Professional Documents
Culture Documents
Tujuan:
Dapat menerangkan hokum kirchoff. Dapat menentukan besarnya resistansi suatu resistor dengan system jembatan.
Dasar Teori:
Berdasarkan hokum kirchoff I (tentang arus) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus arus yang menuju suatu system adalah sama dengan jumlah aljabar arus yang keluar dari system tersebut. Dalam mempergunakan hokum kirchoff untuk menyelesaikan rangkaian rankaian listrik kita menerapkan bahwa arus yang arahnya masuk ke suatu system diberi tanda positif sedangkan arus yang arahnya keluar dari system diberi tanda negative. I1 + I2 + I3 = I4 + I5 I1 + I2 +I3 I4 I5 = 0
Hukum kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan pada suatu rangkaian listrik tertutup adalah nol. Dalam mempergunakan Hukum kirchoff II, kita memberikan tanda polaritas positif pada tahanan diarah datangnya arus. V1 + IR1 + IR2 V2 + IR3 = 0 V1 V2 = IR1 + IR2 + IR3 V1 V2 = I (R1 + R2 + R3)
Tabel Pengukuran
Tegangan Catu Daya 2V 4V 6V 8V 10 V 12 V Arus Melalui Tahanan R1 = 1K2 0,25 mA 0,35 mA 1,3 mA 1,1 mA 0,88 mA 1,6 mA R2 = 1K5 0,35 mA 0,28 mA 0,65 mA 0,85 mA 1,1 mA 1,28 mA R3 = 3K3 0,8 mA 0,6 mA 1,45 mA 1,95 mA 2,5 mA 3 mA
Arus Melalui Tahanan R2 = 1K 0,45 mA 1,2 mA 1,8 mA 2,35 mA 2,75 mA 3,5 mA R3 = 1K 1,05 mA 2,45 mA 3,5 mA 5 mA 6 mA 7,25 mA
Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan R1 = 100 0,55 V 1,1 V 1,7 V 2,2 V 2,7 V 3,2 V R2 = 82 0,45 V 1V 1,4 V 1,8 V 2,3 V 2,8 V R3 = 150 0,9 V 1,9 V 2,9 V 4V 5V 6V
Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan R1 = 100 0,65 V 1,4 V 2,1 V 2,7 V 3,4 V 4 V R2 = 100 0,65 V 1,4 V 2,1 V 2,7 V 3,4 V 4V R3 = 100 0,65 V 1,4 V 2,1 V 2,7 V 3,4 V 4V
Tegangan V1 5V 10 V 15 V V2 9V 9V 9V
Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan R1 = 1K2 1,3 V 0,1 V 1,1 V R2 = 1K5 1,8 V 0,15 V 1,4 V R3 = 3K3 3,8 V 0,35 V 3,1 V
Tegangan V1 9V 9V 9V V2 5V 10 V 15 V
Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan R1 = 1K2 0,8 V 0,1 V 1V R2 = 1K5 1V 0,15 V 1,4 V R3 = 3K3 2,2 V 1,2 V 3,1 V
Kesimpulan
1. Besarnya arus yang mengalir pada suatu system = besarnya arus yang keluar pada system tersebut. 2. Besarnya arus yang mengalir berbanding lurus dengan nilai tahanan yang dipasang. 3. Jika besarnya arus yang mengalir pada tiap tahanan adalah sama berarti nilai tahanan yang dipasang besarnya juga sama. 4. Jika suatu tahanan dipasang paralel bernilai besar,maka tegangan pada tiap tahanan mempunyai nilai yang besar juga.