You are on page 1of 3

I. Pemerikasaan diagnostic USG : memberikan ukuran tiroid yang lebih luas dan bebas bias pengukuran.

Pengukuran yang tepat untuk melihat pembesaran volume tiroid berdasarkan panjang, jarak dan ketebalan. Hasil USG tiroid pada pasien : 1. Tiroid kiri : membesar dengan ukuran 3,33x2,82x6,56cm. Echoparenkim homogeny normal. Tak tampak nodul/kalsifikasi. Pada Doppler tampak vaskuler meningkat intratiroid. 2. Tiroid kanan: 3,43x2,55x4,31 cm tampak nodul hipoechoik dengan batas tegas (halo)dengan ukuran 0,96x0,85x1,11cm dan lesi heterogen hipo dan hiperechoik dengan ukuran 1,06x1,01x1,08. Pada Doppler tampak vaskuler pada tepi lesi . Kesan : struma difusa bilateral dengan nodul multipel di lobus kanan sugestif lesi benigna Skintigrafi : teknik ini akan menghasilkan gambaran visual yang menentukan lokasi radioaktivitas di daearah yang dipindai. Scanning Tiroid

Pemeriksaan Lain (Smeltzer,2002) Pemeriksaan EKG Untuk mengetahui abnormalitas kerja jantung. Pada penderita hipertiroid terjadi fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali. USG tiroid Untuk memberikan gambaran ukuran tiroid yang lebih luas dan bebas dari bias pengukuran. Pengukuran yang tepat untuk melihat pembesaran volume tiroid berdasarkan panjang, jarak, dan ketebalan kedua cuping.

Batas Normal Volume Tiroid Berdasarkan USG : Laki-laki Umur WHO (ml) 6 7 8 9 10 11 12 3,8 4,0 4,3 4,8 5,5 6,4 7,4 Indonesia (ml) 2,4 3,9 4,6 5,9 6,8 7,8 8,1 Perempuan WHO (ml) 3,6 4,2 4,9 5,7 6,5 7,4 8,3 Indonesia (ml) 4,0 4,1 6,1 6,7 7,5 8,0 9,9

Sumber : WHO/ICCIDD (1997) Skintigrafi pemindaian sangat membantu dalam menentukan lokasi, ukuran, bentuk, dan fungsi anomatik kelenjar tiroid, khusunya kalau jaringan tiroid tersebut terletak substernal atau berukuran besar. Identifikasi daerah yang mengalami peningkatan fungsi (hot areas) atau penurunan fungsi (cold areas) dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan Lab (Doengoes, 2000) T4 Serum Biasanya menunjukan kenaikan. Nilai Normal : 4,5-11,5 g/dL(58,5150 nmol/L). T3 Serum Pada kasus hipertiroid mengalami kenaikan. Nilai normal : 70-220 ng/dL (1,15-3,10 nmol/L). Tes T3 ambilan resin Untuk mengukur kadar TBG tak jenuh. Nilai normalnya 2535%. Pada hipertiroidisme T3 resin > 35%.

Tes TSH Sangat penting untuk menegakkan diagnose dan penatalaksanaan kelainan tiroid dan untuk membedakan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada kelenjar tiroid sendiri atau pada kelenjar hipofisis.

Tes TRH Untuk memeriksa cadangan TSH di hipofisis dan sangat efektif jika tes T3 dan T4 tidak bisa dianalisa. Ambilan iodium radioaktif Untuk mengukur kecepatan pengambilan iodium oleh kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid akan mengalami penumpukan proporsi yang tinggi. dalam

Pemeriksaan gula darah Penderita hipertiroid biasanya mengalami peningkatan serum gula darah akibat kerusakan adrenal. Kortisol plasma kerusakan adrenal menyebabkan penurunan kortikol plasma. Pemeriksaan fungsi hepar sekresi hepar menunjukan kondisi abnormal. Pemeriksaan Elektrolit kondisi hiponatermia akibat respon adrenal atau efedelusi terapi cairan, hipokalemia akibat dieresis dan kehilangan dari GI.

DAPUS

Smeltzer, S.C dan Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah E/8 Vol.2. Jakarta : EGC. Doengoes , M.E, Et All.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

You might also like