You are on page 1of 18

AAK BANDUNG 2006

Ekstraksi
AAK BANDUNG 2006
Menyeduh teh
Membuat santan kelapa
Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan atau isolasi zat
berdasarkan kelarutan zat tersebut dalam
pelarut tertentu
Ekstraksi ada 2 cara :
Cair-cair
Padat-cair
Dalam proses eksraksi selalu terlibat 3
komponen yaitu :
Solven
Kelarutan
Cara kerja/proses
Solven/pelarut
a. Solven yang aktif
Secara kimia/bereaksi dengan zat yang
dilarutkan.
Contoh :
NaOH/KOH 5 %
Na
2
CO
3
10 %
NaHCO
3
jenuh
H
2
SO
4
pekat
HCl encer
H
2
SO
4
encer
AAK BANDUNG 2006
b. Solven yang inert
Solven yang tidak bereaksi secara kimia
dengan zat yang dilarutkan

Contoh :
o Air
o Alkohol
o CS
2
o Chloroform
o CCl
4
o Eter


Cara pemilihan solven
a. Dapat melarutkan dengan baik zat yang
akan diekstraksi (yang akan dipisahkan)
b. Tidak melarutkan kotoran atau substansi
yang lain kecuali substansi yang diinginkan
c. Mudah dipisahkan dari substansi yang
diekstraksi
d. Tidak mengadakan reaksi kimia yang tidak
diinginkan dengan substansi yang
diekstraksi
e. Faktor lain : - mudah didapat/tidak
- harganya murah/mahal
- mudah terbakar/tidak
Kelarutan
1. Konsentrasi solut dalam suatu larutan jenuh
dalam temperatur tertentu
2. Interaksi spontan antara dua substansi/lebih
untuk membentuk dispersi molekul yang
homogen
larutan jenuh adalah keadaan setimbang antara
molekul-molekul solut yang keluar dan molekul
molekul solven yang masuk.
Kelarutan mengikuti hukum like dissolves like
Makin serupa struktur solut dengan solven,
makin besar kelarutan solut didalam solven
tersebut
AAK BANDUNG 2006
Hal hal yang mempengaruhi kelarutan :
1. Polaritas : solut polar larut dalam pelarut polar
2. Internal pressure
(tarik menarik solut dengan solven)
Kelarutan < titik lebur zat organik tinggi
Kelarutan > titik didih rendah
3. Assosiasi : 2 molekul yang sama bisa mengadakan
assosiasi.
Makin besar Assosiasi, kelarutan makin kecil.
Misal alkohol dalam larutan membentuk ikatan
Hidrogen
4. Tenaga yang dilepas pada waktu solvatasi
Reaksi eksoterm / endoterm.

Ekstraksi atau penyarian merupakan proses
pemisahan dimana suatu zat terbagi dalam
dua pelarut yang tidak bercampur.
Prinsip mengikuti Hukum Distribusi atau
Partisi yaitu :
Apabila pada suatu sistem dua lapisan cairan
yang terdiri dari dua komponen yang tidak
tercampurkan atau sedikit tercampur di
tambahkan suatu zat ketiga yang larut
kedalam dua lapisan tersebut, maka zat
ketiga ini akan terdistribusi atau terbagi
diantara 2 lapisan dimana perbandingan
antara konstanta zat dalam lapisan pertam
dengan konstanta zat dalam lapisan kedua
adalah konstan pada temperatur tetap.

Ada 2 macam cara ekstraksi
1. Discontinuous Extraction /ekstraksi tidak terus menerus.
2. Continuous Extraction/ekstraksi terus menerus
Ad.1. Dilakukan terpisah, memakai alat corong pisah
Dilakukan satu kali atau beberapa kali.
Untuk 1 kali ekstraksi


Dimana : W
1
= berat zat yang tertinggal setelah 1X ekstraksi
W0 = berat zat mula-mula yang diekstraksi
K = koefisien distribusi
V = volume larutan pada lapisan pertama
S = volume larutan pengekstraksi yang di
tambahkan



distribusi koefisien : K
konstanta
D
2
1
= =
D
K
C
C
(

+
= =
S K.V
K.V
W atau W
) (
/
0 1
1 0
1
KD
S W W
V W
Untuk n kali ekstraksi




Dimana Wn : berat zat yang tertinggal setelah
n kali ekstraksi
n : banyaknya ekstraksi yang dilakukan
Bila Wn < berarti ekstraksi baik
Wn < n harus > bila n > maka S <
Misal ekstraksi simple menggunakan 1 x 150 ml penyari
sementara dengan cara ekstraksi multiple digunakan 3 x 50 ml,
yang terkahir hasilnya lebih baik.



n
S V K
V K
(

+
=
.
.
W Wn
0
Alat dan Cara Kerja
Ad.1 Discontinuous Extraction

Sampel (cairan) dan solven dimasukkan ke dalam
corong pemisah, ditutup dengan tutup gelas.
Dengan tutup gelas ditekan dengan jari telunjuk,
dikocok kuat beberapasaat. Karena solven pada
umumnya merupakan senyawa organik yang
mudah menguap maka dengan cara membuka
kran corong pemisah, uap keluar (proses
ventilasi). Diulang beberapa kali selanjutnya
corong pemisah diletakkan ke dalam ring stand,
dibiarkan beberapa saat sampai kedua lapisan
memisah, kran dibuka, lapisan cairan paling
bawah dipisahkan
AAK BANDUNG 2006
Corong pisah
Ad.2 Continuous Extraction
Ekstraksi dilakukan terus menerus
Alat yang digunakan soxhlet
Volume penyari tetap
Keuntungan :
Dalam satu satuan waktu dapat dilakukan
beberapa ekstraksi sekaligus.
Volume penyari yang digunakan tetap.
Berdasarkan zat yang diekstraksi dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a. Ekstraksi padat-cair
b. Ekstraksi cair-cair
AAK BANDUNG 2006
Alat Soxhlet
Zat yang diekstraksi dihaluskan,
ditimbang,dimasukkan ke dalam
thimble, kemudian dimasukkan ke
dalam soxhlet. Cairan peng
ekstraksi dimasukkan sebanyak
1,5 x sirkulasi.
Pemanas menggunakan hot plate
atau heating mantle.
Ekstraksi dilakukan sampai
semua zat terkestraksi (biasanya
8 15 kali sirkulasi)
AAK BANDUNG 2006
Alat Soxhlet
AAK BANDUNG 2006
Modifikasi Alat Soxhlet
(Ekstraksi cair cair)
BJ penyari < BJ penyari >
TERIMA KASIH

You might also like