Professional Documents
Culture Documents
FKM UWS
Pengertian
Ekologi Oikos : lingkungan, rumah. Logos : ilmu Pangan bahan yang layak dikonsumsi manusia untuk kesehatannya Gizi zat/ ikatan kimia yang terdapat pada bahan pangan atau makanan/ minuman yang diperlukan manusia untuk kesehatannya Ekologi Pangan Gizi Ilmu yang 6/16/12 mempelajari berbagai aspek lingkungan
hubungan dan masalah antar variabel yang berkaitan dengan penyediaan pangan, sosio ekonomi dan budaya pangan, konsumsi gizi, penggunaan zat gizi dalam tubuh, status gizi dan status kesehatan masyarakat dan upaya peningkatan gizi masyarakat.
6/16/12
PRO DUK SI PETERNA PAN KAN GAN AGRON OMI KEDOKTE RAN KES MASY
Kebijakan Pangan
Angka Kecukupan Gizi Jumlah penduduk / pertumbuhan
penduduk
Status Gizi Masyarakat Gaya hidup Ekonomi Pangan Perdagangan pangan antar negara Negara agraris
6/16/12
PENYEDIAAN PANGAN
PRODUKSI PANGAN DISTRIBU SI PANGAN DAYA BELI
6/16/12
PRODUKSI PANGAN
Luas lahan Kesuburan tanah Teknologi Pertanian SDM Petani Status Petani Ketersediaan Saprodi Iklim Penanganan Pasca Panen
6/16/12
Luas Lahan
Luas Tanam Luas Kerusakan Luas Panen Produktivitas tanaman
Teknologi Pertanian
TP Konvensional, tradisional TP Maju : metode, teknologi, bibit
6/16/12
SDM Petani
Pendidikan petani Penyuluhan pertanian Bimbingan pertanian
Status Petani
Petani kaya Petani menengah Petani gurem
6/16/12
Ketersediaan Saprodi
Bibit Unggul Pestisida Pupuk
Iklim
Kering /kemarau Penghujan Ekstrim
6/16/12
Kesuburan Tanah
Tanah tadah hujan Tanah Irigasi
Distribusi Pangan
Fasilitas jalan Sarana angkutan Keamanan perjalanan Biaya angkut Tersedianya agen, pengecer Kebijakan
6/16/12
Daya beli
Penghasilan konsumen Lapangan pekerjaan Harga Pangan
6/16/12
Konsumsi Pangan
Ketahanan Pangan Keluarga Status Kesehatan seseorang Pola konsumsi pangan Budaya makan Etnis
6/16/12
6/16/12
Sosio-Ekonomi-Budaya Pangan
Pendidikan Pengetahuan Pelatihan Mata Pencaharian Penghasilan Kebiasaan makan Adat istiadat pangan dan makanan Budaya makan
6/16/12
untuk kesehatan. Diperlukan dalam jumlah cukup. Jangan kurang atau lebih, jika terjadi demikian akan terjadi gangguan gizi kurang atau gizi lebih.
Penggunaan zat gizi oleh tubuh
maksimal jika ada keseimbangan antara zat zat gizi, diperlukan untuk tubuh, tidak ada hambatan/ gangguan pencernaan dan 6/16/12
mencakup bahan makanan dari kelompok bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah dan air dari bahan nabati dan hewani 6/16/12
sehat adalah Pedoman Umum Gizi Seimbang dengan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang
Kebutuhan Gizi orang Indonesia
mengacu pada Angka Kebutuhan Gizi ( AKG ) sesuai SK Menkes RI No. 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia
6/16/12
status kesehatannya
Status kesehatan seseorang
kesehatan
Status Gizi dimaksud :
Status gizi jelek : Gizi lebih, gizi kurang
: hypertensi, hyperkolesterolemia, DM, Ginjal, gangguan sendi dll kemampuan, imunitas, memudahkan
6/16/12
TUGAS KELOMPOK
KUMPULKAN LITERATUR YANG
6/16/12
lahan yang memungkinkan mempunyai kemampuan produksi pangan yang dapat menjamin kelangsungan hidup manusianya.
Harus ada Keseimbangan
6/16/12
dalam lingkungannya Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan bumi dengan segala isinya.
Terdapat interaksi antara manusia
bentuk topografinya merupakan sumber kehidupan bagi manusianya dan perlu dikelola secara baik
Antara manusia dengan lingkungan
Pantai
Jenis upaya masyarakat : petani
Produksi pangan : serealia,
kacang2an, sayuran, ternak skala kecil Pola pangan : sayuran dominan, sumber protein hewani ( ikan ) lebih kecil. Pengaruhnya terhadap gizi masyarakat pantai, diskusikan
6/16/12
Rawa
Jenis Upaya Masyarakat : petani, petani ikan, pengolahan ikan Produksi pangan : serealia, ikan, sayuran, buah Pola pangan : lauk pauk ikan/hewani, sayur, buah, hasil olah ikan ( ikan kering, ikan asin ) Didaerah ini tidak selalu asupan protein cukup, jelaskan mengapa demikian?
6/16/12
Dataran
Jenis upaya masyarakat : petani ; serealia, sayuran, buah, ternak ikan, unggas Pola pangan : lauk pauk, sayur, buah Masalah gizi : dominan pada golongan rawan; bayi, balita, bumil dan usila Diskusikan mengapa demikian ?
6/16/12
Bukit
Jenis upaya penyediaan pangan rakyat : usaha tani serealia, ikan, sayur Pola pangan : sayur dominan, lauk pauk hewani. Masalah Gizi : gangguan gizi pada golongan rawan Diskusikan mengapa demikian ?
6/16/12
Gunung / pegunungan
Jenis upaya penyedian pangan rakyat : serealia, sayuran, buah, ternak unggas Pola pangan : sayur, buah , ikan terbatas, unggas cukup Masalah : kandungan air terhadap yodium rendah Masalah gizi : resiko defisit Yodium Deiskusikan mengapa demikian ?
6/16/12
Perdesaan
Upaya penyediaan pangan masyarakat perdesaan Pola pangan masyarakat perdesaan Gizi masyarakat perdesaan Masalah gizi masyarakat perdesaan
6/16/12
Perkotaan
Upaya penyediaan pangan masyarakat perkotaan Pola pangan masyarakat perkotaan Gizi masyarakat perkotaan Masalah gizi masyarakat perkotaan
6/16/12
Diskusikan :
Faktor Ekologis terhadap status gizi masyarakat. Pola pangan pada sistem ekologis Gizi masyarakat pada sistem ekologis Identifikasi masalah gizi potensial pada 6/16/12 sistem ekologis
57% kepala rumah tangga berpendidikan dasar, dan 57,9% bekerja sebagai petani pemilik. 81,3% ibu rumah tangga berpendidikan dasar,66,4% bekerja sebagai petani pemilik, dan 75,7% ibu berpengetahuan gizi kurang. 38,3% rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga antara 5-6orang. dan 70,1% rumah tangga miskin. 51,4% rumah tangga menyukai satu jenis makanan pokok, 83,2% rumah tangga menggunakan ubi jalar sebagai simbol nilai komunikasi, dan 67,3% rumah tangga menganggap ubi jalar sebagai simbol nilai religi. 51,4% rumah tangga menggunakan lebih dari satu jenis makanan pokok sebagai simbol nilai persahabatan,75% rumah tangga memilih ubi jalar sebagai simbol nilai ekonomi, dan 78,5% rumah tangga menggunakan ubi jalar dalam tradisi. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi strata sosial semakin bervariasi makanan pokok yang dikonsumsi. Sebaliknya semakin kuat faktor budaya yang dianut, semakin sedikit jenis makanan pokok yang dikonsumsi.
Simpulan : Faktor sosial budaya berhubungan kuat dengan konsumsi makanan pokok masyarakat (kontribusi energi dan pola makan makanan pokok). Wahida Y Mapandin, Tesis 2006, Undip 6/16/12
dibeli
4. Ibu sebagai pembeli produk 5. Ibu sebagai pengguna produk
6/16/12
tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan dengan tingkat konsumsi gizi anak balitanya (Rahmi, 2000)
6/16/12
Larangan makan karena kepercayaan,tradisi turun menurun Larangan makan karena dipercayai akan memberi efek buruk bagi yang mengkonsumsi Larangan makan karena kebiasaan Larangan makan karena agama
6/16/12
produksi pangan
Susunan hidangan dan ekosystem Susunan hidangan sbg hasil budaya Fungsi sosial hidangan dan makanan Nilai sosial bahan makanan Pantangan / tabu thd makanan
6/16/12
Budaya pangan
Lingkungan fisik : matahari, hujan,
tanah, flora dan fauna adalah faktor pertama yg menentukan cara manusia mendapatkan pangan.
Melalui rupa rasa, bau, warna dan
tekstur serta cita rasa maka manusi mengenal, memilih makanan yg disukai dan menjadi makanannya.
6/16/12
pangan dan makanan sehingga makanan itu dimakan atau tidak dimakan.
Nilai yang muncul antara lain: ada
makanan yg khusus dijual dan khusus dimakan. Makanan bagi orang kaya, bagi orang miskin, makanan bagi anak2, orang dewasa dan usia lanjut.
6/16/12
kelompok masyarakat yg memiliki berbagai aspek budaya yg tidak menguntungkan kesehatan masyarakat.
Ilmu anthropologi budaya , sosiologi
Pola Makanan
Apa yang dimakan dan bagaimana
cara makan dari sebuah masyarakat banyak ditentukan oleh pengetahuan ttg makanan, kesehatan , makanan yg tersedia, nilai baru pada makanan, sikap masy thd perubahan ttg pangan.
Makanan mempunyai nilai
makanan dlm keluarga ( ayah, ibu, anak anak, pria dan wanita )
Cara menghidangan/ pelayanan
masyarakat karena terjadi peristiwa pembelajaran sejak dini, anak anak mulai dari mengenal pertama makanan yg dpt menciptakan dia menerima manakanan dgn baik .
Lewin ( 1943 ) mempelajari kebiasaan
makan masyarakat yakni : masyarakat menyukai apa yg mereka makan dari pada makanan yang ada 6/16/12 pada mereka.
Contoh kasus :
Bayi/balita menderita KEP karena
dihisap buyu
Ketika hamil membenci monyet maka
bisa kecacingan
Anak demam karena dipisah dari
ringan bila dimakan akan sakit. Daging, telur bisa membuat pria kuat.ikan, belut bila dikonsumsi bisa membuat diare, konstipasi.
Makanan ibu hamil dibatasi agar
Pengaruh pola pekerjaan thd sarana memasak Ibu sebagai penetu makanan dalam
keluarga.
Ibu dengan pekerjaanya ada yg
memperkerjakan pembanu/tidak
Kelengkapan sarana memasak
makan dirumah
Adanya jasa katering
6/16/12
Kebiasaan makan
Kebiasaan ( habit ) = pola perilaku yg
practise) thd makan dan makanan yg dipengaruhi oleh pengetahuan ( what 6/16/12
Kebiasaan makan
1945 )
masyarakat dalam memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yg tersedia yang didasarkan pada faktor sosial, budaya, ekonomi dimana ia hidup / berada.
6/16/12
laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya thd makanan yg diekspresikan dlam sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan
q Sikap : positif atau negatif tergantung
6/16/12
manusia).
1. Lingkungan alam; dari pantai sampai
gunung
2. Lingkungan sosial ; pandangan
masyarakat dalam menilai ttg makanan shg ia menerima / menolak makanan ttt mutih, ngrowot untuk mencapai cita2
6/16/12 tertentu semakin baik konsumsi
sedang sakit : sakit gigi, badan demam dll akan menolak makanan
3. Penilaian yg lebih thd mutu makanan
6/16/12 : telur, madu, nasi memiliki nilai
dipandang sebagai variabel tak bebas yang terbentuk pd disr seseorang karena ia pelajari ( learned )
b. Kebiasaan makan yg terdapat pada
diri seseorang bukan karena proses pendidikan tertentu atau yang sengaja ia pelajari ( unlearned )
6/16/12
konsumsi makanan, ideologi makan, kesukaan thd makanan dan sosbud makan.
Teori analisis dislipin ganda : tiga tipe
Lingkungan ekonomi
Kebiasaa n makan
6/16/12
6/16/12
Kerjakan soal
1. Mempelajari aspek sosial budaya
ekonomi pangan dan gizi masyarakat, apa hubungannya dengan upaya peningkatan gizi masyarakat ?
2. Perrbaikan ekonomi bukan jaminan
termasuk gizi
6/16/12
terlibat dlm proses ekonomi meningkat income dan akan meningkat daya beli termasuk pangan atau sebaliknya.
Kesempatan kerja
6/16/12
ekonomi memberi peluang untuk mendapatkan pendidikan formal /informal yg lebih tinggi.
Pendidikan kesehatan dan gizi
kesehatan dan gizi akan mengeliminasi faktor faktor budaya pangan berpengaruh negatif terhadap gizi dan kesehatan
6/16/12
6/16/12
Pembangunan Gizi
Masalah gizi merupakan masalah
Pendekatan Edukatif
Pendekatan Edukatif merupakan
rangkaian kegiatan yg dilakukan secara sistematik terencana terarah dengan peran serta aktif individu atau masyarakat untuk memecahkan masalahnya dengan memperhatikan faktor faktor sosial ekonomi budaya setempat.
Tujuan akhir pendekatan edukatif
ditetapkan :
Siapa memberi apa Kepada siapa Dengan saluran apa Untuk tujuan apa
6/16/12
Proses Komonikasi
SIAP A
KEPAD A SIAPA
TUJUAN APA
6/16/12
Memberi apa Manfaat ASI bagi gizi bayi anak Manfaat ASI bagi kesehatan ibu Kepada siapa Ibu ibu bayi anak balita
baik
Adanya motivasi untuk mengetahui
dan jumlah.
Dilaksanakan pemberian ASI Eksklusif Semua bayi disusui dua tahun atau
LGG
6/16/12 Dimanfaatkan pekarangan keluarga
B. P ELAKSANAAN
1. Penyampaian pesan yg menarik, jelas,
6/16/12
dengan program Keluarga Berencana. Pelaksanaan KB masih banyak menghadapi masalah karena faktor sosial, budaya, nilai, kepercayaan, ekonomi.
Kasus banyak anak karena kematian 6/16/12
gizi bagi anak anak merupakan suasana yg lebih baik dalam kegiatan KB.
6/16/12
mencegah kehamilan
6/16/12
kelaparan
Kelaparan berdampak pada gizi
pada kemiskinan.
6/16/12
KELA PAR AN
KURA NG GIZI
KESA KITA N
6/16/12
KEMISKIN AN Serin Buruh Sering g pekerj hamil sakit a Infeks kasar GIZI i KURANG Menurunkan produktifitas karena rendahnya Pendidikan & Kecerdasan
6/16/12
susunan beragam pangan atau kelompok pangan yg didasarkan pada sumbangan energinya, baik secara absolut maupun relatif terhadap total energi penyediaan atau konsumsi pangan yg mampu mencukupi kebutuhan konsumsi pangan penduduk baik kuantitas atau kualitas dan keberagamannya dgn mempertimbangak aspek sosial, 6/16/12
2.0 24.0 2.0 10.0 5.0 30.0 0.5 0.5 0.5 1.5 5.0 2.5 0.0 100
6/16/12
Kegunaan PPH
Sebagai pedoman dlm pperencanaan
6/16/12
6/16/12
benar benar menjadi harapan untuk dapat diwujudkan baik pada Tingkat Konsumsi pangan maupun pada Tingkat Persediaan pangan yang harus cukup aman
Membandingkan data KONSUMSI
dengan PERSEDIAAN pangan maka dapat diketahui pangan mana yg 6/16/12 cukup, kurang dan lebih. Dengan
Sumber Data
Pangan pada tingkat konsumsi
diperoleh dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) oleh BPS.
Ketersediaan Pangan Nasional
diperoleh dari data Neraca Bahan Makanan ( NBM ) atau Food Balancce Sheet ( FBS )
6/16/12
1 Padi padian
1075 1250(50)/25 ( 50.0)/25 2 Umbi umbian 0.5 2.5 107 125(5)/2.5 ( 4.97)/2.48 2.0 30. 329(15.3)/3 382(15.28)/ 6 0.6 30.56 1.0 10 215(10.0)/1 250(10)/10 0 0.5 10 63(2.9)/1.46/16/12 75(3)1.5
No.
Bahan makanan
% tase Konsums Bobot thd Totak i , Kkal Kkal 0.5 920.37 0.5 103.99 2.0 268.46 1.0 186.43 0.5 35.52
6/16/12
Skor PPH
1 Padi padian 2 Umbi umbian 3 Pangan Hewani 4 Minyak & Lemak 5 Buah /Biji
menggambarkan persediaan bahan makanan disuatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu, yang tersedia untuk dikonsumsi, dinyatakan dalam bentuk bahan makanan per orang per tahun atau zat gizi per orang perhari.
NBM menggambarkan jumlah pangan 6/16/12
Kegunaan NBM
Sebagai bahan dlm penyusunan
lengkap, teliti, tepat waktu, konversi bahan mentah ke bahan masak, penyusutan, kerusakan, 6/16/12
5. Buah-2an : jeruk, pisang, nanas, mangga, durian, semangka, nangka dll 6. Ikan : ikan segar, ikan kering/asin, kerang dll
7. Daging : ternak dan unggas 8. Telur : ayam, itik 9. Susu : susu segar, susu bubuk, susu
asam
10.Minyak dan lemak : minyak kelapa/ 6/16/12
11. Gula : gula tebu, gula kelapa, gula aren, gula bit, sirup dll 12. Lain lain
6/16/12
6/16/12