You are on page 1of 14

REBOISASI WAWASAN KEBANGSAAN GENERASI MUDA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia Dosen Pengampu : Dr. Djoko Santosa Th, M. Pd

Disusun Oleh : Adhelia Desi Prawestri Pendidikan Ekonomi A K7411004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Reboisasi Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda Indonesia ini sebagai tugas dari mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Djoko Santosa Th, M. Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan; rekan-rekan, serta semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya.

Surakarta, 25 Nopember 2012

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .. i Kata Pengantar ................ ii Daftar Isi .... iii BAB. I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang ............................ 1 B. Rumusan Masalah .................................. 2 C. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2 BAB. II PEMBAHASAN 3 BAB. III PENUTUP . 9 DAFTAR PUSTAKA . 11

iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia yang menghuni Negara Kesatuan Republik Indonesia ini adalah sebuah bangsa yang besar. Negara dengan jumlah penduduk 212.000.000 orang ini merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Keadaan tanahnya yang subur dan terletak diantara dua benua serta dua samudra besar membuat posisi geografis Indonesia sangat strategis menyebabkan banyak bangsa-bangsa lain di dunia sejak dulu ingin menguasai bumi Nusantara ini. Kondisi geografis yang sangat menguntungkan bangsa ini diperindah lagi dengan keanekaragaman suku, etnis, agama, bahasa dan adat istiadat, namun sangat rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu dalam pengelolaan sebuah "negara bangsa" diperlukan suatu cara pandang atau wawasan yang berorientasi nasional (Wawasan Nasional) dan merupakan suatu kesepakatan bangsa Indonesia yang dikenal dengan "Wawasan Kebangsaan." Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya wawasan

kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan. Di samping itu, timbul pertanyaan mengapa akhir-akhir ini

wawasan kebangsaan menjadi banyak dipersoalkan. Apabila kita coba mendalaminya, menangkap berbagai ungkapan masyarakat, terutama dari kalangan cendekiawan dan pemuka masyarakat, memang mungkin ada hal yang menjadi keprihatinan. Pertama, ada kesan seakan-akan semangat kebangsaan telah menjadi dangkal atau tererosi terutama di kalangan

generasi muda, seringkali disebut bahwa sifat materialistik mengubah idealisme yang merupakan jiwa kebangsaan. Kedua, ada kekuatiran ancaman disintegrasi kebangsaan, dengan melihat gejala yang terjadi di berbagai negara, terutama yang amat mencekam adalah perpecahan di Yugoslavia, di bekas Uni Soviet, dan juga di negara-negara lainnya seperti di Afrika, dimana paham kebangsaan merosot menjadi paham kesukuan atau keagamaan. Ketiga, ada keprihatinan tentang adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsa ke dalam pola pikir yang asing untuk bangsa ini. Wawasan Kebangsaan banyak dipersoalkan terlebih lagi

dikalangan generasi muda. Banyak sekali generasi muda yang sudah hilang ciri khas kebangsaannya. Mereka lebih senang mengikuti segala sesuatu yang berbau modern yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa dan cenderung meninggalkan wawasan kebangsaan negara Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana cara untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda Indonesia saat ini?

C. MANFAAT PENULISAN Untuk mengetahui bangaimana cara menumbuhkan wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda Indonesia saat ini.

BAB II PEMBAHASAN

Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya. Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-masing ditengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini berarti suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga terwujud ketahanan pribadi dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia. Generasi muda memiliki posisi yang penting dan strategis karena menjadi poros bagi punah atau tidaknya sebuah negara, Benjamine Fine dalam bukunya 1.000.000 Deliquents, mengatakan "a generation who will one day become our national leader". Generasi muda adalah pelurus dan pewaris bangsa dan negara ini, baik buruknya bangsa kedepan tergantung kepada bagaimana generasi mudanya, apakah generasi mudanya memiliki kepribadian yang kokoh, memiliki semangat nasionalisme dan karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya (nation and character), apakah generasi mudanya memilki dan menguasai pengetahuan dan tekhnologi untuk bersaing dengan bangsa lain dalam tataran global dan tergantung pula kepada apakah generasi mudanya berfikir positif untuk berkreasi yang akan melahirkan karya - karya nyata yang

monumental dan membawa pengaruh serta perubahan yang besar bagi kemajuan bangsa dan negaranya. Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Wawasan kebangsaan dan generasi muda erat sekali hubungannya dalam suatu negara. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki wawasan kebangsaan yang cukup agar dapat membawa bangsa ini, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan diakui oleh dunia luar sebagai bangsa yang tidak dianggap remeh dan patut untuk dihormati setinggi-tingginya. Wawasan kebangsaan ini, dapat diwujudkan sebagai wawasan nusantara dan politik luar negeri Indonesia, yaitu politik bebas aktif, serta perwujudan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Wawasan kebangsaan Indonesia memiliki hakekat yaitu adalah suatu keutuhan nusantara atau nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. Tak terkecuali generasi muda kita yang harus kita tanamkan wawasan kebangsaan pada diri mereka sedini mungkin supaya mereka sebagai tonggak perjuangan bangsa dapat melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar. Generasi muda, sebagai salah satu tonggak perjuangan bangsa Indonesia sekarang ini sedang mengalami degradasi moral yang cukup parah. Mereka cenderung lebih bangga jika membawa embel-embel kebarat-baratan. Mereka cenderung lupa dari mana mereka berasal, dan untuk apa mereka hidup. Mereka

selalu mengikuti trend budaya barat yang cenderung tidak sesuai dengan sosial budaya masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini merupakan suatu masalah yang harus segera dicarikan solusi atau jalan keluar, karena hal ini sangat urgent sekali mengingat generasi muda adalah tonggak perjuangan penerus bangsa yang besar, Indonesia. Budaya kita menganut budaya timur yang sopan dalam segala bidang, seperti tutur kata, cara berpakaian, dan cara bersikap. Sedangkan generasi muda lebih cenderung suka untuk mengikuti budaya yang kebarat-baratan yang notabenenya kurang sesuai dengan budaya kita yaitu budaya timur. Budaya barat, seperti kita tahu, sangat bertolak belakang dengan budaya dan adat ketimuran kita, serta sistem sosial yang kita anut. Mereka mengajarkan asas liberalisasi dalam setiap hal, tetapi liberalisasi yang mereka anut adalah kebebasan yang terlalu bebas sehingga lebih cenderung kurang terkontrol. Dalam sisi budaya dan adat, mereka cenderung menggunakan pakaian yang kurang sopan serta tutur kata yang terlalu menghargai kebebasan perseorangan sehingga kurang terkontrol. Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut, Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat dan menghargai hak setiap warganegaranya harus membuat suatu tindakan nyata untuk memerangi budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya, adat, serta sistem sosial yang kita anut. Untuk budaya dan sistem sosial dari negara barat yang baik dan sesuai dengan budaya, adat, serta sistem sosial kita, dapat kita jadikan suatu contoh bagi Indonesia untuk menuju negara yang lebih baik dari sebelumnya. Tetapi, untuk budaya dan sistem sosial yang kurang sesuai dengan Indonesia, pemerintah menggunakan suatu cara untuk menanggulanginya yaitu dengan menanamkan kembali wawasan kebangsaan Indonesia dikalangan generasi muda kita. Hal ini dilakukan agar para generasi muda Indonesia sebagai tonggak perjuangna bangsa dapat membawa bangsa kita, Indonesia, ke arah yang lebih baik. Wawasan kebangsaan ini sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam landasan utama negara kita yaitu Pancasila. Sudah seharusnya kita sebagai warga negara

Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi, kesadaran untuk lebih memahami serta mendalami wawasan kebangsaan kita. Wawasan kebangsaan yang akan kita laksanakan di Indonesia ini memiliki berbagai unsur, diantaranya: a. Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik. b. Isi (Content) Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan citacita serta tujuan nasional. c. Tata laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari : Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati

diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional. Wawasan kebangsaan Indonesia memiliki hakekat yaitu adalah suatu keutuhan nusantara atau nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk

produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. Tak terkecuali generasi muda kita yang harus kita tanamkan wawasan kebangsaan pada diri mereka sedini mungkin supaya mereka sebagai tonggak perjuangan bangsa dapat melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar. Wawasan kebangsaan bagi generasi muda ini dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang bertemakan nasionalisme seperti upacara bendera, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mengikuti program paskibraka, lebih mencintai produk dalam negeri, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang memasukkan unsur asas dalam wawasan kebangsaan Indonesia ini merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap

kesepakatan (commitment) bersama, diantaranya adalah:


a. b. c. d. e. f.

Kepentingan/Tujuan yang sama Keadilan Kejujuran Solidaritas Kerjasama Kesetiaan terhadap kesepakatan

Perwujudan wawasan kebangsaan bagi generasi muda Indonesia tersebut sangatlah sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan dasar dari bangsa Indonesia. Melalui kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan diatas, wawasan kebangsaan yang ada pada generasi muda kita dapat ditingkatkan sehingga mereka dapat lebih mencintai negaranya dan nantinya akan membawa negaranya menjadi negara yang maju dalam segala bidang dan aspek kehidupan. Wawasan kebangsaan adalah suau pola pikir dan tindakan dari kehidupan masyarakat, berbangsa dan ber-negara berbasiskan cinta tanah air dan tanah air dalam idiologi Pancasila dan UUD 45. Semuanya itu bisa diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah, kampus, lembaga pendidikan formal, informal, dan

non formal serta lingkungan masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut mempunyai peran yang sangat vital bagi pengembangan wawasan kebangsaan yang ada pada generasi muda karena antara tiap lembaga memiliki kedudukan yang setara. Seperti yang telah disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa kedudukan antara lembaga formal, informal, dan nonformal adalah setara dan saling melengkapi satu sama lain untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Sudah jelas tentang kedudukan dari tiaptiap lembaga tersebut, sehingga tidak ada lembaga yang sifatnya lebih tinggi dari lembaga lain ataupun lebih rendah. Lembaga-lembaga tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi pemupukan wawasan kebangsaan pada generasi muda kita. Seperti kita tahu, rentang umur dikatakan muda adalah ketika usia 0 hingga 15 tahun. Nah rentang usia tersebut adalah usia produktif dimana para generasi muda sedang mengenyam bangku pendidikan di lembaga pendidikan baik itu lembaga formal, informal, maupun nonformal. Lembaga-lembaga tersebut mempunyai tugas yaitu tidak hanya mengajarkan tetapi juga harus mendidik para generasi muda dengan wawasan kebangsaan Indonesia sebagai tonggak perjuangan bangsa. Peningkatan wawasan kebangsaan di sekolah merupakan upaya pembudayaan dan aktualisasi jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan bangsa terhadap seluruh generasi muda. Sedangkan wujud kesadaran para generasi muda tersebut yang telah memiliki wawasan kebangsaan itu dalam bentuk menghormati orangtua, kepatuhan dan ketaatan terhadap segala bentuk ketentuan yang diatur oleh pihak sekolah maupun kampus berupa mawas diri, tingkatkan motivasi dan prestasi dan menjaga citra dan nama baik sekolah ataupun kampus ataupun lembaga pendidikan lainnya.

BAB III PENUTUP

Wawasan kebangsaan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh kita semua sebagai anak bangsa terutama Generasi Muda yang merupakan generasi penerus bangsa, yang bertugas meneruskan perjuanganperjuangan para pahlawan dalam rangka membangun suatu Bangsa dan Negara menjadi Bangsa dan Negara yang maju, sejahtera, dan tentramdamai, serta untuk menjaga dan melestarikan kultur bangsa di era globalisasi ini, agar kultur bangsa kita menjadi kultur bangsa asli dan tidak tercampur dengan kultur bangsa luar yang dapat menghilangkan jati diri bangsa. Untuk itu perlu diperhatian: Pertama, tumbuh kembangkan terus pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah rakyat, walaupun latar belakang suku, agama, ras dan adat istiadat yang berbeda; Kedua, hayati dan pahami secara utuh tentang butir-butir dari Wawasan Kebangsaan yaitu; rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan yang merupakan jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita bangsa; dan Ketiga, bina terus semangat kebangsaan, di lingkungan kita sebagai anak bangsa dalam upaya mewujudkan Persatuan dan kesatuan bangsa. Wawasan kebangsaan Indonesia harus lebih ditanamkan kembali kepada para generasi muda, karena disini generasi muda adalah generasi penerus tonggak perujuangan bangsa Indonesia agar Indonesia dapat mencapai tujuan dan cita-cita bangsa seperti yang tertuang dalam naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan kebangsaan Indonesia yang akan diterapkan pada generasi muda dapat diberikan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik yang bersifat formal, informal, dan nonformal. Lembaga-lembaga tersebut dirasa adalah suatu sarana yang

paling efektif mengingat para generasi muda lebih sering menghabiskan waktunya di lembaga-lembaga tersebut untuk menimba ilmu. Perwujudan dari wawasan kebangsaan ini dapat berupa: a. menghormati orangtua b. kepatuhan dan ketaatan terhadap segala bentuk ketentuan yang diatur oleh pihak sekolah maupun kampus c. mawas diri d. peningkatkan motivasi dan prestasi e. menjaga citra dan nama baik sekolah ataupun kampus ataupun lembaga pendidikan lainnya Wawasan kebangsaan yang tertanam dengan baik pada diri generasi muda, akan menjadikan benteng pertahanan mereka untuk dapat melangkah menghadapi masa depan yang lebih baik.

10

DAFTAR PUSTAKA

Kartasasmita, Ginandjar. Pembangunan Nasional dan Wawasan Kebangsaan Jakarta, 9 Mei 1994. Materi dari Kasilisainfo Pendam XII/Tpr Kapten Inf Drs. Umar Affandi, MHA. dalam Sumber: http://www.suaramedia.com/nasional/detail/wawasankebangsaan-sosbud-masyarakat-perbatasan .html Swasono, dkk. Mohammad Hatta; beberapa pokok pikiran, Jakarta : UI-Press, 1992. Undang-Undang Dasar 1945.

11

You might also like