Professional Documents
Culture Documents
ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
Gambar sebelah kiri menunjukkan konfigurasi penempatan pulser (pick-up coil) yang terdapat pada bagian liar lingkar plat sitting magnet. Pada skema diatas pulser dididentifikasikan dengan huruf B. Pulser akan membaca tonjolan (pulse) yang digambarkan dengan warna abuabu. Gambar sebelah kanan merupakan sinyal yang terbaca menggunakan oscilloscope pada output pulser setelah satu putaran magnet (3600) yang akan dibaca oleh CDI.
Dalam skema diatas dapat dilihat terdapat sebuah microcontroller berupa MicroChip PIC16F84. MicroChip ini memiliki FLASH memory yang berisi pembacaan dari sensor pulser yang dapat diolah dan disimpan menggunakan program yang dibuat secara khusus untuk membaca FLASH memory tersebut.
Gambar diatas merupakan contoh pengolahan data yang terdapat pada FLASH memory MicroChip PIC16F84 pada skema sebelumnya. Program akan membaca kapan titik pengapian dimulai berdasarkan input sensor pulser. Program akan menghasilkan output berupa perintah yang mengatur perangkat pengapian untuk memulai proses pembakaran. Pada perkembangannya, program tersebut tidak hanya membaca data yang terdapat pada FLASH memory pada MicroChip, namun memungkinkan user pengguna program untuk dapat memanipulasi data tersebut. Contohnya, jika user menginginkan pengapian yang lebih advance (maju), maka user tinggal mengeser titik-titik pengatur yang terdapat dalam tabel sehingga PIC akan memerintahkan perangkat pengapian untuk memulai proses pembakaran lebih dulu daripada sebelumnya. Begitu pula sebaliknya jika user menginginkan pengapian yang lebih retard (mundur) dari sebelumnya. Pengaturan ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap performa mesin bakar itu sendiri, sehingga mesin bakar akan menghasikan performa yang selalu optimal meskipun parameter input telah berubah, misalnya bahan bakar yang memiliki oktan lebih rendah / tinggi, perangkat pengapian seperti koil dan busi (spark plug) yang memiliki spesifikasi lebih tinggi, dan lain-lain.
CDI PROGRAMMABLE
Spesifikasi perangkat pendukung performa mesin sepeda motor yang telah diubah, contohnya pada motor balap, akan menuntut penyesuaian pada perangkat pendukung performa mesin tersebut agar menghasilkan performa yang optimal pada setiap saat. Parameter input dari perangkat pendukung mesin, bahkan yang bersifat eksternal seperti perubahan suhu, cuaca dan kelembaban akan mengubah performa mesin. Agar pengaturan dapat dilakukan setiap saat dan lebih mudah, maka lahirlah sebuah produk yang dinamakan Programmable CDI. Programmable CDI memungkinkan pengguna mengatur perangkat pendukung mesin secara mudah agar menghasilkan performa mesin yang optimal.
Secara garis besar, jenis CDI programmable tergantung pada sistem kelistrikan sepeda motor terbagi menjadi 2, yaitu AC Programmable CDI dan DC Programmable CDI. 1. AC (Alternate Current) Programmable CDI Sistem kelistrikan AC pada sepeda motor berarti kelistrikan yang dihasilkan oleh sepul semuanya akan digunakan untuk perangkat kelistrikan dan pengapian pada sepeda motor. Sistem kelistrikan AC akan menghasilkan tegangan yang naik turun tergantung putaran mesin. Tegangan yang dihasilkan akan melalui filter berupa regulator yang akan membatasi tegangan jika melebihi tegangan yang seharusnya. Akumulator hanya menjadi penyimpan tegangan sementara jika sistem kelistrikan kekurangan tegangan untuk menghidupkan perangkat kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor, sehingga sepeda motor dapat dihidupkan meski tanpa menggunakan akumulator (battery). Berdasarkan dari sistem kelistrikan ini, maka CDI Programmable tipe AC memiliki diagram kelistrikan sebagai berikut :
Penjelasan gambar diatas : 1. High Voltage Source Coil : kumparan / sepul pengapian yang menghasilkan tegangan tinggi. 2. Power Source Coil : kumparan / sepul pembangkit tegangan rendah untuk catu daya sistem computer dalam CDI AC. 3. Pulser Signal Coil : kumparan pulser. 4. Ignition Coil : kumparan pembangkit api busi. 5. Spark Plug : busi 6. Blok kuning menyatakan rangkaian internal dalam CDI. 7. Blok Nomer 1 : Rectifier and High Voltage Regulator Area; merupakan rangkaian penyearah dan pengatur tegangan tinggi. Berisi rangkaian pembatas tegangan untuk diumpan ke kumparan pembangkit api busi. 8. Blok Nomer 2 : Firing Area; Rangkaian Pengapian, digunakan untuk menyalakan kumparan pembangkit api busi. Komponen utama adalah thyristor dan capacitor, sistem penyalaannya dikendalikan oleh blok nomer 3. 9. Blok Nomer 3 : Thyristor Driver, rangkaian pengendali thyristor. 10. Blok Nomer 4 : Central Processor Unit / CPU. Sistem computer utama pengendali CDI, mengatur segala fungsi CDI mulai dari pengendalian sistem pengapian hingga komunikasi dengan PC (Personal Computer) untuk keperluan tuning data. 11. Blok Nomer 5 : Pulse Signal Digitizer; rangkaian untuk mengubah level sinyal analog ke level sinyal digital supaya bisa dibaca oleh CPU. 12. Blok Nomer 6 : Data Communication Interface, rangkaian komunikasi dengan PC.
13. 14.
Blok Nomer 7 : Data Storage Unit, rangkaian berisi IC Memori/ EEPROM untuk menyimpan data setting. Blok Nomer 8 : Power supply khusus untuk CPU.
CDI Programmable tipe AC memiliki perbedaan dibandingkan yang bertipe DC. CDI AC tidak membutuhkan perhatian lebih terutama masalah tegangan battery jika digunakan untuk keperluan penggunaan kelistrikan yang tidak tergantung pada battery, sangat sesuai untuk sepeda motor dengan karakter lingkungan yang sangat buruk (kotor, panas, lumpur) dan tidak memerlukan perawatan battery. Disisi lain CDI AC memiliki kelemahan, karena sistem pembangkitan daya menggunakan kumparan yang dibangkitkan medan magnet yang diputar crankshaft maka dalam pengukuran di laboratorium menunjukkan gejala pengereman atau pembebanan. Contohnya percobaan dengan motor listrik simulasi (300 watt / 0.40 Hp) untuk kumparan pembangkit terbuka dengan 6000 rpm begitu dibebani CDI AC maka putaran mesin menurun hingga 5800 rpm (round per minute).
Sistem kelistrikan DC pada sepeda motor berarti kelistrikan yang dihasilkan oleh sepul akan melalui filter berupa kiprok yang akan membatasi tegangan jika melebihi tegangan yang seharusnya dan mengubah tegangan yang dihasilkan sepul yang berupa AC menjadi DC agar bisa digunakan untuk sistem pengisian tegangan untuk akumulator (battery). Akumulator menjadi perangkat yang penting dalam sistem kelistrikan DC karena digunakan untuk menghidupkan perangkat kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor, sehingga sepeda motor tidak akan dapat dihidupkan jika akumulator (battery) dalam keadaan tidak baik / optimal. Berdasarkan dari sistem kelistrikan ini, maka CDI Programmable tipe DC memiliki diagram kelistrikan sebagai berikut :
Diagram blok CDI DC diatas memiliki persamaan dengan CDI AC, perbedaan utamanya dapat diamati dengan penjelasan sebagai berikut . High Voltage Source Coil digantikan dengan 12 volts battery, otomatis ini tidak akan membebani mesin. Blok Nomer 1 : Voltage inverter 12 volts to 350 volts, rangkaian ini yang bertugas menaikkan tegangan dari 12 volts ke 350 volts dan ini merupakan pembeda utama dibandingkan CDI AC. High Voltage Source Coil yang digantikan oleh akumulator (battery) 12 volt akan menuntut pemeliharaan pada kondisi battery agar selalu optimal. Jika battery dalam keadaan kurang baik, maka system kelistrikan akan terganggu dan akan merusak CDI dan sistem kelistrikan lainnya.
Contoh spesifikasi dan paket yang terdapat pada CDI Programmable produk REXTOR :
Microprocessor Koneksi Komunikasi Data PC Operating System USB to RS 232 Converter Koneksi Yang Tersedia Isi Dalam Kemasan Isi Software : Motorola 8 Kbyte MC908KX8 : Serial Communication Port DB 9 (RS 232) : Microsoft Windows 2000 / XP; Linux all Distro : Ver. 2.0 : 3 (Main Connector, RS 232 Data, Gear Position Sensor) : Programmable CDI Unit, Instruction Manual, CD Software Installation, Gear Position Sensor Wire Harness Connector : - Flexible Ignition Map Adjustment | Akurasi setiap titik kurva pengapian tiap 500 rpm mesin dan limiter di 20.000 rpm, dengan menyesuaikan setting kurva yang sesuai akan diperoleh kemampuan optimum. - Optimum data storage memory | Mampu menyimpan 14 macam setting kurva pengapian dalam satu unit CDI. Kurva pengapian disesuaikan dengan bermacam kondisi sirkuit, bahan bakar, rasio gigi, temperature udara, kelembaban dan apapun setting optimum mekanik terhadap mesin.
- Non Licensed Interface and Free Software | Bekerja minimal PC Pentium 2 - 300 MHz, RAM 64 MB dengan system operasi minimum Windows 2000 atau Linux. Dengan CD (compact disk) software gratis berplatform Java (Sun Microsystem) tidak memerlukan lisensi untuk instalasi.
SUMBER :
www.sportdevices.com www.rextor-tech.com www.motorplus-online.com www.otomotif-online.com