You are on page 1of 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.

1 Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah pertama dan juga merupakan institusi ekonomi ekonomi pertama yang menerapkan sistem syariah di Indonesia. Gagasan pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, bermula dari Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang diselenggarakan MUI pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada MUNAS IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta pada 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas MUI dibentuklah kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. BMI didirikan dengan dukungan MUI, para cendekiawan muslim, pemerintah Indonesia, serta para pengusaha dan umat muslim pada umumnya. Akte pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 1 Nopember 1991, dengan komitmen pembelian saham Pereseroan senilai Rp. 84 miliar. Selanjutnya, pada tanggal 3 Nopember 1991 dalam acara silaturahmi Presiden di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan komitmen modal disetor awal sebesar Rp.

106.126.382.000,00. Dengan modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992 (27 Syawal 1412 Hijriah) Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi. Pada tanggal 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia berhasil menyandang sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Pereseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

50

51

BMI dimiliki lebih dari 800.000 pemegang saham perorangan, Islamic Development Bank (IDB) sebagai representasi masyarakat dan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), serta lembaga-lembaga Keuangan Islam Internasional. Sedangkan untuk Bank Muamalat Indonesia Kediri, mulai beroperasi pada tanggal 3 Februari 2004. Namun untuk peresmiannya baru dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2004 oleh Bapak H.A. Maschut (Wali Kota Kediri). 4. 1. 2 Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan dipasar spiritual, dikagumi dipasar nasional. Misi Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah Dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder. 4. 1. 3 Lokasi Perusahaan dan Jaringan Usaha Bank Muamalat Indonesia Kediri berlokasi di jalan Hasanudin 26 Kediri, telp (0354) 671800. Dengan Kantor Kas Pare yang berlokasi di jalan P.B. Sudirman 40 Kediri, telp. (0354) 390016 390017. Sedangkan Kantor Pusat BMI (Gedung Arthaloka) berlokasi di jalan Jenderal Sudirman No. 2 Jakarta 10220/ PO. BOX 4931 JKT 10049, Telp. 021-2511414, 2511451, Fax. 021- 2511453. Jaringan usaha Bank Mujamalat Indonesia sampai dengan 31 Desember 2005, meliputi :

52

146 outlet yang terdiri dari: 1 Kantor Pusat, 44 Kantor Cabang/ Kantor Wilayah, 13 Kantor Cabang Pembantu, dan 88 Kantor Kas.

Jaringan aliansi Kantor Pos, terdiri dari 47 Gerai Muamalat, 1.340 SOPP POS Shar-e, 18.000 Merchant dan EDC Aliansi.

4. 1. 4 Produk-Produk Bank Muamalat Indonesia BMI memberikan pelayanan perbankan nasional dan internasional melalui produk dan jasa layanan yang aman, nyaman, inovatif dan menguntungkan , serta terus tumbuh secara sehat dengan kinerja dan reputasi yang baik. Adapun pruduk-produk Bank Muamalat Indonesia, meliputi : A.Produk Penghimpunan Dana 1. Shar-e Shar-e adalah kartu ATM instan bertabungan bagi yang ingin berinvestasi bagi hasil secara syariah dengan mudah dan akses yang luas, yang dapat dibeli diseluruh kantor pos online. Berupa kemasan berisi dompet , PIN, TIN dan Buku Petunjuk yang dijual dengan harga Rp. 125.000,00 Bersistem Mudharobah dan memperoleh bagi hasil Tidak ada biaya rekening maupun ATM untuk saldo rata-rata diatas Rp. 100.000,00 Penyetoran tabungan melalui SOPP di kantor Pos tanpa biaya, juga di counter Bank Muamalat Indonesia. 2. Tabungan Ummat Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia dalam mata uang rupiah di mana penyetoran dan penarikannya dapat

53

dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank Muamalat Indonesia. Bersistem revenue sharing. Persyaratan : Menyerahkan foto copy KTP/ SIM/ Paspor atau identitas lainnya. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening Setoran awal minimal Rp. 500.000,00 sudah mendapatkan fasilitas ATM dan buku tabungan. Selanjutnya saldo minimal sebesar Rp. 250.000 Gratis biaya administrasi untuk saldo rata rata Rp 1 juta. Apabila < Rp. 1 juta hanya terkena Rp. 5.000,00 atau sebesar bagi hasilnya saja(tidak mengurangi pokok/saldo tabungan). 3. Tabungan Umat Yunior Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa dengan batasan usia maksimum 26 tahun. Biaya bulanan lebih murah Fasilitas untuk siswa berprestasi

Persyaratan sama dengan Tabungan Umat 4. Tabungan Haji Arafah Merupakan tabungan yang diperuntukkan untuk mempersiapkan rencana keberangkatan haji. Keistimewaaan Tabungan Haji Arafah. Menguntungkan Memperoleh bagi hasil yang nisbahnya ditambahkan kepada sejumlah saldo Tabungan Arafah .

54

Terencana Tahun keberangkatan dan besarnya setoran tabungan dapat direncanakan sesuai kemampuan.

Aman Memperoleh perlindungan Asuransi Syariah yang memberi jaminan terpenuhinya BPIH kepada ahli waris (khusus untuk nasabah yang memiliki saldo efektif minimla lima juta rupiah).

5. Giro Wadiah Merupakan titipan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media cek, bilyet giro, dan sarana

pemindahbukuan. 6. Deposito Mudharabah Merupakan investasi di Bank Muamalat Indonesia dalam mata uang maupun USD dengan jangka waktu tertentu yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan, perusahaan, yayasan, koperasi dan lembaga berbadan hukum lainnya, untuk dikelola secara syariah dan memperoleh bagi hasil. Dapat diperpanjang secara otomatis(ARO) serta dapat digunakan sebagai jamianan pembiayaan atau untuk mendapatkan referensi bank. Saldo minimal satu juta rupiah dengan jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan.

7. Deposito Fulinves Merupakan investasi di Bank Muamalat Indonesia dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan, untuk dikelola secara syariah dan memperoleh bagi hasil.

55

Deposito Fulinves dalam valuta rupiah senilai di atas Rp 2 juta memperoleh fasilitas asuransi jiwa senilai jumlah deposito atau maksimal Rp 50 juta

Dapat diperpanjang secara otomatis(ARO) serta dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk mendapatkan referensi bank.

8. DPLK Muamalat Dana Pensiun Lembaga Keuangan(DPLK) Muamalat, merupakan Badan

Hukum yang menyelenggarakan Program Pensiunan, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaiannya usia tertentu. Diperuntukkan bagi perorangan maupun perusahaan (bagi karyawannya). B. Produk Penyaluran Dana 1.Pembiayaan Bagi Hasil(Mudharabah) Merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dana(mudharib) untuk berusaha guna mendapatkan keuntungan dan akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati di awal akad. 2.Pembiayaan Jual Beli (Murabahah) Merupakan akad jual beli antara bank dengan nasabah, dimana bank membeli barang dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia bisa untuk modal kerja, investasi, maupun konsumtif.

Produk Jasa

56

1) Wakalah : LC, Tansfer, Inkaso dan Kliring RTGS, Payroll Gji Karyawan (Tabungan Umat dan Shar-E), Debet otomatis pembayaran telpon dan ZIS. 2) Kafalah : Bank Garansi 3) Hiwalah : Anjak Piutang 4) Rahn : Gadai 5) Qard : Dana Talangan 6) Sharf :Tukar Menukar Falas 4.1. 5. Struktur Organisasi Secara umum struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia Kediri ditunjukkan pada bagan 4. 1. sebagai berikut :

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Kediri

57

BRANCH MANAGER Khoirul Fata

CIO Taufik Ginanjar

OPERATIONAL OFFICER Taufik Ginanjar

ACCAUNT MANAGER Abdul Ghafur

UNIT SUPPORT PENANAMAN DANA Moch. Nur Cholis

KAS TELLER Lina Fredyana Yanis Wulandari

ASS. ACC MNG Dian Rashida Nasrulloh

CUSTOMER SERVICE Ahwani Desika R. (SharE) Ahmad Baihaqi (KYC)

PIC DAI & SHAR-E

OPERATIONAL PEMBY Dwi Cahya Rini

EMPOWERING HOUSE Novan (EH Blitar) Yulianto (EH Madiun)

Adm. Personalia, Pelaporan & Card Center Khaalifah

SCURITY Daman Hury Dodik Subyanto Sugeng Muhis Anwar

GIRTAB/DEP/UMUM Meidy Rachmadi DRIVER Abas Yasin Angga Sulvana C

OFFICE BOY Joko Agus Arianto Yudho Ardiyanto

CAPEM/KK/GERAI

Sumber : Bank Muamalat Indonesia Kediri

58

Adapun uraian tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut : a. Support Pembiayaan 1. Pembuatan Laporan LBUS & SIPD: 2. Pembuatan Laporan & Pembentukan CPAP, Kolektiblitas, BDR & NPL 3. Pembuatan Laporan Arus Kas 4. Melakukan Bank Checking, dan Opini Legal 5. Melakukan Taksasi Jaminan & pengurusan Proses Pengikatan dengan Notaris 6. Bertanggung jawab dan Memelihara documen perjanjian 7. Bertanggung jawab dan Memelihara file jaminan 8. Memeriksa kelayakan tiket, kelayakan transaksi 9. Membuat laporan Zero Defect & Comment 10. Penanggung jawab atas kelengkapan dan file Tiket 11. Mencetak Cek & Giro Bilyet 12. Memeriksa kelayakan pembukaan rekening giro 13. Penangung jawab Inventaris bagian 14. Petugas MIS b. Back Office 1. Petugas administrasi pembiayaan ( dropping, angsuran dll ) 2. Reminder marketing atas angsuran terlambat & pembiayaan jatuh tempo. 3. Membuat proffsheet bagian pembiayaan. 4. Penanggung Jawab & memelihara aktiva bank, termasuk gedung pembiayaan dan akta

59

5. Melakukan penyusutan aktiva bank & amortisasi biaya, dan pembukuan biaya. 6. Penanggung jawab kartu inventaris sentral dan kartu inventaris bagian. 7. Memelihara persediaan barang cetakan dan ATK. 8. Penanggung jawab kas kecil. 9. Membuat laporan variance biaya ( bulanan ), dengan penjelasannya 10. Pembebanan dan merespond nota2 antar cabang 11. Melakukan pencocokan jurnal dengan bagian terkait. 12. Membuat proof sheet bagian umum. c. Kliring 1.Petugas Kliring 2.Menyetorkan dan mengambil warkat kliring dari dan ke Bank Indonesia 3.Inputer warkat kliring, inkasi, transfer dan transaksi RAK 4.Membuat surat Penolakan, surat peringatan 1,2 dan surat Tutup rekening 5. Melaporakan kepada Marketing/ CS atas kekurangan dana akibat penarikan kliring 6.Memelihara instrumen-instrumen kliring 7.Melakukan pencocokan jurnal dengan bagian terkait 8. Sebagai inputer trasnsaksi kliring, inkaso, trasfer dan transaksi RAK 9.Memelihara reversing tiket yang berhubungan dengan kliring. 10. Membuat proof sheet bagian kliring. 11. Memelihara surat2/ memo2 masuk dan keluar khususnya yang berhubungan dengan kliring. 12. Melakukan pencetakan neraca, laba rugi, dan laporan deposito.

60

13. Penanggung jawab Inventaris Bagian. 14. Monitoring bagi hasil deposito. 15. Memelihara reversing deposito. 16. Memelihara reversing tiket bagian. 17. Membuat proofsheet bagian deposito. d. Teller Mengeluarkan & memasukan uang dari dan ke maint vault 2. Melayani pengambilan dan setoran simpanan nasabah 3. Melayani permintaan uang muka 4. Petugas penyetoran/ pengambilan uang dari dan ke BI/Bank lain, &

Nasabah 5. Menerima setoran terlambat 6. Inputer transaksi Teller 7. Penaggung jawab inventaris bagian teller 8. Penanggung jawab cash blother dan buku kas 9. Melakukan earmark antar cabang 10. Verifikasi Tandatangan Cek/ Bilyet,Giro, Nota Kredit/ Nota Debet 11. Melakukan tested Alarm bagian teller 12. Penaggung jawab file bagian teller e. Customer Service Melayani pembukaan rekening nasabah ( Tab, Giro, Deposito, DPLK ). 2. Mencatat, mengadministrasikan, memelihara data rekening nasabah. 3. Penanggung jawab atas kelengkapan data / syarat pembukaan rekening nasabah .

61

4. Petugas/ penanggung jawab pelayanan Siskohat. 5. Melayani permintaan informasi saldo nasabah. 6. Melayani permintaan print out rekening nasabah. 7. Handling komplain nasabah. 8. Konfirmasi nasabah untuk transaksi penarikan. 9. Penanggung jawab inventaris bagian 10. Penanggung jawab file Bagian f. Marketing 1. Melayani serta memberikan informasi tentang pembiayaan dan produk funding kepada nasabah 2. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan nasabah eksis, baik nasabah pembiayaan maupun nasabah deposit 3. Menjaga kolektibilitas nasabah pembiayaan ( tidak berubah menjadi lebih besar ) 4. Mencari potensi-potensi nasabah baru, baik nasabah pembiayaan maupun nasabah deposit ( funding ), base on target yang telah ditentukan 5. Collecting data nasabah/ calon nasabah pembiayaan sesuai kebutuhan 6. Membuat usulan/ memproses pembiayaan secara lengkap sesuai

tahapannya, atas dasar pengajuan dari nasabah atau calon nasabah, 7. Melaksanakan komite cabang ataupun regional dan pusat sesuai limit yang telah ditetapkan 8. Mengatur pelaksanan pengikatan pembiayaan dengan notaris dan nasabah 9. Menyiapkan instrument dropping ( Memo dropping, SPRP,TTUN dan Surat Sanggup).

62

10. Monitoring dan colecting angsuran pembiayaan 11. Membuat laporan realisasi dropping dan pipeline bulanan g. Driver 1. Memelihara dan menjaga kesiapan kendaraan, kelancaran mesin dan kelancaran instrument lainnya ( lampu, rem, olie, ban, BBM, dll ). 2. Menjaga kendaraan selalu bersih di luar dan bersih didalam serta menjaga kendaraan selalu harum. 3. Melayani permintaan antar, jemput branch manager yang berkaitan dengan dinas , baik di dalam jam kerja ataupun diluar jam kerja. 4. Melaksanakan dinas luar kota, sesuai permintaan karyawan, atas persetujuan branch manager. 5. Melakukan permintaan uang muka ( umum ), untuk kepentingan BBM dan parkirserta pembelian alat kebersihan dan keperluan lainnya. Selanjutnya wajib diselesaikan paling lambat dua hari. 6. Melaksanakan service sesuai jadwal yang telah ditentukan atau sesuai kebutuhan. 7. Memberikan laporan kepada supervisor apabila terjadi insiden kendaraan 8. Memberikan laporan satu bulan sebelumnya menjelang pajak kendaraan habis. h. Office Boy 1. Memelihara/ menjaga Gedung selau bersih baik didalam maupun diluar ruangan, termasuk kamar kecil. ( WC ), dan ruangan satpam. 2. Memelihara/ menjaga barang inventaris bank selalu bersih dari kotoran dan debu( komputer, meja kerja, meja rapat dan meja counter, kursi lemari, hand set telepon, piring, gelas, asbak, kesed, dll )

63

3. Tiap pagi membersihkan lantai, pintu utama, meja, piring, gelas, kesed, dll. 4. Lantai dibersihkan setiap saat. Halaman luar harus dalam keadaan bersih.( Disapu secara periodik setiap pagi, siang, dan sore) 5. Menyediakan air minum untuk karyawan dan untuk tamu. 6. Membersihkan kaca jendela secara periodik ( 2 hari sekali ) 7. Menjaga keutuhan barang-barang inventaris. 8. Melayani permintaan karyawan untuk pembelian makanan dll. 9. Memberikan laporan kepada supervisor apabila terjadi kerusakan barang inventaris. i. Personalia 1. Membuat memo / surat untuk kepentingan internal maupun external. 2. Memelihara file memo masuk maupun memo keluar. 3. Melakukan penyetoran pajak pasal 21, 23, dll dan Jamsostek. 4. Melakukan administrasi payroll. 5. Melaksanakan perekrutan karyawan dan menyimpan master file karyawan. 6. Penanggung jawab inventaris bagian. 4. 2. Pembahasan 4.2 Karakteristik Responden Setelah kuesioner disebar kepada 100 responden maka dapat diperoleh gambaran karakteristik responden sebagai berikut :

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

64

No 1. 2. 3. 4. 5.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Banyaknya Responden Prosentase (%) 16 25 tahun 46 46 26 35 tahun 36 45 tahun 46 55 tahun > 55 tahun Total 22 21 7 4 100 22 21 7 4 100

Sumber: Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa responden yang berusia 16 25 tahun sebanyak 46 orang atau 46 %, usia 26 35 tahun sebanyak 22 orang atau 22 %, 21 orang responden berusia 36 45 tahun atau 21 %, responden usia 46 55 tahun sebanyak 7 orang atau 7 %, dan usia >55 tahun sebanyak 4 orang atau 4 %. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau kebanyakan responden yang menggunakan jasa ini adalah mereka yang berusia 16-25 tahun. 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Banyaknya Responden Prosentase (%) Laki laki 64 64 Perempuan Total 36 100 36 100

No 1. 2.

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Dari Tabel 4.2 di atas memberikan informasi bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 64 orang atau 64 % dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang atau 36 %. Ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan jasa ini adalah lebih banyak laki-laki.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3

65

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Banyaknya Responden Prosentase (%) 1. SD 1 1 2. 3. 4. 5. 6. SMP SMU Diploma/Akademi S1 S2 Total
Sumber: Data Primer Diolah (2007)

3 39 16 37 4 100

3 39 16 37 4 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah pada tingkat pendidikan SMU dengan jumlah responden 39 orang atau 39 %, urutan kedua dengan jumlah responden sebanyak 37 orang atau 36.84 % adalah mereka dengan tingkat pendidikan pada S1, setelah itu responden dengan jumlah 16 orang atau 16 % berpendidikan Diploma/Akademi, pada urutan berikutnya terakhir adalah berpendidikan S2 dengan jumlah 4 orang atau 4 %, berikutnya responden dengan jumlah 3 orang atau 3 % adalah berpendidikan SMP, dan yang terakhir dengan jumlah 1 orang atau 1 % adalah berpendidikan SD. Dari keterangan tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-rata responden yang menggunakan jasa Bank Muamalat Indonesia adalah mempunyai latar belakang pendidikan tingkat SMU.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

66

No Jenis Pekerjaan 1. Wiraswasta 2. 3. 4. 5. PNS Pensiunan Karyawan Swasta Pelajar/Mahasiswa Total

Banyaknya Responden 15 12 4 37 32 100

Prosentase 15 12 4 37 32 100

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahu bahwa responden dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 15 orang atau 15 %, 12 orang atau 12.63 % adalah responden dengan pekerjaan sebagai pegawai PNS, responden dengan pekerjaan sebagai pensiunan sebanyak 4 orang atau 4 %, responden dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 37 orang atau 37 %, dan responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa 32 orang atau 32 %. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak yang menggunakan jasa ini adalah mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta, sedangkan pensiunan adalah responden yang paling sedikit menggunakan jasa ini. 4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah Lama Menjadi Nasabah Banyaknya Responden Prosentase (%) 6 bulan 1 tahun 40 40 1 tahun 2 tahun Total 60 100 60 100

No 1. 2.

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Dari Tabel 4.5 dapat kita lihat bahwa 40 orang atau 40 % responden telah menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri selama 6 bulan -1 tahun, sedangkan 60 responden atau 60 % telah menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia dari awal berdiri yaitu sekitar 1 tahun 2 tahun. 4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Transaksi

67

No 1. 2. 3.

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Transaksi Banyaknya Transaksi(bulan) Banyaknya Responden Prosent(%) 1 kali 59 59 2 kali > 2 kali Total 13 28 100 13 28 100

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Dari Tabel 4.5 dapat kita lihat bahwa 59 orang atau 59 % responden dalam sebulan telah melakukan transaksi sebanyak 1 kali, sebanyak 13 orang atau 13 % dalam sebulan telah melakukan transaksi sebanyak 2 kali, sedangkan 28 responden atau 28 % telah melakukan transaksi sebanyak > 2 kali dalam satu bulan. 4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Perbulan Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Pengasilan Perbulan Banyaknya Responden Prosent(%) < 500.000 36 36 500.000 1.000.000 1.000.000 1.500.000 > 1.500.000 Total 33 14 17 100 33 14 17 100

No 1. 2. 3. 4.

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 4.3.1 Uji Validitas

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel-variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Didalam uji validitas ini nantinya dapat menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan penggunaan alat ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur. Untuk mengetahui suatu instrumen dikatakan valid, dilakukan pengujian dengan menggunakan teknik korelasi product moment, yaitu dengan membandingkan

68

indeks korelasi product moment dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%) dan membandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel yang bernilai 0,205. Jika signifikansi hasil korelasi kurang dari 0,05 maka butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan begitu pula sebaliknya. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Bukti Fisik (X1) Item X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.1 X4.2 X5.1 X5.2 X5.3 r 0,835 0,810 0,906 0,891 0,871 0,903 0,864 0,868 0,899 0,893 0,885 0,920 0,887 0,868 0,928 0,824 0,851 Signifikan 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Keandalan (X2) Daya Tanggap (X3) Jaminan(X4)

Empati(X5) Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Dari Tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan dari semua variabel yang terdiri atas variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (5%).Dengan demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk semua variabel tersebut dinyatakan valid. 4.3.2 Uji Reliabilitas Hasil pengujian instrumen penelitian dari segi reliabilitas dapat dapat dikatakan andal reliabel bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, menemukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas

69

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Interval < 0,200 0,200 0,399 0,400 0,599 0,600 0,700 0,800 1,00

Kriteria Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach. Bila Alpha Cronbach lebih kecil dari 0,06 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel dibawah ini :

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X1 X2 X3 X4 X5 Y Koefisien Alpha 0,8842 0,8533 0,8628 0,9112 0,8359 0,7887 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan dari semua variabel yang terdiri atas variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) mempunyai koefisien alpha lebih dari 0,6. Dengan demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk semua variabel dinyatakan reliabel.

70

4.4 Teknik Analisis Data 4.4.1 Uji Asumsi Klasik Regresi Setelah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk semua instrumen penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menyusun persamaan regresi yang berhubungan dengan penelitian. Setiap persamaan yang dihasilkan harus memenuhi syarat asumsi klasik dari persamaan regresi yaitu persamaan regresi yang bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimated). Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikoliniaritas, uji heterokedastisitas dan uji normalitas.

4.4.1.1 Uji Multikolinearitas Tujuan uji asumsi multikolinearitas menurut Singgih Santoso (2004) adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas maka dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF), bila nila VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel VIF Keterangan X1 2,978 Non Multikolinieritas X2 3,005 Non Multikolinieritas X3 3,398 Non Multikolinieritas X4 3,644 Non Multikolinieritas X5 3,543 Non Multikolinieritas
Sumber: Data Primer Diolah (2007)

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa diantara variabel-variabel bebas yang digunakan mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 5, dari hasil tersebut dapat

71

disimpulkan bahwa model regresi linier tersebut bebas dari multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara satu dengan yang lain. 4.4.1.2 Uji Heterokedastisitas Dalam analisis regresi berganda untuk mendapatkan hasil yang baik selain tidak terjadi multikolinearitas, maka varians dalam komponen pengganggunya harus sama (homokedastisitas). Jika asumsi ini tidak bisa dipenuhi maka terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan metode grafik plot. Pengujiannya menggunakan bantuan program SPSS version 11.5 for windows. Gambar 4.12 Grafik Uji Heterokedastisitas

Adapun pedomannya dengan melihat pola tertentu pada grafik heterokedastisitas diatas. Menurut Singgih Santoso (2000), dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-pont) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heterokedastisitas.

72

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastistas. Dari Gambar 4.12 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas, seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit. Selain itu titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

4.4.1.3 Uji Normalitas Untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal dapat dilihat pada grafik Histogram maupun grafik normal P-P Plot. Distribusi data haruslah normal atau mendekati normal untuk memenuhi asumsi normalitas. Menurut Singgih Santoso (2000), dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.13 Grafik Uji Normalitas

73

Dari Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa adanya titik-titik yang menyebar dan disekitar garis diagonal serta penyebarannyapun mengikuti arah garis diagonal. Hal tersebut membuktikan bahwa model regresinya telah memenuhi asumsi normalitas.

4.4.2 Uji Regresi Linier Berganda Perhitungan regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi besarnya hubungan antara variabel terikat (dependen) yaitu Kepuasan Pelanggan (Y), dengan variabel bebas (independen) yaitu Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa (X1, X2, X3, X4, X5,). Hasil regresi linier berganda dapat dilihat dibawah ini : Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda
Koefisien Regresi Konstanta - 1,228 Bukti fisik (X1) 0,141 Keandalan (X2) 0,138 Daya Tanggap (X3) 0,339 Jaminan (X4) 0,224 Empati ( 0,141 Ttabel = 1,984 R = 0,964 R2 = 0,929 Adjusted R Square = 0,925 Fhitung = 246,739 Sig F = 0,000 Ftabel = 2,311 Sumber : Data Primer Diolah (2007) Variabel Beta 0,169 0,138 0,336 0,298 0,131 t -3,209 3,574 2,900 6,649 5,691 2,533 Sig t 0.002 0,001 0,005 0,000 0,000 0,013 Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka persamaan regresi yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dan dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi dari tabel diatas sebagai berikut :

74

Y = -1,228 + 0,141(X1)+ 0,138 (X2)+ 0,339 (X3)+ 0,224 (X4)+ 0,141 (X5)+ e Koefisien determinasi berganda (R2) dapat digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi dari keseluruhan variabel bebas pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) atau Adjusted R Square sebesar 0,925 atau 92,5 %%. Artinya variabel Y dijelaskan sebesar 92,5 % oleh variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) sedangkan sisanya sebesar 7,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil persamaan regresi diatas maka dapat diketahui bahwa : 1. Y = Kepuasan Nasabah Tabungan Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan nasabah tabungan Bank Muamalat Indonesia Kediri nilainya akan diprediksi oleh variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) 2. a = -1,228 Kostanta sebesar -1,228 artinya tanpa adanya variabel dimensi kualitas pelayanan jasa (X) yang tercermin bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5), nasabah tabungan masih mengambil keputusan untuk menggunakan jasa perbankan pada Bank Muamalat Indonesia Kediri. 3. b1 = 0,141

75

Koefisien regresi b1 menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas jasa pelayanan pada variabel bukti fisik meningkat satu kali, maka kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri akan meningkat sebesar 0,141 atau dengan kata lain setiap peningkatan kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri dibutuhkan variabel bukti fisik sebesar 0,141. Dengan asumsi variable bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. 4. b2= 0,138 Koefisien regresi b2 menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas jasa pelayanan pada variabel keandalan meningkat satu kali, maka kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri akan meningkat sebesar 0,138 atau dengan kata lain setiap peningkatan kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri dibutuhkan variabel keandalan sebesar 0,138. Dengan asumsi variable bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. 5. b3= 0,339 Koefisien regresi b3 menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas jasa pelayanan pada variabel daya tanggap meningkat satu kali, maka kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri akan meningkat sebesar 0,339 atau dengan kata lain setiap peningkatan kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri dibutuhkan variabel daya tanggap sebesar 0,339. Dengan asumsi variable bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. 6. b4= 0,224 Koefisien regresi b4 menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas jasa pelayanan pada variabel jaminan meningkat satu kali, maka kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri akan meningkat sebesar 0,224 atau dengan kata lain

76

setiap peningkatan kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri dibutuhkan variabel jaminan sebesar 0,224. Dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. 7. b5= 0,141 Koefisien regresi b5 menunjukkan bahwa setiap variabel kualitas jasa pelayanan pada variabel empati meningkat satu kali, maka kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri akan meningkat sebesar 0,141 atau dengan kata lain setiap peningkatan kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri dibutuhkan variabel empati sebesar 0,141. Dengan asumsi variable bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. 4.4.3 Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Dalam hipotesis pertama penelitian ini, diduga bahwa seluruh variabel dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) secara serempak mempengaruhi nasabah tabungan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.14 diatas, menunjukkan bahwa F hitung sebesar 246,379 (Signifikansi F = 0,000). Jadi F hitung >F
tabel

(246,379 > 2,331) atau Sig F < 5 % (0,000 < 0,05), dengan demikian Ha

diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa secara serempak variabel X1, X2, X3, X4, X5 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Karena variabel independen (bebas) lebih dari satu maka dilihat dari nilai Adjusted R Square menunjukkan nilai besar 0,925 yang artinya bahwa variabel kepuasan pelanggan (Y) dipengaruhi sebaesar 92,5 % oleh variabel dimensi kualitas

77

pelayanan sedangkan sisanya 7,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar lima variabel independen (bebas) yang diteliti. 4.4.4 Pengujian hipotesis kedua Pengujian hipotesis ini untuk mengetahui variabel independen (bebas) manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah tabungan Bank Muamalat Indonesia Kediri. Dari hasil Uji t dari tabel 4.14 diatas menujukkan bahwa terdapat 5 variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Y). Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bukti langsung (X1) Untuk variabel bukti langsung (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 3,574. Nilai ini lebih besar dari t
tabel

(3,574 > 1,984) atau Sig t < 5 % (0,001 < 0,05). Dengan

demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa bukti langsung (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan (Y). 2. Keandalan (X2) Untuk variabel keandalan (X1) memiliki nilai t lebih besar dari t
tabel hitung

sebesar 2,900. Nilai ini

(2,900 > 1,984) atau Sig t < 5 %(0,005 < 0,05). Dengan

demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa keandalan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasann nasabah tabungan(Y). 3. Daya Tanggap(X3) Untuk variabel daya tanggap(X3) memiliki nilai t lebih besar dari t
tabel hitung

sebesar 6,646. Nilai ini

(6,646 > 1,984) atau Sig t < 5 % (0,000 < 0,05). Dengan

78

demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa daya tanggap (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan(Y). 4. Jaminan (X4) Untuk variabel jaminan (X4) memiliki nilai t hitung sebesar 5,691. Nilai ini lebih besar dari t tabel (5,691 > 1,984) atau Sig t < 5 % (0,000 < 0,05). Dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa jaminan (X4) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan (Y). 5. Empati (X5) Untuk variabel empati (X5) memiliki nilai t
hitung

sebesar 2,533. Nilai ini lebih

besar dari t tabel (2,533 > 1,984) atau Sig t < 5 % (0,013 < 0,05). Dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa empati (X5) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan(Y). Jadi kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengujian hipotesis diatas adalah variabel-variebel kualitas pelayanan yaitu bukti fisik, keandalan, daya

tanggap, jaminan, dan empati berpengareuh secara parsial terhadap kepuasan nasabah tabungan Bank Muamlat Indonesia Kediri. Untuk melihat apakah bukti langsung (X1) mempunyai pengaruh yang dominan dibandingkan dengan variabel lainnya, dapat dilihat dari koefisien regresi yang standardized (Beta) variabel bukti fisik yang lebih besar dari seluruh variabel independen yang lainnya. Dari koefisien regresi standardized(Beta) pada tabel 4.14 variabel bukti fisik hanya berada di nomor tiga dengan nilai Beta sebesar 0,169. Sedangkan untuk nilai Beta yang tertinggi yaitu variabel daya tanggap sebesar 0,336. Untuk nilai Beta tertinggi kedua yaitu variabel jaminan sebesar 0,298. Untuk nilai Beta tertinggi

79

keempat yaitu variabel keandalan sebesar 0,138 dan yang terakhi adalah variabel empati yaitu sebesar 0,131. Dengan melihat analis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diduga bahwa variabel bukti fisik (X1) merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan tidak diterima karena dilihat dari nilai Beta ternyata variabel yang dominan berpengaruh terhadap kepausan nasabah tabungan Bank Muamalat Indonesia Kediri adalah variabel daya tanggap dengan nilai Beta tertinggi sebesar 0,336. 4.5 Implikasi Hasil Penelitian Dari pembahasan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, maka strategi yang diterapkan pihak Bank Muamalat Indonesia Kediri terutama dalam bidang pelayanan harus dapat dilaksanakan dengan baik.Adapun strategi yang dapat diterapkan Bank Muamlat Indonesia Kediri berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah : 1.Variabel Bukti Fisik (X1) Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel bukti fisik (X1) merupakan variabel dominan ketiga, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya.Variabel yang terdiri dari Peralatan dan Teknologi (seperti komputer), Penataan desain baik interior dan eksterior BMI, Penampilan dan Kerapian Karyawan, Kebersihan dan Kenyamanan Fasilitas BMI harus diperbaiki dan ditingkatkan terutama masalah penggunaan ATM bersama yang masih sering terjadi problem, dari nasabah mengharap Bank Muamalat Indonesia Kediri mempunyai fasilitas ATM sendiri. Sehingga para

80

nasabah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan akan tetap menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia Kediri.

2.Variabel Keandalan (X2) Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel keandalanp (X2) merupakan variabel dominan keempat.Variabel yang terdiri dari sambutan yang baik dari karyawan, ketepatan janji karyawan bank, kemudahan prosedur pelayanan, perlu dipertahankan dan ditingkatkan.Upaya yang dapat dilakukan pihak Bank Muamalat Indonesia Kediri adalah dengan memberikan pendidikan secara umum kepada karyawan mengenai dunia perbankan dan teknik operasioanal perbankan termasuk cara-cara dalam menangani masalah yang dihadapi nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada nasabah bahwa karyawan Bank Muamalat Indonesia mampu memberikan layanan yang dibutuhkan nasabah dengan baik. 3. Variabel Daya Tanggap (X3) Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel daya tanggap (X3) merupakan variabel dominan pertama.Variabel yang terdiri dari layanan yang diberikan kepada nasabah dilakukan dengan cepat dan tepat, kesediaan dan ketanggapan karyawan, kemudahan BMI dihubungi lewat telepon, perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Nasabah tabungan merasa puas atas peran serta dan kemauan karyawan Bank Muamalat Indonesia Kediri untuk membantu

81

melayani nasabah sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. 4.Variabel Jaminan (X4) Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel jaminan (X4) merupakan variabel dominan kedua. Variabel ini terdiri dari nasabah merasa aman dalam melakukan transaksi di BMI, kejujuran karyawan BMI, BMI dapat dipercaya menjamin uang nasabah, karyawan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem perbankan syariah dan produk produk BMI,

sehingga dapat menjawab pertanyaan nasabah. Pihak Bank Muamalat Indonesia harus mampu membangun keyakinan nasabah dengan cara memperlihatkan kinerja sumber daya manusia yang handal serta berwawasan luas, dimana hal ini dapat memperkuat image kualitas Bank Muamalat Indonesia Kediri, sehingga dengan pelayanan yang diberikan nasabah percaya dan akan menjadi nasabah tetap dalam jangka panjang.

You might also like