You are on page 1of 8

PT. Garudafood GarudaFood adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group).

Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT. Sinar Niaga Sejahtera) bergerak di bisnis distribusi logistic, PT. Bumi Mekar Tani (BMT) focus di bidang plantationas, PT. Nirmala Tirta Agung (NTA) bisnis air minum dalam kemasan kaleng bemerk Prestine, dan Global Solution Institute (GSI) bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar, event organizer, dan konsultasi manajemen . Pada awal 1978 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang Garing Garuda yang belakangna dikenal dengan sebutan ringkas Kacang Garuda. Kacang Garuda memperoleh berbagai penghargaan sebagi berikut : Indonesian Costumer Satisfaction Awards (ICSA) kategori kacang bemerk delapan kali berturut- turut (2000- 2007), Superbrands (2003), Top Brands For Kids (2004), Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004- 2007), dan Top Brand (2007). Tatkala perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember 1997 GarudaFood mendirikan PT. GarudaFood Jaya yang memproduksi biskuit bermerk gery. Pada tahun 2000 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat menggabungkan TPJ, GarudaFood Putra Putri Jaya, dan GarudaFood Jaya dalam satu nama yaitu : PT. GarudaFood Putra Putri Jaya (GPPJ). Pada tahun 1998 GarudaFood mengakui sisi PT. Triteguh Manunggal Sejato (TRMS), produsen jelly dan meluncurkan produk jelly bermerk Okky dan Keffy. Prestasi Okky Jelly dibuktikan dari keberhasilan meraih Top Brand For Kids (TBK) Award 2004 untuk kategori Jelly. Di samping TBK, Okky Jelly juga berhasil meraih IBBA (2004- 2007) dari majalah marketing bekerja sama dengan Frontier. Pada akhir 2002 TRMS meluncurkan produk minuman Jelly bermerk Okky Jelly Drink sekaligus babak baru Garudafood masuk ke bisnis minuman (beverages). Keseriusan GarudaFood memasuki bisnis minuman juga semakin kentara dengan diluncurkannya Mountea yakni minuman the rasa buah. Mountea bahkan mencatat prestasi IBBA 2007 kategori minuman the dalam cup. Periode 2005- 2007 Gary saluut meraih Indonesia Best Brand Award (IBBA) dari MARS dan majalah SWA untuk kategori wafer stick.

Tujuan dari pendirian perusahaan sama dengan misi dari perusahaan, yaitu :

a. Memuaskan konsumen dengan menyediakan : - Produk- produk makanan dan minuman berkualitas - Produk- produk konsumsi dan layanan berkualitas yang merupakan hasil pengorbanan hewan atas kehendak langsung perusahaan. b. Membentuk komunitas karyawan untuk tumbuh bersama dan mengembangkan kualitas kehidupan, lingkungan kerja, dan pekerjaan para karyawan. c. Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha .

d. Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan menjalankan etika bisnis dan pengelolaan perusahaan yang baik.

Visi dan Misi Perusahaan Visi : a. menjadi perusahaan inovatif dan kreatif dan dinamis di industri makanan ringan yang bersekala internasional. b. Memberikan yang terbaik kepada pelanggan dan selalu mengacu pada Pemenuhan kebutuhan pasar(market driven concept). Misi : a.memuaskan konsumen dengan menyediakan : 1. Produk-produk makanan & minuman berkualitas. 2. Produk-produk konsumsi & layanan berkualitas yang bukan berasal dari bahan-bahan yang merupakan hasil pengorbanan hewan atas kehendak langsung perusahaan.

Perusahaan-perusahaan yang dinamis dan inovatif di atas, kini bernaung dibawah payung Grup GarudaFood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak puas atas prestasi yang dicapai selama ini. Inovasi terus dilakukan untuk menemukan produk-produk baru, manajemen yang efisien serta cara berproduksi baru didukung teknologi modern. Semua itu tidak lain demi kepuasan yang sebesar-besarnya bagi pelanggan, yang merupakan penentu utama denyut nadi perusahaan.

Sampai saat ini terdapat 7 anak perusahaan GarudaFood, anak perusahaan itu adalah : 1. PT. Tudung Putrajaya (TPJ), memproduksi kacang garing dan berdiri sejak tahun 1979. 2. PT. BPR Tayu Duta Persada (BPR), yang berdiri pada tahun 1988. 3. PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS), yang berperan sebagai perusahaan distribusi yang didirikan pada tahun 1994.

4. PT. Garuda Putraputrijaya (GPPJ), memproduksi kacang lapis (coated peanuts), berdiri sejak tahun 1995. 5. PT. Bumi Mekar Tani (BMT), yaitu perusahaan yang bergerak di perkebunan kacang. Perusahaan ini menjamin pasokan kacang yang berkualitas bagi grup GarudaFood. Didirikan pada tahun 1996. 6. PT. GarudaFood Jaya (GFJ), memproduksi biskuit dan berdiri pada tahun 1997. 7. PT. Triteguh Manunggal Sejati (TMS), sebagai produsen jelly dan didirikan pada tahun 1998. 8. PT. Garuda Solusi Inti, berperan untuk mendidik para sales yang didirikan pada tahun 2004. 9. PT. Dharana Inti Boga, memproduksi mountea didirikan pada tahun 2004.

Di atas areal seluas 25 hektare, berdiri pabrik-pabrik Grup GarudaFood didukung teknologi berkelas dunia. Mesin oven yang mencakup drying machine dan roasting machine, misalnya, didatangkan dari Belgia dan Jerman. Selain itu, berkat komunikasi dan kerja sama yang serasi dan terus-menerus antara divisi pemasaran, divisi riset dan pengembangan serta divisi produksi, Grup GarudaFood juga memesan mesin-mesin yang secara khusus didesain sesuai kebutuhan spesifik produk-produk yang dikembangkan. Dengan demikian, Grup GarudaFood mampu menyuguhkan aneka produk makanan ringan yang inovatif dan berstandar internasional, dengan tetap mengacu pada selera dan kepuasan pelanggan. Untuk menjamin produknya dinikmati pelanggan di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan distribusi terus diperkokoh dengan mendirikan PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS). Perusahaan ini sekarang memiliki sekitar 50 sub distributor yang tersebar di sleuruh Indonesia. Didukung 225 armada truk dan 170 sepeda motor, PT. SNS juga terus merangkul perusahaan-perusahaan kecil di berbagai pelosok tanah air untuk secar aktif mendistribusikan produk-produk Grup GarudaFood. Melalui PT. SNS pula, produk-produk GarudaFood kini mulai merambah ke pasar ekspor, antara lain ke negara-negara seperti Australia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Hongkong, Cina, Arab Saudi, Belanda, dan Amerika Serikat. Berkat pengelolaannya yang professional, PT. SNS kini telah menjadi profit center tersendiri bagi Grup garudaFood.

Struktur organisasi merupakan tatanan kerangka dalam menjalankan semua aktivitas perusahaan dan juga sebagai pedoman untuk pimpinan dalam mengatur posisi karyawan sesuai kemampuan, pengalaman, dan kecakapannya. Struktur organisasi perusahaan menunjukkan bagaimana perusahaan itu dikelola, yaitu bagaimana pendelegasian, kekuasaan, dan tingkat pengawasannya.

Kegiatan Industri di PT GPPJ Coated Peanuts Division Pati

PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati merupakan suatu industri yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi dengankacang atom sebagai produk unggulannya. Di samping itu, saat ini industri tersebut juga sedang memproduksi dan mengembangkan produk-produk makanan ringan yang lain, di antaranya adalah kacang kedelai, pilus, kacang oven, kacang bawang, kripik kentang, dan krupuk bawang. Adapun alur proses produk pada kacang atom di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya adalah sebagai berikut :

Sistem Sanitasi dan Pengolahan Limbah Sanitasi adalah pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan mentah, bahan pembantu, peralatan, dan pekerja untuk mencegah pencemaran dan kerusakan pada hasil olah, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen, serta mengusahakan kerja yang bersih, aman dan nyaman (Bambang kartiko, 1993 ).

1. Sanitasi Bangunan a. Dinding Pembersihan pada area-area produksi dilakukan dengan menggunakan sapu panjang, dan jika ada kotoran yang menempel pada sela- sela dinding dan sulit dibersihkan dengan sapu, maka dibersihkan dengan menggunakan angin compressor setiap 1 kali/hari.

b. Langit- langit Pembersihan pada langit-langit area produksi juga dilakukan dengan menggunakan sapu panjang, dan jika perlu dibersihkan dengan menggunakan angin compressor setiap 1 kali/hari.

c. Lantai Untuk menjaga kebersihan lantai perusahaan, lantai pada ruangaan kantor dipel dan disapu setiap hari sedangkan untuk lantai bagian produksi disapu setiap hari.

2. Sanitasi Mesin dan Peralatan Peralatan yang tidak mempunyai sanitasi yang baik akan menjadi sumber cemaran bagi produk tersebut. Karena alat yang digunakan akan mengalami kontak langsung dengan bahan dan produk. Cara pembersihan alatnya yaitu : a. Mesin atau alat yang dapat dipindahkan Alat dibersihakan setiap awal dan proses produksi dengan menggunakan sanitiser berupa anios dan alcohol kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan dengan lap setelah itu diletakkan kembali di tempat semula.

b. Mesin atau alat yang tidak dapat dipindah Semua mesin dibersihkan setiap proses awal dan akhir produksi. Mesin disemprot dengan menggunakan angin compressor untuk menghilangkan debu yang menempel pada mesin atau menggunakan sapu panjang, sapu lidi, kacang yang masih tertinggal di mesin dan area mesin dibersihkan dengan cara disapu.

3. Sanitasi Pekerja a. Pemakaian Perlengkapan Kerja (topi, masker, sepatu, celemek)

Sebelum memasuki area produksi karyawan diwajibkan memakai perlengkapan kerja dengan benar. Dan perlengkapan kerja yang digunakan yaitu topi, masker, dan celemek dicuci setiap selesai bekerja agar tidak terjadi kontaminasi silang pada produk yang dihasilkan. b. Cuci Tangan Tangan dicuci dengan air yang mengalir dan menggunakan sanitizer (anios 7%) sebanyak 2- 3 tetes. Dan digosok- gosokkan ke telapaktangan sampai ke sela- sela jari. Setelah itu dibilas lagi dengan air dan dikeringkan dengan lap atau alat pengering.

4. Sanitasi Limbah Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan ini yaitu limbah padat dan limbah cair. Untuk limbah cairnya berupa air sisa pencucian kacang basah, dan air sisa dari pencucian kacang di mesin washing. Sedangkan untuk limbah padatnya berupa tali rafia, sak, plastik, kacang yang tercecer dari pembongkaran kacang, cenos, jembros, dan daun- daun kacang. Untuk limbah cair dari air cucian kacang ditampung dalam bak khusus yang berjumlah 8 buah, dalam bak ini dilakukan aerasi (penjernihan) sehingga air dapat digunakan kembali untuk suplay air perendaman kabas, selain itu air sisa pengolahan limbah dialirkan ke sungai dan dimanfaatkan untuk irigasi sawah, karena masih mengandung sumber N yang tinggi yang bisa membantu pertumbuhan tanaman dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Setiap 1 bulan sekali, pihak Balai Lingkungan Hidup (BLH) datang ke perusahaan untuk mengambil sampel air limbah dan diuji kandungannya. Kandungan yang diutamakan dalam pengujian ini yaitu BOD dan COD, apabilla angka COD dan BOD melibihi ambang batas normal maka akan segera dilakukan pengontrolan terhadap air limbah. Untuk limbah padat yang berupa lumpur, diambil dari bak penampungan dan diangkut dengan truk kemudian diletakkan di tempat khusus pembuangan. Setelah lumpur ini kering lalu dikeruk dan diganti dengan lumpur baru yang masih basah. Air hasil resapan lumpur basahtidak membahayakan lingkungan terutama untuk air yang berasal dari sumur. Limbah lumpur kering ini, biasanya diminta oleh warga sekitar untuk dijadikan tanggul dan media tanam. Untuk kedepannya limbah lumpur ini direncanakan untuk dijadikan pupuk organik dan bahan material. Sedangkan untuk limbah padatnya untuk kacang yang tercecer diwastekan untuk pakan ternak. Begitu juga dengan cenos, dijual untuk pakan ternak, dan untuk jembros, daundaun kacang, rafia ditampung dalam suatu tempat khusus kemudian di buang ke tempat pembuangan.

5. Sanitasi lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan disapu setiap hari oleh bagian kebersihadan disediakan tempat sampah serta di tempel poster- pester mengenai GMP (Good Manufacturing Product) di area- area tertentu untuk mengingatkankan pekerja akan pentingnya dalam menjaga kebersihan di lingkungan perusahaan.

Unit sortex terdiri dari beberapa mesin dengan fungsi yang berbeda-beda,atau alaT bantu yang di gunakan bantu untuk peningkatan mutu yaitu :

a. Combi Cleaner yaitu mesin yang berfungsi untuk memisahkan antara ose dengan kotoran yang menyertainya seperti tali raffia (kotoran yang tidak berbentuk butiran) dengan prinsip putaran sentrifugal, screening, dan gravitasi. b. Suton yaitu mesin yang berfungsi untuk memisahkan ose berdasarkan massa jenis ose dengan prinsip gravitasi dan screening. c. Distoner yaitu mesin yang berfungsi untuk memisahkan ose dengan benda lain yang lebih keras seperti batu kerikil. Adapun prinsip kerja yang digunakan yaitu getaran, screening, dan gravitasi. d.Sortex yaitu mesin yang berfungsi memisahkan ose kualitas baik dengan kualitas jelek berdasarkan perbandingan data warna ose. a.Mesin Colloid Mild Prinsip mesin ini adalah memanfaatkan putaran motor yang dihubungkan dengan sebuah pengaduk untuk mencampur racikan formula. Putaran motor ini tetap, yang diatur oleh pulley. Dengan putaran 2800 rpm dengan motor 5,5 HP dan lama pengadukan diatur secara manual oleh push button. b. Mesin Mixing Mesin mixing adalah suatu mesin untuk mencampur semua jenis tepung dengan formula. Mesin ini menggunakan 2 buah motor, motor 3 HP untuk memutar pengaduk dengan putaran 1400 rpm dan motor 2 HP untuk mengubah posisi naik turun pada bak adonan dengan putaran 1400 rpm, dibuat naik turun dimaksudkan agar operator dapat dengan mudah mengambil adonan yang sudah jadi. Mesin ini dioperasikan manual dengan mengontrol push button. c. Mesin Coating/Molen Prinsip mesin ini memanfaatkan putaran motor yang dihubungkan dengan bak. Fungsi mesin coating adalah untuk membentuk sebuah kacang yang terbungkus dengan adonan. Putaran motor ini tetap yang diatur oleh pully, putaran 1400 rpm, daya motor 3HP, dengan kapasitas mesin 35 Kg, dan lama pengadukandiatur oleh timer. d. Mesin Frying Mesin frying yang digunakan ada dua jenis yaitu mesin frying yang pengoperasiannya secara otomatis dan secara manual. Mesin otomatis disebut dengan frying continous. Bak frying ini terdiri dari 2 bagian yaitu stage 1 dan stage 2 dengan suhu minyak goreng yang berbeda. Biasanya suhu dan volume minyak goreng pada stage 2 lebih besar. Dibuat 2 stage dengan suhu berbeda dimaksudkan untuk menjaga kondisi kacang agar tidak pecah. Stage 1 terdapat 2 layer dengan menggunakan sirip yang digerakkan oleh conveyor, jadi kacang akan berjalan di antara 2 layer tersebur. Sedangkan stage 2 hanya menggunakansatu layer dengan sirip lebih panjang.

Di dalam frying ini terdapat sirkulasi minyak goreng. Minyak yang terdapat di dalam frying akan ditarik melalui leher angsa yang kemudian akan masuk ke dalam drum filter, minyak ini ditarik dengan menggunakan motor fristam, penggunaan motor ini khusus karena sifatnya yang tahan panas. Di dalam filter ada sprin halus yang berfungsi sebagai filter agar kotoran-kotoran tidak mengganggu pompa. Kemudian masuk ke Heat Exchanger atau mesin penukar panas melalui pipa dan pada akhirnya minyak ini akan kembali ke frying melaluivalve. Frying ini tentunya ada kompor untuk memanaskan minyak.Kompor ini menggunakan bahan baker solar. Dari supply CNG masuk ke PRV (pressured regulator valve) selanjutnya ke multi blok, dan terakhir ke nozzle CNG. Nozzle ini akan menyemptotkan CNG kemudian terdapat electrode yang menghasilkan percikan bunga api,maka dari pencampuran antara percikan bungan api dengan CNG (plus udara) akan menghasilkan api dan api akan disebarkan oleh angin yg ditimbulkan oleh blower kompor agar panas api dapat merata dan sampai ke pipa HE.Untuk mesin manual, cara kerjanya dengan menggunakan dua motor,motor untuk menggerakkan naik turunnya bak penggorengan dan untuk putarankipas sebagai pengaduk. Untuk sirkulasi minyak dilakukan secara manual, lama penggorengan diatur dengan timer setelah kacang matang maka akan naik kira-kira 45o, bak berhenti dimaksudkan agar kadar minyak di dalam kacang berkurang. Setelah beberapa saat motor kembali berputar, bak turun dan operator menuangkan kacang ke mesin tiris/pendingin. Kemudian bak kembali berputar untuk kembali ke penggorengan. e. Mesin Seasoning Seasoning adalah mesin untuk pencampuran bumbu dengan kacang yang sudah matang. Prinsip mesin seasoning sama seperti mesin coating, yaitu sebuah bak yang diputar oleh sebuah motor 3 phase dengan daya 3 HP. f. Proses Packing Proses packing adalah proses pengemasan dari hasil proses produksi. Ada dua jenis mesin packing yang digunakan yaitu mesin packing Kawashima dan mesin packing jenis SVB. Kapasitas mesin Kawashima lebih besar dari mesin SVB. Mesin Kawashima digunakan bersama mesin Ishida sebagai weigher nya,sedangkan mesin SVB terdapat 2 jenis, yaitu SVB 100 dan SVB 150.

You might also like