You are on page 1of 25

OBSERVASI MINAT PENGUNJUNG DI MUSEUM BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (KARYA TULIS)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk pengambilan ijazah di MAN 1 Model Bandar Lampung Disusun Oleh

Nama Kelas NIS Program

: HORMA LENI : XII IPA 4 : 9974 : IPA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL BANDAR LAMPUNG T.P 2011/ 2012

HALAMAN PENGESAHAN

Judul karya Nama Nis Program Sekolah Tahun pelajaran

: Observasi minat pengunjung di museum Bandar lampung : HORMA LENI : 9974 : Ilmu Pengetahuan Alam : MAN I (Model) Bandar Lampung : 2011/2012

Disetujui di : Bandar Lampung Pada Tanggal : 2012 Mengetahui Kepala MAN 1 (Model) Bandar Lampung Mengetahui Pembimbing Karya Tulis

Drs. H. Jamsari, M.Ag NIP. 19590618 198303 1 004

Dra. Eva Nuryana, S.pd

ii

MOTTO
Better Fight for something then be life for nothing Lebih baik bertarung untuk sesuatu dari pada hidup tidak untuk apa-apa

Jangan banyak berfikir tanpa beraksi dan jangan juga banyak beraksi tanpa berfikir karena hidup tidak untuk difikirkan tapi untuk dilakukan

Sesunguhnya tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Lalu dia bersemayang diatas Arsy dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat dan diciptakan nya pula ? matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada

perintahnya-Nya. Ingatlah dan memerintahkan hanyalah hak Allah maha suci tuhan semesta alam ( Al-Araf : 54)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis ingin mempersembahkan karya tulis ini kepada : 1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan kasih dan saying dan mendidik serta mengasuh dengan ketulusan dan keikhlasan tanpa kenal lelah 2. Bapak Drs. H. Jamsari,M.Ag Selaku Kepala Sekolah MAN I Bandar Lampung 3. Ibu Nurul Jauharia tercinta selaku Wali Kelas yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis 4. Bapak/ ibu guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis selama belajar di MAN 1 (Model) Bandar Lampung 5. Sahabat-sahabat para ladies (Indah, Dita, Icha, Rahma) dan kakakku terutama ikhwan arifan yang turut membantu dalam penyelesaikan karya tulis ini.

iv

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini sebagai salah satu syarat guna pengambilan ijazah kelulusan. Sesuai dengan tugas dari sekolah agar penulis lebih memperdalam ilmu pengetahuan maka diadakan penulisan karya tulis ini. Penulisan karya tulis ini diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dalam memenuhi persyaratan mengikuti UAN dan UAS serta pengambilan Ijazah di MAN I Model Bandar Lampung Penulis juga tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. H. Jamsari,M.Ag Selaku Kepala Sekolah MAN I Bandar Lampung 2. Ibu Nurul Jauharia tercinta selaku Wali Kelas yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis 3. Bapak/ ibu guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis selama belajar di MAN 1 (Model) Bandar Lampung 4. Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kkarya tulis ini. Semoga amal beliau di mendapat Rahmat dari Allah SWT. Mengingat keterbatasan penulis baik pengetahuan yang penulis miliki, maka pembahasan inipun masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan akan bimbingan dan saran-saran dari pembaca dan Bapak / Ibu Guru pembimbing. Harapan penulis semoga karya tulis yang sederhana ini senantiasa bermanpaat bagi kita semua. Khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii MOTTO .......................................................................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Masalah ................................................................... 1 b. Rumusan Masalah ............................................................................. 2 c. Tujuan penulisan................................................................................ 2 d. Metode Penulisan ............................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI a. Pengertian museum ............................................................................. 4 b. Macam-macam museum dan pengertinaya .......................................... 8 c. Pengertian pengunjung ......................................................................... 9 d. Macam-macam pengunjung dan pengertianya..................................... 9 BAB III LAAPORAN PENELITIAN a. Sejarah singkat museum Bandar lampung ........................................... 10 b. Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung ....................................... 12 c. Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Lampung ............................................................................... 13 d. Manfaat, Fungsi Tugas Pokok Museum Lampung .............................. 13 e. Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan

vi

Kebudayaan .......................................................................................... 13 BAB IV KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP a. Kesimpulan ......................................................................................... 15 b. Saran .................................................................................................... 15 c. Penutup ................................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIR

vii

BAB I PENDAHULUAN
OBSERVASI PENGUNJUNG DI MUSEUM BANDAR LAMPUNG A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat , sangat memungkinkan bagi semua orang untuk mengakses informasi atau mencari ilmu pengetahuan dengan cara yang sangat mudah Bahkan asa sebagian orang berangapan kita tidak perlu lagi mencari informasi dengan cara berkunjung ketempat informasi tersebut. Karena yang terjadi sekarang adalah informasi itu bisa di dapatkan hanya dengan melalui tellepon gengam, itu sederhananya saja, memang hal itu sangat berdampak positif bagi semua orang, karena bisa mencari informasi dengan cara yang mudah. Tapi hal ini sangat berakibat buruk bagi tempat-tempat informasi ke museum Bandar Lampung adalah berkurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan penting memiliki ilmu pengetahuan tentang apa yang ada di museum itu sendiri. Satu hal yang lebih menarik yaitu sudut pandang kesadaran para pelajar untuk berkunjung ke museum Bandar lampung. Para pelajar mengangap hal itu hal yang sia-sia, karena menurut fakta yang terjadi sekarang adalah dari 10 pelajar itu hanya 2 pelajar yang mungkin berkunjung ke museum Bandar lampung. Oleh

karena itu jika dilihat dari latar belakang diatas, maka akan menimbulkan suatu permasalahan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dia atas, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Apa yang menyebabkan berkurangnya minat pelajar untuk berkunjung ke museum ? 2. Mengapa masyarakat lebih cenderung tidak memilih langsung mencari informasi ke museum? C. Tujuan penulisan Adapun tujuan penulis di buatnya karya tulis ini yaitu 1. Untuk mengetahui yang menyebabkan berkurangnya minat pelajar untuk berkunjung ke museum 2. Untuk mengetahui Mengapa masyarakat lebih cenderung tidak memilih langsung mencari informasi ke museum D. Metode penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini, metode yang di gunakan penulis diantaranya yaitu : 1. Studi Lapangan Adalah penelitian langsung kelapangan yang melalui observasi yaitu metode penulisan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

selengkap-lengkapnya dengan cara pengamatan langsung kelokasi

2. Studi Dunia maya Adalah suatu metode pengamatan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara mengakses di internet

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Museum Kata Museum berasal dari bahasa Yunani Kuno, Mouseion yang artinya, Kuil atau rumah ibadah tempat menyembah 9 Dewi Muze, Dewa Utama dalam Pantheon Yunani Klasik. Kuil atau tempat ibadah pemujaan Dewi-Dewi Muze inilah yang disebut Muzeum. Dengan demikian kata Museum pada awalnya berasal dari kata Muze, kemudian dalam bahasa Yunani menjadi Mouseion lalu ditransfer ke dalam bahasa latin dan Inggris menjadi kata Museum. Sesuai dengan perkembangannya, arti kata Museum kemudian menjadi tempat menyimpan benda-benda sejarah, dll (Kamus Umum Bahasa Indonesia W.J.S. Purwadarminta). Namun arti kata ini terlalu sempit, kemudian Ensiklopedia Indonesia jilid ke 4 mengartikan agak luas yaitu; Gedung yang dipergunakan sebagai tempat pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian. Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.

Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuantujuan studi, pendidikan dan rekreasi.

Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum dalam menjalankan aktivitasnya, mengutamakan dan mementingkan penampilan koleksi yang dimilikinya. Pengutamaan kepada koleksi itulah yang membedakan museum dengan lembaga-lembaga lainnya. Setiap koleksi merupakan bagian integral dari kebudayaan dan sumber ilmiah, hal itu juga mencakup informasi mengenai objek yang ditempatkan pada tempat yang tepat, tetapi tetap memberikan arti dan tanpa kehingan arti dari objek. Penyimpanan informasi dalam bentuk susunan yang teratur rapi dan pembaharuan dalam prosedur, serta cara dan penanganan koleksi.

Museum dapat didirikan oleh Instansi Pemerintah, Yayasan, atau Badan Usaha yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, maka pendirian museum harus memiliki dasar hukum seperti Surat Keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris bagi museum yang diselenggarakan oleh

swasta. Bila perseorangan berkeinginan untuk mendirikan museum, maka dia harus membentuk yayasan terlebih dahulu.

Adapun pengertian kata Museum menurut beberapa ahli permuseuman mengemukakan bahwa: 1. Menurut Advanced Dictionary, Museum ialah sebuah gedung dimana di dalamnya dipamerkan benda-benda yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. 2. Douglas A. Allan mengemukakan bahwa; Museum dalam pengertian yang sederhana terdiri dari sebuah gedung yang menyimpan kumpulan benda-benda untuk penelitian studi dan kesenangan. 3. A. C. Parker (Akhli Permuseuman Amerika); Sebuah Museum dalam pengertian modern ialah sebuah lembaga yang secara aktif melakukan tugas, menjelaskan dunia, manusia dan alam. 4. Museum Association of Great Britain, membuat rumusan sbb; Museum adalah sebuah lembaga yang mengumpulkan, mendokumentasikan, merawat, memamerkan, dan menjelaskan benda-benda pembuktian dan informasi yang ada kaitannya untuk keuntungan pengunjung. 5. ICOM (International Council of Museum), merupakan definisi museum dalam General Assembly of ICOM ke XI di Copenhagen 1974, sbb; Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan-tujuan study, pendidikan dari kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya.

6. Rijk Commissie (1921); Museum adalah lembaga yang menetapkan dan bersama-sama bekerja untuk menggelar karya-karya manusia, ditujukan bagi para pengunjung, dan orang yang tidak memiliki keahlian khusus. 7. Helmut Preser (1970-an); Museum adalah suatu bangunan yang dibangun secara terencana, berisi karya manusia yang bernilai seni dan ilmiah. 8. Menurut Pott (1970); Museum adalah yayasan/penyelenggara bangunan museum, berada dibawah pimpinan penyelenggara yang dapat dipertanggungjawabkan, di bawah sejumlah staf yang memiliki keahlian di berbagai bidang, seni, ilmu pengetahuan, teknik dan pengetahuan alam serta paham akan masalah sosial dengan menggunakan dokumen-dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan, menggunakan berbagai sarana teknis, registrasi, pemeliharaan, penyimpanan, mengerjakan, mempelajari karya manusia dengan tujuan untuk dipresentasikan kepada public dengan dasar penelitian pengguanaan. 9. Menurut Jolanda Srisusana Atmadjaja (2002); Museum merupakan bangunan public berorientasi kebudayaan, baik ditinjau dari fungsi utama sebagai sarana pengdokumentasian benda-benda bersejarah dan objek penelitian lain, pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya, maupun ditinjau dari perkembangannya yang dipengaruhi oleh dinamika kondisi lingkungan sosial, politik, budaya dan ekonomi.

B. Macam-macam Museum dan fungsinya Museum dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : 1. Museum daerah Adalah suatu institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaanya demi kepentingan umum untuk tujuan konservasi, pemeliharaan, pengelompokan, serta memamerkan objek yang mempunyai nilai pendidikan dan budaya di daerah tersebut 2. Museum Nasional Adalah suatu institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaanya demi kepentingan umum untuk tujuan konservasi, pemeliharaan, pendidikan, pengelompokan, serta memamerkan objek yang mempunyai nilai pendidikan dan budaya secara tingkat nasional. Sedangkan fungsi museum antara lain adalah : 3. Pengumpulan dan pengamanan warisan alami dan budaya. 4. Dokumentasi dan penelitian ilmiah. 5. Konservasi dan peservasi. 6. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum. 7. Pengenalan dan penghayatan kesenian. 8. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa 9. Visualisasi warisan alarn dan budaya. 10. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia. 11. Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Pengertian Pengunjung Pengunjung adalah orang dari daerah maupun luar daerah yang berkunjung ke suatu tempat liburan atau tempat informasi untuk mendapatkan informasi atau tujuan yang di inginkan D. Macam-macam pengunjung dan pengertianya Pengunjung terbagi menjadi dua yaitu : 1. Pengunjung asing adalah seorang yang berkunjung kesuatu tempat yang bukan ada dinegaranya. 2. Pengunjung local adalah seorang yang berkunjung kesuatu tempat yang ada di daerah atau dinegaranya.

BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Sejarah Singkat Museum Bandar Lampung Museum Negeri Provinsi Lampung terletak di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam, Kelurahan Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Untuk dapat mengunjungi museum ini (bagi pengunjung dari luar kota) relatif mudah, karena letaknya hanya sekitar 90 kilometer dari pelabuhan, 20 kilometer dari bandara, 0,4 kilometer dari terminal bus Rajabasa, dan 5 kilometer dari stasiun kereta api. Museum Negeri Provinsi Lampung mulai dibangun pada tahun 1975 di atas lahan seluas 17.010 m2 yang lokasinya sekarang berada Jalan Zainal Arifin Pagar Alam No. 64, Bandar Lampung. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 24 September 1988 yang juga merupakan Hari Aksara Internasional, museum diresmikan oleh Prof. DR. Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Waktu itu. Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. B. Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung Sampai saat ini Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Jurai memiliki sekitar 5.000 buah koleksi yang dibagi menjadi 10 kategori, yaitu: koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika,

keramologi, seni rupa, dan teknologika.

10

Benda-benda yang telah dikategorikan tersebut diantaranya adalah: (1) bola besi yang pernah digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara, Purbolinggo, Seputih Banyak dan Seputih Raman pada tahun 1953-1956. Bola besi berukuran besar ini dioperasikan dengan cara ditarik menggunakan dua buah traktor untuk menumbangkan pohon dan sekaligus meratakan tanah; (2) berbagai macam kain tradisional yang salah satunya adalah kain tapis; (3) 2.893 buah benda karya seni (keramik) dari negeri Siam dan China pada masa Dinasti Ming; (4) mata uang yang pernah digunakan pada masa penjajahan Belanda; (5) senjata tradisional seperti keris, tombak, samurai; (6) beberapa buah topeng sekura dan tupping; (7) miniatur nuo balang (rumah adat Pepadun); (8) kamar pengantin adat Saibatin dan Pepadun; (9) fosil manusia purba; (10) peralatan tenun; dan (11) lamban pesagi (rumah) berumur 150 tahun yang ditempatkan di bagian depan bangunan utama museum. Lamban pesagi ini dilengkapi pula dengan sebuah lumbung padi, perahu lesung dan alat penumbuk kopi. Untuk menjaga seluruh koleksi museum agar tidak hilang atau rusak dan merawat bangunan seluas 4.713 m2 yang terdiri dari ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang perpustakaan, ruang penyimpanan koleksi, ruang administrasi, auditorium, ruang audio visual, ruang bengkel preparasi, laboratorium, mushola dan toilet, maka pihak museum mempekerjakan 50 orang pegawai, yang terdiri atas: 16 orang tenaga fungsional, 33 orang bagian administrasi, dan satu orang bagian keamanan. Sebagai catatan, Museum Negeri Provinsi Lampung dibuka untuk umum setiap hari kecuali hari Senin dan hari besar nasional, dengan rincian: Selasa hingga Kamis pukul 08.00-13.30 WIB, Jumat pukul 08.00-10.30 WIB,

11

Sabtu pukul 08.00-14.00 WIB, dan Minggu pukul 08.00-14.00 WIB. Sedangkan untuk dapat memasuki museum, sesuai dengan Perda Provinsi Lampung No. 6 tahun 2002, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp.1.500,00 untuk orang dewasa, Rp.500,- untuk anak-anak, Rp.750,- untuk rombongan orang dewasa, dan Rp.250,- bagi pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan anak-anak. (Gufron)

C. Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Lampung

Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan museum lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi museum lampung melakukan beberapa cara yaitu: 1. Evakuasi 2. Sitaan 3. Imbal jasa atau pembelian 4. Pertukaran dengan museum lain 5. Sumbangan atau hibah 6. Replika Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun dengan zat-zat imia.

12

D. Manfaat, Fungsi Tugas Pokok Museum Lampung Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor. 0 tahun 2001, tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, penelitian dan kultural tetang benda bernilai budaya dan ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu: 1. Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai budaya dan ilmiah. 2. Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah. 3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi. 4. Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali budaya dan ilmiah. 5. Melakukan urusan ketatausahaan. E. Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan Kebudayaan Dilihat dari tugas dan fungsinya museum lampung memiliki peran penting sebagai pusat perkembangan kebudayaan karena museum lampung sebagai pusat perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah. Salah satu fungsi dan tugas museum lampung yaitu memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan hasil penelitian salah satunya yaitu dengan diadakan pameran, pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan sebagainya. F. Dampak positif bagi pengunjung dan masyarakat sekitar Adapun dampak positif bagi pengunjung khususnya pelajar adalah:

13

Pada proses pembelajaran pendidikan siswa merupakan bagian yang tidak terpisahkan karena museum sebagai institusi pendidikan, mengajarkan kita tentang objek perhatian dan nilai manusia masa lalu. Selanjutnya sunat dan haas menegaskan : a trip a museum or destraqion is often reforted as a positive memory of the study of history apapun tipe pengalaman yang terdapat di museum seorang siswa akan belajar lebih baik apabila di beri kesempatan untuk belajar sebelum dan setelah berkunjung ke museum. Siswa diajak berkunjung ku museum lampung tujuanya adalah untuk mengamati objek yang di pamerkan selama di musem, di harapkan pikirkan mereka bekerja dan objek pameran dan diamatinya dapat menjadi alat belajar. Observasi siswa di museum lampung merupakan batu loncatan bagi munculnya gagasan dan ide baru karena disini mereka dirangsang untuk mengunakan kemampuan berfikir, kritisnya beberapa kemampuan belajar siswa tersebut.

14

BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai pelajar kita harus bersungguh-sungguh dan berusaha menjadi pelaja yang memajukan bangsa indonesia. Betapa besar pengorbanan pejuang dimasa lalu demi memperjuangkan bangsa indonesia merdeka maka dari itu kita harus semangat belajar untuk meneruskan perjuangan dan hal ini merupakan salah satu rasa syukur kita terhadap Allah dan kita sebagai anak bangsa harus menyayangi dan memajukan a tau mengembangkan kebudayaan-kebudayaan di indonesia khususnya di lampung. Dari berbagai uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Museum adalah tenpat yang tepat bagi pelajar untuk secara langsung melalui observasi 2. Museum Bandar lampung adalah cagar budaya yang harus tetap dilestarikan 3. Museum Bandar lampung adalah identitas budaya yang pernah ada di daerah lampung. B. Saran-saran Adapun saran-saran dari penulis adalah : Perlu adanya perhatian dari pemerintah agar membuat museum itu lebih menarik supaya bias menarik pengunjung kedalamnya Keseriusan pemerintah dalam mengelola museum itu agar museum tetap terjaga dan menjadi identitas bagi warga lampung khususnya.

15

C. Penutup Alhamdulilah penulis ucapkan terima kasih kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam karya tulis ini masih banyak akan kekurangan baik dalam segi penulisan maupun alas an dalam segi penyusunannya. Oleh karena itu penulis harapkan penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanpaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

16

DAFTAR PUSTAKA

W.J.S Purwadaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Agromedia, 2002, Museum Bandar lampung, Lampung .

Bambang Sigit Winarto, dkk. 2004. Buku Panduan Museum Negri: Provinsi Lampung

Eko Wahyuningsih, dkk. 1993/1994. Koleksi Pilihan Museum Negeri Provinsi Lampung (seri katalog buku II). Museum Negeri Provinsi Lampung.

Oki laksito. 1996/1997. Koleksi Dan Tata Pameran Lantai I. Museum Negeri Provinsi Lampung.

17

LEMBAR KONSULTASI Nama Kelas Judul penelitian : : : Observasi pengunjung di museum Bandar lampung

18

You might also like