You are on page 1of 11

TUGAS BIOLOGI

EVOLUSI DAN ASAL-USUL KEHIDUPAN

1/27/2009
by
SAYID TARMIZI

[Type text] Page 1


Bab I

ASAL USUL KEHIDUPAN


Bagaimana,kapan dan dimana kehidupan dimulai?. Dan beberapa
pertanyaan lainnya yang menghantui para ilmuwan.

Diawal perkembangan ilmu pengetahuan sampai sekarang telah


ditemukan beberapa teori yang menjelaskan tentang asal-usul kehidupan.Dan
tidak ada teori tersebut telah memuaskan semua pihak.

Teori-teori tersebut diantara lain adalah:

1. Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural pada saat istimewa (teori


kreasi khas)
2. Kehidupan muncul dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan(teori
generatio spontanea)
3. Kehidupan tidak berasal usul(keadaan mantap)
4. Kehidupan datang di planet ini dari mana saja(teori kromozoan)
5. Kehidupan muncul berdasar hukum fisika-kimia-biologi

Teori kreasi khas

Teori ini menjelaskan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat Pencipta. Teori
ini bisa didapat karena adanya pemikiran tentang ketuhanan.

Teori generatio spontanea

Aristoteles(384-322 SM) pada zamannya mengemukakan bahwa makhluk


hidup terjadi begitu saja.Sayangnya teori ini masih bertahan sampai abad ke 17-
18 dan diperkuat oleh penemu mikroskop Anthony van Leewenhoek. Oleh
Anthony van Leewenhoek, dia melihat jasad renik didalam bekas rendaman
jerami. Sebagai penganut teori abiogenesis(makhluk hidup berasal dari benda
mati),dia pun berusaha memperkuat teori generatio spontanea dengan
eksperimennya yang telah terbukti (jasad renik berasal dari air bekas rendaman
jerami).

Teori keadaan mantap

Teori ini berangapan bahwa kehidupan ini memang seperti ini dari awalnya
tanpa dapat membuat suatu eksperimen dan tidak dapat menjelaskan awal dari
kehidupan itu.

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 2


Teori kromosom

Kehidupan ini dapat berasal dari manapun. Teori ini memberikan


kesempatan pada apapun. Ini membuat seekor kera purba atau batu dapat
berubah menjadi seekor harimau apabila kera purba atau batu tersebut diberi
pengaruh dari luar(mutasi dll) yang mengubah gennya. Sehingga kera atau batu
tersebut dapat berubah.

Teori berdasarkan hukum fisika-kimia-biologi

Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya


senyawa kompleks dari bahan-bahan
anorganik didalam atmosfer primitive
dengan energy halilintar

Orang yang berani dan berhasil


melakukan percobaan dengan menstimulasi
atmosfer purba di dalam skala laboratorium
adalah Stanley Miller . Ia merancang alat
yang seperti dalam gambar disamping.

Miller memasukkan gas H2,CH4,NH3 dan


H2O ke dalam alat. Air dipanaskan dan
menjadi uap air dan bercampur dengan gas-
gas tadi. Sebagai sumber energy
Tabung Miller
maka halilintar yang berasal dari
lecutan aliran listrik tinggi berada
dalam tabung Miller. Sebagai akibatnya
terbentuklah senyawa- senyawa organik seperti asam
amino, adenine dan gula sederhana seperti ribose.

Hasil percobaaan tersebut memberi petunjuk


bahwa senyawa-senyawa kompleks seperti
lipid,gula,asam amino,neuklitida dapat
terbentuk dibawah keadaan abiotik.Yang membuat masalah bagi
Pak Miller
ilmuwan terutama Miller adalah bagaimana mekanisme
peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup.

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 3


Selain Stanley Miller,masih ada beberapa ilmuwan yang masih
mengemukakan teori serupa.Alexander Opalin mengemukakan bahwa di dalam
atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa
organik dengan energy pereaksi dari radiasi sinar ultra violet.
Senyawa tersebut merupakan “sop purba” tempat kehidupan dapat
berawal. Senyawa organik akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat).
Timbunan gumpalan yang kaya akan bahan-bahan organic membentuk molukel
lipid sepanjang perbatasan koaservat dan yang memberi stabilitas dengan media
luar sebagai selaput sel primitif.
Walaupun begitu,Oparin masih sulit mengemukakan bagaimana bahan
koaservat tersebut yang sudah terbungkus dengan selaput primitif dapat
menghasilkan organisme heterotrofik yang dapat mereplikasikan dirinya . Teori
ini pun belum ada yang menguji secara eksperimental.
Semua teori yang telah dijelaskan mempunyai alasan tersendiri. Walau
begitu marilah kita merujuk pada Surat Al anbiyya ayat 30 yang artinya : “Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami Pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami Jadikan segala sesuatu hidup.Maka mengapakah
mereka tiada juga yang beriman?”.

Alquran telah menjelaskan tentang asal usul terciptanya alam semesta


sejak 16 abad yang lalu. Para ilmuwan pun telah melahirkan teori lahirnya alam
semesta yaitu teori Big Bang. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta
awalnya adalah suatu bintang raksasa besar yang kemudian meledak menjadi
bahan alam semesta. Dan Miller dan Oparin pun setuju bahwa kehidupan berasal
dari suatu cairan dan ini juga mendukung kebenaran Alquran.

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 4


Bab II
EVOLUSI
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama : aliran gen,hanyutan genetika dan seleksi alam.
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan

Aliran gen

Aliran gen merupakan pertukaran gen antar populasi, yang biasanya


merupakan spesies yang sama Contoh aliran gen dalam sebuah spesies
meliputi migrasi dan perkembangbiakan organisme atau pertukaran
serbuk sari. Transfer gen antar spesies meliputi pembentukan organisme
hibrid dan transfer gen horizontal.
Migrasi ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah frekuensi
alel, serta menambah variasi genetika ke dalam suatu populasi. Imigrasi
dapat menambah bahan genetika baru ke dalam gen yang telah ada pada
suatu populasi. Sebaliknya, emigrasi dapat menghilangkan bahan
genetika. Karena pemisahan reproduksi antara dua populasi yang
berdivergen diperlukan agar terjadi spesiasi, aliran gen dapat
memperlambat proses ini dengan menyebarkan genetika yang berbeda
antar populasi. Aliran gen dihalangi oleh barisan gunung, samudera, dan
padang pasir.
Hanyutan genetika

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 5


Hanyutan genetika merupakan perubahan
frekuensi alel dari satu generasi ke generasi
selanjutnya yang terjadi karena alel pada suatu
keturunan merupakan sampel acak (random
sample) dari orang tuanya. Selain itu hanyutan
genetika juga terjadi karena peranan
probabilitas dalam penentuan apakah suatu
individu akan bertahan hidup dan bereproduksi
atau tidak. Dalam istilah matematika, alel
berpotensi mengalami galat percontohan
(sampling error). Karenanya, ketika gaya dorong
selektif tidak ada ataupun secara relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel
cenderung "menghanyut" ke atas atau ke bawah secara acak (langkah acak).
Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada akhirnya menjadi tetap, baik
karena menghilang dari populasi, ataupun menggantikan keseluruhan alel
lainnya.Hanyutan genetika oleh karena itu dapat mengeliminasi beberapa alel
dari sebuah populasi hanya karena kebetulan saja. Bahkan pada ketidadaan
gaya selektif, hanyutan genetika dapat menyebabkan dua populasi yang terpisah
dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua populasi divergen
dengan set alel yang berbeda.

Seleksi alam

Seleksi alam adalah suatu mekanisme di mana suatu variasi organisme


bergerak menjadi variasi yang lebih umum. Yang pertama adalah seleksi
berarah,merupakan pergeseran dari nilai rata-rata variasi populasi. Yang kedua,
seleksi pemutus,ini sering mengakibatkan seleksi nilai ekstrem,mengubah suatu
variasi hilang. Yang ketiga,seleksi pemantapan( stabikizing selection ),yaitu
penurunan jumlah variasi suatu populasi.

Evolusi ini bukanlah suatu pendapat semata tetapi memilike petunjuk-


petunjuk bagi para ilmuwan untuk mereka buktikan. Petunjuk-petunjuk adanya
evolusi

1. Anatomi Perbandingan
Dari studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat
fungsional pada berbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 6


i) Homologi
alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya
berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama.
ii) Analogi
alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun
karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut
mempunyai fungsi yang sama.

2. Embriolog Perbandingan
Embrio hewan bersel banyak mengalarni kesamaan perkembangan
embrio, berawal dari zygot Þ blastula Þ gastrula, kemudian mengalami
diferensiasi sehingga terbentuk bermacam-macam alat tubuh.
Ernest Haeckel, mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeni
yang serupa dengan peristiwa filogeninya, dia sebut teori rekapitulasi.
Contoh: adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung
pada mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan,
selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai
perkembangan embrio reptil.

3. Perbandingan Evolusi
Telah diketahui ada kemiripan dalam faal antara pelbagai makhluk mulai
dari mikroorganisme sampai manusia, misalnya :
- kemiripan dalam kegiatan pernafasan.
-pembentukan ATP dan penggunaannya dalam berbagai proses kehidupan
adalah serupa pada hampir semua organisme
4. Petunjuk-petunjuk secara biokimia
Digunakan uji presiptim yang pada dasarnya adanya reaksi antara
antigen-antibodi.Banyaknya endapan yang terjadi sebagai akibat reaksi
tersebut digunakan untuk mendeteksi jauh-dekatnya hubungan antara
organism yang satu dengan yang lainnya.
5. Petunjuk-petunjuk peristiwa domestika
Mengubah tanaman dan hewan liar menjadi tanaman dan hewan yang
dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia adalah
akibat dari peristiwa domestika.
6. Petunjuk-petunjuk dari alat tubuh yang tersisa

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 7


Alat-alat yang tersisa dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi,alat-
alat ini sudah tidak berguna namun ternyata masih dijumpai.
Contoh: Pada manusia :
– Selaput mata pada sudut mata sebelah dalam
– Tulang ekor
– Gigi taring yang runcing
7. Petunjuk-petunjuk Paleontologi
Telah diketahui bahwa fosil dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
evolusi.
Contoh : Urutan fosil kuda :
Dari Eohippus (kuda zaman Eosin ) →Mesohippus
→Merychippus→Pliohippus→Equas(kuda zaman sekarang).

Bab III
Evolusi dan pengaruhnya terhadap populasi
Evolusi mempengaruhi setiap aspek dari bentuk
dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah
adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh
seleksi alam. Adapatasi-adaptasi ini meningkatkan
kebugaran dengan membantu aktivitas seperti
menemukan makanan, menghindari predator, dan
menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon
terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama
lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam
jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui
pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak
akan bercampur kawin.
Akibat evolusi kadang-kadang dibagi menjadi makroevolusi dan
mikroevolusi. Makroevolusi adalah evolusi yang terjadi pada tingkat di
atas spesies, seperti kepunahan dan spesiasi. Sedangkan mikroevolusi
adalah perubahan evolusioner yang kecil, seperti adaptasi yang terjadi
SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 8
dalam spesies atau populasi. Secara umum, makroevolusi dianggap
sebagai akibat jangka panjang dari mikroevolusi. Sehingga perbedaan
antara mikroevolusi dengan makroevolusi tidaklah begitu banyak
terkecuali pada waktu yang terlibat dalam proses tersebut Namun, pada
makroevolusi, sifat-sifat keseluruhan spesies adalah penting. Misalnya,
variasi dalam jumlah besar di antara individu mengijinkan suatu spesies
secara cepat beradaptasi terhadap habitat yang baru, mengurangi
kemungkinan terjadinya kepunahan. Sedangkan kisaran geografi yang
luas meningkatkan kemungkinan spesiasi dengan membuat sebagian
populasi menjadi terisolasi. Dalam pengertian ini, mikroevolusi dan
makroevolusi dapat melibatkan seleksi pada tingkat-tingkat yang
berbeda, dengan mikroevolusi bekerja pada gen dan organisme, versus
makroevolusi yang bekerja pada keseluruhan spesies dan me mpengaruhi
laju spesiasi dan kepunahan.
Terdapat sebuah miskonsepsi bahwa evolusi bersifat "progresif",
namun seleksi alam tidaklah memiliki tujuan jangka panjang dan tidak
perlulah menghasilkan kompleksitas yang lebih besar. Walaupun spesies
kompleks berkembang dari evolusi, hal ini terjadi sebagai efek samping
dari jumlah organisme yang meningkat, dan bentuk kehidupan yang
sederhana tetap lebih umum. Sebagai contoh, mayoritas besar spesies
adalah prokariota mikroskopis yang membentuk setengah biomassa dunia
walaupun bentuknya yang kecil, serta merupakan mayoritas pada
biodiversitas bumi. Organisme sederhana oleh karenanya merupakan
bentuk kehidupan yang dominan di bumi dalam sejarahnya sampai
sekarang. Kehidupan kompleks tampaknya lebih beranekaragam karena ia
lebih mudah diamati.
Dalam kenyataan,evolusi akan membuahkan spesiasi atau
kepunahan. Proses ini telah lama berlangsung. Spesiasi adalah hasil dari
seleksi alam yang telah menyaring organisme yang mempu bertahan .
Dan kepunahan adalah akhir dari segala kehidupan untuk suatu organism.
SEJARAH PEMIKIRAN EVOLUSI

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 9


Pemikiran-pemikiran evolusi seperi nenek moyang bersama dan
transmutasi spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal
ini dijelaskan secara rinci oleh seorang filsuf Yunani,
Anaximander.Beberapa orang dengan pemikiran yang sama meliputi
Empedokles, Lukretius, biologiawan Arab Al Jahiz, filsuf Persia Ibnu
Miskawaih, Ikhwan As-Shafa, dan filsuf Cina Zhuangzi.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan biologi pada abad ke-
18, pemikiran evolusi mulai ditelusuri oleh beberapa filsuf seperti Pierre
Maupertuis pada tahun 1745 dan Erasmus Darwin pada tahun 1796.
Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste Lamarck tentang transmutasi spesies
memiliki pengaruh yang luas. Charles Darwin merumuskan pemikiran
seleksi alamnya pada tahun 1838 dan masih mengembangkan teorinya
pada tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace mengirimkannya teori yang
mirip. Keduanya diajukan ke Linnean Society of London sebagai dua karya
yang terpisah.Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the Origin of
Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan
bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah.
Perdebatan mengenai mekanisme evolusi terus berlanjut, dan
Darwin tidak dapat menjelaskan sumber variasi terwariskan yang diseleksi
oleh seleksi alam. Seperti Lamarck, ia beranggapan bahwa orang tua
mewariskan adaptasi yang diperolehnya selama hidupnya,] teori yang
kemudian disebut sebagai Lamarckisme. Pada tahun 1990-an, eksperimen
August Weismann mengindikasikan bahwa perubahan ini tidak diwariskan,
dan Lamarkisme berangsur-angsur ditinggalkan. Selain itu, Darwin tidak
dapat menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwarsikan dari satu generasi ke
generasi yang lain. Pada tahun 1865, Gregor Mendel menemukan bahwa
pewarisan sifat-sifat dapat diprediksi. Ketika karya Mendel ditemukan
kembali pada tahun 1900-an, ketidakcocokan atas laju evolusi yang
diprediksi oleh genetikawan dan biometrikawan meretakkan hubungan
model evolusi Mendel dan Darwin.
Walaupun demikian, adalah penemuan kembali karya Gregor
Mendel mengenai genetika (yang tidak diketahui oleh Darwin dan

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 10


Wallace) oleh Hugo de Vries dan lainnya pada awal 1900an yang
memberikan dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi terjadi
pada sifat tumbuhan dan hewan. Seleksi alam menggunakan variasi
tersebut untuk membentuk keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang
terpantau pada organisme hidup. Walaupun Hugo de Vries dan
genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori evolusi, penemuan
kembali genetika dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan dasar
yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih meyakinkan daripada ketika
teori ini pertama kali diajukan.
Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya
Mendel disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan
evolusi seperti J.B.S. Haldane, Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher,
yang menyusun dasar-dasar genetika populasi. Hasilnya adalah kombinasi
evolusi melalui seleksi alam dengan pewarisan Mendel menjadi sintesis
evolusi modern. Pada tahun 1940-an, identifikasi DNA sebagai bahan
genetika oleh Oswald Avery dkk. beserta publikasi struktur DNA oleh
James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953, memberikan dasar fisik
pewarisan ini. Sejak saat itu, genetika dan biologi molekuler menjadi inti
biologi evolusioner dan telah merevolusi filogenetika.

SAYID TARMIZI (allofpossible@yahoo.com) Page 11

You might also like