You are on page 1of 24

A. JUDUL PROGRAM : BUBUR EXPRESS B.

. LATAR BELAKANG Makanan merupakan salah satu bidang usaha yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Makanan merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Seiring dengan perkembangan zaman, selera tiap orang dapat berubah-ubah pada makanan. Hal ini mendorong adanya berbagai macam jenis makanan. Melihat kenyataan demikian maka, makanan dapat dikategorikan sebagai salah satu bidang usaha yang sangat prospektif dan tidak akan pernah mati. Seiring dengan munculnya beraneka ragam jenis dan kreasi kreasi makanan, tidak sedikit dapat dikatakan tidak sehat terutama makanan instan. Salah satunya adalah bubur. Akhir-akhir ini banyak sekali makanan yang berasal dari bubur namun bersifat instan. Kita hanya perlu menyeduhnya dengan air panas. Dari segi waktu dapat dikatakan praktis dan cepat namun dari kualitas makanan patut untuk dipertanyakan karena racikan bumbu yang ditawarkan banyak mengandung bahan kimia. Oleh karena itu, kami, Bagus Hanni Pradana, Prio Hananto, Zsazsa Bhaskara dari Sastra Inggris menawarkan sebuah usaha yang memiliki produk bubur sehat dengan konsep FAST and CLEAN. Konsep yang dimaksud adalah produk bubur kami adalah bubur sehat yang dijamin kebersihannya. Dalam proses penyajian kami menawarkan sebuah kecepatan dalam penyajian. Selain itu kami menawarkan konsep TAKE AWAY dan IN OUTLET konsep dimana pembeli dapat membawa pulang bubur tersebut atau makan di outlet kami. Dengan konsep ini, usaha kami tidak membutuhkan lahan yang luas maupun alatalat yang terlalu banyak sehingga biaya yang diperlukan pun tidak terlalu besar. Kami hanya membutuhkan lahan sebesar 5x4 meter (20m2) untuk meletakkan counter/rombong sebesar 2x1m , meja dan kursi dan tenda kecil. Selain itu, dengan proses produksi yang relatif singkat membuat usaha ini akan buka dari pukul 05.00 09.00. Hal ini dikarenakan bubur sangat cocok dikonsumsi pada pagi hari oleh semua kalangan masyarakat. Produk dari bubur express ini adalah bubur ayam, bubur jamur, bubur express (ayam&jamur), bubur sapi, bubur ikan, dan bubur telur pendem. Bubur dengan kuahnya

akan diracik dengan bahan-bahan alami seperti beras unggulan, rempah-rempah, dll. Untuk isi atau campurannya bergantung pada permintaan konsumen. Keunggulan dari produk yang kami tawarkan adalah bubur express adalah bubur sehat yang disajikan secara sehat namun tetap menjaga kualitas makanan. Aneka menu yang ditawarkan dapat memanjakan lidah konsumen dalam memilih menu yang diinginkan. Dengan konsep take away dan in outlet, konsumen dipersilahkan makan di outlet atau memabawa pulang kerumah. Bagi Take Away, kami membungkus bubur kami dengan plastik anti panas sehingga bahan kimia dari plastik tidak akan luntur dan bercampur dengan bubur tersebut. Bagi In Outlet, kami akan menggunakan mangkon NON melamin untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dari bubur kami. Dengan Mengusung tagline Yang Sehat bagi kita Semua kami berharap bubur express ini mampu masuk dan melakukan penetrasi pasar bagi seluruh kalangan usia. Bubur Express membidik pasar semua kalangan masyarakat. Namun dalam proses targeting, kami membidik pasar masyarakat umur 15-64 tahun. Hal ini dikarenakan masyarakat pada tingkat umur tersebut merupakan usia produktif yang memiliki jumlah terbanyak. Namun, kami tidak akan menutup kemungkinan bagi kelompok usia yang lain seperti 0-14tahun dan >64 tahun. Hal ini karena bubur sudah me-masyarakat sejak dahulu kala. Dari segi segementasi, segmen yang kami bidik adalah masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan pada tingkat ini adalah market yang potensial bagi kami. Pada tingkat ekonomi ini, memiliki jumlah terbanyak sehingga dalam menentukan harga kami akan melakukan strategi penetapan harga dengan

mempertimbangkan aspek segmentasi yang kami bidik. Usaha ini layak dan mudah dijalankan karena tetap berpedoman pada prinsip ekonomi dimana melakukan usaha tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudahan tersebut meliputi konsep usaha, produk usaha, dan promosi usaha. Kami melihat di kota semarang belum ada usaha sejenis sehingga kami optimis dapat menjadi market leader di kawasan ini walaupun menurut catatan IFC World Bank, Semarang merupakan urutan ke-13 dalam peringkat kemudahan memulai usaha di antara 14 kota di Indonesia. (suara merdeka, 16okt 2010) Dengan kata lain, Untuk memulai usaha di semarang dapat dikatakan relatif sulit. Namun hal ini dapat diatasi dengan rencana usaha kedepan. Rencana usaha kedepan

meliputi strategi pemasaran, strategi penetapan harga, inovasi produk, dan pengembangan usaha dengan sistem franchise. Kebutuhan Dana sebesar Rp 7.000.000,- akan dipergunakan sebagai investasi sebesar Rp 2.680.000,- dan dijadikan sebagai modal kerja sebesar 4.320.000,-. Selain itu dana tersebut juga akan digunakan sebagai pemanfaatan teknologi sebagai upaya melakukan promosi secara umum maupun secara personal. Diharapkan pada bulan ke Empat sudah dapat mencapai BEP dan dapat berkembang secara pesat.

C. PERUMUSAN MASALAH Outlet Bubur Express memiliki prospek ke depan yang sangat menjanjikan. Hal ini didasarkan pada jumlah peminat bubur yang sangat banyak. Selain dapat dikonsumsi oleh seluruh tingkat usia, bubur express juga kaya gizi dan nutrisi karena tanpa bahan pengawet. Di Kota Semarang, permintaan akan bubur sangat banyak. Pengusaha bubur pun juga semakin banyak. Namun, yang membedakan ialah jenis bubur yang dijual. Pesaing yang memiliki produk yang bersifat subtitutif hanya 2 yaitu Bubur Ayam Pak Brewok dan Bubur Ayam Restu. Potensi permintaan bubur yang sangat besar membuat banyaknya produk-produk baru dari bubur terutama bubur instan. Bubur instan kurang cocok untuk dikonsumsi apalagi bagi balita atau lanjut usia. Hal ini yang mendorong kami hadir dan merintis bubur yang alami dan sehat namun dengan konsep modern yang minimalis. Karena bubur dapat dikonsumsi dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat, kami berharap dapat membidik segmen menengah kebawah. Hal ini dikarenakan segmen menengah kebawah memiliki jumlah terbanyak di Indonesia pada umumnya dan di Semarang pada khususnya. Target dari pasar kami adalah masyarakat umur 15-64 tahun. Hal ini didorong karena jumlah masyarakat pada kelompok usia tersebut relatif lebih banyak daripada kelompok usia yang lain. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi segmen 0-14tahun dan >65 tahun karena bubur sehat aman dikonsumsi bagi semua umur. Masalah terakhir yang tak kalah penting ialah minimnya pengetahuan masyarakat akan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalam bubur. Terutama, bubur tradisional atau bubur sehat. Ironinya, pecinta bubur masih didominasi oleh kalangan expatriat yang mengerti akan hidup sehat. Oleh karena itu, dalam program kreatifitas mahasiswa ini

kami akan berusaha memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingya bubur bagi kesehatan kita. Di sisi lain, untuk memenuhi tingkat kepuasan konsumen dan selera konsumen yang cenderung berubah-ubah, kami menawarkan paket menu yang berbedabeda namun tetap menggunakan bahan dasar yang sama yaitu bubur. Kami berharap dengan tagline yang kami angkat yaitu yang sehat bagi kita semua dapat menembus pasar dan memberikan kontribusi di dunia kuliner kota

semarang. Selain itu, dengan tagline tersebut, kami berharap masyarakat dapat menyadari akan pentingnya kesehatan bagi diri sendiri dan pentingnya memilih makanan sehat bagi tubuh kita. D. TUJUAN PROGRAM Tujuan Program Kreatifitas Mahasiswa

pada umumnya adalah sebagai ajang

belajar berwirausaha serta menrintis sebuah usaha dimana kedepannya peserta program ini dapat membangun usaha sendiri maupun mengembangkan usaha yang pernah ada. Bisa berasal dari biaya pribadi ataupun pembiayaan dari lembaga keuangan. Namun tujuan yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan kreasi makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat dalam memenuhi tingkat kebutuhan akan gizi masyarakat serta selera masyarakat yang berubah-ubah terhadap sajian kuliner di kota Semarang. Selain itu, kesadaran akan pentingnya makanan sehat bagi masyarakat luas adalah prioritas kami dalam PKM ini. VISI To become the market leader in Semarang and to create a Healthy food to be life style in environment (Bubur Express berupaya untuk menjadi pemimpin pasar dalam usaha kuliner terutama bubur dan menjadi outlet terkemukadi Semarang dan menjadikan makanan sehat sebagai bagian dari gaya hidup di masyarakat ) MISI To provide the Delicious, healthy food and suitable taste for every customer (Bubur Express menyediakan Makanan yang enak, sehat dan cocok di lidah setiap pelanggan)

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah peserta program dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki untuk di praktekkan dalam sebuah usaha riil dan berkembang menjadi wirausaha mandiri yang dapat menciptakan lapangan kerja. Selain itu peserta diharapkan dapat menciptakan kreasi-kreasi dari makanan terutama bubur dan memproduksinya. Namun tidak hanya itu, peserta juga harus dapat memasarkan serta mendistribusikannya ke tangan konsumen sehingga masyarakat luas dapat mengenal Bubur Express tersebut. F. KEGUNAAN Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini, diantaranya yaitu:
1. Bagi Pelaku Bisnis

Sarana Pelatihan bagi kami dalam mengelola usaha, terutama menerapkan ilmu enterpreneurship yang sudah di dapat. Menumbuhkan jiwa entrepeneurship yang mandiri dalam diri pelaku bisnis yang memiliki kecakapan dan tanggung jawab terhadap usahanya. Mampu melakukan penetrasi pasar dan bertahan hidup di dunia usaha. :

2. Bagi Investor

Membuka peluang usaha dan kesempatan kerja sama dengan potensi penghasilan yang tinggi dan konsep bagi hasil yang menguntungkan kedua belah pihak.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai lahan penciptaan lapangan kerja Menyediakan berbagai varian Bubur sehat, bergizi dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Menyediakan bubur yang bergizi dan praktis dengan fast and clean concept.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Gambaran Pasar

Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2009 dan 2010


1200 1000 800 600 400 200 0 Umur 0-14 Umur 15tahun 64 tahun diatas 65 tahun

jumlah penduduk kota semarang tahun 2009 jumlah penduduk tahun 2010

*dalam ribuan
(sumber: BPS 2010)

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa segmen masyarakat yang akan dituju adalah antara umur 15-64 tahun karena jumlah market terbanyak dan potensial ada pada umur 15-64 tahun. 1. Gambaran Karakteristik Konsumen Perilaku atau karakteristik konsumen di kota semarang dapat dianalisis menggunakan tiga aspek atau tiga pendekatan. Tiga aspek tersebut meliputi Kualitas Kuantitas Harga Pola konsumtif konsumen biasanya dapat dilihat dari prioritas konsumen. Bagi masyarakat segmen menengah kebawah, aspek kuantitas dan harga lebih diutamakan. Makanan dengan volume atau jumlah yang besar serta harga yang terjangkau akan sangat diminati oleh masyarakat segmen menengah kebawah. Bagi segmen menengah keatas lebih cenderung memprioritaskan Kualitas walaupun dengan harga yang tinggi. Dari

Karakteristik pasar tersebut, kami akan memproduksi bubur dengan kuantitas yang cukup banyak tiap porsinya namun tetap mempertahankan harga yang terjangkau dan tanpa mengabaikan kualitas mengingat segmen yang kami bidik adalah masyarakat menengah kebawah. 2. Trend Perkembangan Pasar Permintaan Pasar akan produk ini sangat besar. Mengingat jumlah penduduk kota Semarang diperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa dan merupakan target pasar yang potensial. 3. STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Target atau Segmen Pasar yang dituju Segmen pasar yang kami bidik adalah masyarakat menengah kebawah. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat pada segmen menengah kebawah sangat banyak. Untuk dapat melakukan penetrasi pasar, kami harus melakukan strategi penetapan harga. Harga yang terjangkau sangat penting bagi masyarakat segmen menengah kebawah. Oleh karena itu, penetration pricing (harga penetrasi) dimana memberikan harga yang sangat rendah untuk meningkatkan volume penjualan akan kami terapkan. Target konsumen kami adalah masyarakat semua kalangan usia terutama usia 15-64 tahun. Usia produktif adalah usia yang selalu bergaris lurus dengan usia konsumtif dimana usia ini adalah pasar yang sangat potensial bagi kami. Kami juga akan menerapkan doble segmen dimana apabila salah satu segmen tidak dapat berjalan dengan baik maka segmen yang lain dapat menutup atau menyangga segmen yang lain. Hal ini dapat dilakukan karena produk kami cocok bagi semua kalangan. Posisi dari usaha kami akan kami tempatkan di pusat-pusat keramaian seperti pusat hiburan, pujasera, pasar, perkantoran dan kampus.
4. Analisis Pesaing

NO . 1.

NAMA

SPESIFIKASI

KEUNGGULAN KELEMAHAN

MARKET SHARE

Bubur Ayam Pak Brewok

Menjual Bubur ayam

Lokasi nyaman dan strategis, telah memiliki nama

Harga mahal dan pegawai kurang ramah. Manajemen

45%

kurang tertata 2 Bubur Restu Menjual Bubur ayam, bubur sayur dan bubur bayi Lokasi nyaman, telah memiliki nama, memiliki market sendiri yang rata-rata ibu dan balita 3 Bubur Express Menjual Aneka macam variasi dan kreasi dari Bubur Tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, makanan hangat karena dibuat langsung, tidak membutuhkan pegawai terlalu banyak, penyajiaannya cepat Pegawai kurang, terkadang pembuatan makanan terlalu lama, kebersihan kurang terjaga Belum dikenal masyarakat, manajemen belum tertata dengan baik, sambutan masyarakat belum bisa dilihat 30% (target kita) 25%

Usaha-usaha tersebut bersifat substitutif terhadap usaha yang akan kami dirikan. Hal ini karena produk-produk yang dijual hampir sama. Pilihan sepenuhnya ada di tangan masyarakat. Merekalah yang akan menentukan produk dari mana yang ingin mereka konsumsi. Yang kami lakukan hanya memberikan alternatif.

5. Analisis SWOT

Strengths
Lokasi strategis Tempat minimalis dan nyaman Menu yang unik Harga terjangkau makanan sehat dan bergizi

Opportunities
kecintaan masyarakat terhadap makanan sehat) Budaya lokal yang gemar dengan bubur Trend pasar (back to nature) Belum ada kompetitor yang menggunakan konsep fast and clean serta take away or in outlet

SWOT
Weakness
Belum banyak dikenal Manajemen belum tertata belum memiliki ciri khas dari rasa

Threats
Persepsi buburrendah Persepsi masyarakat mengenai bubur yang dikenal kampungan Outlet-outlet buburyang lain

6. Analisis Risiko Usaha Dalam setiap usaha yang didirikan pasti ada risiko usaha yang harus dihadapi. Pada usaha kami ini, risiko yang kemungkinan dihadapi antara lain:

Tabel D.2 Analisis Risiko Usaha RISIKO 1. Rendahnya daya beli masyarakat 2. Meningkatnya harga bahan baku 3. Peningkatan UMR pegawai 4. Kurangnya modal untuk usaha 5. Manajemen masih lemah 6. Pengawasan kinerja pegawai dan usaha kurang maksimal ANTISIPASI 1. Melakukan promosi secara umum maupun personal secara intensif. 2. Melakukan lobby dan kesepakatan harga dengan supplier, membeli bahan baku secukupnya. 3. Melakukan kontrak gaji dengan pegawai, tidak menaikkan upah namun menawarkan bonus prestasi.

4. Mencari investor baik personal maupun perbankan. 5. melakukan koordinasi antara pemilik usaha, supervisor, dan investor (jika ada) secara berkala 6. Melakukan control kualitas terhadap produk maupun usaha secara berkala, melakukan pengecekan pada pembukuan dan catatan penjualan

Prospek penjualan produk kami di masa depan cukup bagus karena masih sedikit pesaing yang menjalankan usaha sejenis. Di masa mendatang, kami berencana untuk menjadikan Bubur Express sebagai franchise. Kami ingin memberi peluang kepada masyarakat untuk membuka usaha franchise dari kami yang tentunya akan disesuaikan dengan standar yang kami tetapkan. Sehingga Bubur Express lebih dikenal masyarakat luas sekaligus membuka lapangan kerja baru. H. METODE PELAKSANAAN 1. Aspek Mekanisme Produksi Produk Produk yang menjadi unggulan kami adalah Bubur Ayam. Dalam proses pembuatannya kami telah siapkan kuahnya sehingga dapat menyajikan dengan cepat. Berikut adalah proses pembuatannya. BUBUR AYAM Bahan : Nasi matang, banyaknya sesuai selera Daging ayam bakar 2 potong sayap ayam dan air untuk merebusnya 3 sendok makan bawang goreng Garam secukupnya Royco (atau sejenisnya) Sedikit merica Daun bawang seledri

Krupuk Kecap asin Sambal botol Cara olah : Rebus 2 potong sayap ayam sampai air berminyak dan masukkan bawang goreng Kemudian giliran nasi dimasukkan, usahakan nasi menempati setengah dari tinggi air air rebusan ayam !! Bila suka dengan bubur yang encer bisa tambahkan air hangat sesuai keinginan Bumbui bubur kemudian dengan garam, merica dan royco (atau sejenisnya) Aduk cukup sering dan api tidak terlalu panas, agar dasar panci tidak mengerak. Sementara itu daging ayam bakar bisa disuir-suir kecil-kecil. Bubur siap disajikan dengan ditaburi suiran daging ayam, remasan kerupuk, daun bawang seledri, kecap dan sambal. Bagi yang menyukai bisa ditambahkan gorengan kacang kedelai.
2. Jumlah Produksi Perbulan Jenis Produksi Bubur Ayam Bubur Sapi Bubur Ikan Bubur Jamur Bubur Express Bubur Telur Pendem Jumlah 300porsi 100Porsi 120Porsi 75Porsi 100Porsi 100 porsi

3. Pemakaian Bahan Baku/penolong Jenis Bahan Baku Beras Daging Ayam Daging Sapi Jamur Telur Udang Jumlah 40kg 25kg 15kg 5kg 15kg 8kg Satuan 8.000 25.000 60.000 4.000 14.000 25.000 Total Rp 320.000 Rp 625.000 Rp 900.000 Rp 20.000 Rp 210.000 Rp 200.000

Cumi Kakap Bawang goreng Garam Royco Daun Bawang Kerupuk Kecap Asin Sambal Botol Minyak goreng

9kg 8kg 2kg 1kg 50bungkus 40ikat 25bungkus 5botol 5botol 5liter

20.000 25.000 5.000 3.000 1.500 1.000 5.000 35.000 14.000 8.000

Rp 180.000 Rp 200.000 Rp Rp Rp Rp 10.000 3.000 75.000 40.000

Rp 125.000 Rp 175.000 Rp 70.000 Rp 40.000

4. Mesin & Peralatan yang dipergunakan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Counter/rombong Kursi Kompor Meja Mangkok Gelas Tempat tissue Sendok Tenda kecil jml 1set 4buah 1buah 2set 1set 2set 2set 2set 1set Harga Satuan Rp 1.800.000 Rp 40.000 Rp 300.000 Rp 40.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 15.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Jumlah Rp 1.800.000 Rp 160.000 Rp 300.000 Rp 80.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 30.000 Rp 60.000 Rp 50.000 Usia Teknis 3tahun 2tahun 3tahun 2tahun 2tahun 2tahun 1tahun 2tahun 2tahun Penyusutan Rp 50.000 Rp 6.700 Rp 8.400 Rp 3.400 Rp 4.200 Rp 4.200 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.100

5. Aspek Rencana Pemasaran Produk Kami menggunakan strategi Bauran Pemasaran, yaitu 4P:

1) Produk Produk yang kami sediakan adalah makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Kami hanya melakukan diferensiasi dan pengembangan terhadap bubur dan cara produksi produk. 2) Price (harga) Dalam menetapkan harga, terdapat enam langkah yang perlu dilakukan antara lain: a. Memilih tujuan penetapan harga b. Menentukan permintaan c. Memperkirakan biaya d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing e. Memilih metode penetapan harga f. Memilih harga akhir

Langkah 1 : Memilih Tujuan Penetapan harga

Tujuan yang ingin kami capai ialah kelangsungan hidup dan menguasai pasar secara maksimal. Usaha kami ini merupakan usaha yang masih baru berdiri, sehingga tujuan pertama yang ingin dicapai adalah dapat bertahan hidup dan berkelanjutan (sustainable). Langkah 2 : Menentukan Permintaan Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu usaha. Beberapa konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai pertanda produk yang lebih baik. Namun jika harga tersebut terlalu tinggi, tingkat permintaannya mungkin akan turun. Produk yang kami jual merupakan makanan yang mudah didapatkan, sehingga tentunya permintaan konsumen akan terus meningkat. Namun karena produk substitusinya juga sangat banyak, kami tidak bisa begitu saja menaikkan harga meskipun banyak permintaan karena hal itu tentu saja akan berimbas pada volume penjualan. Langkah 3 : Memperkirakan Biaya

Dalam penetapan harga produk, kami ingin agar harga dapat menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya. Langkah 4 : menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan produk dan biaya, kami harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan harga pesaing lainnya. Jika tawaran kami mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan ditambahkan pada harga pesaing tersebut. Jika tawaran pesaing tadi mengandung beberapa ciri yang tidak kami tawarkan, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan dikurangkan dari hasil perusahaan tersebut. Dengan demikian kami dapat memutuskan apakah akan mengenakan harga yang lebih tinggi, sama, atau lebih murah daripada pesaing. Langkah 5 : Memilih metode penetapan harga Dengan adanya 3 C yaitu customers demand schedule (jadwal permintaan pelanggan), cost function (fungsi biaya), dan competitors price (harga pesaing) kami baru siap memilih harga. Untuk usaha Outlet Bubur express yang akan kami dirikan ini, kami menetapkan harga umum (going-rate pricing), yaitu mematok harga pada kisaran harga normal untuk produk-produk sejenis. Karena ini merupakan bisnis baru, maka kami akan menggunakan harga penetrasi (penetration price) yaitu dengan menekan biaya produksi dan harga jual untuk meningkatkan volume penjualan. Langkah 6 : Memilih Harga Akhir Dalam memilih harga akhir ini, kami harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, yang meliputi penetapan harga psikologis, penetapan harga berbagi laba-dan-resiko, serta pengaruh unsur bauran pemasaran lain terhadap harga. Setelah menganalisis, strategi penetapan harga yang kami terapkan adalah Strategi Penentuan Harga Kompetitif, yaitu Follow The Leader Pricing. Strategi ini merupakan strategi penetapan harga dimana kami sebagai pemain baru mengikuti harga yang telah diterapkan oleh pemain lama.

3) Place Lokasi yang kami bidik sebagai tempat usaha kami adalah lokasi padat konsumen atau mendekati konsumen. Hal ini didasarkan pada pasar kami yaitu mahasiswa, pelajar, pegawai, rumah tangga, dan pebisnis sehingga penting bagi kami untuk menentukan tempat yang strategis. 4) Promotion Promosi yang kami terapkan dibagi menjadi 2 aspek yaitu

i. ABOVE THE LINE PROMOTION Promosi melalui Media seperti: Brosur/pamflet Iklan di media cetak (Koran, majalah,dll) Selebaran Billboard Situs jejaring sosial seperti Facebook, dll

ii. BELOW THE LINE PROMOTION 1. Promosi Perusahaan Intensifikasi dalam mengikuti pameran UKM. Diskon khusus Mengadakan acara coba gratis Presentasi di dekat outlet Sponsor spanduk kegiatan

2. Personal Selling

6. Struktut Organisasi manajemen Executive

INVESTOR

CEO

Manager Produksi

Manager Pemasaran

7. Saluran Distribusi Saluran Distribusi yang kami lakukan dalam memasarkan produk adalah zero level channel. Zero level channel yang dimaksud adalah barang sampai ke tangan konsumen langsung tanpa perantara. Konsumen dapat langsung datang ke counter kami. I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Pekerjaan Terima dana tahap1 Persiapan 1. fix tempat usaha 2. pembuatan Counter/rombong 3. beli perlengkapan dan peralatan 4. menata layout Terima dana tahap2 Produksi 1. pesan bahan baku ke vendors 2. product testing period 3. open recruitmen pegawai 4. penerimaan pegawai 5. training pegawai Pemasaran 1. promosi 2. grand opening 1 Bulan 1 2 3 4 1 Bulan 2 2 3 4 1 Bulan 3 2 3 4

Evaluasi membuat laporan pertanggungjawaban pemakaian dana tahap1 membuat laporan pertanggungjawaban pemakaian dana tahap2

A. RANCANGAN BIAYA Proyeksi penjualan

Proyeksi Nilai Penjualan (dalam jutaan rupiah)


100 80 60 40 20 0 2010 2011 2012 2013 Proyeksi Nilai Penjualan (dalam jutaan rupiah)

Dengan asumsi kenaikan penjualan sebesar 10% per tahun dengan kenaikan harga sebesar 5%. Dengan asumsi kenaikan penjualan per tahun sebesar 10% dengan kenaikan jumlah penjualan dan kenaikan harga masing-masing sebesar 5%.

INVESTASI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Counter Harga Satuan 1,800,000 Jumlah 1 Harga Total 1,800,000

Kursi
Kompor Meja Mangkok Gelas Tempat tissue Sendok

40,000
300,000 40,000 100,000 50,000 15,000 30,000

4
1 2 1 2 2 2

160,000
300,000 80,000 100,000 100,000 30,000 60,000

9 10

Tenda Kecil

50,000

50,000

Total

2,680,000

FIX COST
No Nama Harga Satuan Jumlah Harga Total

1 2 3 4 5

Gaji Pimpinan
Gaji Pegawai

100,000
350,000

3
1

Sewa Tempat Listrik Lain-lain Depresiasi Alat

300,000 25,000

1 1

300,000 350,000 300,000 25,000 100,000 52,000


1,127,000

5%

VARIABEL COST
No Nama Harga Satuan Jumlah Harga Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Beras Daging Ayam Daging Sapi Jamur Telur Udang Cumi Kakap Bawang goreng Garam Royco Daun Bawang Kerupuk Kecap Asin Sambal Botol Minyak Goreng

8,000 25,000 60,000 4,000 14,000 25,000 20,000 25,000 5,000 3,000 1,500 1,000 5,000 35,000 14,000 8,000

40 25 15 5 15 8 9 8 2 1 50 40 25 5 5 5
Total

320,000 625,000 900,000 20,000 210,000 200,000 180,000 200,000 10,000 3,000 75,000 40,000 125,000 175,000 70,000 40,000
3,193,000

INCOME SERABI
No Menu Harga Satuan Jumlah Harga Total

1 2 3 4 5 6

Bubur Ayam Bubur Sapi Bubur Ikan Bubur Jamur Bubur Express Bubur Telur Pendem

5,000 7,500 8,000 5,000 10,000 6,000

300 100 120 75 100 100


Total

1,500,000 750,000 960,000 375,000 1,000,000 600,000 0


5,185,000

Evaluasi Kelayakan Proyek

Indikator indikator yang sering digunakan dalam analisis investasi adalah: 1. Analisis Periode Pengembalian Investasi (Pay Back Period) 2. analisis pulang pokok (Break Even analysis) Dari indikator inilah nantinya kita dapat menilai apakah kita sepatutnya melaksanakan proyek tersebut atau tidak.

1. Metoda Pay Back Period

Payback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi semula. Dengan demikian kriteria keberhasilan metoda ini adalah jangka waktu yang sesingkat mungkin dalam mengembalikan biaya investasi. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Payback Period=3.098266 Asumsi 1 bulan = 30 hari. Maka Payback Period nya = 3,09 x 30 = 93 hari
2. Metode Break Event Point (BEP)

Laba Operasi = Pendapatan [ HPP + Biaya Umum + Biaya Penjualan] Laba Operasi =865,000 Qbep = F / (P v) Qbep 1697.289 Jadi Usaha Bubur Express ini akan mengalami titik impas pada penjualan 1.697 porsi. Melihat Indikator diatas maka usaha ini layak untuk dijalankan karena kurang dari 4bulan sudah dapat mencapai titik impas.

J. LAMPIRAN 1. Nama dan Biodata Pelaksana dan Dosen Pendamping Ketua Pelaksana 1) Nama Lengkap NIM Fakultas/ Prodi Perguruan Tinggi Tempat/ Tanggal Lahir Pendidikan I. II. III. IV. SD Perumnas Banyumanik 09 Semarang SMP N 21 Semarang SMA N 4 Semarang Universitas Diponegoro Semarang : Bagus Hanni Pradana : A2B007024 : Ilmu Budaya / Sastra Inggris : Universitas Diponegoro Semarang : Semarang/10 Agustus 2010

Anggota Pelaksana 2) Nama Lengkap NIM Fakultas/ Prodi Perguruan Tinggi Tempat/ Tanggal Lahir Pendidikan I. II. III. IV. SD Negeri 2 Tuksongo SMP Negeri 1 Temanggung SMA Negeri 4 Magelang Universitas DiponegoroSemarang : Prio Hananto : A2B007090 : Ilmu Budaya / Sastra Inggris : Universitas Diponegoro Semarang : Temanggung / 1September 1988

3) Nama Lengkap NIM Fakultas/ Prodi Perguruan Tinggi Tempat/ Tanggal Lahir

: Zsazsa Bhaskara Pramudhita : A2b007128 : Ilmu Budaya / Sastra Inggris : Universitas Diponegoro Semarang : Sukoharjo, 2 November 1988

Pendidikan I. II. III. IV. SD Negeri 1 Nguter SMP Negeri 1 Sukoharjo SMA Negeri 1 Sukoharjo Universitas Diponegoro Semarang

Biodata Dosen Pendamping 1. Nama 2. Tempat, tanggal lahir 3. NIP 4. Pangkat/Golongan 5. Alamat Rumah : Drs. Mujid Farihul Amin, M.Pd : Kebumen, 18 Februari 1969 : 196902181994031001 : Pembina/IVA : Jl Jl Perum Klipang Permai G-60 Semarang

6. Telepon/HP : (024) 76739612/085225257412 7. Email : mujidf_amin@yahoo.co.id 8. Bidang Keahlian : Linguistik dan Pendidikan Bahasa Indonesia
2. Rencana Konsep Denah Tempat Usaha dan Gambar Counter (3D)

PELAKSANAAN KEGIATAN Adapun pelaksanaan kegiatan yang telah kami lakukan yaitu: Minggu ke- 1 (2-9 april 2011) Sabtu : membeli peralatan makan Selasa: Memberikan royalty kepada pemilik warung sebagai tanda jadi kerjasama Rabu : Pembelian Bahan baku sekaligus mulai menjalankan usaha, pembuatan media promosi Minggu ke-2 (11-16 April 2011) Senin-minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin) Minggu ke-3 (18-23 April 2011) Senin minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin) Minggu ke- 4 (25-30 April 2011) Senin minggu berjualan seperti biasa (pembelian bahan baku rutin) Minggu :penghitungan hasil usaha selama 1 bulan Minggu ke- 5 (2-5 mei 2011) Senin : Pembayaran uang iuran untuk gaji pegawai Kamis : Pembayaran iuran listrik dan air

INDIKATOR KEBERHASILAN JANGKA PENDEK Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator keberhasilan usaha ini, diantaranya:
Evaluasi Kelayakan Proyek

Indikator indikator yang sering digunakan dalam analisis investasi adalah: 1. Analisis Periode Pengembalian Investasi (Pay Back Period) 2. analisis pulang pokok (Break Even analysis) Dari indikator inilah nantinya kita dapat menilai apakah kita sepatutnya melaksanakan proyek tersebut atau tidak.

1. Metoda Pay Back Period

Payback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi semula. Dengan demikian kriteria keberhasilan metoda ini adalah jangka waktu yang sesingkat mungkin dalam mengembalikan biaya investasi. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Payback Period=3.098266 Asumsi 1 bulan = 30 hari. Maka Payback Period nya = 3,09 x 30 = 93 hari
2. Metode Break Event Point (BEP)

Laba Operasi = Pendapatan [ HPP + Biaya Umum + Biaya Penjualan] Laba Operasi =865,000 Qbep = F / (P v) Qbep 1697.289 Jadi Usaha Bubur Express ini akan mengalami titik impas pada penjualan 1.697 porsi. Melihat Indikator diatas maka usaha ini layak untuk dijalankan karena kurang dari 4bulan sudah dapat mencapai titik impas.

Sasaran Konsumen Keberhasilan usaha tersebut apabila jumlah konsumen yang dating adalah konstan meningkat serta terjadinya kontinuitas (repeat order) Tingkat Penjualan Keberhasilan usaha ini dikatakan sukses apabila memiliki rata-rata tingkat penjualan minimal 10 porsi per hari dengan tingkat ideal 15-20 porsi per hari.

You might also like