You are on page 1of 7

T2/Filsafat Etika Komunikasi/Kelas B/2012 Yuniati 20080012043

Ulfa

Buat Rangkuman dari modul filsafat etika komunikasi

FILSAFAT Pengertian Filsafat secara epistemologis berasal dari bahasa Yunani

yaitu philosophia, yang terdiri dari dua kata philein mencintai serta sophos kearifan atau kebijaksanaan. Cinta dapat diartikan sebagai suatu dinamika yang menggerakkan seseorang untuk bersatu dengan orang lain dalam arti orang itu akan dipengaruhi oleh orang lain tersebut. Sedangkan kearifan adalah ketepatan bertindak. Pythagoras menyeluruh adalah orang pertama yang menggunakan kata philosophia. Dan sesungguhnya manusia itu belum mengerti secara tentang segala sesuatu yang dimaksudkan dengan kebijaksanaan. Oleh karena itu mereka berusaha terus-menerus untuk mengerti apa yang dimaksudkan dengan kebijaksanaan. Beberapa filsuf merumuskan filsafat dari setiap sudut pandang para filsuf, yang kemudian melahirkan pengertian filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat dibedakan melalui (1) pengertian filsafat sebagai suatu sikap yakni sikap terhadap alam semesta, (2) filsafat sebagai suatu metode yakni berpikir dengan memperhatikan unsur di belakang objek tersebut, (3) filsafat sebagai kumpulan persoalan yang dimaksud adalah beberapa persoalan yang sampai saatu ini belum terpecahkan, (4) filsafat merupakan sistem pemikiran, (5) filsafat merupakan analisis logis, dan (6) filsafat merupakan suatu usaha untuk memperoleh pandangan secara menyeluruh. Filsafat merupakan suatu bentuk pemikiran manusia mengenai segala sesuatu dengan meninjau sebab-sebabnya yang terdalam dengan menggunakan kekuatan akal manusia sendiri. Dengan demikian yang

menjadi objek kajian filsafat adalah hakikat atau esensi dari objek tersebut. 2 Teori-teori Filsafat Berfilsafat pada hakikatnya merupakan cara berpikir yang radikal, menyeluruh dan mendasar. Sedangkan pengertian teori berarti pengamatan. Ada beberapa filsuf yang mengemukakan teori-teori filsafat tersebut, diantaranya: a Thales ialah filsuf pertama. Menurutnya asas atau prinsip alam semesta ini adalah air karena segala sesuatunya mengandung air. Maka teori ini dinamakan teori tentang prinsip alam semesta. b Herakleitos; siang ada teorinya ada tentang sehat ada segala sakit, sesuatu dan di alam semesta merupakan hasil dari hal-hal yang betertentangan. Ada malam, sebagainya. Perkataannya yang terkenal adalah semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal mantap. c Paramenides seorang filsuf yang menolak segala gerakan dan perubahan di alam semesta. Realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak atau berubah yang artinya alam semesta ini tetap. d Socrates mengemukakan manusia adalah makhluk yang dapat mengenal, yang harus mengatur tingkah lakunya sendiri dan yang hidup dalam masyarakat. Menurutnya manusia yang baik harus mempunyai nilai yang baik pula bagi setiap manusia dan manusia yang memiliki kebijaksanaan (Arete) berarti memiliki kesempurnaan sebagai manusia. e Plato ialah murid Socrates. Plato mengajarkan teorinya tentang dua dunia manusia merupakan makhluk sosial, sehingga menurut kodratnya manusia itu hidup dalam negara. f Aristoteles; Pemikiran-pemikiran filsafatnya tersusun secara sistematis tertuang dalam karya-karyanya diantaranya logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, serta retorika dan paetika. Teori Aristoteles tentang

gerak adalah peralihan dari potensi ke aktis, sesuatu yang potensial menjadi aktual. g Al Kindi mengemukakan teorinya tentang pengetahuan yang terbagi dalam 2 bagian diantaranya (1) pengetahuan ilahi artinya pengetahuan langsung yang diperoleh dari Nabi dan Tuhan; dan (2) pengetahuan manusiawi yang didasarkan atas pemikiran manusia. 3 Mazhab-mazhab Filsafat Mahzab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya dan yang berusaha untuk memajukan hal itu. Mahzab-mahzab muncul setelah abad pertengahan diantaranya: a Rasionalisme; Dicetus oleh Decrates. Hanya pengetahuan yang melalui akallah yang memenuhi syarat dan dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Pernyataan yang terkenal dari Decrates adalah cogito ergo sum artinya aku berpikir maka aku ada. b Empirisme; dicetus oleh Thomas Hobbes. Mahzab ini merupakan kebalikan dari mahzab rasionalisme, bahwa pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah. Namun Locke menentang. Menurutnya pengetahuan didapatkan dari pengalaman, dan akal adalah pasif pada saat pengetahuan didapatkan. c Idealisme; Pertama kali digunakan oleh Leibniz. Idealisme berpendapat bahwa seluruh realitas itu sifatnya spiritual atau psikis, dan materi yang sifatnya fisik sebenarnya tidak ada. Puncaknya idealisme masa Geroge Wilhelm Friedersch, metode yang dipakai adalah dialektik antara yaitu suatu metode pendapat yang atau mengusahakan d Positivisme; komrpomi beberapa

keadaan yang berlawanan satu sama lain. Positivisme berpendirian bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual,

yang fisik, sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak. Tokohnya adalah August Comte. Akhirnya pada zaman ini ilmu pengetahuan muncul dalam arti yang sebenarnya. e Pragmatisme; mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis. Tokohnya adalah John Dewey, filsafat harus berpijak pada pengalaman dan menyelidiki serta mengolah pengalaman itu secara kritis. f Fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan fenomena atau gejala sesuatu yang menampakkan diri. Tokohnya adalah Edmund Husserl yang berpendapat bahwa hukum-hukum logika yang memberi kepastian, yang berlaku, tidak mungkin bersifat a posteriori, sebagai hasil pengalaman tetapi bersifat a priori. g Eksistensialisme; Dalam filsafat berarti cara manusia berada di dalam dunia. Tokohnya adalah Jean Paul Sartre yang membagi ada atau berada menjadi dua macam yaitu berada dalam diri maksudnya realitas yang ada itulah yang kita hadapi, tangkap dan kita mengerti; dan berada untuk diri maksudnya cara berada manusia dimana manusia mempunyai hubungan dengan keberadaannya. Kesadaran manusia bukanlah kesadaran akan drinya melainkan kesadaran diri sendiri. 4 Komunikasi Sebagai Kegiatan Ilmiah Komunikasi sebagai kegiatan antarmanusia mulai diperkenalkan oleh Aristoteles melalui retorika sebagai ilmu pertama mengenai pernyataan antarmanusia. (komunikator) Komunikasi dan penerima berlangsung pesan antara pemberi agar pesan (komunikan) mempunyai

kesamaan makna. Carl I Hovland menambahkan fungsi komunikasi berupaya untuk memengaruhi atau mengubah tingkah laku komunikan. Semula komunikasi berfungsi untuk menyampakan gagasan atau informasi dalam upaya mencari kesamaan makna (communis).

Paradigmatik Lassweel sesungguhnya merupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan/penerima, dan efek. Dengan unsur-unsur komunikasi tersebut maka Komunikasi berarti proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada seorang komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek tertentu. Komunikasi dapat dikatakan sebagai ilmu ditandai dengan ciri yakni (1) ada objek tertentu/universal yakni ada objek material dan formal. Objek material komunikasi adalah perilaku manusia baik sebagai individu, kelompok atau masyarakat. Sedangkan objek formalnya adalah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial termasuk perubahan pikiran, persamaan, sikap dan perilaku individu, kelompok masyarakat dan pengetahuan kelembagaan; (2) sistematis berarti kumpulan hal-hal yang disatukan ke dalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait dan menurut suatu sistem tertentu; dan (3) komunikasi sebagai ilmu karena mempunyai metode tertentu. Ruang lingkup komunikasi dapat dibedakan berdasarkan konteksnya yaitu (1) bidang komunikasi, (2) sifat komunikasi ada komunikasi verbal, non verbal, komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia; (3) tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan, (4) tujuan komunikasi mengubah sikap, opini, perilaku dan mengubah masyarakat; (5) fungsi komunikasi yakni menginformasikan, mendidik, menghibur, dan memengaruhi; (6) teknik komunikasi adalah keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator; (7) metode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi seperti jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, perpustakaan, dan sebagainya. 5 dan Pokok Pikiran Filsafat Komunikasi Definisi filsafat komunikasi dalam buku Onong Uchjana, Ilmu, Teori Filsafat , sebagai suatu dsiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, krtis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanan, tujuan, fungsi, teknik dan metodenya.

Mengacu pada paradigma Lasswel dengan unsur 5 komunikasi yaitu komunikator, pesan, komunikan, media dan efek tentunya tidaklah cukup untuk mengupas komunikasi secara mendalam. Masih banyak hal yang memengaruhi proses komunikasi diantaranya tempat, waktu, gangguan dan lain sebagainya. Paradigma Joseph A. Devito menyebutkan adanya lingkungan komunikasi yang mempunyai tiga dimensi yaitu fisik, sosialpsikologis, dan temporal (waktu). Ketiga dimensi lingkungan komunikasi akan selalu berinteraksi, masing-masing dimensi akan memengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Hal lain dalam proses komuniasi yang perlu mendapat perhatian adalah unsur gangguan (noise). Gangguan itu sendiri dapat berupa gangguan fisik, psikologis, dan gangguan semantik (salah mengartikan makna). Manusia sebagai makhluk yang berpikir sehingga mampu mengkomunikasikan pikirannya. Oleh karena itu manusia membutuhkan bahasa untuk menjelaskan simbol-simbol yang ada di dalam pikirannya. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat mengkomunikasikan hasil berpikirnya kepada orang lain. Pemaknaan terhadap bahasa yang sama akan mengakibatkan komunikasi yang efektif sehingga tujuan komunikasi tercapai. Sebagai makhluk yang berpikir maka manusia mempunyai hak untuk menyatakan hasil pemikirannya dan kewajiban untuk mendengarkannya. Interaksi antarmanusia yang satu sebagai komunikator dengan manusia yang lain sebagai komunikan apabila didasari akan adanya hak dan kewajiban tersebut maka akan menghasilkan suatu proses komunikasi yang seimbang dan harmonis. Richard Lanigan membuat analisis filsafat mengenai komunikasi dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, (1) apa yang aku ketahui? (what do I know), (2) bagaimana aku mengetahuinya? (how do I konow), (3) apakah aku yakin? (am I sure), (4) apakah aku benar? (am I rght). Keempat itu berkaitan dengan penyelidikan secara sistematis, studi terhadap metafisika, epistemolog, aksiologi dan logika. 6 Pikiran sebagai Isi Pesan Komunikasi

Manusia adalah makhluk berpikir. Isi pesan komunikasi manusia terutama di pikiran, walau adakalanya perasaan, tetapi hanya merupakan faktor pengaruh saja. Pikiran sebagai isi pesan tidak dapat dikomunikasikan apabila tidak ada bahasa. Manusia jelas berbeda dengan makhluk hidup yang lain dikarenakan manusia memiliki akal. Ada tiga ciri pembeda antara manusia dan binatang yaitu terletak pada (1) ciri-ciri fisiknya tentu dapat diihat dari bentuk tubuh, memiliki otak yang besa, dan sebagainya; (2) ciri-ciri sosial yaitu tentunya manusia dapat berbicara dengan baik, mampu menemukan penemuan-penemuan baru dengan mengikuti perkembangan zaman dan teknlogi; dan (3) ciri-ciri khas manusia sebagai persona artinya peranan individu dalam drama kehidupan berupa kesadaran diri, berpikir reflektif, diskriminasi etis, mampu mengadakan penilaian, dan kemampuan mentransendensi yaitu melampui apa yang ada dalam pengalaman manusia. Kemampuan berpikir manusia adalah yang paling asasi yang membedakan dengna makhluk lain. Berpikir adalah sebagai kemampuan manusia untuk mencari arti bai realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam pengalaman dan pengertian (Huijbers, 1986:116). Fungsi berpikir adalah untuk mengetahui dan memahami. Mausia dalam proses berpikirnya dapat berpijak pada pengalaman yang sifatnya sensitivorasional dan pengalaman yang sifatnya metarasional. Seorang komunikator harus melakukan pertimbangkan nilai dalam mengemas pikirannya dengan bahasa dalam ideasi (pengidean) sebelum suatu pesan itu disampaikan kepada komunikan. Hal ini berkaitan dengan efek yang timbul dari pesan tersebut. Apakah pesan yang disampiakan benar atau salah (nilai logika), baik atau buruk (etika), dan indah atau jelek (estetika). Berpikir logis berarti kita menyeleksi di antara fakta dan opini kemudian menyusunnya mnajdi satu kesatuan yang utuh, tidak bertentangan atnara yang satu dengan yang lain. Dengan memahami logika, seorang komunikator diharapkan tidak akan terpeleset dalam kekeliruan dan kesesatan.

You might also like