Professional Documents
Culture Documents
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
Port I/O pada mikrokontroler AVR dapat dikonfigurasi sebagai input atau ouput dengan cara merubah isi Data Direction Register (DDRx). Pada bit DDRx menentukan arah pin pada port I/O yang akan digunakan nantinya. jika diinginkan Port D dikonfigurasi sebagai output maka DDRC harus di-set sebagai 0xFFh. Dan jika difungsikan sebagai input maka nilainya pada DDRC adalah 0x00h Contoh :
Untuk contoh kasus ini DDRC = 0 apabila konfigurasi hardware input (push button) terhubung pada VCC (bukan pada ground). Setiap pin I/O mikrokontroler AVR memiliki internal pull-up. Misalnya Port C terkonfigurasi sebagai input dimana sisi hardware input (push button) terhubung dengan ground (bukan VCC), maka internal pull-up harus diaktifkan.
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu Page 1
Percobaan ke :
1. Push Button - BarLED dan LCD
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 2
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 3
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 4
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 5
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
Dimana :
Fclk = nilai frekuensi kristal yang digunakan. = nilai bit timer yang digunakan, bisa 8-bit atau 16-bit. jika 8-bit maka = 255 jika 16-bit maka = 65535
N = Prescaller, faktor pembagi mulai 8, 64, 128, 256 1024. Gunakan rumus berikut ini untuk menentukan Timer Value berdasarkan Interval Timer yang diinginkan :
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 6
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 7
dengan cara yang sama seperti percobaan 1, buat interval waktu sebesar 100S didapatkan nilai Compare = 76H
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 8
Mekanisme berikut ini adalah membuat delay 1 detik pada timer 1. Agar memperoleh waktu yang lebih presisi, didapatkan nilai Compare A = 2A30H
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 9
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 10
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
Pada praktikum ini, praktikan akan mencoba memanfaatkan fasilitas masukan analog pada mikrokontroler AVR ATmega16. ATmega16 mempunyai ADC (Analog to Digital Converter) internal 10-bit sebanyak 8 kanal. Modul I/O yang digunakan pada praktikum ini mempunyai 3 masukan sensor yang terhubung pada masukan analog ATMega16. Masukan Sensor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Potensiometer 2. LDR (Light Dependent Resistor) 3. LM35 (Analog Temperature Sensor) 4. MIC (Microfon)
Skematik referensi tegangan yang bisa diterima oleh AVR untuk percobaan ini adalah sebagai berikut :
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 11
4. MIC (Microfon)
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 12
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 13
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 14
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 15
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
Masukan Sensor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Optocoupler 2. Eksternal interrupt Push-Button dan Eksternal signal Push-Button Berikut ini skematik hardware dari masukan sensor pada modul I/O (IF-01) yang dihubungkan minimum system (MS-16) 1. Eksternal Interrupt [INT0 dan INT1] serta Signal Clock [T0] 2. Optocoupler
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 16
Mengaktifkan fungsi T0 pada timer untuk menerima signal eksternal disimulasikan menggunakan Push-Button yang terhubung dengan T0. Serta diimplementasikan pada masukan sensor optocoupler yang sama-sama terhubung pada T0.
PORTD = ~TCNT0;
Tetapi untuk mengakses optocoupler dengan LCD tidak bisa diakses bersamaan harus memilih jumper 3 sesuai ilustrasi berikut ini.
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 17
Mengaktifkan External Interrupt untuk menerima signal eksternal menggunakan Push-Button yang terhubung dengan INT0 [PORTD.2] dan INT1 [PORTD.3].
Tambahkan program berikut ini di dalam fungsi ISR EXT_INT0 dan ISR EXT_INT1
Sisipkan program berikut ini pada bagian void main sebelum while(1) command
Jangan lupa untuk LCD bisa diakses maka jumper 3 harus dihubungakan pada 2-3.
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu Page 18
Letakkan cuplikan program akses motor DC diatas pada ISR EXT_INT0 dan ISR EXT_INT1 dengan mode masing-masing falling edge dan rise edge.
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 19
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
Modul komunikasi pada AVR MS-16 EEPIS 2011 memiliki emulasi hardware komunikasi serial yaitu : 1. 2-unit RS-232 2. 1-unit RS-485 Untuk kontrol komunikasi yang diinginkan dikendalikan oleh IC MUX 4052
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 20
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 21
3. Port RS-485
Masukan Sensor pada LM35 dan referensi tegangan pada setting ADC sebagai berikut : 1. Skematik referensi tegangan setting ADC
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 22
Hubungkan kabel db-9 dari PC com serial ke mikrokontroler via port RS-232 (USART2)
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 23
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 24
Volt=-.---V Suhu=--.---C
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu Page 25
PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Umum
1. Secara keseluruhan beberapa percobaan dibawah ini menggunakan wizard sehingga kode digenerate secara otomatis. 2. Atur semua kode program yang ada kemudian diletakkan sesuai pada bagian-bagian kode hasil generate wizard. 3. Pastikan hasil compile tidak menghasilkan error dengan menekan F9. 4. Selanjutnya download program tersebut ke MS-16 via USB dengan menekan Shift-F9 dan tekan tombol Program the chip. 5. Amati dan analisa hasilnya kemudian catat hasil tersebut sebagai laporan sementara.
Prosedur Khusus
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 26
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 27
TUGAS
Buat laporan resmi berdasarkan hasil pengamatan 1. Amati dan perhatikan nilai output OCR2 di LCD, berapa nilai OCR 2 intesitas maksimun? 2. Ubah setting output compare PWM menjadi non-inverting, perhatikan nilainya dan pengamatan intensitas LED, berapa start nilai OCR2 saat mulai padam? 3. Dari hasil pengamatan tugas point 1, Buat program otomatis mengendalikan itensitas cahaya LED dengan mengatur nilai OCR2, otomatis on-off-on-..dst tanpa menggunakan tombol
taufiq[at]eepis[minus]its[dot]edu
Page 28