya sebentar hingga spermanya meleleh di perut-ku, si Udin yang tak tahu malu itu menyuruh-ku membersihkan penis-nya yang penuh dengan lelehan sperma,.. tentu saja aku mendorongnya,.. aku mengambil selimut-ku menutupi tubuh-ku yang polos,.. Udah keluar-keluar sana,.. Aku membentak menyuruh mereka keluar,..

23

Setelah memastikan Burhan tak akan buka mulut, memang beberapa hari kemudian ia tak lagi tampak batang hidung-nya di pangkalan Becak itu,..Sementara untuk Mang Ujang, aku akhirnya aku berhasil memikirkan sebuah hukuman gila yang membuat ia tak akan mengulang lagi kebodohan-nya itu, he he he NIKMATNYA MESUM DITEMPAT KARAOKESHARE62 Posted on February 11, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita anak mesum enak Perkenalkan nama ku Rudi. Aku berumur 24 tahun, dan skr masih kuliah di sebuah unversitas swasta di Jogja. Aku berasal dari keluarga yg dibilang mampu. Ayahku seorang pejabat di Jakarta. Jadi, taraf hidupku bisa dibilang mewah. Di Jogja, aku mengontrak bersama teman2 sekampusku. Ya meskipun aku tergolong orang yg mampu, aku lebih memilih kontrak bersama teman2ku daripada tinggal di rumah sendiri, walaupun orang tuaku berkali2 menawarkan untuk membeli rumah di Jogja, karena aku lebih suka hidup bersosialisasi, berkumpul2 dengan teman2ku. Kisahku terjadi saat masa liburan kuliah setelah ujian akhir semester. Semua teman2 sekontrakanku berasal dari kota2 di sekitar Jogja. Seperti, Klaten, Solo, Magelang. Jadi, liburan seperti ini mereka pasti pulang ke kota masing2. Hasilnya, aku sendirian saja di kontrakan. Tapi kesendirianku terobati karena dikontrakan ini kami memasang akses internet, jadi aku bisa browsing, mencari informasi2 di internet. Atau bisa chatting, sapa tau ada cewek yang bisa menemaniku. Setelah beberapa lama browsing, aku menemukan satu forum yang membahas tentang tempat2 underground di wilayah Jogja. Setelah kubaca satu per satu obrolan2 mereka di forum itu, aku tertarik dengan pembahasan tentang satu tempat karaoke yang menyediakan cewek2 untuk menemani karaokean. Dan tak jarang, cewek2nya bisa diajak ml di dalam ruang karaoke. Wah, boleh dicoba nih, pikirku. Setelah selesai membaca semua obrolan tentang tempat karaoke itu, aku pun memantapkan tekad untuk mencoba kesana malam ini seorang diri. Pasang muka tembok aja. Lagian aku bayar juga toh. Aku pun bergegas mandi dan berpakaian sekeren mungkin serta tak lupa menyemprotkan parfum imporku. Kemudian aku naik ke honda Jazz ku dan langsung meluncur ke lokasi. Kuparkirkan mobilku, kemudian aku berjalan menuju resepsionis. Mau karaoke mas? Tanya resepsionisnya. iya mbak. Tarifnya berapa ya disini? tanyaku. masnya sendirian ya? Kalau sendiri pake yg ukuran small aja mas, kemudian aku dijelaskan tentang harga2, paket2 dan fasilitas yg didapat. Kemudian aku memilih satu paket, dimana aku bisa mendapat 4 orang cewek untuk menemani, 1 botol JackD dan 3 jam karaoke. Kemudian ada seorang cewek yg sedikit berumur, kutaksir umurnya sekitar 35 tahun. Mari mas saya antarkan untuk pilih teman karaokenya, kata cewek itu. Ternyata cewek itu seperti maminya neh. Kemudian kami pergi meninggalkan resepsionis dan melewati sebuah bar, dan berhenti di sebuah lorong yg di dindingnya ada sebuah kaca satu arah. Dan di dalamnya ada sebuah ruangan besar yang ada banyak cewek2 yg sedang duduk berderetan di kursi2 yg disusun sedemikian rupa, sehingga tamu2 dapat leluasa untuk memilih. Dan semuanya memakai gaun2 yang sangat menantang pria. Roknya sangat pendek, sampai hampir celana dalamnya kelihatan kalau mereka membuka sedikit pahanya, berdada terbuka sampai memamerkan belahan tokednya, tanpa lengan semua jadi hanya seutas tali yang melingkari lehernya atau di pundaknya sehingga memamerkan lengan mereka yang mulus2 Gile, pilih yang mana nih???, pikirku. Pilihpilih..pilih dan si mami juga memberikanku beberapa masukan tentang anak2nya. Akhirnya pilihanku jatuh pada 3 cewek yang kelihatannya sedang asyik ngobrol. kan jatahnya 4 cewek mas, kok Cuma pilih 3?, tanya si mami. 3 dulu aja mbak, tu aja udh kebanyakan. Aku kan Cuma sendiri jawabku. Oya udh kalo gitu, tunggu sebentar ya. Kemudian mami itu masuk ke pintu di sebelah kaca dan berteriak ANDIN CIKA VENI. Sementara itu, aku dihampiri seorang waitress, mari mas, saya antarkan ke room nya. Nanti teman karaokenya langsung ke room kok, ajak pelayan itu. Kemudian kami berjalan menyusuri lorong panjang, dan disitu terdapat banyak room untuk berkaraoke. Dan terdengar juga suara2 orang yg sedang berkaraoke disitu, walaupun hanya seperti berdebam. Akhirnya sampai di room pesenanku. Kemudian aku masuk dan pelayan itu meninggalkanku sendiri. Ada sofa panjang di 1 sisi ruangan dan didepannya ada sebuah meja, yg sudah terdapat 1 botol JackD, 1 pitcher cola, sekeranjang buah, dan 5 buah gelas. Dan terdapat 1 layar monitor besar di sisi yang lain lengkap dengan sound system disampingnya serta tergantung di langit2 room. Ah tak ada salahnya aku siapkan dulu kesan pertama, pikirku. Kemudian aku susun 4 gelas di atas meja, aku tuangkan Jack D dan cola di dalamnya, dan ku selipkan selembar uang seratus rubian di bawahnya. Tak lama kemudian pintu terbuka dan masuk 3 cewek cantik yg kupilih tadi., yg langsung duduk di sebelahku. Kemudian kami berkenalan, yg pertama, hai, namaku cika. Cika punya wajah yg oriental, sepertinya org keturunan China gitu, dan wajahnya manis bgt. Kulitnya putih bersih, bodinya langsing, tapi tak lebih tinggi dariku, ukuran bra sekitar 34B. Yang kedua, Aku Andin. Yang ini facenya Jawa bgt, cantik, kulitnya putih, dan bra nya sekitar 36A. Yang ketiga, Veni, yg ini favoritku, wajahnya seperti blasteran gitu, sangat cantik, dan tubuhnya sangat proporsional, dan branya sekitar 34B. Mereka semua memakai gaun yang jauh di atas lutuh sehingga sangat memamerkan kemulusan paha masing2 dan berdada rendah sehingga sangat jelas terlihat belahan dada mereka. Libido ku pun langsung naik, begitu juga penisku yang mulai berontak dibalik celana. Ingin rasanya kugarap mereka sekaligus. Tapi aku belum punya rencana. Ayo diminum dulu, sekaligus buat perkenalan. Aku Rudi. Kalian semua cantik2 ya. Kataku pada mereka. Loh kok udah dituangin mas. Ini kan tugas kita kata Cika. Ah gak papa. Ayo kita minum, sembari mengangkat gelasku. Dan mereka pun mengangkat gelas masing2, dan kulihat mereka lsg menyambar uang yg kuselipkan tadi dan dimasukkan ke kantong masing2. Selesai minum, Vika bertanya, mau nyanyi apa nih mas?. Setelah ngobrol2 sejenak dan memilih2 lagu, kemudian kami berkaraoke bersama2. 1 lagu 2 lagu 3 lagu sambil menghabiskan minuman yang ada. Sudah hampir habis setengah botol lebih, gaya2 mereka terlihat

24

semakin panas. wah mulai mabok neh mereka, pikirku. Goyangan2 mereka semakin erotis, dan tak jarang bergoyang ber2 bersama temannya, kadang mereka juga menari ber3 dan memperlihatkan tarian yang sangat memancing gairah. Sedangkan aku hanya duduk dan menikmatinya sambil mengamati keadaan mencari waktu yang tepat untuk bisa menggarap mereka, penisku juga bangun terus dari tadi. Tapi bisa gak ya?, aku bertanya2 dalam hati. Kemudian, mereka mulai memutar lagu2 dugem, dan aku ditarik oke Veni. ayo mas ikut jogged dong, jangan duduk aja, ajak Veni sambil menarik lenganku. Kemudian kami berjoged berdua, Veni membelakangiku sambil menggoyang2kan pantatnya tepat didepan penisku. Aku pun ikut bergoyang sambil sedikit2 mendekat2kan penisku ke celananya. wah mas payah neh, segitu aja dedeknya udah bangun, kata Veni. Aku kaget, ternyata Veni menyadari kalau penisku sudah menantang dari tadi. Abis kalian goyangnya seksi banget seh dari tadi. Kemudian Cika bergabung bersama kami. Dia berjoged seksi di belakangku dan mengarah ke aku. Sesekali payudaranya mengenai punggungku, dan saat itu aku sengaja berjoged dengan gaya sedikit memundurkan punggungku. Kenyal baget tokednya ni cewek, dan tak ada tanda penolakan dari Cika. Kemudian Andin datang dengan membawa minuman untuk kami, langsung kami minum habis. Andin sedikit tersenyum kearahku, tiba2 dia mengelus penisku yg seudah tegang dari luar jeansku, kemudian berbalik dan mengembalikan gelasku ke meja, kemudian bergabung berdansa. Wow, sepertinya 3 cewek ini memberi lampu hijau neh, pikirku. Paling asal aku kasih duit lagi, mereka mau aku ajak sex party disini. Coba nekad aja lah pikirku, sambil tetap berjoged, aku merogoh kantongku, mengambil 2 lembar seratus ribuan, kemudian kupeluk Veni dari belakang, dan memperlihatkan uang tersebut ke Veni dan goyangan pantatnya ternyata lebih erotis lagi di depan penisku. Pelan2 kuelus uang itu di lehernya. Tak ada tanda penolakan, kemudian sedikit turun kebawah dan akhirnya kuselipkan masuk ke branya, sambil sedikit kusentuh tokednya. Mas horny ya? tanya Veni sambil mengelus penisku dari luar. iya nih Ven, rasanya udah gak nyaman banget neh jawabku. Gak nyaman gimana mas?, tanyanya lagi Capek tegang terus dedekku, butuh pelampiasan kayanya, jawabku mencoba to the point. bisa diatur kok mas. Wow, berhasil nih. tapi dimana? Disini?, tanyaku. Iya lah, disini aja, Aku mau kok. Paling Cika ama Andin juga mau, asal mas kasih mereka tip juga kaya aku tadi, jawab Veni. Matre!!! Tapi gak masalah buatku. Kulepaskan pelukanku lalu kurogoh lagi celana ku dan menyiapkan 2 lbr uang di tangan kiri dan 2 lbr di kanan. Lalu kudekati Cika dan Andin yg sedang berjoged. Kupeluk leher mereka berdua kemudian memamerkan uang yg sedang kupegang di depan mata mereka. Respon mereka langsung sumringah melihat lembaran uang merah yg kupegang, dan kumasukkan uang itu ke bra mereka. Cika mengelus penisku dari luar, wah, horny ya sama kita2? tanya Cika. iya nih, kalian seksi2 seh. Mau bantuin aku gak? tanyaku dengan sedikit berdebar2, Mau banget mas.., Andin yg menjawab sambil langsung memasukkan tangannya ke celanaku dan meremas penisku. ih, besar juga, Andin sedikit terkejut. Ukuran penisku memang tergolong memuaskan untuk wanita, panjang 17cm diameter 4cm. Tapi sebelum pesta dimulai, aku melihat botol minuman kami sudah habis. Eh, pesenin minuman lagi dong. Pesenin Galliano ya, pintaku pada mereka. Kemudian Veni yg keluar sebentar untuk memesan. Sementara itu, Andin meredupkan lampu ruangan sehingga suasana menjadi agak gelap, dan tiba2 Andin menarikku ke kursi, mendudukkanku dan berjongkok didepanku. Dia langsung membuka resletingku, menurunkan celanaku sedikit dan mengeluarkan penisku. Tanpa ba-bi-bu langsung djilatnya penisku yang sudah tegang sempurna. Sementara Cika tetap bernyanyi, untuk menyamarkan keadaan, supaya waitress2 diluar tak curiga, sambil melirik2 ke arah kegiatanku dan Andin. Terlihat Andin sedikit susah memasukkan penisku ke mulutnya, karena ukuran penisku yang besar itu. Dia lebih sering menjilati kepalanya, batangnya, dan memasukkan penisku hanya sebahas kepalanya saja. ahhhh, hangat banget mulutmu sayang.., sambil tokednya tak luput kugenggam, kuelus2 dari luar gaunnya. Kemudian kugenggam dengan kedua tanganku rambut Andin di belakang kepalanya, agar aku bisa melihat jelas penisku dipermainkan Andin. Kudorong2 sedkiti penisku saat dia memasukkan penisku ke melalui bibir mungilnya itu, mmhhh.mmhhh. suara yg keluar dari mulut Andin. Kemudian dia mengeluarkan kontolku, dijilati kepalanya, sambil mengocok2 penisku. Jangan didorong2 gitu dong mas. Gede banget nih. Gak cukup mulut Andin, protes Andin. Iya..iya maaf ya cantik, kataku sambil mengelus pipinya, sementara tangannya masih mengocok penisku. Tiba2 pintu room terbuka dan Veni masuk. Aku segera membetulkan celanaku, dan Andin langsung berdiri dan bergabung karaokean sama Cika. Aku kemudian berdiri dan bergabung bersama mereka. Sekarang giliran sapa? tanya Veni kepada teman2nya. Barusan guwe, sekarang terserah mau lo ato Cika duluan, jawab Andin. GILA. Aku digilir coy. Aku duluan aja gimana? kata Cika. Ya udah gak papa, jawab Veni. Sekitar 15 menit kemudian, minuman datang, dan pelayan kembali meninggalkan kami. Disini ada kameranya gak sih? tanyaku. Gak ada kok mas. Tenang aja. Cuma ada 1 waitress yg pasti stand by didepan pintu. Pintu room itu memang ada sedikit

25

kacanya, untuk pelayan diluar pintu memastikan tamu2 yang sangat kurang ajar atau mencegah tindakan mesum di dalam room. wah, terus gimana dong?, tanyaku pada mereka. Tenang aja mas. Pokoknya mas pasti puas deh, kata Andin meyakinkanku. Pokoknya ikutin aja instruksi kita. Aman deh. Kemudian Cika pergi ke meja dan menuangkan minuman ke 4 gelas. Dan membawa 1 gelas ke aku, langsung kehabiskan minumanku. Kemudian Cika menarikku ke pojok kursi, menjauhi pintu room. Sama seperti Andin tadi, dia menyuruhku duduk dan berjongkok didepanku. Menurunkan jeansku sampai setengah paha. Kemudian langsung mengulum penisku. Dijilatinya dengan telaten setiap centi penisku. Sssshhhhhhhh. Enak banget sayang.., aku memujinya dan Cika hanya tersenyum. Cewek keturunan China emang terkenal telaten waktu mengoral. Kemudian dia kelihatan membuka branya dan dimasukkan ke kantongnya, tapi dia tetap memakai gaun. Jilatannya turun kearah biji penisku. Disedot2 telur2nya, dijilati, kemudian dicium2inya. Kemudian dia kembali mengulum penisku. Tanganku mulai bergerilya. Kuremas2 tokednya yg pas di telapak tanganku, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tanganku menyusup kedalam gaunnya, kupelintir2 pentilnya yang sedikit demi sedikit mulai mengeras. mmhhhhmhhhh.mmppphhh, Cika mendesah2 tak karuan. Aku merogoh kantongku lagi sambil berbisik ke Cika, Say, kalo ml berani gak?. Dia mengangkat kepalanya dan mencium bibirku, melumat bibirku dan memasukkan lidahnya ke mulutku. Kubalas dengan memutar2 lidahku berpautan dengan lidahnya di dalam mulutku. Kemudian melepaskan ciumannya, melirik kearah tanganku dan berkata, Boleh. Yessss. Aku mengeluarkan tanganku dari kantong sambil mengeluarkan selembar uang merah, dan memasukkannya ke kantong Cika. Tapi berdiri ya mas. Dideket mereka, sambil menunjuk kearah Andin dan Veni yg sedang bernyanyi sambil berjoged. Supaya samar mas. Kalo sekilas keliatan dari luar kan kita lagi karaokean rame2. Gak masalah buatku. Kemudian Cika berdiri dan melepas celana dalamnya, dan kami berjalan kearah Andin dan Veni yg sedang bernyanyi. Cika seolah berbisik sebentar dengan kedua temannya. Kemudian Andin merangkul leher Veni dan kembali bernyanyi lagi. Seolah mereka menutup2i dari pandangan waitress dari luar pintu room tentang kegiatan kita ini. Lalu Cika mengajakku berdansa, dan menari erotis didepanku. Sambil sesekali kuremas toket Andin yang sedang bernyanyi. Kemudian kupeluk Cika saat menghadapku. Kucium bibirnya yang tipis, kusedot2 lidahnya, kumasukkan lidahku ke mulutnya dan menyusuri setiap sudut mulutnya. Kuturunkan gaunnya di bagian dada sehingga terlihat jelas tokednya yang indah. Tangan kananku meremas2 tokednya, sementara tangan kiriku memainkan memeknya, kuelus2 clitorisnya, yang menimbulkan erangan2 dari mulutnya sembari berciuman denganku. Aku melepaskan ciumanku dan mengulum2 pentil tokednya yang berwarna pink. Kemudian aku berjongkok didepan Cika, dia mengangkat satu kakinya ke pundakku, sehingga aku dapat melihat jelas memeknya yang ditumbuhi bulu2 halus disekitarnya. Aku menjilati clitorisnya, memasuk2an lidahku ke dalam memeknya. Sssshhhhhh. Mmmmmhhhhhh sssssssshhhhhhhhh.., dia mendesah2 nikmat. Cika memegangi kepalaku dan sedikit menekan2 kepalaku seolah ingin aku berlama2 mengoral memeknya. Sekitar 10 menit aku puas memainkan memeknya. Aku pun berdiri, menurunkan celanaku setengah paha, dan nongol deh penisku yang sudah super tegang, dan membalik tubuh Cika sehingga dia membelakangiku. Dia sedikit melebarkan kakinya dan membungku ke depan. Dia mengarahkan kontolku kearah memeknya. Digesek2an penisku di memeknya. Dan memberikan air liurnya dengan tangannya ke kepala penisku. Sambil memegang 2 tokednya dari belakang, kudorong kontolku yang sudah tepat di bibir memeknya. Masuk kepalanya, Cika kelihatan sedikit menahan tubuhku dan sedikit memekik. aww.sshhhhh pelan mas. Gede banget.. Memekmu sempit banget say. Kemudian kudorong lagi penisku semakin dalam ke memeknya Cika, sambil kadang kutarik sebentar penisku dari dalam memeknya. mmhhhhh.sssshhhh.sshhh. aahhhhhhhhhh, desahan Cika mulai tak karuan. Setelah penisku masuk seluruhnya, mulai kugenjot pelan2 memeknya. Dan Cika mengimbangi dengan ikut memutar2 pantatnya, dan kurasakan sensasi yang luar biasa. Makin lama makin cepat kugenkot, ahh..ahahhahhlebih. ceppet maasss masukin ampe mentok.. Kupercepat irama goyanganku, dan Cika bisa mengimbanginya. Kudekap tubuh Cika, kuremas2 tokednya sambil kujilati lehernya, dan penisku tetap mengocok memeknya. ahh..ah..enak banget memekmu sayang.. teruss masteruss aku mau keluar mas.. mas.. ahhhhh ssssssshhhhhh.. Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhh aaarrrrggggggg. Tubuhnya sedikit bergetar dalam pelukanku sambil mendesah2 tak karuan menahan orgasmenya. Kuperlambat goyanganku menjadi sangat lambat. Sambil kuraih bibirnya, kukulum2 lidahnya, tanganku tetap meremas2 tokednya, dan kontolku masih menggoyang memeknya dengan tempo yang sangat lambat. Kurogoh lagi kantong celanaku, kuambil selembar uang merah. Kemudian Veni membawakanku segelas minuman. Kuminum minuman itu dengan posisi kontolku masih menancap di memek Cika. Cika pun sedikit memutar2 pantatnya dan menjepit2 dinding memeknya sehingga penisku serasa diputar2 sambil dipijit2. Setelah menaruh gelas di meja, Veni kembali dan kutarik lengannya. Kumasukkan lembaran uang yang kupegang tadi ke kantong celananya. Sekarang kamu ya sayang.., kamu membisikkan Veni. Veni menganggukkan kepalanya sambil tersenyum genit kepadaku. Di sofa yuk mas, bisiknya sambil menjilat telingaku. Aku mencabut penisku dari memek Cika dan berjalan mengikuti Veni ke pojok sofa tempat tadi aku dioral Cika. Sementara Cika sekarang yang mengambil alih tugas Veni berjaga dan menutup2i kami. Aku langsung duduk dan Veni langsung mengangkat bajuku sehingga terlihat dadaku yang bisa dibilang sedikit atletis.diciumi dadaku, dikulum2 putting susuku dengan lembut dan telaten. Tangannya sambil mengocok lembut penisku yang memang belum kututup. Kemudian jilatannya turun ke perutku dan berakhir didepan penisku yang masih sedikit basah oleh cairan memek Cika. Dikulum2nya tanpa rasa jijik, sambil matanya menatapku dan tersenyum2 genit. Dijilati kepala penisku, disedot2 Kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya. Diantara 3 cewek ini, Cuma Veni yang bisa deep throat.

26

Dimasukkannya penisku sampai hampir lebih dari setengahnya masuk ke dalam mulutnya. Aku pun sambil menggerakan sedikit pinggulnya, sehingga terlihat aku sedang mengentot mulutnya. Puas mengoralku, dia pun berdiri dan langsung menaikiku, mengangkat roknya dan terlihat g-stringnya. Dia meminggirkan talinya ke samping dan mengarahkan memeknya ke penisku. Digesek2an penisku di memeknya. Dimasukkan pelan2 penisku ke dalam memeknya, sambil digoyang2kan naik turun. sshhhh.mmmm.. mulutnya mulaih mendesah . Kuremas2 tokednya yang menantang di depan mataku. Kuturunkan gaunnya lalu kujilati putingnya. ahhhahhh..ahhh enak mas.. Sudah setengah penisku masuk, tiba2 kudorong penisku sampai masuk semuanya ke memeknya. awwaw. Pelan mas agak sakit gede seh punya mas, protesnya. Iya maaf sayang. Tapi enak kan?, tanyaku Dia mengangguk dan tersenyum. Kemudian dia mulai bergerak naik turun, dan kuimbangi dengan ikut menggoyangkan pantatku. Kucium bibirnya yang tipis, kumainkan lidahku melawan lidahnya. Tanganku tetap meremas2 tokednya yang kenyal banget, sambil kupercepat irama goyangan pantatku. Plok.plokplok..plok. pantatnya beradu dengan pahaku. mmpphhh.mpphhh.mmmppphhh.. desahannya didalam cimuan. 10 menit kupompa penisku dalam memeknya, tiba2 dia melepaskan ciuman dan pelukanku lalu menegakkan badannya. Sambil tetap bergerak naik turun seolah ingin memuaskan dirinya sendiri memainkan penisku dalam memeknya. Dia mulai meremas2 sendiri tokednya yang padat, serta mengibas2kan rambutnya, dan Veni terlihat menggigit bibirnya sendiri seperti menahan kenikmatan. ahh ahhahh ahh mmhhh mmhhh., mulutnya meracau tak karuan. Aku pun hanya duduk dan menikmati penisku yang dipijat2 oleh memek Veni, dan memandang Veni yang bergerak naik turun diatas penisku sambil bergoyang erotis. Kuat juga ni cewek. Keliatannya masih belum keluar, pikirku dalam hati. Tak lama kemudian Andin datang dan duduk disebelahku. Dia menyodorkan gelas berisi minuman. Lawaran ya mas. Berani gak?, tanya Andin Wessss sapa takut. Sini, langsung kuambil gelas yang diberikan Andin, dan kutegak minumanku. Shitt.. Tenggorokanku langsung terbakar rasanya. Dadaku juga panas. Birahiku juga ikut terbakar setelah menenggak minuman itu. Langsung kutarik tubuh Andin mendekatiku, kuturunkan gaunnya dan langsung kuciumi tokednya, kujilat2 dan kusedot2 putingnya dan kuremas2 tokednya yang lain. Sementara itu, Veni masih memainkan penisku di memeknya, dia bergerak naik turun, memutar2 pantatnya. Sungguh sensasi yang luar biasa saat itu. Ssshhhh sssshhh. Ssshhh.., Andin rupanya menikmati permainan lidahku di tokednya, dia sedikit menaikkan badannya agar tokednya pas berada di depan wajahku, serta memeluk kepalaku, dan aku bisa leluasa memainkan tokednya yang indah. Tanganku turun menyibak rok gaunnya, dan mulai menyentuh memeknya. Ternyata celana dalamnya sudah dilepas, sehingga tanganku bisa leluasa memainkan klitorisnya. Kugesek2an tanganku, sambil kadang2 kumasukkan sedikit jariku ke memeknya. ahhhhh.. mmmhhh. Ahhh mmmhhhh. Sshhhhhh, Andin mendesah2 menikmati permainanku. Sekarang ama kamu ya say, aku membisikkan Andin. Dia mengangguk. Ven, gantian dong, dia berkata pada Veni. Wah, padahal belum keluar neh. Tapi ya udah deh, ntar lagi. Memekku pegel neh. Kontolnya gede say, kata Veni yang kemudian mengecup bibirku sambil melepas penisku dari memeknya. Kemudian dia berjalan ke arah Cika dan bergabung karaokean bersama Cika. Say, doggy style yuk. Kamu berlutut di bawah, hadep kursi, pintaku kepada Andin, aku pun ingin pegang kendali disini, gak cuma ikut instruksi mereka, tapi tetap mengutamakan keamanan. Daripada digrebek disini? Andin pun langsung mengiyakan dengan turun kebawah dan nungging menghadap sofa, sedangkan aku langsung bersiap2 di belakangnya. Kunaikkan roknya, dan kugesek2an penisku di bibir memeknya. Mmmmmhhh.., Andin pun ikut mengerakkan pantatnya seiring gesekan2 penisku. Kemudian ku genggam pantatnya dan mulai kudorong masuk pelan2 penisku. Tidak terlalu susah, karena penisku sudah basah oleh cairan memek Veni, dan memek Andin pun sudah basah banget karena permainanku tadi. Seperempat penisku sudah masuk ke memeknya. Dan aku menghentikan gerakanku. Oouuuhhhh. Mmmmhhhhh.., Andin mendesah sambil menggerakkan maju pantatnya, kemudian dimundurkan lagi. Pelaannn pelaannnn. Sampai akhirnya semua penisku masuk ke memeknya karena gerakan Andin sendiri. Andin mempercepat gerakannya. Akupun hanya diam dan merasakan penisku dipijit2 memek Andin, sambil meremas2 tokednya yang menggantung2 dan bergoyang2 seiring gerakannya. Awwawww. Ohhohhh. Mmmmhhhmmhhhssssssshhhhhhh hhhhhh mulutnya meracau tak karuan. Aku mendekap Andin sambil menjilat2 telinganya, dan gerakannya menjadi semakin liar. Ahhhh enak banget memekmu sayang. oouuuhhhhh. Anget., bisikku ditelinganya. iya mas ahhhh ahhhh. ****** mas juga. Eennaakkkk. Oouuhhh., dia membalas pujianku. 5 menit dia menggoyangku, aku pung kembali tegap dan meremas pantanya dengan kedua tanganku, dan menghentikan goyangannya. Sekarang aku yang ingin pegang kendali. Kugerakkan pinggulku, penisku menyodok2 memeknya, semakin cepat cepat cepat Ahh ahhh. Ahhh ahhh.. teruss terus. Teruss ampe mentok. Mas.., dia meminta untuk dipuaskan

27

penisku. Aku pun semakin mempercepat goyangan ku, dan sesekali menghentakkan kontolku masuk ke memeknya. Aawwww.aawww..enak mas enakk.. Memekmu juga mantep Ndin, pujiku 10 menit aku mengobok2 memek Andin sampai akhirnya dia kelihatan memekik dan menggenggam pahaku seolah memintaku untuk menghentikan sejenak goyanganku. Aaawwwww.. Oouuuuhhhh..aku keluar masss.. ooohhhhhhh. Stop dulu. Masss.oohhhhhh., kepalanya terlihat ambruk ke sofa sambil terlihat menggigit2 bibirnya menaham kenikmatan. Tapi aku tidak menghentikan goyanganku. Tetap kugerakkan penisku, meskipun tidak secepat tadi. Aaahhhh mas.. nakal.. ihhh... Kulepaskan penisku dari memeknya kemudian berdiri. Posisi Andin tetap menungging di depan sofa, sedangkan aku menaikkan satu kakiku ke atas sofa dan menurukan sedikit badanku, menyodorkan penisku ke mulutnya. langsung disambut penisku yang sudah didepan mulutnya. Mmmmhhhh mmppphhhhh.mmmmm.., dikulum2nya penisku. Dimainkan lidahnya dalam mulutnya saat penisku masuk ke dalam mulutnya. tak ada rasa jijik yang terlihat dari raut mukanya. Aahhhhh.. enak banget say, aku terus memujinya. Dia mengeluarkan penisnya dan menjilati kepalanya sambil matanya melirik ke arahku, sambil tersenyum. Aku merogoh kantongku lagi dan memasukkan selembar uang merah ke kantongnya. Aku bangkit ke arah Veni dan Cika yang sedang asyik karaokean berdua. Kutarik Veni dan langsung kulumat bibirnya. Kita berciuman mesra sambil kuremas2 tokednya. Cika menyodorkan mike karaoke ke Andin. Andin langsung mengambil mike itu dan langsung melanjutkan nyanyian Cika sebelumnya. Kemudian cika berjongkok didepanku dan langsung memasukkan penisku yang memang belum kutup lagi ke dalam mulutnya. Kupegang kepala Cika dan kugerakkan sedikit pantatku maju mundur, ingin mengentot mulut Cika. Cika pun menyambut dengan ikut menggerakkan kepalanya, dan memainkan penisku dengan panasnya. Semantara itu, Veni melepaskan ciumannya dan menarik kepalaku ke arah tokednya. Kusambut tokednya yang kenyal itu, kusedot2 dan kukulum2 putingnya. Ssshhhh.. aahhh.. mas ini kuat banget seh ml nya.., puji Veni. Yah gimana ya, lagi hot banget seh ne. Kan sayang kalo cepet2 keluar. Tar kalian gak puas lagi ama aku, jawabku yg kemudian kembali menjilat2i pentilnya. Iya nih mas, malah kita ber3 yang kewalahan, kata Cika sambil mengocok2 halus penisku. Aku pun hanya tersenyum ke arahnya dan kembali menarik kepala agar memasukkan lagi penisku melalui bibir tipisnya itu. Cika pun kembali mengulum2 penisku dengan panasnya. Diputar2 kepalanya agar memberikan sensasi yang berbeda di penisku. Kemudian Veni ikut berjongkok didepanku. Mereka berdua saling bergantian mengulum2 penisku. Gilanikmat banget dioralin 2 cewek kaya gini. Aaaahhhhhh enak sayangg.., kataku sedikit berteriak. Veni mengulum penisku, dimasukkan sedalam2nya penisku kedalam mulutnya, kemudian dihisap2nya lagi. Sementara itu Cika menjilat2ti biji penisku, disedot2 telornya. Wah sungguh kenikmatan yang tiada tara saat itu. Setelah beberapa saat, kutarik Veni, kusuruh dia bersandar di tembok. Kuangkat 1 kakinya. Dengan gaya berdiri, kuarahkan penisku ke memeknya, dengan 1 hentakan penisku langsung masuk ke memeknya. Aaawww. Oohhhhh.. mentokk mass Kegerakkan pantatku, langsung ke tempo cepat. Birahiku sudah diubun2 dan sudah ingin kukeluarkan pejuhku. Kusodok2 memek Veni. Veni menggigit bibirnya, dan tangannya mengelus2 tembok disamping2nya tak karuan, tangan yg satu meremas2 tokednya sendiri. Ahhhah ahhahhh.. ahhh. Hhhhhhh. Mmmmmmmhhhhh, dia mendesah tak karuan. Cika menghampiriku dan menuangkan pelan minuman di gelas yang dia bawakan. Shit ternyata lawaran lagi. Dadaku langsung panas. Kemudian menarik kepalaku ke arah tokednya, dan langsung ku sedot2 putingnya, sambil tetap menggenjot Veni. Tak lama, Cika pun kembali berkaraoke bersama Andin. Kufokuskan permainanku ke Veni. Sekarang dia memelukku, dan mencium bibirku, memainkan lidahnya didalam mulutku, menyapu setiap rongga mulutku. Sesekali kuhentakkan penisku masuk ke memeknya dengan sedikit keras. Mmmpppphhh.. mmmmppppphhhhh, dia mengerang dalam ciumannya. Veni melepas ciumannya dan mendesah2 tak karuan. Aahhhh. Aahhhh.. mas. Masss ssshhhhhhhhhhh.. oohhhhhh.. Tak lama kemudian, dia memelukku dengan erat dan menggigit samping leherku sambil sedikit mengerang dan badannya sedikit bergetar. Aaaaahhhhhhhhhhhhh.. mmmmmppppppphhhhhhhh. Aawwwhhhhhhhh.., dia mengerang2 Aku.. Keluarrr.. mass. Ooouuuuhhhhhhhhhh., Veni mencapai orgasmenya. Hhhhhhhhhh.. enak banget memekmu say, aku memujinya Kupelankan gerakanku, sambil meremas2 tokednya, dan sesekali mencium putingnya. Ekspresi Veni saat itu, sambil memejamkan matanya dia menggigit bibirnya sambil tersenyum seolah menikmati orgasmenya, dan memegang kepalaku ingin aku terus memainkan putingnya. Aku pun tetap menggerakkan penisku dengan pelan, dan merasakan ada cairan yang mengalir keluar dari memeknya. Hangat rasanya. Setelah berhasil membuat orgasme 3 cewek ini, aku mencabut penisku dari memek Veni, dan berjalan menghampiri Cika. Cika tetap mengarah ke monitor di depan ruangan. Aku melirik ke arah pintu, dan melihat tidak ada waitress yang stand by disitu. Biraku sudah diubun2, pejuhku serasa berontak ingin segera dikeluarkan dari penampungannya, langsung saja kuangkat rok Cika, dia pun merespon sambil melebarkan sedikit kakinya dan agak membungkuk ke depan. Langsung ketancapkan penisku ke memeknya yang sudah basah. Penisku langsung masuk seluruhnya, seolah ditelan memeknya.

28

Langsung kegerakkan pantatku, dan Cika pun mengimbangi gerakanku. Kupercepat gerakanku, sambil kuremas2 toked Andin yang sedang bernyanyi disebelahnya, dan tangaku yang satu meremas toked Cika. Aahhh ahhh.ahhh hhhhhh. Ooohhhhh., Cika mendesah2 kenikmatan. Iyaa iyaa. Memekmu juga. Enak hhhh. Hhhh., aku menggenjot memek Cika dengan tempo yang cepat. 15 menit kemudian aku merasakan pejuhku sudah mau keluar. Kudekap Cika, menjilati telinganya, dan tetap kugoyang pinggulku tanpa mengurangi temponya. Akkuuuu hammmpir kkelluarrr sayy., bisikku ke Cika. Iya masss. Iyaa.. jgn.. di dalem.. masss.. oohhhhh mentok.. rasanya.. sssshhhh. Ssshhhhh Keluarin dimulutku aja mas, Andin tiba2 membisikkanku sambil menjilat telingaku. Dan dia sudah berjongkok di sampingku, menggulung rambutnya ke belakang, dan bersiap menerima pejuhku. Penisku sudah berdenyut2, dan kuhentak keras memek Cika. Aaawww.. aawwwww., Cika sedikit berteriak. Dan langsung kulepaskan penisku dari memek Cika, dan langsung kuarahkan ke mulut Andin yang sudah bersiap di sebelahku. Langsung dimasukkan penisku ke mulutnya dan dikulum2. Sayy.. sayyyy aaarrrggghhhhhh.. ooohhhhhhhhhhh, pejuhku keluar di dalam mulut Andin yang mungil. Andin sedikit kaget pejuhku keluar begitu banyak di dalam mulutnya dan terlihat sedikit pajuhku mengalir keluar dari sudut bibirnya. hhhhhh. Hhhh. Hhhh., Andin terlihat asik mengulum2 penisku sementara pejuhku masih di dalam mulutnya. Kemudian dia melepas penisku dan menelan semua pejuhku. Dia mengumpulkan pejuh2 yang sempat keluar dari mulutnya dengan jarinya, dan memasukkan jarinya ke dalam mulutnya, seolah tak ingin ada pejuh yang tersisa. Tiba2 Cika ikut jongkok di depan penisku dan langsung mengulum penisku, membersihkan sisa2 pejuh di kepala penisku. Menjilati setiap centi penisku, seolah ingin kebagian pejuhku juga. Setelah puas mengoralku, dia bangkit dan berjalan ke sofa. Aku pun mengenakan jeansku lagi dan duduk di sofa. Masih terengah2 karena pesta seks barusan, aku mengambil segelas berisi minuman di meja dan langsung menegaknya. Dan menyandarkan badanku ke sofa. Mereka bertiga juga ikut duduk di sofa, sambil tetap bernyanyi. Mas kuat banget ya. 2 jam full ml nya. Kita bertiga dibuat puas pula. Kalo Cuma maen berdua ama mas, bisa lemes dong, celetuk Andin. Ah bisa aja kamu. Gak segitunya kali., jawabku. Kapan2 maen kesini lagi ya mas, Veni berbisik sambil mengelus penisku dari luar. Aku Cuma mengangguk dan tersenyum. Setelah terasa puas, aku minta mereka untuk minta bill ke waitress nya. Kan masih kurang setengah jam lagi mas, tanya Veni Udah cukup deh. Aku udah capek banget nih. Mau istirahat dulu. Kapan2 kita lanjutin lagi. Okey.., jawabku. Okayy, mereka serempak menjawab. Mereka bertiga memakai bra dan celana dalam masing2, dan merapikan gaun dan rambut mereka yang sedikit acak2an. Kemudian Andin keluar memanggil waitress. Setelah beberapa lama, waitress datang membawa bill. Aku selesaikan masalah pembayaran dan keluar dari room. Mereka ber3 mengantarku sampai ke parkiran. Sambil berjalan, tak lupa aku tukeran no hp mereka. Dan sebelum masuk mobil, tak lupa kucium bibir mereka satu per satu dan memberikan selembar lagi uang merah kepada mereka masing2. Kulihat tukang parkir disitu hanya tersenyum dan geleng2 kepala. Lalu kunaik mobilku dan langsung pulang ke kontrakanku. Sungguh malam yang menyenangkan. JILAT MEKI ISTRI TEMANSHARE88 Posted on December 23, 2010 by kumpulanceritadewasa.info Suatu malam, aku bertugas membantu teman saya Mr. DS memasang sound system di 2 tempat berbeda, di tempat pertama, Family Park Alam Sutera, setelah memasang sound system kami harus segera bergegas ke tempat kedua, namun aku tidak bisa menemukan rekan saya Mr. P yg bertugas menyetir mobil. Aku telepon HPnya dan dia bilang segera siap, tapi 30 menit berlalu tidak juga muncul batang hidungnya. Tiba-tiba HP saya berbunyi dan Mr. P dgn suara terburu-buru minta pertolongan saya Wir, gua lagi diparkiran ada masalah nich, tolong bantuin gua! Aku bergegas ke tempat yg dimaksud, parkiran gelap di lokasi yang sudah sepi. Tampak sebuah mobil sedan, Suzuki Baleno warna Champagne dikerubuti oleh satpam. Rupanya teman aku ini ketangkap basah sedang berduaan dengan seorang wanita di dalam mobil tersebut. Temanku bersumpah kalau mereka tidak melakukan apa-apa, tapi rasanya agak mustahil, karena ketika kulihat di dalam mobil wanita yg bernama Effi tampak sedang mengenakan rok yg super mini sehingga memamerkan pahanya yg sangat mulus. Glek! Singkat cerita masalah itu aku bereskan dgn tuntas tanpa keributan berkepanjangan. Itu juga awal aku mengenal Effi, wanita yang sudah bersuami, yang cukup mapan dgn 3 org anak. Usia masih di awal 40-an tapi tampak sangat segar dan cantik karena dia suka olah raga; senam dan fitness. Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Effi, bermula dari telepon kemudian janji ketemuan untuk makan siang bersama dsb. Pernah kucoba menggoda dia tapi sangat sulit karena (katanya) dia tidak pernah melakukan hubungan selain dengan suaminya (ehm, bgmn dgn kejadian di parkiran waktu itu? Munafik? Yes. Jual mahal? Mungkin) Singkat cerita sekitar 2 tahun berlalu sejak perkenalan pertama kami, lebaran 2009, Effi telepon kalo dia ada masalah dengan lap topnya dan minta tolong kepada aku untuk melihat dan kalau bisa membenarkannya. Kami buat janji hari dan waktunya. Akhirnya hari itu tiba, Effi minta aku datang ke rumahnya di Villa Melati Serpong pagi itu, Suaminya sedang ke kantor dan anak-anaknya sudah berangkat sekolah. Pembantunya belum ada yang datang. Ketika aku datang dia sedang membersihkan rumah dengan menggunakan daster, tampak cantik dan segar seperti biasanya walaupun tanpa make up.

29

Aku di suruh melihat-lihat lap topnya sementara dia pergi mandi. Setelah dia mandi, langsung kuminta dia melihat lap topnya dan melihat kalau masalah di lap topnya sudah kubereskan. Sambil melihat-lihat dia berkata, gua pegel nich Wir seraya memegang pundaknya. sini saya pijitinmau? Tanyaku menawarkan jasa. kamu ngak keberatan? Tanya dia sambil menengadah menatapku yg berada di belakangnya, mulut kami berciuman erat (kami sudah sering berciuman). no problem kataku, lalu mulailah tanganku memijat pundaknya, lehernya dan punggungnya. Tampaknya dia menikmati setiap pijitanku. Muncul ide nakalku, kuulurkan tanganku melalui bawah ketiaknya dan meraih payudaranya lalu memijatnya dgn lembut. Effi membiarkan sambil mendesah. Mulut kami kembali berciuman dengan erat. Lalu mulai kuputar posisi duduknya sehingga menghadap kepadaku. Kubuka kaos nya dan dia membiarkannya, BH-nya pun ku tanggalkan dan kukecup payudaranya yang sekal itu, kuhisap dan kujilati putingnya membuat dia mendesah-desah. Ketika hendak kubuka celana pendeknya dia sempat menolak tapi kuyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja, akhirnya tanggal juga celana pendeknya dan celana dalamnya, tampak selangkanganya dihiasi bulu-bulu tipis. Kuciumi pangkal pahanya terus keselangkangannya, lalu kujilati vaginanya membuat dia menggeliat-geliat sambil mengerang. Setelah puas menjilati memeknya (katanya dia orgasme saat kujilati memeknya tersebut), aku berdiri dan membuka celanaku dan kusodorkan penisku kewajahnya, dengan segera Effi menyambutnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Effi mengulum, menjilati dan mengisap-isap penisku samapi aku merasa tidak tahan. Segera kutarik tubuhnya ke depan kamar mandi kubungkukkan badannya menghadap ke wastafel sehingga posisi tubuh effi seperti menungging, lalu segera ku masukkan batang kemaluanku ke dalam kemaluannya. Kami kemudian bergumul di atas lantai di depan kamar mandi. Memeknya begitu nikmat menjepit batang kemaluanku seperti mengisap-isap. Mantap banget. Akhirnya kami orgasme, kusemburkan air maniku di dalam memeknya, nikmat sekali. Kami mengatur nafas sebentar lalu segera berpakaian, karena takut tiba-tiba ada yg datang. Setelah hari itu kami sempat melakukannya lagi di mobil Effi yg diparkirkan di depan hotel Santika Serpong. Effi memang top, sayang agak jual mahal dan munafik aja. MENIKMATI ISTRI TEMAN RAME RAMESHARE93 Posted on March 9, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita seks bersama istri kawanku Sebuah kegilaan baru saja aku alami. Tepatnya beberapa hari yang lali saat liburan kantor kunikmati bersama temanku Lilo di rumah.Mengobrol sambil minum adalah salah satu kegiatanku waktu itu. Sampai akhirnya cerita seks yang menurutku gila namun penuh sensasi ini terjadi. Lilo bekerja di kantor yang sama denganku. Hari Jumat keesokannya adalah hari libur untuk kantor kami jadi kami mendaptkan 3 hari libur di akhir minggu tersebut. Karena itulah kami tidak terburu-buru menghabiskan malam itu. Berbeda dengan istriku, Ririn; ia harus bekerja esok harinya. Dan karena termasuk orang yang tidak suka tidur larut malam, ia pergi tidur sekitar pukul 10:30. Ririn adalah salah satu orang yang paling lelap saat tertidur. Beberapa kali aku pernah mencoba mengguncang-guncangkan bahunya untuk membangunkannya, namun selalu gagal. Ia terus tertidur. Setelah Ririn pergi tidur, Lilo dan aku duduk di ruang tamu dan menonton DVD porno yang sengaja kami beli. Lagipula Ririn juga tidak pernah suka menonton film-film seperti itu. Setelah beberapa adegan, Lilo berkata, Wah, pasti enak yah kalo punya cewe untuk diajak ngeseks! Udah lama banget nih, gue kagak begituan! Aku sedikit kaget mendengar komentarnya. Lilo bukanlah pria yang buruk rupa. Dengan tinggi 175 cm dan berat sekitar 70 kg, aku malah menduga ia mempunyai banyak teman wanita. Emangnya elu lagi ga jalan sama siapa-siapa, Lo? tanyaku. Kagak. Sejak Bunga putus sama gue 2 taon yang lalu, gue agak-agak malu untuk ajak cewe jalan, jawabnya. Kami mengobrol tentang Bunga yang ternyata tidak serius dengan Lilo. Setelah beberapa botol bir dan beberapa adegan dari film porno yang kami tonton, Lilo bangkit berdiri untuk pergi kencing. Aku tetap duduk sambil menonton film itu untuk beberapa saat dan akhirnya baru menyadari bahwa Lilo belum kembali setelah cukup lama pergi kencing. Aku berdiri dan menghampirinya untuk memeriksa apakah ia baik-baik saja. Saat aku berada pada jarak yang cukup dekat dengan WC, aku melihat pintu itu terbuka. Aku masuk ke WC dan mendapati Lilo berdiri di pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Ia terlompat melihat aku masuk. Wah, sorry banget nih, katanya. Waktu gue masuk, pintu ini memang udah terbuka. Dan waktu gue mau keluar, gue liat dia terbaring seperti itu. Aku berjalan mendekati tempat Lilo berdiri dan melihat ke arah kamar tidurku. Ririn terbaring menyamping sehingga punggungnya menghadap ke arah kami dengan kaki yang sedikit tertekuk. Ririn tidur dengan mengenakan daster panjang namun bagian bawahnya tersingkap sampai ke pinggul sehingga menampakkan bulatan pantat yang halus, mulus dan terlihat tidak mengenakan celana dalam. Pundaknya sedikit tertarik ke belakang sehingga memperlihatkan kami sisi bukit dadanya dan tonjolan puting susunya dari balik daster yang sedikit tembus pandang. Ia terlihat sangat seksi terbaring seperti itu dengan remang-remang cahaya dari WC. Bibirnya sedikit terbuka dan rambutnya yang panjang terhampar di atas bantal. Boleh dibilang posisi Ririn saat itu seperti sedang berpose untuk pemotretan majalah dewasa. Gila! Cakep banget! kata Lilo sambil menahan nafas. Gue mau disuruh apa aja untuk mendapatkan cewe seperti dia, Kris. Pada awalnya aku sedikit kesal mendengar perkataan Lilo. Namun pada saat yang bersamaan, melihat Lilo memandang istriku seperti itu tanpa sepengetahuan Ririn justru membuat diriku terangsang. Aduh, sorry nih, Kris. Gue rasa udah waktunya buat gue untuk pulang, kata Lilo berbalik badan untuk keluar. Eh, tunggu, Lo, kataku. Ayo masuk ke sini sebentar aja. Tapi jalannya pelan-pelan, oke? Ha?! Elu mau gue masuk ke kamar elu? Kalo cuma lihat doang mah ga ada yang dirugikan, kan? Tapi kita engga boleh buat dia terbangun, oke? Bahkan aku sendiri tidak percaya apa yang baru saja aku katakan. Aku mengijinkan pria lain masuk ke kamar tidurku sehingga ia dapat melihat istriku yang dalam keadaan setengah telanjang. Aku pun masih tidak yakin apa dan sejauh apa yang akan aku lakukan berikutnya.

30

Saat kami berjingkat memasuki kamarku, aku mendorong Lilo untuk mendekat ke samping ranjang. Bahkan Lilo sendiri terlihat tidak yakin. Pandangannya berpindah-pindah antara aku dan Ririn. Semakin mendekat ke ranjang, pandangannya lebih terarah ke Ririn. Ririn berbaring di pinggir ranjang di sisi tempat kami berdiri dan semakin kami mendekat, kedua bukit payudaranya semakin jelas terlihat. Puting susunya dapat terlihat dari balik dasternya yang tipis. Walau bagian bawah dasternya sudah tersingkap namun kami masih belum dapat melihat bibir vaginanya karena tertutup oleh kakinya. Aku hanya berdiri di sana dengan cengiran lebar memandangi Lilo dan istriku bergantian. Dengan mulut ternganga, Lilo juga hanya memandangi istriku dengan takjub dan kagum. Gila, Kris. Seksi banget sih! Gue ga percaya elu kasih gue liat bini elu dalam kondisi begini! Dengan hati-hati aku meraih tali daster Ririn dan menariknya turun melewati pundaknya turun ke lengan sehingga bagian atas dasternya tersingkap dan memperlihatkan lebih banyak lagi bagian payudaranya. Gerakanku terhenti saat kain bagian atas daster itu tertahan oleh puting Ririn.Mau lihat lebih banyak? aku berbisik. I-iyah! Lilo berbisik balik. Dengan sangat lembut aku mencoba untuk menurunkan tali daster itu lagi namun puting susunya tetap menahan kain itu sehingga tidak dapat terbuka lebih jauh. Aku menyelipkan jari-jariku ke bawah daster tersebut lalu dengan hati-hati mengangkatnya sedikit melewati puting Ririn. Lilo menahan nafasnya tanpa bersuara. Sekarang payudara kirinya sudah terbuka. Putingnya yang sangat halus dan berwarna merah muda itu berdiri tegang karena mendapat rangsangan dari gesekan kain dasternya tadi. Lalu aku meraih ke tali dasternya yang lain dan meloloskannya dari pundak kanan Ririn. Dengan lembut aku menarik kain daster itu melewati puting sebelah kanannya. Kini kami dapat melihat kedua payudara Ririn tanpa ditutupi benang sehelaipun. Aku membiarkan kedua tali dasternya menggelantung di lengan dekat sikunya karena aku tidak mau mengambil resiko kalau-kalau istriku terbangun. Lilo masih berdiri di sampingku dan dengan mulut yang masih ternganga ia menatapi payudara dan pantat Ririn yang kencang. Sesekali Lilo mengusap-usap tonjolan di selakangannya walau ia berusaha agar aku tidak melihatnya. Penisku sendiri sudah membesar dan berusaha memberontak keluar dari jahitan celana jeans yang kupakai. Aku terangsang bukan hanya karena melihat tubuh istriku namun juga karena apa yang sedang kuperbuat. Jadi, bagaimana menurut elu? aku berbisik lagi. Gila, man! Gue ga percaya semua ini! Dia cantik banget! Gue sih cuma berharap, jawabnya sambil mengusap tonjolan penisnya sendiri. Aku berpikir sejenak, Kalau sampai ia terbangun, tapi lagipula aku memang akan mencobanya. Aku menarik Lilo semakin mendekat ke ranjang lalu aku menunjuk ke payudara istriku. Ayo, pegang susunya. Tapi harus dengan lembut, oke? Gue nggak mau ambil resiko nih. Mata Lilo terbuka lebar sekali lalu mendekatkan dirinya ke tepi ranjang. Ia membungkuk sedikit dan menjulurkan tangan kirinya untuk meraih bulatan payudara istriku. Tangannya sedikit bergetar dan tangan kanannya ditekankan di selangkangannya seakan digunakannya sebagai penopang. Tapi aku tahu apa yang sebenarnya ia kerjakan. Jari-jari itu dijulurkan makin lama semakin mendekat sampai akhirnya ujung jarinya menyentuh kulit payudara Ririn tepat di bawah areola. Dengan hati-hati Lilo meletakkan ibu jarinya di bagian bawah payudara Ririn sebelum akhirnya ia geser perlahan-lahan naik ke puting susu tersebut. Ririn tidak bergerak. Saat ibu jarinya mencapai bagian areola, Lilo menggerakkan telunjuknya melingkari puting Ririn dengan lembut. Aku kenal Ririn sejak jaman masih bersekolah. Kami berpacaran sejak saat itu dan akhirnya kami menikah. Dan dalam sepengetahuanku, tidak pernah ada pria lain yang pernah melihat tubuh Ririn sampai sejauh ini apalagi menyentuhnya. Lalu Lilo mulai meraba payudara itu dengan sangat lembut dari yang satu berpindah ke payudara yang lain. Ririn masih tak bergerak dalam tidurnya walaupun sepertinya terlihat nafas Ririn menjadi lebih cepat. Lilo mulai menjadi lebih berani dan dengan menambahkan sedikit tenaga, ia meremas kedua buah dada Ririn. Lilo sudah tidak menutup-nutupi usahanya untuk mengusap-usap penisnya dan kelihatannya ia berniat untuk menyemprotkan spermanya dari balik celananya. Aku masih belum puas untuk membiarkan semua ini berakhir saat itu, jadi aku menyuruhnya mundur sejenak sementara aku melepaskan tali-tali daster itu dari lengan Ririn. Aku menarik turun daster itu sejauh yang aku bisa tanpa harus menarik secara paksa kain daster. Aku berhasil membuka tubuh bagian atasnya sampai pada bagian bawah tulang rusuknya sebelah kiri. Lalu aku bergerak ke bagian pinggulnya. Dengan hati-hati aku menarik kain yang menutupi bagian bawah pantatnya lalu melepaskan kain itu dari kakinya yang menekuk. Hal ini memperlihatkan seluruh pantatnya dan sebagian dari bibir vaginanya. Lilo masih belum dapat melihatnya dari tempat ia berdiri saat ini. Aku mendengar ia sedang melakukan sesuatu di belakangku. Dan begitu berbalik badan, aku mendapatinya sedang memelorotkan celana jeansnya sebatas testisnya sehingga ia dapat leluasa mengocok penisnya. Aku kembali berbalik ke Ririn lalu meluruskan kaki kirinya. Hal ini membuat bulu-bulu halus kemaluannya dapat terlihat bahkan sampai hampir ke bibir vaginanya. Saat melihat aku melakukan hal ini, Lilo melongokkan badannya melewati badanku untuk melihat tubuh Ririn lebih jelas sementara ia bermasturbasi. Aku menarik kaki kiri Ririn dengan lembut sehingga membuat tubuhnya berbaring terlentang menghadap ke atas dan memperlihatkan seluruh tubuhnya secara frontal. Wahhhh, gila, man! Lilo berbisik dan mulai mengocok penisnya lebih cepat. Jangan cepet-cepet, brur, aku memperingatkan dia. Elu mau pegang memeknya sebelum elu klimaks, kan? Langsung Lilo berhenti mengocok dan menatapku dengan pandangan seperti anak kecil yang dihadiahi sepeda baru. Mantap, man! Elu kasih gue, ahhh, mantap, man! Ia mengganti tangan kanan dengan tangan kirinya untuk memegang penisnya, tapi tidak mengocoknya. Lalu dengan tangan kanannya, yang sedari tadi digunakan untuk mengocok penisnya, ia menyentuh bulu-bulu kemaluan Ririn dengan perlahan. Lilo mulai membelai Ririn melalui bulu-bulu itu dengan jemarinya. Namun tidak sampai ke bibir vaginanya. Ririn masih terlelap namun nafasnya semakin bertambah cepat setelah Lilo mengusap-usap kemaluannya. Setelah itu dengan menggunakan jari tengah dan telunjuknya, Lilo mengusap turun ke sepanjang bibir vagina Ririn lalu mengusap naik lagi sambil menaruh jari tengahnya di antara bibir kemaluan tersebut. Begitu ia menarik tangannya ke atas, jari tengahnya membuka bibir vagina itu dan wangi harum vagina Ririn mulai memenuhi kamar.Gilaaaaa, man! desah Lilo sambil menarik ke atas jari-jarinya yang sudah masuk sedikit ke dalam liang kewanitaan istriku.Saat jari Lilo menyentuh klitorisnya, tubuh Ririn seakan tersentak sedikit lalu ia mendesah dengan suara yang nyaris tak terdengar. Melihat hal ini Lilo segera menarik tangannya.

31

Aku melihat bahwa istriku masih terlelap namun aku tidak yakin apakah perbuatan ini dapat membangunkannya atau tidak. Lilo menatap aku dan aku menganggukkan kepalaku memberi isyarat bahwa ia dapat melanjutkan. Lalu dengan menggunakan tangan kirinya, Lilo mengocok penisnya sampai cairan pelumas keluar dari ujung penisnya. Lilo menyapu cairan yang keluar cukup banyak membasahi kepala penisnya kemudian dengan tangan yang sama ia mulai mengusap-usap bibir kemaluan Ririn. Kadang ia membuka bibir vagina tersebut dengan jari tengahnya. Sesekali pinggul Ririn bergerak maju dan mundur sedikit dan ditambah dengan desahan lembut yang keluar dari mulutnya. Lilo sudah mengocok penisnya lagi. Lalu tiba-tiba sebuah ide timbul dalam otakku. Dengan hati-hati aku menarik kaki kiri Ririn keluar dari ranjang sampai vaginanya berada tak jauh dari ujung ranjang namun masih cukup jauh bagi Lilo untuk menyetubuhi istriku. Penis Lilo tidak sepanjang itu dan lagipula aku tidak yakin apakah persetubuhan dapat membangunkannya. Dan juga aku tidak yakin apakah aku ingin Lilo menyetubuhi istriku karena hal ini masih baru buatku. Lo, ke sini deh, aku berbisik sambil menarik lengannya. Berdiri di antara pahanya. Dari sini elu bisa lebih leluasa mengusap-usap memeknya sambil ngocok. Tapi jangan ngentotin dia, ya? Elu denger, engga? Lilo mengangguk dan segera pindah ke antara kedua paha Ririn. Lilo mengusap-usap vagina Ririn dengan jari-jari tangan kirinya dan mengocok penisnya dengan tangan kanan. Penis Lilo hampir sejajar tingginya dengan vagina Ririn dan berjarak sekitar 10 cm sementara ia mengocok penisnya dengan penuh nafsu. Lalu Lilo menggunakan ibu jarinya untuk mengusap-usap vagina Ririn sehingga ia dapat lebih mendekat lagi sampai pada akhirnya jarak antara penis dan vagina Ririn kurang dari 1 cm. Pinggul Ririn masih sedikit bergoyang-goyang sesekali dan pada satu saat, pinggul Santi bergerak ke bawah dan kepala penis Lilo bersentuhan dengan bibir vagina Ririn. Penis Lilo menggesek sepanjang bibir kemaluan istriku. Hal ini membuat Lilo meledak dan berejakulasi. Spermanya muncrat ke mana-mana dan sebagian besar tersemprot ke bibir vagina Ririn. Pada setiap semprotan, Lilo melenguh dan beberapa kali dengan tanpa disengaja ia menorehkan kepala penisnya ke bagian atas dari bibir vagina istriku. Lilo pasti sudah lama tidak berejakulasi karena sperma yang dikeluarkannya begitu banyak. Saat selesai klimaks, Lilo mengurut penisnya untuk mengeluarkan lelehan sperma yang masih tersisa di saluran penisnya. Ia membiarkan lelehan itu jatuh ke bibir vagina Ririn yang sedikit terbuka. Dan saat mengalir ke bawah di sepanjang bibir vagina tersebut, terlihat lelehan itu masuk lalu menghilang begitu saja seperti tertelan bumi. Lilo memandangku dan berbisik, Gilaaaa, man! Gue ga tau cara berterima kasih sama elu, Kris! Aku tersenyum kepadanya dan memapahnya mundur secara ia telah selesai dengan urusannya.Sekarang saatnya giliranku. Aku berdiri di antara kakinya lalu melepaskan celanaku dan mulai mengocok penisku. Lilo, elu keluar sebentar deh. Gue mau coba tarik badannya lebih ke pinggir supaya gue bisa ngentotin dia, aku berbisik dengan lebih kencang. Lilo menurut dan berjalan menuju pintu kamar kalau-kalau istriku terbangun. Aku menarik tubuhnya sampai pantat sebelah kirinya menggantung di pinggir ranjang. Selama itu Ririn tidak bangun sama sekali namun nafasnya masih berat dan dari vaginanya keluar cairan pelumas dari tubuhnya bercampur dengan sperma Lilo. Lalu aku menyuruh Lilo masuk ke kamar lagi untuk membantuku dengan menyangga kaki dan pantat kiri Ririn sehingga tanganku dapat kugunakan dengan bebas. Lilo meraih kaki kiri Ririn dengan tangan kirinya lalu dengan tangan kanannya ia menopang pantat Ririn. Aku melihat ia meremas pantat istriku saat ia mencoba menopangnya. Dan aku mulai menggesek-gesekkan penisku naik dan turun ke bibir vaginanya yang sudah basah. Vaginanya sangat amat basah. Cairan vagina Ririn yang bercampur dengan sperma Lilo, membuat liang kewanitaan Ririn menjadi sangaaaat licin. Bahkan aku sudah hampir klimaks jadi aku dengan perlahan memasukkan batang penisku ke dalam liang kemaluan Ririn yang panas. Walau sudah sangat basah namun liang vagina Ririn masih sangat sempit secara Lilo tidak sempat melakukan penetrasi. Akan tetapi penisku dapat menembus dengan mudah. Segera aku memompa vagina Ririn dan setelah sekitar 10 pompaan maju mundur, Ririn mengalami orgasme dalam tidurnya!!! Hal ini sudah cukup membuatku melambung mencapai klimaks. Aku mulai menyemprotkan cairanku masuk ke dalam vaginanya dan tiap muncratan seakan tersembur langsung dari buah zakarku. Ririn mengerang-erang dalam tiap desahannya dan begitu pula aku. Lilo berkata, Gilaaaa, man! namun kali ini ia tidak berbisik. Hal ini tidak jadi masalah karena Ririn tak bangun sedikitpun selama kami menggarap tubuhnya. Ketika aku menarik penisku, Lilo menaruh pantat dan kaki Ririn kembali ke ranjang. Lalu ia menunduk menjilati dan mengecup puting susu Ririn dan menyedotnya saat ia kembali menegakkan badannya. Aku sudah terlalu lemas untuk berkomentar dan akhirnya aku hanya menarik tangannya untuk keluar kamar. Saat aku berjalan mengantarnya ke luar rumah, Lilo tak habis-habisnya berterima kasih kepadaku. Aku melambaikan tangan lalu mengunci pintu. Aku masuk ke kamar, berbaring di atas ranjang di samping Ririn dan langsung terlelap begitu saja. Keesokan harinya, Ririn membangunkanku dengan mencium telingaku. Elu ga bakalan percaya apa yang gue mimpiin kemarin malam! katanya membuka pembicaraan. Gue bermimpi ada banyak tangan yang meraba-raba badan gue. Ngomong-ngomong, kemarin malam kita ngapa-ngapain ga, yah? Aku teringat kalau aku tidak sempat membersihkan sperma yang tercecer di tubuhnya dan di ranjang sebelum pergi tidur kemarin. Eeehhh, iya lah. Memangnya elu engga ingat apa-apa? Yaah, gue ga tau yah. Semuanya kaya dalam mimpi gitu. Mungkin gue setengah tidur kali. Tapi yang pasti asyik deh. Bagaimana? Apa elu berniat untuk melakukannya sekali lagi sekarang selagi gue ga ketiduran? Pikiranku melayang ke kejadian kemarin malam, Hmmmm, bagaimana yah? Menurut elu bagaimana? aku tersenyum. Pada minggu berikutnya di kantor aku terus memikirkan malam itu dimana Lilo hampir menyetubuhi istriku, Ririn. Aku dan Lilo tidak pernah menyinggung hal itu walau beberapa kali kami saling melepas senyum. Lilo melemparkan senyum penuh rasa terima kasih kepadaku. Harus kuakui, aku sudah menjadi terobsesi dengan ide melihat istriku disetubuhi pria lain. Namun masih ada perasasan yang mengganjal. Melihat Lilo bermasturbasi di depan Ririn malam itu benar-benar tidak menjadi masalah bagiku. Tetapi dapatkah aku menerima melihat pria lain benar-benar berhubungan seks dengan istriku? Menjelang akhir minggu aku dapat melihat pandangan penuh harap dari wajah Lilo. Aku tahu apa yang ia pikirkan: Apakah Kris bakal ngundang gue datang ke rumahnya lagi?, Apakah gue bisa dapat kesempatan dengan istrinya?

32

Hari Jumat akhirnya tiba dan sebelum jam pulang kantor aku mengajak Lilo untuk berkunjung lagi ke rumahku. Kegembiraan yang besar meluap dari diri Lilo. Yeahhhhh! MANTAP!!! Gue bakal bawa bir dan beberapa film untuk kita tonton! katanya dengan penuh semangat. Oke. Datang jam 9-an deh, jawabku. Aku tahu pada saat itu Ririn pasti sudah mulai mengantuk dan keberadaan Lilo akan mendorongnya untuk pergi tidur lebih cepat secara ia tidak begitu suka bergaul dengan Lilo. Aku merasa geli sesaat membayangkan hal itu. Jika saja Ririn tahu apa maksud kedatangan Lilo, ia pasti tidak akan tidur sepanjang malam, setidaknya sampai Lilo pulang. Lalu aku melakukan sesuatu yang mengangetkan diriku sendiri. Hey, Jo! Apa yang elu kerjakan malam ini? aku bertanya. Josua adalah pribumi berkulit gelap. Tinggi badannya mencapai 190 cm dengan berat badan bisa mencapai 90 kg. Josua bukan seorang yang gemuk namun ia memiliki tubuh yang besar dan kekar. Ah, ga banyak. Kenapa? Elu ada acara apa? ia balik bertanya. Sekitar jam 9 malam nanti Lilo bakal datang ke rumah gue untuk main-main. Minum, ngobrol, apa aja deh. Kalo engga salah denger dia bilang dia bakal bawa film-film BF. Gimana, berminat? Boleh, tapi mungkin gue bakal telat. Gue musti kerjain sesuatu untuk bokap, tapi ga lama deh, jawabnya. Engga masalah. Oke sampai ketemu nanti, aku berkata sambil berpikir mungkin memang ada baiknya Josua datang setelah Ririn tertidur. Aku menoleh dan melihat wajah Lilo yang terkejut, namun terkejut dalam nuansa yang menggembirakan. Aku tersenyum dan sambil mengedipkan mataku aku berjalan melewatinya, Sampai nanti, Lo! Malam itu saat makan malam, aku terus memikirkan rencana malam nanti. Aku membeli sebotol anggur dan meminumnya bersama Ririn dengan harapan ia dapat tertidur pulas malam itu. Seperti yang aku harapkan, tidak memerlukan waktu yang lama sampai Ririn mulai cekikikan karena pengaruh anggur yang ia minum. Suatu keuntungan yang tidak terduga anggur tersebut juga memberikan efek yang menstimulasi tubuhnya. Dari bawah meja, Ririn mulai menggesek-gesekkan kakinya yang terbalut stoking ke pahaku. Kemudian setelah beberapa gelas anggur lagi, sambil menonton TV Ririn duduk menghadapku dengan satu kaki diletakkan di lantai dan kaki lainnya ditekuk sehingga ia mendudukinya. Hal ini menyebabkan roknya yang pendek tertarik ke atas sehingga memperlihatkan pahanya dan ujung stokingnya. Ia membuka kakinya sedikit untuk memperlihatkan kepadaku celana dalamnya saat bel pintu rumahku berbunyi. Aaaah! ia memprotes. Aku bangkit berdiri untuk membukakan pintu. Siapa yah yang datang malam-malam begini? aku bertanya seakan tidak tahu bahwa yang datang adalah Lilo. Setelah aku membuka pintu, Lilo masuk dengan kantong plastik di tangannya. Ia berdiri di samping pintu setelah aku menutup pintu itu. Lilo memandang Ririn dan mulai berbasa-basi dengannya. Saat kembali ke tempat dudukku, aku menyadari bahwa Ririn masih dalam posisi yang sama. Ririn duduk menghadap kami sambil memain-mainkan rambutnya. Ia benar-benar tidak sadar sedang memperlihatkan terlalu banyak bagian tubuhnya kepada Lilo saat ia duduk di sana dengan wajah yang terlihat kecewa. Lilo hanya berdiri mematung di sana sementara mereka saling berpandangan. Ririn memandangnya dengan pandangan kosong sedangkan Lilo memandangnya dengan pandangan tidak percaya. Tiba-tiba Ririn tersadar akan posisi duduknya dan cepat-cepat berbalik lalu menurunkan roknya. Ayo duduk, Lo. Sini, gue taruh di kulkas dulu, kataku sambil mengambil kantong plastik yang berisi bir lalu berjalan ke dapur. Saat sedang memasukkan bir-bir itu ke dalam kulkas, terdengar olehku Lilo berkata kepada Ririn bahwa ia berharap kedatangannya tidak mengganggu acara aku dan Ririn. Oh enggak, nggak apa-apa kok, terdengar jawaban Ririn. Aku tahu benar untuk bersikap sopan, Ririn membohongi Lilo. Kita cuma duduk-duduk sambil nonton TV doang kok, dan sudah berniat untuk tidur. Aku tahu Ririn mencoba untuk memberi isyarat kepada Lilo bahwa kedatangannya sudah mengganggu kami. Ririn memang tidak tahu apa-apa tentang rencana kami malam ini. Apa rencana elu malam ini, Lo? sambil memberi bir, aku bertanya kepada Lilo setelah kembali dari dapur. Ah, nggak banyak lah. Cuma mampir untuk minum-minum sedikit. Boleh-boleh aja. Gimana menurut elu, San? aku bertanya sambil memandangnya. Wajah Ririn menunjukkan kalau ia sudah pasrah bahwa Lilo akan tetap tinggal sampai larut malam. Ya sudah, kalau begitu gue permisi dulu deh. Gue tidur duluan yah, jawabnya dan bangkit dari sofa. Bagus! pikirku, semua sesuai dengan rencana. Oke, San. Gue nyusul nanti, kataku sambil tersenyum kepada Lilo. Dengan mulutnya, Lilo melafalkan tanpa suara, Gue juga! setelah Ririn berjalan melewatinya menuju kamar tidur. Setelah Ririn masuk ke kamar, Lilo dan aku duduk menatap TV dengan pandangan kosong. Tidak satupun dari kami yang membuka suara. Suasana saat itu menjadi tegang penuh harap apa yang akan terjadi nanti. Sekitar pukul 10 malam, aku mendengar Josua memarkirkan mobilnya di depan rumah. Aku berdiri dan membuka pintu sebelum ia membunyikan bel. Sebenarnya aku tidak berpikir suara bel rumah kami akan membangunkan Ririn, namun aku tidak mau ambil resiko. Pada awalnya kami bertiga mengobrol sana-sini setelah Lilo memutar film yang dibawanya. Josua masih tidak tahu menahu tentang rahasia kecil kami. Aku sendiri masih belum yakin benar untuk mengikutsertakan Josua ke dalam rencana malam ini. Setelah 15-20 menit, aku melihat Lilo mulai gelisah. Berulang kali Lilo terlihat beringsut dari tempat duduknya dan memandangku seakan berharap mendapat kode persetujuan untuk memulai acara malam itu. Gue permisi sebentar yah, kataku sambil berdiri menuju kamar dan memberi isyarat kepada Lilo untuk tetap duduk di tempatnya. Aku mau memastikan semuanya sudah pada tempatnya sebelum acara dimulai. Dengan hati-hati aku berjalan masuk ke kamar. Ririn tidur terlentang di ranjang dengan memakai daster imut yang semi transparan. Aku rasa anggur yang diminumnya tadi sudah bereaksi dalam tubuhnya secara Ririn tidur dengan kaki yang agak mengangkang dan kedua lengannya tergeletak di atas kepalanya. Ririn terlihat sangat cantik terbaring di sana dengan mulut yang sedikit terbuka (seperti biasanya) dan rambut yang tergerai di atas bantal. Buah dadanya sudah dapat terlihat dari balik kain dasternya yang tipis, menjulang seperti dua gunung kembar. Nampaknya semua sudah siap tanpa aku harus berbuat apa-apa. Aku bergerak menuju pintu WC dengan perlahan lalu membukanya sedikit sehingga kamar itu sedikit lebih terang oleh cahaya lampu dari WC. Lalu aku keluar bergabung dengan Lilo dan Josua yang masih menonton film porno yang sedang diputar. Jo, elu mau bir lagi? tanyaku berharap supaya ia segera pergi kencing. Boleh, thanks! jawabnya. Lilo mengikutiku berjalan ke dapur dan segera menghamburkan pertanyaannya, Elu mau gimana kerjainnya? Ya, gue rasa kita musti tunggu Josua pergi ke WC dulu untuk kencing. Trus,

33

barulah kita berdua masuk ke kamar dan melihat apa yang bakal dia perbuat. Lilo tersenyum dan kembali ke ruang tamu. Kami masih menonton beberapa menit setelah itu dan mengomentari adeganadegan di film tersebut. Tak lama setelah itu Josua berkata, Eh, Kris, WC elu dimana? Tuh di sana, kataku sambil menunjuk ke arah WC. Aku berusaha agar suaraku tidak terdengar terlalu antusias. Josua berjalan menuju WC. Setelah aku mendengar pintu WC dikunci, aku dan Lilo bergegas menuju kamar. Setelah berada di dalam kamar, pandangan Lilo melekat ke tubuh Ririn yang terbaring di atas ranjang. Josua tidak menutup pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Mungkin ia tidak menduga akan ada orang lain di sana. Saat ia selesai, aku dapat mendengar ia menarik resletingnya dan bersiap keluar WC. Tiba-tiba aku mendengar Josua berhenti. Pasti ia telah melihat Ririn. Ia seakan berdiri berjam-jam di sana sambil memandang istriku terbaring di ranjang dengan payudaranya yang terlihat jelas dari balik daster transparan yang dipakainya, naik turun mengikuti irama nafasnya. Bangsaaattt! aku mendengar Josua berbisik. Aku tidak dapat menahan geli dan tergelak. Josua mendengar suaraku dan melongokkan kepala masuk ke kamar dan mendapati kami sedang berdiri di sana. Segera aku menempelkan telunjuk ke bibirku dan menyuruhnya untuk tidak bersuara. Aku mengajaknya masuk. Itu bini elo, Kris? ia berbisik lagi. Aku mengangguk lalu menuntunnya menuju sisi ranjang. Lilo mengikut dari belakang dan berdiri di sebelah kiriku saat kami bertiga memandangi tubuh istriku dari jarak dekat. Gimana menurut elu? tanyaku kepada Josua sambil tersenyum. Ia menatap Ririn beberapa detik lagi lalu menoleh ke aku dan menatapku sambil menduga-duga ada apa di balik semua ini. Cantik banget, Kris! ia menjawab sambil setengah tersenyum. Perlahan-lahan aku meraih kain selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya lalu menarik kain itu sehingga memperlihatkan bagian perut Ririn. Aku terus menarik selimut itu sampai ke bagian antara pusar dan bulu-bulu kemaluannya. Kini kami dapat melihat ujung daster yang dipakainya. Dengan hati-hati aku meraihnya dan mengangkat daster itu melewati tubuh Ririn yang putih mulus, melewati payudaranya yang ranum. Puting susunya yang kemerahan mulai mengeras karena angin dingin tertiup yang diakibatkan oleh pergerakan tanganku dan dasternya. Aku bergeser ke sebelah kiri untuk memberi ruang bagi Josua untuk berdiri tepat di depan payudara Ririn. Sedangkan Lilo bergerak ke sebelah kanan Josua berdiri tepat di depan wajah Ririn. Tanpa membuang waktu, Lilo membuka celananya dan mulai mengocok penisnya sementara aku menuntun tangan Josua untuk meraba buah dada istriku dengan lembut. Melihat perbedaan kontras antara tangannya yang besar dan hitam dengan kulit Ririn yang putih saat Josua meraba-raba payudara Ririn membuatku sangat terangsang! Tangannya sangat besar, hampir-hampir menutupi seluruh payudara Ririn yang berukuran sedang. Dengan lembut Josua menjepit puting susu Ririn dengan ibu jari dan telunjuknya sehingga terdengar desahan lembut keluar dari mulut Ririn. Sementara itu, Lilo sudah melepaskan celananya dan dengan mantap mengocok penisnya yang diarahkan tepat ke wajah Ririn yang hanya terpaut beberapa senti dari mulutnya yang sedikit terbuka. Lilo menoleh ke aku saat ia meremas penisnya yang mengeluarkan cairan pelumas. Cairan itu dibiarkannya meleleh dari kepala penisnya dan menetes tepat di bibir Ririn. Pada awalnya Ririn tidak bergerak sama sekali sementara cairan itu menggenangi bibir bawahnya. Namun sensasi yang dibuat cairan itu pada bibirnya membuat Ririn menyapu cairan itu dengan lidahnya dan menelannya. Melihat hal ini, Josua ikut melepaskan celananya. Setelah melepaskan celana jeans dan celana dalamnya, aku melihat penis yang paling gelap dan terbesar yang pernah aku lihat. Mungkin setidaknya panjangnya lebih dari 25 cm dan tebalnya lebih dari 6 cm. Membayangkan penis sebesar itu menerobos masuk ke dalam vagina Ririn yang basah membuat diriku bersemangat namun ada perasaan khawatir juga. Aku sadar kalau sampai Josua memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku, pasti penis Josua akan memaksa mulut vaginanya meregang sampai melebihi batas normal. Dan tidak ada keraguan dalam diriku bahwa hal ini pasti akan membangunkan Ririn walau seberapa lelapnya ia tertidur saat itu. Josua memandangku sejenak sebelum ia menunduk dan mengulum puting susu sebelah kanan Ririn sambil mengocok penisnya. Lalu ia membungkukkan badannya sehingga pinggangnya maju ke depan dan mulai menggesek-gesekkan penisnya ke payudara sebelah kiri. Setelah mengocok penisnya beberapa saat, lendir pelumas mulai keluar dari ujung penisnya. Josua mengolesi cairan itu ke seluruh bulatan payudara dan puting susu Ririn dengan cara menggesek-gesekkan kepala penis itu ke payudara kirinya. Setelah menyuruh Lilo bergeser sedikit, aku menarik turun kain selimut sampai melewati ujung kakinya. Kini kami dapat melihat bulu-bulu halus kemaluannya yang masih tertutup oleh celana dalam semi transparan itu. Lilo menjamah kaki Ririn lalu mengelus-elusnya dari bawah bergerak ke atas semakin mendekat ke selangkangan Ririn sambil terus mengocok penisnya. Hal ini merebut perhatian Josua. Ia kini menonton aksi Lilo sambil terus mengolesi payudara Ririn dengan cairan pelumas yang terus keluar dari penisnya. Rabaan Lilo akhirnya mencapai bagian atas paha Ririn. Ia membelai jari-jarinya ke bibir vagina istriku yang masih dilapisi kain celana dalamnya. Setelah Lilo membelai naik dan turun ke sepanjang bibir vaginanya, pinggul Ririn mulai bergoyang maju mundur walau hanya sedikit. Dan itu merupakan pergerakan Ririn yang pertama sejak semua ini dimulai (selain gerakan menjilat bibirnya tadi). Aku semakin bersemangat. Dengan lembut aku mengangkat tubuh Ririn sehingga aku dapat melepaskan celana dalamnya, pertama ke sebelah kiri lalu ke sebelah kanan. Setelah dapat menarik celana dalamnya sampai ke setengah pahanya, segera aku menarik celana itu sampai lepas dari kakinya. Ririn kini telanjang bulat di hadapan dua pria yang sudah dikuasai nafsu birahi. Melihat istriku yang cantik terbaring tanpa mengenakan busana di hadapan Lilo dan Josua sementara mereka meraba, menggesek dan menjelajahi setiap jenjang tubuh istriku, membuatku hampir meledak. Lilo menggeser kaki kiri Ririn sehingga keluar dari sisi ranjang lalu menyelinap ke antara pahanya dan dengan jari-jarinya mulai menjelajahi vagina Ririn yang rapat. Awalnya masih dengan hati-hati, dengan menggunakan ibu jarinya, Lilo mengusap-usap bibir vagina istriku dengan wajahnya hanya terpaut beberapa senti dari liang kewanitaannya. Kemudian Lilo memegang klitoris Ririn dengan ibu jari dan telunjuknya lalu memilinnya dengan lembut. Hal ini membuat Ririn mendesah dan menggeliat-geliat sehingga membawa kakinya ke pundak Lilo. Josua sambil menggesek-gesekkan batang penisnya ke kedua payudara Ririn juga meremas-remas payudara itu, menonton aksi Lilo di antara paha Ririn. Ketika perhatianku kembali kepada Lilo, ia sudah menggantikan jari-jarinya dengan lidahnya! Dengan lembut Lilo meletakkan salah satu jarinya ke liang kewanitaannya. Ia menahannya di sana beberapa saat sampai cairan vagina Ririn membasahi jari itu. Baru setelah itu ia menusukkan jari itu dengan perlahan masuk ke dalam vagina istriku. Ririn tersengal dan kedua kakinya

34

dikaitkan di sekeliling kepala Lilo. Tanpa putus semangat, Lilo meneruskan serangannya dengan menggunakan lidah dan jarinya pada vagina istriku. Tidak ada pria lain mana pun yang pernah melakukan hal ini terhadap Ririn selain dari diriku. Berdiri di antara Lilo dan Josua, aku langsung melepaskan celanaku dan mulai mengocok penisku sementara mereka menggarap istriku. Tiba-tiba Josua berpindah posisi dan dengan perlahan menarik bahu Lilo. Lilo memandang wajah Josua sejenak lalu pandangannya turun ke penis besarnya yang terarah tepat langsung ke mulut bibir kewanitaan Ririn. Lilo mundur mengijinkan Josua mengambil tempatnya yang langsung mengolesi kepala penisnya ke sepanjang bibir vagina istriku. Aku dapat melihat cairan pelumas yang keluar dari penisnya membasahi vagina dan bulu-bulu kemaluannya. Aku terpekur dan tidak bisa bergerak sama sekali. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tahu bahwa Josua hendak menyetubuhi istriku dengan penis raksasanya, namun bukan hal itu yang meresahkan aku. Jauh dalam lubuk hatiku sebenarnya inilah yang aku inginkan dan yang sudah aku rencanakan. Akan tetapi aku tahu pasti bahwa Ririn akan terbangun begitu penis itu memasuki tubuhnya. Terlebih lagi aku baru menyadari bahwa diafragma (alat KB) Ririn tergeletak di atas meja. Biasanya, ia memakai diafragmanya ketika ia tahu kami berniat untuk melakukan sesuatu, bahkan jika ia pergi tidur sebelum aku tidur. Namun malam itu, aku rasa ia sudah mabuk sehingga lupa memakainya. Gambaran adegan pria berkulit gelap ini menyemprotkan air maninya ke dalam liang vagina istriku yang tidak dilindungi alat KB, memicu sesuatu dalam diriku walau sebenarnya aku INGIN melihat Josua menumpahkan spermanya ke dalam vagina Ririn. Aku sudah tidak dapat mengontrol keinginanku untuk melihat hal ini. Boleh dibilang aku memang sudah kehilangan kontrol atas situasi ini. Setelah membalur kepala penisnya dengan cairan yang keluar dari vagina Ririn, Josua menaruh kepala penis itu di depan mulut bibir vagina istriku lalu menekannya masuk. Dengan perlahan kepala penis itu mulai menghilang dari balik bibir vagina itu. Bibir vagina istriku meregang dengan ketat sehingga mencegah kepala penis itu masuk lebih dalam. Masih dalam keadaan terlelap, Ririn membuka mulutnya saat ia tersengal begitu merasakan sedikit rasa perih pada selangkangannya. Aku berpikir: Jika hanya kepala penisnya yang baru masuk saja sudah membuat istriku kesakitan, apa jadinya saat Josua mencoba untuk menghujamkan seluruh batang penis itu ke dalam tubuhnya? Tapi untunglah Josua bersikap lembut dalam serangan awal pada vagina Ririn. Dengan selembut mungkin dan dalam kondisinya yang sudah sangat terangsang, Josua menggoyangkan pantatnya dalam gerakan maju mundur yang pendek-pendek sehingga membuat bibir vagina istriku lebih meregang sedikit demi sedikit seiring dengan semakin mendalamnya tusukan penis itu. Lilo kembali pindah ke depan kepala Ririn. Ia bermain-main dengan payudaranya sedang tangannya yang lain mengocok penisnya di atas wajah Ririn. Sesekali Lilo membungkuk dan dengan lembut mencium bibir istriku yang sedikit terbuka itu, menjulurkan lidahnya sedikit masuk ke dalam mulutnya sementara terus meremas-remas payudaranya sambil mengocok penisnya. Saat lidah Lilo menyentuh lidahnya, dengan gerak refleks Ririn menutup bibirnya sedikit sehingga bibirnya membungkus lidah Lilo. Dengan segera Lilo menarik wajahnya ke belakang lalu menyodorkan kepala penisnya masuk sedikit ke dalam bibir Ririn yang agak terbuka. Seperti sedang bermimpi erotis, Ririn mulai mengecup ujung kepala penis Lilo. Aku mendengar Lilo mengerang saat aku mendengar suara menyedot keluar dari bibir Ririn Perhatianku kembali kepada usaha penerobosan Josua terhadap tubuh istriku. Saat ini sudah sekitar 5 cm dari penisnya masuk ke dalam vagina Ririn dan bagian yang paling tebal dari penisnya hampir masuk ke dalamnya. Tiba-tiba, seakan pembatas yang menghalangi penis itu masuk lebih dalam lenyap dalam sekejap, bagian penis yang paling tebal itu langsung masuk ke liang kewanitaan Ririn. Josua mulai menggenjot panggulnya dengan serius. Ia baru saja memasukkan 2/3 dari penisnya saat tiba-tiba Ririn TERBANGUN! Mula-mula kedua mata istriku melotot lalu ia tersengal dan mengeluarkan penis Lilo dari mulutnya sementara ia merasakan vaginanya meregang sampai batas maksimal. Kami bertiga diam membeku saat orientasi Ririn yang baru terbangun sedikit demi sedikit terkumpul dan pada akhirnya Ririn tersadar sepenuhnya akan apa yang sedang terjadi. Pandangannya berpindah dari penis Lilo yang menggantung di depan bibirnya lalu ke Josua yang penisnya sudah masuk ke dalam vaginanya. Tibatiba, yang benar-benar membuatku terkejut, Ririn melingkarkan kedua kakinya ke pantat Josua lalu menekankan tubuh Josua agar penisnya terbenam semakin dalam pada vaginanya. Ririn mengerang saat penis itu masuk 4 cm lebih dalam. Sudah sebagian besar dari batang penis itu masuk ke dalam tubuhnya dan dalam tiap hentakan, penis itu menerobos semakin dalam. Lilo menaruh kepala penisnya di bibir Ririn dan sekali lagi Ririn mulai menghisapi kepala penis itu. Namun konsentrasinya jatuh pada penis Josua yang meregang bibir vaginanya sampai batas yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. Setiap kali Ririn hendak menghisap kepala penis Lilo, Josua menancapkan penisnya lebih dalam yang membuatnya terhenti sejenak dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Aku mulai mengocok penisku dengan lebih cepat ketika aku melihat Josua menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam Ririn. Bibir vaginanya ikut tertarik ke dalam seiring dengan masuknya penis itu. Dan saat Josua menarik penisnya keluar, cairan cinta Ririn terlihat membasahi batang penis itu dan bagian dalam vaginanya terlihat ikut tertarik keluar seperti saat kita menarik keluar jari-jari kita dari dalam sarung tangan. Dalam waktu singkat Ririn berorgasme dengan KUAT! Penis Lilo terlepas bebas dari mulutnya saat ia melenguh dengan kuat, OOOOHHHHHHhhhh..! Seluruh tubuhnya mengejang sementara gelombang demi gelombang orgasme menyapu seluruh tubuhnya dan tiap kali teriakannya semakin kencang secara orgasmenya berlanjut dan semakin menguat. Getararangetaran dalam vagina istriku yang membungkus rapat penisnya akhirnya membuat Josua mencapai klimaksnya. Suara erangannya terdengar keluar dari dalam mulut Josua sementara ia menghujamkan penisnya dengan keras sekali lagi lalu memuntahkan cairan sperma jauh di dalam vagina Ririn. Erangan dan desahan mereka bercampur seiring dengan klimaks mereka yang akhirnya mereda juga. Cairan sperma yang terlihat seperti gumpalan besar meleleh saat Josua menarik penisnya dari dalam vagina istriku. Dengan Ririn masih tergeletak lemas di atas ranjang, Lilo segera melompat ke antara kaki Ririn. Ia mengoles-oleskan penisnya ke vagina istriku yang basah oleh sperma Josua dan cairannya sendiri. Lalu dengan mudah Lilo memasukkan penisnya ke dalam vagina Ririn yang sudah meregang melebihi batas itu. Setelah beberapa genjotan, Lilo menarik penisnya dan mengarahkan ke lubang anus istriku. Bahkan aku pun belum pernah memasukkan penisku lewat pintu belakang. Aku menduga-duga apakah istriku akan menghentikan perbuatan Lilo.

35

Ternyata Ririn tidak memberikan perlawanan sedikitpun, namun demikian saat penis Lilo masuk setengahnya ke dalam liang duburnya, Ririn meringis kesakitan. Tak lama setelah itu, otot-otot duburnya mulai rileks dan Ririn mulai menggenjot pantatnya sehingga penis Lilo masuk sepenuhnya ke dalam anusnya. Josua berpindah ke dekat wajah Ririn. Ia memegang penisnya yang penuh dengan cairan sperma bercampur cairan cinta dari vaginanya di atas mulutnya. Dengan lembut Ririn membersihkan cairan itu dengan mulutnya dan sesekali memasukkan penis yang sudah melemas itu sejauh yang ia bisa ke dalam mulutnya. Walau sudah melembek, penis Josua tak kurang dari 18 cm panjangnya dan Ririn mampu menelan sampai sekitar 15 cm sementara Lilo memompa anusnya yang masih perawan. Suara erangan Lilo semakin membesar saat aku mengangkangi dada istriku dan menekan kedua payudaranya ke penisku yang sudah berdenyut-denyut. Dan aku mulai menggoyang-goyangkan pinggangku. Ririn mengeluarkan penis Josua dari mulutnya dan mulai menjilati kepala penis itu sambil memain-mainkan penis dan buah zakarnya yang licin. Baru saja aku hendak memuntahkan spermaku ke atas dada dan wajah Ririn, aku mendengar Lilo mengerang untuk yang terakhir kalinya saat ia mengosongkan muatannya ke dalam pantat istriku. Hal ini membuatku mencapai klimaks dan menyemburkan cairanku ke dada Ririn. Secepat kilat aku meyodorkan penisku masuk ke dalam mulut istriku dan ia mulai menyedot seluruh semburan sperma yang masih tersisa. Ririn terus mengulum penisku yang melembek sementara aku terkulai lemas. Aku menoleh ke belakang melihat Lilo menarik penisnya dari dalam anus istriku dengan suara yang basah, Thllrrrpp! Lilo yang pertama kali mengeluarkan suara, Gilaaaaa, man! Enak beneerrrr! Aku hanya dapat menghela nafas begitu aku terkulai di samping Ririn. Ririn tersenyum kepadaku dengan wajah nakal dan imutnya. Sambil masih bermain-main dengan penis Josua yang besar itu, Ririn berkata dengan pelan, Elu bener-bener penuh kejutan, yah! Bukan cuma gue, tuh, jawabku, Kelihatannya elu juga penuh kejutan! KISAH SEKS NYATA DI PERKOSA ANAK SENDIRISHARE45 Posted on January 11, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Ibu di hamili anak kandung Namaku Tini, usia 49 tahun, saat ini aku tinggal di kota Cirebon. Tetangga kiri kananku mengenalku dengan sebutan bu Haji. Ya, di blok komplek rumahku ini, hanya aku dan suami yang sudah naik Haji. Suamiku sudah pensiun dari Departemen Luar Negeri. Kini ia aktif berkegiatan di masjid Al Baroq dekat rumah. Aku pun aktif sebagai ketua pengajian di komplek rumahku ini. Tetangga kami melihat keluargaku adalah keluarga harmonis. Namun mereka bertanya-tanya, mengapa anakku masih kecil, masih berusia satu tahun, padahal aku sudah berusia hampir 50 tahun. Aku bilang saja, yah, maklum, rejeki datang lagi pas usia saya senja begini, mau diapakan lagi, tidak boleh kita tolak, harus kita syukuri. Sebenarnya aku punya anak lagi, anakku yang sulung, laki-laki, dan saat ini mungkin ia sudah berusia 26 tahun. Namanya Roni. Sebelum kelahiran anakku yang masih bayi ini, Roni adalah anak tunggal. Sampai akhirnya aku usir dia dari rumah ini dua tahun yang lalu. Dan sampai detik ini, suamiku, Beny, atau orang akrab memanggil dia Pak Haji Beny atau Pak Ustad, ia belum tahu alasan mengapa Roni meninggalkan rumah sejak dua tahun yang lalu itu, jika suamiku bertanya padaku, aku terpaksa berbohong, bilang tidak tahu dan pura-pura kebingungan. Walaupun aku tahu, karena akulah yang mengusir Roni dari rumah tanpa sepengetahuan suamiku. Cerita sedih ini berawal ketika Roni yang selama 15 tahun kami tinggalkan hidup dengan Neneknya di Cirebon, akhirnya kumpul bersama dengan kami layaknya keluarga. Bisa aku tinggalkan selama 15 tahun karena aku dan suami harus tinggal di Belanda. Saat aku dan suami ke Belanda, Roni baru berusia delepan tahun, ibuku (nenek Roni) tidak ingin jauh dari Roni, beliau mungkin takut Roni akan terbawa arus kehidupan eropa dan lupa adat indonesia. Jadilah Roni tinggal di Cirebon bersama ibuku, lalu aku dan suami tinggal di Eropa. Lima belas tahun kemudian, aku dan suami pulang ke tanah air, sebelum pulang aku dan suami menyempatkan diri untuk naik haji. Setelah pulang menunaikan haji, aku dan suami pulang ke tanah air dan pergi ke Cirebon. Tak kusangka anakku sudah besar, ya Roni telah berusia 23 tahun. Kami lihat ia tumbuh menjadi anak yang sangat soleh, santun dan lemah lembut. Aku sangat berterima kasih dengan ibu waktu itu, telah membuat Roni tetap menjadi anak yang baik dan rajin beribadah. Beberapa bulan setelah kami berkumpul bersama, ibuku (nenek Roni) meninggal. Kami sedih sekali waktu itu.Setelah itu kami hidup sekeluarga bertiga. Kehidupan keluarga kami sangat sakinah mawadah dan rohmah. Aku bangga sekali punya anak Roni. Ia rajin ke mesjid dan mengaji. Hal itu membuat aku dan suami selalu merasa bahagia. Seakan-akan kami awet muda rasanya. Kebahagiaan ini juga mempengaruhi kemesraan aku dan suami sebagai suami istri. Walaupun kami sudah tua, tapi kami masih rutin melakukan hubungan pasutri meski hanya satu minggu sekali. Sampai suatu hari, suamiku mendapat tugas dari untuk dinas selama tiga bulan di Qatar. Suamiku mengajak kami berdua (aku dan Roni anakku) namun Roni yang sudah kerasan tinggal di Cirebon menolak ikut, akupun karena tidak mau lagi jauh dengan anakku menolak ikut. Akhirnya hanya suamiku sendiri saja yang pergi. Hari-hari tanpa suamiku, hanya aku dan anakku tinggal di rumah kami. Aku sibuk sebagai ketua pengajian ibu-ibu dan memberikan ceramah kecil-kecilan setiap ada arisan di komplek rumahku ini. Roni aktif sebagai remaja masjid di masji Baroq dekat rumah. Terkadang karena aku sudah berusia hampir 50, aku mudah merasa capek setelah berkegiatan. Suatu siang aku merasa sangat capek, sehabis pulang memberikan ceramah ibu-ibu di masjid. Aku pun langsung tertidur. Saat aku tengah-tengah enaknya merasa nyaman dengan kasurku, aku seperti merasa ada sesuatu yang membuat paha, pinggang dan daerah dadaku geli dan gatal. Setengah sadar dan tidak sadar, aku lihat Roni sedang berada di dekatku. Sambil setengah ngantuk aku berkata, Kenapa Ron? Mama capek nih Ga, ma, Roni tahu, makanya Roni pijetin, udah mama tidur aja, balas Roni. Aku senang mendengarnya, senang pula punya anak yang tumbuh dewasa dan baik seperti Roni. Oh terima kasih Tuhan. Lama kelamaan, aku mengalami hari yang sangat aneh, terutama setiap malam saat aku tidur. Aku merasa, ada sesuatu yang menggelitik daerah sensitifku, terutama daerah selangkanganku. Enak sekali rasanya, oh apakah ini setengah mimpi yang timbul akibat hasratku sebagai seorang istri yang butuh kehangatan suami. Ya, aku yakin karena aku ditinggal suami saat aku

36

lagi merasa kembali muda dan penuh gairah, makanya aku sering sekali mimpi basah setiap malam. Mimpi yang rasanya sadar tidak sadar, kenikmatannya seperti nyata. Ya, aku menjadi senang tidur malam, karena ingin cepat-cepat mimpi basah lagi. Aku menduga ini adalah rejeki dari Tuhan, agar gairahku sebagai istri tetap terjaga, dan kebutuhan biologisku tetap tersalurkan walaupun hanya diberi mimpi basah sama Tuhan. Oh nikmat sekali. Aku membayangkan suamiku, Beny, yang berhubungan denganku, oh nikmat sekali. Dan karena seringnya dikasih mimpi basah oleh Tuhan, setiap pagi aku bangun aku merasa kemaluanku selalu basah kuyup sampai celana dalamku basah total. Yah, jadinya aku punya kebiasaan baru selalu mandi wajib setiap pagi. Yang aku takuntukan hanya satu, takut saat aku mimpi basah, aku mengigau dan takut suara mendesahku terdengar anakku Roni. Tapi saat aku liat dari gelagatnya sehari-hari, nampaknya ia tidak tahu. Sampai tiga bulan lamanya, hampir tiap malam aku selalu mimpi basah, aku jadi heran. Apa penyebabnya dari nutrisi yang kumakan atau kuminum sehari-hari ya? Hmm, mungkin saja. Soalnya aku punya kebiasaan minum teh hijau sebelum tidu. Kata dokterku itu baik untuk orang setua aku, apalagi biar selalu sehat menjelang usia setengah abad. Akhirnya aku coba meminum teh hijau, saat pagi hari, malamnya kucoba tidak minum. Malam harinya, saat aku tidur, ditengah asyiknya tidurku, dan gelapnya lampu kamarku. Aku merasa perasaan mimpi basah mulai datang kembali, yah, mmh, rasanya ada yang menggelitik kemaluanku, sesuatu yang lembut, oh, bergerak-gerak. Selangkanganku pun ikut tergelitik hingga aku merasa ada sesuatu yang membuat basah kemaluan dan selangkanganku. Lalu berbarengan dengan rasa sensasi pada daerah kemaluanku, sesuatu yang lebut bergerak-gerak menyentuh buah dadaku, bergantian, pertama yang kiri lalu yang kanan, kemudian.. Aw!.. Ada rasa hisapan yang lembut hangat namun kuat pada puting buah dadaku yang sebelah kanan. Oh enak sekali, terima kasih Tuhan, jantungku mulai berdegup kencang, ini rasanya seperi nyata, yah! Tiba-tiba aku merasa tertindih oleh seuatu, hisapan kenikmatan juga tidak berhenti. Lalu ada sesuatu yang menusuk masuk ke liang kemaluanku saat itu aku setengah sadar terbangun, dan aneh, rasa ini masih kurasakan, setengah sadar aku jelas sekali ternyata memang ada sesuatu yang menindihku, sekilas aku masih membayangkan ini suamiku, berikut terdengar dari sesuatu itu suara perlahan yang serak, ooohgh Oogghh Siapa ini?! Astaghfirullah!! Saat aku tersadar penuh dan mataku terbelalak. Dalam keremangan gelapnya kamar aku sadar bahwa seseorang telah menindihku dan menyetubuhiku!! Lebih kaget lagi saat aku mendengar suara seseorang yang menindihku itu berkata, Maaah Ayo ma oughhgh Uhhh mamahhh Langsung kudorong dia kuat-kuat! Roni!! Kurang ajar!!! ASTAGHFIRULLAAH!! Roni langsung berlari keluar kamar, aku pun langsung mengejar sambil menangis penuh amarah. Roni!!, bentakku. Maafin Roni Ma! Roni ga tahan!, Roni pun menangis takut. Aku tak kuasa bingung menghadapi perasaan ini, antara kalut, marah, benci, jijik, sedih dan takut. Hingga terucap kata-kata yang langsung keluar dari muluntuku, Keluar dari rumah ini!!! Kamu bukan anak mama!!! Setan kamu! Binatang kamu ya! Roni keluar rumah berlari. Aku duduk lemas menangis. Jadi, selama tiga bulan ini, baru aku sadari, mimpi basah itu bukan hanya sekedar mimpi. Semua mimpi itu nyata. Anakku!? Anakku sendiri yang melakukan ini padaku?!! Selama dua, tiga minggu aku tidak keluar rumah, bahkan semenjak kejadian itu aku jatuh sakit. Sampai saat itu aku masih tidak habis pikir dan belum lupa kejadian itu, dalam benakku terbesit, ya Tuhan, selama ini anakku telah menodai aku, aku ibunya, selama ini anakku yang selalu rajin beribadah ternyata adalah setan yang mengumbar nafsunya pada tubuhku yang mulai renta ini Dosa apa hamba, ya Tuhan!? Saat aku menerima sepucuk surat yang dikirim oleh Roni, tanpa alamat jelas, ia berkata meminta maaf pada ku, ia mengakui bahwa ia sudah mulai tertarik secara seksual denganku sejak aku bertemu lagi dengannya, ia bilang aku cantik dan menarik, ia mengaku telah memberi obat tidur pada teh hijau yang selalu aku minum tiap malam agar aku teler dan tidak sadar saat ia memperkosaku Pantas saja! Pantas ia selalu bermuka manis menyiapkan teh hijau tanpa kuminta terlebih dahulu. Ternyata selama ini anakku adalah Iblis laknat yang merusak semuanya. Roni pun berkata pada akhir suratnya, bahwa ia tidak lagi akan pulang ke rumah, ia malu dan merasa bersalah. Membaca surat itu, aku merasa benci sekali! Ya, Kamu bukan anakku!, Kurobek dan kubakar surat itu. Sebulan kemudian, tepat saat dua minggu sebelum suamiku pulang, aku merasa pusing dan mual. Ya Tuhan, masa sih aku hamil!? Tidak! Ini tidak mungkin!! Aku pun memastikan dengan membeli dan menggunakan tes kehamilan, berdebar-debar aku melihat hasilnya. ASTAGHFIRULLAH! Aku positif hamil! Tidak! Aku menggandung anak dari anakku sendiri! Aku pun lemas dan sempat sedikit pingsan. Aku menangis tiada henti-hentinya. Apa yang harus kukatakan pada suamiku nanti? Apa yang akan tetangga bilang jika tahu aku ini seorang bu Haji yang hamil hasil hubunganku dengan anak kandungku sendiri? Apa yang akan terjadi! Apa lebih baik aku mati saja!! Tidak aku tidak mau mati! Itu dosa! Lalu, saat suamiku pulang, aku tutupi semuanya yang telah terjadi selama tiga bulan ini. Aku pura-pura menangis karena Roni belum pulang-pulang sudah dua minggu. Lalu aku dan suami sempat lapor ke polisi. Di tengah-tengah itu, aku juga pura-pura merasa kangen dengan kedatangan suamiku dan mengajaknya melakukan hubungan suami istri sesering dari biasanya. Suamiku heran, namun ia maklum, ya yang pikirnya, biasanya aku dan dia berhubungan seminggu sekali, ini tidak melakukannya dalam tiga bulan lamanya. Sudah pasti wajar jika aku selalu minta berhubungan terus. Dua minggu setelahnya, aku mengaku hamil. Suamiku kaget, loh, khan menggunakan kondom? Kok bisa. Aku bilang saja, mungkin saja jebol. Khan wajar karena kondom tidak akurat 100%. Suamiku pun mengangguk setuju. Cuma ia hanya khawatir apakah aku tidak apa-apa umur segini hamil lagi. Akupun meyakinkan dia tidak apa-apa, walaupun hatiku meringis dan menangis karena mengingat bayi ini hasil hubunganku dengan anakku. Tidak! Anakku yang memperkosa aku!!! Ma, sapaan suamiku menyadarkan aku dari lamunanku tentang masa lalu. Aku lihat suamiku sudah siap berangkat ke masjid. Ma, aku pergi ke masjid dulu ya, mama biar jaga si kecil yah, pamitnya. Iya pa, jawabku.

37

Ya, si kecil ini telah lahir ke dunia. Saat ini ia berada di pangkuanku. Kuperhatikan wajahnya. Mirip sekali dengan Roni, anakku Oh bukan Ayah dari anakku. SEX BINAL ARWAH GENTAYANGANSHARE131 Posted on February 10, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Cerita seks hantu terbaru Aku dan istriku yang baru menikah selama setahun, akhirnya bisa membeli rumah sendiri, setelah selama beberapa bulan ikut dengan mertua. Meski rumah itu tidak begitu besar, namun rasanya cukup membahagiakan hatiku. Bagaimana tidak? Suami mana yang tak merasa bangga bisa membeli rumah sendiri, ketimbang nebeng di rumah mertua. Rumah yang kubeli, keberadaannya agak jauh dari rumah penduduk lain. Entah mengapa, sepertinya para penduduk di sekitar rumah yang kubeli itu, enggan berdekatan dengannya. Bahkan sewaktu aku hendak membeli rumah itu, ada penduduk yang memberitahuku kalau rumah itu angker. Katanya ada penghuninya. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Aku menganggapnya sebagai cerita bohong belaka. Lagipula, sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran, kenapa harus takut pada hal-hal mistik seperti itu? Ketimbang tinggal bersama mertua, bukankah lebih baik punya rumah sendiri? Semula, saat pertama istriku melihat rumah itu, dia pun mengatakan kalau tempat itu seram. Istriku yang masih muda itu sebelumnya memang selalu tinggal bersama keluarga besar orang tuanya di sebuah rumah besar di lingkungan yang ramai di Sukabumi. Hani baru berusia 20 tahun. Lebih muda 6 tahun dariku. Sifatnya begitu polos dan jujur. Tubuhnya langsing padat dengan kulit yang putih bersih. Wajahnya cantik seperti aktris Dina Lorenza dengan rambut panjang terurai, ia adalah seorang istri yang ideal bagiku. Dengan keyakinan yang kuberikan, akhirnya istriku pun bisa menerimanya. Setelah dibersihkan dan dirapikan, kami pun pindah. Hari pertama kami menempatinya, tak ada hal-hal aneh. Itu sebabnya keesokan harinya kukatakan pada istriku bahwa apa yang dikatakan oleh orang-orang mengenai rumah itu tak benar. Istriku pun semakin bertambah yakin dan percaya dengan perkataanku. Begitu juga dengan hari selanjutnya sampai enam hari kami menempati rumah itu, tak ada hal-hal ganjil yang kami alami. Semua itu semakin membuat kami yakin, kalau cerita rumah yang kami tempati ada hantunya hanyalah bohong belaka. Hingga sampailah pada hari yang ketujuh. Hari itu hari Kamis malam Jumat. Sejak siang hujan turun dengan deras diikuti oleh angin kencang. Aku dan istriku sedang berada di ruang tengah menyaksikan acara televisi, ketika dari luar terdengar sesuatu berderak keras dan kemudian tumbang dengan menimbulkan suara yang keras dan sangat mengejutkan. Sampai-sampai istriku dibuat menjerit dan memelukku kuat. Kraaaa.k!! Buuummm..!!! Maass! Sepertinya ada pohon yang tumbang, gumamku sambil memeluk tubuh istriku yang menggigil dengan wajah pucat ketakutan. Sebaiknya kulihat Aku takut, Mas, keluh istriku. Apa yang mesti kautakutkan? Tak ada apa-apa. Sebaiknya kau di dalam saja, saranku seraya melepaskan pelukan istriku kemudian melangkah ke teras rumah. Saat itu kulihat pohon nangka yang ada di halaman rumahku tumbang sampai ke akarakarnya. Rupanya suara tumbangnya pohon nangka itu juga didengar oleh warga sekitar sehingga mereka pun berdatangan. Kami dibuat terbelalak ketika melihat tanah lubang bekas akar pohon nangka itu. Di lubang tanah bekas akar pohon nangka itu terdapat tulang belulang manusia. Entah tulang siapa. Karena ada kejadian aneh maka Pak Zack Lee pun menghubungi polisi. Dokter forensik dari labkrim langsung melakukan pemeriksaan terhadap kerangka manusia itu. Tanpa sepengetahuanku, ternyata istriku keluar dan melihat kerangka manusia itu. Saat kerangka itu diangkat, tiba-tiba istriku mengeluh sakit kepala kemudian jatuh pingsan. Hal itu membuatku jadi panik. Segera kubopong tubuh istriku masuk ke dalam kamar meninggalkan masyarakat dan para petugas yang masih sibuk mengurusi tulang belulang itu. Kejadian malam itu segera berlalu. Aku dan istriku tidak berminat untuk membahasnya lagi. Semuanya tampak sudah berjalan normal kembali sampai sekitar seminggu kemudian?.. Malam itu aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku, aku melihat istriku tengah bersetubuh dengan seorang pemuda. Melihat hal itu, tubuhku seketika menggigil karena emosi. Ingin rasanya aku melabrak keduanya, namun entah mengapa seketika aku tak mampu berbuat apa-apa. Akhirnya aku hanya bisa melihat bagaimana istriku merintih-rintih dicumbu dan disetubuhi oleh lelaki lain, yang samarsamar bisa kulihat ternyata adalah Ajat, muridku sendiri di SMU tempatku mengajar. Ajat adalah salah seorang siswa teladan di SMU itu. Selalu menjadi bintang kelas. Dengan tubuhnya yang besar dan sehat, ia selalu aktif di kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, paskibra maupun organisasi pencinta alam. Setahuku ia adalah seorang siswa yang sopan dan baik perilakunya. Namun kini aku melihatnya dalam keadaan polos sama sekali tengah asyik mencumbu dan menyetubuhi istriku yang juga tak mengenakan selembar benang pun untuk menutupi tubuhnya yang putih dan padat berisi. Tubuh indah yang selama ini hanya aku sendiri yang bisa melihat dan menjamahnya. Entah berapa lama mereka asyik berkasih-kasihan sementara aku seperti tak berdaya hanya bisa berdiri mematung memandangi aksi mereka. Rasanya seperti lamaaa sekali. Akhirnya, tampak Ajat mencapai puncak kepuasannya. Gerakannya yang semula seolah tak pernah diselingi istirahat mendadak berhenti. Wajahnya tampak tegang. Ia sama sekali tak berusaha mengangkat kemaluannya dari dalam tubuh istriku! Anak jahanam itu benar-benar berusaha mengosongkan air maninya yang telah siap untuk meledak sejak beberapa puluh menit yang lalu itu ke dalam rahim istriku yang masih sangat subur. Yang lebih mengejutkanku ternyata istriku sendiri

38

tampak berusaha menahan anak muda itu keluar dari dalam tubuhnya. Dicengkeramnya kuat-kuat Ajat yang sedang menindih tubuhnya di bagian pantatnya. Ajat pun tampak lemas setelah memuaskan nafsunya kepada istriku yang cantik. Tiba-tiba saat itulah kedua mata istriku berubah menjadi merah membara laksana api. Mulutnya menyeringai, menunjukkan sepasang gigi taring yang runcing. Entah dari mana datangnya, tahu-tahu tangan istriku sudah memegang sebilah pisau. Kemudian dengan buas istriku menghunjamkan pisau itu ke dada pemuda yang telah menyetubuhinya itu. Rasakan pembalasanku. Hiih.!!! Jraab!! Aaakh..!! Ajat menjerit keras. Ia segera melepaskan tubuh istriku. Darah seketika menyembur dari dadanya. Sesaat tubuh Ajat menggelepar-gelepar, kemudian terkulai mati. Aku tersentak bangun dari tidurku. Tiba-tiba aku tak menemukan istriku. Entah ke mana perginya. Khawatir terjadi sesuatu pada istriku, aku bergegas bangun dari tempat tidur. Sambil memanggil-manggil, aku berusaha mencari istriku. Han.. Hanii. Di mana kau? seruku memanggil sambil terus melangkah keluar kamar. Di ruang tamu, aku tak menemukan istriku. Dengan perasaan semakin cemas, aku lari ke kamar sebelah. Kubuka satu-persatu pintu kamar yang ada namun tetap juga aku tak menemukan istriku. Segera aku lari ke arah dapur. Saat itu juga, kulihat istriku sepertinya baru masuk. Hani Dari mana kamu, sayang? tanyaku seraya mendekat. Kulihat tubuh istriku menggigil kedinginan. Seluruh pakaiannya tampak basah kuyup. Kau baru keluar? Hani mengangguk dengan tatapan mata sayu. Untuk apa? Entahlah, aku juga tak tahu, Mas. Tahu-tahu aku sudah di depan pintu dapur. Karena kudengar kau memanggil-manggil namaku, aku pun masuk, tuturnya seperti kebingungan. Sudahlah, pakaianmu basah. Ayo cepat ganti, nanti masuk angin, kataku seraya membimbingnya dengan penuh kasih. Sesampainya di kamar, kulepas seluruh pakaiannya. Kemudian kuambilkan gaun yang kering dan membantu mengenakannya. Sedangkan gaun yang basah segera kurendam di dalam air di kamar mandi. Masih malam. Ayo tidur. Hani pun menurut. Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Namun begitu wajahnya tampak seperti kebingungan. Apa yang kaupikirkan? tanyaku. Tadi saat aku tidur, aku mendengar ada suara seorang lelaki memanggil namaku, Mas. Tiba-tiba aku. aku tak ingat apaapa lagi. Dan dan tahu-tahu aku sudah berada di luar, Mas tuturnya dengan wajah masih menunjukkan kebingungan. Sudahlah, semua hanya mimpi, kataku berusaha menghibur hatinya. Untuk memberikan kenyamanan, aku pun memeluknya. Perlahan kucium keningnya, tetapi Hani menolakku secara halus. Aku capai, Mas, katanya dengan mata yang kuyu dan memelas. Lalu ia membalikkan tubuhnya membelakangiku dan segera tertidur pulas. Kututupi tubuhnya dengan selimut yang tebal, lalu aku pun menyusulnya tidur. Pagi itu aku bangun kesiangan. Kalau saja tak ada kegemparan, mungkin aku tak akan bangun saat itu. Ada apa, sayang? tanyaku pada istriku saat kudengar suara orang ribut. Entahlah Katanya telah ditemukan mayat Mayat? Bergegas aku bangun. Tanpa cuci muka dulu, aku langsung melangkah keluar rumah untuk melihat apa yang telah menggemparkan para warga. Ketika bertemu dengan Pak Zack Lee aku pun langsung bertanya, Ada apa, Pak Zack Lee? Ajat, Pak Guru. Ajat.?! Kenapa dengan Ajat? tanyaku dengan perasaan berdebar tak menentu. Ajat diketemukan meninggal. Apa..?! Meninggal? Penasaran ingin tahu yang sebenarnya, aku pun langsung menuju rumah orang tua Ajat untuk melihat sekaligus melayat. Terpaku aku dengan mata membelalak dan mulut melongo ketika melihat bagaimana keadaan mayat Ajat. Ajat ditemukan mati dalam keadaan telanjang bulat. Sepertinya sebelum meninggal, dia terlebih dahulu melakukan hubungan badan dengan seorang wanita. Yang mengerikan, di ulu hati Ajat terdapat bekas hunjaman pisau. Kenapa? Kenapa kejadian yang menimpa Ajat persis seperti mimpi yang kualami, pikirku tak mengerti. Ya, sebelum aku menemukan istriku di pintu dapur, aku bermimpi istriku bersetubuh dengan Ajat, salah seorang muridku. Tiba-tiba, setelah Ajat mencapai puncak kenikmatan, wajah istriku berubah menjadi buas dan menyeramkan. Kemudian istriku menghunjamkan pisau ke ulu hatinya. Oh, Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mimpiku menjadi kenyataan? Benarkah istriku yang melakukannya? Tidak! Tak mungkin istriku yang melakukannya. Istriku sangat lemah. Ia tak akan bisa berbuat sekejam itu. Dengan langkah gontai, aku pulang ke rumah. Kutemui istriku tengah duduk termenung dengan wajah tak berdosa. Semua itu, semakin membuatku yakin, bukan istriku yang melakukannya. Lalu siapa yang telah membunuh Ajat? Dan ke mana istriku semalam keluar? Aku benar-benar dibuat tak mengerti. Ada apa, Mas? tanyanya. Ajat, Han. Kenapa dengan Ajat? Dia diketemukan mati dengan keadaan mengenaskan. Sepertinya sebelum dibunuh, terlebih dulu ia berhubungan badan dengan seorang wanita yang mungkin saja pembunuhnya, desahku lirih sambil memandang ke wajahnya, ingin tahu bagaimana perubahan wajahnya setelah mengetahui berita itu. Ya, Tuhan. Bagaimana mungkin, Mas? Ajat anak baik dan selama ini kunilai merupakan muridmu yang paling cerdas dan patuh. Rasanya tak mungkin ia berbuat sejauh itu, tuturnya masih dengan ekspresi wajah tak berdosa. Semua itu semakin membuatku bertambah tak mengerti. Ya, mungkin sudah takdir, desahku.

39

Malam harinya, kembali aku bermimpi. Saat itu, aku seperti baru pulang dari bepergian. Karena kulihat rumah sepi, maka aku berusaha mencari istriku. Setelah kucari ke sana ke mari, entah dari mana petunjuk yang kudapat, langkah kakiku tiba-tiba terayun ke arah sebuah gudang tua. Dan memang, di sana akhirnya kutemukan istriku. Namun mataku kembali dibuat terbelalak, melihat apa yang sedang dilakukan istriku. Saat itu ia sedang bersama Pak Munandar, Ketua RT tempat kami tinggal. Saat itu aku melihat pria yang bertubuh gemuk dan berkepala nyaris gundul dengan kumis tipis di atas bibirnya itu dalam keadaan polos, dan tengah menggeluti istriku yang juga dalam keadaan polos sama sekali. Kontras sekali perbedaan mereka dalam keadaan telanjang bulat seperti itu. Pak Munandar yang gemuk, berkulit gelap dan berwajah tak menarik dengan istriku yang ramping, berkulit putih bersih dan berwajah cantik. Sebagaimana mimpiku kemarin, aku pun lagi-lagi tak bisa berbuat apa-apa. Sekujur tubuhku terasa kaku tak bisa digerakkan. Padahal aku ingin sekali melabrak keduanya. Pak Munandar memang tampak kaget ketika melihatku memergoki mereka berdua dan berusaha melepaskan diri dari pelukan istriku. Lelaki itu sebetulnya kukenal sebagai seorang yang baik dan suka menolong. Ketika kami pindah rumah pun ia banyak sekali menolong kami tanpa pamrih. Namun dengan bibir tersenyum menggoda, istriku berkata, Jangan takut, sayang. Dia tak akan berbuat apa-apa sebab dia lelaki lemah yang tak mampu memberikan kepuasan. Teruskan sayang.. Aku suka dengan kejantananmu. Darahku mendidih mendengar ucapan istriku yang bibirnya tersenyum penuh ejekan ke arahku, tapi aku benar-benar tak mampu berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berdiri mematung sambil menyaksikan bagaimana istriku terus bercumbu dengan Pak Munandar. Keduanya seperti sudah kerasukan iblis. Godaan istriku yang cantik dan bertubuh indah telah membuat Pak Munandar seperti lupa segalanya. Ia kembali menyetubuhi istriku seolah tak peduli ia melakukannya di hadapan orang lain yang terus memandangi mereka. Di hadapan suami dari wanita yang sedang disetubuhinya! Telingaku bagai hendak pecah setiap kali mendengar rintihan dan lenguhan kenikmatan yang keluar dari bibir istriku dan bibir Pak Munandar. Kali ini pun aku dipaksa untuk melihat bagaimana Pak Munandar mencapai orgasme di atas tubuh istriku yang sedang disetubuhinya. Seperti halnya dengan Ajat, istriku tampaknya ingin sekali membiarkan Pak Munandar mengisikan benihbenih hasil percintaan mereka ke dalam rahimnya. Jari-jemarinya yang mungil mencengkeram kuat-kuat pantat lelaki itu yang besar untuk menolong alat kelamin lelaki itu tetap bersatu dengan alat kelaminnya sendiri sementara Pak Munandar menyemprotkan setiap tetes air maninya ke dalam rahim istriku Tentu saja aku sangat cemburu melihatnya. Kepalaku terasa akan meledak saat itu. Ketika Pak Munandar tampaknya telah selesai dan keletihan yang luar biasa tergambar di wajahnya, tiba-tiba terjadi perubahan pada wajah istriku. Wajahnya yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan dengan mata merah membara. Dari mulutnya keluar taring runcing. Lalu, entah dari mana datangnya, tahu-tahu di tangan istriku telah tergenggam sebilah pisau tajam. Sedetik kemudian.. Kau telah mendapat kepuasan dariku, Munandar, maka kini saatnya aku harus membunuhmu.! Bersamaan dengan itu, istriku menghunjamkan pisau stainless itu ke ulu hati Pak Munandar. Jraaab Wuaaaa!!!! Pak Munandar menjerit sekeras-kerasnya. Tubuhnya tertarik keluar dari tubuh istriku dengan sentakan yang tiba-tiba. Ia pun sekarat dengan ulu hati berlubang dan menyemburkan darah, lalu terkulai di samping tubuh istriku dengan nyawa yang sudah melayang. Istriku bangkit dengan sikap yang tenang. Ketika ia berdiri, aku bisa melihat dari dalam alat kelaminnya keluar cairan sperma Pak Munandar yang pekat. Sisa-sisa benih cinta mereka berdua yang telah menyelesaikan tugasnya untuk membuahi sel-sel telur istriku yang subur itu mengalir dengan cukup deras di kedua paha bagian dalam istriku. Wajahnya tak lagi menyeramkan, tapi pisau yang berlumuran darah masih berada di genggamannya. Ia berbalik ke arahku dan memandangku dengan senyum penuh ejekan. Lagi-lagi seperti kemarin malam, aku tersentak bangun. Segera aku keluar mencari istriku yang tidak ada di sampingku entah ke mana. Aku yang tadi bermimpi istriku berada di gudang tua segera menuju pintu depan untuk keluar dan pergi ke gudang itu. Namun baru saja kubuka pintu, kulihat istriku sudah berada di depan pintu dengan wajah tampak pucat dan mata terpejam seperti tidur. Hani! Hani membuka matanya. Mas, bagaimana aku ada di sini? tanyanya heran. Bukankah tadi kita sedang tidur? Keningku mengerut turut heran. Ya, tadi memang kami tidur bersama dan malah berpelukan. Tetapi, aku bermimpi seram lagi dan sebagaimana kejadian kemarin malam, lagi-lagi istriku seperti kebingungan sendiri seakan tak menyadari apa yang telah dilakukannya. Melihat kepucatan wajah istriku, aku jadi tak tega ingin bertanya. Segera kubimbing dia masuk. Kemudian sebagaimana kemarin, kugantikan gaunnya yang kotor dan langsung kurendam di dalam air. Keesokan harinya, kejadian seperti kemarin kembali terulang. Mayat Pak Munandar diketemukan di dalam gudang tua dalam keadaan mengenaskan. Sebagaimana mayat Ajat, mayat Pak Munandar juga ditemukan telanjang bulat. Sepertinya sebelum dibunuh, ia terlebih dahulu bersetubuh dengan seorang wanita yang diduga sebagai pembunuhnya. Kejadian demi kejadian aneh yang menimpa kehidupan rumah tanggaku membuatku merasa bingung. Di satu sisi, aku merasa kalau korban-korban itu yang membunuhnya adalah istriku. Namun di sisi lain, aku tak yakin kalau istriku yang selama ini sangat lemah adalah seorang pembunuh. Tak tahan dengan kejadian-kejadian misterius itu, akhirnya malam itu aku berusaha untuk tidak tidur. Aku ingin tahu, apa sebenarnya yang terjadi pada istriku? Namun anehnya, ketika aku tetap tidak tidur, istriku malah tidur dengan nyenyaknya.

40

Karena dua malam terakhir kurang tidur, lewat pukul satu dini hari aku tertidur. Kali ini mimpi itu muncul kembali. Aku melihat istriku berada di tepi sungai bersama Pak Zack Lee Da Costa, satpam di sekolah tempatku mengajar. Sebagaimana biasanya, istriku saat itu tampak begitu mesra merayu Pak Zack Lee. Jangan begitu, Mbak Hani. Tidak baik. Mbak Hani kan sudah bersuami? kata Pak Zack Lee berusaha menolak ajakan istriku untuk kencan. Hani tersenyum menggoda seraya mengangkat gaunnya tinggi-tinggi sehingga mempertontonkan pahanya yang putih mulus seperti pualam. Mata Pak Zack Lee melotot tak berkedip, memandang nanar ke paha mulus istriku. Sungguh Pak Zack Lee tidak kepingin? Bukankah istri Pak Zack Lee di rumah sudah tua? Sudah tak menyenangkan lagi? Ini kesempatan, Pak Zack Lee. Jangan disia-siakan.. Sebetulnya Pak Zack Lee adalah seorang lelaki yang berwibawa dan dihormati. Namun menghadapi seorang wanita muda yang cantik dan bertubuh indah seperti istriku yang menawarkan tubuhnya secara sukarela, lelaki tua veteran perang Timor Timur itu seolah lupa segala-galanya. Aku baru menyadari potensi istriku sebagai seorang wanita penggoda. Wajah yang cantik, tubuh yang indah, usia yang muda, dan rayuan yang maut. Lengkaplah sudah. Atau apakah itu bukan istriku? Karena sepanjang aku mengenalnya, istriku memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Ia bukanlah tipe wanita nakal yang suka menggoda pria. Ia adalah tipe wanita yang sangat setia kepada suami. Karena terus digoda, akhirnya Pak Zack Leepun luluh juga imannya. Maka saat Hani menggeser duduknya mendekati lelaki itu sambil melingkarkan kedua tangannya di lehernya, Pak Zack Lee sama sekali tak melarangnya lagi. Malah kemudian kedua tangannya yang keriput itu mulai beraksi merayapi sekujur tubuh istriku. Darah cemburuku mendidih menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku membentak agar Pak Zack Lee dan istriku sadar. Tapi entah kenapa, kerongkonganku bagaikan kering. Tak sepatah kata pun yang mampu keluar dari mulutku sehingga aku hanya bisa melihat adegan demi adegan yang mendebarkan itu berlangsung satu per satu. Bahkan aku hanya bisa menelan ludah saat Pak Zack Lee menelanjangi istriku dan keduanya kini sudah sama-sama polos.. Dengan buas dan penuh nafsu, Pak Zack Lee pun mencumbu serta menggeluti tubuh istriku yang tampak menikmatinya. Aku baru mengetahui bahwa di balik penampilannya yang tenang, walaupun usianya sudah sekitar setengah abad, Pak Zack Lee ternyata memiliki daya tahan yang luar biasa, di samping juga pengalaman yang tinggi. Dan yang membuatku terkejut adalah ukuran alat vital Pak Zack Lee yang ternyata besar sekali!! Kali ini rupanya istriku menemui tandingannya. Nafsu istriku yang luar biasa dengan mudah ditanganinya. Bahkan terkadang aku melihat justru istriku yang usianya kurang dari setengah usia Pak Zack Lee yang tampak agak kewalahan mengimbangi nafsu lelaki itu. Berbagai gaya pun mereka pertontonkan. Ada banyak gaya bersetubuh yang diterapkan Pak Zack Lee kepada istriku, yang aku sendiri pun tak pernah melakukannya terhadap istriku itu atau bahkan tak berpikir sama sekali tentang cara itu! Aku baru tahu kalau seorang lelaki bisa menyetubuhi seorang wanita melalui berbagai lubang di tubuhnya tak hanya melalui alat kelaminnya setelah melihat Pak Zack Lee mempraktekkannya terhadap istriku. Aku pun baru tahu kalau istriku mau saja disetubuhi oleh Pak Zack Lee dari belakang seperti posisi hewan yang sedang kimpoi. Bahkan yang paling mengejutkanku adalah ketika istriku duduk bertekuk lutut di hadapan Pak Zack Lee lalu membiarkan orang tua itu mempompa mulut istriku yang mungil dengan penisnya yang besar. Tanpa merasa jijik sedikit pun, Hani menjilati dan mengisapi alat vital Pak Zack Lee, tak ubahnya seperti seorang gundik yang tengah melayani tuannya. Seirama dengan keluar masuknya kemaluan orang tua itu di mulutnya, dari bibirnya tak henti-hentinya keluar desisan dan lenguhan kenikmatan. Aku benar-benar seperti sedang menonton film biru. Hanya kali ini adegannya benar-benar hidup di depan mataku sendiri, dan pelakunya adalah ISTRIKU sendiri!! Tanpa terasa menit demi menit terus berlalu. Aku sama sekali tak bisa bergerak dari tempatku berdiri. Yang bisa kulakukan hanyalah melihat adegan demi adegan yang dipertontonkan oleh Hani bersama Pak Zack Lee. Aku seperti seorang murid yang sedang mendapatkan pelajaran seks dari Pak Zack Lee, yang melakukannya dengan cara mempraktekkannya langsung terhadap istriku sendiri. Dari bibir Hani, terus keluar rintihan dan lenguhan kenikmatan, diiringi geliatan-geliatan nikmat. Aku bisa melihat paling tidak tiga kali istriku telah mencapai orgasme dengan hebatnya. Tampak benar bahwa ia sangat menikmati persetubuhannya dengan Pak Zack Lee Akan tetapi, biar bagaimanapun hebatnya kemampuan seksual seorang pria, akhirnya pasti akan lemas juga ketika telah mencapai puncaknya. Begitu pula dengan Pak Zack Lee. Tampak jelas kelelahan yang luar biasa di wajahnya. Mungkin ia terlalu memaksakan nafsunya tanpa mengingat bahwa usianya telah beranjak tua. Maka setelah mendepositkan seluruh benih sperma hasil kerja kerasnya selama satu jam ke dalam rahim istriku, lelaki itu benar-benar kehilangan tenaganya. Dan. pada saat itulah, untuk kesekian kalinya tiba-tiba wajah istriku berubah menjadi menyeramkan. Entah dari mana datangnya, di tangan istriku tergenggam sebilah pisau tajam lalu.. Jraab Aaakh..!! Pak Zack Lee menjerit ketika pisau yang tajam itu bersarang di ulu hatinya. Tubuhnya tercerabut dari tubuh istriku sambil meregang-regang untuk kemudian ambruk tanpa nyawa lagi. Lagi-lagi aku tersentak bangun. Cepat aku keluar mencari istriku. Sebagaimana yang kulihat dalam mimpiku, aku langsung menuju ke sungai. Sesampainya di sana, seketika aku terperangah dengan apa yang kusaksikan. Ternyata mimpiku memang benar-benar nyata! Tampak istriku dengan buasnya menghunjamkan pisaunya berkali-kali ke tubuh Pak Zack Lee yang malang. Setelah selesai, istriku yang merasa ada orang yang memperhatikannya segera membalikkan tubuhnya. Matanya tampak buas seperti mata setan, memandang tajam ke wajahku. Hani.. Hua ha ha ha.. Kau pun akan mendapatkan giliran! dengusnya dengan mata terus memandang buas ke arahku. Dengan tangan masih memegang pisau yang berlumuran darah, Hani bergerak ke arahku. Dia bermaksud membunuhku! Hani. Sadar, sayang. Aku Sumanto. suamimu.! seruku berusaha menyadarkan Hani. Tapi rupanya Hani yang sudah dikuasai oleh makhluk halus jahat bagai tak mendengar. Dengan pisau terhunus, ia berusaha membunuhku. Tenaganya

41

sungguh sangat luar biasa. Aku sendiri tak sanggup untuk membendung serangannya yang terus datang bertubi-tubi sehingga akhirnya terjatuh lemas. Aku hanya bisa terduduk pasrah, siap menerima kematian yang sebentar lagi akan datang menjemputku. Hua ha ha ha. Kini saatnya pembalasanku tiba, Darga! Dulu ketika kau tanam aku hidup-hidup, aku pernah bersumpah. Jika aku hamil nanti, maka pembalasan akan tiba! Kinilah saatnya. karena aku telah memasuki raga wanita yang subur ini dan aku telah membuatnya hamil! dengus suara wanita lain yang keluar dari mulut Hani seraya mengayunkan pisau ke arahku. Kupejamkan kedua mataku, dengan hati memohon perlindungan serta pasrah kepada Tuhan. Ya Tuhan, ampunilah segala dosaku.. Ketika tangan Hani terangkat ke atas dan siap menghunjamkan pisau ke ulu hatiku, tiba-tiba dari arah selatan melesat seberkas cahaya merah menghantam pergelangan tangannya. Pada saat itu Hani memiawik dengan tubuh terhuyung. Tak lama kemudian, tahu-tahu di depanku telah berdiri sesosok lelaki tua. Kau.? desis suara dari mulut Hani dengan mata membelalak ketika melihat sosok lelaki tua yang menolongku. Ya, aku Darga, suamimu, Sekarsih. Kau memang wanita binal! Meski wujudmu sudah berubah, masih saja kebinalanmu membawa korban! dengus lelaki tua yang mengaku bernama Darga itu tajam. Jika kau mau membalas dendam, seharusnya akulah yang kau balas, Sekarsih. Bukan pasangan muda ini. Keluarlah dari raganya, Sekarsih. Ayo, ikut aku. Tidak! Aku tak akan pergi sebelum menuntaskan dendamku! tolak Sekarsih. Dendam apa lagi, Sekarsih? Dendammu hanya padaku, karena akulah yang telah menguburmu hidup-hidup. Namun itu semua kulakukan demi keamanan dan keselamatan manusia. Sebab jika kau dibiarkan hidup, maka korban akan terus berjatuhan. Sayang, rupanya wanita malang itu sedang haid ketika melihatmu sehingga dengan mudah kau mampu menguasainya. Hua ha ha ha. Itu memang sudah lama kutunggu, Darga! Lima puluh tahun lamanya aku menunggu saat-saat seperti ini.. sampai aku menemukan wanita muda yang subur ini dan melalui raganya aku bisa hamil sehingga terpenuhilah syaratku untuk membalas dendam. Hentikan Sekarsih. Kumohon, jangan sakiti mereka, pinta Darga. Baik, tapi sebelum aku pergi, kuminta kau mau menyetubuhiku, suamiku. Lama kita tak bermesraan, suamiku. Darga tampak bimbang mendengar permintaan roh Sekarsih. Bagaimana mungkin dia harus menyetubuhi Hani? Meski raga Hani dikuasai oleh roh Sekarsih, tetap saja yang berhubungan badan adalah raga Hani. Itu tak mungkin kulakukan, Sekarsih. Raga yang kau tempati adalah istri lelaki muda ini. Kumohon, mengertilah.. Persetan! Aku tak akan keluar dari raga ini sebelum kau ikut menanamkan benihmu ke dalam rahimnya! tegas Sekarsih tetap pada pendiriannya tak akan meninggalkan raga Hani kalau Darga tak mau menyetubuhinya. Aku merasakan tubuh wanita ini sedang memasuki masa suburnya sejak dua hari yang lalu. Sel-sel telurnya yang masak sudah menunggu untuk dibuahi oleh benihmu. Gairah seksualnya sedang berada di puncak ?. dan dengan aku yang mengendalikan tubuhnya, lengkaplah sudah yang kita perlukan untuk memuaskan dendam nafsu kita selama lima puluh tahun. Maaf, anak muda. desah Darga penuh sesal. Saya mengerti, Pak. Darga pun melangkah mendekat. Sekarsih tersenyum penuh kemenangan. Wajahnya yang menyeramkan berubah kembali menjadi wajah Hani, istriku yang cantik. Aku hanya bisa memejamkan mata, tak mampu menyaksikan pemandangan yang menyakitkan itu. Istriku yang sejak tadi masih bugil, yang raganya dikuasai oleh Sekarsih, dengan mesra memeluk dan mencumbu seorang lelaki tua renta yang usianya pun lebih tua daripada kakeknya sendiri. Istriku menciumi mulut Darga dengan mesranya seakan baru saja bertemu dengan seorang kekasih yang telah lama tak berjumpa. Dengan mesra dan menggoda, ia pun melucuti seluruh pakaian Darga sehingga tampaklah tubuh rentanya yang kurus dan penuh dengan keriput. Karena Darga telah mencapai usia yang uzur, istriku merasa harus membantu merangsang nafsu seksualnya. Ia pun berlutut di depan Darga dan memasukkan alat vital lelaki tua itu ke dalam mulutnya. Sama seperti yang ia lakukan terhadap Pak Zack Lee hanya beberapa waktu yang lalu. Hal yang tak pernah dilakukannya terhadapku, suaminya sendiri. Aku hanya dapat menatap perlakuan istimewa istriku terhadap lelaki-lelaki itu dengan cemburu. Rupanya cara itu memang manjur untuk mengembalikan gairah Darga yang sudah mulai sulit untuk bangkit. Lelaki tua itu pun melenguh kenikmatan dan tangannya secara spontan memegangi ubun-ubun istriku seolah takut kalau ia menghentikan kegiatannya. Istriku tampak senang melihat hasil kerjanya dan semakin bersemangat melakukannya. Kini istriku melakukannya sambil sesekali tersenyum dan terus memandang ke atas ke wajah Darga. Mata mereka pun saling berpandangan dengan mesranya. Tampaknya di satu sisi Darga pun tak bisa menyembunyikan perasaan rindunya akan pelayanan istrinya yang binal tapi memuaskan itu. Oh, jangan sekarang, sayang.. kata istriku ketika merasakan cairan bening sebelum air mani dari penis Darga sudah mulai membanjiri mulutnya. Tampaknya lelaki tua renta itu sudah hampir mencapai orgasme. Dikeluarkannya kemaluan Darga yang sudah mengeras seperti batu dari dalam mulutnya yang basah. Aku ingin kau ikut menanamkan benihmu ke dalam rahim perempuan ini.. Hani pun membaringkan tubuhnya yang polos itu ke tanah, sementara Darga tanpa dikomando lagi langsung menindih dan memasuki tubuh istriku. Setelah memompa beberapa lama, tampak Darga tak kuat lagi menahan desakan pada alat kelaminnya. Lenguhannya terdengar berat dan disemprotkannyalah semua air mani yang bisa dikeluarkannya ke dalam tubuh istriku. Hani pun tampaknya mengalami orgasme yang hebat tak lama setelah itu. Rintihan panjang keluar dari bibirnya disertai dengan ekspresi wajah yang sangat puas. Dendam nafsunya seolah terbalaskan pada saat itu juga. Saat itu juga tampak Darga terjatuh dan sepenuhnya menimpa istriku. Hani pun tak berapa lama kemudian tertidur karena kelelahan. Sementara selama beberapa saat aku terbengong-bengong tak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba dari raga Darga

42

keluar sesosok bayangan gaib lelaki muda. Sementara itu dari raga Hani pun keluar sesosok bayangan wanita muda yang sangat cantik. Rupanya itulah Sekarsih. Sosok keduanya lalu menghilang begitu saja. Aku baru sadar bahwa Darga telah meninggal. Jantungnya sudah tak berdetak lagi. Dengan khawatir aku memeriksa Hani. Syukurlah.. ternyata istriku itu masih hidup. Hanya saja ia tertidur karena kelelahan. Dengan susah payah aku segera melepaskan mayat lelaki tua itu dari tubuh istriku. Rupanya nyawa Darga melayang tepat ketika ia mencapai orgasme. Alat kelaminnya masih dalam keadaan tegang dan kaku sehingga masih cukup kokoh menyatu dengan alat kelamin istriku. Tanpa berpikir untuk mengurusi mayat kedua lelaki itu, aku segera membopong tubuh istriku yang telanjang kembali ke rumah. Hari masih malam dan suasana di sekitar situ sangat sepi jauh dari pemukiman penduduk. Bagaimana pun aku takut kalau-kalau ada orang yang memergoki kami di sana dalam keadaan seperti itu. Sesampai di rumah aku langsung memakaikan gaun kepada tubuh istriku yang telanjang bulat dan membaringkannya di tempat tidur. Sengaja aku tak memandikannya walaupun tubuhnya penuh dengan keringat dan air mani dari dua orang lelaki yang telah menyetubuhinya malam ini, karena aku tak mau membangunkannya. Aku seperti yakin bahwa jika ia terbangun esok pagi, tak sedikit pun kejadian malam ini dan juga malam-malam sebelumnya yang akan diingatnya. Aku sendiri tak bisa tidur semalaman. Melihat langsung istriku yang muda dan cantik disetubuhi oleh 4 orang lelaki selama 3 malam berturut-turut jelas bukan suatu pengalaman yang pernah kubayangkan sebelumnya. Sampai pagi pikiranku tak bisa lepas dari hal itu. Benar saja, keesokan harinya ketika bangun istriku seolah-olah tak tahu kejadian-kejadian dahsyat yang telah terjadi sebelumnya. Ada apa, Mas? tanya Hani ketika bangun dan melihat aku sedang memandanginya. Entahlah. Yang kutahu kau sedang hamil, sayang. jawabku yang memang bingung tak tahu harus berkata apa. Benarkah? Tahu dari mana kau, Mas..? Percayalah.. Aku tersenyum mengangguk. Kupeluk istriku dengan erat. Aku tak mau memikirkan apa yang telah terjadi terhadap istriku. Yang kumau hanyalah aku tak ingin kehilangan dia karena aku sangat mencintainya. Kuciumi seluruh wajahnya, yang membuat istriku merintih kegelian. CERITA TANTE HAUS SEXSHARE71 Posted on November 28, 2010 by kumpulanceritadewasa.info Cerita sex kali ini tentang seorang istri yang memiliki suami kebetulan lebih tua darinya, namanya Lina, mungkin tak pantas di panggil istri bejat, karena sebenarnya dia jauh dari kesan genit dan binal, hanya saja karena dia haus seks maka kita kategorikan sebagai istri bejat, Inilah cerita sex selengkapnya dimana Lina memanfaatkan rumah kosongnya untuk bercinta dengan karyawan suaminya. Malam itu Lina terlihat sedang menonton TV diruangan keluarga dengan hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Lina terlihat cantik dan adult mengenakan daster itu, belahan payudaranya yang putih dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk V, sementara dibalik dasternya Lina tidak mengenakan BH dan CD, kedua putingnya yang berwana merah mudapun terlihat menonjol di dasternya itu sementara bayangan hitam yang tipis diselangkangannya terbayang dengan jelas. Lina memang masih muda umurnya sekarang ini baru 30tahun, dia menikah dengan suaminya pada saat ia berumur 20, sementara suaminya seorang duda beranak satu berumur 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Sampai saat ini Lina belum dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yang membuat tubuh Lina tetap adult terutama kedua buah payudaranya yang masih kencang. Hari ini suaminya memang pulang terlambat karena harus menjamu tamunya dan Doni sendiri menginap dirumah temannya, saat ini Lina sendirian dirumah. Malam semakin larut, hawa dingin karena hujan dan kesepian tanpa ada yang menemani ngobrol membuat Lina mulai mengantuk, tanpa terasa Lina mulai tertidur diatas sofa. Jam didinding mulai menunjukkan tepat jam 1, sementara Lina yang terlelap dalam tidurnya tidak menyadari daster yang menutupi tubuhnya sudah tidak menutupi tubuhnya secara sempurna, tali dasternya sudah tidak dipundaknya melainkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua payudaranya terlihat dengan jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehingga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitampun terlihat dengan jelas. Saat itu diluar Nampak sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Lina, dari dalam mobil turun seorang pemuda berbadan atletis, pemuda ini kemudian membuka pintu belakang mobil, si pemudapun terlihat memasukkan setengah badannya kedalam mobil, selang tak absolutist si pemuda dengan agak setengah menyeret membantu keluar seorang pria setengah baya dalam kondisi mabuk sekali, setelah pria setengah baya itu berada diluar mobil, pemuda itu mulai memapah pria tersebut kearah pintu rumah Lina sambil tak lupa menutup pintu mobil dan menguncinya. Sampai didepan pintu, pemuda itu mengeluarkan kunci pintu dan membuka pintu itu sambil tetap memapah pria tersebut, sesampainya didalam pemuda itu tak lupa menutup pintu rumah dan menguncinya kembali, kemudian pemuda itu memapah pria tersebut menuju kamar tidur, saat berjalan menuju kamar tidur pemuda itu menghentikan langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak melihat pemandangan yang membangkitkan birahi, dia melihat kedua payudara Lina yang putih dan mulus juga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitam, melihat itu semua sipemudapun menelan air liurnya berkali-kali sementara, bagian bawah tubuhnya perlahan-lahan mulai begrerak. Tanpa membuang waktu lagi pemuda itu dengan cepat memapah tubuh bossnya yang mabuk berat kearah kamar tidur, yang memang tidak terlalu berjauhan dengan ruang keluarga, setelah merabhkan tubuh bossnya dan membuka sepatunya, pemuda itu keluar dari ruang tidur dan menutup pintunya, kemudian dia kembali menuju keruangan keluarga dimana Lina masih terlelap dalam tidurnya, sesampainya didepan Lina tanpa membuang waktu lagi pemuda itu mulai melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalamnya, sehingga tubuh atletisnya tidak mengenakan sehelai benangpun. Tampak tongkol pemuda itu sudah berdiri dengan tegak sekali.

43

Perlahan-lahan pemuda itu mulai duduk disamping Lina, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Lina, dengan penuh nafsu pemuda itu mulai menjilati putting susu Lina dan kadang-kadang ditimpali dengan hisapan-hisapan, mulut bekerja tanganpun tidak mau ketinggalan, tangan yang satu meremas-remas payudara Lina, dan yang satunya mulai mengelus-elus lembah kenikmatan Lina, saat tangannya mulai menyentuh vagina Lina, dia merasakan Vagina Lina sudah basah, nampaknya Lina sedang bermimpi dient*t, kemudian pemuda itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lubang Lina yang sudah basah itu, dengan gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dimemiaw Lina. Seluruh aksinya itu membuat Lina mulai mendesah keenakan, entah karena akibat aksi sipemuda atau karena dia sedang menikmati mimpinya. Setelah merasakan memiaw Lina semakin basah pemuda itu kemudian mengeluarkan jari tangannya, lalu ia mulai mengangkangkan kedua kaki Lina dan mengarahkan tongkolnya kememiaw Lina, dengan perlahan-lahan sipemuda mulai mendesakkan tongkolnya kelubang memiaw Lina, sipemuda tidak mau terburu-buru memasukkan tongkolnya dia takut Lina terbangun, perlahan-lahan batang tongkol sipemuda mulai masuk kedalam lubang memiaw Lina, ia merasakan memiaw Lina sangat sempit sekali, nampaknya memiaw Lina jarang dipakai atau kemaluan suaminya kecil sehingga lubang memiaw Lina masih sempit, sedikit demi sedikit tongkolnya mulai terbenam dilubang memiaw Lina, dengan gerakan perlahan sipemuda mulai menurunkan tubuhnya sehingga posisinya mulai menindih tubuh Lina dan kedua tangannya mulai diselipkan ketubuh Lina. Sambil memeluk tubuh Lina dengan cukup erat dan bibirnya mulai mengulum bibir Lina, sipemuda membenamkan tongkolnya dalam-dalam kedalam lubang memiaw Lina, akibat gerakan itu Lina tersentak dan terbangun dari tidurnya, matanya terbelalak saat melihat wajah sipemuda, tapi Lina tidak bisa berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh sipemuda, Lina merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat tapi memiawnya pun sedang disumpal oleh tongkol sipemuda ini, dan Lina mulai merasakan sipemuda menggerakkan tongkolnya dilubang memiawnya. Blesssleepbleessslepppbleess.sleeeppp.. Terlihat Mata Lina yang tadinya terbelalak karena kaget perlahan-lahan mulai meredup sayu, nampaknya Lina mulai merasakan kenikmatan dient*t oleh sipemuda, Lina mengenali sipemuda sebagai Andi salah seorang bawahan suaminya, yang dia tidak mengerti bagaimana Andi bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Andi bisa dengan bebasnya memasukkan tongkolnya kedalam lubang memiawnya, tetapi Lina tidak mau berpikir banyak tentang hal itu yang ada dalam benaknya sekarang ini adalah menikmati sodokan tongkol Andi. hmmhh.hhhmmmhhh.hhmmmhhhh terdengar desahan dari mulut Lina yang masih dilumat oleh Andi, karena AndI takut kalau ia lepaskan lumatannya Lina akan berteriak. Mata Lina mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan tongkol Andi yang besar kalau dibandingkan dengan suaminya, melihat Lina mulai menikmati ent*tannya Andi mulai berani melepaskan lumatan dibibir Lina dan mulai menjilati leher dan telinga Lina, aksinya ini semakin membuat desahan-desahan Lina semakin menjadi. Ouuhhhssshhhhh..aaahhhhh.Annddiiii..kontoool llmuuuueenaakk sekali dan besar sshhhhaaahhhh Lina mendesah kenikmatan menikmati ent*tan Andi. Hmmhhhh..slrrppp..hmmmm.memiaw ibu juga eenaaakkkoohhhh.sslrrpppp.seempiitt sekali ooohhhh.slllrrpppp.. Andi melenguh keenakan merasakan memiaw Lina yang masih sempit sambil tetap menghisaphisap payudara Lina. Lina merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah ia alami sebelumnya, selama pernikahannya dengan suaminya belum pernah dia merasakan nikmatnya dient*t, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, sementara ia sendiri belum mencapai kepuasan, jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Lina belum pernah merasakannya, berbeda dengan saat ini saat memiawnya disodok-sodok oleh tongkol Andi yang memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Andi masih muda. Kedua insan ini sudah tidak ingat apa-apa lagi selain menikmati persetubuhan mereka yang semakin menggila, Andi semakin cepat mengeluar masukkan tongkolnya didalam lubang memiaw Lina yang semakin basah, sementara Lina sendiri dengan semangat 45 menggoyangkan pantatnya mengimbangi gerakan Andi, keringat sudah mengalir dari kedua tubuh mereka. Ouughhh Andi .teruussss.ooughhh enaaakkkk.sekaalliii.oughhhh.tekaaaann yang dalam, Oughhh.puaskaannnakuuuu..yaaahhh,aaaahhhh. Lenguhan Lina semakin menjadi. Andi mengikuti kemauan Lina dengan menekan lebih dalam tongkolnya dilubang memiaw Lina, ia merasakan ujung kepala tongkolnya menyentuh bagian batten dalam memiaw Lina. Aaagghhhakuuu..sudah tidak tahan laaagiiiiouugghhhhAnddiiiiiiaku mau keluarough enaaaaakkkk sekali tongkollmuuuu..aaaagghhhhhh..Andi .akuuukeluaaarrrrr aaaaghhhhhhh. Lina mengerang. Srrr..cccreeet.ssssrrrrr.. akhirnya Lina mencapai puncak kenikmatannya, tubuhnya mengejang saat ia mencapai kepuasannya, vaginanya berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar kenikmatannya, Andi sendiri merasakan vagina Lina seperti meremas-remas tongkolnya, Andipun lalu menekan lebih dalam tongkolnya dan membiarkan tongkolnya terbenam sebentar didalam lubang memiaw Lina. Lina memeluk erat-erat Andi, sementara kakinya ia kaitkan dengan erat dibelakang pinggul Andi, sehingga tongkolnya Andi semakin terbenam dimemiawnya, beberapa saat kemudian Lina melepaskan pelukan dan kaitan kakinya ditubuh Andi, sementara diwajahnya terpancar kepuasan. Andi kamu betul-betul hebat, selama ini belum pernah saya mengalami nikmatnya mengent*t, Lina berbisik ditelinga Andi. Saya juga merasa enak ngent*tt ibu, memiaw ibu sangat sempit. Andi menimpali bisikan Lina, sambil dengan perlahanlahan mulai memaju mundurkan lagi tongkolnya. Hmmmaahh..kamu belum keluar. Lina bertanya, karena ia merasakan tongkol Andi masih keras. Hmm..aku pikir kamu sudah selesai. Belum, ibu masih mau lagi? tanya Andi. Hmmmmemang kamu bisa buat aku puas lagi. Lina balik bertanya. He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tidak. Jawab Andi sambil mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit payudara Lina.

44

Kita tukar posisi, biar aku yang menggenjot tongkolmu, sekarang kamu duduk. Lina menimpalinya, karena ia sendiri tidak mau membuang kesempatan ini. Andi kemudian menarik tubuh Lina tanpa melepaskan tongkolnya dari lubang memiaw Lina, dengan sedikit berputar Andipun lalu duduk disofa, sementara posisi Lina sekarang sudah dipangkuannya, dengan posisi ini Andi lebih leluasa untuk bermain di susunya Lina, kedua tangannya dengan penuh nafsu meremas-remas kedua bukit kembar Lina, mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Lina bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Lina, aksi Andi ini perlahanlahan mulai membangkitkan kembali birahi Lina, dengan perlahan-lahan Lina mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekangesekan tongkol Andi didinding memiawnya membuat birahinya kembali memuncak dengan cepat. Ouuughhh.Andiiiiihiisaaaapppp.tteeeteeekkku. .ooughhhhyyaaachhh.begitu aaaghhhh tongkolmu enak sekaaaliii Lina mengerang sambil mempercepat gerakan naik turunnya. Klo mau keluar kamuuuuu.kkassiihtahuuuyaachhhh.. Lina berbisik di telinga Andi. Hmmhhhssslllrpppp..hhmmmmhh.ok..aaaagghhhhh., . Andi menjawab sambil tetap menghisap-hisap tetek Lina. Sleeppp..blessssleeppp.bleesss.slleeepppp.ble essss.. kon**l Andi terlihat keluar masuk dalam lubang memiaw Lina dengan cepatnya, karena Lina pinggul Lina naik turun dengan cepat. Lina betul-betul menikmati persetubuhannya ini, gerakkannya semakin cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persetubuhan ini mereka berdua lupa dengan cachet mereka, dalam pikiran mereka hanya satu bagaimana mencapai kepuasan persetubuhan ini. OuughhhAndiiiiiiakkuuuu.mauuuuu,keellluuaaa rrrlagioooohhhhh.aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii..kon**lmuuuu Lina mengerang saat ia merasa bahwa ia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya. Sementara itu Andi juga merasa bahwa ia akan mencapai puncak kenikmatannya, Andipun membantu Lina yang akan mencapai puncak kenikmatannya dengan memegang pinggul Lina dan membantu menggerakkan pinggul Lina naik turun dengan cepat. OuuughhhhhBuuu.aaakkkuuuu jugaaamau kelluaaaarrr..aaaagghhhhhh.. memiaw ibuuuu enaaakkk sekaaalliiiiiooougghhhh.buuuuaku gak taaahhaaannnlaagi. Andipun mengerang merasakan puncak orgasmenya yang sudah diujung kepala kon**lnya. Creeetttt.creeeettt.sssrrr..ccreeettt.. tongkol Andi menyemprotkan airmaninya didalam lubang memiaw Lina, berbarengan dengan memiaw Lina menyemprotkan lahar kenikmatannya, Lina merasakan hangatnya sperma Andi didinding lubang memiawnya, sementara Andi merasakan hangat dibatang tongkolnya karena disiram oleh lahar kenikmatan Lina. Keduanya berpelukan dengan erat menikmati saat-saat terakhir puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka, kedua bibir mereka berpagutan dengan mesra, Lina sendiri dengan perlahan-lahan menggoyangkan pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari tongkol Andi. Tak absolutist berselang Lina beranjak dari pangkuan Andi, dari lubang memiawnya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara tongkol Andi yang mulai mengkerut tampak mengkilat karena cairan kenikmatan Lina, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Andi berpamitan pulang, ditimpali oleh Lina dengan kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya, Terimakasih yach, atas malam yang indah ini Dibalas oleh Andi dengan senyuman dan kata-kata yang menggoda, Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja Linapun tersenyum atas godaan Andi ini, Pasti, Setelah Andi pulang, Lina menuju kamar tidurnya, malam ini Lina tidur dengan lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan. Demikian kisah singkat cerita sex tante Lina dengan karyawannya yang membuat birahi memuncak hingga ke ubun2 SAKIT RASANYA SAAT HILANG KEPRAWANANKUSHARE161 Posted on February 19, 2011 by kumpulanceritadewasa.info Kisah hilangnya keprawananku Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang ketika kami berdua sampai di perumahan tempat kakak laki-laki mas Ari, cowok yang sedang mendekati aku, yang sedang kosong itu. Dia ganteng dan badannya keker, aku suka Dia mendekatiku walaupun beda umurnya jauh denganku. Setelah menutup pagar depan, segera dia mengajakku untuk masuk ke dalam rumah. dia segera memeluk tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Aku sangat terkejut melihat ulahnya, Eeeh Mas, kok gitu sih kataku memandangnya sambil melotot. Namun dia dapat segera mengendalikan diri, sambil tersenyum dia segera meraih tanganku dan ditariknya masuk ke dalam rumah. Setelah menutup pintu terasa sekali di dalam suasana agak remang-remang karena gorden masih tertutup. Sambil tetap memegang tanganku erat-erat, dia menatap wajahku, wajahku masih cemberut dan kelihatan marah. Sambil tetap tersenyum dia berkata Nes, itu tadi berarti aku sayaang sama kamu, apa nggak boleh aku ngasih sun sayang? rayunya. Mas gitu sih,aku tetap merajuk kepadanya, aku menarik lepas tanganku dari genggamannya dan berjalan menuju ke sofa ruang tamu. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. Aku menghempaskan pantatku di sofa, dia menyusulku segera dan duduk rapat di sampingku, Irma sayang rayunya. Aku boleh kan cium bibir kamu, say Aku semakin merajuk. Irma sayang, terus terang, hari ini aku kepingin bersama kamu, aku ingin memberikan rasa kasih sayang ke kamu, asal kamu mau memberikan apa yang aku inginkan, mau kan sayang? rayunya lebih lanjut. Aku membelalak kaget ke arahnya, Maasss Hanya kata itu yang kuucapkan, selanjutnya aku hanya memandangnya lama tanpa sepatah katapun. Dia mengambil inisiatif dengan menggenggam erat dan mesra kedua belah

45

tanganku. Irma sayang, percayalah apapun yang kukatakan, itu bentuk rasa cinta dan kasih sayang aku sama kamu say, percayalah. Aku menginginkan bukti cintamu sekarang, Selesai berkata begitu dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku kaget sehingga sama sekali tak memberontak. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Aku saat kukecup tadi memejamkan mata, Bagaimana sayang, kau bersediakah?, rayunya lebih lanjut. Dia berusaha mengecup bibirku lagi, namun dengan cepat aku melepaskan tangan kananku dari remasannya, dadanya kutahan dengan lembut. Mass bisikku lirih. Irma sayang, percayalah sama aku, rayunya lagi. Tapi mass, Irma takut Mas, jawabku. Takut apa sayang, katakanlah, bisiknya kembali sambil meraih tanganku. Anu, Irma takut Mas nanti meninggalkan Irma, bisikku. Dia menggenggam kuat kedua tanganku lalu secepat kilat dia mengecup bibirku. Irma sayangku, aku terus terang tidak bisa menjanjikan apa-apa sama kamu tapi percayalah aku akan membuktikannya kepadamu, aku akan selalu sayang sama kamu, bujuknya untuk lebih meyakinkanku. Tapi Mas bisikku masih ragu. Irma, percayalah, apa aku perlu bersumpah sayang, kita memang masih baru beberapa hari kenal sayang tapi percayalah yakinlah sayang kalau Tuhan menghendaki kita pasti selalu bersama sayang, rayunya lagi. Lalu kalau Irma sampai hhaamil gimana mass? ujarku sembari menatapnya.Aah, jangan khawatir sayang, aku akan bertanggung jawab semuanya kalau kamu sampai hamil, yah aku pasti mengawini kamu secepatnya, bagaimana sayang? bisiknya. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat, Mas harus janji dulu sebelum aku tak melanjutkan ucapanku. Sebelum apa sayang, katakanlah, bisiknya tak sabar. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. aahh Mas, aku merintih pelan. Mas aah mmas.. Irma rela menyerahkan semuanya asal Mas mau bertanggung jawab nantinya, aku berbisik semakin lemah, saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku hendak mencium, namun aku menahan dadanya dengan tangan kananku, eeehh Mas.. berjanjilah dulu Mas, bisikku di antara desahan nafasnya yang mulai sedikit memburu. Oooh Irma sayang, aku berjanji untuk bertanggung jawab, aahh aku menginginkan keperawananmu sayang, ucapnya. Sementara jemari tangannya yang sedang berada di sela-sela selangkangan pahaku itu meremas gundukan memekku lagi. Ba.. baiklah Mas, Irma percaya sama Mas, bisikku. Jadi? tanyanya. hh. lakukanlah mass, Irma milik Mas seutuhnya.. hh.. jawabku. Benarkah? ooh.. Irma sayanggg. Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku mulai berani membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup. aah Irma sayang, kamu pintar sekali, kamu pernah punya pacar yaach? tanyanya curiga. Mm Irma belum pernah punya pacar Mas, ini ciuman Irma yang pertama kok Mas, sahutku. Kok ciumanmu pintar sekali, jangan-jangan Irma sering nonton film porno yaa? godanya. Aku tersenyum malu, dan wajahku pun tiba-tiba bersemu merah, aku menundukkan mukaku, malu. Iiya Mas, beberapa kali, sahutku terus terang sambil tetap menundukkan muka. Irma sayang, kamu nggak kecewa khan karena aku benar-benar sangat menginginkan keperawananmu sayang? tanyanya. Irma serahkan apa yang bisa Irma persembahkan buat Mas, Irma ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya, sahutku lirih. Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku yang masih perawan, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku. Oooh masss, bisikku lirih. Enaak sayang diusap-usap begini, tanyanya. hh iiyyaa mass, bisikku polos. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas. sakit Mas aawww aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agarlebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu. Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, aawww Mas sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya, protesku. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku. Auuggghh.. tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. Eeehh kenapa Mas? Aahh anu sayang kontolku sakit nih, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDku dan Tooiiing, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . aawww Mas jorok, aku menjerit kecil sambil memalingkan mukaku ke samping dan menutup mukaku dengan tangan. He he dia terkekeh geli, batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, dan besar. Sementara aku masih menutup muka tanpa bersuara, dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, Uuuaahhnikmatnya. nes sebentar yaa aku mau cuci kontolku dulu yaa bau nih soalnya, katanya sambil ngibrit ke belakang, kontolnya yang sedang ON tegang itu jadi terpontang-panting sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ke sana ke mari ketika dia berlari.

46

Aku masih terduduk di atas sofa dan begitu melihatnya keluar berlari tanpa pakai celana jadi terkejut lagi melihat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. aawww teriakku kembali sembari menutup mukaku dengan kedua jemari tanganku. Iiihh Irma takut apa sih, kok mukanya ditutup begitu, tanyanya geli. Itu Mas, kontol Mas, sahutku lirih. Lhoo katanya sudah sering nonton BF kok masih takut, kamu kan pasti sudah lihat di film itu kalau kontol cowok itu bentuknya gini, sahutnya geli. Iyam..Mas, tapi kontol Mas mm besar sekalii, sahutku masih sambil menutup muka. Yaach ini sih kecil dibanding di film nggak ada apa-apanya, itu khan film barat, kontol mereka jauh lebih gueedhee kalau kontolku kan ukuran orang Indonesia sayang, ayo sini dong kontolku kamu pegang sayang, ini kan milik kamu juga, sahutnya nakal. Iiih malu aah Mas, jorok. Alaa.. malu-malu sih sayang, aku yang telanjang saja nggak malu sama kamu, masa kamu yang masih pakaian lengkap malu, ayo dong sayang kontol Mas dipegang biar kamu bisa merasakan milik kamu sendiri, sahutnya sembari meraih kedua tanganku yang masih menutupi mukaku. pada mulanya aku menolak sambil memalingkan wajahku ke samping, namun setelah dirayu-rayu akhirnya aku mau juga. Kedua tanganku dibimbingnya ke arah selangkangannya, namun kedua mataku masih kupejamkan rapat. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Mulanya jemari tanganku hendak kutarik lagi saat menyentuh kontolnya yang ngaceng namun karena dia memegang kedua tanganku dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang kontolnya itu, akhirnya aku hanya menurut saja. Pertama kali aku hanya mau memegang dengan kedua jemarinya. Aah terus sayang pegang erat dengan kedua tanganmu, rayunya penuh nafsu. Iiih keras sekali Mas, bisikku sambil tetap memejamkan mata. Iya sayang, itu tandanya aku sedang ngaceng sayang, ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh dia mengerang nikmat saat tiba-tiba saja aku bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. Aku terpekik kaget, Iiih sakit mass tanyaku. Aku menatapnya gugup. Ooouhh jangan dilepas sayang, remas seperti tadi lekas sayang oohh erangnya lirih. Aku yang semula agak gugup, menjadi mengerti lalu jemari kedua tanganku yang tadi sedikit merenggang kini bergerak dan meremas kontolnya seperti tadi. Dia melenguh nikmat. Aku kini sudah berani menatap kontolnya yang kini sedang kuremas, jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas kontolnya. .dia hanya bisa melenguh panjang pendek. .sshhnes terusss sayang, yaahh ohh ssshh, lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. Aakkkhh ssshh dia menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali, nes aahhgghh sshh awas pejuku mau keluarr teriaknya keras. aku meloncat berdiri begitu dia mengatakan kalimat itu, aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. Kamu kok lari sih bisiknya lirih disisiku. Tadi pejunya mau keluar mass kok nggak jadi? tanyaku polos. Rupanya dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar. Dia meraih tubuhku yang berada di sampingnya dan dipeluknya dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megapmegap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena memang tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya. Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja. Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, Kamu apaan sih kok ketawa, tanyanya heran. Abisnya Mas sih, kan Irma geli digesekin kaya gitu, sahutku sambil terus tertawa kecil. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi. Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat. aagghh nes terus sayang bisiknya mesra. Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. Enaak ya mass bisikku mesra. Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. Gerah nih sayang, aku buka baju dulu yaah sayang, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping. Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. Sayang kau suka yaa sama kontolku, katanya. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. suka sih Mas habis kontol Mas lucu juga, keras banget Mas kayak kayu, ujarku tanpa malu-malu lagi. Lucu apanya sih? tanyanya. Aku memandangnya sambil tersenyum pokoknya lucu saja, bisikku lirih tanpa penjelasan. Gitu yaa kalau memek kamu seperti apa yaa aku pengen liat dong, katanya. Aku mendelik sambil melepaskan tanganku dari kontolnya. Mas jorok ahh sahutku malu-malu. Ayo, aku sudah kepengen ngerasain nih aku buka ya celana kamu, katanya lagi. Dan dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. Pada mulanya aku agak memberontak dan menolak tangannya namun begitu aku memandang wajahnya yang tersenyum padaku akhirnya aku hanya pasrah dan mandah saat jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu. Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan tali ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya. Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum. Aku buka ya.. CDnya, tanyanya.

47

Aku hanya menganggukan kepala perlahan. Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah paha, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. OoohMasss aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah forbidden ku. Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. Oohh.. nes, indahnya Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss bra itupun terlepas jatuh di mukanya. Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya, aku tersenyum manis kepadanya, walaupun wajahku sedikit memerah karena malu. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan. kamu cantik sekali sayang, bisiknya lirih. Aku mengulurkan kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi. Mass Irma sudah siap, Irma sayang sama Mas, Irma akan serahkan semuanya seperti yang Mas inginkan, bisikku mesra. Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang, Aahh.. nes kita ngentot di kamar yuk, aku sudah kepingin ngentot sayang, bisiknya tanpa malu-malu lagi. Aku hanya tersenyum dalam pelukannya. Terserah Mas saja, mau ngentotnya dimana, sahutku mesra. Dengan penuh nafsu dia segera meraih tubuhku dan digendongnya ke dalam kamar. Direbahkannya tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur busa di dalam kamar tengah, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Suasana dalam kamar kelihatan gelap karena semua gorden tertutup agar tak kentara dari luar, walaupun gorden yang berada dalam kamar ini sama sekali tidak menghadap ke jalan umum namun menghadap ke kebun di belakang, jadi sebenarnya sangat aman. Dia segera membuka gorden agar sinar matahari sore dapat masuk, dan benar saja begitu disibakkan sinar matahari dari arah barat langsung menerangi seluruh isi kamar. Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang. Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. Buka pahamu sayang, aku ingin mengentotimu sekarang, bisiknya bernafsu. Mass aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. Sayang, aku masukkan yaah kalau sakit bilang sayang.. kamu kan masih perawan. Pelan-pelan Mas, bisikku pasrah. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. Dia mencoba untuk menelusup celah bibir memekku bagian atas namun setelah ditekan ternyata jalan buntu. Agak ke bawah Mas, aahh kurang ke bawah lagi Mas mm.. yah tekan di situ Mas aawww pelan-pelan Mas sakiiit, aku memekik kecil dan menggeliat kesakitan. Akhirnya dia berhasil menemukan celah memekku itu setelah aku menuntunnya, diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya dipaksanya untuk menelusup ke dalam liang memekku yang sempit. Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan memekik-mekik kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku yang sangat-sangat sempit sekali. Tahan sayang aku masukkan lagi, sempit sekali sayang aahh, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku. aawwww. masss sakiit teriakku memelas, tubuhku menggeliat kesakitan. Dia berusaha menentramkan aku sambil mengecup mesra bibirku dan dilumat dengan perlahan. Lalu, tahan sayang, baru kepalanya yang masuk sayang, aku tekan lagi yaah, bisiknya. Tiba2 dia mencabut kembali kontolnya yang baru masuk kepalanya saja itu dengan perlahan. Ah sayang, aku masukin nanti saja deh, liang memekmu masih sangat sempit dan kering sayang. memekku sakit Mas, erangku lirih. Yahh aku tahu sayang kamu kan masih perawan, kita bercumbu dulu sayang, aku kepingin melihat Irma nyampe, bisiknya bernafsu. Segera dia merebahkan badannya di atas tubuhku dan dipeluknya dengan kasih sayang, Irma hh.. bagaimana perasaanmu sayang, bisiknya mesra. Aku memandangnya dan tertawa renyah. mm Irma bahagia sekali bersama Mas seperti ini, rasanya nikmat ya Mas berpelukan sambil telanjang kaya gini, ujarku polos. Iyaa sayang, anggaplah aku suamimu saat ini sayang, bisiknya nakal. Iih.. Mas, Mas cumbui isterimu dong, beri istrimu kenikmmbhh, belum sempat aku selesai ngomong, dia sudah melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra.Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas. Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian, beberapa kali kepala kontolnya yang tegang salah sasaran memasuki belahan bibir memekku seolah akan menembus liang memekku lagi. Akua hanya merintih kesakitan dan memekik kecil, Aawwww Mas saakiit, erangku. Aahh.. nes memekmu empuk sekali sayang, ssshh, dia melenguh keenakan. Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung Fujiyama milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di

48

atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. Mass, geli, erangku lirih. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya. Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut. Mas aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. Aawww Mas, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas sampai aku berteriak-teriak kesakitan. Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya. Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. Buka pahamu Nes.. teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. Oooh masss, aku hanya merintih lirih. Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei, aku kelihatan tegang sekali. Sayang jangan tegang begitu dong sayang, katanya mesra. Lampiaskan saja perasaanmu, jangan takut kalau Irma merasa nikmat, teriak saja sayang biar puass. katanya selanjutnya. Sambil memejamkan mata aku berkata lirih. Iya mass eenaak sih mass, kataku polos. Dia memandangi memekku yang sudah ditumbuhi jembut namun kulit dimemekku dan sekitarnya itu tidak tampak keriput sedikitpun, masih kelihatan halus dan kencang. Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. MAs ngapain sih kok ngelamun, bau yaa Mas? tanyaku sambil tersenyum. Wajahku sedikit kusut dan berkeringat.abisnya memekmu lucu sih, bau lagi, balasnya nakal. Iiihh jahat, Belum habis berkata begitu aku memegang kepalanya dan mengucek-ucek rambutnya. Dia tertawa geli. Selanjutnya aku menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas. Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku. Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku. Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mencoba untuk membuka bibir memekku agak lebar, namun aku memekik kecil karena sakit. aawww mass.. sakiit, pekikku kesakitan. maaf sayang, sakit yaa bisiknya khawatir. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku agar sakitnya hilang, sebentar kemudian lalu disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, inilah itil, bagian paling sensitif dari memek wanita. Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku terisak menangis dan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, Sayaang puas kan bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat

49

namun mulutku tersenyum bahagia. Giliranku sayang, aku mau masuk nih tahan sakitnya sayang, bisiknya lagi tanpa menunggu jawabannya. Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, Mas iiih.. gelii.. aah, jeritku manja. Sayaang, kontolku mau masuk nih tahan yaa sakitnya, bisiknya nakalpenuh nafsu. Iiihh jangan kasar ya mass pelan-pelan saja masukinnya, Irma takutsakiit, sahutku polos penuh kepasrahan. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Diamulai menekan dan aku pun meringis, dia tekan lagi akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Tahan sayang bisiknya bernafsu. Aku hanya mengangguk pelan, mata lalu kupejamkan rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia Agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Dia tak peduli, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku dan tiba-tiba setelah masuk sekitar 4 centi seperti ada selaput lunak yang menghalangi kepala kontolnya untuk terus masuk, dia terus menekan dan aku melengking keras sekali lalu menangis terisak-isak. selaput daraku robek. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang luar biasa sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya kontolnya masuk makin ke dalam, Aku terus menangis terisak-isak kesakitan, sementara dia sendiri malah merem melek keenakan. Dan dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa. Sementara aku hanya memekik kecil lalu memandangnya sayu. Mass Irma sudah nggak perawan lagi sekarang, bisikku lirih. Irma sayang, Mas sekarang juga nggak perjaka lagi, balasnya mesra. Kami sama-sama tersenyum. Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya penuh kasih sayang, toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan mesra,dia mengusap mesra wajahku yang masih menahan sakit menerima tusukan kontolnya. Mas bagaimana rasanya, bisikku mulai mesra kembali, walaupun sesekali kadang aku menggigit bibir menahan sakit. Enaak sayang.. dan nikmaat oouhh aku nggak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata sayang selangit pokoknya, bisiknya. MAs, bagaimana kalau Irma sampai hamil? bisikku sambil tetap tersenyum.Okenanti setelah ngentot kita cari obat di apotik, obat anti hamil, bisiknya gemas. Iihh nakal sahutku sambil kembali mencubit pipinya. Biariin Maasss aku agak berteriak. Apaan sih tanyanya kaget. Lalu sambil agak bersemu merah dipipi aku berkata lirih. dienjot dong bisikku hampir tak terdengar. Iiih Irma kebanyakan nonton film porno, kan memeknya masih sakiit, jawabnya. Pokoknya, dienjot dong Mas sahutku manja. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya. Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Aku merintih dan memekik kesakitan dalam cumbuannya. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya. Awww aduuh Mass sakit . ngilu Mas aku berteriak kesakitan. Maaf sayang aku mainnya kasar yaah? aku nggak tahan lagi sayang aahhgghghh, bisiknya. pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi. Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Dia mengajariku untuk menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri. Kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun. Enak banget yang, kamu cepet ya belajarnya. Terus diemut yang, erangnya. Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku. Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik. Mas, nikmat banget deh, Irma sampe lemes, kataku. Ya udah kamu istirahat aja, aku mau cari makanan dulu ya, katanya sambil berpakaian dan meninggalkan ku sendiri di rumah itu. Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi. DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah dibelinya. Nes, malem ini kita tidur disini aja ya, aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngentot lagi, katanya sambil membelai pipiku. Irma nurut aja apa yang mas mau, Irma kan udah punyanya mas, jawabku pasrah. Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. Mas enak sekali.. nafasku terengah2.

50

Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketikla Responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya. Dia ganti dengan posisi 69.Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas. Setelah aku lancar melakukannya, dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di memekku. Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal. buat apa mas, kok diganjel bantal segala, tanyaku. biar masuknya dalem banget yang, nanti kamu juga ngerasa enaknya, jawabnya sambil menelungkup diatasku. Kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan. Ayo Mas cepat, aku sudah tidak tahan lagi pintaku dengan bernafsu. Wah kamu sudah napsu ya Nes, aku suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga gak sakit ketika kontolku masuk ke memek kamu, jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku. Pelan2 ya mas, biar gak sakit, lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku yang masih sempit. Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua. Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. Mas enjot yang cepat, Mas, Irma udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak Mas, lebih enak katimbang dijilat mas tadi, lenguhku. Aku juga mau keluar, yang, jawabnya.Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga. Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi. Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan? yanyanya. Boleh mas, Irma juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi, jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan, Enak banget Nes emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot kontolku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya sayang kapan2. Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku. NEs, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu, katanya sambil minta aku nungging. MAu ngapain mas, kok Irma disuru nungging segala, jawabku tidak mengerti. udah kamu nungging aja, mas mau ngentotin kamu dari belakang, jawabnya. Sambil nungging aku bertanya lagi, Mau dimasukkin di pantat ya mas, aku gak mau ah. Ya gak lah yang, ngapain di pantat, di memek kamu udah nikmat banget kok, jawabnya. dengan pelan diumasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. Kontolnya mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku. Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremasremas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dientot, sakit sudah tidak terasa lagi. Mas, Irma udah ngerasa enaknya dientot, terus yang cepet ngenjotnya mas, rasanya Irma udah mau nyampe lagi, erangku. Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh, Nes aku ngecret, aah, erangnya. Mas, Irma nyampe juga mas, ssh, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga nyampe.Kembali aku terkapar kelelahan. Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku. Mass, geli! aku menggeliat manja. Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya. Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku.Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. Kamu cantik sekali, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras. Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku. Ohmas, lenguhku ketika ia menciumi telingaku. Kakimu dibelitkan di pinggangku Nes, pintanya sambil terus menciumbibirku. Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya memekku. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia menahan gerakan pinggulnya ketika melihat aku meringis. Sakit yang, tanyanya. Tahan sedikit ya. Diakembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2. Dia terus mengamati wajahku, aku setengah memejamkan mata tapi sudah tidak merasa sakit. NEs, nanti dorong pinggul kamu keatas ya, katanya sambil menarik kembali kontolnya. Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya. Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku. Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. Kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya.Akh mas, lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya. Masih sakit

51

Nes, tanyanya. Enak mas, jawabku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya. Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua, Nes, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget sayang ngentot dengan kamu.Tangannya menyusup ke punggungku sambil tersu mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk. Mas, erangku. Terdengar bunyi plak setiap kali dia menghunjamkan kontolnya. Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk. Nes, aku udah mau ngecret, erangnya lagi.Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, Mas, Irma nyampe juga mas, aku mengejang karena ikutan nyampe.Nikmat banget bersama dia, walaupun perawanku hilang aku tidak nyesel karena ternyata dientot itu mendatangkan kenikmatan luar biasa.

52

You might also like