You are on page 1of 2

Nama : Elsa Fernita NIM : 06101009031 Mata kuliah : Filsafat Sains ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI DALAM FILSAFAT

ILMU

A. ONTOLOGI

1. Menurut bahasa, ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani Yaitu, On/ontos = ada, dan logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. 2. Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan Ultimate reality baik yang berbentuk jasmani / konkrit

maupun rohani / abstrak. Ontologi sering dihubungkan dengan Metafisika, yakni cabang ilmu dalam filsafat yang berbicara mengenai keberadaa (being) dan eksistensi (existence). Pemikiran Ontologi (Metafisika Umum) yang berkisar pada hakikat dari yang Ada, telah mengelompokkan para filosof dalam beberapa kelompok, di antaranya: a. Monisme : Orang yang mempercayai bahwa hakikat dari segala

sesuatu yang ada adalah satu saja, baik yang ada itu berupa materi mau pun rohani yang menjadi sumber dominan dari yang lainnya.. b. Dualisme : Kelompok ini meyakini sumber asal segala sesuatu terdiri

dari dua hakikat, yang spirit dan jasad. c. Pluralisme : Kelompok ini berpandangan bahwa hakikat kenyataan

ditentukan oleh kenyataan yang jamak/berubah-ubah. Tokoh Pragmatisme, William James juga seorang Pluralis yang berpendapat karena pengalaman kita selalu berubah-ubah, maka tidak ada kebenaran hakiki kecuali kebenarankebenaran yang selalu diperbarui oleh kebenaran selanjutnya. d. Nihilisme : Realitas, menurut mereka adalah tunggal sekaligus

banyak, terbatas sekaligus tidak terbatas, dan tercipta sekaligus tidak tercipta. e. Agnostisisme : Pada intinya Agnostisisme adalah paham yang

mengingkari bahwa manusia mampu mengetahui hakikat yang ada baik yang berupa materi ataupun yang rohani.

Nama : Elsa Fernita NIM : 06101009031 Mata kuliah : Filsafat Sains B. EPISTOMOLOGI Epistemologi adalah landasan ilmu yang mempersoalkan hakikat dan ruang lingkup dari pengetahuan. Dalam bahasa Yunani episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang artinya teori. Jadi epistemologi secara terminologi dapat dipahami sebagai teori tentang pengetahuan. Secara general, aliran dalam Epistemologi terbagi menjadi dua, pertama Rasionalisme atau Idealisme, dan kedua Empirisme atau Realisme. Yang pertama menekankan pada pentingnya peran akal dan idea sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sedangkan aliran kedua berbicara tentang penekanan indera dan pengalaman sebagai sumber sekaligus alat dalam memperoleh pengetahuan. Kemudian munculnya aliran ketiga, yaitu Rasionalisme Kritis yang menekankan adanya kategori sintesis yakni perpaduan antara kedua sumber pengetahuan (akal dan rasio) dalam sebuah ilmu pengetahuan. (Abdullah,dkk, 1995)

C. AKSIOLOGI Secara etimologi berasal dari kata axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Sehingga Aksiologi dapat dipahami sebagai ilmu yang menjadikan kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai sebagai problem bahasannya. Nilai yang dimaksud dalam hal ini adalah Sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai (Bakhtiar, 2009) Dari pengertian terminologi di atas, pembahasan Aksiologi terdiri atas beberapa faktor penting di dalamnya. Pertama, Aksiologi membahas tentang kodrat suatu nilai, atau dengan kata lain pertama-tama Aksiologi membicarakan apa hakikat terdalam dari suatu nilai. Kedua, Aksiologi memperdebatkan perbedaan jenis dari suatu nilai yaitu membedakan nilai dari yang intrinsik, yaitu nilai yang berada di dalam diri suatu benda (atau peristiwa) dan nilai yang instrumental, yaitu nilai yang muncul.Ketiga, Aksiologi juga berbicara pada kriteria dari suatu nilai, yakni kadar ukuran yang digunakan untuk meletakkan nilai pada suatu benda atau peristiwa.Terakhir, Aksiologi berbicara mengenai status metafisik suatu nilai. Yakni bagaimana hubungan antara nilai dan fakta yang diamati.

You might also like