You are on page 1of 10

KARYA ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEMPO KECAMATAN KEMPO KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012

Oleh SYATRIAWAN PERDANA PUTRA NIM: 311.07.040

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT MATARAM 2012

KARYA ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEMPO KECAMATAN KEMPO KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kesehatan masyarakat ( SKM ) BAGIAN PKIP OLEH: SYATRIAWAN PERDANA PUTRA NIM: 311.07.040

Mataram, Maret 2012 Mengetahui,

Pembimbing

H. Soeroto, SKM. M.kes

ABSTRACT

Reproductive health is a heath condition of system, function and process of ones reproductive. In puberty age someone start to feel increase sexual drive in the formed of interesting to the opposite sex, masturbation, sexual intercourse, holding hands, fingered touch until intimate relationship. In puberty aged teenegers do not understand about premarital sexual due to their parent feel taboo to explain about premarital sexual thus they prefer to know from other accurate sources especially friends. This study aimed to know the relationship between knowledge and teenagers activity about reproductive health toward premarital sexual of the X year students of SMA Negeri 1 Kempo, Kempo sub district, Dompu Regency. Design of study is observational analytic by cross sectional approach. Population is the X year students of SMA Negeri 1 Kempo and there are 68 students taken as samples by proportional stratified random sampling. Findings of the study showed respondents who have fair knowledge in the amount of 64.7%, less knowledge in the amount of 16.2%. disagree toward premarital sexual 50.0%, fairly agree 50.0%. Respondent who have premarital sexual intercourse fairly in the amount of 75,0% and less premarital sexual intercourse fairly in the amount of 7.4%. It is concluded that there was a significant relationship between teenagers knowledge about reproductive helath toward premarital sexual (p value = 0.373 > 0.05). Teenagers activity about reproductive health toward premarital sexual (p value = 0.484 > 0.05). To analyze the relationship between independent variables (knowledge, attitude) and dependent variable (activity premarital sexual) by bivariat analysis. Related to the result of study it suggested to school, guidance and counseling teacher, parent to give deeply understanding about premarital sexual. Public Health Center as well give information about reproductive health so that teenagers can be avoided from pregnant, abortion and sexually transmitted disease.

Keywords: Knowledge, Attitude and Activity Premarital Sexual

A. PENDAHULUAN Generasi muda adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani pembangunan nasional. Generasi muda merupakan bagian terbesar dari penduduk Indonesia yang akan menjadi pemimpin dalam mencapai cita-cita bangsa (Depkes RI, 2003). Remaja adalah usia peralihan antar masa kanak menuju masa dewasa. Perubahan yang terjadi pada masa remaja dihubungkan oleh berfungsinya hormon seksual, pada masa pubertas/ remaja seseorang mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seksual yang bisa timbul dalam bentuk ketertarikan terhadap lawan jenis dan keinginan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui hubungan seksual. Data tiga tahun terakhir dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kempo menunjukkan adanya indikator bahwa aspek kehidupan seksual remaja memprihatinkan yaitu angka yang drop out dengan salah satu alasan adalah hamil di luar nikah saat mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kempo tahun 2008 1 orang, tahun 2009 1 orang dan tahun 2010 meningkat 7 orang. Aktivitas seksual pada remaja telah mengalami penyimpangan karna disertai aktifitas seksual lainnya yang dapat menyeret remaja melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Pada kenyataannya hubungan seks pranikah makin meluas dikalangan remaja. Bahkan dari sekian banyak kasus yang ada seksual pranikah kebanyakan dilakukan oleh kalangan remaja. Hal ini merupakan bukti nyata dampak dari tingginya keinginan seksual di kalangan remaja. Mengingat dampak penyimpangan seksual pranikah yang dilakukan oleh kalangan remaja terus meningkat, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kempo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kempo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). 2. Sikap Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2010). Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial dalam Notoatmodjo, 2010 menyatakan bahwa sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam

kata lain fungsi sikap belum merupakan aktivitas (reaksi terbuka), akan tetapi merupakan predisposisi perilaku atau reaksi tertutup. 3. Remaja Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada usia atau masa antara anak-anak dan dewasa. Menurut klasifikasi World Health Organization (WHO) batasan remaja adalah antara 10-19 tahun. 4. Kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat dari system, fungsi dan proses alat reproduksi yang kita miliki (Rejeki, 2008). 5. Aktivitas Seksual Aktivitas seksual adalah segala tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk aktivitas ini bisa bermacam-macam, mulai dari Onani/Masturbasi, Pegangan tangan, Meraba-raba, Berciuman, Hubungan seksual (Sarwono, 2006). B. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang bersifat observasi bukan experiment yang di lakukan uji hubungan dengan uji statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu pengumpulan data independent (pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi) dan dependen (aktivitas seksual pranikah) dilakukan secara bersama-sama (Nursalam, 2008). Populasi Penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kempo dengan jumlah siswa 208 orang. Sampel penelitian diambil dari sebagian populasi sedangkan responden adalah Siswa/ siswi Kelas X, dengan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2010). Lokasi Penelitian adalah di SMA Negeri 1 Kempo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Analisa Data Hubungan pengetahuan dan sikap masing-masing dikorelasikan dengan aktivitas seksual pranikah, kemudian dianalisis secara bivariat. Analisis bivariat adalah analisis terhadap dua variabel dengan tujuan mencari hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel (pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan rerproduksi dengan aktivitas seksual pranikah) diolah menggunakan uji Rank Spearmans, dan dianalisis dengan alat bantu program SPSS (Notoatmodjo, 2010). C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis Deskriptif a. Deskripsi Pengetahuan Responden Dari 68 orang responden, dapat diketahui bahwa responden sebagian besar pengetahuannya cukup, yakni sebanyak 44 orang (64,7%),

kemudian yang pengetahuannya baik sebanyak 13 orang (19,1%), dan yang paling sedikit pengetahuannya kurang yakni 11 orang (16,2%). b. Deskripsi Sikap Responden Yang mendukung dan yang tidak mendukung dari 68 responden memiliki prosentase tingkat sikap yang sama, yakni sikap yang mendukung aktivitas seksual pranikah 34 orang (50,0%) dengan sikap yang tidak mendukung aktivitas seksual pranikah 34 orang (50,0%). c. Deskripsi Aktivitas Seksual Pranikah Responden Dari 68 orang responden, dapat diketahui bahwa responden sebagaian besar aktivitas seksual pranikahnya cukup, yakni sebanyak 49 orang 72,1%), kemudian yang aktivitas seksual pranikahnya baik sebanyak 14 orang (20,6%), dan yang paling sedikit aktivitas seksual pranikahnya kurang yakni sebanyak 5 orang (7,4%). 2. Hasil Analisis Korelasi a. Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Aktivitas Seksual Pranikah Tabel V.1 Analisis Hubungan Pengetahuan Dengan Aktivitas Seksual Pranikah Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kempo Tahun 2012. Aktivitas Seksual Pranikah No Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang n % n % n % n % 1 Baik 2 2,9 9 13,2 2 2,9 13 19,1 2 Cukup 12 17,6 30 44,1 2 2,9 44 64,7 3 Kurang 0 0 10 14,7 1 1,5 11 16,2 Total 14 20,6 49 72,1 5 7,4 68 100,0 Berdasarkan tabel V.1 analisis diatas, responden dengan tingkat pengetahuan baik dan dengan aktivitas seksual pranikah yang baik sebesar 2 orang (2,9%) dan cukup sebanyak 9 orang (13,2%) dan yang kurang sebanyak 2 orang (2,9%). Sedangkan responden dengan pengetahuan cukup dengan aktivitas seksual pranikah yang baik sebanyak 12 orang (17,6%) dan cukup sebanyak 30 orang (44,1%) dan yang kurang sebanyak 2 orang (2,9%). Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan kurang dan dengan aktivitas seksual pranikah yang cukup sebanyak 10 orang 14,7%) dan yang kurang sebanyak 1 orang (1,5%). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien antara dua variabel yaitu variabel independen (Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi) dan variabel dependen (Aktivitas Seksual Pranikah) di peroleh P Value 0,748 > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Aktivitas Seksual Pranikah.

b. Hubungan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Aktivitas Seksual Pranikah Tabel V.2 Analisis Hubungan Sikap Dengan Aktivitas Seksual Pranika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kempo Tahun 2012. Aktivitas Seksual Pranikah No Sikap Jumlah Baik Cukup Kurang N % n % n % n % Mendukung 9 13,2 22 32,4 3 4,4 34 50,0 Tidak 2 Mendukung 5 7,4 27 39,7 2 2,9 34 50,0 Total 14 20,6 49 72,1 5 7,4 68 100,0 Berdasarkan tabel V.2 analisis diatas, responden dengan sikap mendukung dan dengan aktivitas seksual pranikah yang baik sebesar 9 orang (13,2%) dan cukup sebanyak 22 orang (32,4%) dan yang kurang sebanyak 3 orang (4,4%). Sedangkan responden dengan sikap tidak mendukung dengan aktivitas seksual pranikah yang baik sebanyak 5 orang (7,4%) dan cukup sebanyak 27 orang (39,7%) dan yang kurang sebanyak 2 orang (2,9%). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien antara dua variabel yaitu variabel independen (Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi) dan variabel dependen ( Aktivitas Seksual Pranikah ) di peroleh P Value 0,444 > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Aktivitas Seksual Pranikah. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tetntang Kesehatan Reproduksi Dengan Aktivitas Seksual Pranikah Hasil analisa korelasi data antara hubungan pengetahuan, sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah. diketahui, tidak ada hubungan. Aktivitas seksual pranikah dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu hasil penelitian Soetjiningsih, 2006 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas (perilaku) seksual pranikah remaja adalah hubungan orang tua remaja, tekanan negatif teman sebaya, pemahaman dan penghayatan nilai keagamaan (religiusitas), dan eksposur media pornografi memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual pranikah remaja. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a) Pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi berada pada kategori cukup (64,7%, responden) b) Sikap siswa yang mendukung dan yang tidak mendukung adalah seimbang (sama-sama 50,0%). 1

c) Aktivitas Seksual Pranikah yang meliputi onani/mastrubasi, pegangan tangan, meraba-raba, berciuman dan hubungan seksual di kategorikan cukup (72,1%) artinya cukup memahami bahwa aktivitas tersebut bila dilakukan akan beresiko bagi remaja seperti salah satu hamil di luar nikah karena dari pengetahuan siswa cukup tahu akan dampak seksual pranikah sehingga cenderung sikap menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. d) Hasil analisis hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah yaitu tidak ada hubungan. Hubungan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah yaitu tidak ada hubungan. 2. SARAN 1. Untuk Institusi Sekolah (Kepala Sekolah) Sehubungan dengan hasil penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan aktivitas seksual pranikah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kempo. Maka disarankan kepada kepala sekolah untuk menginstrusikan kepada guru BK (bimbingan konseling) dan biologi agar menggali faktorfaktor yang memberi kemungkinan terjadinya hubungan pranikah dalam rangka aktivitas seksual pranikah di lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N.U, 2004. Seks, Aborsi, HIV/AIDS. http://www.Fenomena remaja.com diakses 11 Nopember 2010. Amrillah. A. A., Prasetianingrum. J dan Hertinjung.WS., 2005, Hubungan antara Pengetahuan Seksualitas, dan Kualitas Komunikasi Orang Tua Anak dengan Perilaku seksual Pranikah, Jurnal Hasil Penelitian, Fakultas Psikologis Universitas Muhammadiah Surakarta. Anonymous (2009) Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2010 dari Kapan lagi. Com. Azwar, S. 2002. Sikap Manusia teori dan pengukurannya. Pustaka Pelajar Offset: Yogyakarta. Depkes RI. 2003. Profil Kesehatan Reproduksi Indonesia. Departemen RI. Kesehatan

Green, L.W. and Kreuter, M.W. EMPOWER: Enabling Methods of Planning and Organizing Within Everyone's Reach. Sudbury, MA: Jones & Bartlett Publishing, 1980. To order a copy or to locate the sales representative for your state in the U.S. or province in Canada, go to: Jones & Bartlett Catalog Laksmiwati, I. A. 2000. Transformasi Sosial dan Perilaku Reproduksi Remaja.ejournal.unud.ac.idabstraktranspormasi%20sosial.pdf. Diakses pada tanggal 2 februari 2010. Manuaba, (2007).Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC. Jakarta. Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. rineka cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S., 2010. Domain Perilaku. Dalam : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT RINEKA CIPTA, 139-146. Jakarta. Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Metodelogi penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Newcomb, dkk. (1985). Psikologi Sosial. Bandung. Rejeki, S (2008). Kesehatan Reproduksi Remaja. Diakses http:www.drhandri.wordpres.com, tanggal 14 Juni 2010 jam 14.45 Wita. Sarwono, S.W. 2006. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. CV Sagung Seto. Jakarta. dari

You might also like