You are on page 1of 2

CEGAH

mengenal Mastitis
rAdAnG pAyudArA pAdA ibu mEnyusui
Secara naluriah, setiap ibu segera setelah melahirkan akan mampu menjalankan tugas untuk menyusui bayinya. Namun, kadang terdapat masalah-masalah pada payudara ibu yang menyebabkan proses menyusui bayi baru lahir tidak dapat berlangsung dengan baik. Salah satu masalah yang sering dijumpai adalah radang payudara yang lazim disebut mastitis. Bagaimana sebaiknya ibu menyusui mengenal dan menghadapi masalah ini?

stilah mastitis berasal dari bahasa latin, yang berarti peradangan pada payudara. bagian payudara yang terkena mastitis akan berubah menjadi merah, bengkak, nyeri, dan panas. suhu badan ibu dapat meningkat sampai demam tinggi, kadang disertai menggigil. Kejadian ini biasanya terjadi segera sampai 1-3 minggu setelah melahirkan. Umumnya, mastitis disebabkan oleh bakteri jenis staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat pada kulit manusia.

Jika terdapat sumbatan saluran susu, atau higinitas payudara kurang baik, bakteri dapat berkembang biak sangat banyak, kemudian menyerang kulit payudara sampai ke lapisan-lapisan dan kelenjar di bawah kulit, menyebabkan infeksi dan peradangan payudara. bila mastitis berlanjut menjadi semakin berat, dapat terjadi abses payudara, yaitu pembentukan dan pengumpulan nanah di dalam payudara. ibu tampak sakit lebih parah, payudara lebih merah dan membengkak hebat, dan air susu yang keluar dapat mengandung cairan nanah/pus.

Mengatasi Mastitis ibu menyusui yang mengalami gejala mastitis harus segera memeriksakan diri ke dokter. satu hal yang penting, yaitu bila mastitis terjadi segera dalam masa perawatan pascapersalinan dini di rumah sakit, harus dicurigai suatu kemungkinan infeksi yang lebih serius akibat bakteri staphylococcus aureus golongan methicillin resistant (disebut sebagai mRsa), yang jauh lebih berbahaya daripada bakteri biasa. bakteri Mrsa adalah bakteri yang sangat banyak terdapat di rumah sakit, tergolong jenis infeksi rumah sakit (nosocomial infection) yang sangat berbahaya. Pada infeksi Mrsa, diperlukan obat antibiotika kombinasi dengan dosis yang lebih tinggi.

34

CEGAH
Pencegahan Perawatan payudara sejak masa kehamilan adalah sangat penting. tujuannya adalah agar kebersihan payudara baik, kelak pada saat menyusui terdapat produksi asi yang cukup, payudara tetap sehat, dan bentuk payudara tetap baik setelah selesai menyusui. Umumnya, wanita hamil akan mengalami pembesaran payudara. Guna menunjang pembesaran payudara ini, sejak usia kehamilan awal, sebaiknya wanita hamil mulai bersiap mengganti pakaian dalam (bh / bra) dengan ukuran yang lebih sesuai dan dapat menopang perkembangan payudaranya. biasanya, diperlukan bh ukuran 2 nomor lebih besar dari ukuran yang biasa dipakai. Penting juga memilih bahan bh yang mudah menyerap keringat, dan juga model yang polos dan sederhana, bukan model yang mengandung banyak lipatan atau hiasan renda. Untuk masa laktasi, sebaiknya dipilih bra yang dapat dibuka pada bagian depan. Kebersihan payudara juga harus diperhatikan, khususnya daerah papila dan areola. Pada saat mandi, sebaiknya papila dan areola tidak disabuni untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya lendir pelumas yang dihasilkan kelenjar Montgomery. areola dan papila yang kering akan memudahkan lecet dan infeksi, dan pada masa menyusui, dapat menjadi risiko untuk terjadinya mastitis. Penyebab lain Kadang pada menjelang akhir kehamilan, terjadi puting susu yang terbenam, atau datar, atau kaku. Keadaan itu dapat menjadi penyebab aliran asi tidak lancar, dan akhirnya juga dapat menjadi risiko terjadinya mastitis. Untuk mengetahui apakah puting susu datar, cubitlah areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan jari telunjuk. Puting susu yang normal akan menonjol, namun puting susu yang datar akan tidak menonjol. Puting susu lecet juga dapat menjadi risiko terjadinya mastitis. Puting susu lecet umumnya disebabkan trauma cedera pada puting susu, misalnya luka akibat kuku, gesekan akibat bra, dan sebagainya. Untuk menghindari terjadinya puting susu nyeri atau lecet, jangan membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, krim, dan obat-obatan yang dapat merangsang kulit/ puting susu. Melepaskan isapan bayi juga harus dengan cara yang benar, yaitu dengan menekan dagu bayi atau memasukkan jari kelingking ibu yang bersih ke dalam mulut bayi. Kadang, payudara dapat terasa membengkak atau penuh. hal ini terjadi karena edema ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe, akibat asi yang menumpuk di dalam payudara yang belum dikeluarkan. Kejadian seperti ini jarang terjadi, kalau pemberian asi dilakukan sesuai dengan kemauan bayi. Payudara bengkak akibat penumpukan asi juga dapat menjadi risiko terjadinya mastitis. Untuk itu, sangat penting untuk sering memberikan asi pada bayi, atau jika kondisi belum memungkinkan, misalnya ibu bekerja, maka asi dikeluarkan dengan pompa dan ditampung. dengan pengetahuan ibu yang cukup tentang perawatan payudara selama kehamilan, diharapkan pada masa ibu menyusui akan terjadi produksi asi yang baik, payudara tetap sehat, tidak terjadi mastitis, dan tentunya bentuk payudara ibu tetap baik sesudah selesai menyusui.

Gejala mastitis harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Penting untuk sering memberikan ASI pada bayi, atau jika kondisi belum memungkinkan, maka ASI dikeluarkan dengan pompa dan ditampung.

Dr. A. Budi Marjono, Sp.OG, PhD Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah

35

You might also like