You are on page 1of 102
KAJIAN LABORATORIUM SIFAT MARSHALL DAN DURABILITAS. HOT ROLLED SHEET — WEARING COARSE (HRS-WC) DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT HALUS PASIR PANTAI SENDANG SIKUCING TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro i Disusun Oleh : SUPARTO NIM. L, 4002075 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG i " TAHUN 2005 HALAMAN PENGESAHAN KAJIAN LABORATORIUM SIFAT MARSHALL DAN DURABILITAS HOT ROLLED SHEET — WEARING COARSE (HRS-WC) DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT HALUS PASIR PANTAI SENDANG SIKUCING Disusun Oleh : SUPARTO NIM. L. 4002075 Dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal: Agustus 2005 i ‘Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk | ‘Memperoleh gelar Magister Teknik Sipil | : Drs. Bagus Priyatno ST., MT. : 2. Sekretaris + Ir, Bambang Hariyadi, M.Sc. | 3. Anggota 1 : Drlr. Sri Prabandiyani, M.Sc. 4, Anggota 2 : i, Muhrozi, MS | 5. Anggota 3 + Ir, Siti Hardiyati, MT. Semarang, Agustus 2005 ABSTRAK Beberapa Kota/Kabupaten yang terletak di daerah yang berhubungan dengan garis pantai datam era otonomi, banyak yang menghendaki dalam permbangunan prasarana transportasi menggunakan bahan — bahan lokal sebagai bagian dari Pendapatan Daerah. Khususnya Kabupaten Kendal yang ‘mempunyai deposit kandungan pasir pantai yang cukup besar didaerah Sendang Sikucing, Diharapkan pasir pantai Sendang sikucing dapat menjadi bahan alternatif pengganti agregat halus yang biasanya menggunakan pasir kali yang keberadaannya makin sulit. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian dengan uji Jaboratorium tentang pengaruh penggunaan pasir pantai dari Sendang Sikueing di Kabupaten Kendal sebagai pengganti agregat halus pada camparan aspal panas tethadap sifat Marshall dan Durabilitas, Desain campuran yang dipakai adalah desain untuk jenis campuran HIRS-WC, dimana campuran tersebut merupaken campuran aspal panas dengan menggunakan gradasi ‘gregat senjang, dengan harapan mendapatkan suatu campuran aspal yang mempunyai daya tahan dan kelenturan yang tinggi serta tahan terhadap Kelelehan plastis, Hasil persiapan dan pengujian bahan baik agregat dan aspal serta penentuan gradasi campuran HARS-WC menunjukken hasil sesuai persyaratan, selanjutnya dilakukan penelitian tahap 1 untuk ‘menentukan Kadar aspal optimum pada variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali; 50% pasir kali + ‘50% pasir pantai dan 100% pasir pantai dengan menggunakan metoda Marshall serta penelitian tahap 1 untuk mencari nilai Marshal! pada Kondisi standard dan kepadatan mutlak untuk menentukan VIM, VA, VFA, density, stabilitas, Flow, MO, serta IRS standard dan pengujian perendaman modifikasi ‘untuk menentukan nilai indek durabilitas pertama (r, R) dan nifai indek durabilitas kedua (Sy, S,). Dari nilai karakteristik campuran yang dihasilkan pada test Marshall pada tahap I, serta dari hnasil analisa, didapat variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali kadar aspal optimum 7,1 %, variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 50% pasir pantai kadar aspal optimum 6,07 %, sedangkan variasi gradasi agregat halus 100% pasir pantai kadar aspal optimum tidak didapat, karena nilai VIM nya terlalu rendah Dari hasil pengujian Marshall dan IRS tabap 1 terlihat bahwa semua nilai Marshall terhadap tama perendaman, untuk basil analisa void (VM, VFB dan VIM) variasi gradasi agregat halus 100% Pasir kali memenuhi persyaratan pada kepadatan standar, sedangkan pada kepadatan mutlak, nilai VIM eda perendaman 1/2 jam don 72 jam tidak memenuhi persyaratan. Untuk variasi gradasi agregat hralus 50% pasir kali + 50% pasir pantai memenuhi persyaratan pada kepadatan standar sedangkan pada kepadatan mutlak, nilai VMA pada perendaman 1/2 jam dan 24 jam tidak memenuhi persyaratan, Nilai RS pada kondisi standard dan kepadatan mutlak untuk kedua variasi terhadap lama perendaman ‘memenuhi persyaratan untuk ZXS > 80 9%, Dari hasil pengujian Perendaman Modifikasi untuk kedua variasi menghasilkan indeks durabilitas sebagai berikut : Indeks Durabilitas Pertama, mengakibatkan naiknya nilai indeks penurunan stabilitas (r dan R), balk pada kondisi standar maupun pada kepadatan ‘mutlak. Hal ini disebabkan semekin lama campuran terendam air, membuat kerapatan campuran ‘menjadi berkurang. Untuk indeks Durabilitas Kedua hasil pengujian variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali menunjukkan bahwa indeks stabilitas sisa (Sa / $4) pada kondisi “standard perendaman % jam (100%/1305kg) turun pada perendaman 72 jam menjadi (80,45%/1037 ke) Sedangkan peda kondisi kepadatan mutlak perendaman ‘4 jam (100%/1449kg) turun peda perendaman 72 jam menjadi (77,3%6/1158kg). Hasil pengujian variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 30% pasir pantai menunjukkan bahwa (Sa / Sq) pada kondisi standard perendaman ¥% jam (100%/1334ke) turun pada perendaman 48 jam menjadi (87,7%4/1144ke) Sedangkan pada kondisi kepadatan mutlak Perendaman ¥4 jam (100%/1656kg) turun pada perendaman 48 jam menjadi (88,89%/1382ke). Dari hasi! penelitian diatas disarankan variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 50% pasir pantai sebagai bahan agregat halus alternatif dengan pengawasan yang ketat pada persyaratan gradasi sesuai syarat HRS-WWC, serta hanya dapat dipakai untuk konstruksi jalan ditingkat kabupaten, dan maksimum dapat menahan rendaman secara terus-menerus selama 48 jain. Kata Kunci : Density, Void, Stabilitas, Flow, MQ, IRS, r, R, Sa, Sa, pasir pantai,

You might also like