You are on page 1of 5

MAHKAMAH AGUNG - RI KAIDAH HUKUM : Perkawinan yang dilangsungkan oleh wali hakim (kepala KUA) tanpa adanya pelimpahan

sebagai wali dari nasabnya (ayah) dan tanpa ada penetapan Pengadilan mengenai adholnya wali dapat dibatalkan ; MA. NO.REG TGL PUTUSAN TEAM MAJELIS : No. 261 K/AG/2009 : 30 Juli 2009 : 1. Drs. H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H., M.H.
2. PROF. DR. H. ABDUL MANAN, S.H., S.IP., M.Hum. 3. Drs. H. HAMDAN, S.H., M.H.,

KLASIFIKASI

: PEMBATALAN NIKAH

DUDUK PERKARA : Bahwa dari perkawinan penggugat dengan isteri yang bernama Rosmiaty telah lahir anak 3 orang. Salah seorang di antaranya adalah anak perempuan yang bernama (Tergugat I), lahir pada tanggal 19 November 1981 di Makassar; Bahwa selaku orang tua, penggugat sadar akan kewajiban untuk memelihara, mendidik, dan memenuhi kebutuhan hidup Tergugat I. Untuk itu, Penggugat dengan susah payah mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan Tergugat I. Alhasil, Tergugat I dapat menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi dengan menyandang gelar sarjana (S.I) dan sekarang telah bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Selayar: Bahwa Tergugat I tidak tahu berterima kasih dan tidak pandai bersyukur bahkan tidak menghormati orang tua yang kini menggugatnya. Pada hari Ahad tanggal 25 November 2007 Tergugat I meninggalkan tugas bahkan menghilang entah ke mana perginya. Belakangan diketahui Tergugat I telah pergi ke Kolaka, Sulawesi Tenggara. Bahwa Tergugat I pergi ke Kolaka patut diduga tidak sendirian, tetapi dengan seorang lelaki yang bernama Tergugat II ; Bahwa tidak lama kemudian terbetik berita, Tergugat I dan Tergugat II telah menikah di Kolaka. Sebagaimana tercatat pada Kutipan Akta Nikah Nomor 10/10 /1/2008 Tanggal 7 Januari 2008 (foto kopi), Tergugat I dan Tergugat II dinikahkan dengan wali hakim yang bernama Satar, S.Ag. yang nota bene Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara; Bahwa meskipun tercatat pada Kantor Urusan Agama di mana perkawinan

327

dilangsungkan perkawinan Tergugat I dan Tergugat II yang berlangsung pada tanggal 29 November 2007 di Kolaka, Sulawesi Tenggara, tidak sah (illegal) menurut hukum dengan alasan Tergugat I .dan Tergugat II d i n i k a h k a n d e n g a n w a l i h a k i m y a n g t i d a k s a h . P a d a p a s a l 2 3 ayat (I) Kompilasi Hukum Islam dinyatakan bahwa wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah apabila wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau gaib atau adlal atau enggan. Bahwa tidak ada alasan pembenar untuk menikahkan Tergugat I dan Tergugat II dengan wali hakim sebab wali nasab yang paling berhak masih hidup, diketahui tempat tinggalnya, mudah dihubungi dan memungkinkan dihadirkan serta tidak pernah menyatakan adlal atau enggan. Kalaupun diduga atau ternyata wali nasab yang paling berhak in casu Penggugat adlal atau enggan menikahkan Tergugat I dan Tergugat II, maka harus dibuktikan dengan putusan Pengadilan Agama yang berwenang (quo vide pasal 23 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam); Bahwa oleh karena perkawinan Tergugat I dan Tergugat II ternyata dilangsungkan dengan wall hakim yang tidak sah, maka perkawinan tersebut cacat hukum, tidak sah (illegal) sebab melanggar ketentuan dalam Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi, "Untuk melangsungkan perkawinan harus ada: (a) calon suami, (b) calon isteri, (c) wali nikah, (d) dua orang saksi, dan (e) ijab dan qabul;" Bahwa perkawinan yang tidak memenuhi rukun perkawinan sebagaimana halnya perkawinan Tergugat I dan Tergugat II harus dinyatakan tidak sah, batal demi hukum, dan dianggap tidak pernah ada. Konsekuensi selanjutnya adalah Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008 tanggal 7 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukurn dan kekuatan pembuktian. PETITUM PENGGUGAT : Primer: Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; Membatalkan perkawinan Tergugat I, dengan Tergugat II, yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 29 November 2007 dan terdaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka dengan Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008 tanggal 7 Januari 2008; Menyatakan Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008 tanggal 7 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, tidak mempunyai kekuatan hukum dan kekuatan pembuktian; Biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
328

Subsider: Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; AMAR PUTUSAN PENGADILAN AGAMA : Mengabulkan gugatan Penggugat. Membatalkan perkawinan Tergugat I dengan Tergugat II, yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 29 November 2007 dan terdaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka dengan Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008, tanggal 7 Januari 2008; Menyatakan akta nikah Nomor 10/10/1/2008, tanggal 7 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka tidak mempunyai kekuatan hukum dan kekuatan pembuktian. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sejumlah Rp. 981.000,- (sembilan ratus delapan puluh satu ribu rupiah); AMAR PUTUSAN PTA : - Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dapat diterima; - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Selayar tanggal 29 Agustus 2008 Nomor 44/Pdt.G/2008/PA.Sly, yang dimohonkan banding; Dengan mengadili sendiri: Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp.981.000,- (sembilan ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat/Terbanding sebesar Rp.6.000,- (enam ribu rupiah); PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG : Bahwa dalam putusan Pengadilan Agama Selayar pada halaman 4 jelas disebutkan bahwa majelis hakim sudah berupaya menasehati dan mendamaikan kedua belah pihak tetapi tidak berhasil, sehingga tidak ada alasan hukum judex facti tingkat banding menyatakan perkara a quo belum diadakan perdamaian, dengan demikian Pengadilan Tinggi Agama keliru dalam mempertimbangkan; Bahwa oleh karena itu putusan Pengadilan Tinggi Agama Makasar harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini dengan pertimbangan berikut ini :
329

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Makassar No. 118/Pdt.G/2008/PTA.Mks. tanggal 19 Desember 2008 M bertepatan dengan tanggal 21 Dzulhijjah 1429 H. yang membatalkan putusan Pengadilan Agama Selayar No. 44/Pdt.G/2008/PA.Sly. tanggal 27 Agustus 2008 M., bertepatan dengan tanggal 24 Sya'ban 1429 H. serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan sesuai dengan Pasal 89 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Pemohon Kasasi; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, UndangUndang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UndangUndang No. 3 Tahun 2009, Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan UndangUndang No. 3 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG - RI : MENGADILI: Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi tersebut ; Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Makassar No. 118/Pdt.G/2008/PTA.Mks. tanggal 19 Desember 2008 M bertepatan dengan tanggal 21 Zulhijjah 1429 H. yang membatalkan putusan Pengadilan Agama Selayar No. 44/Pdt.G/2008/PA.SIy. tanggal 27 Agustus 2008 M., bertepatan dengan tanggal 24 Sya'ban 1429 H. ; MENGADILI SENDIRI : Mengabulkan gugatan Penggugat; Membatalkan perkawinan Tergugat I dengan Tergugat II, yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 29 November 2007 yang terdaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka dengan Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008, tanggal 7 Januari 2008; Menyatakan Akta Nikah Nomor 10/10/1/2008 tanggal 7 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka tidak mempunyai kekuatan hukum dan kekuatan pembuktian;

330

Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat pertama sebesar Rp. 981.000,- (sembilan ratus delapan puluh satu ribu rupiah); 5. Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah); Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); Pembuat Kaidah Hukum, Ttd 1. Drs. Kamaluddin, MH 2. Timur Abimanyu, SH.MH

Himpunan Putusan Perkara Perdata Agama MA- RI. Editor : Dit Jen Badilag MA-RI.

331

You might also like