You are on page 1of 20

ALAT HITUNG KONSUMSI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Naskah Publikasi

diajukan oleh Nur Fajri Maryono 06.12.1719

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

APPLICATION THE ELECTICS CONSUMPTION BASE ON THE MIKROKONTROLER ATMEGA16 ALAT HITUNG KONSUMSI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Nur Fajri Maryono Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT Government policies that raise the basic rate of electricity and basic telephone rates and was followed also by the price of fuel oil (BBM) which resulted in high society increasingly burdened. The increase in prices was caused by the crisis that hit the Indonesian people since a few years ago. Of the increase, increase, increase in electricity tariff is a burden on society, because most of the people of Indonesia have regarded electricity as a primary need in addition to food, clothing and shelter.. The electric power installed in the customer PLN quite diverse, ranging from 450 VA, 900 VA to 1300 VA or more. The difference would be the use of electrical power resulted in the base rate applicable to different customers. Of course, payment will use electricity differently. From a variety of basic electricity tariff and price increases in electricity tariffs, PT. PLN is required to improve services to users. Society in general does not know the process of calculating the cost of electricity consumption per day or per month conducted by PLN, this usually makes people not know or estimate exactly how much it cost in a month. This includes one of the causes of consumer difficulties in electricity savings, which it has advised the government to make savings listrik.Untuk overcome these circumstances, the Registrar made Tools & Data Storage Stand End at KWH Meter automatically completed with the use of cost calculation tool electricity per day and per month. We make this tool customers can monitor the amount of electrical energy consumption in real time so that customers can take measures efficiency (savings of electrical energy consumption house). Key word: KWH meter, Registrar & Storage Equipment Data Last Stand

1. Pendahuluan Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar telepon dan disusul pula dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi mengakibatkan masyarakat semakin terbebani. Kenaikan harga-harga tersebut diakibatkan oleh krisis yang melanda bangsa Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Dari kenaikan-kenaikan tersebut, kenaikan tarif dasar listrik cukup membebani masyarakat, karena sebagian besar masyarakat Indonesia telah menganggap listrik sebagai kebutuhan primer selain pangan, sandang dan papan. Oleh karena itu listrik tidak dapat dipisahkan dari sebagian besar kehidupan manusia. Daya listrik yang terpasang pada pelanggan PLN cukup beragam, mulai dari 450 VA, 900 VA hingga 1300 VA atau lebih. Perbedaan akan penggunaan daya listrik tersebut mengakibatkan tarif dasar yang berlaku bagi pelanggan berbeda pula. Tentunya pembayaran akan penggunaan listriknya berbeda pula. Dari bermacam-macam tarif dasar listrik serta kenaikan harga tarif dasar listrik tersebut PT. PLN dituntut untuk meningkatkan pelayanannya kepada pemakai. Masyarakat pada umumnya tidak mengetahui proses perhitungan biaya konsumsi listriknya perhari maupun perbulan yang dilakukan oleh PLN, hal ini biasanya membuat masyarakat tidak mengetahui secara perkiraan atau secara pasti berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam sebulan. Ini termasuk salah satu penyebab konsumen kesulitan dalam melakukan penghematan listrik, yang hal ini telah diimbau pemerintah untuk melakukan penghematan listrik.Untuk mengatasi keadaan-keadaan tersebut maka dibuat Alat Pencatat & Penyimpan Data Stand Akhir pada KWH Meter secara otomatis yang dilengkapi dengan alat penghitung biaya penggunaan listrik perhari dan perbulan. Dengan dibuatnya alat ini pelanggan dapat memantau jumlah pemakaian energi listrik secara real time sehingga pelanggan dapat mengambil langkah-langkah efisiensi (Penghematan terhadap pemakaian energi listrik rumahnya).

2. Landasan teori 2.1 KWH meter KWH (Kilo VA Hour) meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya pemakaian energi listrik yang terpakai pada setiap pelanggan listrik. Daya listrik yang terpasang pada pelanggan PLN cukup beragam, mulai dari 450 VA, 900 VA hingga 1300 VA atau lebih. Setiap bulan petugas PLN akan mencatat jumlah pemakaian energi listrik tersebut. Pemakaian energi listrik tersebut akan ditagihkan dalam rekening listrik pelanggan setiap bulannya.

2.2

Sensor optocoupler Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau meraba sesuatu yang berbentuk

stimulus (mekanis, magnetis, panas, sinar atau kimiawi) dan mengubah stimulus tersebut menjadi tegangan dan arus listrik. 2.3 Microcontroller Mikrokontroler adalah suatu device semi konduktor yang dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan. Piranti ini merupakan hasil perkembangan dari teknologi IC yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks sehingga menuntut spesifikasi yang berbeda pada setiap kasusnya. Penggunaan piranti yang dapat diprogram memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal penekanan biaya, penghematan ruang dan fleksibilitas yang tinggi. Melalui manipulasi pada software, programmable device dapat meminimumkan penggunaan piranti fisik dan

mengoptimalkan unjuk kerja sistem. 2.4 Blok RTC (Real Time Clock) RTC adalah modul penghitung waktu dan penyimpan data waktu, dengan adanya komponen ini unit pengendali dapat melakukan pengendalian kerja sistem dengan waktu yang akurat. RTC memiliki kemampuan untuk menghitung waktu dengan tepat. Keunggulan keunggulan yang dimiliki oleh RTC diantaranya : 1) Menghitung waktu mulai detik, menit, jam, tanggal, bulan, tahun, hari dalam minggu dengan kompensasi tahun kabisat sampai tahun 2100. 2) Kemampuan untuk selalu up to date meskipun sumber utama terputus 1) Mudah dalam pengaturan (setting) jam dan tanggal. 2.5 Penampil LCD LCD adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi menampilkan suatu informasi pada suatu layar yang berbahan kristal cair (Liquid Crystal Display). Fungsi LCD ini sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan 7segment tetapi LCD memiliki kelebihan diantaranya lebih informatif dan konsumsi arusnya relatif kecil, ada kelemahannya yaitu dari sisi harga relatif lebih mahal dari pada 7seg. Tetapi itu semua tergantung kebutuhan pada aplikasi, apakah lebih tepat menggunakan LCD ataukah 7seg. LCD paling sering dipakai dalam aplikasi mikrokontroler ini adalah LCD 16x2 karakter dengan berbagai macam warna backlight. 2.6 Catu Daya

Catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang

tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik. Dalam implementasinya yang kemudian berkembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (DC-DC converter). Metoda penyediaan sumber daya DC sendiri selalu berkembang mulai dari tipe Linier hingga tipe swiching.
2.7 Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. 2.8 Software Pendukung 2.8.1. Bahasa Pemrograman C bahasa pemrograman tingkat

Bahasa pemrograman C merupakan salah satu

tinggi. Bahasa tingkat tinggi mempunyai banyak keuntungan. Bahasa tingkat tinggi mudah untuk dipelajari, mudah ditulis, mudah dibaca dan mudah untuk mencari kesalahan di dalamnya. Selain itu, bahasa pemrograman juga mudah diubah dan portabel untuk disesuaikan dengan mesin yang menjalankannya. 3. Analisis 3.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan merupakan batasan masalah pada tujuan yang diharapkan dari sistem yang di bangun yaitu alat pencatat dan penyimpan data stand KWHmeter. Analisis kebutuhan dari alat yang akan di bangun adalah sebagai berikut: a. Alat ini menggunakan sensor optocoupler dimana sensor ini berfungsi membaca putaran piringan yang terkena induksi elektromagnetik pada KWH meter. b. Sistem alat ukur mampu menampilkan informasi pemakaian energi listrik dalam satuan KWh, biaya komulatif yang dikeluarkan dalam rupiah dan biaya perbulan, serta jam dan tanggal c. Sistem alat ini dapat menyimpan data stand awal dan akhir pada waktu pengambilan data tersebut. d. Sistem dapat dioperasikan dengan mudah dan merupakan alat yang portable, kecil serta ringan.. 3.2. Kebutuhan Perangkat Keras a. Alat

1. Solder 2. Timah, Pelarut PCB ( Fe Cl3) 3. Papan PCB 4. Tang kombinasi, Obeng 5. Spidol water proof 6. Gunting, Cutter b. Bahan 1. Transformator 2. Komponen pendukung (transistor, resistor, dioda, kapasitor, dll) 3. ATMega 16 4. Kabel Penghubung, Stop Kontak, Steker 5. LCD (penampil) 6. Regulator LM 7805

7. Kotak bok 8. KWH meter 9. PCB 10. Lampu 3 buah 100 VA 11. Vatting (piting) 12. Saklar 13. Sensor ouptocoupler 3.3. Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Komputer Pentium 4 DDR 512 2. Compiler AVRCodevision 2.59 3. Eagle 5.07 3.4. Perancangan Sistem Tahapan berikut setelah analisis dan spesifikasi adalah perancangan sistem. Perancangan dalam sistem ini terbagi atas dua tahapan: 1. Perancangan perangkat keras 2. Perancangan Perangkat Lunak 3.4.1. Perancangan perangkat keras Perangkat keras meliputi rangkaian sensor, rangkaian mikrokontroler sebagai pengolah input dari rangkaian sensor, rangkaian RTC sebagai driver jam dan tanggal, penampil LCD serta tombol kyepad. Dalam perancangan alat ini menggunakan sensor optokopler yang menghitung putaran piringan yang terkena induksi elektromagnetik.

Hubungan antar komponen dan sistem digambarkan dalam sebuah blok diagram pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram Hubungan Antar Perangkat Keras Dari blok diagram diatas di rancang menjadi skema keseluruhan terlihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Gambar rangkaian keseluruhan 3.4.1.1. Langkah langkah dalam perancangan perangkat keras 1. Membuat gambar skema rangkaian dengan program eagle 5.07.

Gambar 3.9 Skema rangkaian dengan EAGLE 2. Mengkonversi gambar rangkaian kedalam PCB, kemudian dikonversi kedalam bentuk PCB untuk dilakukan pelarutan dengan Ferry Clorida ( F3Cl3).

Gambar 3.3 Layout PCB

Gambar 3.4 Layout PCB yang telah jadi 3. Pengeboran papan PCB Pengeboran papan PCB dilakukan pada titik-titik yang telah digambar.

Gambar 3.5 Pengeboran papan PCB 4. Penyolderan Masalah yang sering ditemukan dalam penyolderan, yaitu sering terkelupasnya lapisan tembaga karena panas yang berlebihan

Gambar 3.6 Hasil dari penyolderan 3.4.2. Perancangan Perangkat Lunak 3.4.2.1. Langkah langkah dalam perancangan software. 1. Membuat flowcart program yang akan dibuat. 2. Menulis program mikrokontroler bahasa C dengan menggunakan Code Vision AVR. 4. HASIL DAN PENGUJIAN 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Alat ukur mampu mengukur besar pemakaian energi listrik KWh beban.

2. Alat dapat menampilkan jumlah pemakaian energi listrik perbulan (KWH ), jumlah biaya kumulatif perbulan dan biaya perbulan secara akurat sesuai dengan TDL yang ditetapkan pemerintah. 3. Mampu menampilkan informasi jam dan tanggal

Gambar 4.1. Hasil Rancangan KWH meter digital Pengamatan dilakukan untuk menguji hasil perancangan dan implementasi alat, sehingga dapat diketahui sejauh mana alat dapat bekerja. Pengamatan yang terpenting adalah bagian yang cukup kritis. Dengan mendapatkan parameter hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan rangkaian secara keseluruhan dan cara kerja alat dapat diketahui. Pengujian pada perangkat keras dilakukan dengan menguji bagian perbloknya dan rancangan keseluruhan.

Gambar 4.2. Rancangan perangkat keras 4.2 4.2.1 Perangkat Lunak Pemrograman AVR C untuk mikrokontroler ATMega16 Untuk CodeVisionAVR memulai pemrograman klik C dengan AVR ,Buka program

caranya

Start-

AllPrograms-

CodeVisionAVR-

CodeVisionAVR C Compiler.

Gambar 4.3. Jendela CodevisonAVR

Untuk memulai membuat project baru klik File-New maka akan keluar 2 pilihan yaitu source atau project. Karena kita akan membuat project maka pilih Project. Setelah itu akan keluar kotak konfirmasi apakah kita akan menggunakan fasilitas CodeWizartAVR atau tidak. Pilih Yes. Pilih chip yang digunakan yaitu ATMega16 dan clock yang digunakan 4MHz.

Gambar 4.4. Setting Chip yang digunakan

Pilih tab Port|Port D atur semua pin (Bit 0-bit 7) pada port D dengan cara klik tiap bit pada Data Direction

Gambar 4.5 Seting Port yang digunakan Pilih tab Timer|Timer1 atur beri chek list pada interupt on dan beri nilai db pada Value.

Gambar 4.6. Setting Timer yang digunakan

Pilih tab LCD pilih Port C

Gambar 4.7. Setting LCD

Pilih tab USART ceklist pada bagian Transmitter

Gambar 4.8. Setting USART Setelah semua konfigurasi/ Setting Klik File- Generate and Save and Exit. Simpan Project pada folder yang telah di tentukan

Gambar 4.9. Tampilan Project Setelah Setting

Setting yang kita berikan di awal tadi akan secara otomatis dituliskan pada code pemrograman C pada CodevisionAVR kita tinggal menambahkan saja code yang diperlukan untuk pemrograman mikrokontroler ATMega16 sesuai dengan flowcart yang dibuat. Setelah selesai menuliskan code maka lakukan kompilasi dengan menekan [shift + F9], jika terjadi kesalahan kita dapat mengetahuinya dengan membaca keterangan jendela messages atau di Navigator. Lakukan koreksi dan Kompilasi lagi.

Gambar 4.10. Jendela Massage Kompilasi

Setelah melakukan proses kompilasi maka klik Project Configure-Tab After Make, beri cheklish pada Program the chip

Gambar 4.11. Jendela Configurasi Project

Lalu Klik Ok

Gambar 4.12. Jendela Massage Kompilasi

Masukkan mikrokontroler ATMega16 pada downloader dan koneksikan dengan PC, tekan Program the chip maka code tersebut akan dituliskan ke mikrokontroler ATMega16. Untuk menyelaraskan antara mikrokontroler dengan kristal yg digunakan agar timer sesuai dengan yg diinginkan maka harus dikonfigurasi bitnya dengan software PonyProg (Security and Configuration bits).

Gambar 4.13. Jendela Konfigurasi Security Bits

Beri Cheklist seperti pada gambar di atas lalu Klik Write untuk menuliskan program ke mikrokontroler ATMega16.

4.3

Analisis Perhitungan dan Pengukuran Alat Pengujian keseluruhan merupakan pengujian yang melibatkan semua bagian

blok rangkaian yaitu dari mulai input sampai dengan penampilnya atau dengan kata lain pengujian alat secara keseluruhan sesuai dengan fungsinya. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan alat ukur dengan tegangan jala-jala PLN dan melalui alat ini dihubungkan dengan beban. Prosedur dari pengujian fungsional adalah sebagai berikut : 1. Menguji fungsi alat dan mengambil data pengukuran beban yang terhubung. 2. Analisis data yang diambil.

Gambar 4.14. Pengujian keseluruhan alat Data yang akan dianalisis adalah data hasil percobaan pada beban 500W yang penulis anggap mewakili analisis pada data hasil percobaan pada nilai beban yang lain. Pada analisis ini penulis akan membandingkan data hasil pengukuran dengan data hasil perhitungan menggunakan rumus yaitu:

KWH = P x t dimana P : Daya beban t: waktu

1. Diketahui t = 1 menit = 0.0167 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0,0167 jam = 0.0084 KWH 2. Diketahui t = 2 menit = 0.0333 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0,0333 jam = 0.0167 KWH 3. Diketahui t = 3 menit = 0.05 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.05 jam = 0.0250 KWH 4. Diketahui t = 4 menit = 0.0667 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.0667 jam = 0.0334KWH 5. Diketahui t = 5 menit = 0.0833 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.0833 jam = 0.0417 KWH 6. Diketahui t = 6 menit = 0.1 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5KW x 0.1 jam = 0.0500 KWH 7. Diketahui t = 7 menit = 0.1167 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.1167 jam = 0.0586 KWH

8. Diketahui t = 8 menit = 0.1333 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.1333 jam = 0.0667 KWH 9. Diketahui t = 9 menit = 0.15 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.15 jam = 0.0750 KWH 10. Diketahui t = 10 menit = 0.1667 jam P= 500 W = 0,5 KW KWH =Pxt = 0,5 KW x 0.1667 jam = 0.0834 KWH

Tabel 4.1 Perbandingan Data Hasil Pengukuran dengan Data Hasil Perhitungan Waktu (Menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KWH Hasil Pengukuran (KWH) 0,0082 0,0164 0,0244 0,0322 0,0411 0,0493 0,0578 0,0656 0,0733 0,0822 Rata rata error KWH Hasil Perhitungan (KWH) 0.0084 0.0167 0.0250 0,0344 0.0417 0,0500 0.0584 0,0667 0.0750 0,0834 Error (%) 2.38 1.79 2.40 2.09 1.44 1.40 1.03 1.65 2.27 1.44 1.78

Dari perbandingan data terukur dan data terhitung maka dapat diketahui prosentase kesalahan dan nilai rerata kesalahan dengan rumus: nilai terhitung nilai terukur % kesalahan = ----------------------------------nilai terhitung

% kesalahan % rerata kesalahan = -------------------- x 100% pengukuran

Jadi pengujian diatas diperoleh rata-rata error sebesar 1.78 % sehingga dapat disimpulkan alat tersebut layak digunakan.

Tabel 4.2 Perbandingan Biaya komulatif Alat dengan Biaya perhitungan 1300VA Jenis No Beban Pemakaian (KWH) Biaya Komulatif Alat ( Rp ) 1 2 3 4 5 1300 1300 1300 1300 1300 5.0132 20.3540 30.0231 40.4320 60.3420 44366 44366 44366 44366 51192 Biaya Komulatif Perhitungan ( Rp) 44366,4 44366,4 44366,4 44366,4 51192

beban

Error (%)

0 0 0 0 0

*) Rekening Minimum (RM):RM1 : 40 (jam nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. Jam nyala = KWH perbulan dibagi KVA tersambung 40 (jam nyala = 52 KWH) 1. 52 KWH x Rp790 PPJU 8/100x 41.080 Total = Rp.41.080,= Rp. 3286,4 + Rp. 44366,4

2. 52 KWH x Rp790 PPJU 8/100x 41.080 Total

= Rp.41.080,= Rp. 3286,4 + Rp. 44366,4

3. 52 KWH x Rp790 PPJU 8/100x 41.080 Total

= Rp.41.080,= Rp. 3286,4 + Rp. 44366,4

4. 52 KWH x Rp790

= Rp.41.080,-

PPJU 8/100x 41.080 Total

= Rp. 3286,4 + Rp. 44366,4

5. 60 KWH x Rp790 PPJU 8/100x 47.400 Total

= Rp.47.400,= Rp. 3792 + Rp. 51192

Dari hasil perbandingan antara data hasil pengukuran dengan alat dan data hasil pengukuran diperoleh bahwa selisih antara pengukuran alat dengan perhitungan memiliki selisih yang sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan alat telah bekerja dengan baik. Dari uraian serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab

sebelumnya dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Mikrokontroler ATMega16 dapat digunakan sebagai pengendali alat hitung konsumsi listrik secara digital 2. Sistem alat ukur dapat menampilkan informasi pemakaian energi listrik dalam satuan KWh, biaya komulatif yang dikeluarkan dalam rupiah dan biaya perbulan sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL)2010 3. Alat ini dapat menghitung konsumsi listrik pada daya 450VA , 900VA, 1300VA dan 2200VA 4. Alat hitung konsumsi listrik dapat mengukur beban dengan baik dan akurat dalam pemakaian energi listrik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemantauan penggunaan pemakaian energi listrik secara real time. 5. 5.1 PENUTUP KESIMPULAN Dari uraian serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab

sebelumnya dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 5. Mikrokontroler ATMega16 dapat digunakan sebagai pengendali alat hitung konsumsi listrik secara digital 6. Sistem alat ukur dapat menampilkan informasi pemakaian energi listrik dalam satuan KWh, biaya komulatif yang dikeluarkan dalam rupiah dan biaya perbulan sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL)2010 7. Alat ini dapat menghitung konsumsi listrik pada daya 450VA , 900VA, 1300VA dan 2200VA 8. Alat hitung konsumsi listrik dapat mengukur beban dengan baik dan akurat dalam pemakaian energi listrik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemantauan penggunaan pemakaian energi listrik secara real time.

5.2

SARAN Kedepan alat ini dapat dikembangkan dengan menambahkan wireless atau sinar inframerah untuk mempermudah petugas PLN mencatat pemakaian listrik pelanggan dengan jarak jauh dari KWH

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto Widodo, 2007.Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR Atmega16, Elex Media Komputindo Jakarta M.Ary Heryanto,ST. Ir.Wisnu Adi P 2008 Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler Atmega8535, Andi Yogyakarta. Suhata, 2004, VB Sebagai Pusat Kendali Elektronik, Elex Media Komputindo Jakarta S Wasito. 1986, Vademekum Elektronika, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Totok Budioko, Belajar Dengan Mudah Dan Cepat Pemrograman Bahasa Dengan SDCC pada Mikrokontroler AT89X051/AT89C51/52 Teori, Simulasi dan Aplikasi Cetakan Pertama GAVA MEDIA, Yogyakarta, 2005. Wardhana, Lingga, Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, ANDI Yogyakarta 2006

Tarif Dasar Listrik 2010 www.pln.co.id

You might also like