You are on page 1of 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI BENGKEL STYA JAYA MOTOR

Nama : AHMAD MUTOHIR NIS :1011291 Tingkat/kelas : XI TMO Bidang keahlian : ATUTOMOTIV Program keahlian : Teknik mekanik otomotif

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL FATAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL FATAH


Jalan Let. Jend. S. Parman Km. 3 Telepon (0286) 5800686 Banjarnegara 53412 2009/2010

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kerja industri (prakerin) ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing, kepala/pimpinan instansi dan kepala SMK Al Fatah Banjarnegara pada : Hari : Tanggal : Pembimbing II Pembimbing I

SAPA !!!!!!!

PAINO SUBARKAH

Mengesahkan, Kepala SMK Al Fatah Banjarnegara

Menyetujui, Kepala SETYA JAYA MOTOR

KAMALIN, S.Kom

AUNUR ROFIK

IDENTITAS SISWA
Nama Nomor Induk Siswa Tempat/tanggal lahir Jenis Kelamin Kelas / Tingkat Bidang Keahlian Nama Orang Tua Alamat orang tua : AHMAD MUTOHIR : 1011291 : Wonosobo, 01 September 1994 : Laki-laki : XI TMO : AUTOMOTIVE : SUDIATMAN : Des. Gumelar Rt. 07 Rw. 01 Kec.Wadaslintang Kab. Wonosobo

] Banjarnegara, 07 April 2012 Peserta Prakerin

AMBAR 3X4 HITAM PUTIH

AHMAD MUTOHIR NIS. 1011291

IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI

1. 2. 3. 4.

Nama Bengkel Nama Pimpinan Nama Kepala Mekanik Alamat

: SETIA JAYA MOTOR : Bp. ALWAN : Bp. AUNUR ROFIK : JL. LEKSANA, KARANGKOBAR

Mengetahui : Pimpinan Bengkel SETIA JAYA MOTOR

Bp. ALWAN

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... IDENTITAS SISWA ........................................................................................ IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI .......................................................... DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................................. KATA PENGANTAR ....................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ A. TUJUAN PRAKERIN ....................................................... B. SEJARAH BENGKEL........................................................ C. STRUKTUR ORGANISASI ............................................... D. DENAH LOKASI BENGKEL.............................................. E. DENAH BENGKEL BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... A. PENGERTIAN RADIATOR ............................................... B. FUNGSI RADIATOR ....................................................... C. KOMPONEN-KOMPONEN RADIATOR........................... D. CARA KERJA RADIATOR ................................................ E. JENIS-JENIS GANGGUAN PADA RADIATOR .................. F. ANALISIS GANGGUAN DAN PENYEBABNYA ................. BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK .......................................................... A. JENIS KENDARAAN ....................................................... B. PERMASALAHAN .......................................................... C. ANALISA GANGGUAN ................................................... D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN ................................... E. LANGKAH KERJA ........................................................... F. PEMERIKSAAN DAN LANGKAH KERJA .......................... G. PEMASANGAN DAN PENYETELAN ................................ BAB IV PENUTUP .................................................................................. A. KESIMPULAN ................................................................ B. SARAN .......................................................................... DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ LAMPIRAN 1. PROGRAM KEGIATAN PRAKERIN 2. AGENDA KEGIATAN HARIAN PRAKERIN 3. SURAT KETERANGAN PRAKERIN 4. DAFTAR NILAI PRAKERIN 5. GAMBAR GAMBAR i ii iii iv vi vii viii 1 2 3 4

BAB I PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKERIN 1. Sebagai realisasi teori yang telah di terima siswa. 2. Mempersiapkan Siswa agar mampu berkompentensi dan mampu mengembangkan diri. 3. Mempersiapkan siswa untuk memmasuki lapangan kerja dan

mengembangkan sifat profesional baik ketrampilan teknik maupun menajirial. 4. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat untuk mengisi kebutuahan dunia usaha/dunia industry. 5. Mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang

peroduktif,adaptif dan kreatif. B. SEJARAH BENGKEL Setia Jaya Motor pada awalnya hanya sebuah toko onderdil kecil yang menjual berbagai macam suku cadang mobil, akan tetapi lama kelamaan berubah menjadi sebuah bengkel kecil. Berkat kedua anak pak Alwan, bengkel tersebut makin lama makin ramai dan akhirnya bengkel itu menjadi besar dan terkenal di Karangkobar DIBUAT RATA KIRI ADA ALINEANYA

C. STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL

Bp. Alwan (Kepala) Kepala Bengkel

Intan (Administrasi) Administrasi

Rofik (Kepala Mekanik) Kepala Mekanik

Intan (Kasir) Kasir

Fendi (Mekanik) Mekanik

Aji (Mekanik) Mekanik

D. DENAH LOKASI BENGKEL

K A R A N G K O B A R

SDN 1 KARANG KOBAR

BENGKEL S E T I A J A K YA M A
B I M N G O

PASAR
TERM
PASAR KAMBING

PASAR

MASJID AL KHUMAIDI

I N A L K A R A N G K O B A R

T O R

E. DENAH BENGKEL

U PARKIR MOBIL

TEMPAT PENYIMPANAN BARANG

TEMPAT KERJA RUANG ISTIRAHAT

TEMPAT CUCI

F. TATA TERTIB BENGKEL 1. Waktu kerja dimulai dari jam 07.30. Smpai dengan jam 17.50 WIB. 2. Istirahat siang jam 13.30 WIB. 3. Pada saat bekerja harus memakai pakaian kerja (wearpack). 4. Apabila keluar harus minta izin kepada pimpinan bengkel. 5. Apabila tidak masuk harus memberi tahu kepada pimpinan bengkel. 6. Sebelum pulang maka semua peralatan kerja dikembalikan ke tempat semula dan tempat kerja harus dibersihkan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN KOPLING Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol, Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor, yakni: Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponenkomponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang. Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.

Kopling Manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang..

B. FUNGSI KOPLING Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang platplatnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah

adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol. C. KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING

1. Pedal kopling 2. Push rod 3. O ring 4. Seal 5. Piston in wheel silinder 6. Master silinder 7. Reservoir tank 8. Flexible hose

9. Release cylinder 10. Release fork 11. Release bearing 12. Shift lever 13. Diaphragm spring 14. Pressure plate 15. Clutch disc

D. CARA KERJA KOPLING Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas Sistem Kopling Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : 1). Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi

dengan lembut. 2).Komponen-komponen Kopling Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

E. JENIS-JENIS GANGUAN PADA KOPLING susah masuk gigi. kopling berbunyi

F. ANALISIS GANGGUAN DAN PENYEBABNYA Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain adalah : Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox. Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.

Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang. Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil gak mau lari (acceleration kurang) : 80%. Hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi). Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK

A. JENIS KENDARAAN TOYOTA KIJANG KF 50.

B. PERMASALAHAN Injakan kopling meninggi, Penyambungan kopeling kurang tepat, Bunyi kopeling tidak normal.

C. ANALISA GANGGUAN Permukaan kopeling sudah aus atau rusak Kontak antara permukaan kopeling kurang tepat Adanya kotoran atau gemuk pada permukaan kopelin Kerusakan pada pegas Tidak terdapat cukup pelumas pada sambungan sambungan dari sistem batang - batang penggerak kopeling antara pedal kopeling dan kopeling Bantalan mekanisme pelepas kopeling sudah aus, rusak atau tidak dilumasi dengan baik.

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN kunci ring 17 kunci ring 12 kunci ring 10

kunci T 08 kunci T10 Obeng (+ -) Kunci pas 14 Tang

E. LANGKAH KERJA Langkah-langkahnya adalah : Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling kef ly wheeldengan urutan menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc Gambar 16.Pembongkaran unit kopling

F. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN KOPLING Release bearing

Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/

terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut : a. Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti! b. Tahan hub dan case dengan tangan kemudian c. gerakkan pada semua arah untuk memastikansel f d. centering system agar tidak tersangkut. G. PEMASANGAN DAN PENYETELAN KOPLING

Pembongkaran Lepas baut pengunci kaliper

Gambar 9. Pembongkaran Angkat kaliper dan keluarkan balok-balok rem

Gambar 10. Pembongkaran.

Pemeriksaan Periksa kondisi balok rem Jika kanvas mulai lepas dari plat dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok rem harus diganti baru

Gambar11. Pemeriksaan kanvas. Periksa kondisi cakram. Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerenda atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beratur tidak mempengaruhi fungsi rem.

Gambar 12. Pemeriksaan cakram.

Cakram dengan tebal yang kurang harus diganti baru Tebal baru = 7 12 mm, tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm.

Gambar 13. Pemeriksaan.

Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika torak macet, kaliper rem harus dioverhaul. Untuk mengembalikan posisi torak, pakai alat penekan khusus atau tang pompa air. Pada waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir harus dikurangi, untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jika menggunakan tang pompa air, perhatikan karet pelindung debu. Karet pelindung yang robek harus diganti baru.

Gambar 14. Pemeriksaan. Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat keluar/ lepas. Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem C. Periksa busing batang dan tabung penghantar. Pasang kaliper pada kerangka, keraskan baut pengikatnya. Kaliper harus dapat bergerak ke kanan dan ke kiri dengan baik. Jika gerakannya berat atau macet, maka busing batang dan tabung pengantar harus diperbaiki.

Gambar 15. Pemeriksaan.

Pembongkaran Melepas rem luncur - Lepaskan kaliper dengan melepas batu pemegangnya. - Keluarkan pad dari dudukannya. - Lepaskan pemegang kaliper (Perhatikan pin pengunci pada baut pengantar) Mengeluarkan piston dari caliper - Keluarkan karet penutup. Awas ring pengunci penahan.

Gambar 17. Perawatan. - Keluarkan piston dengan udara tekan (kompresor)

Gambar 18. Perawatan - Hadapkan piston ke lantai/ meja kerja agar tidak membahayakan.

Gambar 19. Perawatan

- Keluarkan sil piston dengan obeng. (Awas jangan sampai menggores silinder kaliper) Bersihkan semua komponen kaliper rem luncur dengan air (bila perlu dengan sabun) Awas jangan menggunakan oli, bensin atau solar. Pemeriksaan - Periksa semua komponen kaliper rem luncur.

Gambar 20. Perawatan

- Periksa cakram kaliper rem luncur

Gambar 21. Perawatan A = Kerusakan kecil masih dapat diperbaiki (dibubut) B = Kerusakan keras (sebaiknya diganti) C = Kerusakan miring rusak (harus diganti) Perbaikan Silinder kaliper rem luincur

Gambar 22. Perawatan - Silinder yang tergores dan korosi berat harus diganti! - Jika korosi ringan dapat dihoning hingga korosi hilang dari permukaan silinder. (Gunakan air pada saat menghoning, Awas...! Jangan menghoning berlebihan. Alat honing tidak boleh diputar di luar silinder) Piston kaliper rem luncur

Gambar 23. Perawatan - Karet penutup yang rusak (keras mengembang atau sobek) harus diganti. - Seal piston harus diganti. - Piston yang rusak/ korosi berat harus diganti.

- Jika korosi ringan dapat dibersihkan dengan amplas halus. (Awas...! jangan mengamplas berlebihan. Batas limit 0,1)

Gambar 24. Perawatan

Pad kaliper rem luncur - Pad yang mengeras harus diganti dengan yang baru. - Ganti pad jika ketebalan di bawah batas limit (2 mm) - Pad yang berdebu dibersihkan dengan udara tekan

Gambar 25. Perawatan Pemegang kaliper - Jika pemegang kaliper rusak atau korosi berat harus diganti dengan yang baru.

Gambar 26. Perawatan Cakram kaliper rem luncur

Gambar 27. Perawatan - Cakram harus diganti jika tebal di bawah batas limit (kurang dari 1 mm) dari tebal standard. Run out cakram maksimum 0,1 mm jika lebih dapat dibubut kembali hingga batas limit

ketebalan cakram. - Cakram tegak memanjang sebaiknya diganti. YANG BENER COPLINGG APA REM CAKRAMMMMMM !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Pada waktu kendaraan sedang berjalan, pedel gas dipijak dan putaran mesin bertambah tinggi, tetapi rasanya kendaraan tidak bergerak lebih cepat. Hal tersebut sangat terasa pada waktu mendaki tanjakan tanjakan atau pada waktu kendraan bermuatan berat. Hal diatas merupakan salah satu contoh kerusakan pada system kopeling, kombinasi antara sistem indra dengan perasaan sangat mempengaruhi bagi pengendara kendaraannya. Kopeling merupakan bagian yang vital dalam kendaraan oleh karena itu penanganan yang tepat dan cepat akan dapat menjadikan performa kendaraan bias terus dijaga. untuk mengetahui dengan segera kerusakan pada

B.

SARAN 1) UNTUK SEKOLAH Meningkatkan kedisiplinan dan kegiatan belajar mengajar. Memperhatikan siswa yang sedang Prakerin, dengan sering melihat ke tempat Prakerin. Untuk pelajaran produktif perbanyalah praktek. Waktu pelaksanaan Prakerin perlu diperpanjang. 2) UNTUK TEMPAT PRAKERIN

Bersikap sopan, jujur, ramah, pada pelanggan supaya pelanggan merasa puas dan percaya dengan hasil kerja. Penjualan onderdil diperbanyak lagi. Kesejahteraan karyawan lebih diperhatikan.

You might also like