You are on page 1of 10

ANALISIS JURNAL PENGARUH TERAPI KOGNITIF PROAKTIF PADA PASIEN DEPRESI DI UNIT PERAWATAN JIWA

Dosen Pengampu : Endang Nurul S, S.Kep,Ns

OLEH :
KELOMPOK 6 KELAS A.54 1. Nur Gutanto 2. Ferdiantino 3. Ni Ketut Romani 4. Ni Ketut Ayu Ridayanti 5. Putu Intan Pertiwi (08130495) (08130508) (08130520) (08130527) (08130535)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2010

ANALISIS JURNAL A. Judul jurnal : Pengaruh terapi kognitif proaktif pada pasien depresi di unit perawatan jiwa. Berdasarkan Soekidjo Notoatmojo (2010) Di dalam merumuskan sebuah judul penelitian, hendaknya judul merupakan cerminan dari tujuan penelitian karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian dengan kata lain tujuan penelitian merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian. Judul penelitian yang baik hendaknya tidak terlalu panjang yakni mencakup 9-12 suku kata juga mencakup variabel yang diteliti serta tempat dan lokasi penelitian itu dilakukan. Berdasarkan teori tersebut, judul jurnal yang kami angkat sudah sesuai dengan kriteria di atas yaitu mencakup 11 suku kat., namun kekurangannya terletak pada ketidakjelasan tempat dan lokasi penelitian. Menurut kami sebaiknya judul jurnal penelitian ini diganti dengan perbedaan terapi kognitif dan kognitif proaktif pada pasien depresi di unit perawatan jiwa.karena dilihat dari metode penelitian dan hasil penelitiannya lebih mengarah ke perbedaan dari kedua terapi tersebut. B. Tujuan penelitian Berdasarkan Soekidjo Notoatmojo (2010) Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana, atau data apa yang akan di cari melalui penelitian tersebut. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Tujuan penelitian sendiri dibedakan menjadi tujuan umum yaitu suatu tujuan penelitian yang tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi. Dan tujuan khusus yang merupakan spesifikasi dari tujuan umum. Tujuan dari jurnal yang kami angkat yaitu untuk mengetahui perbedaan skala depresi sebelum dan sesudah dilakukan terapi kognitif dan terapi kognitif proaktif. Menurut kami, tujuan dari jurnal penelitian ini memenuhi kriteria tujuan penelitian, serta sudah mencakup tujuan khusus dari penelitian tersebut. Tetapi cakupan dari tujuan penelitiannya terlalu sempit karena hanya berfokus pada skala depresi. Namun peneliti tidak mencantumkan tujuan umum dari penelitian yang dilakukan.

C. Metode Penelitian Berdasarkan Soekidjo Notoatmojo (2010) beberapa peneliti menggunakan istilah Desain Penelitian (research design), karena dari situ akan tampak rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa penelitian lain menggunakan istilah bahan dan cara (material and method). Menurut penulis istilah ini hanya cocok untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dan menggunakan bahan atau materi, seperti mikroskop, objeck glass, bahan-bahan kimia, dan sebagainya pada penelitian di laboratorium. Metode penelitian mencakup jenis penelitian, lokasi penelitia, populasi dan sampel, cara pengumpulan data, instrumen penelitian dan rencana pengelolaan dan analisis data Metode Rancangan Rangkaian Waktu ini seperti rancangan pretes-postes, kecuali
mempunyai keuntungan dengan melakukan observasi (pengukuran yang berulang-ulang), sebelum dan sesudah perlakuan. Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut : PreteS, Perlakuan, Postes Dengan menggunakan serangkaian observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi. Karena pada rancangan pretes-postes, kemungkinan hasil 02 dipengaruhi oleh faktor lain diluar perlakuan sangat besar, sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan lebih dari satu kali (baik sebelum maupun perlakuan), maka pengaruh factor luar tersebut dapat dikurangi.

Metode Penelitian dari jurnal yang kami angkat yaitu penelitian ini menggunakan desain rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design). Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dan RSJD Prov.DIY. Jumlah responden adalah 30 orang terdiri dari 16 wanita dan 14 laki-laki. Pada responden Pretest skala pengukuran depresi dengan menggunakan skala CES D 20. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang berjumlah 15 orang yang dilakukan terapi kognitif dan kelompok perlakuan yang berjumlah 15 orang yang dilakukan terapi kognitif proaktif. Setelah perlakuan selesai dilakukan kemudian pada responden tersebut dilakukan postest skala CES D 20 untuk mengetahui skala depresi. Menurut kami, metode penelitian dari jurnal yang kami angkat sudah sesuai berdasarkan teori. Namun ada penggunaan kata bahan dan cara kurang tepat karena penelitian ini dilakukan pada pasien dan tidak menggunakan instrumen laboratorium. Karena penelitian yang dilakukan bukan penelitian laboratorium. Sedangkan kata bahan dan cara lebih tepat digunakan pada penelitian di laboratorium.menurut kami kata yang lebih tepat untuk mengganti kata tersebut adalah metode penelitian .

d. Hasil penelitian Data yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapannya dan kemudian dikelompokan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan analisis non parametrik dengan alasan karena distribusi tidak normal. Analisa statistik yang digunakan adalah non parametrik yaitu: 1. Two independet sample test: Mann- Whitney U(U- Test): a. Untuk mengetahui perbedaan skala depresi pretes terapi kognitif dan pretes terapi kognitif proaktif b. Untuk mengetahui perbedaan skala depresi post test terapi kognitif dan post test terapi kognitif proaktif 2. Two related sample test : Wilcoxon a. Untuk mengetahui nperbedaan skala depresi pre test dan post test pada terapi kognitif b. Untuk mengetahui perbedaan skala depresi pre test dan post test pada terapi kognitif proaktif Dari hasil penelitian didapatkan data sebagai berikut: TABEL 1 : HASIL PRE TEST DAN POST TEST TERAPI KOGNITIF No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jenis kelamin P L P P P P P L L L L L L P Pre test 32 16 36 38 25 38 28 29 30 42 32 35 23 33 17 24 10 24 16 27 26 22 18 36 35 36 31 19 Post test Keterangan Menurun Meningkat Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 responden yang mengalami peningkatan sebanyak 8 poin, hal ini kemungkinan akan mempengaruhi nilai rata-rata pre dan post test pada responden dengan intervensi terapi kognitif.

TABEL 2: PRE TEST DAN POST TEST TERAPI KOGNITIF PROAKTIF No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jenis kelamin P P P L L L P P P P P L P L L Pre test 38 39 18 29 33 31 40 35 33 26 31 26 43 34 27 Post test 36 26 8 26 21 28 18 18 39 19 19 17 22 17 11 Keterangan Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Meningkat Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun

Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa pada terapi kognitif terdapat peningkatan skala depresi sebanyak 4 orang (26%) sedangkan pada terapi kognitif proaktif hanya terdapat peningkatan skala depresi sebanyak 1 orang(6%). Dari hasil penelitian dilakukan uji statistik sebagai berikut: 1. Terapi kognitif Uji statistik menggunakan uji non parametrik Two related sample test: Wilcoxon Signed Rank Test di dapatkan sebagai berikut: TABEL 3: Z Asymp. Sig (2 - tailed) POST -PRE - 2.330 0,020

Dari tabel tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Uji satu sisi yaitu pre test post test pada terapi kognitif karena didapat probabilitas dibawah 0,05 yang dapat diartikan bahwa terapi kognitif mempunyai efek nyata untuk dapat menurunkan tingkat depresi sesuai penelitian yang pernah dilakukan Rush, Beck, Kovaes, Hollon membuktikan bahwa 79% klien depresi mendapatkan terapi kognitif lebih dari 12 minggu akan menunjukkan peningkatan dengan skala depresi yang lebih baik dibanding 23% penderita yang hanya diberikan terapi obat

Penelitian yang lain adalah dilakukannya terapi kognitif yang diarahkan pada kepercayaan yang tidak rasional dari klien dan tingkah laku yang terdistorsi dan hasil dari penelitian ini adalah terapi kognitif berhasil mengurangi gejala-gejala depresi selama fase akut pada depresi yang kurang parah (less severe). 2. Terapi kognitif proaktif Uji non parametrik Two Related Sample Test: Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan sebagai berikut: TABEL 4: POST -PRE - 3.183 0,001

Z Asymp. Sig (2 - tailed) Dari tabel tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

Uji satu sisi yaitu pre test post test pada terapi kognitif proaktif didapatkan nilai probabilitas dibawah 0,05 yang dapat diartikan bahwa terapi kognitif proaktif mempunyai efek yang nyata untuk dapat menurunkan tingkat depresi, hal ini sesuai dengan teori proaktif berarti sebagai manusia, manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Penekanan proaktif ini adalah pada kesadaran dan kemampuan kebebasan memilih respon . orang yang sangat proaktif mengenali tanggung jawab tersebut. Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka berdasrkan nilai dan bukan produk dari kondisi yang mereka rasakan atau terima. 3. Uji beda antara terapi kognitif dan terapi kognitif proaktif Uji beda antara pre test terapi kognitif dan pre test terapi kognitif proaktif dan uji post test terapi kognitif dengan post test terapi kognitif proaktif dengan menggunakan uji Mann Whitnye Test ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut: TABEL 5: Tes Asymp. Sig (2 - tailed) Exact Sig.[2*(1- tailed Sig.)] Pre Test 0,520 0,539 0,454 0,462 Post test

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pre test dan post test seimbang artinya tidak terdapat perbedaan antara terapi kognitif dengan terapi kognitif proaktif yang dapat

diartikan juga bahwa kedua terapi tersebut mempunyai efek yang sama untuk menurunkan depresi. Sehingga kedua terapi tersebut dapat digunakan sebagai terapi pilihan untuk menangani pasien depresi. Fenomena penting yang tampak pada proses penelitian adalah ada beberapa responden yang diketahui mempunyai situasi yang memang tidak menyenangkan, dimana responden tersebut mendapatkan terapi kognitif. Hal ini akan menguatkan positif illution. Tetapi pada responden yang mempunyai situasi yang sama-sama tidak menyenangkan apabila dilakukan terapi kognitif proaktif maka hasilnya dari pengisian menunjukkan tidak adanya positif illoution. Perlu penelitian lebih spesifik tentang kondisi pasien sebelum dilakukan terapi untuk menetapkan terapi yang tepat bagi pasien dan mendapatkan indikasi yang jelas yang berbeda bagi terapi kognitif dan terapi kognitif proaktif.

D. PEMBAHASAN a) Kesahihan Metode Penelitian (Desain, Sampling, alat ukur) Desain Rancangan Rangkaian Waktu Pada jurnal yang kami angkat Desain rancangannya sudah tepat. Yaitu menggunakan Control Time Design Series. Dimana ditentukan 15 orang sebagai kelompok kontrol dan 15 orang lain sebagai kelompok perlakuan. Sampling Menurut kami teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Sedangkan pada jurnal yang kami angkat, sampel diambil di RSJD Prop.DIY dan RSUP Dr.Sardjito pada pasien gangguan jiwa.sampel diambil secara acak dengan memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan oleh peneliti Menurut kami, teknik ini sudah tepat diterapkan dalam penelitian tersebut. Menurut kami peneliti kurang memperhitungkan dalam pemilihan sampel antara sampel laki-laki dan sampel perempuan. Karena ada teori yang menyatakan bahwa tingkat depresi pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Tentunya hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian yang didapat.

Alat Ukur Menurut kami alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan Skala penelitian (Rating Scale) yaitu skala berupa daftar yang berisikan ciri-ciri tingkah laku, yang dicatat secara bertingkat. Pada jurnal yang kami angkat skala ini digunakan untuk mengukur skala depresi responden dalam penelitian. Menurut kami alat ukur yang digunakan sudah tepat diterapkan pada penelitian tersebut.
Kognitif terapi adalah metode perawatan psikoterapi yang membantu seseorang mengatasi masalah yang terkait dengan emosi, perilaku dan kognisi melalui metodis dan berorientasi pada tujuan rute. Selain pada pasien gangguan jiwa Terapi ini dapat diterapkan misalnya pada remaja saat masa transisi, selain itu dapat juga diterapkan untuk menurunkan skala depresi ibu pasca persalinan.

b) Kesahihan hasil penelitian (besaran hasil, nilai signifikan) Menurut kami, berdasarkan hasil penelitian tersebut, memang ada pengaruh nyata dari pemberian terapi kognitif dan terapi kognitif proaktif pada pasien yang mengalami depresi. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan hasil skala depresi setelah post test yang sebelumnya telah diberi perlakuan terapi kognitif proaktif. Uji satu sisi yaitu pre test post test pada terapi kognitif proaktif didapatkan nilai probabilitas dibawah 0,05 yang dapat diartikan bahwa terapi kognitif proaktif mempunyai efek yang nyata untuk dapat menurunkan tingkat depresi, hal ini sesuai dengan teori proaktif berarti sebagai manusia, manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Uji satu sisi yaitu pre test post test pada terapi kognitif karena didapat probabilitas dibawah 0,05 yang dapat diartikan bahwa terapi kognitif mempunyai efek nyata untuk dapat menurunkan tingkat depresi sesuai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh para ahli. Berdasarkan data dari terapi kognitif dapat diketahui bahwa sampel wanita jumlah peningkatan skala depresinya sebanyak 0%, sedangkan laki-laki mengalami peningkatan sebanyak 28,6%. Selain itu terjadi juga penurunan skala depresi, pada wanita sebanyak 50%, sedangkan laki-laki sebanyak 21,4%. Berdasarkan data dari terapi kognitif proaktif diketahui bahwa sampel wanita,jumlah peningkatan skala depresi sebanyak 7%,dan laki-laki sebanyak 0%. Selain itu juga terjadi penurunan skala depresi sampel wanita sebanyak 57%,pada laki-laki sebanyak 42,8%. Jadi terapi kognitif proaktif dapat menurunkan skala depresi lebih banyak dibandingkan terapi kognitif berdasarkan perbandingan persentase diatas.

c) Implikasi keperawatan Implikasi keperawatan dari hasil penelitian ini yaitu terapi kognitif proaktif dapat diterapkan pada pasien yang mengalami depresi. Karena dari hasil penelitian terapi kognitif proaktif dapat menurunkan skala depresi pasien dengan signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Berkala Kesehatan Klinik Volume X No. 2 Desember 2004 diterbitkan oleh RS. Dr. Sardjito Yogyakarta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta Anonim I. 2010. Jenis-jenis metode penelitian. http//:www.wikipedia.org// Anonim II. 2010. Metode sampling. http//:www.wikipedia.org//

You might also like