You are on page 1of 4

IKTERUS Adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning

karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat konsentrasinya dalam aliran darah. Ikterus yang ringan dapat dilihat paling awal pada sklera mata dengan konsentrasi bilirubin sekitar 2-3 mg/dl. Jika sudah terlihat dengan nyata maka kadar bilirubin sudah mencapai angka 7 mg/dl. Patofisiologi 1. Fase prahepatik a. Over produksi pada bilirubin terjadi karena adanya peningkatan hemolisis sel darah merah atau adanya pembentukan early labelled bilirubin yang meningkat pada beberapa kelainan dengan eritropoiesis yang tidak efektif kadar bilirubin tak terkonjugasi meningkat b. Penurunan transport plasma terjadi karena lemahnya ikatan antara bilirubin tak terkonjugasi dengan albumin untuk membentuk kompleks larut-air untuk diangkut oleh darah menuju ke sel hati lemahnya ikatan terjadi pada beberapa keadaan seperti asidosis dan beberapa bahan seperti antibiotika tertentu yang menyebabkan persaingan tempata ikatan dengan albumin. 2. Fase intrahepatik a. Penurunan liver uptake terganggunya proses pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati karena lemahnya ikatan antara bilirubin tak terjonjugasi dengan protein pengikat di dalam hati. b. Terganggunya proses konjugasi karena terganggunya enzim glikoronil transferase dalam mengubah asam glukoronik menjadi bilirubin diglukoronida 3. Fase pascaherpetik a. Penurunan ekskresi blirubin gangguan fungsional pada hepatoseluler yang terjadi pada penyakit hepatitis menyebabkan pembesaran pada hepar sehingga duktus menyempit dan menghambat pengeluaran bilirubin gangguan obstruksi terjadi karena adanya sumbatan batu empedu atau adanya kelainan pankreas yang menyebabkan sempitnya duktus koledokus sehingga pengeluaran bilirubin terganggu

Etiologi ikterus Akut Hepatitis akut Hepatitis virus Reaksi obat Sindrom Budd-Chiari Obstruksi bilier Penyakit bilier sekunder Pankreatitis Kanker pankreas Kronis Penyakit hati kronis Hepatitis B dan C Kecanduan alkohol Hepatitis autoimun Hemokromatosis Penyakit bilier kronis Sirosis bilier primer Kolangitis sklerosis primer

Hepatoseluler

Kolestatik

Komplikasi Hepatitis akut gagal hati fulminan penyakit hati kronis (Sirosis hepatis) Perdarahan saluran cerna Adalah akibat adanya hipertensi portal yang terjadi pada penyakit hati kronis yang dapat menyebabkan varises esofagus. Perdarahan saluran cerna merupakan penyebab dari sepertiga kematian dan merupakan faktor terpenting yang dapat mempercepat terjadinya ensefalopati hepatikum. Gagal hati fulminan menunjukkan adanya progresi dari fungsi hati normal menjadi gagal hati, yaitu ensefalopati hepatikum dalam waktu 8 minggu Gambaran klinis: o Ensefalopati : tanda khas dari gagal hati, ditandai oleh perburukan fungsi kognitif yang progresif (perubahan mood somnolen stupor koma). o Ensefalopati terjadi karena intoksikasi otak oleh produk pemecahan metabolisme protein oleh kerja bakteri dalam usus hasil metabolisme tidak melewati hati karena adanya penyakit pada sel hati sehingga NH3 (yang dalam keadaan normal diubah menjadi urea oleh hati) merupakan salah satu zat yang dapat bersifat toksik dan dapat mengganggu metabolisme otak. Peritonitis bakterial spontan Merupakan infeksi cairan ascites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti infeksi sekunder intra abdominal. Biasanya pasien ini tanpa gejala, namun dapat timbul demam dan nyeri abdomen. Pada sindrom hepatorenal, terjadi gangguan fungsi ginjal akut berupa olliguri, peningkatan ureum, kreatinin tanpa adanya kelainan organik ginjal kerusakan hati lanjut dapat menyebabkan penurunan perfusi ginjal yang berakibat pada penurunan filtrasi glomerulus.

Batu empedu kolesistitis akut - Patogenesis : terjadi akibat tertutupnya duktus sistikus oleh batu yang terjepit terjadi hidrops dari kandung empedu penambahan volume kandung empedu dan edema kandung empedu iskemi dari dinding kandunhg empedu berkembang menjadi proses nekrosis dan perforasi sering menyebabkan peritonitis

DAFTAR PUSTAKA Sudoyo, W. Aru. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata, Marcellus. Setiadi, Siti. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing: Jakarta. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. EGC: Jakarta.

You might also like