Professional Documents
Culture Documents
40% 60%
2%
SAYURAN
16% 42%
PADI PERKEBUNAN
40%
FUNGISIDA 21%
HERBISIDA 37%
INSEKTISIDA 41%
Proyeksi pasar pestisida (total, yaitu jenis insektisida, herbisida, fungisida dan pestisida lainnya) terus akan tumbuh rata-rata pertahun sebesar 2,69%
LANJUTAN
Ketergantung terhadap mata uang asing (khususnya dollar Amerika) sebagian besar bahan aktif diimpor dari LN Issue ramah lingkungan konsumen sadar sehingga menekan penggunaan pestisida sintetik Lemahnya daya beli petani pasar pestisida palsu/ilegal tidak mudah dibendung Pemahaman petani terhadap penyimpanan dan penggunaan pestisida relatif masih kurang pestisida tertentu cepat resisten terhadap OPT
ANALISA KEKUATAN........................
LANJUTAN
Sistim penyuluhan yang belum optimal Jalur distribusi yang panjang dan biaya distribusi yang tinggi Kebijakan penurunan bea masuk tanpa memproteksi kekuatan industri pestisida nasional. daya saing produk pestisida dalam negeri masih lemah
11
LANJUTAN
LANJUTAN
Berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1973, Menteri Pertanian diberi mandat untuk pengelolaan pestisida Mentan dibantu lembaga non-struktural yaitu Komisi Pestisida dengan anggota wakil dari Kementerian terkait dan perguruan tinggi
LANJUTAN
LANJUTAN
Pengawasan pre-market dilakukan di tingkat pendaftaran dengan pengawasan/ monitoring pelaksanaan pengujian Pengawasan peredaran pestisida oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida tingkat Propinsi dan Tingkat Kabupaten/Kota beserta PPNS Pengawasan post-market dilakukan di tingkat penggunaan oleh masyarakat/petani dan peredaran di tingkat lapang
3.
LANJUTAN TINJAUAN PENGGUNAAN.............. ASPEK KESEHATAN MANUSIA : MEMENUHI PERSYARATAN TOKSIKOLOGI MAMALIA: 1. 2. TOKSISITAS AKUT, ORAL, DERMAL DAN INHALASI, IRITASI PADA MATA DAN KULIT TOKSISITAS KRONIK (KARSINOGENIK, ONKOGENIK, MUTAGEN IK, TERATOGENIK DAN EFEK REPRODUKSI)
LANJUTAN TINJAUAN PENGGUNAAN.............. ASPEK LINGKUNGAN : MEMENUHI PERSYARATAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN: 1. 2. 3. 4. TOKSISITAS TERHADAP IKAN TOKSISITAS TERHADAP MUSUH ALAMI TOKSISITAS TERHADAP SERANGGA BERGUNA LAIN PERSISTENSI DI TANAH, AIR DAN UDARA
LANJUTAN JENIS BAHAN AKTIF YANG DILARANG UNTUK SEMUA BIDANG PENGGUNAAN
No. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. Bahan Aktif Klordimefon Leptofos Heksakloro Siklo Heksan (HCH) (termasuk lindan) Metoksiklor Mevinfos Monosodium metam arsonat (MSMA) Natrium klorat Natrium tribromofenol Metil paration Halogen fenol (termasuk PentaKloro Fenol (PCP) dan garamnya) Pestisida berbahan aktif salmonella Penta kloro benzen Senyawa arsen Senyawa merkuri Strikhnin Telodrin Toxaphene Mireks Asam sulfur
TRIKLORFON
BAHAN AKTIF PESTISIDA YANG DITETAPKAN SEBAGAI PESTISIDA TERBATAS PARAKUAT DIKLORIDA DIKUAT DIBROMIDA SENG FOSFIDA ALUMINIUM FOSFIDA MAGNESIUM FOSFIDA METIL BROMIDA SULFURIL FLUORIDA
1. 2. 3. 4. 5.
18 9 70 7 25
18 9 70 7 19 6
Pengelolaan tanaman Pengelolaan tanaman Kehutanan Pengelolaan tanaman Penyimpanan hasil pertanian Karantina dan pra pengapalan Pengelolaan tanaman Pengelolaan tanaman Pengelolaan tanaman Penyimpanan hasil pertanian Perikanan
6. 7. 8.
Lanjutan
9.
Lain-lain
12
2 4 6
Pengelolaan tanaman Perikanan Peternakan Pengelolaan tanaman perikanan Pengelolaan tanaman Rumah tangga Pemukiman Rumah tangga Pengelolaan tanaman Rumah tangga Pengelolaan tanaman 2788
Moluskisida Nematisida PRT & Pemukiman Repelen Rodentisida ZPT Jumlah Total
Jumlah Produk pada setiap Bidang penggunaan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Kehutanan Penyimpanan hasil pertanian Karantina dan pra pengapalan Perikanan Peternakan Rumah tangga Pemukiman JUMLAH
Ket: Sampai dengan SKBulan Januari 2012
KESIMPULAN
Pengadaan dan peredaran pestisida di indonesia terus meningkat baik jumlah dan jenisnya. Kebijakan Pengelolaan Pestisida secara nasional diarahkan pada terwujudnya pasar yang kondusif dengan persaingan yang sehat, guna melindungi masyarakat dan lingkungan hidup; Diperlukan pengawalan penggunaan pestisida di tingkat konsumen khususnya petani Penguatan pengawasan oleh KP3 di daerah.
Terima Kasih