You are on page 1of 5

Kerangaka Dasar Konseptual

Kerangka Dasar Konseptual SFAC 1 Tujuan-tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis. Tujuan dalam (November 1978) pernyataan ini (dan yang ada dalam SFAC 4) sangat bersandar pada daftar tujuan yang dikembangkan oleh Komite Trueblood. SFAC 2 Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi keuangan. (Mei 1980) SFAC 3 Definisi unsur-unsur laporan keuangan untuk perusahaan bisnis. (Desember 1980) Pernyataan ini digantikan oleh SFAC 6, yang menekankan organisasi nirlaba di samping perusahaan bisnis. SFAC 4 Tujuan-tujuan akuntansi untuk bukan perusahaan bisnis. (Desember 1980) SFAC 5 Definisi konsep-konsep seperti pengakuan, realisasi, dan pengukuran (Desember 1984) untuk perusahaan bisnis memberikan pedoman pada apa yang harus dicakup dalam laporan keuangan dan kapa. Aturan pengukuran yang berhubungan dengan pertanyaan pengakuan dibahas. SFAC 6 SFAC 6 menggantikan SFAC 3 dengan mendefinisikan unsur-unsur (Desember 1985) laporan keuangan untuk semua perusahaan.

Hirarki Unsur-unsur
Suatu memorandum diskusi tentang hasil kerja Kelompok Studi pada Tujuan-tujuan Laporan Keuangan, juga disebut Komite Trueblood, dari mana ketuanya, muncul pada tahun 1974. FASB telah mengusulkan suatu Kerangka Dasar Konseptual (Conceptual Frame Work) sebagai suatu dasar untuk menetapkan standar-standar akuntansi. Suatu diagram dengan penjelasan ditunjukan yang menjelaskan hubungan antara berbagai unsur dalam kerangka dasar.

Hirarki unsur-unsur dalam suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Tujuan(-tujuan) Dasar Tujuan(-tujuan) Tambahan

Karakteristik Kualitatif

Informasi yang Dibutuhkan

Fundamental akuntansi dan pelaporan Standar-standar akuntansi dan pelaporan Standar-standar interpretasi Penerapan-penerapan praktik untuk situasi tertentu oleh manajemen dan auditor

Istilah-istilah dalam hirarki yang ditunjukan bisa didefinisikan oleh FASB dengan cara berikut: 1. Tujuan adalah sesuatu ke arahnya upaya diarahkan, suatu arahan atau akhir tindakan, suatu sasaran. 2. Informasi yang dibutuhkan, mencakup identifikasi kategori yang luas dari informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai. 3. Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri informasi akuntansi yang cenderung untuk menambah kegunaannya. Karakteristik kualitatifnya dapat diharapkan: a. Dapat bertahan terhadap pengujian waktu b. Pervasif yaitu, berlaku bagi semua satuan usaha akuntansi c. Dapat diterapkan yaitu, mampu diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan 4. Fundamental adalah konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran transaksi dan kejadian dan mengungkapkannya dalam cara yang berarti bagi para pemakai informasi... Fundamental seperti itu bisa mencakup definisi dari suatu satuan usaha akuntansi, aktiva, kewajiban, laba, pendapatan, beban, realisasi, dan yang lainnya. 5. Standar merupakan pemecahan umum atas masalah-masalah akuntansi keuangan. 6. Interprestasi menjernihkan, menjelaskan; atau menguraikan secara panjang lebar standar akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu bagi penerapannya dalam praktik akuntansi. 7. Praktik adalah saran untuk mencapai tujuan(-tujuan) dasar dari laporan keuangan.

Tujuan-Tujuan Akuntansi
Tujuan utama dari pelaporan akuntansi adalah untuk mendukung pemegang saham dan yang lain dalam keputusan keuangan mereka dengan membantu mereka dalam meramalkan arus kas perusahaan. Pendekatan awal untuk mendefinisikan tujuan-tujuan akuntansi berfokus pada perhitungan dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang. Oleh karena itu, penekanannya adalah pada proses pengumpulan data dan format laporan keuangan. Sebagai contoh, Accounting Terminology Bulletin No. 1 mendefinisikan akuntansi sebagai: Seni mencatat, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan transaksi dan kejadian yang paling tidak sebagian, bersifat keuangan dan dengan cara yang bermakna dan dalam satuan uang , serta menginterprestasikan hasil-hasilnya. Dalam nada yang sama, Accounting Research Study No. 1 menyatakan tujuan akuntansi adalah: 1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu. 2. Untuk menunjukan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam satuan usaha tersebut. 3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut. 4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan. 5. Untuk menyatakan hal-hal diatas dalam nilai uang sebagai satuan umum. Definisi-definisi ini berlaku sebagai suatu dasar untuk penekanan pada neraca dan laporan laba rugi sebagai ukuran-ukuran kekayaan dan perubahan dalam kekayaan. FASB meringkas tujuan-tujuan yang tampak dalam pernyataan tersebut dalam cara berikut: Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial mengambil keputusan rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa. Informasi tersebut harus dapat dimengerti oleh mereka yang mempunyai pemahaman yang wajar atas kegiatan bisnis dan ekonomi dan bersedia mempelajari informasi itu dengan cukup tekun. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial dalam menetapkan jumlah, waktu, dan ketidak pastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumberdaya ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi,

kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdayanya dan tuntutannya pada sumberdaya tersebut. Kelompok Pemakai Masalah pertama adalah mendefinisikan kelompok pemakai utama. Beberapa beragumentasi bahwa ini adalah manajemen itu sendiri. Yang lain membela pekerja, atau pelanggan, atau publik. FASB berpendapat bahwa pemegang saham, investor lain, dan kreditor adalah pemakai utama akuntansi. Mereka menyimpulkan dari asumsi-asumsi mereka mengenai kelompok pemakai utama bahwa peleporan keuangan harus berguna untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Tujuan Pemakai Setiap kelompok pemakai dapat mempunyai tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan. Sebagai contoh, para manajer dan auditor mereka seringkali berbeda dalam persepsi terhadap tujuan yang tepat untuk akuntansi. Berbagai sudut pandang ini menunjukan keinginan untuk penyajian laporan yang berbeda untuk pemakai yang berbeda, atau untuk sejumlah besar informasi, yang banyak di antaranya mungkin tidak relevan bagi pemakai tertentu. FASB dan AICPA mengakui bahwa kekuatan argumen-argumen yang mendukung laporan tujuan khusus, tetapi menentang balik bahwa pemakai mempunyai cukup kesamaan sehingga serangkaian laporan tujuan umum mencukupi. Seperti dinyantakan oleh APB statement no. 4: Penekanan dalam akuntansi keuangan pada informasi tujuan umum didasarkan pada anggapan bahwa sejumlah besar pemakai membutuhkan informasi yang sama. Informasi tujuan umum tidak dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan khusus dari masingmasing pemakai. Dengan kata lain, laporan tujuan umum dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan sejumlah terbesar pemakai yang mungkin ada. Akuntabilitas Profesor Carnegie, Yuji Ijiri berusaha menghimpun berbagai pihak yang bersangkutan dalam suati model akuntabilitas yang didalamnya ia menggambarkan adanya akuntor, akuntee, dan akuntan. Ia mengemukakan bahwa: Dalam suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee... Berdasarkan hubungan akuntabilitas yang mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahuai; pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor

juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya dari keseluruhan hubungan akuntabilitas.

Karakteristik Kualitatif
Karakteristik kualitatif pada mulanya didefinisikan sebagai sifat informasi penting agar membuatnya berguna. Karakteristik-karakteristik kualitatif adalah informasi yang berguna untuk tujuan ini dianggap mempunyai karakteristik, seperti relevan dan keandalan. Hal itu harus menyediakan lebih banyak manfaat daripada biaya, dapat dimengerti, dan memungkinkan perbandingan antar perusahaan. Board membedakan antara kualitas khusu pemakai dan khusu keputusan. Klasifikasi yang pertama memfokuskan pada kualitas-kualitas yang berhubungan dengan pemakai seperti, dapat dimengerti. Sedangkan klasifikasi yang kedua memfokuskan pada kualitas-kualitas yeng berhubungan dengan pengambilan keputusan sperti, relevan dan keandalan.

You might also like