You are on page 1of 11

Membuat Sirup Pisang Mauli

PERCOBAAN VIII PEMBUATAN SIRUP PISANG MAULI A. Tujuan Mengetahui proses pembuatan sirup pisang mauli. B. Dasar Teori 1. Pengertian Sirup Sirup (dari Bahasa Arab sharab, minuman) adalah cairan yang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan) sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya. Secara teknik maupun dalam dunia ilmiah, istilah sirup juga sering digunakan untuk menyebut cairan kental, umumnya residu, yang mengandung zat terlarut selain gula. Untuk meningkatkan kadar gula terlarut, biasanya sirup dipanaskan. Larutan sirup menjadi super-jenuh. Sirup juga sering digunakan pada dunia obat-obatan, kuliner serta minuman. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi. Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa. 2. Pengertian Pisang Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Berdasarkan
Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan epe (Makassar). Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun. Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis. Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6
Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari. 3. Sirup Pisang Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu : a. Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan

penambahan air dan gula pasir. b. Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian sirup dengan 5 bagian air).
Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan selama 3 bulan. C. Alat dan Bahan 1. Alat a. Baskom, 2 buah b. Blender, 1 buah c. Botol 100 mL, 4 buah d. Kain kasa, 1 buah e. Panic, 1 buah f. Pengaduk/sutil kayu, 1 buah g. Saringan santan, 1 buah h. Kompor, 1 buah i. Timbangan, 1 buah 2. Bahan a. Air, b. Gula pasir, c. Pewarna makanan (kuning), secukupnya d. Pisang mauli, 200 gr

D. Prosedur Kerja 1. Dipilih pisang yang bermutu bagus, kemudian dikupas kulitnya. 2. Dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian ditimbang sebanyak 200 gr. 3. Diblender dengan 1 air bersih hingga halus semua.

4. Diperas pisang mauli yang telah diblender menggunakan kain kasa untuk mendapatkan filtratnya. 5. Didiamkan filtrat (sari pisang mauli) untuk mengendapkan molekulmolekul lain yang tidak tersaring.

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

6. Direbus

(atau sesuai selera) gula pasir menggunakan

air bersih di

dalam panci, diaduk hingga semua gula pasir larut. 7. Dimasukkan sari pisang mauli ke dalam panci dan dipanaskan dengan api yang kecil. 8. Diaduk-aduk hingga semua bahan tercampur rata. 9. Dimasukkan pewarna makanan ke dalam panci sambil terus diaduk hingga pewarna makanan terlarut sempurna. 10. Direbus sari pisang mauli tersebut sampai mendidih, kemudian didinginkan. 11. Dikemas sari pisang mauli yang telah dingin menggunakan botol. 12. Sirup pisang mauli siap disajikan.

E. Analisis Finansial Pengeluaran No. 1. 2. 3. Bahan Pisang Mauli Gula Pasir, kg Pewarna Makanan Total Harga Rp 4.000 Rp 5.500 Rp 1.000,00 Rp 10.500

F. Hasil Pengamatan NO Uji Organoleptik Penilaian

1 2 3 4 5

Tekstur Warna Rasa Bentuk Bau

Kental Kuning Manis Cair Pisang mauli

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

Keterangan : 1. 40-54 Tidak Suka Sekali 2. 55-64 Tidak Suka 3. 65-74 Biasa Saja 4. 75-84 Suka 5. 85-100 Suka Sekali

G. Pembahasan Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui proses

pembuatan sirup pisang. Pisang yang digunakan adalah pisang mauli. Pisang mauli selain rasanya manis, tetapi juga teksturnya lembut dibandingkan dengan pisang lainnya, mudah ditemukan, dan harganya terjangkau sehingga tidak sulit untuk mendapatkannya. Yang diperlukan untuk membuat sirup pisang mauli adalah sari dari pisang itu sendiri. Pisang mauli berukuran kecil, karena teksturnya yang lembut, maka pisang ini sangat mudah untuk dihaluskan. Untuk mendapatkan sarinya, pisang dihaluskan dengan cara diblender lalu disaring dengan kain kasa. Penyaringan dilakukan agar sari dan ampasnya terpisah. Pada saat proses penyaringan dilakukan, peras kain kasa dengan sekuat mungkin, karena pisang mauli yang sudah diblender wujudnya menjadi cairan kental. Cairan kental ini akan sulit untuk melewati pori-pori dari kain kasa sehingga diperlukan tenaga ekstra untuk bisa memisahkan sari dari ampasnya. Setelah didapatkan sarinya, barulah sari pisang mauli direbus bersama-sama dengan air dan gula. Karena warna asli dari sirup pisang mauli kuning pucat, sehingga ditambahkan pewarna kuning untuk mempercantik warna
Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

sirup tersebut agar memiliki daya tarik ketika dilihat. Perebusan dilakukan sampai sirup terlihat kental. Lamanya perebusan dilakukan sekitar 60 menit. Perebusan ini bertujuan untuk mengawetkan sirup. Jadi, meskipun tidak menggunakan pengawet tambahan, sirup pisang masih bisa tetap bertahan sampai sekitar 3 bulan. Sirup pisang khususnya pisang mauli, banyak sekali memiliki manfaat. Dari segi kesehatan, pisang mengandung unsur-unsur yang bermanfaat bagi tubuh, meliputi vitamin, mineral, karbohidrat, lemak dan serat. Kalium yang terdapat pada pisang inilah yang berperan meningkatkan konsentrasi belajar anak. Selain itu, kandungan vitamin B pada pisang yang cukup tinggi juga mampu mempertahankan aktivitas kerja sistem saraf. Hal inilah yang mendorong pelajar bisa berkonsentrasi lebih lama. Jika dibandingkan apel, pisang mengandung 4 kali lebih banyak protein, dua kali lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak fosfor, lima kali lebih banyak vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak vitamin dan mineral lainnya. Seperti diketahui, pisang merupakan makanan atau buah yang sangat mudah ditemukan dan hanya dengan harga relatif murah juga kita bisa menikmatinya. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari satu buah pisang. Salah satunya yakni, dapat mengatasi depresi dan stress. Kandungan asam triptofan yang diubah menjadi serotonin (zat yang dapat mengubah suasana hati) dapat mengatasi depresi dan stres, Sedangkan kandungan vitamin B6 di dalamnya, dapat mengatur kadar glukosa dalam darah yang dapat mengubah mood kita. Pisang yang identik dengan makanan hewan primata ternyata memiliki kandungan kalium sangat tinggi. Terdapat sekitar 350 mg kalium dalam satu pisang berukuran sedang. Dua gigitan pisang ukuran besar (biasanya pisang ambon) setara dengan suplemen kalium dosis 99 mg. Kalium diketahui juga sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot jantung. Itu sebabnya,

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

pasien hipokalemia (kadar kalium rendah di dalam darah) biasanya dianjurkan makan pisang oleh dokter. Makin tinggi kadar kalium, risiko terkena serangan jantung dan stroke makin rendah, karena kalium mengimbangi peran natrium di dalam tubuh. Selain itu, pisang baik untuk orang stres. Ketika stres, metabolisme tubuh meningkat drastis hingga mengurangi kadar kalium. Dengan makan pisang, kadar kalium akan kembali seimbang. Penelitian para ahli menunjukkan, pisang memiliki zat yang berpotensi menjadi penghambat infeksi virus HIV. Sebuah zat kimia dalam pisang telah ditemukan untuk menghambat HIV, menurut temuan penelitian dari University of Michigan Medical School yang diterbitkan dalam edisi 19 Maret 2010 dari Journal of Biological Chemistry. Menurut penulis penelitian, temuan ini dapat mengakibatkan pengembangan mikrobisida murah untuk mencegah penularan HIV dan, sangat mungkin, senyawa baru untuk mengobati penyakit.
Mannose specific lectin, sebuah bahan kimia alami dalam

tumbuhan yang mengikat gula pada permukaan mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus telah menarik minat para peneliti, mengingat kemampuan mereka untuk menghentikan rantai reaksi yang mengarah ke berbagai infeksi. Penelitian yang dilakukan dalam tabung oleh Michael Swanson, seorang mahasiswa doktor di University of Michigan, dan rekan-rekannya, menunjukkan bahwa lektin yang terisolasi dari pisang mengikat amplop protein HIV gp120 yang kaya gula. Tidak hanya terbukti bermanfaat dalam pengembangan mikrobisida vagina dan dubur untuk mencegah penularan HIV. Tim University of Michigan menemukan bahwa BanLec memiliki potensi yang serupa dengan Fuzeon (enfuvirtide) dan Selzentry (maraviroc), dua fusion atau entry inhibitor yang disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS. Tim Swanson berpendapat bahwa BanLec bisa lebih murah daripada menciptakan ARV saat ini yang diproduksi secara sintetis. BanLec juga dapat
Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

Membuat Sirup Pisang Mauli

menyediakan berbagai macam perlindungan pencegahan dan terapi terhadap virus yang resistan terhadap obat. Masalah dengan beberapa obat HIV adalah virus dapat bermutasi dan menjadi resistan, namun hal tersebut menjadi lebih sulit dengan adanya lektin, Swanson mengatakan. Lektin dapat mengikat gula yang ditemukan pada tempat yang berbeda dari amplop HIV, dan mungkin virus harus melakukan beberapa mutasi untuk akhirnya dapat melawan. Selain memiliki potensi yang sama dengan obat anti HIV, lektin pada pisang juga lebih murah untuk diproduksi sebagai obat yang bisa dijangkau masyarakat luas. Kandungan lektin hanya ditemukan pada pisang masak. Lektin diyakini lebih efektif apabila dipakai dalam komponen obat pencegah virus yang dioles di alat kelamin atau dubur. Masalah yang dihadapi oleh obat anti-HIV adalah kemampuan virus untuk bermutasi dan menjadi kebal. Namun, hal tersebut bisa dicegah oleh lektin. Lektin bisa menempel pada gula yang ditemukan pada berbagai titik sampul HIV-1 sehingga meningkatkan kekebalan sel dan menghalangi HIV untuk replikasi virus. Hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat, bahwa buah pisang mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin. Kandungan B6 dan B12 di dalamnya membantu untuk menetralisasi. Selain tersebut di atas, ada pula manfaat lain dari buah pisang yang sudah teruji secara klinis, seperti mengatasi migren, menurunkan tekanan darah tinggi, pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, mengatasi masalah kanker, stroke, dan menurunkan kolesterol. Oleh karena itu memakan buah pisang merupakan pengobatan alami untuk pelbagai penyakit.

H. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan sirup pisang diawali dengan pemisahan sari dengan

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

10

Membuat Sirup Pisang Mauli

ampasnya kemudian direbus dengan larutan air dan gula sampai mengental.

Laporan Kimia Terapan_Sirup Pisang Mauli Kelompok 6

11

You might also like