You are on page 1of 42

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat. Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur dibawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya.Imunisasi yang tepat pada Waktunya dan penanganan sendiri yaqng mungkin mengurangi komplikasinya sendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1.apa pengertian campak? 2. bagaimana riwayat alamiah dari penyakit campak? 3. bagaimana etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan gejala klinis penyakit campak? 4. Bagaimana pencegahan penyakit campak? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian campak 2. Untuk mengetahui etiologi, epidemiologi dan patofisiologi dari penyakit campak 3. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak 4. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit campak

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Penyakit campak atau juga disebut morbili adalah penyakit pada waktu yang lampau dianggap penyakit anak biasa saja bahkan dikatakan lebih baik anak mendapatkannya ketika masih anak-anak daripada sudah dewasa. Tetapi sekarang termasuk penyakit yang harus dicegah karena tidak jarang menimbulkan kematian yang disebabkan komplikasinya. (Soedarto, 2005) Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan ataudemam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000) Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus campak(Family

paramyxovirus) yang sering menyerang anak-anak dan bisa menular melalui droplet. bertahun-tahun kejadian penyakit campak pada anak-anak balita Campak di Indonesia Program Pencegahan dan pemberantasan Campak di Indonesia pada saat ini berada padatahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan KLB. Hasil pemeriksaan sampledarah dan urine penderita campak pada saat KLB menunjukkan Igm positip sekitar 70% 100%. Insidens rate semua kelompok umur dari laporan rutin Puskesmas dan RumahSakit selama tahun 1992 1998 cenderung menurun, terutama terjadi penurunan yangtajam pada kelompok umur = 90%) dan merata disetiap desa masih merupakan strategiampuh saat ini untuk mencapai reduksi campak di Indonesia pada tahun 2000. CFR campak dari Rumah Sakit maupun dari hasil penyelidikan KLB selama tahun 1997 1999 cenderung meningkat, kemungkinan hal ini terjadi berkaitan dengan dampak kiris pangan dan gizi, namun masih perlu dikaji secara mendalam dan komprehensive. Sidang WHO tahun 1988, menetapkan kesepakatan global untuk membasmi polio atauEradikasi Polio (Rapo), Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) dan Reduksi Campak (RECAM) pada tahun 2000. Beberapa negara seperti Amerika, Australia dan beberapanegara lainnya telah memasuki tahap eliminasi campak. Pada sidang
2

CDC/PAHO/WHOntahun 1996 menyimpulkan bahwa campak dimungkinkan untuk dieradikasi, karena satu-satunya pejamu (host) atau reservoir campak hanya pada manusia dan adanya vaksindengan potensi yang cukup tinggi dengan effikasi vanksin 85%. Diperkirakan eradikasiakan dapat dicapai 10 15 tahun setelah eliminasi.Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam pengembangan program imunisasi. Pada tahun 1991, Indonesia dinyatakan telah mencapai UCI secara nasional. Dengan keberhasilan Indonesia mencapai UCI tersebu tmemberikan dampak positip terhadap kecenderungan penurunan insidens campak,khususnya pada Balita dari 20.08/10.000 3,4/10.000 selama tahun 1992 1997(ajustment data rutin SST). Walaupun imunisasi campak telah mencapai UCI namundibeberapa daerah masih terjadi KLB campak, terutama di daerah dengan cakupanimunisasi rendah atau daerah kantong. Campak ialah penyakit infeksi virus akut, yang bisa menular dan ditandai dengan 3 stadium :
1. Stadium kataral Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal

dan faring, demam ringansampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk.
2. S t a d i u m e r u p s i Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-

turut pada leher dan muka, tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium konvalesensiDitandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya

ruam, dan terjadi hiperpigmentasi 2.1.2 Riwayat Alamiah Penyakit Campak a. Tahap Prepatogenesis Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of suseptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksiantara penjamu dengan bibit penyakit Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh,dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap
3

menyerang peniamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu masih kuat. Namun begitu penjamunva lengah ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis. b. Tahap patogenesis Pada tahap patogenesis ini meliputi 3 tahapan 1. Tahap Inkubasi Masa inkubasi dari penyakit campak adalah 10-20 hari. Pada tahap ini individu masih belum merasakan bahwa dirinya sakit 2. Tahap dini Mulai timbulnya gejala dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa Panas badan Nyeri tenggorokkan Hidung meler(coryza) Conjungtivitis Batuk Bercak

3. Tahap lanjut Munculnya ruam-ruam kulit yang berwarna merah bata dari mulai kecil-kecil dan jarang kemudian menjadi banyak dan menyatu seperti pulau-pulau. Ruam umumnya muncul pertama dari daerah wajah dan tengkuk, dan segera menjalar menuju dada, punggung, perut serta terakhir kaki-tangan. Pada saat ruam inimuncul, panas si anak mencapai puncaknya (bisa mencapai 40 derajad Celsius),ingus semakin banyak, hidung

semakin mampat, tenggorok semakin sakit danbatuk-batuk kering dan juga disertai mata merah.

c. Pasca patogenesis 1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali. 2. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat. 3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit. 4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik 5. Dan berakhir dengan kematian 2.1.3 Etiologi, Epidemiologi, Patofisiologi dan Gejala Klinis Penyakit Campak A.Etiologi Campak disebabkan oleh virus RNA dari famili paramixoviridae, genus Morbillivirus.Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virusd i t e m u k a n d a l a m s e k r e s i n a s o f a r i n g , d a r a h d a n u r i n . V i r u s d a p a t a k t i f s e k u r a n g - kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.

Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia atau jaringan ginjal kerarhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleusdengan inklusi intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.Penyebaran virus maksimal adalah melalui percikan ludah (droplet) dari mulut selamamasa prodormal (stadium kataral). Penularan terhadap penderita rentan sering terjadi sebelum diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular pada hari ke 9-10 sesudah pemajanan, pada beberapa keadaan dapat menularkan hari ke 7. Tindakan pencegahan dengan melakukan isolasi terutama di rumah sakit atau institusi lain, harus dipertahankan dari hari ke 7 sesudah pemajanan sampai hari ke 5 sesudah ruam muncul. Virus ini tidak memiliki hidup yang lama kiranya 2 jam virus tersebut mati.

2.1.5 Manifestasi Klinis Campak Demam timbul secara bertahap dan akan meningkat pada hari ke 6 dan ke 7 munculnya ruam dan itu merupakan puncaknya. Dan mulanya ada penurunan suhu tubuh dan lama kemudian akan menigkat suhu tubuh sampai 40 oC. Dan gejala lainya batuk, pilek, mata merah.

216.Diagnosis Diagnosis dibuat dari gambaran klinis, selama stadium prodormal, sel

raksasamultinuklear dapat ditemukan pada apusan mukosa hidung. Virus dapat diisolasi padabiakan jaringan. Angka leukosit cenderung rendah dengan limfositosis relatif. Pungsilumbal pada penderita dengan ensefalitis campak biasanya menunjukkan kenaikanprotein dan sedikit kenaikan limfosit. Kadar glukosa normal. Bercak koplik dan hiperpigmentasi adalah patognomonis untuk rubeola/campak. 217.Komplikasi Pada penyakit campak terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat terjadi alergi (uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif). Keadaan inimenyebabkan mudahnya terjadi staphylococcus. komplikasi sekunder ini seperti:a. dapat BronkopnemoniaBronkopneumonia dapat disebabkan oleh virus campak atau oleh pneumococcus,streptococcus, Bronkopneumonia menyebabkankematian bayi yang masih muda, anak dengan malnutrisi energi protein, penderitapenyakit menahun seperti tuberkulosis, leukemia dan lain-lain. Oleh karena itupada keadaan tertentu perlu dilakukan pencegahan.b. Komplikasi neurologisKompilkasi neurologis pada morbili seperti hemiplegi, paraplegi, afasia,gangguan mental, neuritis

optica dan ensefalitis.c. Encephalitis morbili akutEncephalitis morbili akut ini timbul pada stadium eksantem, angka kematianrendah. Angka kejadian ensefalitis setelah infeksi morbili ialah 1:1000 kasus,sedangkan ensefalitis setelah vaksinasi dengan virus morbili hidup adalah 1,16tiap 1.000.000 dosis. 218 .Cara pencegahan penyakit campak Imunisasi aktif. Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12-15 bulan tetapi mungkin diberikan lebih awal pada daerah dimana penyakit terjadi (endemik). Imunisasi aktif dilakukan dengan menggunakan strain Schwarz dan Moraten. Vaksin tersebutdiberikan secara subcutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama. Dianjurkan untuk memberikan vaksin morbili tersebut pada anak berumur 10 -15 bulan karena sebelum umur 10 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara baik karena masih ada antibodi dari ibu. Akan tetapi dianjurkan pula agar anak yang tinggal di daerah endemis morbili dan terdapat banyak tuberkulosis diberikan vaksinasi pada umur 6 bulan dan revaksinasi pada umur 15 bulan. DiIndonesia saat ini masih dianjurkan memberikan vaksin morbili pada anak berumur 9bulan ke atas.Vaksin morbili tersebut dapat diberikan pada orang yang alergi terhadap telur. Hanya saja pemberian vaksin sebaiknya ditunda sampai 2 minggu sembuh. Vaksin ini juga dapat diberikan pada penderita tuberkulosis aktif yang sedang mendapat tuberkulosita. Akan tetapi vaksin ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil, anak dengan tuberkulosis yang tidak diobati, penderita leukemia dan anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresif.

Imunisasi pasif. Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum

konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif untuk pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat dicegah dengan menggunakan imunoglobulin serum dengan dosis 0,25 mL/kg diberikan secara intramuskuler dalam5 hari sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera
8

mungkin. Proteksi sempurnat e r i n d i k a s i u n t u k b a y i , a n a k d e n g a n p e n y a k i t kronis dan untuk kontak dibangsal rumah sakit anak. 2.2 Tinjauan Teoritis Keperawatan 2.2.1. Pengkajian 1. 2. Riwayat keperawatan : riwayat iminusasi, kontak dengan orang yang terinfeksi. Pada pengkajian anak dengan campak dapat ditemukan adanya tanda-tanda: 1. Demam 2. Nyeri tenggorokan 3. Nafsu makan menurun 4. Adanya bercak putih kelabu 5. Kelemahan pada ekstremitas 6. Batuk 7. Konjungtivitis 8. Eritema pada banan belakang telinga, leher dan bagian belakang 9. Lemah, lesu 10. Apabila terjadi komplikasi pada telinga dapat ditemukan adanya serumen atau cairan yang keluar dari telinga. 11. Apabila pada bronkhus dapat menyebabkan bronkhopneumonia, terjadi masalah pernafasan 2.2.2 diagnosa Keperawatan 1. 2. 3. Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunitas

4.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan dalam memasukkan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan

5.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan.

6. Nyeri akut berhubungan dengan keterbatasan agen injury. 2.23 Intervensi Dx I Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan infeksi tidak ada. Kriteria Hasil : Pasien tidak mengalami infeksi Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Leukosit menjadi normal

Intervensi

1. Cuci tangan sesudah dan sebelum tindakan 2. Pastikan tempat sekitar bersih 3. Batasi pengunjung bila perlu 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung

meninggalkan pasien. 5. 6. Tingkatkan intake nutrisi Berikan antibiotik bila perlu

Dx II

10

Tujuan

: Setalah dilakukan tindakan keperawatan selalah keperawatan diharapkan

jalan nafas efektif. Kriteria Hasil : :

Menunjukkan jalan nafas yang paten Intervensi 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alai jalan nafas buatan 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 5. Monitor status respirasi dan O2. Dx III Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan kerusakan integritas kulit tidak terjadi. Kriteria Hasil :

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi. 2. Tidak ada luka, atau lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Intervensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. : Anjurkan pasien untak menggunakan pakaian yang longgar. Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali Monitor kulit adanya kemerahan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Monitor status nutrisi pasien

Dx IV Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan nutrisi pasien terpenuhi.

11

Kriteria Hasil

a. Adanya penigkatan berat badan sesuai dengan tujuan b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Intervensi 1. 2. 3. 4. Dx V Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit campak Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya. Intervensi : a. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang benar. b. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat c. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat d. Hindarkan harapan yang kosong e. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan f. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat. Dx VI Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan nyeri dapat teratasi/hilang.
12

Kaji adanya alergi makanan Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake protein, Fe, dan vitamin C Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Kriteria Hasil

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang. :

Intervensi

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, kuensi, kualitas dan faktor predisposisi. 1. 2. 3. 4. 5. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Ajarkan teatang teknik nonfamakologi Kaji tipe dan untuk menentukan intervensi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Tingkatkan istirahat

2.24 EVALUASI 1. Dx I Kriteria Hasil a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi c. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi d. 2. Jumlah leukosit dalam batas normal Dx II

Kriteria Hasil a. Menunjukkan jalan nafas yang paten 3. Dx III Kriteria Hasil 1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi. 2. Tidak ada luka, atau lesi pada kulit Perfusi jaringan baik 4. Dx IV

13

Kriteria Hasil a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan b. d. 5. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Dx V c. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi e. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti. Kriteria Hasil a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan. b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang pasien dan keluarga dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya. Dx VI Kriteria Hasil Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

14

BAB III TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN


1. Biodata I. BIODATA Nama Umur Status Kesehatan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat No. Register Ruang/kamar Golongan Darah Tanggal Masuk Tanggal Pengkajian Diagnosa Medis : : : : : : : : : : : : : Lady Gaga 2 tahun sakit Kristen Jln. Sweety girl SM/03112922/5c Ruang Terang L.t 10 di L.A 07 agustus 2012 07 agustus 2012 Campak
15

A. Identitas Pasien

B. Penanggung Jawab Pasien / Keluarga Terdekat : Nama Pekerjaan Hubungan dgn pasien Alamat C. Keluhan Utama batuk : : : : : Ny. Lola Ibu rumah tangga Ibu Jln. Amal Luhur no.31 Keluhan Kemerahan pada kulit khususnya didaerah

punggung dan tumit kaki, ada luka terbuka pada daerah bokong,demam,pilek dan

II. RESUME Pada tanggal 07 agustus 2012 Seorang anak perempuan bernama LADY GAGA beru umur 2 Tahun datang ke R.S Prays di Medan dibawa keluarganya(Ibu) .Dan ibunya mengatakan sang anak demam sejak 3 hari yang lalu dan mendadak tinggi, Anak juga mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, muntah terutama sehabis minum susu. Muntahan yang keluar berupa air yang bercampur susu. Diseluruh

tubuh anak muncul bintik-bintik merah, ruam-ruam merah, mata merah yang terlihat sejak sang anak bangun . Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok, dan pilek, Kesan umum pasien tampak rewel. Pada pemeriksaan fisik pasien, Suhu badan meningkat (40OC), dan adanya lesi, sang ibu sering bertanya dan apa yang harus ia lakukan ,dan ibu mengatakan dia hanya tamat SD. dan ibu tampak gelisah dengan penyakit Lady Gaga, anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari. Kata ibu pasien Berat badan anak 20 kg dan setelah di lakukan penimbangan badan lady gaga menjadi 16 kg, dan nafsu makan turun dari 1 piring menjadi setengah

16

piring habis ,badan tampak kurus, mata cekung, Pemeriksaan leukosit 11.000 yang sebelumya 10.000 III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 1. Faktor Pencetus 2. Lamanya keluhan 3. Timbulnya keluhan 4. Bagaimana yg dirasakan 5. Bagaimana yg dilihat 6. Faktor yang memperberat kompres 8. Upaya yang dilakukan oleh orang lain : segera memberitahukan ke dokter(membawa ke pelayanan kesehatan terdekat) : : : : : : Diabetes Melitus dan Stroke 1 minggu 4 hari bertahap gatal, demam , muntah terbentuknya luka/lesi terbuka dan bernanah sulit mengungkapkan keluhan nya

7. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri : memberi minum air kelapa,

9. Pola nutrisi Diet Pola Diet Nafsu makan Mual Muntah Frekuensi makan Berat Badan Tinggi Badan : : : : : : : : rendah lemak dan karbohidrat NB1 Tetap/ sedang + + 1/2 porsi habis(bubur) 18kg kg 50 cm

Jumlah makanan dan minuman : 100ml

D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu: 1. Penyakit yang pernah dialami a. Masa kanak-kanak b. Riwayat kecelakaan c. Pernah dirawat d. Pernah Operasi : : : : tidak ada tidak ada 17

2. Riwayat Alergi a. Tipe alergi b. Reaksi c. Tindakan 3. Kebiasaan 4. Imunisasi : : : : : seafood gatal, kemerahan tidak ada berbaring dalam jangka waktu lama -

E. Riwayat Kesehatan Keluarga : 1. Orang tua 2. Saudara kandung : : pernah mengalami campak demam serta muntah -

3. Penyakit keturunan yang ada :

4. Anggota keluarga yang meninggal: -

5. Gambar Genogram

penderita

Keterangan
Laki-laki perempua n

18

F. Pola Kebiasaan sehari-hari 1. Biologi NO POLA 1. Nutrisi : a. Pola makanan b. Makanan yang disukai

: SEBELUM MASUK RS 2-3 kali/hari Ayam rendah suka minum ASI rendah campur ikan,sayur bubur blender SESUDAH MASUK RS 2-3 kali/hari

c. Diet d. Nafsu makan

dari

pada

Susu turun

formuala

2.

e. Lain-lain Minum : a. Pola minum b. Jenis minuman c. Banyaknya d. Minuman yang disukai 6-8 gelas/hari Air putih 1500-2000cc manis 5-6 gelas/hari Air putih 1000-1500 cc

Air putih dan teh Air putih

3.

Pola istirahat / tidur : a. Waktu tidur Siang Malam Tidak menentu Nyenyak 8 jam/hari Tidak ada Tidak menentu Tidak Nyenyak 5 jam/hari Tidak ada

b. Lama tidur c. Kebiasaan tidur malam

d. Kebiasaan tidur siang e. Kesulitan tidur f. Cara mengatasi

2 jam/hari Tidak ada -

Tidak ada Gatal, demam,muntah


19

4.

Pola Eliminasi Fekal / BAB : a. Frekuensi b. Konsistensi c. Warna d. Waktu (pagi, siang, malam) 1-2 x/hari Keras(normal) Kuning 1 x/2hari Normal Kuning

Pagi ,siang, (tidak pagi teratur)

5.

Pola Eliminasi Urin / BAK : a. Frekuensi b. Banyaknya / Jumlah c. Kejernihannya / Warna d. Bau e. Kelainan 5-6 x/hari 1500cc Kuning jernih Amoniak Tidak ada 7- 8x/hari 1500 cc Kuning amoniak Tidak ada

6.

Pola Aktivitas : a. Bekerja di b. Jarak tempat kerja dari rumah c. Kendaraan yang dipakai d. Jumlah jam kerja / hari Kebersihan Diri / Personal Higiene : a. Kebiasaan mandi b. Menggosok gigi c. Mencuci rambut d. Memotong kuku Pola Rekreasi / Aktivitas a. Tempat hiburan / liburan b. Jenis Olah raga c. Frekuensi olahraga d. Jenis Pekerjaan e. Jumlah jam kerja Spa balon 2 x/ hari 2 x/hari 1 x/hari 1 x/minggu 1 x / hari 1 x/hari 1 x/hari 1 x/minggu

7.

8.

G. RIWAYAT LINGKUNGAN a. Kebersihan lingkungan rumah : bersih


20

b. Bahaya c. Polusi lingkungan rumah

: :

adanya jembatan di samping rumah ada, lalu lalang kendaraan

H. RIWAYAT / KEADAAN PSIKOLOGIS / SOSIAL / SPIRITUAL 1. Bahasa yang digunakan 2. Persepsi terhadap penyakit sembuh 4. Pola koping a. Harga diri b. Ideal diri 5. Suasana hati 6. Kegemaran 7. Daya adaptasi akrab 8. Hubungan / komunikasi a. Bicara b. Tempat tinggal c. Kehidupan keluarga d. Keuangan 9. Pertahanan koping a. Pengambilan keputusan : : : : : : : : bersahabat sederhana mencukupi : : Ladi gaga hanya bias nangis dan rewel : terganggu rasa nyaman : : : : Pasien tampak tidak nyaman menangis dan rewel orang yang telah ia kenal suara cepat : : Indonesia cepat sembuh harapan dari keluarga alergi yang sangat sulit

3. Pola pikir dan persepsi kesulitan yang dialami :

c. Gambaran diri

b. Yang disukai tentang diri sendiri d. Yang dilakukan bila stress :-

c. Yang ingin diubah dalam kehidupan : 10. Yang dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman: memberi posisi yang nyaman Sistem nilai kepercayaan a. Siapa atau apa sumber kekuatan b. Kepercayaan : : kristen : Tuhan dan keluarga terdekat

c. Kegiatan agama yang dilakukan selama di RS : renungan malam 11. Tingkat dan Tugas Perkembangan :
21

Usia (tahun) 2 tahun I. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital a. Keadaan umum b. Tingkat kesadaran c. Suhu / Temp d. Tekanan darah /TD e. Denyut nadi / Pols f. Pernapasan / RR

Tugas perkembangan -

(tanggal : 2 april 2012) : : : : : : normal Compos Mentis 40c 130/80 mm/Hg 90 x/menit 20 x/menit

2. Head to toe dan pengkajian system a. Kepala & Rambut & Wajah Bentuk kepala Ukuran Posisi Warnarambut Bentuk rambut Kebersihan kulit kepala: Warna Struktur wajah Bentuk Sklera Konjungtiva Pupil Fungsi penglihatan Retina Bentuk Peradangan Perdarahan Cairan Fungsi : : : penciuman : : : : : : : : : : normal, simetris antara kanan dan kiri lonjong simetris hitam dan sebagian beruban : bersih cokelat : : putih merah isokor, reaksi :miosis normal/jelas normal : simetris oval bulat, simetris kanan kiri keriting

b. Mata

c. Hidung / Penciuman tidak ada tidak ada tidak ada sekret : baik/normal
22

Lubang hidung Polip Sinusitis

: : :

kanan kiri normal tidak ada tidak ada : : pernah simetris sejajar dengan mata

Pernah mengalami flu Bentuk Peradangan Pendarahan Cairan Fungsi : : :

d. Telinga / Pendengaran tidak ada tidak ada tidak ada serumen pada lubang telinga baik/normal tidak ada : : : : : : : : : : : baik baik tidak ada tidak ada adanya plak normal tidak ada tidak ada normal normal normal normal : : : normal normal normal/merah muda

pendengaran :

Alat bantu pendengaran : Keadaan Bibir Mukosa gigi Kesulitan menelan Alat bantu bicara Gigi Tonsil / faring Peradangan Perdarahan Laring Peradangan Fungsi pengecapan Keadaan gusi dan gigi :

e. Rongga Mulut dan faring

f. Leher Kelenjar getah bening : Kelenjar tiroid Vena Jugularis Kekakuan Bentuk rongga Bunyi nafas Irama pernapasan : :

di daerah lengan kiri : simetris

g. Thorax ronkhi kering irregular 28 x/menit


23

Bunyi jantung Nyeri dada Bentuk Turgor kulit Massa / cairan Hepar Ginjal Bising usus

: :

S1 dan S2 tidak ada : perut datar, simetris kembung

h. Abdomen : : : : jelek : normal normal peristaltic usus (setiap 20 detik sekali) bersih tidak ada tidak ada normal vagina resonans S1 dan S2 normal sekitar luka garukan 140/90 mm/Hg > 80x/ i tidak Normal Normal ya 4-5 jam/hari karena sering terbangun nyeri pada area bokong dan punggung

i. Perineum / Genetalia Kebersihan perineum : Perdarahan Peradangan Haemoroid Alat genetalia Suara jantung Palpitasi Edema jaringan Tekanan Darah Nadi Memori saat ini Memori yang lalu Keluhan pusing Lama tidur Gangguan tidur kanan l. Muskuloskletal Pergerakan extremitas : lambat
24

: : : : : : : : : : : : : :

j. Sirkulasi Suara jantung tambahan :

Perubahan warna kulit, kuku, bibir : kulit kemerahan

k. Neurologis

Genggaman tangan kana/kiri : kaku karena luka garukan pada tangan

Kekuatan otot Fraktur

gradasi 4 kekuatan 60% : tidak ada

Kelainan tulang belakang : tidak ada Traksi / spalk / gips : Mulut Tenggorokan Abdomen Nafsu makan Porsi makan : : : : : tidak ada bersih normal kembung sedang 1 porsi habis

m. Pencernaan

n. Eliminasi Pola BAB Konstipasi Diare Pola BAK Jumlah urin Inkontinensia Karakter urin Hematuria Peradangan : : : : : : : : : 1 x/hari ya tidak ada tidak ada 7 -10 kali/hari 350cc tidak ada kuning tidak ada tidak ada

Riwayat perdarahan :

Nyeri / rasa terbakar / kesulitan BAK : tidak ada

o. Integumen Turgor kulit Tekstur kulit Kelembapan Lesi Jaringan parut Suhu Edema : : : : : : jelek keriput kering ada ada 40oc : ada
25

J. DATA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. laboratorium No Hari/Tanggal 1 2 April 2012 Jenis Pemeriksaan Leukosit Ketegori Normal 10.000 Hasil Pemeriksaan > 10.000

26

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA Contoh Kasus Pada tanggal 07 agustus 2012 Seorang anak perempuan bernama LADY GAGA beru umur 2 Tahun datang ke R.S Prays di Medan dibawa keluarganya(Ibu) . Dan ibunya mendadak tinggi, Anak juga mengatakan sang anak demam sejak 3 hari yang lalu dan

mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, muntah terutama sehabis minum susu. Muntahan yang keluar berupa air yang bercampur susu. Diseluruh tubuh anak muncul bintik-bintik merah, ruam-ruam merah, mata merah yang terlihat sejak sang anak bangun . Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok, dan pilek, Kesan umum pasien tampak rewel. Pada pemeriksaan fisik pasien, Suhu badan meningkat (40OC), dan adanya lesi, sang ibu sering bertanya dan apa yang harus ia lakukan ,dan ibu mengatakan dia hanya tamat SD. dan ibu tampak gelisah dengan penyakit Lady Gaga, anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari. Kata ibu pasien Berat badan anak 20 kg dan setelah di lakukan penimbangan badan lady gaga menjadi 16 kg, dan nafsu makan turun dari 1 piring menjadi setengah piring habis ,badan tampak kurus, mata cekung, Pemeriksaan leukosit 11.000 yang sebelumya 10.000 Klasifikasi Data Kata ibu pasien 1. Demam sejak 3 hari yang lalu yang dirasakan mendadak tinggi. 2. Muntah terutama sehabis minum susu, muntahan yang keluar beruapa cairan ASI , 3. Munculah bintik dan ruam pada seluruh tubuh , 4. Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok,

27

5. 6. 7.

Pilek, Mata merah Sang anak, 3 hari yang lalu tidak nafsu makan

8. Anak juga mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, 9. Ibu sering bertanya tentang penyakit anaknya dan apa yang harus ia lakukan 10. Anak juga rewel 11. Sebelumnya timbangan anaknya 20kg 12. Hanya tamat SD D.O Pasien tampak Pasien tampak rewel Batuk ,

Temp:40oC Muntah Tampak bintik pada seluruh tubuh, Anoreksia Mata cekung Kurus,

28

Berdasarkan hasil Lab leukositnya meningkat: > 11.000rb Anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari Tampak adanya ruam Mata merah BB 16kg

ANALISA DATA

NO SYNTOMP D.S 1 Kata ibu pasien 1. Demam 2. Munculah bintik dan ruam tubuh 3. Mata merah 4. Anak juga rewel pada seluruh

ETIOLOGI Eritema Pada kulit

PROBLEM Gangguan integrtitas kulit

29

D.O 1. Pasien tampak rewel 2. Mata merah 3. Temp 40oC 4. Tampak bintik 5. Ruam

D.S 2 Ibu pasien mengatakan Muntah muntahan ASI Sang anak, makan Sebelumnya timbangan 20kg Anak juga mengalami lebih muntah, 10
30

Ketidakseimbangan input Gangguan pemenuhan nutrisi dan output

terutama yang

sehabis minum susu, keluar berupa cairan 3 hari

yang lalu tidak nafsu

anaknya

dari

kali/hari, D.O Pasien Anoreksia Mata cekung Kurus BB 16kg tampak

Muntah Batuk

Pilek D.S 3 Ibu pasien mengatakan Ibu sering Kurang pengetahuan Cemas

bertanya tentang penyakit anaknya dan D.O Anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari apa yang harus ia lakukan Hanya tamat SD

31

Ibu tampak gelisah D.S 4. Ibu mengatakan Demam sejak 3 hari yang yang lalu dirasakan famili paramixoviridae Hipetermi

mendadak tinggi Anak yang juga terdengar

mengalami batuk bunyi grok-grok, Pilek,. Muntah 10x/hari D.O Berdasarkan Lab 11.000rb Temp:40oC Mata merah Batu dan pilek Rewel meningkat: hasil > lebih

leukositnya

32

33

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO 1 DX. KEPERAWATAN Tujuan INTERVENSI 1. Berikan demam kolaborasi dokter RASIONAL dan Demam IMPLEMENTASI Jam: 08.00 sesuai dosis dan Memberikan obat S: EVALUASI Jam : 12.00 Ibu pasien kulit dengan mengatakan

Gangguan integrtitas kulit b/d Eritema pada kulit d/d Demam, Munculah pada bintik dan ruam

seluruh tubuh ,Mata merah ,Anak juga rewel ,pasien tampak merah rewel ,Temp , Mata 40oC,

Kerusakan integritas kulit menunjukan perbaikan dalam waktu 7-10 hari

obat Untuk Menurunkan

konjungtivitis dengan konjuntivitis

kolaborasi kol. Dokter, lady gaga kembali Misalnya antipiretik : normal Paracetamol, sanmoll 0: bintik, merah , rewel Mata

2. Kaji keadaan kulit Untuk pasien setiap hari dan perubahan yang terjadi bila perubahan 3. Berikan perawatan Untuk pada control infeksi meraha pada kulit dan tanda-tanda

memberi Jam 09.00 Mengkaji keadaan luka dan perubahan yang terjadi . terjadi

intevensi yang tepat

(-)
37oC A: Masalah teratasi

Tampak bintik, Ruam

mencegah Jam 09.30 Intervensi perawatan P: hentikan luka untuk mencegah Melakukan resiko infeksi di

bintik-bintik terjadinya infeksi

34

Kebutuhan

1. Berikan protein

Makanan Agar nutrisi anak atau homoestatis

Jam 12.00 1.Berikan

S: Ibu pasien Makanan mengatakan pasien tampak

Gangguan pemenuhan nutrisi b/dKetidakseimbangan input dan output d/d Ibu pasien mengatakan Muntah terutama sehabis minum susu, muntahan yang keluar berupa cairan ASI ,Sang anak, 3 hari yang lalu tidak nafsu makan, Sebelumnya timbangan anaknya 20kg, Anak juga mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, Pasien tampak Anoreksia, Mata cekung Kurus, BB 16k, Muntah ,Batuk ,Pilek

nutrisi terpenuhi dalam waktu yang cepat

yang tinggi nutrisi dan terpenuhi

yang tinggi nutrisi dan O: telur, dan buah

protein misalnya susu, sehat dan segar mata cekung, nafsu makan turun, 2. Hitung cairan input Untuk memberikan terapi yang sesuai Jam 12.30 2. Mencatat cairan input dan out put 3. Kolaborasi dengan ahli kebutuhan pasien Untuk memilih Jam 13.00 yang mis dalam metabolik 3.Berkolaborasi kurus,batuk BB: 20kg A:masalah teratasi P: Intervensi di gizi untuk memenuhi makanan nutrisi tepat protein proses dan mempertahankan berat badan dan untuk mempercepat pertumbuhan jaringan dan out put muntah ,

(-)

pemberian kalori,

dengan ahli gizi dalam hentikan pemberian asupan gizi mis, Pemberian protein, dan kalori

35

3 Cemas

b/d

Kurang Tingkat

1.Berikan pemahaman/healthy tentang campak

Agar

ibu

bisa Jam 08.00 terkena keluarga tentang campak: Pengertian, tanda gejala,cara mengatasi dan pencegahan nya

S: Ibu campak

mengatakan

pengetahuan d/d Ibu sering kecemasan anaknya dan apa yang di turunkan harus ia lakukan, Hanya tamat SD, Anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari ,Anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari, Ibu tampak gelisah

merawat keluarga Mendomonstrasikan pada telah mengerti apa itu penyakit campak dan O: Pasien tampak dengan tentang dan ibu

bertanya tentang penyakit pasien dapat education pada keluarga yang

mengerti penjelasan campak, tampak senang

2.Berikan semangat dan Agar kondisi ibu Jam 09.30 peningkatan koping ibu tidak mengalami pada pasien

tidak melemah dan Memberi dukungan moral A:Masalah teratasi untuk P: Intervensi di ansietas tinggi menurunkan kecemasan tingkat hentikan

3.Berikan pada

informasi Dengan pemberian Jam 10.00 pasien info yang jelas Memberi informasi bisa tentang campak perawatan keluaraga melakukan perawatan luka

keluarga

tentang perawatan pada campak

1. Kaji TTV anak

Untuk mengontrol Jam 08.00 36

perubahan

yang Mengkaji TTV anak Temp HR Jam 08.30

S: Kata ibu lady gaga demam ada O:Pasien tampa fresh Temp: 37C, leukosit sudah tidak

Hipetermi d/d lalu juga Ibu yang

b/d Suhu badan mengatakan normal dirasakan yang dekat Anak batuk
2. Beri dengan kolaborasi dengan dokter

terjadi pada pasien

familiparamixoviridae kembali Demam sejak 3 hari yang dalam waktu mendadak tinggi, mengalami
suhu tubuh

terapi Untuk menurunkan Memberi dengan lasik sanmoll Jam 09.0

terapi kolaborasi

10.00,muntah,batuk, pilek , rewel, dan

dengan dokter mis, paracetamol, pilek

yang terdengar bunyi grokgrok, Pilek, Muntah lebih 10x/hari, hasil Lab > meningkat: Berdasarkan leukositnya 11.000rb,

(-)
di

Mengkompres dengan air 3. Kompres beri minum 4. Ciptakan suasana nyaman 5. Kaji muntah frekuensi Melihat dehidrasi yang Agar dan Untuk tinggi mengatasi dan minum Memberi tidak nyaman keluarga Mengaji kali muntah frekuensi terganggu dengan mengurangi suasana sekitar suasana yang dengan kunjungan menganjurkan banyak suhu tubuh yang banyak minum banyak

A:masalah teratasi P:Intervensi hentikan

Temp:40oC, Mata merah, Batuk , pilek, Rewel

adanya muntah yang keluar per

37

38

BAB V PENUTUP 3.11 Kesimpulan

Campak ialah infeksi virus akut, menular secara epidemiologi penyebab utama kematian pada anak . Menurut etiologinya campak di sebabkan oleh virus RNA dari Family Paramixoviridae,yang di tularkan secara droplet . Gejal klinis campak terdiri dari 3 stadium yakni : Stadium Kataral, Erupsi dan Konvalensesi.Campak dapat di cegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan isolasi . Insiden campak dari data rutin selama tahun 19921998 di indonesia cenderung menurun untuk semua kelompok umur . penurunan paling tajam pada kelompok umur anak-anak .

39

4.12Saran Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga bisa menambah pengetahuan pembaca . Disamping itu kami juga mengharapkan saran dan kritiik dari pembaca sehingga lebih bagus makalah kami ini pada makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Imunisasi, vaksinasi. 2008.http://www.sidenreng.com19 januari 2010. 01.00 I ka. 2009.Ilmu Kesehatan Anak .http://www.wordpress.com19 januari 2010. 02.46

40

41

42

You might also like