You are on page 1of 2

PETUNJUK PEMERIKSAAN DESAIN

TUGAS PEMERIKSAAN DESAIN


Fasilitator Teknik Kabupaten wajib memeriksa semua gambar desain dan RAB untuk kegiatan pembangunan
prasarana, untuk mencegah desain yang belum lengkap atau yang belum memenuhi kebutuhan dan standar
teknis. Dengan ini, KMT menjamin bahwa dokumen ini layak untuk digunakan sebagai dokumen perencanaan
detail lokasi PNPM Mandiri Perdesaan, karena Fasilitator Teknik Kabupaten biasanya mempunyai lebih banyak
pengalaman daripada fasilitator teknis. Bila FT juga berpengalaman yang cukup banyak, pemeriksaan ini dapat
membantu FT untuk meninjau apakah desain memang sudah lengkap dan sesuai, dengan prinsip lebih baik
diperiksa oleh orang lain.
Pada umumnya, gambar desain digunakan sebagai dasar perhitungan volume dan biaya bangunan yang
diinginkan. Gambar desain juga berfungsi sebagai pedoman konstruksi prasarana, sehingga gambar harus
lengkap dan jelas bagi pembaca, yaitu tim pengelola kegiatan dan FD di desa maupun mandor.
KMT memeriksa gambar dan RAB serta mengisi blangko yang telah disediakan, kemudian mengatakan layak
atau tidak layak berdasarkan hasil penilaian. Jika desain dinilai “Tidak Layak,” Fasilitator Teknis harus
melengkapi atau memperbaiki hal-hal yang dinilai tidak layak dan dicantumkan pada formulir. Semua koreksi
tersebut harus diperiksa kembali oleh KMT, kecuali beberapa jenis koreksi yang dapat dianggap sebagai “Layak
dengan Syarat,” termasuk:
▫ Melengkapi dimensi pada gambar
▫ Menandai spesifikasi pada gambar desain
▫ Melengkapi peta lokasi
▫ Menandai lokasi perlengkapan pada gambar denah
Jila layak dengan syarat, seorang pemeriksa yang lain dapat meninjau apakah gambar sudah memenuhi syarat
yang ditetapkan oleh Fasilitator Teknik Kabupatennya. Bila memenuhi, berarti sudah dinilai layak oleh KMT.
Bila belum memenuhi syarat, berarti dinilai tidak layak oleh Fasilitator Teknik Kabupaten.
Koreksi dan perlengkapan lain harus diperiksa ulang karena menyangkut kelayakan suatu bangunan. Semua
formulir pemeriksaan harus dilampirkan pada gambar desain dalam bundel perlengkapan SPPD, agar kelihatan
bahwa desain telah diperiksa, telah dilengkapi, dan dinilai layak.

HAL— HAL YANG HARUS DIPERIKSA


Sepuluh item di bawah ini dipilih karena sangat diperlukan untuk menilai kelayakan desain. Yang diperiksa
termasuk semua gambar desain, take-off sheets, dan RAB. Rata-rata item tersebut masih bersifat umum, karena
kebutuhan berbeda-beda tergantung jenis dan ukuran kegiatan.
Di bawah ini terdapat keterangan tentang ke-10 item yang harus diperiksa. Barangkali pemeriksa akan ketemu
masalah atau pertanyaan di luar sepuluh item ini. Jika ada, masalah dan tindakan yang diperlukan diuraikan
pada formulir.
Item yang Diperiksa Keterangan
Minimal ada peta desa yang menunjukkan lokasi prasarana yang
akan dibangun, agar mudah dicari di lapangan. Peta tersebut
seharusnya dilengkapi detail-detail yang relevan, misalnya lokasi
Lokasi jelas di peta kampung, sungai, dan akses utama. Alangkah baik bila ada peta
kecamatan yang menunjukkan lokasi desa. Peta boleh diambil dari
usulan (jika lengkap dan jelas), tetapi harus menjadi satu bagian dari
desain tanpa harus membuka proposal kembali.
Barangkali dari gambar peta atau denah kelihatan lokasi prasarana
kurang tepat, baik dari pandangan teknis maupun pandangan aturan.
Dari pandangan teknis termasuk hal-hal seperti jembatan yang
Lokasi prasarana tepat diletakkan di tikungan sungai, jalan yang tidak akan berfungsi karena
belum ada jembatan, atau pasar yang jauh dari tempat ramai. Dari
pandangan aturan, terdapat prasarana yang tidak merupakan satu
kesatuan.
Item yang Diperiksa Keterangan
Menurut RAB dan gambar detail, prasarana yang dibangun
dilengkapi dengan berbagai struktur: tembok penahan tanah, gorong-
gorong, bangunan bagi (irigasi), tempat pembuangan sampai dan
Lokasi perlengkapan jelas MCK (pasar), septik tank (MCK), pelepas tekanan (air bersih), dan
sebagainya. Perlengkapan ini harus jelas di gambar denah agar
dibangun sesuai dengan rencana. Kalau tidak ditunjuk, barangkali
gorong-gorong yang besar dan yang kecil tertukar dan salah tempat.
Untuk banyak hal perlu perhitungan-perhitungan yang dicantumkan
pada takeoff sheets. Hal ini termasuk perhitungan stabilitas tembok
penahan tahan atau abutmen jembatan, debit air pada tiap titik di
Perhitungan teknis jelas dan tepat
suatu jaringan air bersih, kebutuhan air untuk irigasi, besarnya septik
tank yang diperlukan, kekuatan jembatan dan ukuran gelagar yang
diperlukan, dan sebagainya.
Gambar detail adalah pedoman konstruksi sesuatu bangunan.
Gambar detail termasuk gambar tipikal, detail penulangan besi,
ukuran bangunan, detail atap pasar, detail rumah pompa, detail septik
Gambar detail cukup tank dan peresapan, detail lantai jembatan, dan sebagainya. Jika ada
kemungkinan salah kontruksi atau ada kemungkinan ada metode
alternatif, harus ada gambar detail tersendiri – tidak hanya di takeoff
sheets.
Tim desa, kader teknik, dan mandor harus tahu seluruh dimensi yang
ada di suatu bangunan, tanpa menghitung melalui data volume yang
ada di RAB. Begitu pula tentang spesifikasi – bangunan dibuat dari
Dimensi dan spesifikasi lengkap
bahan apa dengan ukuran berapa? Jika metode kerja mempunyai
urutan atau langkah-langkah tertentu, harus masuk dalam gambar
desain.
Untuk membangun suatu struktur, kadang-kadang terdapat beberapa
jenis konstruksi yang dapat digunakan karena kriteria-kriteria dan
aturan yang ada. Apakah misalnya menggunakan gelagar beton yang
lebih panjang daripada batas maksimal 6 meter? Apakah
Pemilihan jenis konstruksi
menggunakan pipa resapan di daerah yang air tanah cukup tinggi?
Apakah menggunakan jenis pipa yang betul? Apakah jenis atap pasar
betul atau aturan lalu lintas di pasar cukup teratur? Apakah jenis
tembok panahan tanah akan cukup kuat?
Fasilitator Teknik Kabupaten dapat menghitung sebagian dari angka-
angka yang ada RAB untuk melihat apakah perhitungan volume
sesuai dengan gambar. Yang dihitung termasuk semua komponen
yang relatif besar biayanya, misalnya batu dan pasir untuk jalan
Volume sesuai
telford. Seharusnya perhitungan oleh KMT tidak jauh dari angka
yang ada di RAB, karena kalau jauh berbeda berarti pakai rumus
yang berbeda, atau mungkin tidak masuk faktor loss. Jumlah buis
beton dapat dihitung langsung, serta profil baja.
Fasilitator Teknik Kabupaten harus memiliki daftar harga wajar untuk
wilayahnya. Apakah lokasi ini menggunakan harga jauh berbeda
Harga wajar
dengan lokasi lain, mengingat perbedaan dalam ongkos kirim?
Begitu pula harga semen dan baja dan biaya untuk tenaga kerja.
Jika alat besar digunakan, harus menjawab dua pertanyaan. Apakah
alat tersebut diperlukan, dan apakah volume pemakaiannya wajar?
Untuk alasan-alasan pemakaiannya seharusnya ada format tersendiri,
Penggunan peralatan wajar kecuali untuk mesin gilas untuk memadatkan jalan. Perhitungan
penggunaan alat seharusnya terdapat di takeoff sheet. Apakah
penggunaan ini proporsional dengan lokasi lain? Apakah mobilisasi
dioptimalkan antar lokasi yang berdekatan?

You might also like